Anda di halaman 1dari 12

MODUL 09

ELEKTRONIKA DIGITAL
Glenn Byan Vandyka, Nabila Safly Ramdhani, Siti Zahrotul Jannah, Dwi Elvin Egkyansa
10218013, 10218029, 10218031, 10218075
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
glennvandyka@gmail.com

Tanggal Praktikum: 12 November 2019


Asisten: Muhammad Shiddiq / 10216042

1. TUJUAN
a. Menentukan konfigurasi gerbang logika dan output sesuai dengan tabel kebenaran full adder.
b. Menentukan rangkaian counter seven segment menggunakan IC 4026 yang dapat menghitung dari
0-99.
c. Menentukan gambar output dari rangkaian counter berdasarkan eksperimen.
d. Menentukan rangkaian Astable Multivibrator dan hasil sinyal output yang diberikan oleh osiloskop.

2. DASAR TEORI
Elektronika digital adalah bagian ilmu elektronika yang mempelajari tentang pemrosesan sinyal
digital atau bisa disebut juga sinyal diskrit. Bagian elektronika yang dipelajari dimulai dari materi
mengenai gerbang logika dasar sampai dengan sistem pemrosesan sinyal digital atau sinyal diskrit. Sinyal
digital berupa sinyal logika Low (0) dan logika High (1) yang bersifat terputus putus. Selain itu,
elektronika digital merupakan aplikasi dari teori bilangan aljabar boolean yang digunakan dalam berbagai
teknologi elektronik seperti komputer, telepon, serta perangkat elektronik canggih lainnya[2].

Gerbang Logika (Logic Gate) adalah suatu perangkat yang menerapkan fungsi Boolean sehingga
dapat melakukan operasi logika dengan memproses input (masukan) untuk menhasilkan output
(keluaran). Gerbang logika dapat dibangun menggunakan komponen Dioda, Transistor sebagai saklar,
Relay, dan Saklar (Switch). Gerbang logika adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika
Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logika menjadi sebuah sinyal keluaran logika.
Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan
tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat
elektromagnetik (relay), cairan, optik dan bahkan mekanik. Ada dua jenis simbol gerbang logika yang
dapat dipakai yaitu standar Amerika atau biasa disebut dengan simbol tradisional dan standar Inggris atau
IEC (International Electrotechnical Commission). Adapun istilah logika 1 dan logika 0 adalah
kondisi sinyal input/ output gerbang logika. Istilah lain dari logika 1 dan logika 0 sebagai berikut [3]:

Tabel 1. Keadaan logika 0 dan 1 [3]


True (Benar) False (Salah)
1 0
High (H/ Tinggi) Low (L/ Rendah)
+VCC (Tegangan 0 Volt (Tanpa
supply positif) tegangan)
On Off
Gambar 1. Simbol-Simbol Gerbang Logika Dasar dan Tabel Kebenarannya [3]

Dalam rangkaian digital dikenal istilah rangkaian penjumlah atau adder. Rangkaian ini merupakan
dasar dari sistem penjumlahan pada rangkaian digital. berikut ini penjelasan singkat dari rangkaian
penjumlah yang ada dalam teknik digital. Half Adder merupakan rangkaian penjumlah yang paling
sederhana yang dapat dibentuk dengan menggabungkan dua gerbang logika dasar (basic gate) XOR dan
AND seperti pada gambar berikut [5].

Gambar 2. Rangkaian Half Adder [5]

Rangkaian half adder biasa diberi simbol seperti berikut

Gambar 3. Simbol Rangkaian Half Adder [5]

Cara kerja dari rangkaian ini dapat terlihat pada tabel kebenaran di bawah ini

Tabel 2. Tabel Kebenaran dari Rangkaian Half Adder [5]


INPUT OUTPUT
A B C (Carry) S (SUM)
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0

Dari tabel kebenaran di atas dapat dilihat bahwa cara kerja dari rangkaian half adder menyerupai
rumus dasar pemjumlahan bilangan biner, yaitu [5]
 0 + 0 = 0 carry 0
 0 + 1 = 1 carry 0
 1 + 0 = 1 carry 0
 1 + 1 = 0 carry 1

