Anda di halaman 1dari 55

MODUL

PRAKTIKUM
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
(Menggunakan Trainer PLC Smart Relay Zelio Logic)

LABORATORIUM
TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK N 2 Meulaboh
PENDAHULUAN
A. UMUM
Sesuai dengan tujuan pendidikan, yaitu :
- Pembinaan hidup bermasyarakat
- Pembinaan sikap ilmiah
- Pembinaan sikap kepemimpinan
- Pembinaan keahlian
Maka tugas dari Laboratorium Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik antara lain :
- Memperkuat konsep
- Melengkapi Proses PBM
- Melatih keterampilan / penerapan teori
Dengan demikian praktikum PLC adalah melatih keterampilan dalam menerapkan teori-teori yang
diperoleh dari mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik.
Disamping itu praktikum PLC dapat mengasah kemampuan Siswa untuk mengaplikasikan PLC
sebagai salah satu peralatan pengontrol otomatis yang saat ini banyak digunakan dalam bidang
industri. Kesungguhan dan ketertiban dalam melakukan praktikum merupakan prasyarat utama
untuk mencapai keberhasilan praktikum anda. Oleh karena itu, selama anda melaksanakan
praktikum di laboratorium TIPTL ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan :
1. Selama praktikum, praktik dibimbing oleh guru bidang studi dan untuk itu praktikan harus
mempersiapkan segala sesuatu tentang percobaan yang akan dilakukan seperti yang ada
pada “BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM” bersama rekan praktikumnya.
2. Sebelum melaksanakan praktikum, periksalah semua peralatan yang akan digunakan dan
pinjamlah peralatan yang belum ada.
3. Dalam melaksanakan praktikum perlu diperhatikan penggunaan waktu yang ada, karena
waktu pelaksanaan Praktikum PLC adalah “Sesuai jam PBM”.
Rincian penggunaan adalah seperti berikut :
- Persiapan :
Untuk persiapan, praktikan diberi waktu 30 menit dan pada saat persiapan tugas
praktikan adalah : menyerahkan tugas pendahuluan dan meminjam peralatan yang
belum ada.
- Melakukan Percobaan :
Dalam melakukan percobaan praktikan diberi waktu sesuai jam PBM, dan sisanya (30
menit) digunakan untuk mencata hasil praktikum dalam lembar Laporan Sementara.
4. Tugas pendahuluan dikumpulkan sebelum praktikum dimulai kepada guru masing- masing.
5. Praktikan dilarang mengerjakan Tugas Pendahuluan di lingkungan Laboratorium.
6. Sebelum melakukan percobaan, setiap praktikan harus mempersiapkan Laporan Resmi
yang telah ditulisi dengan tujuan percobaan, teori, cara kerja, serta persiapkan pula kertas
karbon dan kertas grafik bila diperlukan.

B. TATA TERTIB
Tata tertib yang harus diperhatikan dan ditaati selama melakukan praktikum PLC adalah :
1. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.
2. Praktikan baru diperkenankan masuk Laboratorium setelah percobaan yang akan dilaksanakan
dinyatakan SIAP oleh guru.
3. Sebelum melakukan praktikum, semua perlengkapan kecuali buku petunjuk praktikum, alat
tulis dan peralatan penunjang harus diletakkan di tempat yang telah ditentukan.
4. Setiap praktikan harus melakukan percobaan dengan rekan praktikum yang telah ditentukan.
5. Selama mengikuti praktikum, praktikan harus menggunakan pakaian praktik dan tidak
diperbolehkan memakai sandal, bertopi, membuat gaduh, dan lain-lain.
6. Selama praktikum, praktikan hanya diperbolehkan menyelesaikan tugasnya pada meja yang
telah disediakan (melakukan percobaan, membuat laporan sementara dan resmi).
7. Selama melakukan percobaan, semua data hasil percobaan ditulis dalam kolom-kolom tabel
yang dipersiapkan terlebih dahulu. Laporan sementara dibuat rangkap n + 1 dan dilaporkan
pada guru untuk ditanda tangani. n adalah jumlah praktikan dalam satu kelompok.
8. Berdasarkan Laporan Sementara yang telah disetujui oleh guru, setiap praktikan membuat
Laporan Resmi sesuai dengan tugas yang diberikan dalam buku petunjuk, kemudian
diserahkan kepada guru bidan studi dengan dilampiri laporan sementara.
9. Jika praktikan akan meninggalkan ruang praktikum, harus melaporkan pada guru dan
demikian pula sebaliknya.
10. Praktikan yang sudah menyelesaikan tugas-tugasnya, diharuskan meninggalkan ruang
praktikum.

C. SANKSI
Ada beberapa sanksi yang dapat diterapkan terhadap praktikan yang melanggar peraturan tata
tertib :
1. Pelanggaran tehadap :
a. Point A-5, Guru berhak melakukan pencoretan terhadap tugas yang telah dikerjakan.
b. Point A-6, B-1, B-5, B-6, dan B-9 dikenakan sanksi pembatalan percobaan yang dilakukan.
c. Point A-2, B-3, B-4, dan B-9 dikenakan sanksi peringatan dan apabila telah mendapatkan
peringatan 3 kali, praktikan akan dikeluarkan dan mendapat “Nilai E”.
2. Praktikan yang melakukan kecurangan dapat dikenakan sanksi berupa pembatalan seluruh
praktikum dan diberi “Nilai E”.

3. Praktikan yang karena kelalaiannya menyebabkan kerusakan atau menghilangkan alat milik
laboratorium harus mengganti alat tersebut. Apabila dalam waktu yang ditentukan belum
mengganti, maka tidak diperkenankan mengikuti praktikum berikutnya.
4. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum sebanyak 4 kali diberi sanksi pembatalan seluruh
praktikum dan diberi “Nilai E”.
5. Sanksi lain yang ada di luar sanksi-sanksi diatas ditentukan kemudian oleh Kepala
Laboratorium.
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN..............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................................v

PERCOBAAN I. PENGENALAN PLC SMART RELAY ZELIO LOGIC DAN


APLIKASI ZELIO SOFT 2....................................................................................1

PERCOBAAN II. INPUT/OUTPUT DAN INTERNAL MEMORI SMART RELAY ZELIO LOGIC........13

PERCOBAAN III. COUNTER DAN COUNTER COMPARATOR.....................................................21

PERCOBAAN IV. TIMER............................................................................................................26


PERCOBAAN I
PENGENALAN PLC
SMART RELAY ZELIO LOGIC DAN APLIKASI ZELIO SOFT 2

I. TUJUAN UMUM:
1. Mampu memahami PLC Smart Relay Zelio Logic
2. Mampu memahami dan menjalankan program aplikasi Zelio Soft 2

