Anda di halaman 1dari 42

HIGH PASS FILTER (HPF) DAN BAND PASS FILTER

(BPF)
1. PENDAHULUAN
Filter dalam bidang elektronika adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk
mengambil/melewatkan tegangan output pada frekuensi tertentu yang diinginkan dan untuk
melemahkan/membuang ke ground tegangan output pada frekuensi tertentu yang tidak diiginkan.
Filter dalam elektronika dibagi dalam dua kelompok yaitu filter pasif dan filter aktif. Untuk
membuat suatu filter pasif dapat digunakan komponen pasif (R, L, C).  Sedangkan untuk
membuat filter aktif diperlukan rangkaian (R, L, C dan transistor atau Op-Amp).
Pada dasarnya filter pasif maupun filter aktif dapat dikelompokan berdasarkan respon frekuensi
yang di saring (filter) menjadi 4 kelompok.
 Filter Lolos Bawah (Low Pass Filter, LPF)
 Filter Lolos Atas (High Pass Filter, HPF)
 Filter Lolos Rentang (Band Pass Filter, BPF)
 Filter Tolak Rentang (Band Stop Filter atau Notch Filter)
Untuk membuat filter pad kelompok diatas dapat digunakan konfigurasi R dan C, L dan C atau
RLC. Akan tetapi penggunaan induktor sering dihindari karena fisik induktor yang besar.
Sehingga pada umumnya filter yang sering dijumpai adalah filter RC saja.

Filter adalah suatu device yang memilih sinyal listrik berdasarkan pada frekuensi dari sinyal
tersebut. Filter akan melewatkan gelombang/sinyal listrik pada batasan frekuensi tertentu
sehingga apabila terdapat sinyal/gelombang listrik dengan frekuensi yang lain (tidak sesuai
dengan spesifikasi filter) tidak akan dilewatkan. RAngkaian filter dapat diaplikasikan secara
luas, baik untuk menyaring sinyal pada frekuensi rendah, frekuensi audio, frekuensi tinggi, atau
pada frekuensi-frekuensi tertentu saja.
Filter adalah suatu sistem yang dapat memisahkan sinyal berdasarkan frekuensinya; ada
frekuensi yang diterima, dalam hal ini dibiarkan lewat; dan ada pula frekuensi yang ditolak,
dalam hal ini secara praktis dilemahkan. Hubungan keluaran masukan suatu filter dinyatakan
dengan fungsi alih (transfer function).
2. DASAR TEORI

HPF (High Pass Filter)


High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi, tetapi mengurangi 
amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi cutoff.Nilai-nilai pengurangan untuk
frekuensi berbeda-beda untuk tiap-tiap filter ini .High pass filter adalah lawan dari low pass
filter, dan band pass filter adalah kombinasi dari high pass filter dan low pass filter.
           Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat memblokir component frekuensi rendah
yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal komplek saat melewati frekuensi tertinggi.
High pass filter yang paling simple terdiri dari kapasitor yang terhubung secara pararel dengan
resistor
           Pada rangkaian dibagian listrik sering disebut rangkaian seleksi frekuensi untuk
melewatkan band frekuensi tertentu dan menahannya dari frekuensi diluar band itu. Filter
tergantung dari tipe elemen yang digunakan pada rangkaiannya, filter akan dibedakan pada filter
aktif dan Filter pasif. Elemen pasif adalah:
- Tahanan
- Kapasitor
- Induktor
Filter  aktif dilengkapi dengan transistor atau opamp selain tahanan dan kapasitor. Tipe
elemen    ditentukan oleh pengoperasian range frekuensi kerja rangkaian . Filter aktif mempunyai
keuntungan dibandingkan filter pasif yaitu :
 Penguatan dan frekuensinya mudah diatur, selama op-amp masih memberikan
penguatan dan sinyal input tidak selalu seperti pada filter pasif. Pada dasarnya
filter aktif lebih gampang diatur.
 Tidak ada masalah beban, karena tahanan input tinggi dan tahanan output rendah.
Filter aktif tidak membebani sumber input.
 Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif, karena
pemilihan variasai dari op-amp yang murah dan tanpa induktor yang biasanya
harganya mahal.
 HPF AKTIF
Rangkaian high pass filter aktif pada dasarnya sama saja dengan filter pasif high pass,
perbedaannya pada bagian output filter aktif high pass ditambahkan rangkaian penguat tegangan.
Rangkaian dasar dari sebuah filter aktif high pass (Active High Pass Filter, HPF) dapat dilihat
pada gambar rangkaian berikut.

