dari high pass filter, dan band pass filter adalah kombinasi dari low-pass dan highpass.
Konsep low-pass filter adalah dalam berbagai bentuk, termasuk sirkuit
elektronika(seperti desison penyaring yang digunakan dalam audio), digital
algoritma untuk merapikan data set, aukustik hambatan, kabur dari gambar, dan
sebagainya. Low-pass filter memakai peranan yang sama dalam pemrosesan
sinyal bawha rata-rata bergerak lakukan beberapa bidang lain, seperti keuangan,
kedua alat memberikan bentuk yang lebih halus, sinyal yang menghilangkan
jangka pendek osilasi, hanya menyisakan tren jangka panjang.
Contohnya dalam cahaya-sensing instrument menggunakan foto dioda. Jika
tingkat cahaya rendah, output diode akan sangat kecil, sehingga hal itu terjadi
setengah tertutup oleh kebisingan sensor dan penguat, yang dapat memperluas
spectrum yang sagat frekuensi tinggi. Jika sebuah low-pass filter yang
ditampilkan dioutput dari penguat, dan jika frekuensi cut off cukup tinggi untuk
memungkinkan sinyal frekuensi yang dikehendaki untuk lulus, secara keseluruhan
tingkat kebisingan dapat dikurangi.
Sebuah rangkaian yang tegangan keluarannya tetap dari dc naik sampai
penguat cut-off fc. Bersama naiknya frekuensi diatas fc, tegangan keluarannya
diperlemah (turun). Low Pass Filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi
rendah serta meredam/menahan frekuensi tinggi. Bentuk respon LPF seperti
ditunjukkan gambar dibawah ini.
V0 =
Dimana
1 / jwC
x E1
R+ 1/ jwC
. (1)
Ac1 =
Vo
Ei
1
1+ jwrC
.. (2)
LPF
Function Generator
( Input )
Power Supply
(Catu Daya)
Osiloskop
(Output)
LPF
3.
4.
5.
6.
Gambar Keluaran
Volt/Di
Time/Di
Vpp
15
1V
20 ms
Hz
25
1V
20 ms
Hz
150
Hz
3,64
3,60
V
1V
4 ms
3,64
V
470
1V
1 ms
Hz
4,5
1V
KHz
6,6
1V
KHz
55
KHz
3,60
1V
40
200
3,64
200
3,60
2,72
V
800
2V
800 ns
3,60
KHz
995
2V
800 ns
KHz
2V
MH
3,04
800 ns
3,60
V
1.6 Rangkuman
Sebuah rangkaian yang tegangan keluarannya tetap dari dc naik sampai
penguat cut-off fc. Bersama naiknya frekuensi di atas fc, tegangan keluarannya
diperlemah (turun). Low Pass Filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi
rendah serta merendam/menahan frekuensi tinggi.
1.7 Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan LPF ?
2. Bagaiman keluaran dari LPF tersebut ?
3. Pada frekuensi berapa keluaran dari LPF menunjukkan hasil yang
maksimum ?
1.8 Jawaban Pertanyaan
1. Low pass filter (Filter lolos Rendah) adalah filter yang hanya melewatkan
frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc). Diatas frekuensi
tersebut, outputnya mengecil (idealnya tidak ada).
Filter ini juga berfungsi untuk menghilangkan high frequency nosie,
seperti thermal noise dan shot noise. Filter ini biasanya digunakan pada
instrumen yg merekam low frequency analytical signals (contohnya adalah
alat rekam detak jantung).
10
11
adalah kebalikan dari high pass filter, dan band pass filter adalah kombinasi dari
low-pass dan high-pass. Konsep low-pass filter adalah dalam berbagai bentuk,
termasuk sirkuit elektronika(seperti desison penyaring yang digunakan dalam
audio), digital algoritma untuk merapikan data set, aukustik hambatan, kabur dari
gambar, dan sebagainya.
1.10 Kesimpulan
1. Filter adalah sebuah rangkaian tertentu yang dirancang agar dapat
melewatkan isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Filtering memiliki
banyak kegunaan diantaranya mengurangi aliasing serta menyiapkan
sinyal untul proses lebih lanjut.
2. Low pass filter (Filter lolos Rendah) adalah filter yang hanya melewatkan
frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc). Atau bisa juga
dikatakan sebagai sebuah rangkaian yang tegangan keluaranya tetap dari
DC naik sampai ke suatu frekuensi cut-off fc. Bersama naiknya frekuensi
di atas fc, tegangan keluarannya diperlemah (turun). Low Pass Filter
adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi rendah serta meredam atau
menahan frekuensi tinggi.
3. Low Pass Filter berfungsi untuk menghilangkan high frequency nosie,
seperti thermal noise dan shot noise.
1.11Saran
1. Pahami terlebih dahulu langkah kerja sebelum melakukan praktek
2. Periksa apakah alat atau modul yang akan digunakan dalam keadaan baik
dan layak digunakan atau tidak
2. Sebelum penggunaan osiloskop hendaknya dilakukan pengkalibrasian
terlebih dahulu
3. Mintalah bantuan instruktur jika mengalami kesulitan
4. Bersihkan ruangan dan alat setelah selesai melakukan praktek
12
BAB II
PENGUKURAN CATU DAYA DAN BAND PASS FILTER (BPF)
2.1 Tujuan Pembelajaran
1.Capaian Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengukuran catu
daya BPF
2. Capaian Pembelajaran Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan mampu merangkai prinsip dan
tujuan dari rangkaian tersebut.
b. Mahasiswa mengetahui frekuensi input dan output dari rangkaian
BPF
c. Mahasiswa mengetahui parameter-parameter yang diukur/diamati
2.2 Dasar Teori
Band Pass Filter (BPF) berfungsi meneruskan sinyal input yang berbeda
diantara dua frekuensi tertentu saja. Band Pass Filter adalah sebuah alat yang
melewati frekuensi dalam kisaran tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di
luar jangkauan. Sebuah contoh dari sebuah analog elektronik band-pass filter
adalah RLC (resistor-induktor-kapasitor rangkaian). Filter ini juga dapat dibuat
dengan menggabungkan sebuah low-pass filter dengan high-pass filter.
Filter filter band-pass digolongkan sebagai pita sempit atau pita lebar. Filter
pita sempit adalah sebuah filter yang mempunyai lebar pita lebih kecil dari
sepersepuluh frekuensi resonannya (B<0.1
sepersepuluh frekuensi resonannya (B>0.1
sebuah filter pita lebar.
13
r
B
(1)
B=
r
Q
rad/s ..(2)
14
BPF
15
Power Supply
BPF
(Catu Daya)
Osiloskop
(Output)
16
Gambar Keluaran
Volt/Dip
Time/Dip
Vpp
15
Hz
1.00 V
10.0ms
200mV
25
Hz
1.00V
10.0ms
240mV
150
Hz
1.00V
10.0ms
280mV
17
470
Hz
200mV
4,5
kHz
10.0ms
328mV
1.00V
100 s
3.16V
6,6
kHz
1.00V
100 s
3.32V
55
kHz
2.00V
10.0 s
3.76V
18
800
kHz
1.00V
800ns
2.00V
995
kHz
1.00V
400ns
880mV
2.6 Rangkuman
Filter filter band-pass digolongkan sebagai pita sempit atau pita lebar.
Filter pita sempit adalah sebuah filter yang mempunyai lebar pita lebih kecil dari
sepersepuluh frekuensi resonannya (B<0.1
sepersepuluh frekuensi resonannya (B>0.1
19
2.7 Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan BPF ?
2. Bagaimana keluaran dari BPF tersebut ?
3. Pada Frekuensi berapa keluaran dari BPF menunjukkan hasil yang
maksimum?
2.8 Jawaban Pertanyaan
1. Band Pass Filter adalah sebuah alat yang melewati frekuensi dalam kisaran
tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar jangkauan. Sebuah
contoh dari sebuah analog elektronik band-pass filter adalah RLC
(resistor-induktor-kapasitor rangkaian). Filter ini juga dapat dibuat dengan
menggabungkan sebuah low-pass filter dengan high-pass filter.
2. Keluaran dari BPF yakni, BPF akan melewati frekuensi dalam kisaran
tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar jangkauan.
Berikut contoh keluaran BPF dengan Volt/Dip = 200 mV, Time/Dip= 10.0
ms dan Vpp = 328 mV.
20
21
mV. Untuk Vin 4,5 kHz Volt/Dip = 1.00 V, Time/Dip = 100 s dan Vpp = 3.16
V. Untuk Vin 6,5 kHz Volt/Dip = 1.00 V, Time/Dip = 100 s dan Vpp = 3.32 V.
Untuk 55 kHz Volt/Dip = 2.00 V, Time/Dip = 10.0 s dan Vpp =3.76 V. Untuk
Vin 800 kHz Volt/Dip = 1.00 V, Time/Dip = 800 ns dan Vpp = 2.00 V. Untuk Vin
995 kHz Volt/Dip = 1.00 V, Time/Dip = 400 ns dan Vpp = 880 mV.
Dari percobaan BPF diatas didapat keluaran yang menunjukkan hasil yang
maksimum pada frekuensi 470 Hz karena gambar keluaran yang di dapat tanpa
distorsi. Dan faktanya Band pass filter akan meloloskan frekuensi yang berada
diantara frekuensi cut off dan menahan frekuensi lainya. Karena Band Pass Filter
akan meredam frekuensi yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
2.10 Kesimpulan
1. Filter adalah sebuah rangkaian tertentu yang dirancang agar dapat
melewatkan isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Filtering memiliki
banyak kegunaan diantaranya mengurangi aliasing serta menyiapkan sinyal
untul proses lebih lanjut.
2. Band Pass Filter adalah sebuah alat yang melewati frekuensi dalam kisaran
tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar jangkauan.
3. Band pass filter (BPF) berfungsi meneruskan sinyal input yang berbeda
4.
2.11 Saran
1. Pahami terlebih dahulu langkah kerja sebelum melakukan praktek
2. Periksa apakah alat atau modul yang akan digunakan dalam keadaan baik
dan layak digunakan atau tidak
22
BAB III
PENGUKURAN CATU DAYA DAN HIGH PASS FILTER (HPF)
23
Catu daya adalah referensi ke sumber daya listrik. Perangkat atau sistem
yang memasok listrik atau jenis energi ke output beban atau kelompok beban
disebut power supply unit atau PSU. Catu daya berfungsi menyearahkan tegangan
AC menjadi tegangan DC yang teregulasi. Input jala-jala melalui transformator
diturunkan tegangan dan penyearah disearahkan menjadi tegangan searah DC.
