Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERAWATAN & PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN


SEBAGAI AKSES PINTU MASUK KARYAWAN WISMA BNI 46
Mata kuliah Kerja Praktek

Disusun Oleh :

Sadam Amir Tikupayan

16171025021

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO – FAKULTAS TEKNIK

INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO

2019
PT. Swadharma Primautama, Wisma 46 - Kota BNI
Jl. Jend Sudirman Kav. 1 - Jakarta 10220, Indonesia
Website. https://www.wisma46.com
Telp. (021) 574 4408 Fax. (021) 574 4455

Nomor : 0418/VII/2019

Perihal : Kerja Lapang (PKL) / Magang

Dengan ini menerangkan bahwa yang tersebut di bawah ini :

NO NAMA MAHASISWA NPM PROGRAM

1 SADAM AMIR TIKUPAYAN 16171025021 STRATA SATU (S1)

Program Studi : Teknik Elektro

Kampus : ITBU Institut Teknologi Budi Utomo

Adalah benar telah melakukan kerja lapang (PKL) di Wisma 46 kota BNI
terhitung mulai tanggal 8 April 2019 sampai dengan tanggal 10 Mei 2019, dan
yang bersangkutan telah melakukan tugas nya dengan baik

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan benar, untuk dapat di pergunakan
sebagaimana mestinya

Jakarta, 10 Mei 2019

LIM LIANG PENG


Building Manager
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami selaku penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa dengan segala rahmat dan kasih sayangnya yang tak terhingga yang telah di
curahkan kepada penulis, sehingga atas rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
praktek ini.

Laporan ini di buat untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam memenuhi kelulusan
mata kuliah praktek kerja lapang yang berjudul “PERAWATAN & PEMELIHARAAN SISTEM
PENDINGIN” . Dalam penyusun laporan ini, penulis tidak sedikit mengalami kendala dan
hambatan, namun dengan kemauan dan kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak yang
senantiasa membatu, membimbing dan mengarahkan penulis dan akhirnya laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Untuk itu, penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Ir. Bambang Agus Hidayat, M M selaku Pembimbing Akademik serta sebagai
pembimbing laporan Kerja Praktek
2. Ibu Leni Devera Asrar, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
3. Seluruh Dosen Falkutas Teknologi Industri Institut Teknologi Budi Utomo yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis untuk melakukan kerja praktek dan
membantu menyelesaikan
4. Bapak Untung selaku pembimbing dilapangan & Tim Technical Support Wisma BNI 46
yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis selama melakukan kerja
praktek
5. Keluarga dan teman-teman di Institut Teknologi Budi Utomo yang selalu mendukung
selama proses penyusunan laporan praktek kerja lapang ini
Demikianlah laporan penulis ini buat, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca yang bersifat membangun. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Jakarta, 28 January 2018

Penulis
DAFTAR ISI

SURAT PERMOHONAN PRAKTEK KERJA……………………………….........I

SURAT KETERANGANG PRAKTEK KERJA…………………...……………..II

KATA PENGANTAR………………………………..................................................III

LEMBARAN PENGESAHAN……………………………………………………....VI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. .V

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang……………………………………………………………….
1.2 Tujuan……………………………………………………………..…………
1.3 Waktu dan Tempat pelaksanaan kerja praktek…………………..………. …
1.4 Rumusan Masalah………………………………………………….…………
1.5 Batasan Masalah…………………………………………………..................
1.6 Metode penulisan…………………………………………………………….
1.7 Sistematika penulisan……………………………………………..………….

BAB II WISMA BNI 46

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan …………………………………..……...........


2.2 Visi Dan Misi………………………………………………………………
2.3 Lokasi Perusahaan…………………………………………………………
2.3 Fasilitas prusahaan……….. …..……………………………......................

