Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

RANGKAIAN FULL ADDER

Dosen Pengampu :
Ir. MOHAMMAD LUQMAN, MS

Disusun Oleh :

FAHRIZA BASYARUN AHSAN

NIM 2241170062

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2023
RANGKAIAN FULL ADDER

I. TUGAS
Rancang rangkaian yang bisa menjumlahkan 3 buah data 1 bit dan
menampilkan hasilnya dalam format 2 bit data dan ditampilkan dengan
bantuan LED.Secara matematis dituliskan sebagai :

0 + 0 + 0 = 0 dalam bentuk biner = 00


0 + 0 + 1 = 1 dalam bentuk biner = 01
0 + 1 + 0 = 1 dalam bentuk biner = 01
1 + 0 + 0 = 1 dalam bentuk biner = 01
0 + 1 + 1 = 2 dalam bentuk biner = 10
1 + 0 + 1 = 2 dalam bentuk biner = 10
1 + 1 + 0 = 2 dalam bentuk biner = 10
1 + 1 + 1 = 3 dalam bentuk biner = 11

Gambar 1.1 : Blok diagram full adder

II. DASAR TEORI


a. Rangkaian Full Adder
Full Adder adalah rangkaian elekronik yang bekerja melakukan per-
hitungan penjumlahan penuhdari dua buah bilangan biner yang masing-
masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki 3 input dan 2 output,
Salah satu input merupakan nilai dari pindahan penjumlahan, kemudian
sam seperti pada half adder salah satu outputnya dipakai sebagai tempat
nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan. Rangkaian
full adder(FA) dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner yang
lebih dari 1 bit. Rangkaian Full Adder dapat dibentuk oleh gabungan 2
buah rangkaian half adder dan sebuah gerbang OR untuk menjumlahkan
carry output.
Pada penambahan penuh muncul aturan kelima yang
menyatakan suatu penjumlahan setengah tidak akan bekerja bila muncul
carry-in. Oleh karena itu penambahan penuh mempunyai tiga masukan
yaitu A, B dan C-in, sedangkan keluaran adalah SUM dan Co(carry out).
Gambar 2.1a : Tabel kebenaran rangkaian full adder

Gambar 2.1b : Rangkaian full adder

b. Gerbang Logika
Gerbang logika adalah penyusun elektronika digital yang setiap cara
kerja rangkaian pada gerbang logika menggunakan prinsip aljabar Boolean.
Pada dasarnya dalam ilmu elektronik, suatu masukan dan keluaran
dibangun oleh yang namanya voltase atau arus. Voltase ini biasanya
dihubungkan dengan sakelar.
Oleh karena itu, gerbang logika bisa dikatakan sebagai bermacam-
macam sakelar yang mengimplementasikan aljabar Boolean pada sistem
elektronik. Dengan adanya sakelar, maka barang-barang elektronik tertentu
bisa digunakan dengan semestinya. Hal ini dikarenakan operasi logis pada
satu atau lebih masukan logis akan menghasilkan keluaran logika soliter.
Gerbang logik memiliki beberapa bagian, yaitu resistor, transistor, dan
dioda. Ketiga bagian tersebut akan melakukan operasi sederhana atau
operasi kompleks hanya dengan menggabungkan beberapa gerbang logika.
Beberapa jenis gerbang logika yang sering digunakan diantaranya :

 Gerbang AND
Gerbang logika AND adalah gerbang logika yang mempunyai
masukan dua atau lebih serta mempunyai satu keluaran. Pada
gerbang logika AND, masukan logikanya tinggi jika semua
keluaran logikanya juga tinggi. Begitu pun sebaliknya, jika
masukan logikanya rendah, maka keluaran logikanya akan rendah.
Gerbang logika ini bisa ditemui pada salah satu komponen listrik
yaitu IC 7208.

Gambar 2.2a : Simbol dan tabel kebenaran gerbang AND


 Gerbang OR
Gerbang logika OR adalah gerbang logika yang sangat
sederhana karena hanya memakai resistor dan transistor. Cara kerja
pada gerbang logika OR berupa dua masukan daya listrik. Jika salah
satu masukan diaktifkan, maka akan menghasilkan keluaran akan
aktif juga. Gerbang logika OR bisa ditemukan pada komponen
listrik IC 7432.

Gambar 2.2b : Simbol dan tabel kebenaran gerbang OR


 Gerbang NAND
Gerbang logika NAND adalah gabungan dari gerbang logika
AND dan gerbang logika NOT. Dari kedua gabungan logika itu,
maka dapat dibaca menjadi NOT AND atau bisa disingkat menjadi
NAND. Gerbang logika NAND dapat ditemukan pada komponen
elektronika IC 7400.

