Rangkaian Sekuensial
1.1 Pengertian
Rangkaian sekuensial berbeda dengan rangkaian kombinasional. Pada rangkaian
kombinasional, output bergantung pada inputnya, sedangkan pada rangkaian sekuensial
outputnya tergantung pada input dan input sebelumnya. Rangkaian kombinasional tidak
memperhatikan input sebelumnya karena tidak ada memori dan variabel waktu tidak
mempengaruhi suatu rangkaian kombinasional. Sedangkan pada rangkaian sekuensial, input
sebelumnya disimpan sebagai informasi biner pada memori (informasi itu disebut dengan state).
Perbedaan Rangkaian Kombinasional dan Rangkaian Sekuensial :
Contoh sistem sekuensial ialah lampu lalu lintas, ATM, Mesin Minum Otomatis.
Terdapat 2 tipe rangkaian sekuensial yaitu sinkron dan asinkron. Rangkaian sinkron
bergantung pada sinyal input pada interval waktu yang tetap (disebut sebagai clocked).
Sedangkan rangkaian asinkron bergantung pada sinyal input pada interval waktu yang beragam
dan perubahan urutan input. Rangkaian sekuensial sinkron menggunakan sinyal sinkron yang
disebut clock (rangkaian pulsa periodik: 0 dan 1), clok menentukan kapan sinyal itu terjadi,
sedangkan sinyal lain menentukan apa perubahan yang akan terjadi. Elemen penyimpanan
(memori) yang digunakan pada rangkaian sekuensial dengan clock disebut sebagai flip-flop,
dimana setiap flip-flop dapat menyimpan satu bit informasi (0,1).
Latch merupakan elemen penyimpanan satu bit biner (0 atau 1). Latch merupakan elemen
dasar dari memori. Latch bisa dibuat dengan gerbang NOR, NAND, NOT.
Flip-Flop merupakan suatu rangkaian sekuensial yang dapat menyimpan data sementara
(latch) dimana bagian outputnya akan me-respons input dengan cara mengunci nilai input yang
diberikan atau mengingat input tersebut. Flip-Flop mempunyai dua kondisi output stabil dan
saling berlawanan. Perubahan dari setiap keadaan output dapat terjadi jika diberikan trigger pada
flip-flop tersebut. Trigger –nya berupa sinyal logika “1” dan “0” yang kontinyu.
Flip-Flop dibagi menjadi 4, yaitu: 1.) SR-Flip-Flop (SET & RESET Flip-Flop) dapat
dibuat dari gerbang NAND atau gerbang NOR. 2.) JK-Flip-Flop dapat dibentuk dari SR-FF
dengan tambahan gerbang AND pada sisi input SR-nya. 3.) D-Flip-Flop (Delay/Data Flip-Flop).
4.) T-Flip-Flop (Toggle Flip-Flop).
2
SR Latch dan Flip-Flop
A. SR Latch
SR Latch merupakan SET-RESET LATCH, yang merupakan elemen penyimpan satu bit
biner. Tardiri dari 0 atau 1. SR Latch dapat dibuat dengan menggunakan gerbang NOR atau
gerbang NAND.
Berikut ini contohnya:
B. Flip-Flop
Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Flip-flop adalah rangkaian
yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu melakukan proses
penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan kepadanya. Data yang
tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan.
4.) T-Flip-Flop (Toggle Flip-Flop) adalah flip-flop yang mengkomplemenkan data yang
disimpan jika mendapat input 1. merupakan rangkaian flip-flop yang dibangun dengan
menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi satu maka akan
diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi
dan outputnya akan tetap jika inputnya rendah.
3
Hazard pada Rangkaian Sekuensial
Hazard ialah suatu keadaan munculnya output yang tidak dikehendaki selama masa
transisi karena lintasan yang berbeda membutuhkan delay propagasi yang berbeda.
Pada rangkaian sekuensial sinkron, hazard tidak begitu menjadi masalah karena
kesalahan sinyal yang sementara pada umumnya tidak menganggu. Pada rangkaian sekuensial
asinkron, sinyal yang sejenak salah dapat menyebabkan rangkaian menuju ke keadaan (state)
stabil yang salah.