BAB III PERAWATAN & PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN

3.1 Sistem Kerja AC Sentral………………………………………..………..


3.2 CHILLER (unit pendingin)…………..…………………………………..
3.3 Air Handling Unit (AHU)………….…………………………………….
3.4 Cooling Tower (chiller jenis Water Cooler)…………….………………..
3.5 Pompa Sirkulasi ……………………..………………………….………..
3.6 Komponen Sistem Inderect Cooling……………………………………..
3.7 Jenis-jenis Ac Sentral …… ………..………………………….………..
3.7.1 AC Central dengan Sistem Air (All Water System)……………………..
3.7.2 AC Central dengan Sistem Freon (All Air System)……………………..
3.7.3 AC Central dengan Sistem Air dan Udara (Water to Air System)………
3.8 Prinsip Kerja Dari Alat Penanganan Udara ……………………………..
3.9 perawatan AC sentral yang benar ………………………………………..
BAB IV PEKERJAAN YANG DI LAKUKAN SAAT DI WISMA BNI 46

4.1 Sistem Kerja AC Sentral………………………………………..………..


4.2 CHILLER (unit pendingin)…………..…………………………………..
4.3 Sistem Kerja AC Sentral………………………………………..………..
4.4 CHILLER (unit pendingin)…………..…………………………………..
4.5 Sistem Kerja AC Sentral………………………………………..………..
4.6 CHILLER (unit pendingin)…………..…………………………………..
4.7 Sistem Kerja AC Sentral………………………………………..………..
4.8 CHILLER (unit pendingin)…………..…………………………………..

BAB V PENUTUP

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang
memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin tersebut.
Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang
digunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant berada di
pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.
Apabila akan membeli AC,maka perlu diketahui dengan jelas jenis AC yang sesuai
dengan kebutuhan bagi konsumen dan pada bangunan. Ada beberapa jenis AC, seperti : AC
Window, AC Split, AC Central dan lain-lain yang berada dipasar, dan setiap jenis memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Dalam kesempatan kali ini, penulis akan membahas mengenai AC Central. Dimana,
AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan
di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan
ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara / ducting ac.
Kalau kita jalan-jalan ke mall atau ke rumah sakit atau gedung-gedung perkantoran,
kita dapat merasakan hawa dingin dari ruangan tersebut akan tetapi kita tidak melihat AC
yang terpasang di sekitarnya. Dan setelah kita perhatikan bahwa di langit-langit ruangan
tersebut terdapat lubang udara / diffuser yang menyemburkan udara dingin. Sistem udara
yang kita lihat itu, itulah yang dimaksud dengan sistem AC Central.

Ukuran pada AC Central ini hampir sama dengan AC Floor standing yang memiliki
bentuk dan ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan tempatnya peletakkan
pada bagian indoornya. AC Central ini di pasang (di letakkan) pada bagian atas dekat ceilings
(plafon), dan AC ini lebih banyak di pasang dalam keadan tergantung.
AC Central ini memiliki dua buah blower yang digunakan untuk menghisap suhu
dingin pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya keruangan yang telah di tentukan.
AC ini biasanya diberi corong udara/dakting pada depan blowernya, sebagai tempat penyalur
udara dari blower menuju ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian
belakang blower.

1.2. Tujuan
Tujuan penulisan adalah
1. Untuk mengetahui apa itu AC Central.
2. Untuk mengetahui Komponen-komponen AC Central.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis AC Central.
4. Untuk mengetahui system, dan cara kerja AC Central.
5. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan AC Central
6. Untuk mengetahui cara menghitung kebutuhan AC Central dan Pengaplikasiannnya.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek


Kerja Praktek lapangan bertempat di Wisma BNI 46 yang beralamat di Jl. Jend Sudirman
Kav. 1 - Jakarta 10220, Kerja praktek di Wisma BNI 46 Jakarta ini dilaksanankan pada tanggal
08 April 2019 sampai dengan 10 Mei 2019.
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul laporan, maka yang menjadi pokok-pokok pembahasan dalam laporan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut
1 Apa pengertian AC Central?
2 Apa saja Komponen AC Central?
3 Sebutkan Jenis-jenis AC Central?
4 Bagaimana system, dan cara kerja AC Central?
5 Apa saja Kelebihan dan Kekurangan AC Central?
6 Bagaimana cara menghitung kebutuhan AC Central dan Pengaplikasiannya

1.5. Batasan Masalah


Dalam penulisan laporan ini akan dijelaskan mengenai bagaimana melakukan perawatan
dan pemeliharaan system pendingin pada gedung
1.6. Metode Penulisan
Metode penulisan yang dilakukan dalam penyusunan laporan ini adalah
1. Studi Lapangan
a. Wawancara
Pengumpulan data dilaksanakan dengan wawancara atau dialog langsung
dengan karyawan atau karyawati mengenai seluk beluk perusahaan yang
berhubungan dengan bahan laporan yang akan disusun.
b. Observasi
Pengamatan secara langsung pada dunia kerja tentang cara kerja, sarana
dan fasilitas kerja serta untuk mendapatkan gambaran yang nyata terhadap
obyek penelitian yang dilakukan sehingga mendapatkan data informasi serta
keterangan lainnya yang diperlukan.

