BAB IV
LOGIKA KOMBINASIONAL
Alokasi Waktu : 15 x 45 menit
4.1. PENDAHULUAN
Rangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional
(combinational) dan berurutan/rentetan (sequential). Rangkaian digital Kombinasional,
yang keluarannya adalah fungsi dari masukan, digambarkan dengan satu atau satu set
fungsi-penyambungan. Sedangkan rangkaian digital berurutan/rentetan, yang
keluarannya adalah fungsi dari masukan dan keadaan (state) dari elemen pengingat
(memory element), digambarkan dengan mesin rentetan. Rangkaian digital rentetan,
yang merupakan perluasan dari rangkaian digital kombinasional akan dibahas pada bab
berikutnya.
Rangkaian kombinasional terdiri dari variabel input, gerbang logika (logic gates), dan
variabel output. Gerbang logika tersebut menerima sinyal dari input dan menghasilkan
sinyal ke output-nya. Proses ini mengubah informasi biner dari data input yang
diberikan ke data output yang dibutuhkan.
Diagram blok dari rangkaian kombinasional ditunjukkan pada Gambar 4.1 n Variabel
biner input berasal dari sumber eksternal; m variabel output dihubungkan ke tujuan
eksternal.
Untuk n variabel input, ada sejumlah 2n kemungkinan kombinasi dari nilai input
binernya. Untuk setiap kemungkinan kombinasi input, ada satu dan hanya satu
kemungkinan kombinasi output.
Rangkaian
n variabel m variabel
Logika
input output
Kombinasional
63
Elektronika Digital
64
Elektronika Digital
Half-Adder
Rangkaian ini membutuhkan dua input biner dan dua output biner. Variabel input
menunjukkan bit yang ditambahkan dan bit penambah; variabel output menghasilkan
sum dan carry (jumlah dan pembawa).
1 1 1 0
Output carry adalah 0 kecuali kedua input adalah 1. Output S mewakili bit yang
bobotnya paling kecil dari jumlah.
Hasil sederhana dari fungsi Boole untuk dua output bisa didapatkan langsung dari tabel
kebenaran.
Ekspresi sederhana dalam bentuk sum-of-products adalah :
65
Elektronika Digital
S = x’y + xy’
C = xy
(e) S = X + Y
C = X.Y
Diagram logika untuk implementasi ini ditunjukkan pada Gambar 4.2 (a), juga empat
implementasi lain untuk half-adder.
Gambar 4.2 (a), sebagaimana disebutkan di atas, adalah implementasi half-adder dalam
bentuk sum-of-products. Gambar 4.2 (b) menunjukkan implementasi dalam bentuk
product-of sums :
S = (x + y)(x’ + y’)
C = xy
Untuk mendapatkan implementasi Gambar 4.2 (c), kita catat bahwa S adalah exclusive-
OR x dan y. Komponen S adalah ekuivalen dari x dan y :
S’ = xy + x’y’
66
Elektronika Digital
Full-Adder
Full-adder adalah rangkaian kombinasional yang menunjukkan penjumlahan
arithmatika dari tiga bit input. Rangkaian tersebut terdiri dari tiga input dan dua output.
Dua dari variabel input ditandai dengan x dan y, mewakili dua bit untuk ditambahkan.
Input yang ketiga, z mewakili carry dari posisi bobot yang lebih rendah sebelumnya.
Dua output dibutuhkan karena penjumlahan arithmatika dari tiga digit biner mempunyai
batas nilai dari 0 sampai 3, dan biner 2 atau 3 membutuhkan dua digit. Dua output
tersebut ditandai dengan simbol S untuk sum dan C untuk carry. Variabel biner S
memberi nilai bit yang bobotnya paling rendah dari penjumlahan. Variabel biner C
memberi output carry.
Tabel kebenaran dari full-adder adalah sebagai berikut :
x y z C S
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1
67
Elektronika Digital
Hubungan logika input-output dari rangkaian full-adder dapat diekspresikan dalam dua
fungsi Boole, satu untuk setiap variabel output. Setiap fungsi Boole output memerlukan
peta untuk penyederhanaannya. Peta pada Gambar 4.3 digunakan untuk
menyederhanakan dua fungsi output.