II. TUJUAN KHUSUS:


1. Mampu memahami PLC Smart Relay Zelio Logic beserta bagian-bagian dan kegunaannya
2. Mampu menguasai aplikasi Zelio Soft 2 sebagai program aplikasi pemrograman, simulasi dan
monitoring PLC Smart Relay Zelio Logic.
3. Mampu membuat program sederhana menggunakan bahasa Ladder maupun Bahasa FBD
4. Mampu mensimulasikan program yang telah dibuat dan mentrasfer ke modul PLC Smart
Relay Zelio Logic

III. Teori Dasar


Zelio adalah smart relay yang dibuat oleh Schneider Telemecanique yang tersedia dalam 2
model yaitu: Model Compact dan Model Modular. Perbedaannya adalah pada model modular
dapat ditambahkan extension module sehingga dapat ditambahkan input dan output. Meskipun
demikian penambahan modul tersebut tetap terbatas hanya bisa ditambahkan sampai dengan 40
I/O. Selain itu untuk model modular juga dapat dimonitor dengan jarak jauh dengan penambahan
modul.
Smart Relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang biasa
digunakan pada proses automasi. Zelio Logic Smart Relay didesain untuk automated system yang
biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial. Tujuan diciptakannya Smart Relay Zelio
Logic adalah untuk menggantikan logika dan pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan
instalasi langsung. Dengan smart relay, rangkaian kontrol cukup dibuat secara software.

Gambar 1.1 PLC Smart Relay Zelio Logic


1. Keunggulan Smart Relay Zelio logic adalah:
a. Pemrograman yang sederhana. Dengan adanya layar LCD yang besar dengan backlight
yang memungkinkan dilakukan pemrograman melalui front panel atau menggunakan
software “Zelio Soft 2” melalui komputer.
b. Sangat mudah untuk diimplementasikan dan waktu implementasi proyek lebih cepat.
c. Open conectivity. Sistem zelio dapat dimonitor secara jarah jauh dengan cara
menambahkan extension modul berupa modem.
d. Bersifat fleksibel dan sangat handal.
e. Mudah dalam modifikasi (dengan software).
f. Tersedianya modul komunikasi MODBUS sehinga zelio dapat menjadi Slave PLC dalam
suatu jaringan PLC.
g. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder dan FBD (Function Blok Diagram)
h. Terdapat fasilitas Fast Counter hingga 1 KHz
i. Dapat diprogram dengan menggunakan Ladder dan FBD
j. Terdapat 16 buah Timer (11 macam), 16 buah counter, 8 buah blok fungsi clock setiap
blok fungsi memiliki 4 kanal), automatic summer/winter time switching, 16 buah analog
comparator.
k. Dapat ditambahkan 1 modul I/O tambahan.

2. Bagian-bagian Dari Smart relay Zelio logic SR3B261BD

Gambar 1.2 Bagian Depan Smart Relay Zelio logic

SR3B261BD Bagian depan dari Smart Relay Zelio logic SR3B261BD adalah

sebagai berikut:
1. Lubang untuk baut
2. Terminal Power Supply
3. Terminal untuk koneksi INPUT
4. LCD Display dengan 4 baris dan 18 karakter
5. Slot untuk memori cartridge atau koneksi ke antarmuka PC atau komunikasi
6. 6 (enam) tombol untuk pemrograman dan memasukkan parameter
7. Terminal untuk koneksi OUTPUT

Gambar 1.3 Wiring Diagram Direct On Line Smart Relay Zelio logic SR2 B201FU

3. Zelio Soft 2
Zelio logic dapat diprogram menggunakan Zelio Soft 2 melalui antarmuka komputer
atau menggunakan masukkan langsung pada panel depan Smart Relay Zelio Logic (ladder
Language). Zelio Soft 2 merupakan software berisi tool-tool yang dapat digunakan untuk
mempermudah pemrograman PLC Smart Relay Zelio. Zelio Soft 2 memungkinkan anda untuk
memprogram menggunakan Ladder Language atau FBD (Function Block Diagram) Language
Gambar 1.3 Interface Zelio Soft 2

Untuk menjalankan Zelio Soft 2, PLC harus terhubung dengan komputer


menggunakan kabel SR2CBL01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui serial Port atau
SR2USB01 untuk menghubungkan modul ke PC melalui USB port.

(a)

(b)
Gambar 1.4 (a) kabel SR2CBL01, (b) kabel SR2USB01
a. Memulai Zelio Soft 2
Untuk memulai membuat program baru menggunakan Zelio Soft 2 dapat
mengikuti langkah-langkah seperti berikut ini:
1) Buka Program “Zelio Soft 2”

2) Klik “Create new program” untuk membuat program baru.

3) Berikutnya anda akan masuk ke Module selection. Pilih 1 modul yang akan
digunakan pada kolom select the modul category (dalam percobaan ini kita pilih
modul SR2B201FU With Extension)

Pilih
SR2B201FU
with
Extensions

4) Kemudian pada kolom select the type of zelio module to program pilih yang
memiliki reference SR2B201FU, kemudian Klik “Next”.
5) Jika anda memilih tipe modul PLC yang dapat ditambah extensi input/output, akan
muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih extensi input/output sesuai yang anda
tambahkan/butuhkan (jika tidak perlu menambahkan, biarkan dalam keadaan
kosong), lalu tekan ”Next”.

6) Jika tipe modul zelio yang anda pilih memungkinkan untuk diprogram dengan
ladder language dan FBD Language, akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih
bahasa Program yang diinginkan. Ladder language (dipilih secara default) atau FBD
Language. Klik “Next”untuk menggunakan Ladder Language, Atau klik pada ikon
FBD kemudian klik “Next” untuk menggunakan FBD Language.
b. Toolbar pada Zelio soft 2
Toolbar pada Zelio Soft 2 berisi shortcut ke pilihan menu dan menawarkan fungsi program
koherensi yang dikembangkan. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk memilih modus:
Editing, Simulation atau monitoring Arahkan panah mouse ke tombol apapun untuk
melihat aksi yang terkait dengannya.

Gambar 1.5 Toolbar atas pada Zelio Soft 2

Pada kondisi edit mode, selain toolbar di bagian atas terdapat juga toolbar pada bagian
bawah yang berisi elemen-elemen ladder maupun FBD penting tergantung pada program
yang dipilih sebelumnya.
Untuk elemen ladder antara lain: Discrete Input, Zx Kex, Auxiliary Relays, Discrete Output,
Timer, Counter, Counter Comparator, Analog Comparator, Clocks, Text Blocks, LCD
Backlighting, Summer Winter.