c. Praktek
Terjun langsung ke lapangan kerja, dan metode ini berdasarkan
pengalaman yang dialami oleh penulis.
2. Studi Pustaka
Dilakukan dengan membaca dan mempelajari teori - teori yang ada didalam artikel -
artikel maupun bahan tulisan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, khususnya
mengenai tentang Sistem pendingin (AC) sebagai akses pintu masuk karyawan .
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk dapat memudahkan pembaca dalam memahami laporan kerja praktek ini maka
dibuat sistematika penulisannya yang akan membagi laporan ini dalam beberapa bab sebagai
berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan Mengawali bab lain sebagai bagian dari pengantar, bab ini berisi tentang latar
belakang, maksud dan tujuan, waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek,, pembatasan
masalah dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI


Dalam bab ini menjelaskan sejarah singkat WISMA BNI 46

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK DAN PEMBAHASAN


Berisi uraian singkat yang menjelaskan bagaimana cara melakukan pemeliharaan &
perawatan system pendingin dengan benar

BAB V PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan-kesimpulan selama melaksanakan kerja
praktik pada WISMA BNI 46
BAB II
WISMA BNI 46

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Wisma 46 - Kota BNI

Wisma 46 - dikenal sebagai bangunan “Pulpen” - mendominasi langit Jakarta dengan


tingginya 262 meter yang mengesankan. Desain unik dari Wisma 46 membedakannya dari
bangunan komersial lainnya di Central Business District, yang menjadikan gedung ini sebagai
ikon dari Skyline Jakarta.

Wisma 46 dirancang oleh perusahaan arsitektur terkenal di dunia, Zeidler Partnership


Architects (Zeidler Roberts Partnership), yang dikenal untuk proyek-proyek yang telah diakui
dunia internasional seperti Canada Place di Vancouver dan Media Park di Cologne, Jerman.
keahlian Zeidler Partnership Architects dan portofolionya, memastikan bahwa setiap detail dari
Wisma 46 adalah standar kelas dunia.

Wisma 46 adalah bagian integrasi dari 16 hektar Kota BNI Kota termasuk didalamanya
Shangri-La Hotel dan Shangri-La Residences, dan kondominium Casa Domaine. Dengan
rencana untuk pengembangan lebih lanjut, Kota BNI City akan menjadi campuran terintegrasi
dari bangunan komersial, outlet ritel, dan hunian di Central Business District Jakarta.

Wisma 46 dimiliki oleh PT Swadharma Primautama, perusahaan aliansi antara Yayasan


Dana Pensiun BNI, Salim Group, dan Lyman Group - yang berkomitmen untuk menyediakan
produk dan layanan berkualitas kepada semua penyewa dan pengunjung. Tim Pemasaran dan
Manajemen Properti kami memiliki pengalaman berkualitas tinggi dalam manajemen bangunan
dan perkantoran. Wisma 46 telah menerima sertifikasi ISO 9001 : 2015 untuk Kepuasan
Pelayanan Tamu dan Tim Manajemen selalu berkomitmen dalam mempertahankan standar
internasional pelayanan.
2.2 VISI DAN MISI WISMA BNI 46

VISI
Menjadi Lembaga Keuangan yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja

MISI
1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan
selaku mitra pilihan utama.
2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
3. Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya
dan berprestasi.
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas.
5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

2.3 Lokasi Wisma BNI 46


2.4 Fasilitas Wisma BNI 46
Wisma 46 memiliki berbagai sarana dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan dan
kenyamanan penyewa
PARKIR
Wisma 46 memiliki area parkir yang luas di luar dan dalam gedung, dengan 2 tingkat parkir
bawah tanah untuk melayani kebutuhan parkir.

KEAMANAN
Nikmati keamanan round-the-clock dengan sistem pemantauan televisi 24 jam (CCTV).
Semua kendaraan, tas, dan paket yang masuk disaring dengan teliti oleh tim keamanan
profesional Wisma 46 sebelum diizinkan memasuki area Wisma 46.