Gambar 2.2c : Simbol dan tabel kebenaran gerbang NAND


 Gerbang NOR
Gerbang logika NOR adalah gerbang logika gabungan dari
gerbang logika OR dan gerbang logika NOT. Gerbang logika NOR
bisa kamu temukan pada komponen listrik yang bernama IC 7436.
Gambar 2.2d : Simbol dan tabel kebenaran gerbang NOR
 Gerbang XOR
Gerbang XOR adalah gabungan dari gerbang NOT, AND, dan
OR. Selain dari ketiga gabungan tersebut, gerbang logika XOR
juga bisa menggunakan gabungan gerbang logika yang lain.
Karena bisa bergabung oleh banyak gerbang logika, maka gerbang
logika XOR disebut juga dengan gerbang eksklusif. Gerbang XOR
dapat ditemukan di komponen elektronika IC 7486.

Gambar 2.2e : Simbol dan tabel kebenaran gerbang XOR


 Gerbang XNOR
Gerbang logika XNOR adalah gabungan dari gerbang logika
XOR dan gerbang logika NOT. Dari gabungan logika tersebut,
maka disingkat menjadi XNOR atau Exclusive NOR. Gerbang
logika XNOR dapat ditemukan pada komponen elektronika IC
7266.

Gambar 2.2f : Simbol dan tabel kebenaran gerbang XNOR


 Gerbang NOT
Gerbang logika NOT adalah gerbang logika yang bisa
melakukan operasi peniadaan logika atau pembalik keadaan
logika. Karena hal itulah, maka gerbang logika ini dinamakan
gerbang logika NOT. Gerbang logika NOT juga dikenal sebagai
rangkaian inverter. Gerbang logika NOT bisa ditemukan pada
komponen listrik IC 7404.
Gambar 2.2g : Simbol dan tabel kebenaran gerbang NOT

III. DESAIN DAN PERANCANGAN


Tabel Kebenaran
INPUT OUTPUT
A B C Y2 Y1
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
0 1 1 1 0
1 1 1 1 1

Tabel 3.1a : Tabel Kebenaran Rangkaian Full Adder


Berdasarkan tabel kebenaran, fungsi Boolean untuk Sum (S) dan
Carry–out (C OUT ) dapat diturunkan menggunakan K–Map. K-Map untuk Sum
output (S) dari Full Adder ditunjukkan di bawah ini:

Tabel 3.1b : K-Map Untuk Sum Out (Y1)

Dengan menggunakan tabel kebenaran dan K-Map di atas, keluaran


Boolean Expression of Sum (S) dari Full Adder dapat diturunkan sebagai:

Y1 = A’ . B’ . C + A’ . B . C’ + A . B’ . C’ + A . B . C

Dari Ekspresi Boolean di atas, kita dapat mengatakan bahwa Sum


Output dari Full Adder dapat diimplementasikan menggunakan empat Gerbang
AND 3-Input, tiga Gerbang NOT dan satu Gerbang OR 4-Input. Gambar
berikut menunjukkan diagram logika Sum output (S) dari Full Adder.

Gambar 3.1a : diagram logika Sum output (S) dari Full Adder

K-Map untuk Carry output (C OUT ) dari Full Adder ditunjukkan di bawah ini:

Tabel 3.1b : K-Map Untuk Carry Out (Y2)

Persamaan Boolean yang disederhanakan untuk C OUT adalah:

Y2 = A . B + A . C + B . C

Dari Ekspresi Boolean di atas, kita dapat mengatakan bahwa Carry


Output dari Full Adder dapat diimplementasikan menggunakan tiga Gerbang
AND 2-Input dan satu Gerbang OR 3-Input. Gambar berikut menunjukkan
diagram logika dari Carry output (C OUT ) dari Full Adder.
Gambar 3.1a : diagram logika Carry output (Cout) dari Full Adder

Agar rangkaian menjadi lebih sederhana dan menggunakan lebih


sedikit komponen maka digunakanlah gerbang logika NAND yang dimana
gerbang NAND adalah salah satu gerbang universal dan dapat digunakan untuk
mengimplementasikan desain logika apa pun.
Penjumlah penuh adalah penambah 1-bit sederhana. Jika kita ingin
melakukan penjumlahan n–bit, maka kita membutuhkan 'n' jumlah penambah
penuh 1–bit yang harus digunakan dalam bentuk koneksi kaskade.

