1. Otomasi Industri
Secara harfiah pengertian otomasi adalah teknik untuk membuat perangkat,
proses, atau sistem berjalan secara otomatis, status pada saat dioperasikan secara
otomatis, mengendalikan operasi secara otomatis perangkat, proses, atau sistem
dengan alat mekanis atau elektronis yang menggantikan organ manusia untuk
observsi, usaha, dan pengambilan keputusan. Lawan dari otomasi adalah proses
manual.
Sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu tekhnologi yang berkaitan
dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer,
PLC atau mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi
terhadap manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu.
Dalam bahasa komputer 0 dan 1 tidak ada cara lain untuk mewakili huruf dan karakter
yang bukan nomer. Semuanya harus menggunakan 0 dan 1. Salah satu jalan untuk
berbahasa dengan komputer dengan cara menggunakan tabel ASCII. Tabel ASCII
merupakan tabel atau daftar yang bersi semua huruf dalam alfabet romawi ditambah
beberapa karakter tambahan. Dalam tabel ini setiap karakter akan selalu diwakili oleh
sejumlah kode yang sama. Misal untuk huruf "b" (b kecil) selalu diwakili oleh urutan
nomer 98, dan kalo dipresentasi menggunakan 0 dan 1 dalam bilangan biner, 98 adalah
bilangan biner 110 0010.
HIGH ORDER BIT (HEKSA)
Sistem ASCII hanya menggunakan 7 bit untuk merepresentasikan karakter dengan
menggunakan nilai 0 sampai dengan 7F (127), tetapi umumnya komputer bekerja
dengan unit 8 bit.
Untuk meningkatkan utilisasi the high order bit, sebuah kumpulan extended ASCII
character dibuat, menggunakan keseluruhan 8 bits untuk memunculkan spesial simbol
pada PC,tetapi definisi yang dipergunakan beragam.
Seringkali, software PC (seperti ASCII-based word-processors) mempergunakan
bagian yang tidak terpakai dari high-order bit untuk menyimpan karakter tambahan
seperti mempertebal huruf, menggarisbawahi, dan sebagainya
Pilihan pola bit untuk merepresentasikan karakter dan numerik tergantung dari masing-
masing jenis. Misalnya, dalam ASCII dan EBCDIC, jumlah karakter '0' to '9' tidak
mewakili nilai binar yang sama
Dalam ASCII, karakter '0' direpresentasikan oleh heksadesimal 30,
dengan pola bit 00110000 dan seterusnya
2.3 Aljabar Bolean
Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra
adalah matematika yang digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan
Gerbang Logika pada Rangkaian-rangkaian Digital Elektronika. Boolean pada
dasarnya merupakan Tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan
“False” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka “1”
dan “0” pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer. Aljabar
Boolean ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang Matematikawan yang berasal
dari Inggris pada tahun 1854. Nama Boolean sendiri diambil dari nama penemunya
yaitu George Boole.
Dibawah ini terdapat 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan Hukum Aljabar Boolean
Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input
tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
X.Y = Y.X
X+Y = Y+X
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi variabel atau
dalam hal ini adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah
keluarannya.
2. Hukum Asosiatif (Associative Law)
Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh
terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
W . (X . Y) = (W . X) . Y
W + (X + Y) = (W + X) + Y
Catatan : Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi variabel dalam
hal ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan mengubah
keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung terlebih dahulu, hasilnya tetap akan sama.
Tanda kurung hanya sekedar untuk mempermudah mengingat yang mana akan dihitung
terlebih dahulu.
3. Hukum Distributif
Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika
AND atau perkalian. Berikut ini contohnya :
Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini menyatakan
jika terjadi Inversi ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan kembali ke nilai
aslinya.
Jadi, jika suatu Input (masukan) diinversi (dibalik) maka hasilnya akan berlawanan.
Namun jika diinversi sekali lagi, hasilnya akan kembali ke semula.