Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI (1-5) 01111740000074 1

Bode Plot Pada Rangkaian Filter


Fadila Fathruresty, Alifiah Rosyidah Al Ummah, Diky Anggoro
Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
E-mail: rosiaku1998@gmail.com
Abstrak—Percobaan Bode Plot pada aktif dan filter pasif dimana akan meloloskan sinyal sesuai
Rangkaian Filter yang telah dilakukan memiliki dengan tipe filternya[1].
tujuan yaitu mengetahui rangkaian Low Pass dan Pada dasarnya, sinyal merupakan suatu isyarat
High Pass Filter pasif orde satu serta mampu besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang maupun
membuat bode plot atau Frequenty Response Curve variabel – variabel bebas lainnya. Selain itu, sinyal
pada kedua rangkaian tersebut. Prinsip percobaan merupakan suatu isyarat untuk melanjutkan atau
yang digunakan pada percobaan ini adalah filter pasif meneruskan suatu kegiatan dengan sistem bahwa data –
dalam bentuk rangkaian LPF dan HPF. Komponen data yang akan disalurkan dari suatu tempat ke tempat
penyususn rangkaian tersebuat diantaranya adalah lainnya tersebut harus diubah terlebih dahulu ke dalam
sebuah resistor 323  dan kapasitor sebesar 10 F bentuk sinyal. Sinyal dibentuk oleh travsmitter dan
dengan frekuensi cut off sebesar 4,9 Hz. Variasi dalam ditransmisikan melalui media transmisi dan sangat erat
percobaaan ini adalah variasi frekuensi input yaitu 10 hubungannya dengan fungsi waktu (periodik), namun juga
Hz, 20 Hz, 30 Hz, 40 Hz, 49 Hz, 60 Hz, 70 Hz, 80 Hz, bisa diekspresikan dalam bentuk fungsi frekuensi. Ada
90 Hz dan 100 Hz. setelah dilakukan pengolahan data, dua jenis sinyal, yaitu sinyal analog dan sinyal digital.
didapatkan bahwa penguatan untuk rangkaian LPF Sinyal analog yaitu sinyal yang koninu terhadap waktu
berada pada rentang -0,70329 dB sampai -11,8503 dB dan juga terhadap nilainya. Bentuknya yaitu sinusoidal.
dan penguatan pada rangkaian HPF berada pada Sedangkan sinyal digital yaitu sinyal yang tidak kontinu
rentang -5,46003 dB sampai -9,25762 dB. yang nilainya hanya ada dua kemungkinan (nilai biner)
Berdasarkan percobaan ini, setelah dibuat grafik dan bentuknya bertingkat – tingkat[1].
hubungan antara frekuensi dengan penguatan (gain) Kemudian telah disebutkan sebelumnya bahwa filter
dapat ditarik kesimpulan bahwa Low Pass Filter terbagi menjadi dua, yaitu filter aktif dan filter pasif. Filter
(LPF) meloloskan sinyal dengan frekuensi di bawah aktif tersusun atas komponen – komponen aktif yang
frekuensi cut-off dan High Pass Filter (HPF) rangkaiannya memperhatikan sumber arus. Yang
meloloskan sinyal dengan frekuensi di atas frekuensi dimaksud komponen aktif adalah komponen yang
cut-off. membutuhkan arus untuk bisa bekerja, seperti op-amp,
transistor, dan potensiometer. Sedangkan filter pasif
Kata Kunci  Low Pass Filter, High Pass Filter, adalah kebalikan dari filter aktif. Filter pasif tidak
Bode Plot memperhatikan sumber arus untuk rangkaiannya dan
tersusun atas komponen – komponen pasif, diantaranya
yaitu resistor, kapasitor dan induktor. Baik filter aktif
I. PENDAHULUAN
maupun filter pasif terbagi kembali menjadi empat jenis