FIRE SAFETY
Wisma 46 dilengkapi dengan sistem alarm kebakaran, floor-to-floor fire proofing, sprinklers,
fire extinguisher (alat pemadam kebakaran), dan detektor asap yang sesuai dengan NFPA dan
kode lokal. peralatan keselamatan kebakaran dilayani dan diuji secara teratur. Staf Wisma 46
terlatih untuk merespon dengan cepat dalam keadaan darurat.
TEKNIK
Wisma 46 memiliki tim engineering sendiri khusus yang melakukan pemeriksaan rutin,
servis, dan pemeliharaan semua peralatan teknik di gedung. Tim engineering berkomitmen untuk
menjaga Wisma 46 beroperasi dengan lancar.

SPESIFIKASI BANGUNAN
Dengan ketinggian 50 lantai, Wisma 46 dilengkapi dengan lift berkecepatan tinggi untuk
melayani semua lantai kantor dan eskalator untuk melayani lantai ritel. Dengan mengesankan 11
meter-an ketinggian grand lobby lantai dasar, Wisma 46 memiliki pelat lantai yang luas dengan
menawarkan efisiensi dan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan para penyewa. Ada pantry
umum di setiap lantai kantor dan ruang mandi eksekutif di setiap lantai lainnya. Bangunan ini
juga dilengkapi dengan fleksibel AC, “underfloor trunking” sistim, dan 100% listrik cadangan
generator.
LAYANAN PELANGGAN
Terletak di Basemant 1 (B1), kantor layanan pelanggan dikelola oleh tim profesional
customer service yang selalu siap membantu penyewa dan pengunjung dengan pertanyaan
apapun. Tim customer service dapat membantu mengkoordinasikan setiap acara penyewa atau
kegiatan promosi. Untuk segala pertanyaan berhubungan dengan peraturan bangunan dan
manajemen, jangan ragu untuk menghubungi tim customer service Wisma 46. Tingkat
BAB III
TEMUAN STUDI
PEMELIHARAAN & PERAWATAN SISTEM PENDINGIN
3.1 Sistem Kerja AC Sentral
Sistem Kerja AC Sentral – Sudah menjadi kewajiban bagi setiap rumah untuk merawat dan
membersihkan AC agar selalu fresh dan nikmat saat berada di dalam ruangan.
Umumnya rumah yang memiliki AC akan merawat dan membersihkan AC setiap 2 atau 3
bulan sekali. Perawatan AC bisa dikatakan gampang dan tidak memerlukan biaya yang cukup
mahal.
Coba Anda bandingkan dengan rumah yang memiliki AC yang tidak dirawat. Tentu udara
yang berada di ruagan tersebut terasa bau dan pengap. Bahkan bisa menyebabkan pusing yang
berkelanjutan.
Tentu hal yang semacam ini tidak Anda inginkan bukan? Sebelum Anda menggunakan jasa
service untuk merawat dan membersihkan AC di pabrik atau mall. Ada baiknya tahu dulu sistem
perawatan AC agar Anda tidak dibohongi oleh jasa service AC.
Umumnya market atau mall menggunakan AC sentral sebagai pendingin udara ruang. Jenis
AC semacam ini dikenal dengan AC Sentra Ruangan.
Sistem Air Conditioner (AC) Sentral adalah suatu sistem AC dimana proses pendingin
udaranya terpusat pada satu tempat dan kemudian ditransferkan atau alirkan ke semua ruangan
yang terhubung.
Sederhananya satu AC ukuran besar bisa dipakai untuk semua ruangan yang terhubung. AC
sentral ini pada umumnya terletak di outdoor. Karena suara mesinnya sangat mengganggu
telinga.
AC sentral memiliki 8 komponen utama Diantaranya adalah Chiller atau bagian
pendingin, Air Handling Unit (AHU) atau bagian pengatur udara, Cooling Tower, sistem
pemipaan atau bagain distribusi, ducting atau bagian saluran udara, system control & kelistrikan.
Di bawah ini akan kami coba jelaskan bagian-bagian dari AC sentral

3.2 CHILLER (unit pendingin)


Chiller atau Unit Pendingin merupakan mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air di bagian
evaporator. Air dingin ini yang kemudian dialirkan ke mesin penukar kalor (Fan Coil Unit)
sebelum ditransfer ke seluruh ruangan yang terhubung dengan AC sentral.