Penyearah ini menggunakan dioda-dioda yang disusun sedemikian rupa atau
dengan dioda bridge yang memiliki input dan output. Untuk mendapatkan
keluaran DC yang baik,maka setelah disearahkan oleh penyearah,tegangan difilter
atau disaring untuk catu daya. Untuk catu daya yang menggunakan
regulator,biasanya digunakan filter kapasitor.
Aki
Baterai
Bahan bakar kimia dan bentuk lain dari penyimpangan
energy sistem
Generator atau alternator
24
25
gelombang
searah
yang
murni
yang
baik
dan
konstan
26
27
HPF
28
Function Generator
(Input)
Power Supply
(Catu Daya)
HPF
Osiloskop
(Output)
29
Vin
Gambar Keluaran
Volt/Dip
Time/Dip
VPP
50 Hz
1V
10 ms
312 mV
500
2V
1 ms
2,16 V
Hz
30
1V
100 s
3,64 V
1V
40 s
3,76 V
1V
10 s
3,72 V
KHz
15
KHz
50
KHz
31
250
1V
2 s
1,96 V
KHz
620
7
KHz
1V
800 ns
880 mV
1,4
1V
400 ns
440 mV
MHz
3.6 Rangkuman
32
Catu
daya
pada
umumnya
terdiri
dari
empat
bagian
yaitu
3.7 Pertanyaan
33
3.9 Analisa
34
HPF (High Pass Filter) adalah filter yang hanya melewatkan frekuensi
tinggi. yang berfungsi meneruskan sinyal di atas frekuensi cut off sedangkan yang
berada dibawah frekuensi cut off diredam (FcoH) memperlemah tegangan
keluaran untuk semua frekuensi dibawah frekuensi cut off fc. High Pass Filter
yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi serta meredam/menahan
frekuensi rendah.
Dalam percobaan yang telah dilakukan ini, dilakukan percobaan sebanyak
8 kali dengan frekuensi yang berbeda-beda yakni dari frekuensi yang terendah
sampai frekuensi yang tertinggi yang dimulai dari frekuensi 50 Hz, 500 Hz, 5
KHz, 15 KHz, 50 KHz, 250 KHz, 620 KHz, dan 1,4 MHz. Pada umumnya
keluaran yang maksimal itu dihasilkan pada frekuensi tertinggi yakni 1,4 MHz.
Namun pada percobaan ini keluaran yang lebih menunjukkan output keluaran
yang maksimal pada frekuesi 620 KHz, sedangkan pada frekuensi 1,4 MHz
gambar keluaran yang dihasilkan terdapat distorsi. Sedangkan pada faktanya kita
tahu bahwa High Pass Filter ini ialah frekuensi yang melewatkan frekuensi tinggi
dan pada frekuensi rendah sinyal akan diredam.
Secara praktek yang dilakukan tidak didapatkan hasil yang diinginkan, hal
ini sering terjadi pada praktek, mungkin hal ini terjadi karena adanya alat yang
digunakan tidak terlalu menghasilkan output yang maksimal lagi seperti
penggunaan osiloskop analog yang kini tidak terlalu berfungsi dengan baik seperti
dulu, atau bisa terjadi karena kesalahan dari praktikan, sehingga menghasilkan
keluaran yang tidak maksimal seperti fakta yang ada.
3.10 Kesimpulan
35
BAB IV
PENGUKURAN CATU DAYA DAN OP-AM
4.1 Tujuan Pembelajaran
36
tegangan
4.2 Dasar Teori
Penguat operational atau Op-Amp adalah rangkaian elektronik yang
dirancang dan dikemas secara khusus dengan menambahkan komponen luar
sedikit saja dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Dengan teknologi rangkaian
terpadu (IC), Op-amp dibentuk dalam kemasan IC sehingga jauh lebih murah dan
luas pemakaiannya. Op-amp IC adalah piranti solid state yang mampu mengindera
dan memperkuat sinyal masukan baik DC maupun AC.
4.2.1 Pengenalan OP-AMP
Op-amp IC pada dasarnya terdiri atas tiga rangkaian dasar yakni, penguat
diferential impedansi masukan tinggi, penguat tegangan berpenguat tinggi dengan
pergeseran level dan penguat keluaran impedansi rendah (biasanya pengikut
emiter push-pull). Oleh karena catunya demikian, tegangan keluarannya dapat
berayun positif atau negatif terhadap bumi.
37
38
:Margin fase, yaitu nilai absolut dari ingsut atau pergeseran fase
dengan bumi.
Zo
: impedansi keluaran, yaitu impedansi terhadap sinyal kecil
diantara terminal keluaran dengan bumi.
39
dimana :
V+
VVout
Vs+
Vs-
: masukan non-pembalik
: masukan pembalik
: keluaran
: catu daya positif
: catu daya negatif
Catu daya pada notasi penguat operational sering kali tidak dicantumkan untuk
memudahkan penggambaran rangkaian.
40
41
42
43
44
4.3.5
Rangkaian percobaan
45
46
Power Supply
(CatuDaya)
Op-Amp
Osiloskop
(Output)
6.
GambarKeluaran
Volt/Dip
Time/Di
p
Vpp
47
15 Hz
5.00 V
10.0
s
800
mV
25 Hz
5.00 V
2.00
s
800
mV
150 Hz
5.00 V
4.00 ms
2.80 V
470 Hz
5.00 V
1.00 ms
2.80 V
4,5 kHz
5.00 V
100
s
2.80 V
48
6,6 kHz
5.00 V
100
s
2.80 V
55 kHz
5.00 V
10.0
s
2.60 V
800 kHz
5.00 V
4.00
s
1.40 V
995 kHz
5.00 V
4.00
s
1.20 V
2.00
s
800
mV
2 MHz
5.00 V
49
Gambar Keluaran
Volt/Dip
Time/Dip
Vpp
50
15 Hz
5.00 V
4.00
800 mV
25 Hz
5.00 V
4.00
800 mV
150 Hz
5.00 V
4.00 ms
11.4 V
470 Hz
5.00 V
1.00 ms
11.2 V
51
4,5 kHz
5.00 V
100
10.8 V
6,6 kHz
5.00 V
100
10.8 V
55 kHz
2.00 V
10.0
5.84 V
800 kHz
500 mV
400 ms
500 mV
52
995 kHz
500 mV
2 MHz
500 mV
400 ms
420 mV
300 mV
4.00
4.6 Rangkuman
Salah satu penggunaan Op-amp adalah sebagai penguat pembalik
(inverting), yaitu penguat yang keluarannya mempunyai tanda tegangan yang
terbalik dibandingkan dengan tanda tegangan masukan.
Sebaliknya jika signal dimasukkan diantara terminal noninverting input dan
bumi sementara terminal inverting input dibumikan maka signal keluaran sefasa
dengan signal masukkan.
4.7 Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan OP-AMP ?
53
54
4.9 Analisa
Pada percobaan ini, kami melakukan pengukuran catu daya dan OP-AMP.
Seperti yang kita ketahui Penguat Operational atau Op-Amp adalah rangkaian
elektronik yang dirancang dan dikemas secara khusus dengan menambahkan
komponen luar sedikit saja dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Dengan
teknologi rangkaian terpadu (IC), Op-amp dibentuk dalam kemasan IC sehingga
jauh lebih murah dan luas pemakaiannya. Op-amp IC adalah piranti solid state
yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal masukan baik DC maupun AC.
Seperti yang kita ketahui, input Op-Amp memiliki 2 masukan yaitu yang
dinamakan input Inverting dan Non-Inverting. Pada Op-Amp, masukan tak
membalik v+ (non-inverting), masukan membalik v- (inverting) dan keluaran v.
Jika syarat masukan dihubungkan dengan masukan membalik (v-), maka pada
daerah frekuensi tengah isyarat keluaran akan berlawanan fase (berlawanan tanda
tangan dengan isyarat masukan). Sebaliknya jika isyarat masukan dihubungkan
dengan masukan tak membalik (v+), maka isyarat keluaran akan sefase.
Pada Percobaan inverting, penguat yang keluarannya mempunyai tanda
tegangan yang terbalik dibandingkan dengan tanda tegangan masukan. Jika signal
dimasukkan diantara terminal inverting input dan bumi sementara terminal non
55
inverting input dibumikan maka signal keluaran akan berlawanan fasa dengan
signal masukan Seperti gambar di bawah ini.
Pada percobaan pengukuran catu daya dan Op-Amp ini, frekuensi yang
menunjukkan hasil yang maksimum pada input Inverting yaitu pada frekuensi 150
Hz, sedangkan untuk input yang maksimum pada Non-Inverting yaitu pada
frekuensi 150 Hz.
56
57
4.10 Kesimpulan
1. Salah satu penggunaan Op-amp adalah sebagai penguat pembalik
(Inverting) dan penguat tak mebalik (Non-Inverting)
2. Penguat pembalik (inverting) yaitu penguat yang
keluarannya
BAB V
58
arus
disebut
sinyal
analog.
Jika
perangkat
dapat
dengan
mudah
disimpan.
Berikutnya
kita
akan
dari
ketidakpastian
2/1
setidaknya
kuantisasi
atau
sedikit
kuantisasi
signifikan
error,
dan
(LSB)
juga
59
Maka semua kesalahan terdiri dari nilai error dari ADC. Salah satu
metode untuk mengurangi kesalahan kuantisasi adalah untuk
meningkatkan jumlah bit dari konverter.
Nilai kuantisasi (Q) berarti ketika perubahan keluaran
digital 1 LSB, nilai tegangan input yang diperlukan juga berubah,
ekspresi adalah
Q=
FS
1
= n
n
2 1 2
(5-
1)
Dimana FS adalah skala, nilai-nilai sama dengan [(2n-1) /
2n], 2n didefinisikan sebagai resolusi, di mana n adalah ADC
keluaran digital bit, sehingga ketika besar nilai n, semakin tinggi
resolusinya. Secara umum, manual teknis ADC mendefinisikan
resolusi bit. Misalnya, resolusi ADC0804 adalah 8 bit.
Metode konversi untuk analog ke digital berbagai, biasanya
mereka dapat dibagi sebagai metode konversi A / D digital-jalan
ADC, berturut-turut pendekatan ADC, flash ADC dan pelacakan
ADC. Dalam bab ini, hanya thesuccessive pendekatan ADC
dibahas, karena itu, kita akan membahas tentang teori operasi
berturut pendekatan ADC.
60
n1
x Q=2
n1
V ref
1
= V ref
2
2
n
(5-2)
61
setelah
melewati
pikir
DAC
kemudian
mendapatkan
D7
ke
D0
telah
selesai,
maka
kita
dapat
62
63
memicu
seperti
pada
gambar
7-4.