Dari gambar rangkaian Filter Aktif High Pass (HPF) diatas terdapat perhitungan-
perhitungan dari filter aktif high pass sebagai berikut :
Frekuensi cut-off rangkaian filter aktif high pass (fc) adalah :

Pergeseran sudut fasa yang terjadi pada rangkaian filter aktif high pass (Φ) :

Faktor penguatan tegangan rangkaian penguat pada filter aktif high pass (Af) diatas adalah :
Rangkaian filter aktif high pass pada gambar diatas adalah filter aktif high pass
jenis butterworth dimana besarnya penguatan tegangan (Av) yang terjadi pada filter aktif high
pass ini dapat dituliskan dengan persamaan matematis sebagai berikut :

Penguatan tegangan dari sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter aktif high pass ini
memiliki perbedaan pada respon frekuensi rangkaian filter aktif high pass sebagai berikut.
1) Pada saat sinyal input dengan frekuensi (f) lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) :

2) Pada saat sinyal input dengan frekuensi (f) sama dengan dari frekuensi cut-off (fc)
:

3) Pada saat sinyal input dengan frekuensi (f) lebih rendah dari frekuensi cut-off
(fc) :
HPF PASIF
Berbeda dengan HPF aktif, HPF Pasif memiliki beberapa komponen pasif seperti
kapasitor atau induktor. Berdasarkan jumlah ordonya HPF dibagi menjadi dua jenis yaitu:
 Rangkaian Elektronika HPF “Orde 1”
Rangkaian ter-sederhana untuk HPF adalah dengan menggunakan rangkaian CR
seperti pada Gambar 2. Respon dari rangkaian terhadap sinyal sinus yang ditunjukkan
oleh Gambar 3 adalah hasil dari proses charge-discharge kapasitor. Pada Gambar 4,
ditunjukkan Vout dari rangkaian terhadap kondisi Vin dengan frekuensi tertentu; jika
frekuensi kurang-dari frekuensi cut-off HPF, Vout akan mengalami “cacat”, seiring
dengan frekuensi mendekati dan selanjutnya lebih-dari frekuensi cut-off HPF, maka
Vout akan tetap seperti layaknya Vin.

Gambar 2. Rangkaian HPF “Orde 1”.

Gambar 3. Respon Rangkaian HPF “Orde 1” terhadap Input.


Gambar 4. Output Rangkaian HPF “Orde 1” terhadap Input.

 Rangkaian Elektronika HPF “Orde 2”


Rangkaian HPF “Orde 2” adalah 2 rangkaian HPF “Orde 1” yang dirangkai seri,
seperti pada Gambar 5, sehingga menghasilkan rangkaian HPF yang lebih-cepat
responnya terhadap sinyal Vin, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 6,
sehingga Vout akan lebih-miring, yang artinya akan lebih-cepatmenahan frekuensi
yang kurang-dari frekuensi cut-off HPF.

Gambar 5. Rangkaian HPF “Orde 2”.


Gambar 6. Respon Rangkaian HPF “Orde 2” terhadap Input.

BPF (Band Pass Filter)


Bandpass filter (BPF) adalah rangkaian yang melewatkan frekuensi pada daerah
tertentu di antara frekuensi cut-off pertama dan frekuensi cut-off kedua dan meredam frekuensi
di luar daerah tersebut. Selain itu Bandpass filter merupakan sebuah rangkaian yang dirancang
untuk melewatkan frekuensi dalam batasan tertentu dan menolak frekuensi lain diluar frekuensi
yang dikehendaki. Dan Bandpass filter merupakan gabungan antara highpass dan lowpass filter.
Filter band pass akan meneruskan sinyal-sinyal dengan frekuensi antara (median frequency) dan
menahan frekuensi di bawah dan di atas median tersebut. BPF ada 2 macam rangkaian yaitu :
1) BPF bidang lebar , Bila Q < 10
2) BPF bidang sempit, Bila Q > 10
Perhitungan faktor kualitas (Q) adalah :

Dimana:
1) Band Pass Filter Bidang Lebar
Syarat BPF bidang lebar adalah Q<10, biasanya didapat dari 2 rangkaian filter
HPF dan LPF yang mereka saling di serie dengan urutan tertentu dan frekuensi cut off
harus tertentu. Misalnya urutan serie adalah HPF disusul LPF, dan L f dari HPF harus
lebih kecil dari H f dari LPF. Contoh rangkaian dan perhitungannya adalah seperti
gambar berikut.
Rangkaian Band Pass Filter {BPF) Bidang Lebar

Grafik Output Band Pass Filter {BPF) Bidang Lebar

Nilai penguatan tegangan absolut band pass filter (BPF) bidang lebar adalah :
2) Band Pass Filter (BPF) Bidang Sempit
Syarat BPF bidang sempit adalah Q > 10. Rangkaian yang digunakan bisa seperti
gambar diatas tapi ada rangkaian khusus untuk BPF bidang sempit. Rangkaian khusus
inipun bisa pula digunakan untuk BPF bidang lebar, tapi spesialisnya untuk bidang
sempit. Rangkaian ini sering disebut multiple feedback filter karena satu rangkaian
menghasilkan 2 batasan Lf dan Hf . Gambar rangkaian serta contoh bandwidth bidang
sempit diberikan seperti berikut ini. Persamaan persamaannya pun beda dan tersendiri.
Komponen pasif yang digunakan sama dengan komponen pasif dari LPF dan HPF.
Rangkaian Band Pass Filter (BPF) Bidang Sempit

Perhitungan dari rangkain band pass filter (BPF) diatas dengan nilai C1=C2=C
sehingga nilai resistansinya dapat ditentukan sebagai berikut :

dimana nilai A F saat pada f C  adalah :

Perlu diingat bahwa :

dengan   
3. PERANCANGAN

3.1. deskripsi singkat dan spesifikasi


High Pass Filter (HPF)
Pada high pass filter titik kerja/Frekuensi cut off (Fc) ditentukan dari besaran komponen
yang digunakan, dimana :

Pada HPF didapatkan Fc = 106.1 Hz


Frekuensi cut off (Fc) atau titik 3 dB atau 0,707 V menentukan jangkauan respon
rangkaian filter. Jadi penentuan besar nilai sangat berpengaruh akan kinerja dari rangkaian filter
yang dibuat.

Band Pass Filter (BPF)


Pada Band Pass Filter (BPF) titik kerja/Frekuensi cut off (Fc) ditentukan dari besaran komponen
yang digunakan, dimana :
fL−fH
Fc = 2
Maka di dapat

1 1
FL= =106.1 Hz FH = =28.42 KHz
2 πR 1C 1 2 πR 2 C 2

FR = Fc= 1.736 KHz


3.2. diagram blok

Dibawah ini merupakan gambar diagram blok dari rangkaian filter pasif high pass filter (HPF).

Dibawah ini merupakan gambar diagram blok dari rangkaian filter pasif Band Pass Filter (BPF)

3.3. Penentuan dan Pembahasan Komponen atau Blok


Untuk mendapatkan hasil low pass filter (LPF) & high pass filter (HPF), komponen-
kompomen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Function Generator : 3 buah


2. Resistor : 10kΩ (7 buah), 100kΩ (2 buah)
3. Kapasitor : 150nF (2 buah), 15nF (1 buah), 560pF (2
buah)
4. Op-Amp : 2 buah
5. Osiloskop : 3 buah
6. Multimeter : 3 buah
3.4. Gambar skematik dan rangkaian

