Hasil Pembelajaran
Umum
Mahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika.
Khusus
Memahami jenis-jenis diagram elektrik serta mampu membaca dan membuat diagram elektrik
Dalam suatu diagram elektrik, terdapat garis tebal dan garis tipis. Persilangan Garis tebal menunjukkan terhubung konduktor yang membawa listrik bertegangan tinggi, seperti jalur listrik utama. Garis tipis menunjukkan sirkit pengendali seperti switches (saklar), timers, dan relays. Persilangan
Konduktor yang melewati rangkaian dan tidak melakukan kontak ditandai dengan persilangan tanpa titik, sedangkan sebaliknya, ditandai dengan persilangan dengan titik tebal.
Peralatan Pengendali
M
Ladder Diagram adalah sebuah representasi skematis dari sirkit elektrik. Terdapat dua buah jalur listrik yang terhubung ke sumber listrik, dan berbagai sirkit terhubung diantaranya. Ladder diagram bukan merupakan representasi fisik. Komponen elektrik dan konduktor disusun berdasarkan fungsi elektriknya dalam sirkit, dan digambarkan secara skematis. Tujuan dari ladder diagram untuk menyederhanakan pembacaan suatu sirkit elektrik.
L1 Target
LOAD
L2
L1 L2 L3
OL
T1 T2 T3
3-phase motor
OL
OL
Sensor
Power Line
Untuk memudahkan dalam mengenal dan mengidentifikasi komponenkomponen elektrik yang ada dalam rangkaian, diberikan penomoran / penamaan pada komponen-komponen.
Beban (load) adalah peralatan elektrik dalam jalur atau ladder diagram yang menggunakan energi listrik dari L1 ke L2. Control Relays, Solenoida, pilot lights adalah merupakan contoh dari beban. Perhatian! Minimum harus terdapat 1 beban dalam satu anak tangga, tanpa beban di anak tangga akan mengakibatkan terjadinya hubungan pendek (short circuit) antara L1 dan L2.
L1
CR
L2
CR4
yaitu sirkit daya (power circuit) dan sirkit pengendali (control circuit). Tujuan pemisahan untuk memungkinkan proses pengendalian mesin tanpa menggunakan peralatan yang berarus tinggi (kecuali kontaktor (penghubung) dan kabel). Peralatan seperti kontaktor, motor ataupun beban lainnya yang berarus besar dapat dikendalikan dengan menggunakan sistem kendali yang hanya memerlukan tegangan dan arus kecil. Sirkit daya menyediakan daya buat motor, sedangkan sirkit pengendali menyediakan daya untuk sistem kendali.
TI-3222: Otomasi Sistem Produksi - 2
CR1
M1
OL
CR2
M1
M2
OL
CR3
M3
OL
L1
L2
Peralatan kendali terhubung antara L1 dan beban. Semua peralatan kendali STOP atau OFF tambahan harus dihubungkan secara seri. Semua peralatan kendali START atau ON harus dihubungkan secara paralel.
Tidak terdapat lebih dari satu beban pada satu anak tangga. Jika diinginkan lebih dari satu beban yang dihubungkan ke jalur sirkit, maka beban tersebut harus dihubungkan secara paralel. Hal ini adalah untuk menjamin bahwa semua beban mendapatkan suplai tegangan yang sama. Beban-beban dalam sirkit dioperasikan oleh peralatan kendali seperti switches, pushbuttons, limit switches dan pressure switches.
TI-3222: Otomasi Sistem Produksi - 2
120 V - Pilot Light
120 V - Solenoid
L1
SW 1 SW 2 PL1
L2
L1
SW 1 PL1 SW 2
L2
1 1 2
1 CR-2
1 CR
Piston FWD CR 2
Reverse
3
1 CR-1
1 LS
5 SOL A
F R F R
3 1 6 2
Garis terputus-putus menunjukkan fungsi mekanik, dan bukan konduktor elektrik. Pada gambar terlihat bahwa garis terputus vertikal pada forward dan reverse pushbutton menandakan bahwa status kondisi Normally Closed dan Normally Open terhubung secara mekanik, oleh karena itu,
Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi letak dari peralatan elektrik dalam ladder diagram, maka dipergunakan angka untuk penomoran lokasi kabel dan juga lokasi skema, tiap garis atau anak tangga diberikan angka, mulai dari atas ke bawah.
penekanan terhadap salah satu tombol akan menghubungkan 1 set kontak, dan mematikan lainnya. Sedangkan garis terputus yang menghubungkan kumparan F dan R menandakan bahwa keduanya saling mengunci satu dengan lainnya secara mekanik, oleh karenanya kumparan F dan R tidak dapat melakukan kontak satu dengan lainnya secara simultan karena adanya proses penguncian mekanik antara satu dengan lainnya.
10
Grounded Circuit
Jika sirkit kendali mendapatkan daya dari sirkit dasar (grounded circuit), maka sirkit ini harus dihubungkan ke bumi, sehingga Transformator arus balik dari ground di sirkit Sumber Daya kendali tidak menghidupkan motor atau membuat tombol STOP atau kendali menjadi tidak berfungsi. Perhatikan pada Titik Grounded gambar di bawah ini. Ketika sirkit Yang Benar M bekerja, maka bagian sirkit yang berada di sisi sebelah kiri dari kumparan M merupakan sirkit L2 yang tidak di-grounded, atau disebut juga sebagai "sisi aktif (hot leg)". Oleh karena itu, setiap hubungan pendek ke ground pada sisi ini akan memutuskan sikring dari kendali transformer
TI-3222: Otomasi Sistem Produksi - 2
Grounded Circuit
Jika sirkit tersebut di-grounded di L1, hubungan singkat ke tanah (ground) di setiap bagian pada sirkit akan Transformator Sumber Daya mengaktifkan peralatan output. Ini sangat berbahaya, dimana hubungan singkat ke tanah tidak akan memutuskan sikring, tapi akan mengaktifkan sirkit, menghidupkan motor secara tiba-tiba, dan M menekan tombol stop tidak akan mematikan aliran dari kumparan M, dan L2 akibatnya peralatan akan rusak dan kemungkinan akan terjadi kecelakaan. Peralatan output harus dikoneksikan ke tanah pada sisi grounded pada sirkit.
Fuse
Fuse
STOP
START M1
L1
L1
11
12
L2
2 Alarm A A
T1 T1
1, 2, or 3 OL Kontak
OL
T2 T2 T3
T3
Motor
13
14
M OL T1 T2 OL T3 C3 C1 C2
Diagram koneksi (Connections Diagram) menunjukkan koneksi fisik dan pengkabelan yang termasuk dalam konstruksi peralatan elektrik. Contohnya dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar ini menunjukkan diagram koneksi dari kombinasi rangkaian magnetic line starter dengan kendali transformer. Dari sketsa ini, dapat dilihat bahwa gambar diagram hampir menyerupai bentuk aslinya, terutama pada terminal untuk koneksi keluar.
C1 C3
C3
C1 T1
Pump
C3
T2 T3
C3
C2 Pushbutton Station
15
16
L1 T1
L2 T2
L3 T3 C1 C2 C3
Single Line Diagram menawarkan kesederhanaan yang lebih dibandingkan yang lainnya, dimana diagram ini tidak memperhatikan fungsi-fungsi pembantu yang ada. Diagram ini, seperti terlihat pada gambar di samping banyak digunakan oleh pembuat peralatan pengendali motor sebagai langkah untuk mempelajari instalasi pengendali motor. Yang ditunjukkan dalam diagram ini hanyalah bagian / peralatan penting saja. Single Line Diagram juga sering dipakai untuk menunjukkan saklar utama, dan perancangan peralatan saklar
C1 T1
Pump
C3 C1
C3
T2 T3
C3 C2 Pushbutton Station
C3
17
18
Diagram Blok (Block Diagram) menunjukkan sebagian besar dari bagian satu sistem elektronik ataupun elektrik yang kompleks yang disajikan dalam bentuk blok. Dalam diagram ini komponen individu dan kabel tidak diperlihatkan, dimana masing-masing blok mewakili sirkit elektrik yang memiliki suatu fungsi tertentu.
MTR
Lighting transformers
MTR MTR MTR
19
20
3 M Control device such as thermostat, float switch, or pressure switch Two wires T1 M OL T3
Rangkaian pengendali motor magnetik ini terbagi menjadi dua tipe dasar, yaitu tipe 2 kabel dan tipe 3 kabel. Tipe 2 kabel ini menggunakan perangkat utama tipe maintained-contact untuk menghasilkan low voltage release (LVR). Berikut ini merupakan salah satu contoh dari tipe 2 kabel. Perhatikan bahwa selama rangkaian ini tertutup, maka daya dapat disalurkan ke dalam kumparan dari pengendali. Jika motor berhenti karena adanya interupsi daya (berhentinya catu daya), maka peralatan kendali 2 kabel tidak akan membuka. Karena rangkaian ini tidak membuka, maka motor dapat dihidupkan langsung begitu daya diberikan kembali. Rangkaian pengendali 2 kabel ini dipergunakan pada aplikasi seperti kipas pengisap, pompa, dimana sifat menghidupkan kembali secara otomatis diperlukan, dan tidak ada kemungkinan untuk mencelakakan operator/ orang pada saat peralatan hidup kembali setelah kehilangan daya
L1 1 3 M
L2
Pilot device
kecelakaan.
21
22
Tugas 2
23