Rangkaian di atas dikatakan sebagai rangkaian penjumlah karena menyerupai prinsip dasar
penjumlahan biner. Pada rangkaian half adder penjumlahan yang dilakukan hanya melibatkan carry out
(sisa hasil penjumlahan). Padahal pada kenyataanya sering dijumpai bahwa dalam penjumlahan selalu
atau sering melibatkan carry in (sisa hasil penjumlahan yang harus ditambahkan pada bilangan
berikutnya). Karena itu dibutuhkan rangkaian adder yang dapat melibatkan carry in sehingga proses
penjumlahan dapat dilakukan dengan sempurna [5].

Full Adder (FA) merupakan rangkaian penjumlahan penuh yang artinya pada rangkaian ini sudah
dilibatkan carry in yang merupakan hal penting dalam sebuah penjumlahan. rangkaian ini dapat kita buat
dengan menggabungkan dua buah rangkaian half adder [5].

Gambar 4. Rangkaian Full Adder [3]

Simbol dari full adder dapat dilihat pada gambar berikut [5].

Gambar 5. Simbol Rangkaian Full Adder [3]

Cara kerja dari rangkaian full adder dapat dijelaskan melalui tabel kebenaran berikut [5].

Tabel 3. Tabel Kebenaran dari Rangkaian Full Adder [3]


INPUT OUTPUT
A B Cin Cout S
(Carry In) (Carry Out) (SUM)
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1

Dari tabel di atas terlihat bahwa penjumlahan sudah melibatkan nilai carry in (sebetulnya berasal
dari carry out). Pada full adder kita sudah dapat melakukan penjumlahan dengan melibat kan carry in.
hanya saja rangkaian ini tidak dapat melakukan penjulahan secara bersamaan dari sekian deretan angka
biner. Untuk dapat melakukan penjumlahan secara sempurna maka rangkaian full adder ini harus kita
rangkai atau susun secara paralel seperti gambar berikut [5].

Gambar 6. Rangkaian Full Adder Paralel [5]


Dengan cara menyusun rangkaian full adder seperti gambar di atas maka kita sudah dapat melakukan
penjumlahan secara sempurna [5].

Multiplekser adalah sebuah perangkat yang dapat menyalurkan beberapa jalur data ke satu jalur
luaran. Multiplekser mempunyai satu atau banyak sinyal masukan yang telah terhubung pada
masukannya. Pemilihan saluran masukan dilakukan oleh sinyal kontrol. Suatu multiplekser dengan
jumlah 2n saluran masukan memerlukan n sinyal kontrol. Multiplexer (MUX) atau selector data adalah
suatu rangkaian logika yang dapat menerima satu hingga banyakinput data, dan untuk suatu saat tertentu
hanya mengizinkan satu data input masuk dan melewati output, yang diatur oleh input selektor. Oleh
karena itu, MUX memiliki fungsi sebagai sebuah pengontrol digital. MUX memiliki jumlah kanal input
lebih dari 1 , minimal 2 atau kelipatan 2, dan hanya memiliki 1 kanal output. Banyaknya selektor dilihat
dari banyaknya kanal input (n). Salah satu contoh multiplekser adalah IC 74LS151 yang merupakan data
selector/multiplekser yang memilih satu dari 8 saluran input dengan hanya menggunakan 3 sinyal kontrol.
Komponen ini mempunyai 8 buah masukan, yaitu I0 - I7 dan 2 luaran yaitu Z dan Z'. Pemilihan
data akan dilakukan oleh kaki A, B dan C. Untuk mengaktifkan fungsinya sebagai sebuah multiplekser,
komponen ini harus mempunyai 1 masukan enable, yaitu masukan berbentuk aktif-LOW. Sedangkan
kaki 8 dihubungkan ke GND dan kaki 16 dihubungkan ke VCC +5V. Susunan kaki pada IC 74LS151
dapat dilihat pada gambar dibawah [4].