Jenis Chiller atau Unit Pendingin dibagi berdasarkan model kompresornya,ada 3 diantaranya:

1. Reciprocating
2. Screw dan
3. Centrifugal

Dan jenis Chiller atau Unit Pendingin dibagi berdasarkan kondensornya, ada 2 yaitu:

1. Air Cooler (Udara Pendingin)


2. Water Cooler (Pendingin Air)
3. Air Handling Unit (AHU

3.3 Air Handling Unit (AHU)

Air Handling Unit (AHU) adalah mesin pengkonversi kalor dimana udara panas yang
berada di ruangan dialirkan melewati coil pendingin lalu digantikan dengan udara dingin. Istilah
lain dari Air Handling Unit (AHU) adalah unit pengana udara.

3.4 Cooling Tower (chiller jenis Water Cooler)


Cooling water adalah komponen AC sentral yang hanya ada untuk jenis kompresor water cooler.
Mesin ini berfungsi untuk melewati air panas yang berasal dari filamen cooling tower yang kemudian
dihembus oleh udara dengan mesin blower yang memiliki suhu rendah.

3.5 Pompa Sirkulasi

DisplayPompa sirkulasi pada mesin AC sentral terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Chilled Water Pump: adalah jensi pompa sirkulasi air dingi yang berfungsi untuk
mengalirkan air dingin yang berasal dari chiller ke koil pendingin (AHU atau FCU).
2. Condensor Water Pump adalah jenis pompa sirkulasi yang berfungsi mengalirkan air
pendingin yang berasal dari kondensor chiller ke bagian coolung tower.

Lantas bagaimana cara merawat AC sentral agar udara ruangan kembali fresh? Ada 4 langkah
yakni mempersiapkan perawatan mesin, merawat dan memperbaiki mesin Air Conditioner
(AC) Sentral bagian luar, merawat dan memperbaiki mesin Air Conditioner (AC) Sentral sesuai
SOP yang berlaku dan mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan.

Pada bagian sistem unit pendingin atau biasa disebut Chiller menerapkan sistem kompresi uap.
Sehingga komponen-komponennya terdiri dari kompresor, alat ekspansi dan evaporator (mesin
uap).

Karena menggunakan Chiller sebagai unit pendingin maka otomatis tipe kondensornya adalah
water cooled condensor. Kemudian iir yang berfungsi mendinginkan kondensor dialirkan
melewati pipa dan sehingga menghasilkan output yang dikehendaki secara evaporatif cooling
pada unit cooling tower.

Untuk komponen evaporator, apabila sistemnya menggunakan indirect cooling maka fluida yang
didinginkan bukan langsung udara akan tetapi air yang melewati sistem pemipaan.

Dan Air yang mengalami pendinginan evaporator (mesin uap) akan dialirkan menuju sistem
penangangan udara atau AHU dan berakhir menuju koil pendingin.

3.6 Komponen Sistem Inderect Cooling

Lantas komponen apa saja yang terdapat di dalam sistem inderect cooling? Jika kita
telusuri maka setiap AHU memiliki:

1. Filter
Filter merupakan komponen penyaring udara agar kotoran, debu ataupun partikel sejenis
tidak masuk ke dalam mesin AC. Sehingga dengan adanya filter ini diharapkan udara
yang dihasilkan lebih bersih dari semula.

2. Centrifugal Fan
Centrifugal Fan adalah komponen AC sentral yang biasan juga disebut dengan kipas
blower sentrifugal. Fungsi dari blower ini adalah mendistribusikan udara yang melewati
ducting menuju ruangan yang telah terhubung dengan AC sentral.

Cooler Coil
Cooler coil atau koil pendingin adalah komponen Ac sentral yang berfungsi menurunkan suhu
atau temperatur udara panan menjadi dingin. Coil pendingin ini berupa pendeteksi panas udara

3.7 Jenis-jenis AC Central


Terdapat banyak jenis-jenis AC yang dapat ditemukan atau digunakan dalam
lingkungan sekitar kita. Jenis AC ini dapat dibagi menurut beberapa faktor antara lain:
Jenis-jenis AC menurut Medianya
Terdapat tiga jenis AC Central dilihat secara sistem dan medianya dan saat ini
banyak dipakai dan beredar di pasaran, yaitu:
- AC Central dengan Sistem Air (All Water System)
- AC Central dengan Sistem Freon (All Air System)
- AC Central dengan Sistem Air dan Udara (Water to Air System)

Adapun perbedaan dan penjelasannya sebagai berikut:

3.7.1 Sistem Air (All Water System)


Pada sistem air media pembawa dingin yang berjalan dalam pipa distribusi
adalah air. Maksudnya, sistem AC yang menggunakan media air atau cairan lain
sebagai pembawa dinginnya/pendingin. Pemakaian Unit Indoor pada AC Central
sistem air ini juga digunakan sesuai dengan skala ruangnya. Pada skala kecil Unit
Indoor yang digunakan menggunakan Fan Coil Unit.

