Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

02
ALJABAR BOOLEAN

NAMA PRAKTIKAN : ALFIAN DWI ADILFA

NAMA REKAN KERJA : 1. ESTER LITHA GULTOM


2. MAULI IQBAL

KELAS / KELOMPOK : TT 2-D / 02


TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : RABU, 05 APRIL 2023
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : MINGGU, 16 APRIL 2023

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
16 APRIL 2023
DAFTAR ISI

I. TUJUAN
II. DASAR TEORI
III. PERALATAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
IV. LANGKAH PERCOBAAN
V. DATA HASIL PERCOBAAN
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN
ALJABAR BOOLEAN

I. TUJUAN

 Memahami operasi dasar dari aljabar boolean pada percobaan-percobaan


rangkaian logika
 Menyelidiki ekivalen persamaan boolen secara eksperimental
 Membuat persamaan logika dengan bentuk SOP (Sum of Product) dan POS
(Product of Sum).
.
II. DASAR TEORI

Aljabar Boolean adalah jenis aljabar matematika yang nilai-nilai variabelnya


mengandung nilai kebenaran (truth value), yaitu nilai benar (true) dan nilai salah (false),
yang masing-masing biasanya disimbolkan dengan angka 1 dan 0. Aljabar Boolean sering
juga disebut sebagai Aljabar Biner atau Aljabar Logika.

Aljabar boolean secara luas digunakan untuk menganalisis dan menyederhanakan sirkuit
digital atau gerbang logika. Teori ini telah menjadi dasar dalam pengembangan sistem
digital elektronika modern. Aljabar boolean juga sering digunakan dalam teori himpunan
dan statistik.Bahkan pada setiap bahasa pemrograman modern, Boolean dianggap sebagai
salah satu tipe data dasar dimana hanya memiliki 2 nilai, yaitu true dan false.

Operasi-operasi dasar aljabar boolean:


Operasi-operasi penting yang dilakukan dalam Aljabar Boolean antara lain:
 AND Gate
Gerbang logika AND adalah gerbang logika yang mempunyai masukan dua atau
lebih serta mempunyai satu keluaran. Pada gerbang logika AND, masukan
logikanya tinggi jika semua keluaran logikanya juga tinggi. Begitu pun
sebaliknya, jika masukan logikanya rendah, maka keluaran logikanya akan
rendah. Gerbang logika ini bisa kamu temui pada salah satu komponen listrik
yaitu IC 7208.

Gambar 1. AND GATE


Tabel kebenaran AND Gate:

Tabel kebenaran menunjukkan bahwa gerbang logika bisa diaktifkan atau tidak.
Oleh karena itu, berdasarkan tabel kebenaran di atas, maka bisa dikatakan bahwa
setiap hasil keluaran berupa angka 0 berarti gerbang logika AND tidak bisa
diaktifkan.

 OR Gate
Gerbang logika OR adalah gerbang logika yang sangat sederhana karena hanya
memakai resistor dan transistor. Cara kerja pada gerbang logika OR berupa dua
masukan daya listrik. Jika salah satu masukan diaktifkan, maka akan
menghasilkan keluaran akan aktif juga. Gerbang logika OR bisa ditemukan pada
komponen listrik IC 7432.

Gambar 2. OR Gate
Tabel kebenaran OR Gate:

Tabel kebenaran logika OR di atas menjelaskan bahwa setiap dua masukan yang
memiliki angka “1” akan menghasilkan keluaran angka “1” juga. Angka “1” itu
menandakan bahwa gerbang logika OR benar dan bisa diaktifkan.