68
Elektronika Digital
S = z + (x + y)
= z’(xy’ + x’y) + z(xy’ + x’y)’
= z’(xy’ + x’y) + z(xy + x’y’)
= xy’z’ + x’yz’ + xyz + x’y’z
Gambar 4.5 Implementasi dari full-adder dengan dua half-adder dan sebuah OR gate
69
Elektronika Digital
Full-Subtractor
Full-subtractor adalah rangkaian kombinasional yang menunjukkan pengurangan
antara dua bit, akan diperhitungkan bahwa 1 mungkin sudah dipinjam oleh bit yang
tingkat bobotnya lebih rendah. Rangkaian full-subtractor mempunyai tiga input dan dua
output. Tiga input tersebut x, y, dan z, berturut-turut menandai yang dikurangi,
pengurang, dan pinjaman sebelumnya. Dua outputnya, yaitu D dan B, mewakili selisih
dan output pinjam. Tabel kebenaran untuk rangkaian tersebut adalah sebagai berikut :
x y z B D
0 0 0 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 1 0 0
1 1 0 0 0
1 1 1 1 1
70
Elektronika Digital
4.5. DECODER
Decoder (penyandi) merupakan rangkaian digital yang berfungsi untuk
menterjemahkan suatu kode input digital ke bentuk yang lebih bermanfaat dan mudah
dikenali. Contoh sederhana dari decoder ialah decoder 1 ke 2 seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.7
71
Elektronika Digital
INPUT OUTPUT
E I0 D1 D1
0 0 1 0
1 0 1
1 x 1 1
Dari tabel kebenaran dapat dilihat bahwa saat E = 0, maka output D0 0 (aktif
D1 = ( E ) I 0 D0 = ( E ) I 0
Contoh lain dari decoder ialah decoder 2 ke 4, yang ditunjukkan pada Gambar 4.9 (a).
Decoder ini mempunyai 2 buah input selector (I1 dan I0), dan sebuah input kontrol E
72
Elektronika Digital
INPUT OUTPUT
E I0 I1 D3 D2 D1 D0
0 0 0 1 1 1 0
0 1 1 1 0 1
0 1 0 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1
1 x x 1 1 1 1
D0 ( E ).I 1 .I 0
D1 ( E ).I 1 .I 0
D2 ( E ).I 1 .I 0
D3 ( E ).I 1 .I 0
73
Elektronika Digital
Decoder lain yang umum dipakai ialah decoder BCD ke 7- Segmen. Decoder ini
dipakai untuk mengubah 4-bit biner kode bilangan desimal ke peraga 7-segmen, yaitu
Common Anoda (Anoda Bersama) dan Common Katoda (Katoda Bersama). Pada jenis
Common Anoda, Anoda dari ketujuh Led (segmen) digabung menjadi satu. Dengan
demikian Katoda Led berfungsi sebagai input aktif rendah [Gambar 4.11 (b)].
Sedangkan pada jenis Common Katoda, Katoda dari ketujuh Led digabung menjadi
satu, dan Anodanya berfungsi sebagai input aktif tinggi [Gambar 4.11 (c)].
Gambar 4.11 (a) Peraga 7 Segmen (b) Common Anoda (c) Common Katoda
Decoder BCD ke 7-Segmen mempunyai empat buah biner, dan tujuh buah output untuk
mengendalikan peraga 7-segmen. Kombinasi dari input-inputnya akan menghasilkan
kode angka desimal pada peraga 7-segmen.
74
Elektronika Digital
INPUT OUTPUT
D C B A a b c d e f g DES
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 5
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 9
4.6. ENCODER
Encoder merupakan rangkaian digital yang menerima input digital dan mengubahnya
ke kode tertentu pada outputnya. Cara kerjanya Encoder berlawanan dengan cara kerja
Decoder. Contoh sederhana dari Encoder ialah Encoder Desimal ke BCD. Encoder ini
mempunyai 10 buah input, masing-masing mewakili angka 0 sampai 9, dan 4 buah
output hasil penterjemahan desimal input ke nilai biner 4-bit.