Jika
kita
f CLK
1
1.1 x RC
(Hz)
(7-3)
CS
dan
biarkan
RD
WR
INTR
tersambung
ke
SW1
untuk
64
65
28
Oleh karena itu, Untuk tegangan kondisi power supply 5V, setiap
langkah adalah 5 V/256, jadi nilai kuantisasi (Q) adalah 0.01953
V. Jadi 00000000
66
dikendalikan oleh pin 25,24 dan 23 yang ADD A, B dan ADD ADD
C. Jika kita pilih pin 26 (IN0) sebagai port input, kemudian
menghubungkan 23,24 dan 25 ke tanah.
ADC0809
dapat
dengan
mudah
terhubung
dengan
pin
memungkinkan
melanjutkan
EO
ALE
konversi
dan
dan
membaca
START,
berikutnya.
data.
Setelah
membiarkan
Jika
di
bawah
itu
ADC0809
kondisi
67
digital converter
Gambar 5.7 adalah diagram sirkuit dari ADC0809 analog ke
digital converter, yang EOC (pin 7) sinyal keluaran adalah sinyal
input MULAI dan ALE dan CLK sinyal keluaran adalah sinyal clock.
Jangkauan sinyal input port input analog Ino ditentukan oleh VR1.
The IN1 untuk IN7 rentang sinyal input ditentukan oleh R1 untuk
R7, yang merupakan kelompok resistor networks.The pilihan
saluran dikendalikan oleh SW1, SW2, SW3. Kami menggunakan
LED untuk mewakili output digital, oleh karena itu, LED "pada"
mewakili "1" dan LED "off" mewakili "0". Kecerahan LED
tergantung pada saat mengikuti melalui, sehingga hal itu
berkaitan dengan serial resistor pack.
68
output
signal.Observe
digital
pada
69
70
Output Digital
Input
Tegangan
Hasil Ideal
(Open Circuit)
Digit Biner
Digit Biner
0.0
00000000
00000000
0.5
00000000
01011000
1.0
00000000
00101100
1.5
00000000
00110010
2.0
00000000
10100110
2.5
00000000
01111110
3.0
00000000
00011001
Analog (V)
Digit Biner
71
3.5
00000000
00001101
4.0
00000000
11010011
4.5
00000000
01000111
5.0
00000000
00011111
Output Digital
Hasil Ideal
Hasil Percobaan
Digit Biner
Digit Biner
00000000
01011000
00101100
01110010
10010110
10000001
11011001
01101101
00001011
10010111
11111111
72
SW3
SW2
SW1
Input
Tegangan (V)
Digit Biner
Termina
l
GND
GND
+5V
IN1
5V
11011011
GND
+5V
GND
IN2
5V
11101101
GND
+5V
+5V
IN3
5V
01001001
+5V
GND
GND
IN4
5V
01110110
+5V
GND
+5V
IN5
5V
10010010
+5V
+5V
GND
IN6
5V
10100100
+5V
+5V
+5V
IN7
5V
00000000
5.5 Pertanyaan
1 Pada gambar 5.5, apa tujuan dari R3 dan C1?
2 Pada gambar 5.7, apa tujuan dari SW1, SW2, SW3?
73
mengandung
kesalahan
skala
penuh,
offset
5.7 Analisa
error,
74
WR
RD
dan
INTR
75
saluran
dikendalikan
oleh
SW1,
SW2,
SW3.
Kami
76
5.8
Kesimpulan
1 Pada Gambar diagram sirkuit dari ADC0804 analog ke
digital inverter,
77
BAB VI
Digital to Analog Converter
(DAC)
78
(a)
D3
D2
D1
D0
VOUT
D3
D2
D1
D0
Vout
10
11
12
13
14
15
(b)
79
Gambar 6.1 (a) Code binary 4-bit DAC; (b) Tabel kebenaran
Gambar 6.2 adalah Blok diagram dasar dari DAC. Tegangan acuan(Vref)
terhubung ke jaringan resistor,kode input digital digunakan untuk mengontrol
swith yang berbeda dan memutuskan apakah Vref terhubung dengan jaringan
resistor atau tidak. biasanya, output analog DAC diwakili oleh arus, jika kita ingin
mendapatkan tegangan output, kita perlu untuk menghubungkan ke amplifier.
Pada jaringan resitor memiliki arti struktur dari rangkain DAC . sirkuit
yang paling umum adalah pembobotan biner converter resistor dan R-2R jaringan
jenjang resistor, tetapi kelemahan dari biner-tertimbang resistor converter, nilai
resistor besar. karena permintaan akurasi yang tinggi, nilai kisaran resistor macam
ini sulit untuk diterapkan, terutama untuk pelaksanaan integrated circuit(IC), yang
merupakan masalah besar. tapi untuk jaringan ladder resistor R-2R, itu hanya
perlu dua nilai resistor, yang R dan 2R resitor. nilai-nilai resistor sederhana dan
dua kali ralat, oleh karena itu,mudah untuk menerapkan di integrated circuit(IC).
bab ini menggunakan jaringan resistor ladder, oleh karena itu, kita akan
membahas teori R-2R jaringan ladder resitor dibagian berikutnya.
80
Gambar 6.3 Diagram Rangkaian dari DAC dengan 4-bit R-2R jaringan
ladder resistor
Gambar 6.3 adalah gambar rangkaian dari DAC dengan 4 bit R-2R resistor
yang terhubung secara paralel, karakteristik dari rangkaian ini tidak terlalu penting
dan besaran impedansi antar A, B, C, D selalu sama.
Berdasarkan beberapa
(6-1)
ID =
IC = ID/2 = I/4
IB = IC/2 = I/8
IA = IB/2 = I/16
Iout = ID + IC + IB +IA = I
D3 D2 D1 D0
+
+
+
2
4
8
16
(6-2)
81
Ketika D3, D2, D1, D0 dapat dibagi menjadi 1 atau 0 berarti tombol berada
pada posisi menyala,
memperhatikan nilai-nilai dari D3, D2, D1, D0 secara benar, kemudian kita akan
mendapatkan output yang dibutuhkana saat ini yaitu Iout.
82
berkelanjutan secara melingkar. Bentuk gelombang dari DAC yaitu setiap langkah
dengan perubahan 1V. Ketika sebuah counter menghasilkan nilai 1111, maka
keluaran dari DAC ini adalah sebuah nilai maksimum, yaitu 15V.situasi ini kita
sebut sebagai keluaran dengan skala penuh. Ketika sebuah counter menghasilkan
nilai 0000, maka keluaran DAC-nya dalah 0V. Resolusi atau ukuran langkah
berfungsi untuk menyatakan sebuah perbedaan antara 2 buah langkah. Misalnya,
jika suatu ukuran langkahnya adalah 1V maka perbedaan anatar setiap langkahnya
adalah 1V.
Gambar 6.4 menunjukan 16 jenis input digital yang cocok dengan 16
tingkat dari setiap bentuk gelombang keluarannya. Dimulai dari 0V hingga 15V
(skala penuh), ada 15 ukuran langkah. Biasanya, bit N pada DAC akan
menghasilkan perbedaan tingkat sebesar 2N dan 2N-1 untuk ukuran langkahnya.
83
4.5 V
hingga
18 V , dibawah
5 V ,
rugi-rugi dayanya sekitar 33mW dan ketetapan waktunya sekitar 85ns. Gambar 85 adalah diagram pin DAC0800.
Gambar 6.6 adalah diagram sirkuit dari DAC0800 tegangan output
~
D0
R1
untuk menghubungkan ke
D7
V ref
I ref
V ref
R2
(+)
untuk
yang melewati
I ref
V ref
R1
(6-3)
I out
adalah
84
I out
D7
D6
D5
D4
2
V ref + 4 + 8 + 16
R1
D3
D2
D1
D0
+
+
+
32
64
128
256
(6-4)
85
-12V
+12V
C2
0.01F
C1
0.1F
C3
0.1F
R3
4.7K
Iref
3
16
13
-12V
Iout
14
R1
4.7K
DAC0800
2
+
4
15 MSB
5
10
11
12
D7
D6
D5
D4
D3
D2
D1
D0
-12V
R2
4.7K
Digital Inputs
I out
untuk mengkonversi output arus ke tegangan output. Pada gambar 6.6, tegangan
output (
V out
V out
I out
R3
(6-5)
Gambar 6.7 adalah diagram sirkuit dari tegangan output bipolar dari
DAC0800, perbedaan utama daro gambar 6.6 tegangan output unipolar adalah
Ou
V
86
out
sambungan dari
terminal (
V out
di mana
I out
I out
I out =
out
dan
I out
I FS
I FSI out
V out
R4
(6-6)
I out + I out
, maka
(6-7)
V out =2 I out R 4I FS R4
(6-8)
87
G
ambar 6.7 diagram sirkuit dari tegangan output bipolar DAC0800
,Di mana
I out
adalah
I FS
R4
I out
dan
sama id,
I FS
I FS
dalam kaitannya
I out
I out
I out
adalah
I FS
R4
negatif, selain
DAC0800, ada banyak jenis DAC di pasar, seperti DAC0800 dan lain-lain Teori
dan penggunaan yang hampir sama, jika tertarik, Anda dapat merujuk ke buku
terkait.
88
I out
89
4. Menggunakan persamaan (6-4) dan persamaan (6-5) untuk menghitung nilainilai teoritis tegangan output
I out
V out
, kemudian
V out
merupakan pin 6. Kemudian amati pada output dari tegangan meter digital dan
mencatat hasil diukur dalam tabel 6.1.
D7
D0
7. Sesuaikan on / off
ke
, input nilai biner sesuai dengan nilai-nilai
biner dalam tabel 6.1. Kemudian ulangi langkah 5 dan langkah 6.
I out
I out
I out
dan
I FS
I out
dan
I FS
, maka
90
V out
tegangan output
(catatan: ketika
D0
ke
adalah 1,
I out
I FS
).
V out
tabel 6.2.
6. Biarkan J1 rangkaian terbuka, J2 arus pendek. Hubungkan meter arus digital
I out
saat digital dan mencatat hasil yang terukur dalam tabel 6.2.
7. Biarkan J2 sirkuit terbuka, J1 sirkuit pendek. Hubungkan meter digital pada
saat J2 untuk mengukur output
I out
8. Hitung I out + I out dan mencatat hasil yang diukur dalam tabel 6.2.
9. Sesuaikan on / off
D7
ke
D0
nilai biner dalam tabel 6.2, Lalu ulangi langkah 5 dan langkah 8.