 Inverter (NOT) Gate


Gerbang logika NOT adalah gerbang logika yang bisa melakukan operasi
peniadaan logika atau pembalik keadaan logika. Karena hal itulah, maka gerbang
logika ini dinamakan gerbang logika NOT. Gerbang logika NOT juga dikenal
sebagai rangkaian inverter. Gerbang logika NOT bisa ditemukan pada komponen
listrik IC 7404.
Gambar 3. NOT Gate

Tabel kebenaran NOT Gate:

Tabel kebenaran gerbang logika NOT menggambarkan bahwa masukan berupa


angka “0” akan menghasilkan keluaran berupa angka “1” dan jika masukan
berupa angka “1” akan menghasilkan keluaran angka “0”.

Teorema boolean adalah Teorema (aturan) Boolean digunakan untuk menyederhanakan


ekspresi logika dan rangkaian logika.Macam macam teorema boolean :
 Hukum Komutatif
Hukum komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel tidak memiliki
efek pada output dari rangkaian logika.
 A.B=B.A
 A+B=B+A
 Hukum Asosiatif
Hukum Asosiatif menjelaskan bahwa perubahan urutan penyelesaian operasi pada
variabel tidak akan mempengaruhi variabel output suatu rangakaian logika.
 (A . B) . C = A . (B . C)
 (A + B) + C = A + (B + C)
 Hukum Distributif
Hukum distributif menjelaskan bahwa variabel input pada operasi aljabar boolean
dapat disebarkan atau difaktorkan keluar dari ekspresi tanpa mengubah output
suatu rangkaian logika.
 A . ( B + C) = (A . B) + (A. C)
 A + (B . C) = (A + B) . ( A + C)
 Hukum Komplemen
Hukum komplemen menyatakan bahwa variabel input yang dijumlahkan dengan
invers dari variabel tersebut akan menghasilkan nilai 1 atau true, sedangkan jika
dilakukan operasi perkalian menghasilkan nilai 0 atau false.
 A + A' = 1
 A . A' = 0
 Hukum De Morgan
Dua teorema penting yang banyak digunakan dalam aljabar Boolean adalah
hukum I De Morgan dan hukum II De Morgan. Kedua teorema ini digunakan
untuk mengubah ekspresi Boolean.Teorema ini pada dasarnya membantu untuk
mengurangi ekspresi boolean yang diberikan dalam bentuk yang disederhanakan.
 Hukum 1 De morgan
Hukum pertama menyatakan bahwa komplemen perkalian variabel
sama dengan jumlah komplemen individu variabelnya.
(A.B)’ = A’ + B’
 Hukum 2 De Morgan
Hukum kedua menyatakan bahwa komplemen dari penjumlahan
variabel sama dengan perkalian dari komplemen individualnya
terhadap suatu variabel.
(A+B)’ = A’ . B’

 Teorema Sum Of Product (SOP) Dan Product Of Sum (POS)


Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa SOP merupakan bentuk persamaan yang
menjalankan operasi OR terhadap AND.

Product of Sum atau disebut maxterm adalah perkalian dari hasil penjumlahan
yang dimana setiap sukunya merupakan hasil operasi penjumlahan kemudian
angka satu suku dengan suku yang lainnya dipisahkan oleh operator perkalian.

III.PERALATAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN


No. Alat-alat dan komponen Jumlah
1 IC 7404 (Hex Inverter) 1
IC 7408 (Quad 2 Input AND Gate) 1
IC 7432 (Quad 2 Input OR Gate) 1
2 Power supply DC 1
3 Muitimeter 1
4 Logic Probe 1
5 Resistor 220 Ω 1
6 LED 1
7 Potensiometer 1
8 Protoboard 1
9 Kabel-Kabel Penghubung Secukupnya

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Atur tegangan power supply (Vs) menjadi 5V!
2. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.1, lalu berikan logik 0 dan/atau logik 1 pada
masing-masing input A dan input B sesuai Tabel 2.1. Amati output setiap gerbang
logika menggunakan Logic Probe, dan amati pula LED serta ukur tegangan pada
output Y.