P ERALATAN elektronika kini ada banyak sekali


macamnya yang semuanya bertujuan untuk
membantu memudahkan pekerjaan manusia. Misalnya
filter yang berbeda, yaitu High Pass Filter (HPF), Low
Pass Filter (LPF), Band Pass Filter (BPF) dan Band
Reject Filter. High Pass Filter (HPF) adalah jenis filter
sound system, mikrofon, televisi dan masih banyak lagi . yang digunakan untuk menghilangkan atau meredam
Di dalam peralatan elektronik, biasanya muncul adanya frekuensi di bawah frekuensi cut off dan meloloskan
noise atau ripple yang akan mempengaruhi kualitas dari sinyal frekuensi yang berada di atas frekuensi cut off.
peralatan elektronik tersebut, sehingga tak jarang Sedangkan Low Pass Filter (LPF) merupakan kebalikan
memanfaatkan adanya filter, elektronik untuk meredam dari HPF. Filter ini akan melewatkan frekuensi yang
adanya noise tersebut. Seperti pada filter yang ada pada berada di bawah frekuensi cut off dan sinyal yang berada
mikrofon. di atas frekuensi cut off akan ditahan atau diredam..
Filter elektronik merupakan suatu rangkaian Selanjutnya yaitu Band Pass Filter (BPF). BPF
elektronik yang digunakan untuk menyaring (memfilter), merupakan penggabungan dua jenis filter, yaitu HPF dan
melemahkan, menahan suatu frekuensi dari gelombang LPF sehingga sinyal yang akan dilewatkan berada pada
tertentu dan melewatkan gelombang dengan frekuensi suatu rentang tertentu yang telah diatur dan disesuaikan.
yang diinginkan. Gelombang yang difilter tersebut bisa Sinyal yang berada di luar rentang akan ditahan dan
juga disebut dengan sinyal. Sinyal dalam bentuk apapun diredam. Terakhir adalah Band Reject Filter. Band Reject
pada dasarnya dapat dianggap dengan penjumlahan dari Filter memiliki efek sebalikanya dengan filter BPF,
beberapa sinyal dalam bentuk sinusoidal dengan frekuensi dimana ketika sudah ditentukan dan diatur rentang
yang berbeda – beda. Maka dari itu perlu adanya frekuensinya, maka frekuensi yang akan dilewatkan
pemfilteran untuk mendapatkan frekuensi sinyal yang adalah frekuensi yang berada di luar rentang saja.
sesuai dengan apa yang dibutuhkan, sedang yang tidak Sehingga dari keempat jenis filter tersebut dapat dilihat
sesuai akan dilemahkan. Berdasarkan dari komponen yang bode plot untuk masing – masing jenis filternya seperti
digunakan, filter terbagi menjadi dua macam, yaitu filter gambar 1,2,3 dan gambar 4[2].
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI (1-5) 01111740000074 2

Gambar 1 Bode Plot LPF Gambar 3 Bode Plot BPF

Gambar 2 Bode Plot HPF Gambar 4 Bode Plot BRF

Selanjutnya, di dunia elektronika juga tidak jauh dari tempat merangkai komponen-komponen listrik menjadi
komponen op-amp. Op-Amp merupakan penguat sebuah rangkaian Filter Pasif. Resistor berfungsi untuk
operasional elektronika yng berfungsi untuk memperkuat menghambat arus listrik yang mengalir pada rangkaian.
sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak – balik (AC) Kemudian ada kapasitor yang memiliki fungsi untuk
yang komponennya terdiri dari transistor, resistor dan menyimpan muatan listrik yang masuk atau mengalir pada
kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian rangkaian listrik. Kabel penghubung digunakan untuk
terintegerasi (IC). Op-amp sendiri memiliki 3 buah kaki menghubungkan komponen pada rangkaian. Signal
terminal. Ada dua terminal input dan satu terminal output. generator digunakan sebagai sumber tegangan AC. Dan
Dua terminal input tersebut terdiri dari Inverting dan Non yang terakhir osiloskop digunakan untuk membaca sinyal
Inverting. Sehingga ada dua penamaan penguatan untuk masukan dan juga sinyal keluaran pada rangkaian.
dua keadaan yang berbeda pada op-amp, yaitu penguat
inverting dan penguat non inverting. Dinamakan penguat
inverting karena masukan dari penguat tersebut adalah B. Skema Rangkaian
masukkan di kaki inverting. Sinyal keluaran yang muncul Adapun skema rangkaian alat yang digunakan dalam
akan dibalik, sehingga terjadi perbedaan fasa dengan percobaan Bode Plot pada Rangkaian Filter ada dua, yaitu
sinyal masukannya. Persamaan yang digunakan pada rangkaian Low Pass Filter dan rangkaian High Pass Filter
penguat inverting adalah dimana bentuk rangkaiannya adalah seperti pada gambar 1
dan 2.
Vout = Vin (1)

