Anda di halaman 1dari 17

MODUL 06

RANGKAIAN FILTER PASIF


Glenn Byan Vandyka, Nabila Safly Ramdhani, Siti Zahrotul Jannah, Dwi Elvin Egkyansa
10218013, 10218029, 10218031, 10218075
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
glennvandyka@gmail.com

Tanggal Praktikum: 22 Oktober 2019


Asisten: Rachman Shaf / 10215042
Daryana D. D / 10216005
Arsharizka S. I / 10216008
Yohanes B. Wijaya / 10216031
Regina Samosir / 10216053
Tio Prince Lubis / 10216072

1. TUJUAN
1. Menentukkan skema rangkaian LPF yang dapat meloloskan frekuensi di bawah 5 kHz dan
menentukkan bode plot dari data hasil eksperimen.
2. Menentukkan skema rangkaian HPF yang dapat meloloskan frekuensi di bawah 5 kHz dan
menentukkan bode plot dari data hasil eksperimen.
3. Menentukkan skema rangkaian BPF yang dapat meloloskan frekuensi diantara 1 dan 8 kHz dan
menentukkan bode plot dari data hasil eksperimen.
4. Menentukkan skema rangkaian HPF orde 2 yang dapat meloloskan frekuensi di atas 5 kHz dan
menentukkan bode plot dari data hasil eksperimen.
5. Menentukkan skema rangkaian LPF orde 2 yang dapat meloloskan frekuensi minimal di bawah 10
kHz dan menentukkan bode plot dari data hasil eksperimen.

2. DASAR TEORI
Filter dalam bidang elektronika adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengambil/melewatkan
tegangan output pada frekuensi tertentu yang diinginkan dan untuk melemahkan/membuang ke ground
tegangan output pada frekuensi tertentu yang tidak diiginkan. Filter dalam elektronika dibagi dalam dua
kelompok yaitu filter pasif dan filter aktif. Untuk membuat suatu filter pasif dapat digunakan komponen
pasif (R, L, C). Sedangkan untuk membuat filter aktif diperlukan rangkaian (R, L, C dan transistor atau
Op-Amp).

Pada dasarnya filter pasif maupun filter aktif dapat dikelompokan berdasarkan respon frekuensi yang
disaring (filter) menjadi 4 kelompok. Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter, LPF) Filter Lolos Atas (High
Pass Filter, HPF) Filter Lolos Rentang (Band Pass Filter, BPF) Filter Tolak Rentang (Band Stop Filter
atau Notch Filter) Untuk membuat filter pada kelompok diatas dapat digunakan konfigurasi R, L dan C
atau RLC. Akan tetapi penggunaan induktor sering dihindari karena fisik induktor yang besar. Sehingga
pada umumnya filter yang sering dijumpai adalah filter RC saja.

Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter, LPF) Filter lolos bawah (Low Pass Filter, LPF) berfungsi untuk
melewatkan tegangan output dengan frekuensi di bawah frekuensi cutt-off rangkaian.
Grafik Respon Frekuensi Low Pass Filter :
Gambar 1. Grafik respon frekuensi low pas filter

Filter Lolos Atas (High Pass Filter, LPF) Filter lolos atas (High Pass Filter, HPF) berfungsi untuk
melewatkan tegangan output dengan frekuensi di atas frekuensi cutt-off rangkaian.
Grafik Respon Frekuensi High Pass Filter :

Gambar 2. Grafik respon frekuensi high pass filter

Filter Lolos Rentang (Band Pass Filter, BPF) Filter lolos rentang (Band Pass Filter, BPF) berfungsi untuk
melewatkan tegangan output pada frekuensi resonansi rangkaian.
Grafik Respon Frekuensi Band Pass Filter

Gambar 3. Grafik respon frekuensi filter lolos rentang

Filter Tolak Rentang (Band Stop Filter, BSF) Filter Tolak Rentang (Band Stop Filter, BSF) berfungsi untuk
melemahkan tegangan output pada frekuensi resonansi rangkaian. Filter band stop ini sering juga disebut sebgan
Band reject Filter atau Notch Filter.
Grafik Respon Frekuensi Low Pass Filter