Fan Coil Unit berupa perangkat sederhana yang terdiri dari kumparan (Coil) dan
kipas. Karena kesederhanaannya, pemakaian Fan Coil Unit ini cocok digunakan pada
sistem AC Central dengan skala ruangan yang kecil.

AHU
Sedangkan, pada skala ruang yang besar AC Central dengan sistem air ini
menggunakan AHU / Air Handling Unit. Berbeda dengan Fan Coil Unit, AHU berupa
kotak dengan ukuran besar yang didalamnya terdapat komponen-komponen yang
lebih kompleks seperti berisi blower, elemen pemanas atau pendingin, filter dan
peredam suara. Sehingga sesuai dengan pemanfaatannya pada ruangan berskala besar.
Komponen yang diperlukan untuk mendinginkan air yang akan didistribusikan adalah
Chiller. Chiller berfungsi untuk memindahkan panas yang didapat dari sirkulasi di
dalam ruangan ke sistem sirkulasi luar bangunan. Lalu air yang panas itu kemudian
didinginkan dengan menggunakan Cooling Tower. Dalam pendristibusiannya
menggunakan pipa yang diisolasi agar kalor yang dibawa oleh air tersebut tidak
merembes keluar sehingga dapat membawa dingin ke dalam ruangan dengan
maksimal.
Sistem AC Central dengan sistem air ini cocok digunakan pada bangunan:
 Gedung bertingkat
 Mall berukuran besar
 Stadium
 Pabrik
 Bandara undara
 Terminal kereta
 Dll.
Peralatan utama yang digunakan antara lain:
o Chiller
o AHU (Air Handling Unit)
o Cooling Tower
o Pompa Sirkulasi

3.7.2 Sistem Freon (All Air System)

Pada sistem Freon media yang digunakan untuk membawa dingin adalah
Freon sebagai suplai udara olahan. Maksudnya, sistem AC yang menggunakan media
Freon sebagai pembawa dinginnya. Freon adalah gas yang banyak digunakan sebagai
pemicu dingin/pendingin. Peralatan atau komponen penyediaan udara dan refrigerant
plants memungkinkan operasi dan pemeliharaan tidak mengganggu ruang yang
lainnya.

AC Central dengan sistem ini disebut dengan Split Duct. Prinsip kerjanya hampir
sama dengan sistem AC Split biasa, akan tetapi lubang udaranya menggunakan sistem
ducting/pipa dan pada tiap-tiap bagian yang mengeluarkan udaranya menggunakan
diffuser. Sedangkan untuk mengatur besar kecilnya udara yang keluar dari AC Central
dengan sistem Freon ini menggunakan komponen yang bernama damper. Sistem
Freon hanya dapat digunakan apabila jarak unit indoor dan unit outdoor tidak
berjauhan. Sistem ini menggunakan sistem siklus tertutup yang mana proses
pendinginan udara di dalam suatu ruang diproses oleh AHU (ditempatkan di ruang
terpisah), kemudian udara dingin dari AHU akan melewati ducting supply & difusser
dan didistribusikan ke dalam ruangan yang akan didinginkan dan udara panas dari
ruang akan dikembalikan lagi ke AHU untuk didinginkan kembali dengan melewati
grille & ducting return.
Skema / alur siklus AC Central jenis All Air System

Sistem AC Central dengan sistem Freon ini cocok digunakan pada bangunan:
 Mini market
 Klinik
 Sekolah/universitas
 Ruangan kantor
 Dll.
Peralatan utama yang digunakan antara lain:
o Chiller
o AHU (Air Handling Unit)
o Cooling Tower (khusus untuk chiller jenis Water Cooler)
o Pompa Sirkulasi

3.7.3 Sistem Air dan Udara (Water to Air System)

Sistem ini adalah jenis AC Central dimana proses pendinginan udara didalam
suatu ruang tertutup dproses oleh AHU yang ditempatkan pada ruang terpisah dan
FCU sekaligus di dalam ruangan yang akan didinginkan dengan kata lain sistem ini
merupakan penggabungan pemakaian AHU dan FCU. Sistem pendinginan AC jenis
ini menggunakan pipa yang berisi cairan Freon (cairan yang menyerap kalor pada
ruangan) kemudian pipa dibasahi oleh air yang sebelumnya telah didinginkan di water
tower dengan menggunakan fan. Air ini berfungsi untuk menurunkan suhu dari Freon
yang keluar dari evaporator, kalor yang dibawa Freon ini berasal dari ruangan dan
diserap oleh Freon agar ruangan terasa dingin, kemudian setelah freon didinginkan
kembali dengan pembasahan pipa oleh air dan fan, udara akan masuk kembali ke
dalam evaporator dan dialirkan ke ruangan-ruangan yang didinginkan,

