Selanjutnya, di dunia elektronika juga tidak jauh dari tempat merangkai komponen-komponen listrik menjadi
komponen op-amp. Op-Amp merupakan penguat sebuah rangkaian Filter Pasif. Resistor berfungsi untuk
operasional elektronika yng berfungsi untuk memperkuat menghambat arus listrik yang mengalir pada rangkaian.
sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak – balik (AC) Kemudian ada kapasitor yang memiliki fungsi untuk
yang komponennya terdiri dari transistor, resistor dan menyimpan muatan listrik yang masuk atau mengalir pada
kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian rangkaian listrik. Kabel penghubung digunakan untuk
terintegerasi (IC). Op-amp sendiri memiliki 3 buah kaki menghubungkan komponen pada rangkaian. Signal
terminal. Ada dua terminal input dan satu terminal output. generator digunakan sebagai sumber tegangan AC. Dan
Dua terminal input tersebut terdiri dari Inverting dan Non yang terakhir osiloskop digunakan untuk membaca sinyal
Inverting. Sehingga ada dua penamaan penguatan untuk masukan dan juga sinyal keluaran pada rangkaian.
dua keadaan yang berbeda pada op-amp, yaitu penguat
inverting dan penguat non inverting. Dinamakan penguat
inverting karena masukan dari penguat tersebut adalah B. Skema Rangkaian
masukkan di kaki inverting. Sinyal keluaran yang muncul Adapun skema rangkaian alat yang digunakan dalam
akan dibalik, sehingga terjadi perbedaan fasa dengan percobaan Bode Plot pada Rangkaian Filter ada dua, yaitu
sinyal masukannya. Persamaan yang digunakan pada rangkaian Low Pass Filter dan rangkaian High Pass Filter
penguat inverting adalah dimana bentuk rangkaiannya adalah seperti pada gambar 1
dan 2.
Vout = Vin (1)
Mulai
B. Perhitungan
Berdasarkan data – data yang telah diperoleh dalam
percobaan, maka selanjutnya dilakukan perhitungan Belum
mengenai frekuensi cut off (fc), baik fc untuk rangkaian Apakah sudah
HPF dan LPF dengan perhitungan sebagai berikut : dilakukan variasi pada
frekuensi?
Diketahui : R 323
C 10 µF
F Sudah
Ditanya : fc….?
Penyelesaian :
Belum Apakah sudah
dilakukan variasi
pada rangkaian?
Sudah
Jadi besarnya nilai fc adalah 49 Hz. Selesai
Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan nilai penguatan atau Gain pada rangkaian
Gambar 6 Flowchart Percobaan Bode Plot pada Rangkaian Filter
LPF dan HPF. Cara perhitungan untuk menentukan
penguatan pada rangkaian LPF dan HPF adalah sama. LPF adalah Sehingga, diperoleh hasil
Maka dari itu, diambil salah satu contoh perhitungannya. perhitungan penguatan untuk data lainnya seperti yang
Pada perhitungan ini digunakan data V in dan Vout pada disajikan pada Tabel 3 untuk rangkaian LPF dan Tabel 4
frekuensi 60 Hz rangkaian LPF, perhitungannya adalah untuk rangkaian HPF.
sebagai berikut :
C. Pembahasan
Percobaan Bode Plot pada Rangkaian Filter yang
dilakukan memiliki tujuan yaitu mengetahui rangkaian
Low Pass dan High Pass Filter pasif orde satu serta
mampu membuat bode plot (Frequenty Response Curve)
Jadi, besarnya penguatan atau gain pada rangkaian pada kedua rangkaian tersebut. Disebutkan bahwa filter
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI (1-5) 01111740000074 4
Tabel 1 Data Percobaan Low Pass Filter Tabel 3 Data Hasil Perhitungan Percobaan Low Pass Filter
Resistor Kapasitor Frekuensi Vin Vout Frekuensi
Vin (V) Vout (V) Gain (dB)
() (µF) (Hz) (V) (V) (Hz)
10 6,64 10 6,64 -0,70329
20 5,68 20 5,68 -2,05968
30 4,64 30 4,64 -3,81629
40 3,84 40 3,84 -5,46003
49 3,36 49 3,36 -6,61986
323 10 60
7,2
2,8 60
7,2
2,8 -8,20349
70 2,48 70 2,48 -9,25762
80 2,16 80 2,16 -10,4576
90 2 90 2 -11,1261
100 1,84 100 1,84 -11,8503
Tabel 2 Data Percobaan High Pass Filter Tabel 4 Data Hasil Perhitungan Percobaan High Pass Filter
Resistor Kapasitor Frekuensi Vin Vout Frekuensi
Vin (V) Vout (V Gain (dB)
() (µF) (Hz) (V) (V) (Hz)
10 3,84 10 3,84 -5,46003
20 3,52 20 3,52 -6,2158
30 3,28 30 3,28 -6,82917
40 3,04 40 3,04 -7,48918
49 2,88 49 2,88 -7,9588
323 10 7,2 7,2
60 2,72 60 2,72 -8,45527
70 2,64 70 2,64 -8,71457
80 2,56 80 2,56 -8,98185
90 2,48 90 2,48 -9,25762
100 2,48 100 2,48 -9,25762
yang dipakai pada percobaan ini adalah filter pasif, jalannya atau diredam. Seperti pada rangkaian LPF yang
dimana yang dimaksud dengan filter pasif sendiri adalah hanya akan meloloskan sinyal yang frekuensinya di bawah
filter yang pada rangkaiannya tidak memperhatikan frekuensi cut off saja dan HPF hanya meloloskan sinyal
sumber arus dan tersusun atas komponen – komponen yang berada di atas frekuensi cut
pasif seperti resistor dan kapasitor. Filter sejatinya off saja. Dengan begitu jumlah atau kekuatan sinyal yang
digunakan untuk menyaring sinyal dengan frekuevsi yang keluar dari filter akan sedikit berkurang. Bahkan, ketika
berbeda – beda agar keluarannya memiliki frekuensi yang banyak noise yang harus dibersihkan dari sinyal yang
sesuai dengan kebutuhan. Sinyal merupakan suatu isyarat masuk tersebut, maka secara otomatis sinyal keluarannya
yang membawa suatu informasi data yang berdasar pada menjadi jauh lebih sedikit. Berdasarkan data tersebut,
ruang dan waktu. Pada rangkaian yang disusun, digunakan membuktikan bahwa ada noise atau riak yang berhasil
resistor sebesar 323 Ω dan kapasitor sebesar 10 µF. diredam. Sinyal yang keluar dari osiloskop menunjukkan
Kemudian dirangkai membentuk filter bertipe Low Pass bahwa sinyal tersebut berbentuk sinusoidal, sehingga
Filter (LPF) dan High Pass Filter (HPF). Setelah dapat dikatakan bahwa jenis sinyal yang dimasukkan ke
rangkaian selesai disusun, dihitung nilai frekuensi cut off filter merupakav enis sinyal analog.