Discrete Auxiliary Timer Fast Analog Text Summe


inputs Relays s Counter Comparato Blocks r
r Winter
Zx Keys Discrete outputs Caunters Counter Comparators Clocks LCD backlighting

Gambar 1.6 Toolbar untuk elemen ladder


Penjelasan dan cara untuk melakukan setting dari beberapa elemen ladder akan
dibahas pada bab-bab percobaan berikutnya.

c. Melakukan Pemprogram
1) Menggunakan Ladder Language
Setelah Anda memilih jenis modul dan bahasa Ladder, lembar pengkabelan
(wirring sheet) akan muncul seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.7 Wirring Sheet Zelio Soft 2


Sebagai contoh, kita akan menggunakan contoh diagram sebagai berikut :

Keterangan :
Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan
pada mode kontak)
Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder language
pada lembar pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut:

a) Pindahkan mouse ke ikon Discrete Input pada sudut kiri bawah.


Maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak yang berbeda (I1 – IE).

b) Pilih kontak I1 pada tabel dengan meng-klik dan menggeser kontak tersebut
pada cell sudut kiri atas (Contact 1 Line 001)
c) Setelah kontak I1 diletakkan, kemudian pindahkan mouse ke ikon
Discrete

Output maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak


atau kumparan (koil) yang berbeda seperti pada gambar dibawah ini.

d) Pilih kumparan (koil) “[“ pada baris pertama suatu tabel dengan meng-klik
dan menggeser kontak tersebut ke cell baris pertama kolom coil

e) Hubungkan kontak ke kumparan (coil) dengan meng-klik pada garis putus-


putus yang sesuai

Catatan:
Perhatikan Kesesuaian warna elemen dengan warna pada halaman
pemrograman.
- Warna Kuning untuk Input (contact)
- Warna Biru utuk Output (coil)
2) Menggunakan FBD Language
Sebagai contoh, kita akan menggunakan contoh diagram sebagai berikut :

Keterangan :
Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan
pada mode kontak)
Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder
Language pada lembar pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut:

a) Pindahkan mouse ke ikon IN pada sudut kiri bawah. Maka


ditampilkan sebuah tabel yang berisi tipe masukkan yang berbeda.

b) Pilih ikon Discrete Input pada tabel dengan meng-klik dan menggeser ikon
tersebut pada cell I1 sudut kiri atas wiring sheet

c) Kemudian arahkan mouse pada ikon OUT . Maka ditampilkan


sebuah tabel yang berisi Output tipe yang berbeda seperti pada gambar
dibawah ini.
d) Pilih ikon Discrete Output dengan meng-klik dan menggeser kontak tersebut
ke cell Q1 sudut kanan atas wiring sheet. Untuk meletakkan Output Q1,
lepaskan tombol mouse.

e) Hubungkan kabel dari I1 ke Q1 dengan mengklik dan drag titik input I1 ke


titik output Q1kemuadian lepaskan tombol.

d. Mensimulasikan Program

a) Klik pada ikon simulation di bagian kanan atas untuk


mensimulasikan program yang dipilih.

b) Program yang dipilih sekarang dikompilasi dan layar simulasi

muncul.Selanjutnyaklik ikon Run untuk mensimulasikannya.

46
c) Input atau output berwarna biru menunjukkan kondisi OFF (0), merah menunjukkan
ON (1).

Kondisi OFF

Kondisi ON

d) Untuk menghentikan simulasi klik ikon Stop .

e. Menstranfer Program
a) Sebelum menstranfer, Nyalakan modul dan hubungkan modul ke komputer
menggunakan kabel SR2CBL01 atau SR2USB01.

b) Masuk ke Edit Mode (Klik ikon Edit )


c) Pada Transfer menu, pilih Transfer Program kemudian pilih PC > Module

Catatan:
1. Anda tidak bisa menulis pada modul saat masih berjalan (RUN). Klik
STOP
Module pada menu Transfer untuk menghentikan modul.
2. Jika modul yang terhubung ke komputer bukanlah modul yang dipilih saat
memulai program, Anda Dapat memilih modul lain dengan meng-klik Module
Selection /Programing pada menu Module.
3. Jika anda telah memuat program dalam Ladder Language sebelumnya pada
modul (atau ketika anda pertama kali menggunakannya), program harus
mengupdate firmware modul. Anda akan diberikan pilihan untuk meng-update
selama proses transfer.
PERCOBAAN II
INPUT/OUTPUT DAN INTERNAL MEMORI
SMART RELAY ZELIO LOGIC
I. TUJUAN UMUM:
1. Mampu memahami PLC Smart Relay Zelio Logic
2. Mampu memahami dan menjalankan program aplikasi Zelio Soft 2

II. TUJUAN KHUSUS:


1. Mampu memahami dan mengaplikasikan Input PLC Smart Relay Zelio Logic
2. Mampu memahami dan mengaplikasikan Output PLC Smart Relay Zelio Logic.
3. Mampu memahami dan mengaplikasikan Internal Memory PLC Smart Relay Zelio Logic

III. Teori Dasar


1. Input
Input berfungsi layaknya panca indera manusia. Jenis input yang umum bisa berupa:
tombol tekan, sensor, dan berbagai jenis saklar lainnya. Pada “Ladder entry”, jumlah input
ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan. Input yang ditandai dengan indeks
berupa bilangan bulat positif (1,2,3, …) merupakan tipe input diskrit saja. Input yang ditandai
dengan indeks berupa huruf besar (B,C,D, …) merupakan tipe input diskrit maupun input
analog.

Gambar 1.1 Komponen input Zelio Soft 2


Pada tipe Zelio Logic yang dilengkapi dengan layar, terdapat 4 tombol navigasi (Zx keys),
yang juga bisa berfungsi layaknya input diskrit.

