Tujuan
1. Untuk mengenal dan mempelajari sifat-sifat dari rangkaian flip-flop
2. Untuk mengetahui apa manfaat Flip-flop
3. Untuk mengetahui kasus-kasus yang terjadi di dalam permaslahan flip-flop
BAB II
Landasan Teori
Flip-Flop adalah sebuah elemen computer dasar yang digunakan untuk menyimpan
satu angka data dalam unit pengolah sentral. Yang pertama adalah bahwa flip-flop tersebut
telah berada dalam sebuah keadaan yang diberikan, 1 atau 0, sampai sebuah sinyal masukan
(pemicu) menghasilkan perubahan keadaan. Dengan cara ini, maka sebuah angka tersebut
tetap berada dalam flip-flop sampai waktu dipakaikannya sebuah sinyal masukan yang
kedua. Sifat kedua adalah bahwa kedua sinyal keluaran yang disediakan adalah komplemen
satu sama lain. Flip-flop dasar atau grendel dapat direalisir dengan menggunakan sepasang
gerbang NAND yang dikopel silang. Setidaknya satu dari masukan dalam rangkaian
haruslah berada di logika 1 untuk menjamin operasi A = B = 0 bukanlah sebuah keadaan
logika yang diizinkan. Kedua kondisi untuk menuliskan sebuah angka ke dalam flip-flop
tersebut adalah A = 1, B = 0 untuk mana Y = 0 dan A = 0 dan B = 1 yang menghasilkan Y =
1. Bila A = B = 1, maka Y tetap tidak berubah. Gander dalam membentuk dasar dari
sekelompok flip-flop yang mempunyai jam (penunjuk waktu) yang digunakan dalam
computer. Karena banyak operasi dalam proses komputasi adalah operasi yang berurutan,
maka akan merupakan hal yang penting bahwa rangkaian penyimpan dimungkinkan
beroperasi pada waktu yang layak. Flip-flop R-s yang mempunyai jam (set-reset)
ditunjukkan oleh simbol rangkaian, dalam mana penandaan CK adalah masukkan pulsa jam
tersebut. Pada dasarnya flip-flop ini adalah sebuah grendel yang hanya dapat mengubah
keadaan bila dipakaikan sebuah pulsa jam. Maka, flip-flop R-S tersebut tetap berada dalam
sebuah keadaan sampai khusus sampai sebuah pulsa jam memungkinkan terjadinya sebuah
peralihan. Bagan sebuah fli-flop R-S yang mempunyai jam dimana kedua gerbang NAND
masukan bertindak untuk mengemudikan sinyal-sinyal masukan ke dalam grendel tersebut.
Table kebenaran menunjukkan bahwa untuk S = R = 1 maka keluaran tidak didefenisikan
dan keadaan logika ini tidak diizinkan untuk ada. Flip-flop J-K, yang secara simbolik adalah
sebuah rangkaian R-S yang mempunyai jam dengan tambahan sebuah masukan yang ketiga
ke dalam gerbang-gerbang NAND pengemudi. Masukan ketiga tersebut adalah Y untuk
masukan J dan adalah Y untuk masukkan K. loloh balik ini akan mengeliminasi keadaan
yang tidak didefenisikan untuk flip-flop R-S yang diberikan dalam tabel kebenaran. Tabel
kebenaran untuk flip-flop J-K adalah sama seperti tabel kebenaran untuk flip-flop R-S
(Pantur Silaban,
1985)
Semua rangkaian logika yang telah diuraikan di bagian depan adalah rangkaian
logika kombinasi yang keadaan keluarannya setiap saat hanya ditentukan oleh kombinasi
masukan yang diberikan pada saat itu. Setiap sistem digital akan mempunyai bagian yang
merupakan rangkaian kombinasi. Disamping itu, dalam sistem digital juga, pada umumnya,
dipergunakan bagian rangkaian yang dapat mengingat keadaan keluarannya sebelumnya dan
keluarannya sebelum masukan itu dikenakan. Bagian rangkaian demikian disebut sebagai
rangkaian berurut. Rangkaian logika berurut juga pada umumnya memakai rangkaian logika
kombinasi, setidaknya pada rangkaian masukannya. Rangkaian logika berurut dibedakan
atas dua jenis, yaitu serempak (synchronous) dan tak serempak (asynchronous). Dalam
rangkaian seremapak, perubahan keadaan keluaran hanya terjadi pada saat-saat yang
ditentukan saja. Walaupun masukan berubah diantara selang waktu yang ditentukan itu,
keluaran dari pada rangkaian itu tidak akan berubah. Berbeda dari rangkaian yang
serempak, keluaran dari pada rangkaian tak serempak berubah menurut perubahan
masukannya dan keluaran itu dapat berubah setiap saat masukan berubah. Umumnya
rangkaian tak serempak ini memakai unsure tundaan waktu pada lintasan umpan baliknya.