(fc) terlebih dahulu untuk kemudian menentukan 10 Dari data Vin dan Vout yang telah diketahui, selanjutnya
variasi frekuensi input yang akan dipakai. Dari hasil digunakan untuk mencari besarnya gain atau penguatan di
perhitungan, diperoleh nilai fc sebesar 49 Hz, sehingga setiap variasinya. Setelah dihitung, semua variasi memiliki
variasi dari frekuensi input yang digunakan pada gain yang bernilai minus. Ini berarti tidak ada penguatan
percobaan ini antara lain adalah 10 Hz, 20 Hz, 30 Hz, 40 yang terjadi dan kempali lagi merupakan akibat dari jenis
Hz, 49 Hz, 60 Hz, 70 Hz, 80 Hz, 90 Hz dan 100 Hz. rangkain yang berupa susunan komponen pasif. Akhir dari
Saat percobaan dilakukan dengan variasi – variasi pevgolahan data yang dilakukan adalah terbentuknya
frekuensi, nilai Vout yang muncul pada osiloskop berubah grafik hubungan antara frekuensi dengan gain yang sering
– ubah meskipun dengan nilai Vin yang sama. Nilai Vin disebut dengan bode plot/frequenty response curve. Pada
pada kedua rangkaian percobaan adalah 7,2 Volt. rangkaian Low Pass Filter (LPF), bentuk kurva penguatan
Sedangkan nilai Vout pada rangkaian LPF berada pada atau gain menurun seiring dengan bertambahnya
rentang 1,84 6,64 Volt dan pada rangkaian HPF berada frekuensi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
pada rentang 2,48 3,84 Volt. Dari nilai – nilai Vout yang penguatan atau gain berbanding terbalik dengan frekuensi.
telah didapat, dapat diamati dan dibandingkan bahwa nilai Hasil ini sesuai dengan teori mengenai Low Pass Filter
Vout tersebut lebih kecil daripada nilai Vin nya. Hal ini (LPF), yaitu filter ini meloloskan frekuensi di bawah
kembali lagi dikarenakan rangkaian yang dibuat frekuensi cut-off. Bila dibandingkan dengan bode plot
merupakan rangkaian komponen pasif, sehingga tidak sesuai dengan teori, maka bode plot pada percobaan ini
memakai komponen op-amp yang mengakibatkan tidak telah memenuhi. Terlihat bahwa frekuensi yang lolos
adanya penguatan sinyal yang terjadi. Sinyal masukan berada di bawah frekuensi 49 Hz meskipun tidak terlihat
berupa tegangan input yang masuk ke dalam rangkaian dengan begitu jelas. Namun, sangat terlihat jelas bahwa
hanya difilter atau disaring frekuensinya saja tanpa frekuensi di atas 49 Hz kurvanya menurun secara drastis
dikuatkan. Sinyal dengan frekuensi tertentu sajalah yang dan tidak stabil seperti pada gambar 10. Ini membuktikan
kemudian diloloskan tanpa mengalami penguatan. bahwa frekuensi di atas frekuensi cut off telah diredam.
Frekuensi yang sesuai disini memiliki maksud yaitu yang Dengan frekuensi cut-off sebesar 49Hz, maka frekuensi di
berfrekuensi tertentu saja yang mampu lolos dari filter atas nilai tersebut akan diredam yang mengakibatkan
tersebut. Sedangkan sinyal yang tidak sesuai akan ditahan bentuk kurvanya menurun dan tidak stabil.
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI (1-5) 01111740000074 5
0 0
Gain (dB)
-5
10 20 30 40 49 60 70 80 90 100
n -2
10 20 30 40 49 60 70 80 90 100
Gain (dB)
-4
-6
-10
-8
-15 -10
Frekuensi (Hz) Frekuensi (Hz)
Gambar 7 Bode Plot Rangkaian Low Pass Filter Gambar 8 Bode Plot Rangkaian High Pass Filter
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan Bode Plot pada
Rangkaian Filter yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Low Pass Filter (LPF) meloloskan
sinyal dengan frekuensi di bawah frekuensi cut-off dan
High Pass Filter (HPF) meloloskan sinyal dengan
frekuensi di atas frekuensi cut-off.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sadiku, Alexander, 2009, “Fucdamentals of Electric Circuits,
Fourth Edition”, New York: McGraw Hill Inc.
[2] Adi, Agung N. 2010.”Mekatronika”. Yogyakarta : Graha Ilmu