Gambar 7. Susunan kaki pada IC 74LS151 [4]

Counter merupakan integrated circuit yang pada umumnya dapat menghitung dari 0-99. IC ini
memanfaatkan pulsa clock untuk dapat menghitung. IC counter terdiri dari berbagai macam gerbang
logika yang disusun sedemikian rupa hingga dapat berfungsi untuk menghitung [2].

Gambar 8. Pinout IC CD4026B [2]

Gambar 9. Rangkaian counter menggunakan IC 4026B dengan 7 segment [2].

Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal asukan tetapi hanya
menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah. Gerbang-gerbang logika merupakan
dasar untuk membangun rangkaian elektronika digital. Suatu gerbang logika mempunyai satu terminal
keluaran dan satu atau lebih terminal masukan. Keluaran dan masukan gerbang logika ini dinyatakan dalam
kondisi HIGH (1) atau LOW (0). Dalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V,
sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Oke berikut ini adalah jenis-jenis gerbang logika yang
ada dan sering digunkan:

1. AND
Gerbang AND akan berlogika 1 atau keluarannya akan berlogika 1 apabila semua masukan/inputannya
berlogika 1, namun apabila semua atau salah satu masukannya berlogika 0 maka outputnya akan berlogika
0.

Gambar 10. Simbol dan Persamaan Boolean


AND

Gambar 11. Tabel Kebenaran AND

Gambar 12. Data Sheet AND

2. NAND
Gerbang NAND akan bernilai / outputnya akan berlogika 0 apabila semua inputannya bernilai 1 dan
outpunya akan berlogika 1 apabila semua atau salah satu inputannya bernilai 0.

Gambar 13. Simbol dan Persamaan Boolean


Gambar 14. Tabel Kebenaran NAND
NAND
Gambar 15. Data Sheet NAND

3.OR
Gerbang OR akan berlogika 1 apabila salah satu atau semua inputan yang dimasukkan bernilai 1 dan apabila
keluaran yang di inginkan berlogika 0 maka inputan yang dimasukkan harus bernilai 0 semua.

Gambar 16. Simbol dan Persamaan Boolean


OR
Gambar 17. Tabel Kebenaran OR

Gambar 18. Data Sheet OR

4.NOR
Gerbang NOR merupakan gerbang logika yang outputnya akan berlogika 1 apabila semua inputannya
bernilai 0, dan outpunya akan berlogika 0 apabila semua atau salah satu inputannya inputannya berlogika 1.
Gambar 19. Simbol dan Persamaan Boolean
NOR Gambar 20. Tabel Kebenaran NOR

Gambar 21. Data Sheet NOR

5.NOT
Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (Inverter), yang mana outputnya akan bernilai
terbalik dengan inputannya.

Gambar 22. Simbol dan Persamaan Boolean


NOT Gambar 23. Tabel Kebenaran NOT

Gambar 24. Data Sheet NOT

3. RANCANGAN PERCOBAAN
Gambar 25. Rangkaian Full Adder

Hipotesis Percobaan 1:
Rangkaian ini dibuat dengan gabungan dua buah half adder dan sebuah gerbang OR. Logika utama
rangkaian gerbang full adder adalah bahwa ketika menjumlahkan dua bilangan biner maka ada sebuah
carry yang juga mempengaruhi hasil dari penjumlahan tersebut, karenanya rangkaian ini bisa melakukan
penjumlahan secara sepenuhnya.

Gambar 26. Rancangan Counter 7 Segment

Hipotesis Percobaan 2:
Keluaran dari rangkaian ini adalah akan memberikan tampilan angka pada 7 segment. Dengan
rangkaian seperti ini, pulse generator diberi angka sekitar 50 Volt pada High Pulse, kemudian 7 segment
akan mengeluarkan angka 0 dan 0. Sekitar 2 detik kemudian, angka akan berubah menjadi 0 dan 1. Ini
akan terus menerus berjalan sampai 9 dan 9.
Gambar 27. Rangkaian Astable Multivariable