Gain = (2) C. Langkah Kerja


Dalam percobaan yang dilakukan, langkah kerja yang
Selanjutnya, ada penamaan penguat non inverting. pertama kali dilakukan adalah merangkai komponen
Penamaan ini muncul dikarenakan sinyal masukkan dari resistor sebesar 323  dan kapasitor sebesar 10µF pada
penguat tersebut berasal dari kaki non inverting. Sinyal
project board. Selanjutnya dihitung nilai fc dari nilai
keluaran yang dihasilkan akan sefasa dengan sinyal
masukannya. Rumus untuk menentukan tegangan keluaran rresistor dan kapasitor. kemudian tegangan input (Vin)
dari penguat non inverting yaitu sebagai berikut dihubungkan dengan signal generator dan tegangan output
Vout = Vin (3) (Vout) pada osiloskop. Lalu diatur frekuensi sebesar 10Hz
pada signal generator. Dibaca dan dicatat nilai Vout pada
Gain = (4) osiloskop. Langkah diatas diulangi untuk frekuensi 20Hz,
30Hz, 40Hz, 49Hz, 60Hz, 70Hz, 80Hz, 90Hz, dan 100Hz.
Kemudian diulangi untuk rangkaian keduanya.
II. METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan D. Flowchart
Percobaan Bode Plot pada Rangkaian Filter ini Berikut adalah flowchart atau diagram alir kerja dalam
menggunakan rangkaian Filter Pasif. Komponen yang Percobaan Bode Plot pada Rangkaian Filter seperti pada
digunakan antara lain project board dengan fungsi sebagai gambar 7
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI (1-5) 01111740000074 3

Mulai

Dipersiapkan alat dan bahan

Gambar 5 Rangkaian filter pasif untuk LPF


Dirangkai komponen seperti pada skema rangkaian

Input dihubungkan dengan signal


generator

Output dihubungkan dengan osiloskop

Gambar 6 Rangkaian filter pasif untuk HPF


Dilakukan pembacaan Vin, Vout dan
frekuensi pada grafik osiloskop
III. HASIL DAN DISKUSI
A. Analsia Data
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
Tegangn input (Vin), tegangan
didapatkan dua data percobaan, yaitu percobaan pada
output (Vout), frekuensi (f),
rangkaian LPF dan HPF seperti pada tabel 1 dan 2.
resistansi (R), dan kapasitansi (c)

B. Perhitungan
Berdasarkan data – data yang telah diperoleh dalam
percobaan, maka selanjutnya dilakukan perhitungan Belum
mengenai frekuensi cut off (fc), baik fc untuk rangkaian Apakah sudah
HPF dan LPF dengan perhitungan sebagai berikut : dilakukan variasi pada
frekuensi?
Diketahui : R  323 
C  10 µF
 F Sudah
Ditanya : fc….?
Penyelesaian :
Belum Apakah sudah
dilakukan variasi
pada rangkaian?

Sudah
Jadi besarnya nilai fc adalah 49 Hz. Selesai
Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan nilai penguatan atau Gain pada rangkaian
Gambar 6 Flowchart Percobaan Bode Plot pada Rangkaian Filter
LPF dan HPF. Cara perhitungan untuk menentukan
penguatan pada rangkaian LPF dan HPF adalah sama. LPF adalah Sehingga, diperoleh hasil
Maka dari itu, diambil salah satu contoh perhitungannya. perhitungan penguatan untuk data lainnya seperti yang
Pada perhitungan ini digunakan data V in dan Vout pada disajikan pada Tabel 3 untuk rangkaian LPF dan Tabel 4
frekuensi 60 Hz rangkaian LPF, perhitungannya adalah untuk rangkaian HPF.
sebagai berikut :
C. Pembahasan
Percobaan Bode Plot pada Rangkaian Filter yang
dilakukan memiliki tujuan yaitu mengetahui rangkaian
Low Pass dan High Pass Filter pasif orde satu serta
mampu membuat bode plot (Frequenty Response Curve)
Jadi, besarnya penguatan atau gain pada rangkaian pada kedua rangkaian tersebut. Disebutkan bahwa filter
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI (1-5) 01111740000074 4

Tabel 1 Data Percobaan Low Pass Filter Tabel 3 Data Hasil Perhitungan Percobaan Low Pass Filter
Resistor Kapasitor Frekuensi Vin Vout Frekuensi
Vin (V) Vout (V) Gain (dB)
() (µF) (Hz) (V) (V) (Hz)
10 6,64 10 6,64 -0,70329
20 5,68 20 5,68 -2,05968
30 4,64 30 4,64 -3,81629
40 3,84 40 3,84 -5,46003
49 3,36 49 3,36 -6,61986
323 10 60
7,2
2,8 60
7,2
2,8 -8,20349
70 2,48 70 2,48 -9,25762
80 2,16 80 2,16 -10,4576
90 2 90 2 -11,1261
100 1,84 100 1,84 -11,8503