Gambar 4. Grafik respon frekuensi filter tolak rentang

Filter Orde-2 Kedua yang juga disebut sebagai filter VCVS, karena op-amp digunakan sebagai
penguat Tegangan Kontrol Sumber Tegangan, adalah jenis penting lainnya dari desain filter aktif karena
seiring dengan orde filter aktif RC yang kami lihat sebelumnya, rangkaian filter orde tinggi dapat
dirancang menggunakannya. Filter Orde-2 Kedua terdiri dari dua bagian filter RC yang dihubungkan
bersama untuk memberikan tingkat roll-off -40dB/decade. Sebagian besar filter aktif hanya terdiri
dari Penguat Operasional Op-amp, Resistor, dan Kapasitor dengan titik potong (cut-off) dicapai dengan
menggunakan umpan balik (feedback) yang menghilangkan kebutuhan induktor seperti yang digunakan
dalam rangkaian filter orde-1 pertama pasif.

Filter aktif orde-2 kedua (dua kutub) baik low pass atau high pass, penting dalam Elektronika karena
kita dapat menggunakannya untuk merancang filter orde yang jauh lebih tinggi dengan roll-off yang
sangat curam dan dengan menyatukan bersama filter orde-1 pertama dan kedua, filter analog dengan
sebuah nilai orde-n, baik ganjil atau genap dapat dibangun hingga nilai apapun, dalam alasan.
3. RANCANGAN PERCOBAAN

Percobaan 1

Gambar 5. Skema rangkaian LPF


Pembahasan :
Dengan rangkaian Low Pass RC Filter diatas, Kapasitor yang merupakan perangkat reaktif ini akan
menawarkan resistansi yang berbeda terhadap sinyal frekuensi yang berbeda yang masuk melaluinya.
Resistansi pada Kapasitor akan sangat tinggi apabila dilewati oleh sinyal frekuensi rendah atau DC dan
resistansi akan menjadi rendah apabila dilewati oleh sinyal frekuensi tinggi. Dengan
demikian, Kapasitor akan memblokir sinyal frekuensi rendah atau sinyal DC sehingga sinyal tersebut
harus melewati atau diteruskan ke jalur alternatif yang ditunjukan oleh arah panah pada gambar diatas.
Sedangkan sinyal frekuensi tinggi akan melewati Kapasitor karena kapasitor menawarkan resistansi
yang rendah bagi sinyal frekuensi tinggi tersebut.

Perlu diingat bahwa arus akan selalu mengambil jalur yang resistansinya paling rendah, karena
kapasitor menawarkan resistansi yang rendah dalam rangkaian frekuensi tinggi maka mereka akan akan
mengambil jalur melalui kapasitor. Sementara sinyal frekuensi rendah akan mengambil jalur alternatif
dengan resistansi yang lebih rendah.

Percobaan 2

Gambar 6. Skema Rangkaian HPF


Pembahasan :
High Pass RC Filter atau Penyaring Lolos Atas RC adalah rangkaian penyaring frekuensi yang terdiri
dari komponen pasif yaitu Resistor (R) dan Kapasitor (C) yang meneruskan sinyal frekuensi tinggi
tetapi menghambat atau memblokir frekuensi rendah. Untuk membuat Penyaring RC ini, Kapasitor (C)
ditempatkan secara seri dengan sinyal input rangkaian dan Resistor (R) ditempatkan secara paralel atau
sejajar dengan sinyal input.

Dari rangkaian High Pass RC Filter diatas, Kapasitor (C) yang merupakan komponen reaktif ini akan
menawarkan resistansi yang berbeda terhadap sinyal frekuensi yang berbeda yang masuk melaluinya.
Resistansi Kapasitor akan tinggi terhadap sinyal frekuensi rendah atau sinyal DC sedangkan resistansi
rendah terhadap sinyal frekuensi tinggi. Karena dengan karakteristik kapasitor yang beresistansi tinggi
terhadap sinyal frekuensi rendah atau sinyal DC, Kapasitor tersebut akan menghalangi sinyal frekuensi
rendah untuk melewatinya sehingga hanya sinyal frekuensi tinggi saja yang berhasil melewati kapasitor
tersebut. Kapasitor jenis ini juga berfungsi sebagai Kapasitor kopling (Coupling Capasitor) karena
melewatkan sinyal AC tetapi memblokir sinyal DC.