91
Keluaran Analog
V out
I out
Hasil Pengukuran
Hasil Pengukuran
0 0 0 0 0
0V
0 mA
0 0 0 0 1
0,019 V
0,50 mA
0 0 0 1 0
0,039 V
0,50 mA
0 0 1 0 0
0,074 V
0,51 mA
0 1 0 0 0
0,156 V
0,51 mA
1 0 0 0 0
0,309 V
0,51 mA
0 0 0 0 0
0,620 V
0,51 mA
0 0 0 0 0
1,244 V
0,51 mA
0 0 0 0 0
2,488 V
0,51 mA
1 1 1 1 1
4,94 V
0,51 mA
92
Keluaran Analog
Hasil Teori
Hasil Pengukuran
V out
V out
I out
0 0 0 0 0
-2,40 V
4,97 V
0 mA
0 0 0 1 0
-1,50 V
4,89 V
0,19 mA
0 1 0 0 0
-1,50 V
4,05 V
0,19 mA
0 0 0 0 0
-1,45 V
3,72 V
0,20 mA
1 1 1 1 1
-1,36 V
8,7 mV
0,22 mA
0 0 0 0 0
-1,45 V
32,5 mV
0,20 mA
0 0 0 1 0
-1,45 V
109,3 mV
0,20 mA
0 1 0 0 0
-1,41 V
345,3 mV
0,21 mA
0 0 0 0 0
-1,41 V
1,20 V
0,20 mA
0 0 0 0 0
-1,45 V
2,54 V
0,20 mA
1 1 1 1 1
1,08 V
5V
0,23 mA
I out
0,51
mA
0,51
mA
0,51
mA
0,51
mA
0,51
mA
0,51
mA
0,51
mA
0,51
mA
0,51
mA
0,51
mA
0 mA
I out + I out
0,51 mA
0,70 mA
0,70 mA
0,71 mA
0,73 mA
0,71 mA
0,71 mA
0,72 mA
0,71 mA
0,71 mA
0,23 mA
6.5 Pertanyaan
1. Apa tegangan output jika sinyal input digital 01101010 dalam
percobaan 1?
93
V out
2
3
5
4
x 0,414=4,40 x 10
4700
I out x R 3
4
= ( 4,40 x 10 ) x 4700=2,068 V
94
6.7 Analisa
Digital to Analog Converter(DAC) adalah alat yang mengubah sinyal
digital ke sinyal analog. DAC mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog
pada suatu orde untuk mengontrol tampilan data atau pemrosesan sinyal analaog
yang berlangsung yang prosesnya di bantu oleh input clock yang berasal dari
function generator. Pada DAC terdapat 8 terminal masukan digital masing0masing
D0 sampai D7. Masukan ini terdapat pada pin 5-12. Masukan inilah yang
menentukan hasil analog. Seperti biasa kondisi masukan on atau off. DAC terdiri
dari rangkaian resistor, kapasitor, IC pada rangkaian sederhana agar proses
konversi bisa berjalan, sedangkan sebagai indicator output adalah LED.
DAC terdiri dari dua bagian yaitu Unipolar DAC dan Bipolar DAC. Pada
Pada Unipolar DAC kami melakukan percobaan dengan dua percobaan yakni saat
keadaan J1 short circuit dan J1 open circuit, dan dengan membiarkan salah satu
bit tinggi 1 dan seluruhnya bernilai rendah 0. Bisa dikatankan bahwa
tegangan keluaran (Vout) adalah berat digital, misalnya kondisi 00000000 yang
berarti tegangan 0V. Dan untuk arus (I) secara teori bisa dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
I = Vref/R
Iout = ID + IC + IB +IA
Vref dianggap 5V, sedangkan Iout kita ukur pada pin 4 . Sedangkan Vout
keluaran secara teori dapat dihitung dengan rumus berikut
Vout = Iout x R3
R3 pada rangkaian adalah 4,7 KOhm
Selanjutnya pada percobaan Bipolar DAC, pada Bipolar DAC ini hamper
sama dengan Unipolar, hanya saja kita menggunakan Iout yang berasal pada pin 2
95
IC. Dari penambahan Iout ini secara otomatis Vout ikut berubah. Secara teori Vout
dapat dihitung dengan persamaan berikut
V out
=(
I out
out
R4
Dengan
I out =
I FSI out
Bipolar DAC. Tentu dengan kondisi D0-D7 yang berbeda tegangan keluaran dan
arus keluaran yang di dapat juga berbeda.
96
6.8 Kesimpulan
1. Digital to Analog Converter (DAC) adalah alat pengubah atau
pengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog
2. DAC terbagi menjadi dua yaitu Unipolar DAC dan Bipolar DAC
3. Pada Unipolar DAC semakin besar Iout makaVout juga besar
4. Pada Bipolar DAC semakin besar I out makan semakin kecil Vout
5. Tegangan Unipolar DAC semakin besar masukan bienr maka tegangan
makin naik
6. Tegangan Bipolar DAC semakin turun saat masukan biner besar
6.9 Saran
1. Pahami terlebih dahulu langkah kerja sebelum melakukan praktek
2. Periksa apakah alat atau modul yang akan digunakan dalam keadaan baik
dan layak digunakan atau tidak
3. Sebelum penggunaan osiloskop hendaknya dilakukan pengkalibrasian
terlebih dahulu
4. Mintalah bantuan instruktur jika mengalami kesulitan
5. Bersihkan ruangan dan alat setelah selesai melakukan praktek
BAB VII
97
dalam 8 ( 2
menggunakan kode biner yang sama untuk mewakili, dan kode biner ini sesuai
dengan pertengahan nilai. Oleh karena itu, selama pengolahan converter, terdiri
dari
98
perubahan keluaran digital 1 LSB, nilai tegangan input yang diperlukan juga
berubah, ekspresi adalah.
FS
Q= 2 n1
(7-1)
Dimana FS adalah skala penuh, nilai setara dengan [(2 ^ n-1) / 2 ^ n], 2 ^ n
didefinisikan sebagai resolusi, di mana n adalah ADC digital keluaran bit,
sehingga ketika besar nilai n , semakin tinggi resolusi. pada umumnya, manual
teknis ADC mendefinisikan resolusi bit. misalnya, resolusi ADC0804 adalah 8 bit.
Metode konversi analog ke digital berbagai biasanya dapat dibagi sebagai
metode konversi A / D adalah digital-jalan ADC. berturut-turut ADC pendekatan,
flash ADC dan pelacakan ADC. dalam bab ini, hanya berturut pendekatan ADC
dibahas, karena itu, kita akan membahas tentang teori operasi berturut pendekatan
ADC.
99
-dan-terus, S&H sirkuit akan menangkap Vin sinyal input untuk menghindari
perubahan sinyal selama periode konversi. Pada saat ini, logika kontrol akan
menyimpan semua bit dan ulang ke"0", diikuti dengan bit yang paling signifikan,
MSBD7diatur ke"1". dengan demikian, tegangan output dari DAC adalah:
V(D) = 2
n1
n1
xQ=2
V ref
1
= V ref
2
2
n
100
ADC0804 adalah paket DIP 20 pin dengan 8 bit resolusi tunggal saluran IC.
rentang tegangan input analog adalah dari 0 V sampai 5 V dengan single 5 V
power supply. 15 konsumsi daya mW dan 100
28
= 256 langkah
V, yang meliputi kesalahan skala penuh, offset kesalahan dan kesalahan nonlinearitas.
Gambar 7.3 menunjukkan pin diagram ADC0804. dalam gambar 7.3, D0
untuk D7 dari ADC0804 adalah 8 bit output pin, ketika
data digital akan dikirim ke pin output. jika ada pin
CS
dan RD
CS
dan RD
rendah,
yang tinggi,
CS
dan
WR
WR
punggung ke
WR
rendah,
tinggi, ADC akan memulai konversi. CLK IN (pin 4) adalah input jam, rentang
frekuensi mulai bentuk 100 kHz sampai 800 kHz. selama periode konversi,
INTR
INTR
akan mengubah ke rendah. pin 6 Vin (+) dan pin 7 Vin (-) adalah sinyal
input analog diferensial, biasanya digunakan terminal input tunggal dan Vin (-)
terhubung ke ground. ADC0804 memiliki dua terminal tanah, satu adalah tanah
analog (A GND) dan satu lagi adalah tanah digital (D GND). Pin9 (Vref /2) adalah
dari tegangan referensi, Jika pin9 mengambang, maka tegangan referensi
sama dengan tegangan listrik Vcc. ADC0804 memiliki pemicu Schmittbuilt-in
101
seperti pada gambar 7.4. Jika kita menambahkan resistor dan kapasitor pada
CLKR (pin 19) dan CLK IN (pin 4), maka kita dapat menghasilkan waktu operasi
ADC, di mana frekuensi
f
CLK =
1
1.1 xRC
Oleh karena itu, kita tidak perlu masukan sinyal clock eksternal untuk CLK
IN terminal. Kita dapat menentukan sinyal clock oleh Reksternal dan C melalui
pin4 dan pin9.
102
28
= 256 langkah
kuantisasi. Oleh karena itu, untuk tegangan 5V kondisi listrik, setiap langkah
adalah 5 V / 256, sehingga nilai kuantisasi (Q) adalah 0,01953 V. sehingga
00000000 (00H) merupakan 0.00 V dan 11111111 (FFH) merupakan (255/256) x5
= 4,9805 V. kesalahan disesuaikan adalah
V di mana mengandung kesalahan penuh skala, offset error, kesalahan nonlinearitas dan kesalahan multiplexer. ADC0809 memerlukan sekelompok sinyal
input jam untuk beroperasi, rentang frekuensi sinyal clock dimulai dari 10 kHz
1280 kHz. Di 640 jam kHz frekuensi, khas waktu konversi adalah 100 s .
103
104
Gambar 7.6 adalah pin diagram ADC0809, dalam gambar 7.6, pin
ADC0809 5,4,3,2,1,28,27 dan 26 adalah 8 port input, yang IN7 untuk IN0. Pin
21,20,19,18,8,15,14 dan 17 adalah port output, yang D7 ke D0 dan pin 10 adalah
port input jam. pin 11 adalah catu daya port input Vcc dan pin 12 adalah tegangan
referensi positif Vref (+) pasca masukan. biasanya, pin 11 dan 12 dihubungkan
bersama-sama. pin 13 didasarkan dan pin 16 adalah tegangan referensi Vref
negatif (-) port input yang biasanya menghubungkan ke tanah pin 1. Pilihan
saluran sre dikendalikan oleh pin 25, 24 dan 23 yang ADD A, B dan ADD ADD
C. jika pilih pin 26 (IN0) sebagai inut pelabuhan, kemudian menghubungkan
23,24 dan 25 ke ground.
ADC0809 dapat dengan mudah terhubung dengan mikroprosesor, di mana
pin 6 (START), pin 7 (akhir konversi, EOC0, pin 9 (output memungkinkan. OE)
dan pin 22 (alamat latch memungkinkan, ALE) biasanya digunakan untuk
mengontrol ADC dan jam konversi data mikroprosesor. ketika konversi ADC0809
selesai, EOC dapat mengaktifkan pin OE dan membaca data. setelah itu
memungkinkan ALE dan MULAI. membiarkan ADC0809 melanjutkan konversi
berikutnya. jika di bawah kondisi menggunakan input multi-channel , pin 23
(ADD C), 24 (ADD B) dan 25 (ADD A), ALE dan MULAI harus diatur selama
periode memungkinkan.