Tundaan waktu ini biasanya diperoleh dari gerbang-gerbang pada lintasan itu. Adanya
tundaan waktu itu kadang-kadang membuat rangkaiannya tidak stabil dan rangkaian
mungkin mengalami kondisi berpacu dimana satu perubahan masukan menyebakan lebih
dari satu perubahan keluaran. Karena kesulitan ini, dan juga karena pemakaiannya tidaklah
seluas pemakaian rangkaian serempak, maka rangkaian tak serempak tidak dibahas dalam
buku ini dan dicadangkan sebagai materi untuk pembahasan rangkaian logika lanjutan.
Unsur pengingat yang paling umum dipakai pada rangkaian berurut serempak adalah flipflop. Setiap flip-flop dapat menyimpan satu bit informasi, baik dalam bentuk sebenarnya
maupun bentuk komplemennya. Jadi flip-flop pada umumnya mempunyai dua keluaran,
yang satu merupakan komplemen dari yang lainnya.
bagaiamana informasi disimpan kedalamnya, flip-flop dibedakan atas beberapa jenis, RS,
JK, D dan T. Setiap sinyal yang dilakukan pada suatu komponen elektronika membutuhkan
waktu untuk bergerak dari terminal masukan ke terminal keluaran. Dan karena gerbanggerbang logika juga pada setiap gerbang juga membutuhkan waktu untuk mencapai terminal
keluaran, munculnya efek masukan itu di keluaran. Dan karena gerbang-gerbang logika juga
pada umumnya dibuat dari komponen-komponen elektronika.
Waktu yang dibutuhkan tersebut dinamakan tundaan waktu atau tundaan
perambatan. Semakin banyak gerbang yang harus dilalui oleh sinyal untuk bergerak dari
masukan ke keluaran suatu rangkaian logia, semakin lama pula tundaan waktu yang
dialaminya. Sebagai contoh perhatikanlah perambatan sinyal yang melalui suatu inverter
(gerbang NOT). Kalau sinyal masukan yang semula berkeadaan 0 diubah menjadi 1, maka
sinyal keluaran berubah dari 1 ke 0. Tetapi perubahan itu tidaklah seketika, melainkan
beberapa nano detik kemudian (untuk gerbang-gerbang rangkaian terpadu, IC). Pada saat
masukan naik dari 0 ke 1, keluaran turun dari 1 ke 0 setelah
2 detik
dianggap sama. Perlu diperhatikan bahwa perubahan sinyalnya sebenarnya tidaklah curam
tegak, tetapi mempunyai kemiringan tertentu. Tetapi dalam kebanyakan analisis, untuk
memudahkan penggambaran, sinyal-sinyal dalam sistem digital dianggap curam sempurna
(tegak lurus terhadap sumbu waktu) ada kalanya unsure tundaan waktu sengaja
ditambahkan kepada suatu rangkaian logika. Andaikan tundaan waktu unsur penunda adalah
sederhana, tundaan waktu naik dianggap sama dengan tundaan waktu turun. Perhatikan
bahwa keluaran gerbang AND berubah menjadi 1 setelah kedua masukannya berkeadaan 1
dan berubah ke 0 setelah salah satu masukannya menjadi 0. Jadi, keluaran gerbang AND
tertunda naik selama (
tundaan waktu gerbang-gerbang diabaikan (dianggap nol). Flip-flop RS atau SR (set reset)
merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan, satu disebut S
(set) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1) dan yang lain
disebut R (Reset) yang dipakai untuk mereset (membuat keluaran berkeadaan 0). Flip-flop
RS dapat dibentuk daru dua gerbang NOR atau dua gerbang NAND. Untuk flip-flop dengan
NOR masukan R=S=0 tidak mengubah keadaan keluaran, artinya keluaran Q dan Q tetap,
ditunjukkan sebagai Q- dan Q-. Untuk kombinasi masukan R=S=1 yang ditunjukkan dengan
pada kolom keluaran yang bersangkutan, keadaan keluaran tersebut tidak tentu. Ini
dapat diterangkan sebagai berikut : Andaikan untuk R=S=1 keluaran flip-flop adalah Q=1
dan S=1, maka Q=0. Tetapi karena R=1, maka Q juga harus 0 dan ini jelas berlawanan
dengan pengandaian sebelumnya. Kalau diandaikan Q=0, maka juga Q = 0 yang berarti
bertentangan dengan sifat flip-flop. Karena itu, untuk flip-flop RS kombinasi masukan R =
S =1 dilarang. Untuk flip-flop RS dengan NAND, kerjanya sama dengan flip-flop dengan
NOR bilang tegangan masukan rendah dianggap logic 1 dan tegangan masukan tinggi
dianggap logic 0, artinya bila kita memakai logika negatif akan tepat sama dengan tabel
kebenaran untuk flip-flop dengan NOR. Untuk keseragaman uraian, maka yang umum
dipakai untuk menyatakan kerja flip-flop RS adalah tabel kebenaran untuk rangkaian NOR.