Gambar 1.2 Komponen Zx Keys Zelio Soft 2


Kontak input memiliki dua kondisi yaitu Normally Open/mode normal terbuka (NO) atau
Normally Closed (NC). Untuk mengubah input dari keadaan Normally Open (NO) ke Normally
Closed (NC) (dan sebaliknya), klik kanan pada komponen ladder tertentu dan pilih kondisi
yang diinginkan (seperti pada gambar dibawah)

Gambar 1.3 Mengubah kondisi input dari NO menjadi NC


2. Output

Gambar 1.4 Komponen Output Zelio Soft 2


Output berfungsi layaknya penggerak tubuh manusia. Jenis output yang umum bisa
berupa: lampu indikator, relai, buzzer, kontaktor, dan sebagainya. Pada “Ladder entry”, jumlah
output ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan. Output terdiri dari kontak
dan koil. Koil output dapat dibedakan menjadi 4 jenis: Active on (contactor) state, Active on
(Impulse relay) edge, Set, dan Reset
a) Penggunaan Discrete Output sebagai kumparan ada 4 mode yang disediakan antara lain:
- Active On (Contactor) mode

Pada mode Active On (Contactor) state, output relay akan aktif jika input relay juga
aktif dan seebaliknya.
Contoh:
Gambar 1.5 Output relay akan aktif jika input relay juga aktif
Gambar 1.6 Output relay tidak akan aktif jika input relay tidak aktif

- Active On (Impulse relay) Edge

Pada mode Active On (Impulse relay) Edge, output relay akan aktif dan mati saat input
relay pada rising edge.

INPUT

OUTPUT
Gambar 1.7 Timming Diagram input dan output relay
pada mode Active On (Impulse relay) Edge

- Latch Activation (set)

Latch Activation (set) juga disebut latch relay, output akan aktif jika input juga aktif.
Namun tidak akan mati sebelum reset diberikan.

- Latch Deactivation (reset)

Latch Deactivation (reset) juga disebut unlatch relay, digunakan untuk mematikan
output yang di-latch sebelumnya.
Penggunaan mode latch activation (set) dan Latch Deactivation (reset) dapat
diilustrasikan pada gambar berikut ini:
(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 1.8 Output Relay (Q1) yang di-latch oleh


input (SQ1) dan di-unlatch oleh input(RQ1)

Dari gambaar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:


(a) kondisi koil (SQ1) belum aktif sehingga kontak (Q1) juga belum aktif.
(b) kondisi koil (SQ1) saat aktif dan mengakibatkan kontak (Q1) ikut aktif.
(c) Kontak (Q1) tetap aktif meskipun koil (SQ1) tidak aktif.
(d) Kontak (Q1) tidak aktif ketika koil (RQ1) diaktifkan.

b) Penggunaan Discrete Output sebagai kontak


Discrete Output dapat digunakan sebagai kontak sebanyak yang diperlukan. Kontak ini
bisa menggunakan kondisi langsung dari relay (modus normally open) atau keadaan
kebalikannya (modus normally closed), lihat di bawah.

- Normally Open Mode

Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak Normally Open (normal terbuka) sesuai
dengan penggunaan keadaan langsung dari relay. Jika diaktifkan, kontak dikatakan
tersambung(Conducting)
- Normally Closed Mode

Sebuah relay yang digunakan sebagai kontak normal tertutup, sesuai dengan
penggunaan keadaan terbalik dari relay. Jika diaktifkan, kontak dikatakan tidak lagi
tersambung (Not Conducting).
Untuk mengubah logic kontak dari NO ke NC (dan sebaliknya), klik kanan pada
komponen ladder yang akan diubah, dan pilih kondisi yang diinginkan.
3. Internal Memory

Gambar 1.4 Komponen Auxiliary Zelio Soft 2


Internal Memory (Auxiliary Relay) merupakan jenis output yang hanya digunakan secara
internal dan berjumlah total 28 unit Auxiliary Relay dengan nomor M1 sampai M9 dan dari MA
sampai MY kecuali huruf I, M, O dengan karakteristik yang serupa dengan output
Contoh :

Keterangan :
Aktivasi input I1 digunakan untuk mengaktifkan keluaran Q1, melalui M1.

IV.Peralatan Yang Digunakan


1. Perangkat computer yang telah terinstall program aplikasi Zelio Soft 2
2. Trainer PLC Smart Relay Zelio Logic SR3 B261BD
3. Prototype aplikasi penentu prioritas bel kuis
4. Kabel penghubung

V. Percobaan Yang Dilakukan


1. Praktek memori Circuit (Latch)
Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya seringkali dibutuhkan dalam
kontrol logic. Pada rangkaian ini hasil keluaran dikunci (latching) dengan menggunakan kontak
hasil keluaran itu sendiri, sehingga walaupun input sudah berubah, kondisi output tetap.
Gambar 1.5. Latching Circuit

a. Alokasi Pengalamatan
Tabel 2.1 Alokasi pengalamatan Input dan Output

INPUT OUTPUT

I1 Tombol Start Q1 Output

i2 Tombol Stop

b. Langkah Melakukan Percobaan


1) Buka aplikasi Zelio Soft 2
2) Dari Gambar 1.5, buatlah ladder diagramnya menggunakan Zelio Soft 2 dengan alokasi
pengalamatan input dan output seperti yang tertera pada tabel 2.1
3) Simulasikan ladder diagram yang telah saudara buat dengan meng-klik tombol
simulation
4) Aktifkan input I1 kemudian non aktifkan kembali
5) Lakukan pengamatan pada output Q1, apakah yang terjadi?
6) Aktifkan input i2 kemudian non aktifkan kembali. Bagaimana kondisi output Q1
7) Simpan file diagram ladder anda dengan nama PRAKTEK LATCH <<NAMA
KELOMPOK/NAMA ANDA >>.ZM2 (file hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan
Praktikum)
c. Tugas Pertanyaan
1) Berikan ulasan mengenai hasil percobaan tersebut!
2) Gambarkan Diagram ladder jika melibatkan internal memori (Auxiliary Relay)!

2. Aplikasi Penentu Prioritas Bel Acara Quiz


PLC akan digunakan sebagai alat kendali penentu prioritas bel suatu acara kuis yang diikuti
oleh 3 peserta atau kelompok peserta, dengan ketentuan seperti pada prosedur operasional
berikut.
a. Prosedur Operasional
1) Pertama pembawa acara memberikan pertanyaan kepada 3 (tiga) peserta kuis,
setelah selesai memberikan pertanyaan, maka ke-tiga pemain berlomba-lomba untuk
menekan tombol dalam rangka menjawab pertanyaan dari pembawa acara.
2) Buzzer akan dibunyikan setelah ada salah seorang pemain berhasil menekan tombol
untuk pertama kalinya.
3) Indikator lampu pada pemain tersebut (yang berhasil menekan tombol untuk
pertama kali) akan menyalakan dan hanya bisa dimatikan oleh tombol reset.
4) Setelah tombol reset ditekan oleh pembawa acara, maka proses akan berulang
lagi
dari awal.