Gambar 7.7 adalah diagram sirkuit dari ADC0809 analog ke digital, yang
EOC (pin 7) sinyal keluaran adalah sinyal input START, dan ALE dan CLK sinyal
keluaran adalah sinyal clock. jangkauan sinyal masukan dari port input analog
IN0 ditentukan oleh VR1. IN1 untuk IN7 rentang sinyal input ditentukan oleh R1
untuk R7, yang merupakan kelompok jaringan resistor. pilihan saluran
dikendalikan oleh SW1, SW2 dan SW3. kami menggunakan LED untuk mewakili
output digital, oleh karena itu, LED "pada" mewakili "1" dan LED "off" mewakili
"0".
105
106
107
108
Bentuk Sinyal
Keluaran
Masukan
Tegangan
Analog (V)
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
Keluaran Digital
Nilai Ideal
Binary Digits
Nilai Percobaan
Binary Digits
00000000
01011000
11001100
10110010
01100110
00000001
11011001
11001101
10110011
11100111
11111111
109
Keluaran Digital
Nilai Ideal
Binary Digits
Tegangan
Analog (V)
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
Nilai Percobaan
Binary Digits
00000000
01011000
10011100
11110010
00010110
01000001
10111001
11101101
00001011
10110111
11111111
GND
GND
GND
+5V
+5V
+5V
SW2
GND
+5V
+5V
GND
GND
+5V
SW3
+5V
GND
+5V
GND
+5V
GND
Keluaran
Terminal
Tegangan (V)
Digital
Binary Digits
Masukan
TP2
TP3
TP4
TP5
TP6
TP7
4.1
3.5
2.8
2.1
1.4
0.7
11011011
01101101
01001001
11110110
10010010
00100100
7.5 Pertanyaan
1. Pada rangkaian 7.5, apa tujuan dari R3 dan C1 ?
2. Pada rangkaian 7.7, apa tujuan dari SW1, SW2, dan SW3?
110
7.8 Analisa
Dari percobaan kali ini praktikan melakukan percobaan mengenai analog
to digital converter (ADC). ADC (Analog to Digital Converter) berfungsi
mengubah sinyal kontinue (Analog) menjadi keluaran diskrit /digital. Sebuah
111
ADC dapat mengubah tegangan menjadi sebuah bilangan digital biner, ADC
mempunyai resolusi yang sebanding dengan skala pengukuran keseluruhan dibagi
dengan banyaknya diskrit. ADC tidak dapat membuat pengkonversian yang terus
menerus, nilai masukannya harus ditahan tetap selama waktu tertentu yaitu pada
saat konverter melakukan konversi. ADC dapat mengurangi efek noise dengan
menggunakan teknik coding. Rentang input analog adalah 0V ke 1V. Pada
percobaan kali ini kita menggunakan switch yang berfungsi mengendalikan
pilihan saluran, jika keatas adalah 5V dan kebawah adalah GND.
Untuk hasil pengukuran dari input ADC0804 Single channel, pada input
tegangan analog 0,0V 5,0V menghasilkan Digit biner 0000 0000 yang
menunjukkan keadaan LED mati semua karena J 1 terhubung dan menuju groud
sehingga tidak ada arus yang melewati rangkaian tersebut
Pada percobaan pengukuran pada modul ADC0804 dengang mem biarkan
J1 menjadi rangkaian terbuka, yaitu untuk menjaga digital output. mengamati
pada perubahan dari LED, LED "pada" mewakili "1", LED "off" mewakili "0",
akan menghasilkan digit biner yang bervariasi yaitu 00000000, 01011000,
11001100, 10110010, 01100110, 00000001, 11011001, 11001101, 10110011,
11100111, 11111111 yang menunjukkan adanya proses samping
menghasilkan
dan akan
Multi
Channel
menghasilkan
digit
biner
11011011,
112
7.9 Kesimpulan
1. Analog to Digital Converter (ADC) adalah suatu perangkat yang
mengubah sinyal anlog menjadi digital
2. ADC dapat mengurangi efek dari kebisingan dan dengan menggunakan
teknik Codding
113
3.
ADC0809.
4. Kesalahan disesuaikan (non-adjustable error) dari ADC0804 pada
percobaan 1 adalah 1LSB, yang 0,01953 V, yang meliputi kesalahan
skala penuh, offset kesalahan dan kesalahan non-linearitas.
5. Kesalahan disesuaikan (non-adjustable error) dari ADC0809pada
percobaan 2 adalah
Saran
1. Pahami terlebih dahulu langkah kerja sebelum melakukan praktek
2. Periksa apakah alat atau modul yang akan digunakan dalam keadaan baik
dan layak digunakan atau tidak
3. Sebelum penggunaan osiloskop hendaknya dilakukan pengkalibrasian
terlebih dahulu
4. Mintalah bantuan instruktur jika mengalami kesulitan
5. Bersihkan ruangan dan alat setelah selesai melakukan praktek
BAB 8
Analog to Digital Converter
114
3.
= 16 kelompok 2
nilai biner, seperti yang ditunjukkan pada gambar 8.1 (b). untuk setiap masukan
kode biner, DAC akan menampilkan tegangan (Vout), yang merupakan urutan
ganda atau lain dari nilai biner. menurut ini, tegangan output analog Vout dan nilai
input digital biner yang setara. jika output DAC adalah saat ini, Iout, teori ini
sama.
Mengasumsikan bahwa input
10112
, nilai adalah
1110
. perhitungan
Gambar 7.2 adalah diagram blok dasar DAC. tegangan referensi (Vref)
digunakan untuk memberikan tegangan referensi selama konversi. karena
besarnya masukan kode biner, switch control akan menampilkan digital kode
biner yang berbeda ke jaringan resistor. biasanya, output analog DAC diwakili
115
oleh surrent, jika kita ingin mendapatkan tegangan output, kita perlu untuk
menghubungkan amplifier operasional, yang dapat mengubah arus ke tingkat
tegangan.
(a)
D3
D2
D1
D0
VOUT
D3
D2
D1
D0
Vout
10
11
12
13
14
15
(b)
Gambar 8.1 (a) Code binary 4-bit DAC; (b) Tabel kebenaran
Jaringan resistor adalah struktur utama sirkuit DAC, sirkuit yang paling
umum adalah binary-tertimbang resistor converter, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 7.3 (a) dan R-2R tangga resistor converter, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 7.3 (b ). tetapi kelemahan dari pembobotan biner resistor converter adalah
rentang nilai resistor terlalu besar. karena permintaan akurasi yang tinggi, nilai
116
kisaran resistor macam ini sulit untuk diterapkan, terutama untuk pelaksanaan
integrated circuit (IC), yang merupakan masalah besar. tetapi untuk resistor R-2R.
nilai resistor yang sederhana dan hanya dua kali dari relasi, oleh karena itu, mudah
untuk menerapkan di sirkuit integrasi (IC). bab ini menggunakan analog digital
converter DAC0800 jaringan resistor, yang merupakan jaringan resistor tangga R2R, oleh karena itu, kita akan membahas teori R-2R jaringan resistor tangga di
bagian berikutnya.
117
Gambar 8.3 Circuit of DAC dengan 4-bit tesistor nctwork. Gambar 8.3 (b)
adalah diagram sirkuit dari DAC dengan 4-bit R-2R jaringan resistor tangga.
Dengan menggunakan teori tumpang tindih, maka pada gambar 8.3. Pertama kita
mempertimbangkan D3 dan membiarkan sisa dioda terhubung ke tanah. Juga.
dengan menggunakan konsep dasar vimal. maka kita tahu bahwa cument mengalir
ke terminal negatif dari penguat adalah 5 v / 2R. karena kita perlu menghitung n
D2. Adapun pertimbangan D, seperti yang ditunjukkan pada gambar 8.4, dengan
menggunakan tanah vital. kita bisa mendapatkan posisi terendah saat ini menjadi t
negativc konsep tenninal dari penguat adalah 5 v / 8 R. Demikian pula untuk D,
llow5 saat ke terminal negatif dari penguat adalah 5 v / 16 R.
118
R
5V
RT=
2R
5
R+
3R
15 V
16 R
And
2R
R+ 2 R
I RT x
15 V
16 R
2R
3R
5V
8R
I D3 +
I D2 +
I D1 +
I 5V 0V 5V 5V
+
+
+
R 2
4
8
16
5V
5 x 11
( 8+2+1 )=
V
16 R
16 R
I D0
I out
.R
5.11
55
. R= V
16 R
16
Dimana D3, D2, D1 Dan D0, mewakili 1 atau 0, masing-masing. jika saklar
menempatkan di +5 V, itu merupakan input 1, di sisi lain, itu merupakan input 0
119
Oleh karena itu, kita hanya perlu mengontrol D3, D2, D1 dan D0 tepat, maka kita
dapat memperoleh diperlukan Output Iout saat ini.
120
dua langkah. misalnya, jika ukuran langkah adalah 1 V maka perbedaan antara
langkah-langkah adalah 1 V.
Gambar 8.5 menunjukkan 16 jenis input digital sesuai dengan 16 tingkat
langkah keluaran gelombang. dari 0 V sampai 15 V (skala penuh), hanya ada 15
ukuran langkah. umumnya, N bit DAC akan menghasilkan
2N tingkat yang
N
berbeda dan 2 -1 langkah.
Gambar 8-4 Input dari DAC gelombang keluaran dengan menggunakan counter
biner
121
V ref
= R1
Pada output arus terminal (pin 4), output Iout saat ini.
I out
V ref D7 D6 D 5 D 4 D3 D2 D1 D0
+ + + + + +
+
R1 2 4
8 16 32 64 128 256
122
+12V
C2
0.01F
C1
0.1F
C3
0.1F
R3
4.7K
Iref
3
16
13
-12V
Iout
14
R1
4.7K
DAC0800
2
+
4
15 MSB
5
10
11
12
D7
D6
D5
D4
D3
D2
D1
D0
R2
4.7K
Digital Inputs
Output
Vout
-12V
123
mengubah output arus ke tegangan output. dalam gambar 8.7, tegangan output
(Vout) dari
A741 adalah :
V out
Gambar
I out
R3
DAC0800, utama berbeda jika angka 8.7 tegangan output unipolar adalah
I
out (pin 2) untuk
+
terminal ( V ), sehingga output tegangan (Vout) dari
V out
Di mana
I out
dan
I out
=(
I out
I out
)
R4
I out
=2
I out R 4
I FS R 4
I out
124
G
ambar 8-7 diagram sirkuit dari tegangan output bipolar DAC0800
I FS
I out
I out
, di mana
I out
I out
sama
adalah
I FS
I out
I FS
dan
I out
dalam kaitannya
I out
persamaan (8-9), kita tahu bahwa nilai maksimum Vout dari rangkaian output
Voltage bipolar adalah
I FS
I FS
R4.
selain DAC0800, ada banyak jenis DAC dalam ditandai, seperti DAC0808 dan
lain-lain teori dan penggunaan yang hampir sama, jika tertarik, Anda dapat
merujuk ke buku terkait.