Dalam hal tundaan waktu, karena setiap masukan hanya melalui satu gerbang, tundaan
untuk flip-flop RS yang disebutkan diatas dianggap sama dengan tundaan waktu 1 gerbang
9
yang umumnya dalam besaran nano-detik ( 10
dengan flip-flop umumnya kita membutuhkan keadaan keluaran flip-flop itu setelah suatu
kombinasi masukan tertentu dikenakan pada masukannya. Keadaan keluaran ini biasanya
disebut sebagai keadaan berikut dari flip-flop itu setelah suatu kombinasi masukan R dan S.
Jadi flip-flop ini merupakan rangkaian berurut yang tak serempak (asynchronous), tanpa
kelengkapan untuk menyerempakkannya dengan rangkaian lain.
(Pernantin
Tarigan, 2001)
Flip-flop D menunda nilai D mencapai keluara q sampai terjadi pulsa clock. Aksi untai ini
dapat dijelaskan sebagai berikut : Bila masukan D tinggi, maka masukan S tinggi dan R
rendah. Dengan adanya pulsa clock maka keluaran Q menjadi tinggi. Demikian pula bila
masukan D rendah, maka masukan R rendah dan masukan S tinggi. Dengan adanya pulsa
clock maka keluaran Q menjadi rendah.
Parameter pewaktuan harus dipertimbangkan bila flip-flop digunakan dalam untai.
Bila sinyal digunakan untuk mengubah keadaan keluaran flip-flop, terdapat tundaan dari
sinyal diberikan hingga saat keluaran flip-flop berubah. Tundaan dihitung antara titik 50%
pada ragam gelombang masukan dan keluaran. Tundaan yang sama juga terjadi pada FF
dalam menaggapi masukan asinkron. Pada banyak untai digital, keluaran Flip-flop
dihubungkan langsung atau lewat gerbang logika ke masukan flip-flop lain, dan kedua flipflop dipicu dengan sinyal clock yang sama.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan Dan Komponen
3.1.1 Peralatan
1. Power Suplay 5 Volt DC (1 Buah) berfungsi
Berfungsi sebagai sumber tegangan
2. Jumper (Secukupnya)
Berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan
komponen yang lain.
3. Jepit Buaya (4 Buah)
Berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan komponen dengan alat.
4. Saklar
Berfungsi sebagai pemutus aliran listrik
5. Protoboard
Berfungsi sebagai tempat rangkaian sementara
3.1.2 Komponen
1. IC 7400 (1 buah)
Berfungsi sebagai Gerbang NAND untuk flip-flop.
2. Resistor 330 (2 buah)
Berfungsi sebagai menghambat arus
3. LED (2 Buah)
Berfungsi sebagai indikator rangkaian
3.2 Prosedur Percobaan
3.2.1 Untuk rangkaian flip-flop RS
3. Dihubungkan kaki 1 dengan saklar 1 sebagai masukan R dan kaki 4 denga Saklar ke 2
sebagai masukan S
4. Dihubungkan kaki 2 (masukan) dengan kaki 6 (keluaran)
5. Dihubungkan kaki 5 (masukan) dengan kaki 3 (keluaran)
6. Kaki dihubungkan dengan LED 2 sebagai keluaran Q dan kaki 3 dengan LED 1 sebagai
keluaran Q.
