Anda di halaman 1dari 6

Soal-soal Otomasi Industri

1. Konversikan bilangan 22310 menjadi bilangan biner = …. (2)


Jawab:

 223 : 2 = 111 sisa 1


 111 : 2 = 55 sisa 1
 55 : 2 = 27 sisa 1
 27 : 2 = 13 sisa 1
 13 : 2 = 6 sisa 1
 6 : 2 = 3 sisa 0
 3 : 2 = 1 sisa 1
 1 : 2 = 0 sisa 1

Setelah itu, tulislah semua sisa dari hasil bagi dimulai dari yang paling bawah.

Sehingga didapat :

 22310 = 110111112

2. Konversikan bilangan 12510 menjadi bilangan biner = …. (2)


Jawab:

 125 : 2 = 62 sisa 1
 62 : 2 = 31 sisa 0
 31 : 2 = 15 sisa 1
 15 : 2 = 7 sisa 1
 7 : 2 = 3 sisa 1
 3 : 2 = 1 sisa 1
 1 : 2 = 0 sisa 1

Setelah itu, tulislah semua sisa dari hasil bagi dimulai dari yang paling bawah.

Sehingga didapat :

 12510 = 011111012

3. Konversi biner 100111012 ke bilangan desimal= …. (10)


Jawab:

 1 x 20 =1
 0 x 21 =0
 1 x 22 =4
 1 x 23 =8
 1 x 24 = 16
 0 x 25 =0
 0 x 26 = 0
 1 x 27 = 128

Lalu kita jumlahkan hasil perkalian tersebut, sehingga 128 + 0+0+16 + 8 + 4 +0+ 1 = 157

Maka didapat bahwa

 100111012 = 15710

4. Konversi biner 111111112 ke bilangan desimal= …. (10)


Jawab:

 1 x 20 =1
 1 x 21 =2
 1 x 22 =4
 1 x 23 =8
 1 x 24 = 16
 1 x 25 = 32
 1 x 26 = 64
 1 x 27 = 128

Lalu kita jumlahkan hasil perkalian tersebut, sehingga 128 + 64+32+16 + 8 + 4 +2+ 1 = 255

Maka didapat bahwa

 111111112 = 25510

5. Konversikan decimal 972410 menjadi hexadesimal= …. 16

Jawab:

 9724 : 16 = 607
sisa 12
12 direpresentasikan dengan huruf C
 607 : 16 = 37
sisa 15
 15 direpresentasikan dengan huruf F
37 : 16 = 2
sisa 5

Setelah itu kita tuliskan hasil bagi terakhir, yaitu 2, diikuti dengan sisa hasil bagi dari yang
paling bawah. Maka didapat bahwa :

 972410 = 25FC16

6. Konversikan decimal 768610 menjadi hexadesimal= …. 16


Jawab:

 7686 : 16 = 480
sisa 8
12
 480 : 16 = 30
sisa 0
 30 : 16 = 1
sisa 14

14 direpresentasikan dengan huruf E

Setelah itu kita tuliskan hasil bagi terakhir, yaitu 1, diikuti dengan sisa hasil bagi dari yang
paling bawah. Maka didapat bahwa :

 768610 = 1E0816

7. Konversikan 35FC16 ke bentuk desimal = …. 10


Jawab:

 C x 160 = 12 x 1 = 12
 F x 161 = 15 x 16 = 240
 5 x 162 = 5 x 256 = 1280
 3 x 163 = 3 x 512 = 12288

Lalu kita jumlahkan hasil-hasil kali tersebut, sehingga 12288 + 1280 + 240 + 12 = 13820.

Maka didapat bahwa : 35FC16 = 1328010

8. Konversikan 8FC16 ke bentuk desimal = …. 10


Jawab:

 C x 160 = 12 x 1 = 12
 F x 161 = 15 x 16 = 240
 8 x 162 = 5 x 256 = 2048

Lalu kita jumlahkan hasil-hasil kali tersebut, sehingga 2048 + 240 + 12 = 2300.

Maka didapat bahwa : 8FC16 = 230010

9. Sebutkan jenis-jenis dari gerbang logika!


Jawab:
• Gerbang AND
• Gerbang OR
• Gerbang NOT
• Gerbang NAND
• Gerbang NOR
• Gerbang X-OR (Exclusive OR)
• Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)

10. Buktikan persamaan berikut ini ( X + Y ) ( X + Y' ) = X!


Jawab:
( X + Y ) ( X + Y' ) = X
(X.X) + (X.Y') + (X.Y) + (Y.Y') = X
(X.X) + (Y.Y') + (X.Y) + (X.Y') = X
( X + 0 ) + X(Y +Y') = X
X + X (1) = X
X+X=X
X=X
Terbukti X=X.

11. Diketahui seperti gerbang logika di bawah ini

Carilah persamaan booleannya dan tabel logikanya.

Jawab:

 Persamaan Boolean
Y = (A AND B) OR (C AND D)
Y= (A . B) + (C . D)
 Tabel Logika
A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 0 1 1
1 0 1 0 1
1 0 1 1 1
1 1 0 0 0
1 1 0 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1

12. Sederhanakan persamaan berikut A’. B + A . B + A’ . B’ !


Jawab:

A’ . B + A . B + A’ . B’ = (A’ + A) . B + A’ . B’
= 1 . B + A’ . B’
= B + A’ . B’
= B + A’

13. Sederhanakan persamaan berikut A + A . B’ + A’ . B


Jawab:

A + A . B’ + A’ . B = (A + A . B’ ) + A’ . B
= A + A’ . B
=A+B
14. Jelaskan tentang gerbang logika AND!
Jawab:
Suatu gerbang AND akan menghasilkan sebuah keluaran biner tergantung dari kondisi masukan dan
fungsinya. Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal
keluaran. Gerbang AND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal
masukan harus dalam keadaan tinggi (1). Gerbang AND 2 masukan dapat dianalogikan sebagai 2
saklar seri untuk menghidupkan lampu, sebagaimana Gambar 1.1.a, dimana lampu akan menyala
bila saklar SA dan saklar SB sama-sama ditutup.

15. Sebutkan contoh penerapan gerbang logika OR!


Jawab:

 Penggunaan secara sederhana dapat kita jumpai pada tombol alarm pabrik misal tombol
darurat kebakaran atau tombol sirine darurat. Setiap tombol darurat tersebut dipasang
menggunakan prinsip gerbang or dimana jika salah satu tombol ditekan maka alarm akan
langsung berbunyi.
 Penggunaan gerbang OR juga di gunakan pada lampu lalu lintas untuk penyebrangan
pejalan kaki. Cukup dengan menekan salah satu saklar terdekat untuk menghidupkan
lampu lalu lintas merah untuk menyebrang.

Anda mungkin juga menyukai