Seperti yang kita tahu bahwa keuntungan dari unipolar / sirkuit DAC
bipolar, kita menggabungkan keduanya menjadi satu circcuit, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 8.9, sehingga converter DAC0800 dapat digunakan
pada aplikasi yang lebih
125
mengacu pada diagram rangkaian pada gambar 8.3 (b) atau mencari
ACS14-1 di ACT-17300-07 modul
menurut switching
ulangi langkah 3 dan mencatat hasil yang diukur dalam tabel 8.1.
Percobaan 2: converter DAC0800
Percobaan 2-1: tegangan output unipolar DAC0800
1
2
3
sirkuit pendek.
Menghitung ukuran langkah dan mencatat perhitungan dalam tabel 8.2
Dalam tabel 18.22, nilai-nilai biner yang digunakan sebagai input
(8-6)
untuk
menghitung nilai teoritis dari arus keluaran Iout dan output tegangan
126
tabel 8.2.
Jet J1 menjadi rangkaian terbuka, lalu hubungkan meter arus digital
untuk j1 untuk mengukur output Iout saat ini. akhirnya mencatat hasil
ke
Ulangi langkah 5 dan langkah 6, kemudian mencatat hasil diukur
dalam tabel 8.2.
2
3
= Ifs).
Biarkan j1 dan J2 menjadi sirkuit pendek, J3 menjadi rangkaian
terbuka. menggunakan tegangan meter digital untuk mengukur
tegangan output, Vout, kemudian merekam hasil diukur dalam tabel
8.3.
Membiarkan j1 dan j3 rangkaian terbuka, J2 menjadi sirkuit pendek.
menghubungkan meter arus digital untuk j1, kemudian mengukur arus
keluaran, Iout. akhirnya mencatat hasil diukur dalam tabel 8.3.
127
arus keluaran, Iout. akhirnya mencatat hasil diukur dalam tabel 8.3.
Menghitung Iout + Iout dan mencatat hasil yang diukur dalam tabel
8.3.
Untuk memenuhi input digital dalam tabel 8.3, menyesuaikan on / off
dari D7 ke D0. ulangi langkah 5 sampai 8, kemudian mencatat hasil
diukur dalam tabel 8.3.
128
Outputs
SW1
SW2
SW3
SW4
TP4
TP5
O/P
2.1
2.95
2,71
-4,64
4,64
2.17
1,08
-4,33
4,33
1.39
1.93
-4.02
4.02
0.62
0.31
-3.71
3.71
2.33
2.40
-3.41
3.41
1.55
0.77
-3.10
3.10
0.77
1.62
-2.78
2.78
1.8
6
1.5
5
1.2
4
0.9
3
0.6
2
0.3
1
0
-2.48
2.48
2.95
2.71
-2.16
2.16
2.16
1.08
-1.85
1.85
1.39
1.93
-1.54
1.54
0.62
0.31
-1.23
1.23
2.33
2.40
-0.92
0.92
0.62
0.31
-1.23
1.23
0.77
1.62
-0.30
0.30
2.1
7
1.8
5
1.5
4
1.2
3
0.9
3
1.2
4
0.3
1
0
129
OUTPUTS ANALOG
VOUT
D7 D6 D5
D4
D3 D2
IOUT
D1 D0
HASIL
PERHITUNG
AN
0 0 0 0 0 0 0 0
HASIL
PERCOBA
AN
0,4 mv
4,982
0 0 0 0 0 0 0 1
18,9 mv
0,01
0 0 0 0 0 0 1 0
0,03
0 0 0 0 0 1 0 0
38.2 mv
77
mv
0,07
0 0 0 0 1 0 0 0
153.8 mv
0,15
0 0 0 1 0 0 0 0
306.2 mv
0,31
0 0 1 0 0 0 0 0
0.6 v
0,62
0 1 0 0 0 0 0 0
1.22 v
1,25
1 0 0 0 0 0 0 0
2.4 v
2,5
1 1 1 1 1 1 1 1
4.86 v
4,95
HASIL
PERHITUNG
AN
3
HASIL
PERCOBA
AN
0 A
1,06x 10
4,15x 10
6
8,31x 10
5
1,66x 10
5
3,25x 10
5
6,64x 10
4
1,32x 10
4
2,65x 10
4
5,31x 10
1,05x 10
10 A
15
35
68
136
0.30 ma
0.55 ma
ma
130
D7
0
0
0
0
D6
0
0
0
0
D5
0
0
0
1
D4
0
0
0
0
D3
OUTPUT ANALOG
D2
0
0
1
0
D1
0
0
0
0
D0
0
1
0
0
0
0
0
0
HASIL
PERHI
TUNG
AN
HASIL PERCOBAAN
V0UT
V0UT
I0UT
-0.6 v
-4.7 v
-4.5 v
-3.6 v
-15,1
v
30.7 v
105.7
mv
134.9
mv
1.24 v
2.4 v
4.8 v
I0UT+
I0UT+
V0UT
0 A
8 A
34
A
34 A
135
A
0.54
ma
0.55
ma
0.55
ma
0.55
ma
0.95
ma
0.95
ma
0.95
ma
135
0
0.54mA
0.55mA
0.55mA
0.55mA
0.95mA
0.95mA
0.95mA
131
8.5 Pertanyaan
1
Dalam percobaan 2-2, jika sinyal input digital 01101010, lalu apa
tegangan output?
Menurut hasil diukur dalam tabel 8.3, apa output saat pelengkap (yaitu
hubungan Iout dan Iout)?
8.6 Jawaban
I out =
=
V out
V ref 0 1 1 0 1 0
1
0
( + + + + + +
+
)
R 1 2 4 8 16 32 64 128 156
5
x 0,414=4,40 x 104
4700
I out x R 3
4
= ( 4,40 x 10 ) x 4700=2,068 V
132
8.7 Analisa
Pada percobaan ini kami melakukan percobaan tentang DAC
untuk
tegangan meter untuk mengukur TP1, TP2, TP3, TP4, TP5 jaringan R-2R dengan
membiarkan SW1, SW2, SW3 dan SW4 beralih ke 1 ("0" mewakili sebagai GND,
"1" mewakili sebagai "+5 V"), dengan nilai tegangan keluaran yang berbeda-beda.
Pada pengukuran kedua, kami melakuakn pengukuran untuk mengetahui
hasil tegangan analog unipolar dan analog bipolar dengan menggunakan
DAC0800 dan menghasilkan tegangan keluaran dan arus yang berbeda.
133
8.8 Kesimpulan
1
Digital to Analog Converter (DAC) adalah perangkat yang mengubah sinyal
2
8.9 Saran
1. Pahami terlebih dahulu langkah kerja sebelum melakukan praktek
2. Periksa apakah alat atau modul yang akan digunakan dalam keadaan baik
dan layak digunakan atau tidak
3. Sebelum penggunaan osiloskop hendaknya dilakukan pengkalibrasian
terlebih dahulu
4. Mintalah bantuan instruktur jika mengalami kesulitan
5. Bersihkan ruangan dan alat setelah selesai melakukan praktek
134
BAB IX
RF Oscillators
9.1 Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memahami teori dasar dari osilator
2. Untuk merancang dan mengimplementasikan Colpitts dan Osilator Hartley
3. Untuk memahami pengukuran dan dan penghitungan dari frekuensi
keluaran dari osilator
9.2 Dasar Teori
Di dunia saat ini comunication nirkabel berkembang pesat dan karena
fakta ini, osilator RF menjadi salah satu anggota penting dalam komunikasi
nirkabel. Karakteristik osilator adalah dapat menghasilkan gelombang sinusoidal
atau gelombang persegi di terminal output tanpa sinyal input. Osilator mengisi
peran penting untuk sinyal modulasi atau untuk sinyal pembawa. Dalam bab ini,
kita akan fokus pada metode umpan balik untuk menganalisis teori pengoperasian
osilator. Di sisi lain, kami akan merancang dan mengimplementasikan colpitts dan
osilator Hartley. Dari pelatihan praktis, kita akan belajar pengukuran dan
perhitungan frekuensi output untuk osilator
9.2.1 Teori Pengoperasian Osilator
Biasanya ada dua cara untuk menganalisa osilator. satu adalah metode
tercermin dan yang lain adalah metode umpan balik. Dalam bab ini, metode
umpan balik akan metode analisis kami. Angka 9.1a menunjukkan struktur dasar
dari oscilator tersebut. dari angka 9.1a. Kita tahu :
Vs = Vi + (j) . Vo
Vo = A(j) . Vs = A(j) . [Vi + (j) . Vi]
Vo[1 A(j) . (j)] = A(j) . Vi
135
V o ( j )
A ( j )
=
Vi ( j ) 1 A ( j ) ( j )
(9-1)
Definisi loop terbuka lagi
L(j) = A(j) . (j)
Dari prinsip Barkhausen, kita tahu kondisi osilasi
L(jo)=A(jo).(jo)= 1
(9-2)
(9-3)
Arg[A(jo).(jo)]= 0o
(9-4)
Dari persamaan di atas, jika kita ingin memuaskan persamaan (9-3) dan (94), gain loop terbuka dari jaringan umpan balik pada port input harus sama dengan
1. Pada saat yang sama fase total perbedaan harus 0 sosok 1-1b menunjukkan
struktur dasar dari umpan balik LC osilator yang Z1, Z2 dan Z3 merupakan
induktansi atau kapasitansi komponen. Angka 9.1c adalah sirkuit sinyal setara
kecil untuk osilator umpan balik LC.
136
Dari gambar 9.3c, kita dapat memperoleh gain loop tertutup sebagai
L=
V0 V f
( Z 2+ Z 3 ) Z 1
Z2
x =(A ) x
x
V Vo
r 0 + ( Z 2+Z 3 ) Z 1 Z 2+ Z 3
(A ) x
Z 1+Z 2
r o + ( Z 1+ Z 2+ Z 3 )+ Z 1(Z 2+Z 3)
(9-5)
Gambar 9.3c sinyal Kecil rangkaian setara untuk osilator umpan balik LC.