XSC1

XFG1 Ext T rig


+
_ XMM1
A B
+ _ + _

C1

150nF

R1
10kΩ

Gambar rangkaian HPF pasif

XSC1

XFG1 Ext T rig XMM1


+
_
A B
_ _
C1 R2
+ +

150nF 10kΩ
R1 C2
10kΩ 560pF

Gambar rangkaian BPF pasif


RG1 RF1
100kΩ 10kΩ
RG RF XSC1
100kΩ 10kΩ VEE
VEE -12V Ext Trig
+

-12V 4 U2 _
A B
XFG1 4 U1 + _ + _
2

2 6
R2 XMM1
C1 6 3

3 10kΩ
7 1 5 741
15nF 7 1 5 741 C2
R1 560pF VCC
10kΩ 12V
VCC
12V

Gambar rangkaian BPF aktif

3.5. Hasil simulasi dan analisa


 Hasil simulasi HPF Pasif pada saat Vin = 1 Vpp
Saat f = 5 Hz
Saat F = 10 Hz

Saat F = 50 Hz
Saat F = 100 Hz

Saat Fc = 106.1 Hz
Saat F = 500 Hz

Saat F = 1KHz
Saat F = 5KHz

Saat F = 10KHz
Saat f = 50KHz

Saat F = 100 KHz


Tabel hasil perhitungan dan simulasi

Frekuensi Vout (V) Av(dB)


Vout (V)
(Simulasi) (Hitungan)
5 Hz 0 0.047 −27.95

10 Hz 0 0.09 −20.91

50 Hz 0.426 0.426 −7.53

100 Hz 0.685 0.68 −3.34

Fc= 106.1 Hz 0.707 0.707 −3.09

500 Hz 0.978 0.978 −0.26

1 KHz 0.994 0.994 - 0.08


5 KHz 0.999 0.999 - 0.008
10 KHz 0.9999 0.9999 - 0.0008
50 KHZ 0.99999 0.99999 - 0.00008
100 KHz 0.999998 0.999999 -0.000008

Perhitungan untuk HPF pasif :

 Untuk frekueunsi = 5 Hz
R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= −6
= 212314.2250Ω
2× 3.14 ×5 × 0.15× 10 4.71 ×10−6

R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000
Vo= 1
√212314.22502 +100002
10000
Vo=¿ 1=0.047 V
212549.5945

Vo 0.04 V
Av= = =0.04 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.04=−27.95 dB

 Untuk frekueunsi = 10 Hz
R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= −6
= =106157.1125 Ω
2× 3.14 ×10 × 0.15× 10 9.42× 10−6

R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000
Vo= 1
√106157.11252 +100002
10000
Vo=¿ 1=0.09 V
106627.0723

Vo 0.09 V
Av= = =0.09 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.09=−20.91 dB

 Untuk frekueunsi = 50 Hz
R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= −6
= 21231.4225Ω
2× 3.14 ×50 × 0.15× 10 47.1 ×10−6
R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000
Vo= 1
√21231.42252 +100002
10000
Vo=¿ 1=0.426 V
23468.5598

Vo 0.42 V
Av= = =0.42 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.42=−7.53 dB

 Untuk frekuensi = 100 Hz


R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= −6
= =10615.71125 Ω
2× 3.14 ×100 × 0.15× 10 9.42× 10−5

R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000
Vo= 1
√10615.711252 +100002
10000
Vo=¿ 1=0.68 V
14584.00924

Vo 0.68 V
Av= = =0.68 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.68=−3.34 dB
 Untuk frekuensi cut off
Vo = 0.707 Vin
Vo = 0.707 × 1 = 0.707 V

Vo 0.7 V
Av= = =0.7 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.7=−3.09 dB

 Untuk frekuensi = 500Hz


R
Vo= Vi
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= −6
= =2123.142Ω
2× 3.14 ×500 × 0.15× 10 4.71 ×10−4

R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000
Vo= 1
√2123.1422 +100002
10000
Vo=¿ 1=0.978V
10222.902

Vo 0.97 V
Av= = =0.97 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.97=−0.26 dB

