1. Perusahaan menghasilkan dua jenis produk A dan B, dengan struktur produk sebagai berikut. A
C (2)
D (4)
D (4)
E (2)
Diketahui data persediaan, ukuran lot, biaya per unit, biaya setup dan biaya penyimpangan berbagai item produk sebagai berikut.
Tabel 4.1 Data persediaan dan biaya produk A dan B
Item A B C D E
On Hand 15 30 25 15 10
Lot Size 1 1 40 50 75
Lead Time 3 1 4 3 2
Unit Cost 40 45 15 20 10
Set-Up Cost 15 15 20 4 6
Holding Cost 4 4 4 4 4
Sedangkan Master Production Schedule (MPS) untuk dua produk akhir (end product) selama 6 bulan perencanaan sebagai berikut.
Tabel 4.2 Master Production Schedule A dan B
Item A B
1 125 130
2 140 160
5 190 130
6 165 130
Informasi Tambahan: 1) Kapasitas yang tersedia mencukupi 2) Tidak diperkenankan keterlambatan penyelesaian produk.
1 45
2 35
3 50
4 30
5 35
6 50
7 40
8 35
9 65
Adapun data ongkos dan data lainnya sebagai berikut: 1) Harga per unit Rp. 44 2) Ongkos pengadaan Rp. 550 3) Ongkos simpan Rp. 1/periode 4) Lead time = 0
4.2 4.2.1
1. Hasil matriks MRP dan biaya masing-masing item adalah sebagai berikut. A/ L=3, lot 1 Kebutuhan kotor Persediaan di tangan Kebutuhan bersih Pelepasan pesanan B/ L=1, Lot 1 Kebutuhan kotor Persediaan di tangan Kebutuhan bersih Pelepasan pesanan C/ L-4, lot 40 Kebutuhan kotor Persediaan di tangan Kebutuhan bersih Kebutuhan brds lot Inventory Pelepasan pesanan D/L=3, lot 50 Kebutuhan kotor Persediaan di tangan Kebutuhan bersih Kebutuhan brds lot Inventory Pelepasan pesanan 1 125 0 110 210 1 130 0 100 160 1 420 0 420 400 5 2 140 0 140 190 2 160 0 160 140 2 380 0 380 400 25 3 4 5 6 170 210 190 165 0 0 0 0 170 210 190 165 165 3 4 5 6 140 135 130 130 0 0 0 0 140 135 130 130 135 130 130 3 330 0 330 320 15 4 0 0 0 0 15 0 0 0 0 15 5 0 0 0 0 15 6
15 420
30 100
25
15
1 2 3 4 5 1480 1320 1200 520 520 0 0 0 0 0 1480 1320 1200 520 520 1450 1350 1200 500 550 5 35 35 15 45 500 550
6 0 0 0 0 45
E/ L=2. lot 75 Kebutuhan kotor Persediaan di tangan Kebutuhan bersih Kebutuhan brds lot Inventory Pelepasan pesanan
10
3 4 5 270 260 260 0 0 0 270 260 260 300 225 300 65 30 70 300
6 0 0 0 0 70
Unit A B C D E
Order 4 6 1 3 4
Setup Unit cost cost 60 39400 90 35775 20 29400 12 143000 24 16500 206 264075
2. Hasil perhitungan jumlah pemesanan, waktu pemesanan dan ongkos total dengan menggunakan teknik lot-sizing beberapa metode yaitu: 1) Fix Order Quantity (FOQ)
Tabel 4.5 Fix Order Quantity
t Rt Qt
1 45 130
2 35
3 50
4 30 130
5 35
6 50
7 40 130
8 35
9 65
= 3 x Rp. 550 = Rp.1650 = (85+50+0+100+65+15+105+70+5) x 1 = Rp. 495 = Rp. 1650 + Rp. 495 = Rp. 2145
2) Economic Order Quantity (EOQ) D = (385 x 12/9) = 513,33 Q = (2.D . S/H) ^ 0,5 = (2.513,33 . 550/12)^0,5 = 216.92 = 215
Tabel 4.6 Economic Order Quantity
t Rt Qt
1 45 215
2 35
3 50
4 30
5 35
6 50 215
7 40
8 35
9 65
Ongkos total
3) Period Order Quantity (POQ) Jumlah periode per tahun = 12 Jumlah permintaan per tahun = 513,33 Frekuensi order = 513,33/215 = 2,38 Periode order = 12/2,38 = 5,026 (interval periode antara 5 atau 6)
Tabel 4.7 Periode Order Quantity
t Rt Qt
1 45 195
2 35
3 50
4 30
5 35
6 50 190
7 40
8 35
9 65
= 2 x Rp. 550 = Rp.1100 = (150+115+65+35+140+100+65) x 1 = Rp. 670 = Rp. 1100 + Rp. 670 = Rp. 1770
t Rt Qt
1 45 45
2 35 35
3 50 50
4 30 30
5 35 35
6 50 50
7 40 40
8 35 35
9 65 65
t Rt Qt
1 45 130
2 35
3 50
4 30 115
5 35
6 50
7 40 140
8 35
9 65
= 3 x Rp. 550 = Rp.1650 = (85+50+85+50+100+65) x 1 = Rp. 435 = Rp. 1650 + Rp. 435 = Rp. 2085
T 1 2 3 4 4 5 6 7 7 8 9
Rt 45 35 50 30 30 35 50 40 40 35 65
ts 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2
Ongkos Simpan Order Cost/unit Ongkos/unit Lot Unit 0 0 12.22 12.22 35 0.44 6.88 7.31 130 2.44 4.23 6.67 240 3 3.44 6.44 0 0 18.33 18.33 25 0.38 8.46 8.85 130 2.77 4.78 7.55 220 3.38 3.55 6.93 0 0 13.75 13.75 35 0.47 7.33 7.80 140 3.97 3.93 7.90
t 1 2 3 4 5 6 7 Rt 45 35 50 30 35 50 40 Qt 160 125 Ongkos pengadaan = 3 x Rp. 550 = Rp.1650 Ongkos simpan Ongkos total
8 35 100
9 65
t 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rt Periode Penyimpanan Calon Lot Size Inventori 45 0 45 0 35 1 80 35 50 2 130 135 30 3 160 225 35 4 195 365 50 0 50 50 40 1 90 40 35 2 125 110 65 0 190 305
Tabel 4.13 Least Total Cost
t Rt Qt
1 45 195
2 35
3 50
4 30
5 35
6 50 190
7 40
8 35
9 65
= 2 x Rp. 550 = Rp.1100 = (150+115+65+35+140+100+65) x 1 = Rp. 670 = Rp. 1100 + Rp. 670 = Rp. 1770
2 35
3 50
4 30
5 35
6 7 50 40 190 190
8 35
9 65
= 2 x Rp. 550 = Rp.1100 = (150+115+65+35+140+100+65) x 1 = Rp. 670 = Rp. 1100 + Rp. 670 = Rp. 1770
4.2.2
Pengolahan Data dengan winQSB Tahap perhitungan hasil matriks MRP dengan menggunakan software
winQSB adalah sebagai berikut: 1) Model perhitungan software winQSB yang digunakan adalah jenis Material Requirement Planning. Kemudian, diisi problem specification.
3) Setelah itu, dilakukan input struktur produk A dan B pada menu view, Bill of Material (BOM).
Tabel 4.16 Bill of Material produk A dan B
4) Kemudian, dilakukan pengisian jadwal induk produksi serta status inventori pada menu view, Master Production Schedule dan Inventory
Tabel 4.17 Master Production Schedule produk A dan B
5) Setelah itu, dilakukan penyelesaian masalah dengan menu solve, Explode Material Requirement.
Tabel 4.19 Matriks MRP item-item produk A dan B dengan winQSB
V. 5.1
Analisis Analisis MPS (Master Production Schedule) PT X Dari hasil perhitungan soal nomor satu dengan menggunakan perhitungan
manual serta dengan menggunakan software Winqsb, didapatkan hasil yang sama antara perhitungan manual dengan winqsb yaitu sebesar 264512.7 dengan rincian sebagai berikut ;
Tabel 6.21 MPS dengan manual dan winqsb
A B C D E Total
Untuk perhitungan soal nomor dua, terdapat perbedaan perhitungan pada perhitungan manual dan dengan menggunakan software winqsb. Dalam soal nomor dua diminta melakukan beberapa perhitungan antara lain Fix Order Quantity (FOQ) Economic, Order Quantity (EOQ), Period Order Quantity (POQ), Lot for Lot (LFL), Fixed Period Requirement (FPR), Least Unit Cost (LUC), Least Total Cost (LTC), Part Period Balancing (PPB). Namun dalam perhitungan dengan menggunankan software winqsb, hanya dapat menghitung EOQ saja sehingga kami tidak dapat membandingkan hasil perhitungan manual dan dengan menggunakan software.