Hipotesis Percobaan 3:
Rangkaian diatas adalah IC 555 akan memberikan pulsa clock pada IC 4026 pada percobaan 2, dimana
4026 akan mengeluarkan logika biner untuk mengaktifkan setiap kaki pada seven segment dapat anda lihat
pada tabel logika seven segment. Seven Segment pertama akan menampilkan angka dari 1 sampai 9, dan
ketika seven segment sudah mencapai angka 9 maka IC 4026 yang pertama memberikan logika 1 pada IC
4026 yang kedua sehingga seven segment yang kedua menampilkan angka satu, begitu seterusnya. Jika
untuk mengulang counter angka pada seven segment anda bisa menekan push button yang diatur sebagai
reset. Serta untuk mengatur waktu delay pergantian angka yang ditampilkan pada seven segment kita dapat
mengendalikannya dengan mengaturnya pada variabel resistor ataupun kapasitor.

4. DATA HASIL EKSPERIMEN

Percobaan 1.

Full Adder.

Tabel data tegangan input dan output.

Input Output

VA (V) VB (V) VCin (V) VCout (V) VSum (V)

5 5 5 3.417 2.982

5 5 0 3.287 0.168

5 0 5 3.285 0.165

5 0 0 0.199 2.955

0 5 5 3.287 0.174

0 5 0 2.965 0.199

0 0 5 0.199 2.996

0 0 0 0.199 0.17

Tabel 4. Data full adder

Percobaan 2.

Counter Seven Segment

Lampirkan gambar seven segment pada beberapa keadaan saat push button ditekan.
Gambar 28. Gambar seven segment pada beberapa keadaaan

Percobaan 3.

Astable Multivibrator

Tabel 5. Data resistor dan kapasitor eksternal

R1 5.5k
R2 5.5k
C1 0.01 uF

Lampirkan gambar sinyal input dan output.

Gambar 29. Gambar sinyal input dan output

Tabel 6. Data astable multivibrator

Parameter Teori Eksperimen

ON Time 76.23us 76us

OFF Time 38.115 us 39us


0.1143

Total Time Period 0.1143ms 0.115ms

Duty Cycle 66.6% 66.1%

Frekuensi 8.7489 kHz 8.696 kHz

5. ANALISIS

Pada percobaan 1, nilai tegangan yang diperoleh sesuai dengan table kebenaran full adder (table 4).
Tetapi dalam pengukuran, hasilnya tidak seteliti itu. Hal ini dapat terjadi karena ketidaktelitian dalam
melakukan pengukuran tegangan, kondisi komponen yang sedikit kurang ideal, dan masih adanya noise
dalam gerbang logika walaupun sudah menggunakan prinsip digital

Rangkaian full adder dibuat dengan gabungan dua buah half adder dan sebuah gerbang OR. Logika
utama rangkaian gerbang full adder adalah bahwa ketika menjumlahkan dua bilangan biner maka ada sebuah
carry yang juga mempengaruhi hasil dari penjumlahan tersebut, karenanya rangkaian ini bisa melakukan
penjumlahan secara sepenuhnya. Ketika dua masukan menghasilkan nilai satu pada half adder atau paruh
dari full adder pertama, hasilnya akan kembali dijumlahkan dengan carry yang ada. Jika carry bernilai satu
maka ia akan menghasilkan keluaran akhir bernilai nol, namun menghasilkan carry out yang bernilai satu,
dan jika carry in bernilai nol maka ia akan menghasilkan keluaran akhir satu dengan carry out bernilai nol.

Seven Segment pertama akan menampilkan angka dari 1 sampai 9, dan ketika seven segment sudah
mencapai angka 9 maka IC 4026 yang pertama memberikan logika 1 pada IC 4026 yang kedua sehingga
seven segment yang kedua menampilkan angka satu, begitu seterusnya. Jika untuk mengulang counter angka
pada seven segment anda bisa menekan push button yang diatur sebagai reset. Serta untuk mengatur waktu
delay pergantian angka yang ditampilkan pada seven segment kita dapat mengendalikannya dengan
mengaturnya pada variabel resistor ataupun kapasitor. Pada percobaan 2 ini, kita merangkai percobaan sesuai
dengan rangkaian awal hanya saja dengan tambahan 2 push button. Salah satu push button di sambugkan
kepada clock sebagai counter, dan satu push button yang lain disambungkan pada reset sebagai reset counter.

