Team Penyusun
Dr. Iwan Setiawan
Sumardi, MT
Muhammad Nur Aulia
2020
Daftar isi
1.1 TUJUAN
Setelah melaksanakan unit percobaan 1 ini, diharapkan praktikan
a. Mampu mensimulasikan sistem Kontrol umpan balik dasar analog dan digital
(berbasis sistem kontrol Proporsional) pada model plant sederhana orde 1
b. Memahami model kontrol digital dan mampu mensimulasikan pada Simulink secara
tepat dengan menggunakan beberapa model alternatif
r u y
D(s) H(s)
plant
r u y
D(z) ZOH H(s)
uc DAC plant
ADC:sampling time tc
r u y
D(z) H(z)
+ -
plant
Gambar 1.3. Model Simulink Sistem Kontrol umpan balik Digital (Model 1)
u y
r D(z) ZOH H(s)
sampling time tc
uc plant
Gambar 1.4. Model Simulink Sistem Kontrol umpan balik Digital (Model 2)
Matlab function
u y
r f(.) ZOH H(s)
sampling time tc
uc plant
Gambar 1.5. Model Simulink Sistem Kontrol umpan balik Digital (Model 3)
1. Buat model Simulink untuk sistem kontrol umpan balik analog untuk model plant
orde 1 seperti nampak pada gambar dibawah dengan fungsi alih h =
0.5
s +nomor kelompok
referensi dipilih sinyal step satuan dengan sample time = 0 :
Gambar 1.6. Parameter referensi step dengan Sample time 0 s
Gambar 1.7. Model Sistem Kontrol umpan balik proporsional Analog untuk plant orde 1
2. Buat model Simulink (Model 1) untuk sistem kontrol umpan balik digital untuk
model plant orde 1 dengan parameter sama dengan Langkah 1 seperti nampak pada
gambar dibawah
Cari model diskret untuk model plant analog Langkah 1 dengan menggunakan
fungsi Matlab c2d (waktu sample=0.2s, metode ZOH):
Gambar 1.10. Model Sistem Kontrol umpan balik proporsional digital (Model 1) untuk plant
orde 1
3. Buat model Simulink (Model 2) untuk sistem kontrol umpan balik digital untuk
model plant orde 1 dengan parameter sama dengan Langkah 1 seperti nampak pada
gambar dibawah
Referensi dipilih sinyal step satuan dengan sample time= 0.2:
Jalankan model Simulasi tersebut dengan waktu simulasi 5 s.
Amati keluaran sinyal kontrol (u) dan keluaran plantnya
Bandingkan hasilnya dengan hasil percobaan Langkah 1 dan Langkah 2
Gambar 1.11. Model Sistem Kontrol umpan balik proporsional digital (Model 2) untuk plant
orde 1
4. Buat model Simulink (Model 3) untuk sistem kontrol umpan balik digital untuk
model plant orde 1 dengan parameter sama dengan Langkah 1 seperti nampak pada
gambar dibawah
Referensi dipilih sinyal step satuan dengan sample time= 0.2 :
Jalankan model Simulasi tersebut dengan waktu simulasi 5 s.
Amati keluaran sinyal kontrol (u) dan keluaran plantnya
Bandingkan hasilnya dengan hasil percobaan Langkah 1, Langkah 2 dan
Langkah 3
Gambar 1.12. Model Sistem Kontrol umpan balik proporsional digital (Model 3) untuk plant
orde 1
5. Mengisi tabel hasil percobaan berikut untuk model system control analog orde 1 :
6. Mengisi tabel hasil percobaan berikut untuk model system control digital orde 1 ,
Sample time = 0.2 :
r u y
D(z) H(z)
+ -
plant
Gambar 2.1. Model Simulink Sistem Kontrol umpan balik Digital (Model 1)
u y
r D(z) ZOH H(s)
sampling time tc
uc plant
Gambar 2.2. Model Simulink Sistem Kontrol umpan balik Digital (Model 2)
Matlab function
u y
r f(.) ZOH H(s)
sampling time tc
uc plant
Gambar 2.3. Model Simulink Sistem Kontrol umpan balik Digital (Model 3)
Gambar 2.3. Perhitungan Penguatan umpan balik pada sistem kontrol umpan balik digital
1. Membuat model Simulink untuk sistem kontrol umpan balik digital Model 1 untuk
model plant orde 1 seperti nampak pada gambar dibawah
a. Memvariasi sample time pada step response(3 variasi) dengan Ts =
b. Menjalankan (run) model Simulink dengan waktu 5 detik
c. Mengamati Scope u (penguatan umpan balik) dan Scope 2 (keluaran system)
untuk dibandingkan dengan Scope 7 (input system)
2. Membuat model Simulink untuk sistem kontrol umpan balik digital Model 2 untuk
model plant orde 1 seperti nampak pada gambar dibawah
a. Memvariasi sample time pada step response(3 variasi) dengan Ts =
b. Menjalankan (run) model Simulink dengan waktu 5 detik
c. Mengamati Scope 4 (penguatan umpan balik) dan Scope 3 (keluaran system)
untuk dibandingkan dengan Scope 9 (input system)
3. Membuat model Simulink untuk sistem kontrol umpan balik digital Model 3 untuk
model plant orde 1 seperti nampak pada gambar dibawah
a. Memvariasi sample time pada step response(3 variasi) dengan Ts =
b. Menjalankan (run) model Simulink dengan waktu 5 detik
c. Mengamati Scope 6 (penguatan umpan balik) dan Scope 5 (keluaran system)