Gambar 1.6. Acara kuis yang diikuti oleh 3 orang peserta

b. Alokasi Pengalamatan I/O


Tabel 2.2 Alokasi pengalamatan Input dan Output

INPUT OUTPUT

I1 Tombol Pemain 1 Q1 Lampu Pemain 1

I2 Tombol Pemain 2 Q2 Lampu Pemain 2

I3 Tombol Pemain 3 Q3 Lampu Pemain 3

i4 Tombol Reset Q4 Buzzer


c. Diagram Ladder

d. Tugas Pendahuluan
1) Buat Flowchart (diagram alir) sesuai dengan prosedur kerja aplikasi penentu prioritas
bel kuis yang telah ditentukan pada point b!

e. Petunjuk Melakukan Percobaan


1) Buatlah diagram ladder point c pada aplikasi zelio soft dengan alokasi pengalamatan
input dan output seperti pada tabel 2.2
2) Hubungkan modul PLC ke komputer menggunakan kabel SR2USB01.
3) Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul PLC Smart Relay Zelio
Logic.
4) Hubungkan Prototipe aplikasi penentu prioritas bel kuis pada pin I/O PLC dengan
alokasi pengalamatan I/O seperti pada tabel point a.
5) Jalankan sistem apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur kerja yang telah
ditentukan (sebelum menjalankan system periksa terlebih dahulu apakah system
pengkabelan / pengalamatan sudah sesuai dengan petunjuk)
6) Setelah selesai melakukan pengamatan, simpan diagram ladder yang anda buat
dengan nama file PRAKTEK BEL QUIZ <<NAMA KELOMPOK/NAMA ANDA>>.ZM2 (file
hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan Praktikum).

f. Tugas Untuk Laporan Resmi


1) Berikan ulasan mengenai cara kerja diagram ladder dan cara kerja rangkaian/sistem!
2) Buatlah Diagram ladder aplikasi penentu prioritas bel kuis jika jumlah pemainnya
adalah 4!
PERCOBAAN III
COUNTER DAN COUNTER COMPARATOR
I. TUJUAN UMUM:
1. Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC
2. Mampu memasukan dan menjalankan program dasar di PLC
3. Mampu membuat program atau diagram ladder dari suatu masalah sederhana
II. TUJUAN KHUSUS:
1. Mampu memahami kegunaan dan memanfaatkan fungsi pencacah (counter) yang dimiliki
oleh PLC.
2. Mampu mengaplikasikan fungsi counter dan counter comparator.
III. Teori Dasar
1. Counter
Instruksi counter digunakan untuk menghitung/mencacah banyaknya/jumlah
kejadian tertentu untuk mengaktifkan kontaknya. Pencacahan dapat dilakukan secara maju
(upcounting) maupun mundur (downcounting). Jumlah cacahan dapat diatur dalam rentang
1– 32767 cacahan.

Smart Relay Zelio Logic SR3B261BD memiliki 16 counter dengan nomor C1 sampai C9
dan CA sampai CG dengan setting parameter seperti pada gambar di bawah ini.

(1)

(2)
(3)

Gambar 3.1 Setting parameter pada coil counter


Keterangan:
(1) Nilai counter yang ditetapkan.
(2) Untuk membuat output ON saat nilai yang ditetapkan tercapai (upcounting).
(3) Untuk membuat output ON ketika nilai mencapai 0 (downcounting).
Setiap counter Smart Relay Zelio Logic memiliki 1 kontak dan 3 koil yang terkait antara lain:
 Kontak C : kontak yang akan aktif jika counter yang berhubungan mencapai nilai 0 (nol)
atau preset value.
 Coil CC: Setiap kali koil aktif, nilai pada counter bertambah atau berkurang 1 sesuai
dengan arah menghitung (DC) yang ditentukan (jika tidak menggunakan coil DC maka nilai
pada counter bertambah 1 setiap kali koil CC aktif,
 Coil RC: Reset awal nilai counter/mengembalikan nilai counter pada kondisi awal. Aktifnya
coil ini memiliki efek sebagai berikut:
 Mengembalikan hitungan ke nol jika jenis counter yang dipilih adalah upcounting
 Mengembalikan hitungan ke nilai yang ditentukan (preset value) jika jenis counter
yang dipilih adalah downcounting
 Coil DC: koil ini menentukan arah penghitungan sesuai dengan statusnya. Ini berarti:
 Downcounts jika koil DC aktif,
 Upcounts jika koil DC tidak aktif

Gambar 3.2 Komponen Counter pada Zelio Soft 2


2. Counter Comparator
Fungsi ini digunakan untuk membandingkan antara satu atau dua counter baik
melibatkan nilai konstanta maupun tidak. Jika nilai/perhitungan yang dibandingkan
memenuhi syarat persamaan, maka akan mengaktifkan kontak (V). Operasi yang dapat
ditangani oleh counter comparator terbatas pada aritmatika dasar (baik persamaan
maupun pertidaksamaan) antara lain >, ≥, =, ≠, ≤, <. Rumus perbandingan untuk
membandingkan counter adalah sebagai berikut:
Cx + x < operator perbandingan > cy + y

Untuk jendela/dialog box pengaturan parameter counter comparator adalah


seperti gambar berikut ini:
(1)

(3)
(2)

Gambar 3.3 Setting parameter counter comparator


Keterangan:
(1) Operator Perbandingan
(2) Cx dan Cy: digunakan untuk memilih counter yang akan dibandingkan. (gunakan drop
down menu untuk memilih counter yang akan dibandingkan)
(3) x dan y: nilai konstanta antara : -32.768 sampai dengan 32.768

Catatan:
Fungsi Counter Comparator tidak dapat di konfigurasi melalui panel depan modul Smart
Relay Zelio Logic. Fungsi ini hanya dapat dikonfigurasi melalui sofware pemrograman PLC
Zelio.

IV. Peralatan Yang Digunakan


1. Perangkat computer yang telah terinstall program aplikasi Zelio Soft 2
2. Trainer PLC Smart Relay Zelio Logic SR3 B261BD
3. Prototype aplikasi pembatas parkir
4. Kabel penghubung

V. Percobaan Yang Dilakukan


1. Praktek Pembatas Parkir
Salah satu contoh penerapan fungsi Counter dan Counter Comparator adalah aplikasi
pembatas kendaraan pada parkir. Dimana sistem dapat membatasi kapasitas kendaran yang
masuk ke dalam area parkir sesuai dengan kapasitas area parkir, misalnya dengan membatasi
kendaraan yang masuk ke dalam area parkir maksimum 100 kendaraan.
Setiap kali mobil masuk secara otomatis PLC akan menambahkan ke jumlah total
kendaraan, setiap kali mobil keluar maka PLC akan mengurangi nilai total kendaraan
secara
otomatis. Ketika jumlah kendaraan mencapai nilai 100 maka sinyal indikator tempat parkir
akan menyala yang menandakan kapasitas penuh, dan memberi tahu pengemudi lain untuk
tidak masuk karena sudah tidak ada tempat lagi.