A. Essential Hazard
Selain bahaya statis dan dinamis, ada bahaya lain yang bisa timbul pada rangkaian
sekuensial asinkron yaitu essential hazard. Essential hazard dapat menyebabkan rangkaian
menuju ke keadaan (state) stabil yang salah bila terjadi perubahan input tertentu. Essential
hazard timbul disebabkan oleh delay yang tidak sama sepanjang dua atau lebih lintasan yang
berasal dari input yang sama. Essential Hazard dapat dihindari dengan cara mengatur beraran
delay pada lintasan tertutup sehingga lebih panjang dari delay sinyal lain yang diakibatkan oleh
perubahan input.
4
Rangkaian Sekuensial Asinkron (Tak Serempak)
Disini yang akan kita bahas ialah mengenai rangkaian sekuensial asinkron. Untuk
mengetahui apa itu rangkaian sekuensial asinkron, kita harus tau terlebih dahulu mengenai
rangkaian sekuensial. Rangkaian sekuensial sendiri terbagi mencadi dua yaitu rangkaian
sekuensial sinkron dan rangkaian sekuensial asinkron.
Rangakaian Sekuensial Sinkron adalah suatu rangkaian sekuensial dimana perubahan
state yang terjadi di dalamnya terjadi karena pengaruh dari perubahan clock. Dan elemen
memori yang digunakan di dalamnya adalah flip-flop.
Rangkaian Sekuensial Asinkron adalah suatu rangkaian sekuensial dimana perubahan
state perubahan state yang terjadi di dalamnya dipengaruhi adanya perubahan input. Dan elemen
memorinya adalah elemen tunda waktu (time delay) dari sistem tertutup.
A. Model Rangkaian
Feedback delay :
Elemen delay diletakkan di bagian feedback.
Semua gerbang dianggap tidak mempunyai delay.
Mode Fundamental :
Sinyal input biner boleh berubah hanya setelah rangkaian mencapai state stabil.
E. Bahaya (Hazard)
Bahaya : Output yang tidak dikehendaki selama masa transisi karena lintasan yang berbeda
membutuhkan delay propagasi yang berbeda.
Bahaya terjadi :
1. Pada rangkaian kombinasional : Menyebabkan nilai output yang salah sementara.
2. Pada rangkaian sekuensial asinkron : Dapat berakibat transisi menuju ke state stabil yang
salah.
Jenis-jenis Bahaya :
1. Bahaya Statis 1 (Static 1-Hazard)
Output bisa sejenak berharga 0 padahal seharusnya tetap berharga 1.
2. Bahaya Statis 0 (Static 0-Hazard)
Output bisa sejenak berharga 1 padahal seharusnya tetap berharga 0.
3. Bahaya Dinamis (Dynamic Hazard)
Truth table/tabel kebenaran merupakan suatu tabel yang menyajikan beragam kombinasi
inputan suatu fungsi beserta output yang dihasilkan, dalam penyajiannya biasanya terdapat
potongan-potongan fungsi jika fungsi yang ingin disajikan tersebut panjang.
State table/tabel keadaan merupakan tabel yang menyajikan satu persatu input, output, dan
susunan flip flop yang ada.
Characteristic table/tabel karakteristik merupakan definisi dari sifat-sifat logika dari sebuah
rangkaian flip flop dengan menjelasakan operasinya yang disajikan dalam bentuk tabel.
Excitation table/tabel eksitasi merupakan table yang digunakan untuk menunjukkan input
yang digunakan untuk perubahan state awalan.
Sedangkan State diagram sendiri adalah suatu diagram yang menggambarkan transisi state
dengan ataupun tanpa dipengaruhi oleh input eksternal. Jadi pada saat penggambaran state
diagram, bisa dipengaruhi oleh input eksternal dan bisa juga tidak dipengaruhi.
Contoh dari state diagram:
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuat tabel dan melengkapinya berdasarkan
tabel eksitasi:
Kemudian tentukan fungsinya dengan menggunakan K-Map:
Dan yang terakhir gambarkan rangkaiannya:
Reduksi State
Reduksi state merupakan suatu algoritma untuk meminimalkan jumlah flip-flop dan
gerbang pada rangkaian sekuensial, dimana dilaukan dengan mengurangi jumlah state dalam
tabel state dengan tetap mempertahankan persyaratan yang diberikan. M FF dapat menghasilkan
2 pangkat M state, reduksi state mungkin akan mengurangi jumlah flip flop yang digunakan.
Jika dua state adalah equivalen ( jika setiap anggota input menghasilkan output yang sama
dan menuju pada state yang sama), maka salah satunya dapat dihapus tanpa merubah relasi
input-output.
Penentuan Kode State
Ada 3 cara penentuan kode state:
1. Kode Biner
2. Kode Gray
3. Kode One-Hot