Peralatan utama yang digunakan antara lain:


o Chiller
o AHU (Air Handling Unit) dan FCU (Fan Coil Unit)
o Cooling Tower (khusus untuk chiller jenis Water Cooler)

sehingga hal ini ditetapkan sebagai standart kenyamanan dengan kecepatan


hasil angin yang diperoleh.
Low Velocity: up to 2500 fpm, normal 1200 fpm – 2200 fpm
23High Velocity: diatas 2500 fpm
o Factory Comfort AC
Factory Comfort AC merupakan sistem AC yang sering digunakan
pada bangunan pabrik dengan kcepatan udaranya 2200 – 5000 fpm.
Low Velocity: sampai 2500 fpm, normal 2200 fpm – 2500 fpm
High Velocity: 2500 - 5000 fp
3.8 Prinsip Kerja Dari Alat Penanganan Udara

Prinsip kerja unit penanganan udara ini adalah mengambil atau menyedot udara yang ada
di dalam ruangan (return air) yang selanjutnya dicampur (mix) dengan udara segar (fresh air)
dari lingkungan berdasarkan komposisi yang dikehendaki.

Dalam artian antara udara ruangan dengan udara lingkungan dapat diatur sesuai dengan yang
diinginkan. Campuran udara ini akan masuk menuju AHU dan melewati filter, fan sentrifugal
dan terakhir cooler coil (koil pendingin).

Secara diagram alurnya seperti di bawah ini:

Udara Mixer – AHU – Filter – Centrifugal Fan – Cooler Coil.

Apabila udara telah sampai ke bagian unit cooler coil maka selanjutnya akan didistribusikan
secara merata ke ruangan masing-masing dengan melewati unit ducting.

Dan perlu diketahui bahwa ducting ini berfungsi membagi rata udara yang masuk ke setiap
ruangan dan mengalirkan udara hingga lokasi yang jauh sekalipun.

Akan tetapi sistem ini memiliki sejumlah kelemahan. Apabila satu komponen saja mengalami
kerusakan dan AC sentral mati (off) maka setiap ruangan tidak akan merasakan udara sejuk
bahkan menimbulkan bau tak sedap.

Dan jika temperatur udara ruangan terlalu dingin atau panas maka mengaturnya harus ke bagian
coil pendingin yang terdapat pada komponen AHU.

Dari uraian singkat kami diatas penerapan AC sentral sangat berbeda dengan AC split. Baik itu
penerapan dari segi fungsi maupun dari segi instalasi atau pemasangan.

Akan tetapi AC sentral akan lebih berguna jika dipasang di dalam gedung yang tiap ruangnya
tidak memiliki pengatur suhu udara sendiri.

Karena semuanya diatur atau dikontrol pada satu titik dan udara sejuk akan mengalir atau
terdistribusi ke masing-masing ruangan melalui pipa-pipa yang terpasang di setiap ruangan.

Jika menginginkan ruangan dengan suhu yang kecil maka pada saat instalasi lubang hawa
dinginnya diatur kecil saja.

Sebagai kesimpulan AC sentral hanya bisa diterapkan di gedung besar, mall dan bis ber-AC serta
pesawat terbang.
3.9 perawatan AC sentral yang benar

AirPerawatan atau maintenance ac sentral yang benar dan sesuai dengan SOP ialah
melalui 4 tahapan. Tahap pertama yaitu mempersiapkan perawatan mesin, kemudian merawat
dan memperbaiki mesin AC sentral bagian luar.

Ketiga merawat dan memperbaiki mesin ac sentral sesuai ketentuan (SOP) dan terakhir
mengevaluasi dan memeriksa (check up) hasil perawatan.