137
Asumsikan
Z i= j X i
, di mana
Z L= j X L = jL; ZC =J X C = j
1
C , Pengganti
A . X1. X 2
r 0 . j ( X 1 + X 2+ X 3 ) X 1 ( X 2+ X 3 )
(9-6)
Dari persamaan (9-4), kita tahu bahwa adalah bilangan real, karena itu syarat
pertama untuk osilator adalah :
X 1 + X 2 + X 3=0
(9-7)
A ( j 0 ) . ( j 0 ) 1
A ( j 0 ) . ( j 0 )
, maka :
A . X 1. X 2
=1
X 1 . ( X 2+ X 3 )
X1
X2
(9-8)
Dari segi yang disebutkan di atas, kita dapat membuat kesimpulan:
Diagram dasar osilator termasuk amplifier dan resonator untuk membentuk
jaringan umpan balik. Ketika kita beralih pada kekuasaan, sirkuit akan
menghasilkan suara. Kebisingan akan diproyeksikan oleh amplifier, dan melewati
sirkuit resonator yang memiliki fungsi filter. Apa yang tersisa adalah sinyal di
138
passband. Sinyal yang tidak diinginkan akan disaring oleh resonator. Pass melalui
sinyal kemudian akan mengirimkan ke port input dari penguat dan
dikombinasikan dengan sinyal asli, yang fase mereka sama dan diperkuat lagi. Ini
adalah bagaimana prinsip osilasi, kondisi pertama dan kedua memberitahu kita:
1. Karena gain tegangan dari penguat adalah bilangan real, karena itu
dan
Z3
Z2
Z1
Z1
dan
Z2
C1
dan
C2
, dan umpan ke dasar transistor. R merupakan jumlah dari total output resistor,
resistor beban bersama dengan induktor dan kapasitor resistor setara transistor.
Jika frekuensi operasi rendah, maka kita dapat mengabaikan persimpangan
kapasitansi internal transistor. Dari persamaan (9-7), frekuensi osilasi Colpitts
osilator adalah:
139
C1
C2
2 L(
C1 C
)
C1 +C
(Hz)
C1
C2
gm
R. Kemudian dari
persamaan (9-8), kita tahu bahwa ketika memulai osilasi, gain loop harus minimal
1, sehingga kondisi osilasi
gm
(Catatan: =
C2
C1
Z c2
Z c 2+ Z L
Zc 2
Zc 1
C1
C2 )
140
C1
R1, R2
R3
dan
R4
C2
141
output resistor, resistor beban bersama-sama dengan induktor dan kapasitor setara
resistor transistor. Jika frekuensi operasi rendah, maka kita dapat mengabaikan
persimpangan internal. Kapasitansi transistor. Oleh karena itu dari persamaan (97), frekuensi osilasi dapat diperoleh sebagai :
fo=
1
2 ( L 1+ L2 ) C
(9-11)
Faktor umpan balik Osilator Hartley adalah adalah L2 / L1. Tegangan
mendapatkan transistor penguat adalah gMR. ketika memulai osilator, penguat
loop harus minimal 1, sehingga kondisi osilasi
L1
gm R L 2
(9- 12)
(Note : =
zl 2
zl2
=
zl 2+ zc zl1
l2
l1
142
lebih cepat dari induktor tunggal. Inilah sebabnya mengapa osilator clapp
memiliki stabilitas frekuensi lebih baik daripada osilator colpitts. Ketika bekerja
di frekuensi rendah, operasi frekuensi dari osilator clapp dapat ditulis sebagai
berikur:
f 0=
1
1
( Hz ) ; CT =
2 L CT
1 1 1
+ +
C s C1 C 2
143
adalah 0,015
F, L1 adalah 27
C3
adalah 0,001
F,
H.
3.
atau tidak.
Lepaskan J1 dan J3, memanfaatkan impedansi analyzer untuk mengukur nilai
sebenarnya dari kapasitor dan induktor, mencatat hasil yang terukur dalam
4.
C3
untuk
C5
, perubahan
C4
untuk
C6
144
perubahan
2,7
L1
untuk
L2
adalah 2.7
H, C3
adalah 100
L1
adalah 68
H,
p F.
3.
atau tidak.
Lepaskan J1 dan J3, memanfaatkan impedansi analyzer untuk mengukur nilai
sebenarnya dari kapasitor dan induktor, mencatat hasil yang terukur dalam
4.
C3
untuk
L1
untuk
L3
C4
, perubahan
L2
untuk
H , 47
L4
145
C3
C4
0,001
F
0,015
F
Frekuensi
1,128 MHz
Amplitudo
4,80 V
Peak to peak
5,04 V
Original
Values
C3
100 pF
L1
27
H
C4
1000
pF
Frekuensi
9,88 MHz
Amplitudo
6,24 V
Peak to peak
6,64 V
Gambar Gelombang
2,7
H
L1
Gambar
Gelombang
146
Original
Values
L1
68
H
L2
C3
2,7
H
100 pF
Frekuensi
1,784 MHz
Amplitudo
6,00 V
Peak to peak
6,48 V
Original
Values
L1
L2
C3
470
H
47
H
150pF
Frekuensi
511,5 kHz
Amplitudo
6,64 V
Peak to peak
7,60 V
Gambar Gelombang
Gambar Gelombang
147
9.5 Pertanyaan
1. Jelaskan kondisi prinsip osilasi Barkhausen dan osilator umpan balik LC.
2. Dari percobaan 1 dan 2, membandingkan nilai teoritis dan terukur output
signal. Jika berbeda, mengapa?
3. Dari angka 1-3 Colpitts rangkaian osilator, apa fungsi dari kapasitor dan
induktor?
4. Coba untuk merancang osilator Hartley shownas mencari 1-5. Frekuensi
output 5 MHz, dan kemudian apa nilai-nilai C3, L1 dan L2.
5. Ketika frekuensi meningkatkan jangkauan RF, mengapa kita perlu
memperhatikan tata letak pada meminimalkan panjang lintasan?
9.6 Jawaban Pertanyaan
1. Prinsip Berkhausen yaitu sirkuit akan mempertahankan osilasi mapann
hanya pada frekuensi yang gain loop sama dengan kesatuan besarnya
mutlaka dan pergeseran fasa sekitar loop adalah nol atau kelipatan bulat
dari 180 derajat. Pada kondisi Berkaushen berlaku untuk osilator LC aktif.
Dalam kasus ini, nilai desain gain loop untuk kondisi mapan harus
kesatuan. Namun, tidak akan menjadi kesatuan selama operasi s-pesawat.
2. Percobaan pertama dan kedua :
Hasil Teori f0 = 1,002 MHz
Hasil Percobaan f0 = 1,128 MHz
Hasil Teori f0 = 2,252 MHz
Hasil Percobaan f0 =9,88 MHz
Hasil Teori f0 = 100,16 KHz
Hasil Percobaan f0 = 1,784 MHz
148
H, L2= 2,7
149
5. Ketika Anda rute garis sinyal Anda, jangan lupa ground kembali.
Keduanya sama-sama penting. Jika sirkuit Anda sensitif terhadap kopling
magnet dari bagian lain dari sirkuit, menjaga sinyal dan ground tidak
terlalu jauh (= menghindari loop kopling magnet).
Untuk garis, efek saluran transmisi tidak masalah besar pada chip di
433MHz, tetapi Anda harus memeriksa perlawanan ohmik garis karena
penampang sangat kecil. Sempit garis pada lapisan logam tipis dapat
dengan mudah memiliki beberapa Ohm perlawanan. Anda ingin
menyimpan perlawanan kecil, sehingga menghindari garis yang sangat
sempit pada lapisan logam tipis.
150
9.7 Analisa
Karakteristik osilator adalah dapat menghasilkan gelombang sinusoidal atau
gelombang persegi di terminal output tanpa sinyal input. Osilator mengisi peran
penting untuk sinyal modulasi atau untuk sinyal pembawa. Biasanya ada dua cara
untuk menganalisa osilator. satu adalah metode tercermin dan yang lain adalah
metode umpan balik. Diagram dasar osilator termasuk amplifier dan resonator
untuk membentuk jaringan umpan balik. Ketika kita beralih pada kekuasaan,
sirkuit akan menghasilkan suara. Kebisinganakan diproyeksikan oleh amplifier,
dan melewati sirkuit resonator yang memiliki fungsi filter. Apa yang tersisa
adalah sinyal di passband. Sinyal yang tidak diinginkan akan disaring oleh
resonator. Passband melalui sinyal kemudian akan mengirimkan ke port input dari
penguat dan dikombinasikan dengan sinyal asli, yang fase mereka sama dan
diperkuat lagi.
151
9.8 Kesimpulan
1. Karakteristik osilator adalah dapat menghasilkan gelombang sinusoidal
atau gelombang persegi di terminal output tanpa sinyal input.
2. Ada dua cara untuk menganalisa osilator. satu adalah metode tercermin
dan yang lain adalah metode umpan balik.
3. Karenagaintegangandaripenguatadalah bilangan real, karena itu
adalahkomponen yang samadenganreaktansiyang samadan
dan
adalah
152
transistor. Yang berbeda adalah bagian dari tegangan berasal dari tegangan
pembagi dibentuk oleh L1 dan L2, dan umpan balik untuk dasar transistor.
9.9 Saran
4
Pahami terlebih dahulu langkah kerja sebelum melakukan praktek
5
Periksa apakah alat atau modul yang akan digunakan dalam keadaan baik
6
7
8
terlebih dahulu
Mintalah bantuan instruktur jika mengalami kesulitan
Bersihkan ruangan dan alat setelah selesai melakukan praktek
BAB X
Second Order Filter
10.1 Tujuan Kurikulum
1.
2.
3.
4.
153
154
Vout ( S)
=
Vin(S )
K S2
0
S2 +
S + 0 2
S
( )
(10-1)
Dimana
Gambar 10.2 Block diagram dari order ke-2 low pass filter.
Dari rumus (10-1), kita tahu bahwa sirkuit miler integrasi adalah sesi
pertama dari low pass filter. Jadi kita gunakan 2 integrasi sirkuit Miler dan satu
inverting amplifier, kemudian kita bisa mendapatkan sesi kedua dari low pass
filter.
155
Gambar 10.2 adalah block diagram sesi kedua dari low pass filter, yang
mana merupakan kombinasi dari 2 sirkuit integrasi Miler, sebuah amplifier
pembalik dan sebuah adder.Fungsi pengiriman dapat ditulis sebagai berikut :
Vout ( S)
=
Vin(S )
K 0
0
S2 +
S + 0 2
Q
( )
(10-2)
Fungsi transfer diatas adalah bentuk standar dari sesi kedua low pass filter.
Bagaimanapun kita dapat mengikuti diagram block untuk mendesain dan
memperoleh sesi kedua low pass filter.