DESIMAL INPUT D C B A
0 S0 0 0 0 0
1 S1 0 0 0 1
2 S2 0 0 1 0
3 S3 0 0 1 1
4 S4 0 1 0 0
5 S5 0 1 0 1
6 S6 0 1 1 0
7 S7 0 1 1 1
8 S8 1 0 0 0
9 S9 1 0 0 1
Gambar 4.14 Tabel Kebenaran Encoder Desimal ke BCD
75
Elektronika Digital
Dari tabel kebenaran bisa dicari persamaan Boolean untuk outputnya, yang hasilnya
dapat ditulis sebagai berikut :
A = S1 + S 3 + S 5 + S 7 + S 9
B = S2 + S3 + S6 + S7
C = S4 + S5 + S6 + S7
D = S8 + S9
Realisasi rangkaian digital dari persamaan di atas dapat dilihat pada Gambar 4.15.
4.7. MULTIPLEXER
Multiplexer merupakan rangkaian digital yang mempunyai input lebih dari satu dan
output hanya satu. Pemilihan input, yang akan diteruskan ke output, diatur oleh input
pemilih (Data Selector). Contoh sederhana multiplexer ialah Mulplaxer 4 ke 1.
76
Elektronika Digital
SELECTOR OUTPUT
S1 S0 Y
0 0 I0
0 1 I1
1 0 I2
1 1 I3
Gambar 4.16 (a) Multiplaxer 4 ke 1 (b) Tabel Kebenaran
Dari tabel kebenaran bisa dicari persamaan Boolean untuk outputnya, yang hasilnya
dapat ditulis sebagai berikut :
4.8. DEMULTIPLAXER
Demultiplaxer merupakan rangkaian digital yang mempunyai sebuah input dan
beberapa output. Pemilihan output dilakukan oleh input pemilih (Data Selector).
Dengan pemilihan ini maka hanya ada satu output aktif yang menerima data input.
Contoh sederhana dari demultiplexer ialah Demultiplaxer 1 ke 4.
77
Elektronika Digital
SELECTOR OUTPUT
S1 S0 D3 D2 D1 D0
0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0
1 1 1 0 0 0
D0 = I. S1 . S 0
D1 = I. S1 .S0
D2 = I. S1. S 0
D3 = I. S1 . S0
Realisasi rangkaian digital dari persamaan di atas dapat dilihat pada gambar 4.19
78
Elektronika Digital
Ringkasan
Rangkaian Digital Kombinasional adalah rangkaian yang outputnya hanya ditentukan oleh
input-input yang diberikan saat itu. Prosedur perancangan rangkaian kombinasional meliputi
tahap-tahap berikut :
1. Tentukan permasalahannya
2. Tentukan jumlah variabel input yang sesuai dan variabel output yang dibutuhkan.
3. Tentukan simbol huruf untuk variabel input dan output.
4. Dapatkan tabel kebenaran yang mendefinisikan hubungan yang dibutuhkan antara input
dan output.
5. Dapatkan hasil sederhana dari fungsi Boole untuk masing-masing output
6. Gambarlah diagram logikanya
Adders
Adders adalah rangkaian kombinasioanal yang berfungsi sebagai penjumlah. Rangkaian
kombinasional yang menunjukkan penambahan dua bit dinamakan penambahan setengah
(half-adder). Dan yang menunjukkan penambahan tiga bit dinamakan penjumlah penuh (full-
adder).
Full-adder dapat diimplementasikan dengan dua half-adder dan satu OR gate.
Subtractors
Subtractors adalah rangkaian kombinasioanal yang berfungsi sebagai pengurang.
Half-subtractor adalah rangkaian kombinasional yang mengurangkan dua bit dan
menghasilkan selisihnya.
Full-subtractor adalah rangkaian kombinasional yang menunjukkan pengurangan antara dua
bit, akan diperhitungkan bahwa 1 mungkin sudah dipinjam oleh bit yang tingkat bobotnya
lebih rendah.
Decoder
Decoder (penyandi) merupakan rangkaian digital yang berfungsi untuk menterjemahkan sutu
kode input digital ke bentuk yang lebih bermanfaat dan mudah dikenali.
79
Elektronika Digital
Encoder
Encoder merupakan rangkaian digital yang menerima input digital dan mengubahnya ke kode
tertentu pada outputnya. Cara kerjanya Encoder berlawanan dengan cara kerja Decoder.
Multiplexer
Multiplexer merupakan rangkaian digital yang mempunyai input lebih dari satu dan output
hanya satu.
Demultiplexer
Demultiplaxer merupakan rangkaian digital yang mempunyai sebuah input dan beberapa
output.
80
Elektronika Digital
Soal-Soal
Gambar P-1
81