7. Kaki 7 sebagai ground dan dihubungkan dengan (-) PSA.
8. Kaki 14 sebagai Vcc dan dihubungkan ke (+) PSA.
9. Dihidupkan PSA 5V.
10. Divariasikan masukan RS pada rangkaian mulai dari 00,01,10,11.
11. Diamati dan dicatat keluaran melalui LED.
12. Dimatikan PSA 5V.
2. Dihubungkan kaki 2 IC7408 dengan kaki 4, dan buat sebagai masukan CLK,
Kaki 1 sebagai masukan R, dan kaki 2 sebagai masukan R, dan kaki 5 sebagai Masukan
S.
3. Kaki 3 (keluaran IC 7408) dihubungkan kaki 1 (masukan IC7400).
4. Kaki 6 (keluaran IC 7408) dihubungkan dengan 4 kaki (masukan IC7400)
5. Kaki 2 (masukan IC7400) dihubungkan dengan kaki 6 (keluaran IC7400)
6. Kaki 5 (masukan IC7400) dihubungkan dengan kaki 3 (keluaran IC7400)
7. Kemudian kaki 3 dihubungkan dengan LED 1 sebagai keluaran Q dan kaki 6 Dengan
LED 2 sebagai keluaran Q
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
4.1 Data Percobaan
Keluaran
Keterangan
Terlarang
Set
Reset
Memory
Keluaran
Keterangan
Terlarang
Terlarang
Terlarang
Terlarang
Terlarang
Set
Reset
Memory
Keluaran :
Keluaran :
2. Karakteristik dari Flip flop RS adalah flip flop RS mempunyai dua masukan yang
diberi tabel S dan R yang mana S berasal dari kata set sedangkan R adalah Reset dan juga
dua untuk bagian keluaran yakni Q dan juga Q yang mana Q adalah keluaran normal
sedangkan Q adalah keluaran komplementer. Yang diperoleh pada rangkaian flip-flop RS
tanpa clocked diketahui bahwa :
Saat : R=0 dan S=0, menyebabkan keluaran Q=Q=1 disebut keadaan terlarang
R=0 dan S=1, menyebabkan keluaran Q=1 dan Q=0 disebut keadaan set
R=1 dan S=0, menyebabkan keluaran Q=0 dan Q=1 disebut keadaan reset
R=1 dan S=1, disebut keadaan memory atau tidak berubah dari keluaran
sebelumnya
Dan pada rangkaian flip-flop dengan clocked diketahui bahwa :
Saat C (clocked) = 0, maka berapa pun logika yang diberikan (1 atau 0) pada
masukan R dan S maka keluaran Q dan Q akan tetap 1 (tidak akan berubah). Tetapi saat C
= 1, barulah keluarannya akan berubah sesuai dengan keadaan pada rangkaian flip-flop RS.
3. Aplikasi dari flip flop :
a. Rangkaian lampu kamar otomatis (sebagai aplikasi flip-flop)
Menggunakan dua LDR yang ditempatkan satu demi satu (dipisahkan oleh jarak sekitar
setengah meter) sehingga mereka secara terpisah bisa mendeteksi seseorang
masuk ke ruangan atau keluar dari ruangan. Output dari sensorLDR, setelah
pengolahan, digunakan dalam hubungannya dengan bicolour LED.
b. IC Timer 555
Memberi solusi praktis dan relatif murah untuk berbagai aplikasi elektronikyang
berkenaan dengan pewaktuan (timing). Terutama dua aplikasinya yang paling
populeradalah rangkaian pewaktu monostable dan astable. Komponen utama IC timer
555 ini terdiri dari komparator dan flip-flop yang direalisasikan dengan banyak
transistorIC Timer 555.
c. Counter
Sebagaimana counter adalah sistem yang digunakan untuk menghitung banyaknya
cacahan. Sehingga dikenal dengan istilah pencacah. Maksimal hitungan dari counter
akan sama dengan jumlah flip-flop yang digunakan. Hitungan maksimal dinamakan
modulo. Hubungan antara jumlah flip-flop yang digunakan dengan modulo adalah
2n, dimana n adalah jumlah flip-flop yang digunakan.
d. Mesin Sekuensial Elektronis
Banyak untai sekuensial yang merupakan realisasi secara elektronis dari mesin
sekuensial. Beberapa diantaranya seperti Elevator automatis sebagai sistem
switching, sistem kontrol pada lampu lalu lintas dan untai-untai elektronis dalam
kalkulator. Telepon, mesin sekuensial elektronis sebagai system switching.
e. RAM computer, sebagai penyimpan data (memori) computer
f. Rangkaian Shift Register. Register merupakan sekelompok flip-flop yang dapat
menyimpan informasi biner yang terdiri dari bit majemuk. Register dengan n flipflop mampu menyimpan sebesar n bit.
g. Digunakan pada Mikrokontroler, mikroprosesor dan komputer untuk menyimpan
(memori) data.