 Untuk frekuensi = 1 KHz


R
Vo= Vi
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= −6
= =1061.5711Ω
2× 3.14 ×1000 × 0.15× 10 9.42× 10−4
R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000
Vo= 1
√1061.57112 +100002
10000
Vo=¿ 1=0.994 V
10056.1888

Vo 0.99 V
Av= = =0.99 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.99=−0.08 dB

 Untuk frekuensi = 5 KHz


R
Vo= Vi
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= −6
= =212.314 Ω
2× 3.14 ×5000 × 0.15× 10 4.71 ×10−3

R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000
Vo= 1
√212.314 2+10000 2
10000
Vo=¿ 1=0.999 V
10002.253

Vo 0.999 V
Av= = =0.999 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.999=−0.008 dB

 Untuk frekuensi = 10 KHz


R
Vo= Vi
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= −6
= =106.157 Ω
2× 3.14 ×10000 × 0.15× 10 9.42× 10−3

R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000
Vo= 1
√106.1572 +100002
10000
Vo=¿ 1=0.9999 V
10000.563

Vo 0.9999 V
Av= = =0.9999 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.9999=−0.0008 dB

 Untuk frekuensi = 50 KHz


R
Vo= Vi
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= = =21.231Ω
2× 3.14 ×50000 × 0.15× 10−6
0.0471

R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000 10000
Vo= = 1=0.99999V
2
√21.231 +10000 2 10000.022

Vo 0.99999 V
Av= = =0.99999 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.99999=−0.00008 dB
 Untuk frekueunsi = 100 KHz
R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
1
Xc=
2 πfC

1 1
Xc= = =10.615Ω
2× 3.14 ×100000 ×0.15 × 10−6
0.0942

R
Vo= Vin
√ Xc 2+ R2
10000
Vo= 1
√10.6152 +100002
10000
Vo=¿ 1=0.999999 V
10000.0056

Vo 0.999999 V
Av= = =0.999999 kali
Vi 1V
Av ( dB )=20 log Av=20 log 0.999999=−0.000008 dB

 Hasil simulasi BPF pasif pada saat Vin = 1 Vpp

Saat F=5Hz
Saat F=10Hz

Saat F=50Hz
Saat F=100Hz

Saat F=500Hz
Saat F=1KHz

Saat Fc = 1.736 KHz


Saat F=5KHz

Saat F=10KHz
Saat F=50KHz

Saat F=100KHz
Tabel hasil simulasi

Frekuensi Vout (V) Av(dB)


(Simulasi)

5 Hz 0 -
10 Hz 0 -
50 Hz 0.425 -7.43
100 Hz 0.684 -3.29
500 Hz 0.974 -0.23
1 KHz 0.990 -0.08
Fc= 1. 736 KHz 0.992 -0.07
5 KHz 0.981 -0.16
10 KHz 0.940 -0.53
50 KHZ 0.493 -6.14
100 KHz 0.273 -11.27

 Hasil simulasi BPF Aktif pada saat


Vin = 1 Vpp
Saat F=5Hz

Saat F=10Hz

Saat F=100Hz
Saat F=500Hz

Saat F=1KHz
Saat F=5KHz

Saat Fc=5.491KHz
Saat F=10KHz

Saat F=50KHz
Saat F=100 KHz

Saat F=500KHz
TABEL HASIL SIMULASI
Frekuensi Vout (V) Av(dB)
(Simulasi)

5 Hz 0 -
10 Hz 0 -
100 Hz 0.113 -18.93
500 Hz 0.515 -5.76
1 KHz 0.829 -1.62
5 KHz 1.165 1.32
Fc = 5.491 KHz 1.166 1.33
10 KHz 1.134 1.09
50 KHz 0.595 -4.5
100 KHz 0.326 -9.73
500 KHz 0.021 -33.55