Percobaan 3

Gambar 7. Skema Rangkaian BPF


Berbeda dengan Low Pass Filter yang hanya melewatkan sinyal frekuensi rendah dan melemahkan
frekuensi tinggi ataupun High Pass Filter yang hanya melewatkan sinyal Frekuensi Tinggi dan
melemahkan frekuensi rendah, Band Pass Filter ini mampu melewatkan sinyal pada pita atau “sebaran”
frekuensi tertentu atau melewatkan sinyal diantara batas frekuensi yang ditentukan. Rentang Frekuensi
yang berada diantara Frekuensi batas atas (Wh) dan Frekuensi batas bawah (Wl) ini biasanya dikenal
dengan filter Bandwidth.

Pada umumnya, Bandwidth didefinisikan sebagai rentang frekuensi yang berada diantara dua titik batas
frekuensi yang ditentukan (fc), yaitu 3dB dibawah pusat maksimum atau puncak resonansi dan
melemahkan frekuensi lain yang berada diluar dua titik batas ini. Frekuensi yang tersebar luas yang
biasanya disebut dengan istilah Bandwidth atau BW ini pada dasarnya adalah perbedaan antara
Frekuensi Cut Off yang lebih rendah (fc lower) dan poin Frekuensi Cut Off yang lebih tinggi (fc higher).
Dengan kata lain, 𝐵𝑊 = 𝑓𝐻 – 𝑓𝐿. Agar Penyaring atau Filter Band Pass ini dapat berfungsi dengan
benar, Frekuensi cut off Low Pass Filter harus lebih tinggi daripada frekuensi cut off High Pass Filter.

Band Pass Filter yang ideal juga dapat digunakan untuk mengisolasi atau menyaring (filter) frekuensi
tertentu yang berada dalam pita frekuensi tertentu, misalnya untuk pembatalan derau (noise
cancellation). Band Pass Filter umumnya juga dikenal dengan second order filter atau dua kutub, ini
dikarenakan Band Pass Filter memiliki dua komponen reaktif yaitu kapasitor dalam desain
rangkaiannya. Satu Kapasitor di rangkaian low pass dan satunya lagi di rangkaian high pass.

Percobaan 4
Gambar 8. Rangkaian LPF orde 2

Rangkaian low pass filter orde-2 kedua ini memiliki dua jaringan RC, R1 - C1 dan R2 - C2 yang
memberikan filter sifat respon frekuensinya. Desain filter didasarkan pada konfigurasi Op-amp non-
inverting sehingga filter gain, A akan selalu lebih besar dari 1. Juga op-amp memiliki impedansi input
tinggi yang berarti dapat dengan mudah mengalir dengan rangkaian filter aktif lainnya. untuk
memberikan desain filter yang lebih kompleks. Respon frekuensi yang dinormalisasi dari low pass filter
orde-2 kedua diperbaiki oleh jaringan RC dan umumnya identik dengan jenis orde-1 pertama.

Percobaan 5

Gambar 9. Rangkaian HPF orde 2

Karena high pass dan low pass filter orde-2 kedua adalah rangkaian yang sama kecuali bahwa posisi
resistor dan kapasitor dipertukarkan, desain dan prosedur penskalaan frekuensi untuk high pass filter
sama dengan low pass filter sebelumnya.

4. DATA HASIL DAN PEMBAHASAN


Percobaan1
Tabel 1. Data Low Pass Filter
R (Ω) C (nF) fp (Hz) Vin (pp) (volt)
100 1 1592,35 5

Vout (pp)
|G(ω)|eksperimen = 𝑉𝑖𝑛 (𝑝𝑝)

1
|𝐺(𝜔)| 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 =
√1 + (2𝜋𝑓𝑅𝐶)2

𝛷𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = −𝑡𝑎𝑛−1 (2𝜋𝑓𝑅𝐶)