GAMBAR PERCOBAAN
Flip-Flop RS
Flip-Flop RS-Clocked
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Penjelasan memori, set, reset, terlarang pada flip-flop RS:
Memori adalah keadaan dimana masukan sebelumnya jika bernilai R = S = 1.
Set adalah keadaan dimana masukan sebelumnya menyebabkan Q bernilai 1.
Reset adalah keadaan dimana masukan sebelumnya menyebabkan Q bernilai 1.
Terlarang adalah keadaan dimana jika masukan sebelumnya bernilai R = S = 0
menyebabkan dimana akan masukan keluaran sebelumnya.
2. Jenis-jenis flip-flop :
a. Flip-flop RS
Rangkaian
Lambang
c. Flip-flop D
Rangkaian
Lambang
Rangkaian
Lambang
d. Flip flop JK
e. Flip flop T
Rangkaian
Lambang
5.2 SARAN
1. Sebaiknya parktikan selanjutnya lebih teliti dalam merangkaikan komponen.
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengetahui karakteristik rangkaian flip-flop RS tanpa
clocked maupun dengan menggunakan clocked
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengetahui simbol, rangkaian dan karakteristik dari
gerbang-gerbang dasar logika.
4. Sebaiknya praktikan selanjutnya melakukan persiapan yang cukup sebelum praktikum.
: 142411011
TUGAS PERSIAPAN
flop D dapat dibangun dari flip-flop JK dengan memberikan komplemen J sebagai masukan
bagi K. Flip-flop D yang disusun dari flip-flop JK.
d) Simbol Flip-Flop T
Memberi solusi praktis dan relatif murah untuk berbagai aplikasi elektronikyang
berkenaan dengan pewaktuan (timing).
Terutama
dua
aplikasinya
yang
paling
populeradalah rangkaian pewaktu monostable dan astable. Komponen utama IC timer 555
ini terdiri dari komparator dan flip-flop yang direalisasikan dengan banyak transistor.IC
Timer 555.
b. Rangkaian lampu kamar otomatis (sebagai aplikasi flip-flop)
Menggunakan dua LDR yang ditempatkan satu demi satu(dipisahkan oleh jarak sekitar
setengah meter) sehingga mereka secara terpisah bisamendeteksi seseorang masuk ke
ruangan atau keluar dari ruangan. Output dari sensorLDR, setelah pengolahan,
digunakan dalam hubungannya dengan bicolour LED.
4. Jelaskan arti memori, set, reset, terlarang ?
Jawab : -Memori adalah media penyimpanan data sementara atau setiap data yang
di
proses akan di simpan pada media penyimpanan memori.
-Set adalah jika kondisi mengakibatkan keluaran bernilai logika positif (1)
saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
-Reset adalah jika kondisi mengakibatkan keluaran bernilai logika negatif (0)
saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
-Terlarang adalah memberikan R dan S keduanya tinggi pada saat yang sama
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Percobaan
: FLIP-FLOP
Kategori
Nama
Program Studi
Departemen
: Fisika
Fakultas
Asisten,
WILLIAM FERNANDES
S
110801022
142411011
DAFTAR PUSTAKA
Silaban Pantur. 1985.Dasar-dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga
Halaman: 189-191
Tarigan Pernantin. 2001.Rangkaian Logika Digital.Medan: USU Press
Halaman: 107-117
Widodo Sri Thomas.Teknik Digital.Yogyakarta: Graha Ilmu
Halaman79-81
RESPONSI
Nama : William Fernandes Sitanggang
Jurusan
Nim
: 142411011
Lambang
Tabel Kebenaran
Z=A
2. And
3. NAND
4. OR
Masukan
Keluaran
Z =A+ B
5. NOR
6. XOR
7. EXNOR