IV. RANGKAIAN

a. Alat dan Komponen yang Diperlukan


Bill of Material :

Gambar 4.1 : Bill of Material


Alat dan Komponen yang Diperlukan
 Project board 1 buah
 Power supply 5v 1 buah
 Kabel jumper secukupnya
 Led 2 buah
 Push button 3 buah
 R 330 Ω 2 buah
 IC 74LS00 3 buah

b. Gambar Rangkaian

Gambar 4.2 : Rangkaian full adder dengan NAND gates

V. DATA HASIL PRAKTIKUM

a. Tabel Data
INPUT OUTPUT

A B C Y2 Y1
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
0 1 1 1 0
1 1 1 1 1
Gambar 5.1 : Data hasil Percobaan

b. Gambar Rangkaian Pada Project Board


VI. PEMBAHASAN
Didalam praktikum ini, Input A, B maupun C ketika diberi nilai 0, maka
input tersebut disambungkan ke ground. Apabila Input A, B maupun C diberi
nilai 1, maka input tersebut disambungkan ke sumber (VCC). Kemudian untuk
Output Y1 apabila bernilai 0 led berwarna kuning akan mati, apabila bernilai 1
led berwarna kuning akan hidup. Untuk Output Y2 apabila bernilai 0 led
berwarna hijau akan mati, apabila bernilai 1 led berwarna hijau akan hidup.
Dari data hasil praktikum diatas didapatkan:
1. Apabila input A diberi nilai 0 (ground), input B diberi nilai 0 (ground),
dan input C diberi nilai 0 (ground), maka output Y1 akan bernilai 0 (led
mati), dan output Y2 akan bernilai 0 (led mati).
2. Apabila input A diberi nilai 0 (ground), input B diberi nilai 0 (ground),
dan input C diberi nilai 1 (VCC), maka output Y1 akan bernilai 1 (led
hidup), dan output Y2 akan bernilai 0 (led mati).
3. Apabila input A diberi nilai 0 (ground), input B diberi nilai 1(VCC),
dan input C diberi nilai 0 (ground), maka output Y1 akan bernilai 1 (led
hidup), dan output Y2 akan bernilai 0 (led mati).
4. Apabila input A diberi nilai 0 (ground), input B diberi nilai 1(VCC),
dan input C diberi nilai 1(VCC), maka output Y1 akan bernilai 0 (led
mati), dan output Y2 akan bernilai 1(led hidup).
5. Apabila input A diberi nilai 1 (VCC), input B diberi nilai 0 (ground),
dan input C diberi nilai 0 (ground), maka output Y1 akan bernilai 1 (led
hidup), dan output Y2 akan bernilai 0 (led mati).
6. Apabila input A diberi nilai 1 (VCC), input B diberi nilai 0 (ground),
dan input C diberi nilai 1(VCC), maka output Y1 akan bernilai 0 (led
mati), dan output Y2 akan bernilai 1 (led hidup).
7. Apabila input A diberi nilai 1 (VCC), input B diberi nilai 1 (VCC), dan
input C diberi nilai 0 (ground), maka output Y1 akan bernilai 0 (led
mati), dan output Y2 akan bernilai 1 (led hidup).
8. Apabila input A diberi nilai 1 (VCC), input B diberi nilai 1 (VCC), dan
input C diberi nilai 1 (VCC), maka output Y1 akan bernilai 1 (led
hidup), dan output Y2 akan bernilai 1 (led mati).

VII. KESIMPULAN
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa rangkaian tersebut memiliki 3
input dan memiliki 2 output yang berbeda. Penjumlahan bilangan-bilangan
biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan decimal dimana hasil
penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan
CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi
nilai maksimumnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.

DAFTAR PUSTAKA
 "Pengenalan Rangkaian FULL ADDER 4 BIT & 8 BIT -
Bundet". Bundet.Com, 2023, https://bundet.com/d/1056-pengenalan-
rangkaian-full-adder-4-bit-8-bit. Accessed 4 May 2023.
 "Gerbang Logika - Wikipedia Indonesia". Wikipedia.Or.Id, 2023,
https://wikipedia.or.id/wiki/Gerbang_logika. Accessed 4 May 2023.
 "74LS00 Datasheet, PDF - Alldatasheet". Alldatasheet.Com, 2023,
https://www.alldatasheet.com/view.jsp?Searchword=74ls00&gclid=CjwKCA
jwjMiiBhA4EiwAZe6jQ7p-krREya1T8m2ZCkUoc-CeCmPSG47q4Ppu-
OLC0m5O2jyOjkzvtBoC7vcQAvD_BwE. Accessed 4 May 2023.
 "Aljabar Boolean - Pengertian, Hukum, Dan Contoh Soal Aljabar Boolean ~
Studi Elektronika". Webstudi.Site, 2023,
https://www.webstudi.site/2019/02/aljabar-boolean.html. Accessed 4 May
2023.

Anda mungkin juga menyukai