Tabel 2. Data Percobaan Low Pass Filter


Frekuensi Vout 20 log
Vin G log G log f
(Hz) (Volt) G
100 5 5 1 0 0 2
- -
200 4.9
5 0.98 0.00877 0.17548 2.30103
- -
300 4.89
5 0.978 0.00966 0.19322 2.477121
-
400 4.88
5 0.976 0.01055 -0.211 2.60206
- -
500 4.8
5 0.96 0.01773 0.35458 2.69897
- -
600 4.72
5 0.944 0.02503 0.50056 2.778151
- -
700 4.48
5 0.896 0.04769 0.95384 2.845098
- -
800 4.4
5 0.88 0.05552 1.11035 2.90309
- -
900 4.2
5 0.84 0.07572 1.51441 2.954243
-
1000 4
5 0.8 0.09691 -1.9382 3
- -
1100 3.92
5 0.784 0.10568 2.11368 3.041393
- -
1200 3.9
5 0.78 0.10791 2.15811 3.079181
- -
1300 3.6
5 0.72 0.14267 2.85335 3.113943
- -
1400 3.6
5 0.72 0.14267 2.85335 3.146128
- -
1500 3.44
5 0.688 0.16241 3.24823 3.176091
- -
1600 3.36
5 0.672 0.17263 3.45261 3.20412
- -
1700 3.26
5 0.652 0.18575 3.71505 3.230449
- -
1800 3.16
5 0.632 0.19928 3.98566 3.255273
- -
1900 3.06
5 0.612 0.21325 4.26497 3.278754
- -
2000 2.98
5 0.596 0.22475 4.49507 3.30103
-
2100 2.86
5 0.572 -0.2426 4.85208 3.322219
- -
2400 2.58
5 0.516 0.28735 5.74701 3.380211
- -
2600 2.48
5 0.496 0.30452 6.09037 3.414973
- -
2800 2.3
5 0.46 0.33724 6.74484 3.447158
- -
3000 2.16
5 0.432 0.36452 7.29033 3.477121
- -
3200
2.11 5 0.422 0.37469 7.49375 3.50515
-
3400 2.04
5 0.408 0.38934 -7.7868 3.531479
- -
3600 1.96
5 0.392 0.40671 8.13428 3.556303
- -
3800 1.86
5 0.372 0.42946 8.58914 3.579784
- -
4000 1.74
5 0.348 0.45842 9.16842 3.60206
- -
4200 1.96
5 0.392 0.40671 8.13428 3.623249
-
4400 1.62
5 0.324 0.48945 -9.7891 3.643453
-
4600 1.54
5 0.308 0.51145 -10.229 3.662758
- -
4800 1.46
5 0.292 0.53462 10.6923 3.681241

percobaan 1 percobaan 1
1.5
0
1 0 1 2 3 4
Gain

20 log G

-5
0.5
0 -10
0 2000 4000 6000
-15
frekuensi log f

Gambar 10. Respon Frekuensi LPF Gambar 11. Grafik Respon Fasa LPF

Percobaan 2
Tabel 3. Data High Pass Filter
R (Ω) C (nF) fp (Hz) Vin (pp) (volt)
1500 101 1050 10

Vout (pp)
|G(ω)|eksperimen =
𝑉𝑖𝑛 (𝑝𝑝)

1
|𝐺(𝜔)| 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 =
√1 + (2𝜋𝑓𝑅𝐶)2

𝛷𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = −𝑡𝑎𝑛−1 (2𝜋𝑓𝑅𝐶)

Tabel 4. Data Percobaan HPF


No. F (Hz) Vout (pp) (volt) |G(ω)|eksperimen |G(ω)|dB |G(ω)|teori

1 200 2.2 0.22 -13.15154638 0.18702141

2 400 4 0.4 -7.958800173 0.355839159

3 600 4.8 0.48 -6.375175252 0.495951038

4 800 6.2 0.62 -4.15216621 0.605850556

5 1000 7.2 0.72 -2.853350071 0.689473457

6 1200 7.6 0.76 -2.383728154 0.752412706

7 1400 8.16 0.816 -1.766196825 0.799855269

8 1600 8.32 0.832 -1.597533474 0.835921431

9 1800 8.96 0.896 -0.953839807 0.863668684

10 2000 9.12 0.912 -0.800103233 0.885301752

11 2200 9.28 0.928 -0.649040476 0.902396884

12 2400 9.29 0.929 -0.63968572 0.916083357

13 2600 9.44 0.944 -0.500560114 0.927176486


14 2800 9.44 0.944 -0.500560114 0.936271155

15 3000 9.44 0.944 -0.500560114 0.943806583

16 3200 9.44 0.944 -0.500560114 0.950111042

17 3400 9.6 0.96 -0.354575339 0.955432876

18 3600 9.6 0.96 -0.354575339 0.959962169

19 3800 9.6 0.96 -0.354575339 0.963846054

20 4000 9.8 0.98 -0.175478486 0.967199624

Tabel 5. Tabel Percobaan HPF untuk mencari phi


F (Hz) ∆T (ms) T (ms) φeksperimen (ᵒ) φteori (ᵒ)