Gambar 1. Rangkaian Y = (A . B) + C

Input Output
B A B A . B Y (Volt)
0 0
0 1
1 0
1 1
Tabel 2.1 Y = (A . B ) + C

3. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.2, lalu berikan logik 0 dan/atau logik 1 pada
masing-masing input A dan input B sesuai Tabel 2.2. Amati output setiap gerbang
logika menggunakan Logic Probe, dan amati pula LED serta ukur tegangan pada
output Y.
Gambar 1.2 Rangkaian Y = ( A + B) . A

Input Output
B+
B A A Y (Volt)
A
0 0
0 1
1 0
1 1
Gambar 2.2 Tabel Kebenaran Y = ( A + B) . A

4. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.3, lalu berikan logik 0 dan/atau logik 1 pada masing-
masing input A dan input B sesuai Tabel 2.3. Amati output setiap gerbang logika
menggunakan Logic Probe, dan amati pula LED serta ukur tegangan pada output Y.

Gambar 1.3 Rangkaian Y = (A + B) . C


Input Output
C B A B+A Y (Volt)
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
Gambar 2.3 Tabel Kebenara Y = (A + B) . C
5. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.4, lalu Berikan logik 0 dan/atau logik 1 pada masing-
masing input A dan input B sesuai Tabel 2.4. Amati output setiap gerbang logika
menggunakan Logic Probe, dan amati pula LED serta ukur tegangan pada output Y.

Gambar 1.4 Rangkaian Y =( A . B) + (A .C)


Input Output
C B A A B. A A.C Y (Volt)
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
Gambar 2.4 Tabel Kebenaran Y = ¿ . B) + (A . B)
6. Tentukan persamaan output Y dan gambarkan rangkaian logikanya dari tabel kebenaran
berikut ini :

Input Output
Desimal
C B A Y (Volt)
0 0 0 0 0
1 0 0 1 1
2 0 1 0 0
3 0 1 1 1
4 1 0 0 1
5 1 0 1 0
6 1 1 0 0
7 1 1 1 1
Gambar 2.5 Tabel Kebenaran Y =( C . A) + C ( A ⊕B )
V. DATA HASIL PERCOBAAN
TABEL 2.1 Y = (A . B) + C

Input Output
B A B B+ A Y (Volt)
0 0 1 0 0 0V
0 1 1 1 1 4,32 V
1 0 0 0 1 4,19 V
1 1 0 0 1 4,30 V

TABEL 2.2 Y = ( A + B) A

Input Output
B A A B+ A Y (Volt)
0 0 1 1 0 0V
0 1 0 0 0 0V
1 0 1 1 0 0V
1 1 0 1 1 3,38 V

TABEL 2.3 Y = (A + B) . C

Input Output

C B A B+A Y (Volt)
0 0 0 0 0 0V
0 0 1 1 0 0,02 V
0 1 0 1 0 0,01 V
0 1 1 1 0 0,02 V
1 0 0 0 0 0,02 V
1 0 1 1 1 3,38 V
1 1 0 1 1 3,39 V
1 1 1 1 1 3,37 V
TABEL 2.4 Y = ¿ . B) + (A . C)

Input Output
C B A A B. A A.C Y (Volt)
0 0 0 1 0 0 0 0V
0 0 1 0 0 0 0 0,01 V
0 1 0 1 1 0 1 4,7 V
0 1 1 0 0 0 0 0V
1 0 0 1 0 0 0 0V
1 0 1 0 0 1 1 4,72 V
1 1 0 1 1 0 1 4,71 V
1 1 1 0 0 1 1 4,72 V

TABEL 2.5 (C . A) + C ( A ⊕B )

Input Output
Desimal
C B A Y (Volt)
0 0 0 0 0 0V
1 0 0 1 1 4,01 V
2 0 1 0 0 0V
3 0 1 1 1 4,02 V
4 1 0 0 1 4,02 V
5 1 0 1 0 0,02 V
6 1 1 0 0 0,03 V
7 1 1 1 1 4,97 V

Anda mungkin juga menyukai