1. Mempersiapkan Perawatan Mesin AC

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Lakukanlah semua proses perawatan dan perbaikain sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan (SOP).
2. Selalu bersifat koordinatif dan koorporatif dengan atas agar membuahkan hasil yan
maksimal dan efisien.
3. Berikan jadwal perawatan, peralatan dan pemeriksaan agar efektif dan waktu yang
digunakan tidak terbuang sia-sia.
4. Alat-alat yang digunakan saat perawatan yaitu: cairan pembersih, lap pembersih,
kompresor udara. Ketiga alat ini diurutkan sesuai prosedur perawatan yang telah
ditetapkan.
5. Dipersiksa kembali sebelum digunakan perkakas bongkar pasang dan alat ukur AC agr
dapat bekerja sesuai yang dikehendaki.

2. Merawat Dan Memperbaiki Mesin Sentral Di Bagian Luar

1. Ingat, khusus perawatan mesin pendingin (air cooler) harus dikerjakan sesuai prosesur
(SOP) yang telah ditetapkan.
2. Gambar serta mesin AC bisa dibaca dan dianalisa dengan baik dan teliti.
3. Untuk debu dan kotoran yang berada di bagian luar bisa dibersihkan dengan cairan
pembersih secara hati-hati tanpa merusak bagian dalam mesin.
4. Untuk alat filter udara, evaporator (mesin uap) dan kondensor serta kompresor dapat
dibersihkan setelah diberi cairan disinfectan (pembunuh kuman) dan cairan pempersih.
5. Untuk bagian yang sulit dibersihkan terutama yang melakat pada dinding penukar kalor
dapat dibersihkan dengan cairan kimia sesuai dengan prosedur yang telah tersedia.
6. Apabila terindikasi pipa mengalami kebocoran maka segera untuk diganti dan langsung
diperbaiki.
7. Kesalahan yang biasa terjadi pada peralatan kerja maka langsung dicari sumber
kesalahannya.
8. Kemudian untuk alat ukur, alat kontrol dan aksesori diperiksa dan lakukan perawatan
berkala.

3. Merawat Dan Memperbaiki Mesin AC Sentral Sesuai SOP

1. Lakukanlah terlebih dahulu pembokaran mesin dengan mengeluarkan mesin refrijeran.


2. Untuk bagian mesin maka bersihkan dengan metode vakum bagian dalam.
3. Untuk alat seperti katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi maka bersihkan dengan
kompresor udara.
4. Desican dibersihkan dan diletakkan kembali seperti semula sesuai dengan langkah kerja
yang telah ditetapkan.
5. Kemudian untuk alat seperti nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang
kembali seperti semula dengan hati-hati dan tampa merusak alat lainnya.
6. Apabila terdapat alat kontrol, alat pengaman listrik dan aksesori lainnya rusak maka
segera diganti, dipersiksa dan lakukan perawatan secara berkala.
7. Lakukan pengadaan pengadaan barang jika suatu saat ada alat yang rusak secara tiba-tiba.
8. Alat yang telah mengalami kerusakan dan layak diganti maka segera dipasang dengan
alat baru tanpa merusak alat lainnya.
9. Perlu diperhatikan dengan baik untuk refrijen caor dan pelumas agar tidak masuk keb
bagian mesin kompresor.
10. Untuk memastikanbahwa alat telah diperbaiki dengan baik dan benar, maka lakukanlah
re-instal untuk mengecek alat apakah sudah dapat digunakan dengan baik atau belum.
11. Lakukan perawatan AC sentral ini dengan hati-hati dan tidak terburu-buru agar tidak ada
lagi pengulangan pekerjaan.
12. Kerjakan semua pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah disepakati dan kontrak kerja
yang ada.

4. Evaluasi dan Mengecek Kembali Hasil Perawatan

1. Pastikan semua pekerjaan dilakukan dengan profesional dan berkualitas agar tidak perjadi
pengulangan pekerjaan.
2. Apabila terjadi penyimpangan atau masalah yang sedikit saja langsung didiskusikan
kepada pimpinan melalui proseur yang berlaku.
3. Dicatat dan diteliti semua proses kerja dalam buku perawatan mesin AC sentral dan
jadawalkan untuk perawatan selanjutnya.
4. Dan terakhir periksa dengan seksama hasil pekerjaan lagi agar lebih meyakinkan bahwa
mesin AC sentral telah benar-benar diperiksa dan diperbaiki.
5. Laporan kepada pimpinan kerja bahwa pekerjaan telah selesai dilaksankan sesuai
prosedur yang berlaku.

3.10 Air Handling Unit (AHU)


Air

3.11 Air Handling Unit (AHU)


Air

Anda mungkin juga menyukai