200 1.2 4.992 86.53846154 79.22099211

400 0.5 2.44 73.7704918 69.15511674

600 0.31 1.67 66.82634731 60.26751756

800 0.18 1.24 52.25806452 52.70992791

1000 0.14 0.994 50.70422535 46.41155711

1200 0.086 0.83 37.30120482 41.20019164

1400 0.07 0.71 35.49295775 36.88371625

1600 0.068 0.619 39.54765751 33.28809387

1800 0.044 0.553 28.6437613 30.26896766

2000 0.04 0.501 28.74251497 27.71132206

2200 0.034 0.442 27.69230769 25.52506233


2400 0.028 0.409 24.64547677 23.6399504

2600 0.024 0.384 22.5 22.00112699

2800 0.02 0.354 20.33898305 20.56551115

3000 0.018 0.333 19.45945946 19.2990238

3200 0.017 0.312 19.61538462 18.17448578

3400 0.0136 0.293 16.70989761 17.17003647

3600 0.0132 0.276 17.2173913 16.26794422

3800 0.01 0.263 13.68821293 15.45370796

4000 0.0096 2.48 1.393548387 14.71537484

Gambar 12. Grafik Respon Frekuensi Percobaan 2

Gambar 13. Grafik Respon Fasa Percobaan 2


Percobaan 3
Tabel 6. Data BPF
R1 (Ω) C1 (nF) R2 (Ω) C2 (nF) Fp HPF (Hz) Fp LPF (Hz) Vin (pp) (volt)

1500 101 330 120 1051.060 4021.102 10

Tabel 7. Data percobaan BPF

No. F (Hz) Vout (pp) (volt) |G(ω)|eksperimen |G(ω)|dB

1 400 2.56 0.256 -11.83520069

2 800 2.88 0.288 -10.81215024

3 1200 2.88 0.288 -10.81215024

4 1600 2.72 0.272 -11.30862192

5 2000 2.56 0.256 -11.83520069

6 2400 2.24 0.224 -12.99503963

7 2800 2.08 0.208 -13.6387333

8 3200 1.92 0.192 -14.33397543

9 3600 1.84 0.184 -14.70364354

10 4000 1.76 0.176 -15.08974664

11 4400 1.6 0.16 -15.91760035

12 4800 1.44 0.144 -16.83275016

13 5200 1.36 0.136 -17.32922183

14 5600 1.28 0.128 -17.85580061


15 6000 1.2 0.12 -18.41637508

16 6400 1.12 0.112 -19.01563955

17 6800 1.04 0.104 -19.65933321

18 7200 0.96 0.096 -20.35457534

19 7600 0.88 0.088 -21.11034656

20 8000 0.96 0.096 -20.35457534

Gambar 14.Grafik Respon Frekuensi Percobaan 3

Percobaan 4
Tabel 8. Data HPF orde 2
R1 (Ω) C1 (nF) R2 (Ω) C2 (nF) fp (Hz) Vin (pp)
(volt)
1500 101 1500 120 1051,060 10

Tabel 9. Data Percobaan HPF orde 2


No. F (Hz) Vout (pp) (volt) |G(ω)|eksperimen |G(ω)|dB

1 200 0.4 0.04 -27.95880017

2 400 1.2 0.12 -18.41637508

3 600 2 0.2 -13.97940009


4 800 2.8 0.28 -11.05683937

5 1000 3.4 0.34 -9.370421659

6 1200 4 0.4 -7.958800173

7 1400 4.4 0.44 -7.13094647

8 1600 5.2 0.52 -5.679933127

9 1800 5.6 0.56 -5.03623946

10 2000 6 0.6 -4.436974992

11 2200 6.4 0.64 -3.87640052

12 2400 6.8 0.68 -3.349821746

13 2600 7.2 0.72 -2.853350071

14 2800 7.2 0.72 -2.853350071

15 3000 7.2 0.72 -2.853350071

16 3200 7.2 0.72 -2.853350071

17 3400 7.4 0.74 -2.615365605

18 3600 7.4 0.74 -2.615365605

19 3800 7.6 0.76 -2.383728154

20 4000 7.6 0.76 -2.383728154


Gambar 15.Grafik Respon Frekuensi Percobaan 4

Percobaan 5
Tabel 10. Data Percobaan LPF orde 2
Vin (pp)
R1 (Ω) C1 (nF) R2 (Ω) C2 (nF) Fp (Hz) (volt)