Astable Multivibrator merupakan rangkaian yang tidak stabil dikarenakan rangkaian ini tidak
memiliki keadaan output yang stabil atau berubah-ubah. Dari keadaan tersebut terjadi akibat dari pengisian
dan pengosongan kapasitor yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi rangkaian kendali. Setiap
transistor bergantian saturated dan cut off. Dalam pengaplikasiannya selain nilai frekuensi yang kita cari
masih ada parameter lain yang harus kita perhatikan yaitu duty cycle. Duty cycle ialah perbandingan pulsa
high dan pulsa low pada satu gelombang. Jika dalam suatu rangkaian ini dikatakan memiliki frekuansi output
8 KHz dengan duty cycle 60% berarti dalam sebuah periode gelombang output rangkaian 60% -nya adalah
pada periode High.

Pada percobaan 3, ada 2 buah resistor, R1 dan R2, serta kapasitor yang dibutuhkan. Rangkaian
Astable dibuat untuk memicu dirinya sendiri berulang-ulang sehingga rangkaian ini dapat menghasilkan
sinyal osilasi. Pada saat power supply dihidupkan, kapasitor mulai terisi melalui R1 dan R2. Pada saat
tegangan target tercapai, IC 555 mulai mengulang flip-flop dan seterusnya, ini dapat dilihat pada sinyal
output warna kuning pada kotak gambar lampiran keluaran sinyal percobaan 3.

Nilai ON time, OFF time, total time periode, duty cycle, dan frekuensi secara teori dan eksperimen
dari percobaan 3 tidak jauh berbeda. Perbedaan disebabkan karena nilai Resistor dan Kapasitor yang kita
masukan tidak nilainya tidak sempurna dengan yang kita masukan ke data. Selain itu ini dikarenakan adanya
hambatan dalam pada setiap part dan juga pada catu daya.

6. SIMPULAN

 Konfigurasi gerbang logika dan output dapat dilihat pada table 4, hasilnya sesuai dengan table
kebenaran full adder.
 Rangkaian counter seven segment dapat dilihat pada gambar 26, hanya saja dengan 2 tambahan push
button. Salah satu push button di sambugkan kepada clock sebagai counter, dan satu push button yang
lain disambungkan pada reset sebagai reset counter.
 Rangkaian counter seven segment menggunakan IC 4026 dapat dilihat pada gambar 28 pada
percobbaan 2, dan hasilnya dapat menampilkan 7 segment.
 Rangkaian Astable Multivibrator dapat dilihat pada gambar 27 dan hasil sinyal output yang diberikan
osiloskop dapat dilihat pada gambar 29.

7. REFERENSI
[1] “Pengertian Elektronika Digital dan Analog” 2015. http://belajarelektronika.net/pengertian-
elektronika-digital/
[2] Jayant. 2015. “7 Segment Counter using IC 555 and IC 4026.” https://circuitdigest.com/electronic-
circuits/555-timer-seven-segment-counter-circuit
[3] ” 2012. https://www.linksukses.com/2012/10/gerbang-logika-dasar.html
[4] “Pengertian Multiplexer (MUX) Lengkap.” 2016.
https://www.tambangilmu.com/2016/05/pengertian-multiplexer-mux.html
[5] Harianja. 2015. “Rangkaian Penjumlah atau Adder”
http://www.uniksharianja.com/2015/03/rangkaian-penjumlah-atau-adder.html
[6] “Jenis-jenis Gerbang Logika beserta Simbol, Tabel Kebenaran, Persamaan Boolean, dan Data
Sheet.” 2017. http://elkanakris.blogspot.com/2017/01/jenis-jenis-gerbang-logika-beserta.html

Anda mungkin juga menyukai