untuk dibandingkan dengan Scope 10 (input system)
4. Memvariasikan nilai penguatan K pada model Simulink sistem kontrol umpan balik
digital Model 2 pada D(z) dengan sample time = 0.2 sec dan variasi nilai K pada D(z)
= 3 variasi dengan Rendah , Sedang, Tinggi
5. Mengamati Scope 4 (penguatan umpan balik) dan Scope 3 (keluaran system)
kemudian menulis hasilnya pada table berikut :
6. Memvariasikan nilai penguatan K pada model Simulink sistem kontrol umpan balik
digital Model 3 pada ZOH(DAC) 1 dengan sample time = 0.2 sec dan variasi nilai K
pada ZOH = 3 variasi dengan Rendah , Sedang, Tinggi
7. Mengamati Scope 6 (penguatan umpan balik) dan Scope 5 (keluaran system)
kemudian menulis hasilnya pada table berikut :
3.1. TUJUAN
Setelah melaksanakan unit percobaan 2 ini, diharapkan praktikan
1. Memahami karakteristik Model plant self regulated Orde 1
2. Dapat merancang sistem control digital untuk Model plant self regulated Orde 1
3. Dapat merealisasikan sistem control digital dalam simulink
H(s)
sp
H PI (s ) K pv
+ Ts +1
-
Km
sp pv
Tms +1
Gambar 3.1. Sistem umpan balik kontrol PI untuk proses orde satu
Langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut, diketahui bentuk fungsi alih kontrol PI
seperti dibawah ini :
1
H PI ( s)=K P [1+ ]
TI s (3.1)
atau dapat ditulis ulang:
1
K P [s + ]
TI
H PI ( s )=
s (3.2)
Berdasarkan gambar 3.1, fungsi alih antara pv terhadap sp :
pv (s ) H PI (s ) H ( s)
H cl ( s)= =
sp (s ) 1+ H PI (s )H (s ) (3.3)
Dengan mensubsitusikan setiap elemen umpan balik HPI(s) dan H(s) pada persamaan diatas,
serta dengan sedikit langkah penyederhanaan, maka didapat::
1
K P K [ s+ ]
pv (s ) TI
H cl ( s)= =
sp (s ) 1
s[ Ts+ 1]+ K P K [ s+ ]
TI (3.4)
Agar
1
H cl ( s)=
sT cl +1 (3.5)
Maka
K P KT cl
s 2 T + s=K P KT cl s2 + s
TI (3.6)
Untuk besar gain statis proses-K dan konstanta waktu proses-T yang diketahui, maka
besarnya penguat proporsional –KP serta konstanta waktu integral –TI dapat diperoleh
berdasarkan relasi dibawah ini:
T
K P=
T cl K (3.7)
T I =T atau Ki=Kp/Ti (3.8)
Dalam hal ini besarnya konstata waktu umpan balik proses Tcl harus ditentukan terlebih dulu
dalam perancangan: jika diinginkan respon proses berjalan cepat maka Tcl yang diberikan
harus bernilai kecil (tetapi respon proses sebenarnya tentunya sangat tergantung kekuatan
dari penggerak proses tersebut).
1. Untuk bahan perbandingan buat terlebih dahulu model Simulink sistem kontrol
umpan balik analog dengan model orde 1 yang memiliki besar gain statis K = nomor
kelompok/10 untik kecil, nomor kelompok*10 untuk besar, nomor kelompok*1 utk
sedang dan konstanta waktu proses T = 0.3 s, jika konstanta waktu umpan balik yang
diinginkan sebesar 0.2 s, maka berdasarkan 3.7 dan 3.8 didapatkan:
T 0.3
K P= = =3
T cl K 0.2 x 0.5
T I =T =0 .3 atau Ki= 10
- Gunakan model PI dari library Matlab, setting besar Kp dan Ki, set parameter
filter sama dengan nol
- Dalam jendela yang sama, buat juga model Simulink sistem control umpan
baliknya dengan dengan menggunakan persamaan 3.2, hal ini seperti nampak
pada Gambar dibawah
2. Buat model kontrol PI digital untuk model plant yang disimulasikan pada Langkah 1.
- Cari model discreet control PI dengan menggunakan metode ZOH, pilih time
sampling relative kecil (lebih kecil dari Konstanta waktu umpan tertutupnya).
Misal dalam hal ini dipilih Ts=no. kelompok * 0.01. Gunakan fungsi c2d
- Buat model simulasinya seperti dibawah, kemudian jalankan selama 2 detik dan
bandingkan hasilnya dengan Langkah 1 (sistem control analog), amati juga sinyal
kontrolnya
3. Lakukan hal yang sama Seperti Langkah 2, pilih time sampling 0.2
4. Lakukan hal yang sama Seperti Langkah 2, pilih time sampling dari kelompok
selanjutnya
c. Menjalankan model Simulink lalu amati sinyal output PV dan CO nya. Amati
karakteristik sinyal dengan Floating Scope kemudian pilih menu Bilevel
Measurement
d. Mengambil gambar scope dengan screenshot kemudian mengisi table
dibawah
Jika terjadi perubahan level pada input pada proses IPDT dari nilai steady-nya, maka system
dianggap memiliki gangguan. Secara matematis hubungan antara perubahan debit fluida input
terhadap perubahan level fluida untuk kasus tersebut pada dasarnya juga akan memiliki persamaan :
pv (s ) K∗¿ −Ls K ∗¿
= e co ( s )+ dist e− Ls dist (s)¿ ¿
dist (s) s s
5.3 ALAT DAN BAHAN
1. Laptop atau Komputer PC
2. Software Matlab-Simulink
3. Modul Praktikum Sistem Kontrol Digital
5.4 LANGKAH KERJA