Tabel 2 Data Percobaan High Pass Filter Tabel 4 Data Hasil Perhitungan Percobaan High Pass Filter
Resistor Kapasitor Frekuensi Vin Vout Frekuensi
Vin (V) Vout (V Gain (dB)
() (µF) (Hz) (V) (V) (Hz)
10 3,84 10 3,84 -5,46003
20 3,52 20 3,52 -6,2158
30 3,28 30 3,28 -6,82917
40 3,04 40 3,04 -7,48918
49 2,88 49 2,88 -7,9588
323 10 7,2 7,2
60 2,72 60 2,72 -8,45527
70 2,64 70 2,64 -8,71457
80 2,56 80 2,56 -8,98185
90 2,48 90 2,48 -9,25762
100 2,48 100 2,48 -9,25762

yang dipakai pada percobaan ini adalah filter pasif, jalannya atau diredam. Seperti pada rangkaian LPF yang
dimana yang dimaksud dengan filter pasif sendiri adalah hanya akan meloloskan sinyal yang frekuensinya di bawah
filter yang pada rangkaiannya tidak memperhatikan frekuensi cut off saja dan HPF hanya meloloskan sinyal
sumber arus dan tersusun atas komponen – komponen yang berada di atas frekuensi cut
pasif seperti resistor dan kapasitor. Filter sejatinya off saja. Dengan begitu jumlah atau kekuatan sinyal yang
digunakan untuk menyaring sinyal dengan frekuevsi yang keluar dari filter akan sedikit berkurang. Bahkan, ketika
berbeda – beda agar keluarannya memiliki frekuensi yang banyak noise yang harus dibersihkan dari sinyal yang
sesuai dengan kebutuhan. Sinyal merupakan suatu isyarat masuk tersebut, maka secara otomatis sinyal keluarannya
yang membawa suatu informasi data yang berdasar pada menjadi jauh lebih sedikit. Berdasarkan data tersebut,
ruang dan waktu. Pada rangkaian yang disusun, digunakan membuktikan bahwa ada noise atau riak yang berhasil
resistor sebesar 323 Ω dan kapasitor sebesar 10 µF. diredam. Sinyal yang keluar dari osiloskop menunjukkan
Kemudian dirangkai membentuk filter bertipe Low Pass bahwa sinyal tersebut berbentuk sinusoidal, sehingga
Filter (LPF) dan High Pass Filter (HPF). Setelah dapat dikatakan bahwa jenis sinyal yang dimasukkan ke
rangkaian selesai disusun, dihitung nilai frekuensi cut off filter merupakav enis sinyal analog.
(fc) terlebih dahulu untuk kemudian menentukan 10 Dari data Vin dan Vout yang telah diketahui, selanjutnya
variasi frekuensi input yang akan dipakai. Dari hasil digunakan untuk mencari besarnya gain atau penguatan di
perhitungan, diperoleh nilai fc sebesar 49 Hz, sehingga setiap variasinya. Setelah dihitung, semua variasi memiliki
variasi dari frekuensi input yang digunakan pada gain yang bernilai minus. Ini berarti tidak ada penguatan
percobaan ini antara lain adalah 10 Hz, 20 Hz, 30 Hz, 40 yang terjadi dan kempali lagi merupakan akibat dari jenis
Hz, 49 Hz, 60 Hz, 70 Hz, 80 Hz, 90 Hz dan 100 Hz. rangkain yang berupa susunan komponen pasif. Akhir dari
Saat percobaan dilakukan dengan variasi – variasi pevgolahan data yang dilakukan adalah terbentuknya
frekuensi, nilai Vout yang muncul pada osiloskop berubah grafik hubungan antara frekuensi dengan gain yang sering
– ubah meskipun dengan nilai Vin yang sama. Nilai Vin disebut dengan bode plot/frequenty response curve. Pada
pada kedua rangkaian percobaan adalah 7,2 Volt. rangkaian Low Pass Filter (LPF), bentuk kurva penguatan
Sedangkan nilai Vout pada rangkaian LPF berada pada atau gain menurun seiring dengan bertambahnya
rentang 1,84  6,64 Volt dan pada rangkaian HPF berada frekuensi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
pada rentang 2,48  3,84 Volt. Dari nilai – nilai Vout yang penguatan atau gain berbanding terbalik dengan frekuensi.
telah didapat, dapat diamati dan dibandingkan bahwa nilai Hasil ini sesuai dengan teori mengenai Low Pass Filter
Vout tersebut lebih kecil daripada nilai Vin nya. Hal ini (LPF), yaitu filter ini meloloskan frekuensi di bawah
kembali lagi dikarenakan rangkaian yang dibuat frekuensi cut-off. Bila dibandingkan dengan bode plot
merupakan rangkaian komponen pasif, sehingga tidak sesuai dengan teori, maka bode plot pada percobaan ini
memakai komponen op-amp yang mengakibatkan tidak telah memenuhi. Terlihat bahwa frekuensi yang lolos
adanya penguatan sinyal yang terjadi. Sinyal masukan berada di bawah frekuensi 49 Hz meskipun tidak terlihat
berupa tegangan input yang masuk ke dalam rangkaian dengan begitu jelas. Namun, sangat terlihat jelas bahwa
hanya difilter atau disaring frekuensinya saja tanpa frekuensi di atas 49 Hz kurvanya menurun secara drastis
dikuatkan. Sinyal dengan frekuensi tertentu sajalah yang dan tidak stabil seperti pada gambar 10. Ini membuktikan
kemudian diloloskan tanpa mengalami penguatan. bahwa frekuensi di atas frekuensi cut off telah diredam.
Frekuensi yang sesuai disini memiliki maksud yaitu yang Dengan frekuensi cut-off sebesar 49Hz, maka frekuensi di
berfrekuensi tertentu saja yang mampu lolos dari filter atas nilai tersebut akan diredam yang mengakibatkan
tersebut. Sedangkan sinyal yang tidak sesuai akan ditahan bentuk kurvanya menurun dan tidak stabil.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI (1-5) 01111740000074 5