Gambar 3.4 Ilustrasi Aplikasi Pembatas Parkir


a. Prosedur Operasional
1) Saat mobil masuk, maka sensor S1 (I1), mendeteksi mobil yang masuk sehingga
menambahkan jumlah kendaraan yang parkir (counter up).
2) Jika ada mobil yang keluar dari parkir maka sensor S2 (I2) mendeteksi mobil yang
keluar sehingga mengurangi jumlah kendaraan yang parkir (counter down).
3) Jika nilai counter telah mencapai 100, mengindikasikan bahwa area parkir penuh
sehingga lampu indikator parkir penuh (Q1) akan menyala.

b. Alokasi Pengalamatan I/O


Alokasi pengalamatan I/O pada aplikasi pembatas kendaraan pada parkir dapat
ditunjukkan oleh tabel dibawah ini.
Tabel 3.1 Alokasi Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT

I1 S1 (masuk) Q1 Lampu indikator

i2 S2 (keluar)
c. Diagram Ladder

d. Tugas Pendahuluan
1) Buat Flowchart (diagram alir) sesuai dengan prosedur operasional aplikasi pembatas
area parkir yang telah ditentukan pada point VI!

e. Petunjuk Melakukan Percobaan


1) Buatlah Diagram ladder seperti pada point c.
2) Hubungkan modul PLC ke komputer menggunakan kabel SR2USB01.
3) Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul PLC Smart Relay Zelio
Logic
4) Hubungkan Prototipe aplikasi pembatas parkir pada pin I/O PLC dengan alokasi
pengalamatan I/O seperti pada tabel 1
5) Jalankan sistem apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur kerja yang telah
ditentukan pada point IV! (sebelum menjalankan system periksa terlebih dahulu
apakah system pengkabelan / pengalamatan sudah sesuai dengan petunjuk)
6) Setelah selesai melakukan pengamatan, simpan diagram ladder yang anda buat
dengan nama file PRAKTEK PARKIR <<NAMA KELOMPOK/NAMA ANDA>>.ZM2 (file
hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan Praktikum)

f. Tugas Untuk Laporan Resmi


1) Lakukan modifikasi program jika area parkir hanya mampu menampung kendaraan
sejumlah 200 kendaraan.
2) Jelaskan fungsi dari instruksi counter pada aplikasi pembatas area parkir.
3) Berikan kesimpulan mengenai hasil percobaan saudara.
PERCOBAA IV

TIMER

I. TUJUAN UMUM:
1. Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC
2. Mampu memasukan dan menjalankan program dasar di PLC
3. Mampu membuat program atau diagram ladder dari suatu masalah sederhana

II. TUJUAN KHUSUS:


3. Mampu memahami kegunaan dan memanfaatkan fungsi timer yang dimiliki oleh PLC.
4. Mampu mengaplikasikan fungsi timer.

III. TEORI DASAR

Gambar 4.1 Simbol timer

Timer digunakan untuk menunda waktu (delay), memperpanjang dan mengontrol tindakan.
Pada Smart Relay Zelio Logic SR3B261BD memiliki 16 timer dengan nomor T1 sampai T9 dan TA
sampai TG

Gambar 4.2 Komponen timer pada toolbar


Gambar 4.3 Setting parameter pada coil timer
Keterangan:
(1) Jenis karakteristik atau Function dari timer yang akan digunakan.
(2) Grafik yang menunjukkan timming diagram dari Fuction Timer yang dipilih.
(3) Time: setting nilai timer.
(4) Unit: satuan timer yang kita atur pada time, meliputi : s (milisecond/ milidetik), S
(second/detik), M:S atau (Minute : Second)/(Menit:Detik), H:M (Hour : Minute)/(Jam :
Menit), dan H atau Hour (Jam)
Pada Smart Relay Zelio Logic terdapat 11 jenis Function timer dan setiap jenis
Function

a) Timer Function A: Active, control held down


Timer jenis ini sering disebut dengan Timer On Delay, dimana bekerjanya kontak dari
timer ditunda sekian satuan waktu yang telah disetting. Perhatikan gambar timming diagram
berikut ini:

Gambar 4.4 Timming diagram dari Timer Function A


Keterangan :
- TTx = Coil dari timer
- Tx = kontak timer
-t = nilai waktu timer
-x = menunjukkan timer ke-sekian
Dari gambar dapat dilihat bahwa coil timer berlogika high, namun kontak dari timer
belum berlogika high. Setelah sekian satuan waktu (t) kontak baru berlogika high. Dari
gambar juga
dapat dilihat bahwa matinya kontak bersamaan dengan matinya coil. Pada timer ini yang
diatur hanyalah waktu penundaan bekerjanya kontak, lamanya kontak bekerja tidak diatur.
Apabila waktu yang telah ditentukan belum dicapai atau kontak belum bekerja tetapi coil
sudah mati maka timer akan restart secara otomatis.

b). Timer Function a: Active, Press start / stop


Prinsip kerja dari Timer ini berbeda dengan Timer Function A: Active, control held down.
Untuk melihat perbedaannya perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 4.5 Timming Diagram Timer Function a: Active, Press start /

stop Keterangan :
- TT = Coil dari timer
- RT = Coil Reset timer
-T = kontak timer
-t = nilai waktu timer
-x = menunjukkan timer ke-sekian
Dari gambar dapat dilihat bahwa untuk mengaktifkan timer atau memulai hitungan
timer
(t) hanya diperlukan satu pulsa pada coil (TT). Bersamaan dengan naiknya logic pada coil saat
itu juga timer mulai bekerja. Untuk mematikan kontak timer setelah dia bekerja kita harus
memberi 1 pulsa kepada timer melalui coil reset timer (RT). Reset timer juga dapat digunakan
mereset nilai timer kembali ke hitungan 0 walau kontak timer belum bekerja.

c). Timer Function C: Off Delay


Timer ini akan menunda matinya kontak selama sekian satuan waktu yang ditentukan
setelah coil timer (TTx) di matikan. Perhatikan timming diagramnya pada gambar di bawah.

Gambar 4.6 Timming diagram Timer Function C: Off Delay


Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Kontak (Tx) ikut bekerja bersamaan dengan
aktifnya Coil (TTx), namun saat Coil mati kontak masih tetap hidup sampai dengan waktu
yang telah ditentukan (t). nilai waktu (t) mulai aktif bersamaan dengan matinya Coil.

d) Timer Function B: On pulse one shot


Timer Function B adalah timer yang aktif sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kontak (Tx) akan mulai aktif bersamaan dengan aktifnya Coil (TTx). Aktifnya kontak hanya
membutuhkan 1 pulsa sesaat dari Coil. Kita juga dapat mereset timer ini dengan
menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah.

Gambar 4.7 Timming diagram dari Timer Function B

e) Timer Function W: Timing afte pulse


Pada Timer Function W, kontak (Tx) timer ini mulai bekerja bersamaan dengan akhir dari
pulsa pada Coil (TTx). Lama waktu aktifnya kontak berdasar pada nilai waktu yang kita atur
(t). Kita juga dapat mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya
lihat gambar timming diagramnya di bawah.

Gambar 4.8 Timming Diagram Timer Function W

f). Timer Function D: Symmetrical flasing


Timer ini merupakan timer yang kontaknya (Tx) hidup dan mati selama terus menerus
selama Coil timer (TTx) aktif. Seperti timer lainnya durasi (t) hidup dan mati timer dapat
diatur. Timer ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit pulsa atau sumber clock.
Gambar 4.9 Timming diagram Timer Function D
g) Timer Function PD: Symmetrical flasing, Start / Stop one pulse
Prinsip kerja timer ini hampir sama dengan Timer Function D, sama-sama menghasilkan
pulsa. Tetapi agar timer ini bekerja hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coil (TTx) sedangkan
untuk mematikan juga hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coil Reset (RTx). Durasi (t) antar
pulsa juga dapat diatur.

Gambar 4.10 Timming Diagram Timer Function PD

h) Timer Function T: Time on addition


Kontak (Tx) dari timer ini akan aktif apabila jumlah akumulasi waktu aktifnya Coil (TTx)
sama dengan nilai waktu yang diatur pada timer (t).
Misalnya waktu timer diatur 10 detik, pada kesempatan pertama Coil sempat aktif 2
detik. Nilai 2 detik tersebut akan disimpan dan akan dijumlahkan dengan nilai waktu pada
kesempatan berikutnya. Setelah jumlah akumulasi aktifnya Coil mencapai nilai waktu yang
diatur pada timer maka Kontak timer akan bekerja. Tombol reset (RTx) berfungsi untuk
mereset waktu yang sudah berputar pada timer.

Gambar 4.11 Timming diagram Timer Function T

i. Timer Function AC: A/C


Timer ini merupakan timer gabungan dari Timer Function A dan Timer Function C.
Karakteristik dari timer ini adalah menunda hidup dari kontak timer sekaligus menunda
matinya. Namum besarnya nilai menunda hidup dan nilai menunda mati berbeda, ada 2 nilai
waktu yang harus diubah. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function AC
dibawah.
Gambar 4.12 Timming diagram Timer Function AC
j) Timer Function L: Flasher Unit, control held down asynchronous
Timer Function L mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan Timer Function D,
dimana sama-sama menghasilkan pulsa pada kontak (Tx) selama Coil (TTx) aktif. Yang
membedakan diantara keduanya adalah bahwa pada Timer Function L durasi aktif (tA) dan
durasi mati (tB) dapat diatur berbeda karena besarnya tA dan tB diatur sendiri-sendiri.
Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function L dibawah.

Gambar 4.13 Timming diagram Timer Function L

k) Timer Function I: Flasher Unit, Press to start / stop


Timer ini bekerja seperti Timer Function L, kedua timer ini sama-sama menghasilkan
pulsa pada kontak (Tx) dengan nilai tA dan tB berbeda yang membedakan adalah untuk
mengaktifkan timer ini Coil (TTx) hanya perlu diberi 1 pulsa. Sedangkan untuk mematikan
diperlukan 1 pulsa pada Coil Reset (RTx). Perhatikan gambar timming diagram dari Timer
Function I dibawah.
Gambar 4.14 Timming diagram Timer Function I
IV. Peralatan Yang Digunakan
1. Perangkat computer yang telah terinstall program aplikasi Zelio Soft 2
2. Trainer PLC Smart Relay Zelio Logic SR2 B201FU
3. Prototype aplikasi Traffic Light
4. Prototype aplikasi Pengepakan Apel
5. Kabel penghubung
V. Percobaan Yang Dilakukan
1. Aplikasi Traffic Light
Lampu lalu lintas sering kita jumpai terutama di jalan-jalan raya yang sangat padat lalu
lintasnya, umumnya kita jumpai di persimpangan-persimpangan jalan baik persimpangan tiga
ataupun persimpangan empat. Secara garis besar lampu lalu lintas atau traffic light berfungsi
untuk menertibkan kendaraan-kendaraan yang berada pada persimpangan jalan.
Untuk mengontrol sistem kerja lampu lalu lintas, banyak cara yang dapat dilakukan yaitu
dengan menggunakan kontaktor magnit ataupun relai yang telah dikombinasikan dengan
peralatan TDR (time delay relai) atau dengan menggunakan PLC. Namun dengan menggunakan
PLC banyak keuntungan yang didapat dibanding dengan menggunakan kontaktor magnit
ataupun relai yang dikombinasikan dengan peralatan TDR.
Salah satu penggunaan fungsi timer pada PLC adalah aplikasi traffic light. Dimana fungsi
timer dapat digunakan juga untuk melogikakan penyalaan lampu pada traffic light. Pada
percobaan kali ini kita akan mensimulasikan aplikasi traffic light menggunakan fungsi timer.
JLN. B

JLN. A
J

JLN. A
JLN. B

Gambar 4.15 Sket Posisi lampu


Misalkan sebuat perempatan akan diberikan sebuah traffic light 2 arah arus kendaraan.
Disini kita memakai 6 (enam) output dari PLC Smart Relay Zelio Logic digunakan untuk
mengontrol lampu traffic light. Tombol yang digunakan pada sistem ini ada dua tombol yaitu
tombol START dan tombol STOP.

a. Prosedur Operasional
1) Saat tombol START (PB Start) ditekan, Lampu merah jalan 1 (M1) menyala selama 9
detik dan lampu hijau jalan 2 (H2) menyala selama 7 detik.
2) Setelah 7 detik lampu hijau jalan 2 (H2) padam, kemudian lampu kuning jalan 2 (K2)
menyala selama 2 detik.
3) Setelah lampu kuning jalan 2 (K2) menyala selama 2 detik/ detik ke 9, lampu merah
jalan 2 (M2) menyala selama 9 detik.
4) Pada waktu yang bersamaan (detik ke 9) lampu merah jalan 1 (M1) padam dan
lampu hijau jalan 1 (H1) menyala selama 7 detik.
5) Setelah lampu hijau jalan 1 (H1) menyala selama 7 detik, maka lampu hijau jalan
1(H1) padam dan lampu kuning jalan 1 (K1) menyala selama 2 detik.
6) Setelah lampu kuning jalan 1 (K1) menyala selama 2 detik, lampu kuning jalan 1 (K1)
dan lampu merah jalan 2 (M2) padam kemudian proses kembali ke awal.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada timming diagram berikut ini

M2

K2

H2

M1

K1

H1
1s 2s 3s 4s 5s 6s 7s 8s 9s 10s 11s 12s 13s 14s 15s 16s 17s 18s

Gambar 4.16 Timming diagram pada aplikasi traffic light

7) Proses ini akan dilakukan secara berulang-ulang hingga tombol STOP (PB STOP)
ditekan
b. Alokasi Pengalamatan I/O
Alokasi pengalamatan I/O pada aplikasi traffic light dapat ditunjukkan oleh tabel
dibawah ini.

Tabel 4.1 Alokasi Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT

I1 PB START Q1 Lampu Merah Jalan 1 (M1)

i2 PB STOP Q2 Lampu Kuning Jalan 1 (K1)

Q3 Lampu Hijau Jalan 1 (H1)

Q4 Lampu Merah Jalan 2 (M2)

Q5 Lampu Kuning Jalan 2 (K2)

Q6 Lampu Hijau Jalan 2 (H2)


c. Diagram Ladder
d. Tugas Pendahuluan
1) Buat Flowchart (diagram alir) sesuai dengan prosedur operasional aplikasi traffic
light yang telah ditentukan pada point c!

e. Petunjuk Melakukan Percobaan


1) Buatlah Diagram ladder seperti pada point c dengan alokasi pengalamatan input
dan output seperti pada tabel 4.1.
2) Hubungkan modul PLC ke komputer menggunakan kabel SR2USB01.
3) Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul PLC Smart Relay Zelio
Logic
4) Hubungkan Prototipe aplikasi pembatas parkir pada pin I/O PLC dengan alokasi
pengalamatan I/O seperti pada tabel 1
5) Jalankan sistem apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur operasional yang
telah ditentukan pada point c! (sebelum menjalankan system periksa terlebih
dahulu apakah system pengkabelan / pengalamatan sudah sesuai dengan petunjuk)
6) Setelah selesai melakukan pengamatan, simpan diagram ladder yang anda buat
dengan nama file PRAKTEK TRAFFIC LIGHT <<NAMA KELOMPOK/NAMA
ANDA>>.ZM2 (file hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan Praktikum)

f. Tugas Untuk Laporan Resmi


1) Lakukan modifikasi program saat lampu kuning menyala, nyalanya berkedip 3 kali.
2) Jelaskan fungsi dari instruksi timer pada aplikasi traffic light.
3) Berikan kesimpulan mengenai hasil percobaan saudara.

2. Aplikasi Pengepakan Apel


Bidang industri biasa menggunakan proses penghitungan untuk mempermudah
pengepakan barang. Pada kasus ini proses penghitungan dan pengepakan barang
memanfaatkan fungsi timer dan pencacah (counter) yang dimiliki oleh PLC (Programmable
Logic Controller).
Pada aplikasi ini, sistem menggunakan dua buah konveyor (Satu konveyor
menggerakkan box dan satu konveyor menggerakkan barang) dan masing-masing konveyor
digerakkan oleh sebuah motor DC. Tombol yang digunakan pada sistem ini ada dua tombol
yaitu tombol START dan tombol STOP. Sedangkan sensor yang digunakan ada dua antara lain
sensor box dan sensor barang untuk menghitung barang yang akan di pak.
Gambar 4.17 Proses pengepakan apel dengan menggunakan 2 konveyor

a. Prosedur Operasional
1) Saat tombol START (PB Start) ditekan, konveyor box bergerak (M2).
2) Ketika sensor box (S2) mendeteksi adanya box maka konveyor box (M2) berhenti dan
konveyor barang (M1) bergerak.
3) Bagian sensor barang (S1) akan mendeteksi barang dan PLC dengan memanfaatkan
fungsi pencacah (counter) akan menghitung sampai 10 barang.
4) Jika barang yang melewati sensor barang (S1) mencapai 10 barang, maka konveyor
barang (M1) akan berhenti dan konveyor box (M2) berjalan lagi
5) Counter akan direset dan operasi akan berulang sampai tombol STOP (PB2) ditekan.
b. Alokasi Pengalamatan I/O
Alokasi pengalamatan I/O pada aplikasi & pengendali konveyor pada pengepakan
barang dapat ditunjukkan oleh tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Alokasi Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT

I1 PB START Q1 Konveyor Box

i2 PB STOP Q2 Konveyor Buah

i3 Sensor Box
I4 Sensor Buah
c. Diagram Ladder

d. Tugas Pendahuluan
1) Buat Flowchart (diagram alir) sesuai dengan prosedur kerja aplikasi pengendali
konveyor pada pengepakan barang yang telah ditentukan pada point 2.a!
2) Buat timming diagramnya sesuai dengan prosedur kerja pengendali konveyor pada
pengepakan barang yang telah ditentukan pada point 2.a!

e. Petunjuk Melakukan Percobaan


1) Buaatlah diagram ladder pada aplikasi zelio soft 2 seperti pada point 2.c dengan
alokasi pengalamatan I/O seperti pada tebel 4.2
2) Hubungkan modul PLC ke komputer menggunakan kabel SR2USB01.
3) Downloadkan diagram ladder yang telah anda buat ke modul PLC Smart Relay Zelio
Logic
4) Hubungkan Prototipe pengendali konveyor pada pengepakan barang pada pin I/O
PLC dengan alokasi pengalamatan I/O seperti pada tabel 4.2
5) Jalankan sistem apakah telah berjalan sesuai dengan prosedur kerja yang telah
ditentukan pada point IV!(sebelum menjalankan system periksa terlebih dahulu
apakah system pengkabelan / pengalamatan sudah sesuai dengan petunjuk)
6) Setelah selesai melakukan pengamatan, simpan diagram ladder yang anda buat
dengan nama file PRAKTEK PENGEPAKAN APEL <<NAMA KELOMPOK/NAMA
ANDA>>.ZM2 (file hasil percobaan di sertakan dalam CD laporan Praktikum).

f. Tugas Untuk Laporan Resmi


1) Lakukan modifikasi program jika barang yang dipakai adalah 20 barang.
2) Jelaskan fungsi dari instruksi counter pada aplikasi pengendali konveyor pada
pengepakan barang.
3) Berikan kesimpulan mengenai hasil percobaan saudara.

Anda mungkin juga menyukai