220 101 330 120 4021.102 10

Tabel 11. Data low pass filter orde 2

No. F (Hz) Vout (pp) (volt) |G(ω)|eksperimen |G(ω)|dB

1 500 9.92 0.992 -0.069766557

2 1000 9.28 0.928 -0.649040476

3 1500 8.16 0.816 -1.766196825

4 2000 7.12 0.712 -2.950400127

5 2500 6.4 0.64 -3.87640052

6 3000 5.6 0.56 -5.03623946

7 3500 4.9 0.49 -6.196078399

8 4000 4.32 0.432 -7.290325064


9 4500 4.16 0.416 -7.618133387

10 5000 3.52 0.352 -9.06914673

11 5500 3.2 0.32 -9.897000434

12 6000 3.04 0.304 -10.34252833

13 6500 2.72 0.272 -11.30862192

14 7000 2.56 0.256 -11.83520069

15 7500 2.4 0.24 -12.39577517

16 8000 2.24 0.224 -12.99503963

17 8500 2.08 0.208 -13.6387333

18 9000 1.92 0.192 -14.33397543

19 9500 1.76 0.176 -15.08974664

20 10000 1.6 0.16 -15.91760035

Gambar 16. Grafik Respon Frekuensi Percobaan 5

5. ANALISIS
Pada percobaan kali ini pada rangkaian LPF, reaktansi kapasitor bervariasi secara terbalik
dengan frekuensi, sedangkan nilai dari resistor tetap konstan walaupun frekuensi berubah. Pada
frekuensi rendah, reaktansi kapasitif (XC) dari kapasitor, akan menjadi sangat besar dibandingkan
dengan resestansi dari resistor (R). Dengan kata lain, frekuensi berbanding terbalik dengan tegangan
keluaran. Artinya semakin tinggin keluaran frekuensi, maka V output akan semakin kecil.
Untuk rangkaian HPF, peran kapasitor adalah seperti rangkaian terbuka sampai frekuensi
cut-off tercapai. Peran resistor adalah untuk menghambat arus yang mengalir sehingga titik frekuensi
cut-off lebih mudah tercapai
Pada percoban kali ini telah dihasilkan gambar grafik respon frekuensi terdapat dalam
gambar 10, gambar 12, gambar 14, gambar 15, dan gambar 16. Berdasarkan grafik respon frekuensi
tersebut, frekuensi cut-off berada pada suatu titik di mana terjadi penambahan G(w) secara signifikan
atau garis pada grafik tersebut tidak lurus karena naik atau turun, tetapi kenaikkannya kecil. Selain
itu, frekuensi cut-off dapat terjadi ketika titik frekuensi di mana reaktansi kapasitif dan resistansi dari
resistor bernilai sama.
Pada percobaan kali ini tegangan keluaran yang diperoleh dari data tidak bernilai nol pada
daerah frekuensi yang tidak dilewatkan karena pada pengambilan data, alat dan bahan yang
digunakan berada dalam keadaan yang tidak ideal sehingga pasti ada galat atau error yang
menyertainya. Tegangan keluaran tidak mungkin bernilai nol jika ada daerah frekuensi yang tidak
dilewatkan. Nilai tegangan keluaran akan mengikuti kecenderungan dari frekuensi pada rentang
tersebut.
Untuk membuat rangkaian BPF, frekuensi cut-off LPF harus lebih besar dari HPF karena
pada rangkaian LPF berfungsi untuk menghalangi frekuensi yang terlalu tinggi, sehingga nilai
frekuensi cut-off pada LPF harus dibuat lebih besar dari HPF. Sedangkan pada HPF yang berfungsi
untuk menghalangi frekuensi yang terlalu rendah, nilai frekuensi cut-off pada HPF harus lebih kecil.
Frekuensi cut-off berfungsi untuk menghalangi frekuensi, tergantung besar frekuensinya. Jika
keadaan tersebut dibalik, maka rangkaian BPF tersebut tidak akan berfungsi dengan optimal karena
frekuensi tidak bisa dihalangi oleh rangkaian tersebut.
Kemiringan grafik (dalam dB/Oktaf) setelah melewati frekuensi cutoff (untuk LPF) adalah -
0.000009525 dan sebelum frekuensi cut-off (untuk HPF) adalah 0.00001465. Gambar grafik respon
frekuensi untuk rangkaian HPF terdapat pada gambar 6, sedangkan gambar grafik respon frekuensi
untuk rangkaian LPF terdapat pada gambar 5
Rangkaian filter dapat diaplikasikan secara luas, baik untuk menyaring sinyal pada frekuensi
rendah, frekuensi audio, frekuensi tinggi, atau pada frekuensi-frekuensi tertentu saja. Untuk Filter
Pasif sendiri, salah satu aplikasinya adalah sebagai pereduksi harmonik pada inverter. Salah satu
permasalahan kualitas daya listrik adalah permasalahan harmonik. Harmonik merupakan salah satu
komponen sinusoidal dari satu periode gelombang yang mempunyai frekuensi kelipatan bulat dari
frekuensi fundamentalnya. Distorsi harmonik dari bentuk gelombang sinusoida tegangan dan arus
yang terjadi pada jaringan umumnya dipicu oleh beban non-linear. Jenis beban non-linear salah
satunya adalah inverter. Harmonik ini sangat mengganggu bahkan merugikan sistem bila melebihi
batas standar yang ditetapkan. Standar yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini adalah
Standar IEEE 519-1992, digunakan untuk menetapkan batas tegangan dan arus harmonik
maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter pasif dengan komponen
resistor dan kapasitor sebagai upaya mengurangi distorsi arus dan tegangan pada inverter yang
dikategorikan penyebab timbulnya harmonik. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui, bahwa
filter pasif hasil rancangan mempunyai pengaruh yang besar dalam mereduksi distorsi arus harmonik
pada sisi sumber inverter.

