02
ALJABAR BOOLEAN
I. TUJUAN
II. DASAR TEORI
III. PERALATAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
IV. LANGKAH PERCOBAAN
V. DATA HASIL PERCOBAAN
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN
ALJABAR BOOLEAN
I. TUJUAN
Aljabar boolean secara luas digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan sirkuit
digital atau gerbang logika. Teori ini telah menjadi dasar dalam pengembangan sistem
digital elektronika modern. Aljabar boolean juga sering digunakan dalam teori himpunan
dan statistik.Bahkan pada setiap bahasa pemrograman modern, Boolean dianggap sebagai
salah satu tipe data dasar dimana hanya memiliki 2 nilai, yaitu true dan false.
Tabel kebenaran menunjukkan bahwa gerbang logika bisa diaktifkan atau tidak.
Oleh karena itu, berdasarkan tabel kebenaran di atas, maka bisa dikatakan bahwa
setiap hasil keluaran berupa angka 0 berarti gerbang logika AND tidak bisa
diaktifkan.
OR Gate
Gerbang logika OR adalah gerbang logika yang sangat sederhana karena hanya
memakai resistor dan transistor. Cara kerja pada gerbang logika OR berupa dua
masukan daya listrik. Jika salah satu masukan diaktifkan, maka akan
menghasilkan keluaran akan aktif juga. Gerbang logika OR bisa ditemukan pada
komponen listrik IC 7432.
Gambar 2. OR Gate
Tabel kebenaran OR Gate:
Tabel kebenaran logika OR di atas menjelaskan bahwa setiap dua masukan yang
memiliki angka “1” akan menghasilkan keluaran angka “1” juga. Angka “1” itu
menandakan bahwa gerbang logika OR benar dan bisa diaktifkan.
Product of Sum atau disebut maxterm adalah perkalian dari hasil penjumlahan
yang dimana setiap sukunya merupakan hasil operasi penjumlahan kemudian
angka satu suku dengan suku yang lainnya dipisahkan oleh operator perkalian.
Gambar 1. Rangkaian Y = (A . B) + C
Input Output
B A B A . B Y (Volt)
0 0
0 1
1 0
1 1
Tabel 2.1 Y = (A . B ) + C
3. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.2, lalu berikan logik 0 dan/atau logik 1 pada
masing-masing input A dan input B sesuai Tabel 2.2. Amati output setiap gerbang
logika menggunakan Logic Probe, dan amati pula LED serta ukur tegangan pada
output Y.
Gambar 1.2 Rangkaian Y = ( A + B) . A
Input Output
B+
B A A Y (Volt)
A
0 0
0 1
1 0
1 1
Gambar 2.2 Tabel Kebenaran Y = ( A + B) . A
4. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.3, lalu berikan logik 0 dan/atau logik 1 pada masing-
masing input A dan input B sesuai Tabel 2.3. Amati output setiap gerbang logika
menggunakan Logic Probe, dan amati pula LED serta ukur tegangan pada output Y.
Input Output
Desimal
C B A Y (Volt)
0 0 0 0 0
1 0 0 1 1
2 0 1 0 0
3 0 1 1 1
4 1 0 0 1
5 1 0 1 0
6 1 1 0 0
7 1 1 1 1
Gambar 2.5 Tabel Kebenaran Y =( C . A) + C ( A ⊕B )
V. DATA HASIL PERCOBAAN
TABEL 2.1 Y = (A . B) + C
Input Output
B A B B+ A Y (Volt)
0 0 1 0 0 0V
0 1 1 1 1 4,32 V
1 0 0 0 1 4,19 V
1 1 0 0 1 4,30 V
TABEL 2.2 Y = ( A + B) A
Input Output
B A A B+ A Y (Volt)
0 0 1 1 0 0V
0 1 0 0 0 0V
1 0 1 1 0 0V
1 1 0 1 1 3,38 V
TABEL 2.3 Y = (A + B) . C
Input Output
C B A B+A Y (Volt)
0 0 0 0 0 0V
0 0 1 1 0 0,02 V
0 1 0 1 0 0,01 V
0 1 1 1 0 0,02 V
1 0 0 0 0 0,02 V
1 0 1 1 1 3,38 V
1 1 0 1 1 3,39 V
1 1 1 1 1 3,37 V
TABEL 2.4 Y = ¿ . B) + (A . C)
Input Output
C B A A B. A A.C Y (Volt)
0 0 0 1 0 0 0 0V
0 0 1 0 0 0 0 0,01 V
0 1 0 1 1 0 1 4,7 V
0 1 1 0 0 0 0 0V
1 0 0 1 0 0 0 0V
1 0 1 0 0 1 1 4,72 V
1 1 0 1 1 0 1 4,71 V
1 1 1 0 0 1 1 4,72 V
TABEL 2.5 (C . A) + C ( A ⊕B )
Input Output
Desimal
C B A Y (Volt)
0 0 0 0 0 0V
1 0 0 1 1 4,01 V
2 0 1 0 0 0V
3 0 1 1 1 4,02 V
4 1 0 0 1 4,02 V
5 1 0 1 0 0,02 V
6 1 1 0 0 0,03 V
7 1 1 1 1 4,97 V