Gambar 9.3 adalah sirkuit diagram dari sesi kedua low pass filter, yang
berdasarkan block diagram dari gambar 9.2. Dari gambar 9.2, kita dapat
mengkombinasi adder dan Miler integrator sirkuit dengan menggantikan sebuah
operasi yang diperkuat U1 : A. Kemudian kita dapat menyimpan operasi penguat,
tapi untuk ukuan sirkuit, perhitungan akan tetap lebih rumit. Jadi kita dapat
menyimpulkan
C1 = C 2 = C
R6 = R 5 = R 4
156
R3
1
R 1 R 3 R 4 C2
R3 R 4
1
1
S 2+
+
R 2 C R 3 R 4 R 3 R 4 C2
(10-3)
R3
R1
(10-4)
0=
1
C R 3 R 4
(10-5)
Q=
(10-6)
R2
R 3 R 4
157
158
Vout (S)
=
Vin(S )
K S2
0
S2 +
S + 0 2
Q
( )
(10-7)
Fungsi di atas adalah fungsi standar high-pass filter. Kami dapat merancang
dan mendapatkan rangkaian urutan kedua high-pass filter dengan mengikuti
fungsi dari diagram blok.
R7 15 k
R3 7.5 k
R1 1.5 k
Input
(Vin)
C1 0.0047 F
2
3
I
R2 1.5 k
R4 7.5 k
C2
0.0047F
R5 15 k
1
U1 : A
LM348
6
5
R6 15 k
U1 : B
LM348
9
10
U1 : C
LM348
Output
(Vout)
159
Gambar 10.5 adalah diagram sirkuit dari urutan kedua filter high-pass, yang
didasarkan pada diagram blok angka 1-.4. Penambah pertama dan yang pertama
Miller sirkuit integrator digabungkan dan digantikan oleh: A. Penambah kedua
dan penguat pembalik digantikan oleh: B. Kemudian kita dapat menyimpan dua
amplifier operasi, tetapi untuk parameter sirkuit, perhitungan akan menjadi lebih
rumit. Kita :
C1 = C2 = C ; R7 =R6 = R5
Maka fungsi transfer adalah
R 5 2 R 5 1
R2
S
R2
CR 2 R 3 R 1 R 4
Vout ( S)
=
Vin(S )
1
1
S2 +
S+
R3C
R 4 R 3 C2
Vout ( S)
=
Vin(S )
R5 2
S
R2
S2 +
1
1
S+
R 3C
R 3 R 4 C2
R 5 2
S
R2
S
1
2 R3 R 4
S+
+
R 2 C R 4 R 5 R 4 R 5C 2
(10-9)
Bandingkan persamaan (10-7) dan (10-9), kita memperoleh
(10-8)
160
K=
R5
R2
0=
(10-10)
1
C R 4 R 5
(10-11)
Q=
R3
R 4 R 5
(10-12)
Dari gambar 10.5, dan : A tidak hanyater diri dari rangkaian integrator
Miler, tetapi juga memiliki fungsi tertimbang musim panas. Tujuannya adalah
untuk melipat gandakan beratindividu untuk sinyal input dan sinyal output dari :
C. Setelah itu buat penjumlahan dari sinyal input dan sinyal ouptut dari : C. : B
terdiri sebuah sirkuit pemberat panas, yang dapat memperbanyak beratindividu
untuk sinyal input dan sinyal output dari U1: A.setelah itu buat penjumlahan dari
sinyal input dan sinyal output dari U1: A. R6, C2 dan U1: C terdiri atas rangkaian
intergrator Miler. Rangkaian ini juga memenuhi persyaratan Butter worth, karena
itu tumpang tindih tiang, meskipun kurva frekuensi respon didaerah pass band
sangat halus tanpa riak.
Rangkaian-rangkaian yang disebutkan tadi adalah filter tingkat kedua.
Sedangkan untuk filter dengan tingkat yang lebih tinggi, terdiri dari rangkaian
yang terhubung seri untuk mendapatkan efisiensi yang diperlukan (hanya nilai
komponen yang dibutuhkan untuk mendesain ulang guna memenuhi koefisien
dari penyaring Butterworth atau chebyshev). Dalam percobaan ini, IC yang kita
gunakan adalah paket LM348 dengan empat amplifier operasi (A741).
Keuntungan nit bandwidth sekitar 1 MHz, oleh karena itu sama seperti A741,
tidak diinginkan di respon frekuensi tinggi. Kemudian untuk percobaan dari
urutan kedua tinggi-pass filter, kita mengubah IC untuk LM318. Unit gain
161
162
163
164
165
166
LPF
100 Hz
50 mV
F = 100,4 Hz
A = 19,4 V
Vpp = 20,4 V
800 Hz
50 mV
F = 801,3 Hz
A = 19,4 V
Vpp = 20 V
5 KHz
50 mV
F = 5,056 KHz
A = 18,2 V
Vpp = 19 V
Gambar Gelombang
Tabel 10.2 Hasil pengukuran dari frekuensi respon orde kedua low-pass filter
(C3=C4=0.01 F)
LPF
Gambar Gelombang
167
100 Hz
50 mV
F = 100,2 Hz
A = 19,4 V
Vpp = 20,4 V
800 Hz
50 mV
F = 813,7 Hz
A = 15,8 V
Vpp = 16,8 V
5 KHz
50 mV
F = 5,16 KHz
A = 24 mV
Vpp = 1,02 V
Tabel 10.3 Hasil pengukuran dari frekuensi respon orde kedua high-pass
filter (C1=C2=0.0047 F)
168
HPF
100 Hz
50 mV
F = 100 MHz
A = 120 mV
Vpp = 120 mV
800 Hz
50 mV
F = 106,4 MHz
A = 16 mV
Vpp = 16 mV
5 KHz
50 mV
F = 5,075 KHz
A = 17 V
Vpp = 17,8 V
Gambar Gelombang
Tabel 10.4 Hasil pengukuran dari frekuensi respon orde kedua high-pass
filter (C3=C4=0.015 F)
169
HPF
100 Hz
50 mV
F = 5,068 kHz
A = 18,2 V
Vpp = 19,2 V
800 Hz
50 mV
F = 804 Hz
A = 6,76 V
Vpp = 7,04 V
5 KHz
50 mV
F = 3,704 MHz
A = 40 mV
Vpp = 160 mV
Gambar Gelombang
Tabel 10.5 Hasil diukur dari respon frekuensi urutan kedua band-pass filter
(C1 =C2=0,015F)
170
BPF
100 Hz
50 mV
F = 100 MHz
A = 120 mV
Vpp = 120 mV
800 Hz
50 mV
F = 813,7 Hz
A = 15,8 V
Vpp = 16,8 V
5 KHz
50 mV
F = 5,056 KHz
A = 18,2 V
Vpp = 19 V
Gambar Gelombang
171
untuk
mendapatkan
perpindahan
fungsi
dari
persamaan
matematika (10-9)
3. Apa Keuntungan menggunakan operasi penguat (amplifier) ke desain
penyaringan (design filter)
4. Amati pada persamaan matematika (10-5) dan (10-11), komponen mana
yang seharusnya ditukar agar perubahan bandwith dari penyaring ?
5. Dari diagram rangkaian pada gambar 10.3, jika bandwith dari penyaring
diatur menjadi 5 Khz, lalu berapa seharusnya nilai C1dan C 2diatur?
6. Bandingkan perbedaan antara penyaring Butterworth dan penyaring
Chebyshev.
10.6 Jawaban
1.
Vout ( S)
=
Vin(S )
2.
K 0
0
S2 +
S + 0 2
Q
( )
Vout ( S)
=
Vin(S )
R5 2
S
R2
S2 +
1
1
S+
R 3C
R 3 R 4 C2
R 5 2
S
R2
R3 R 4
S
1
S 2+
+
R 2 C R 4 R 5 R 4 R 5C 2
172
memberikan
keuntungan,
sinyal
input
tidak
0=
1
C R 3 R 4
0=
1
C R 4 R 5
(2-5)
(2-11)
173
174
10.7 Analisa
Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan tentang Second Order
Filter. Dimana filter dibentuk oleh resistor, kapasitor dan induktor, sehingga jenis
filter yang disebut filter pasif. Kami melakukan pengukuran urutan kedua lowpass filter, high-pass filter dan band-pass filter dan band-stop filter dengan
menggunakan dua penyaring popular yaitu penyaring Butterworth dan penyaring
Chebyshev.
Pada percobaan urutan kedua low-pass filter, tujuan dari low-pass filter
adalah untuk memungkinkan sinyal frekuensi rendah melewati dan frekuensi
tinggi sinyal menipiskan. Kita tahu bahwa sirkuit miler integrasi adalah sesi
pertama dari low pass filter. Jadi kita gunakan 2 integrasi sirkuit Miler dan satu
inverting amplifier, kemudian kita bisa mendapatkan sesi kedua dari low pass
filter yang merupakan kombinasi dari dua sirkuit integrasi Miler, sebuah amplifier
pembalik dan adder. Dengan melakukan percobaan menggunakan modul modul
DACT - 17200-01 , membuat J1 dan J2 sirkuit pendek , J3 dan J4 rangkaian
terbuka , yaitu C1 = C2 = 0,001F. Lalu biarkan J3 dan J4 short circuit , J1 dan J2
rangkaian terbuka, yaitu pertukaran C1 dan C2 untuk C3, dan C4, C3 = C4 =
0,015 uF.
Pada percobaan urutan kedua high-pass filter, frekuensi respon urutan kedua
high-pass filter adalah hanya kebalikan dari low-pass filter. Tujuannya adalah
untuk memungkinkan sinyal frekuensi tinggi melewati dan melemahkan sinyal
frekuensi rendah.
175
Gambar adalah diagram blok dari high-pass filter. Itu dibangun oleh dua
sirkuit integrator Miler, penguat pembalik dan dua penambah. Penambah pertama
dan yang pertama Miller sirkuit integrator digabungkan dan digantikan oleh: A.
Penambah kedua dan penguat pembalik digantikan oleh: B. Kemudian kita dapat
menyimpan dua amplifier operasi. Dengan menggunakan atau DACT-17200-01
modul, membuat J1 dan J2 short sirkuit , J3 dan J4 rangkaian terbuka, yaitu CI =
C2 = 0.0047F. Lalu Biarkan J3 dan J4 short circuit , J1 dan J2 rangkaian terbuka,
yaitu pertukaran C1 dan C2 untuk C3, dan C4, C3 = C4 = 0,015 uF.
Pada percobaan urutan kedua band-pass filter, tujuan dari bandpass filter
adalah untuk membuat frekuensi rendah dan tinggi sinyal menipiskan tertentu,
tetapi anable sinyal frekuensi tertentu melewatinya. Gambar dibawah Ini adalah
kombinasi dari low-pass dan high-pass filter. Pusat frekuensi adalah F 0, bandpass
3 dB bandwidth, BW adalah f2-f1.
176
177
Saran