6. SIMPULAN
1. Skema rangkaian percobaan 1 (LPF) dapat dilihat pada Gambar 5, kemudian diperoleh nilai frekuensi
cut-off dan tegangan input berdasarkan pengukuran seperti pada tabel 2 dan diperoleh grafik
karakteristik respon frekuensi pada gambar 10.

2. Skema rangkaian percobaan 2 (HPF) dapat dilihat pada Gambar 6, kemudian diperoleh nilai frekuensi
cut-off dan tegangan input berdasarkan pengukuran seperti pada tabel 5 dan diperoleh grafik
karakteristik respon frekuensi pada gambar 14 serta grafik karakteristik bode plot seperti pada
gambar 12.

3. Skema rangkaian percobaan 3 (BPF) dapat dilihat pada Gambar 7, kemudian diperoleh nilai frekuensi
cut-off dan tegangan input berdasarkan pengukuran seperti pada tabel 7 dan diperoleh grafik
karakteristik respon frekuensi pada gambar 14.

4. Skema rangkaian percobaan 4 (HPF orde 2) dapat dilihat pada Gambar 8, kemudian diperoleh nilai
frekuensi cut-off dan tegangan input berdasarkan pengukuran seperti pada tabel 9 dan diperoleh grafik
karakteristik respon frekuensi pada gambar 15.

5. Skema rangkaian percobaan 5 (LPF orde 2) dapat dilihat pada Gambar 9, kemudian diperoleh nilai
frekuensi cut-off dan tegangan input berdasarkan pengukuran seperti pada tabel 11 dan diperoleh
grafik karakteristik respon frekuensi pada gambar 16.

7. REFERENSI
[1] Anonim. 2019. Pengertian filter pasif
Terdapat di : https: https://elektronika-dasar.web.id/filter-pasif/
[2] Anonim. 2014. Pengertian Orde dua
Terdapat di : https://abdulelektro.blogspot.com/2019/06/filter-orde-2-kedua.html
[3] Anonim. 2019. Pengertian Band Pass Filter
Terdapat di : https://teknikelektronika.com/pengertian-band-pass-filter-bpf-tapis-lolos-antara/
[4] Anonim. 2019. Pengertian High Pass Filter
Terdapat di : https://teknikelektronika.com/pengertian-high-pass-filter-hpf-tapis-lolos-atas/
[5] Anonim. 2019. Pengertian Low Pass Filter
Terdapat di : https://teknikelektronika.com/pengertian-low-pass-filter-lpf-atau-tapis-lolos-bawah/
[6] Anonim. 2014. Filter Aktif dan Filter Pasif
Terdapat di : http://andri19921119.blogspot.com/p/filter-aktif-dan-filter-pasif.html

Anda mungkin juga menyukai