0 0
Gain (dB)

-5
10 20 30 40 49 60 70 80 90 100
n -2
10 20 30 40 49 60 70 80 90 100

Gain (dB)
-4

-6
-10
-8

-15 -10
Frekuensi (Hz) Frekuensi (Hz)

Gambar 7 Bode Plot Rangkaian Low Pass Filter Gambar 8 Bode Plot Rangkaian High Pass Filter

Grafik serupa juga terjadi pada rangkaian High Pass


Filter (HPF). Dari data frekuensi dan penguatan atau gain
yang didapatkan, grafik atau bode plot yang dihasilkan
juga berupa kurva penguatan atau gain yang menurun
seiring dengan bertambahnya frekuensi. Hal ini tak
sesuaidengan bode plot ideal rangkaian HPF. Seharusnya,
sinyal frekuensi yang lolos filter berada di atas frekuensi
cut off yang yang berada di bawahnya akan diredam dan
grafik penguatan akan meninkat seiring dengan kenaikan
frekuensinya. Namun, grafik yang diperoleh memiliki
kondisi sebaliknya seperti yang nampak pada gambar 11.
Hal ini dimungkinkan terjadi akibat adanya faktor error
yang berasal dari kurangnya ketelitian dari praktikan dan
dari peralatan yang digunakan. Beberapa kali osiloskop
menunjukkan grafik sinyal yang kurang stabil dan berubah
– ubah. Sehingga dimungkinkan terjadinya kesalahan
dalam pengambilan data dan percobaan.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan Bode Plot pada
Rangkaian Filter yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Low Pass Filter (LPF) meloloskan
sinyal dengan frekuensi di bawah frekuensi cut-off dan
High Pass Filter (HPF) meloloskan sinyal dengan
frekuensi di atas frekuensi cut-off.

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya Fadila Fathruresty, selaku penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Diky Anggoro
selaku dosen pembimbing, Alifiah Rosyidah Al Ummah
selaku assisten laboraturium percobaan Bode Plot pada
Rangkaian Filter, teman-teman kelompok 1 Instrumentasi
kelas A, serta pihak-pihak yang telah membantu
terlaksanya praktikum dan terselesaikannya laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Sadiku, Alexander, 2009, “Fucdamentals of Electric Circuits,
Fourth Edition”, New York: McGraw Hill Inc.
[2] Adi, Agung N. 2010.”Mekatronika”. Yogyakarta : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai