Anda di halaman 1dari 2

PLC Siemens S7 200 for Advance Task

25 Replies

PLC Siemens S7 200 ialah PLC compact dengan kemampuan dasar. Meski demikian PLC ini juga
dapat digunakan untuk tugas – tugas yang sifatnya advance (bukan hanya urutan/proses
sekuensial saja). Saya mencoba mendaftarkannya di posting ini (sekaligus merupakan
materi pelatihan PLC lanjut yang saya berikan di IATC)

Berikut ini gambaran sederhana dan penjelasannya.

1. Menerima dan menghasilkan sinyal analog

Untuk menerapkan PLC pada sistem analog, mula – mula harus dipahami dulu karakteristik dan
konfigurasi modul analog input/output pada PLC Siemens S7 200 (misalnya menggunakan EM
235). Selain itu, analog addressing pada S7 200 dengan tipe data byte, word, double word juga
harus dipahami.

2. Mengolah data analog untuk kebutuhan kontrol

Setelah data analog diterima, sering data tersebut harus dipindahkan dulu dengan instruksi data
transfer (move). Kemudian dilakukan proses manipulasi data berupa perubahan ke tipe data
yang lain (convert), operasi perbandingan (compare), operasi matematis untuk kebutuhan
penskalaan atau penggunaan rumus matematika tertentu (math integer, floating point integer).

3. Memahami program control

Jika ladder diagram yang dibuat sederhana, maka satu program pada main saja sudah cukup.
Namun bagaimana jika program kompleks dan sering kali mengulang bagian kecil program yang
sama? Subroutine bisa digunakan di sini. Bagaimana supaya sistem merespons dengan segera
jika ada kondisi urgent? Interrupt bisa dimanfaatkan di sini. Selain itu juga terdapat
pengaturan flow program yang lain supaya pemrograman lebih efisien dan mudah dipahami.

4. Membaca real time clock


Dalam suatu proses, ada kalanya dibutuhkan penggunaan variabel waktu. Misalnya lampu taman
harus mati setiap jam 5 pagi dan harus menyala setiap jam 5 sore secara otomatis. Untuk itu
RTC pada S7 200 harus diaktifkan dan dimanfaatkan (RTC built in pada S7 200 tipe CPU 224 ke
atas).

5. Membaca rotary encoder dengan instruksi high speed counter

Rotary encoder adalah salah satu jenis sensor yang memiliki frekuensi tinggi. Untuk membaca
encoder pada PLC tidak cukup menggunakan input biasa dan instruksi counter pada umumnya.
Pada S7 200 harus dilakukan konfigurasi input dan instruksi high speed counter untuk
membacanya. PLC jenis lain mungkin memerlukan sebuah modul eksternal untuk
membaca encoder tersebut.

6. Penerapan kontroler PID

S7 200 tidak hanya dapat mengendalikan proses sekuensial, namun mulai merambah juga
proses regulatory meski dalam skala kecil (terbatas). PLC ini dilengkapi dengan blok instruksi
kontroler PID (termasuk autotuning-nya) sehingga PLC dapat difungsikan sebagai pengendali
closed loop, misalnya untuk mengendalikan kecepatan motor.

Demikian sekilas kemampuan lanjutan PLC Siemens S7 200, semoga mendorong Anda untuk
terus bereksplorasi!

Anda mungkin juga menyukai