3.6. Analisa

HPF PASIF
Dari simulasi yang telah di lakukan maka di dapat hasil jika frekuensi input 5 Hz
maka output yang di dapat yaitu 0 V. Jika frekuensi input 10 Hz maka output yang di
dapat yaitu 0 V. Jika frekuensi 50 Hz maka output yang di dapat yaitu 0.426 V. Jika
frekuensi input 100 Hz maka output yang di dapat yaitu 0.685 V. Jika frekuensi input
cutoff 106.1 Hz maka output yang di dapat yaitu 0.707 V. Jika frekuensi input 500 Hz
maka output yang di dapat yaitu 0.978 V. Jika frekuensi input 1 KHz maka output yang
di dapat yaitu 0.994 V. Jika frekuensi input 5 KHz maka output yang di dapat yaitu 0.999
V. Jika frekuensi input 10 kHz maka output yang di dapat yaitu 0.9999V. Jika frekuensi
input 50 kHz maka output yang di dapat yaitu 0.99999 V. Dan jika frekuensi input 100
kHz maka output yang di dapat yaitu 0.999998 V. Maka dari hasil tersebut didapatkan
semakin besar frekuensi inputnya maka semakin besar outputnya. Semakin besar
frekuensinya maka gambar gelombang semakin rapat. Karena rangkaian HPF hanya
frekuensi yang bernilai besar saja yang penguatannya baik. Pada rangkaian HPF Pasif
tidak ada penguatan, karena di dalam rangkaian tersebut kita tidak menggunakan Op
Amp.

HPF AKTIF
Dari simulasi yang telah di lakukan maka di dapat hasil jika frekuensi input 5 Hz maka
output yang di dapat yaitu 0.517, dengan pengutan sebesar -5.84 dB. Jika frekuensi input
10 Hz maka output yang di dapat yaitu 1.031 V dengan penguatan 0.25 dB. Jika frekuensi
50 Hz maka output yang di dapat yaitu 4.689 V dengan penguatan 13.40 dB. Jika
frekuensi input 100 Hz maka output yang di dapat yaitu 7.543 V dengan penguatan 17.54
dB. Jika frekuensi input cutoff 106.1 Hz maka output yang di dapat yaitu 7.778 V dengan
penguatan 17.80 dB. Jika frekuensi input 500 Hz maka output yang di dapat yaitu 10.759
V dengan penguatan 20.63 dB. Jika frekuensi input 1 KHz maka output yang di dapat
yaitu 10.938 V dengan penguatan 20.77 dB. Dan jika frekuensi input 5 KHz maka output
yang didapat yaitu 10.979 V, dengan penguatan 20.81 dB. Maka dari hasil tersebut
didapatkan semakin besar frekuensi inputnya maka semakin besar outputnya dan semakin
besar pula penguatannya. Semakin besar frekuensinya maka gambar gelombang semakin
rapat. Karena rangkaian HPF hanya frekuensi yang bernilai besar saja yang penguatannya
baik.

BPF

Pada rangkaian ini di dapat hasil perhitungan:

1 1
FL= =106.1 Hz FH = =28.42 KHz
2 πR 1C 1 2 πR 2 C 2

FR = Fc= 1.736 KHz

Pada rangkaian tersebut yang sudah disimulasikan sudah terbukti bahwa rangkaian bpf
hanya melewatkan frekuensi tertentu saja. Rangkaian ini terdiri dari fL dan fH. Pada saat fL
tegangan berubah menjadi maksimum. Sedangkan pada saat fH tegangan berubah menjadi
minimum. Ini membuktikan bahwa rangkaian ini hanya melewatkan frekuensi fL sampai
fH saja. Begitupunn dengan tabel bpf aktif. Cara kerjanya sama seperti bpf pasif. Yang
membedakan hanya komponen yang digunakan. Jika bpf pasif hanya menggunakan
komponen pasif saja seperti resistor, kapasitor, dan inductor. Jika bpf aktif menggunakan
komponen aktif seperti op-amp.

3.7. Kurva hasil simulasi

Kurva HPF Aktif


25

20

15

10
Av (dB)

Av (dB)
5

0
5 10 50 100 fc = 106.1 500 1k 5k 10k 50k 100k
-5

-10
Frekuensi (Hz)

Kurva HPF Pasif


0
5 10 50 100 fc = 106.1 500 1k 5k 10k 50k 100k

-5

-10
Av (dB)

Av (dB)
-15

-20

-25

-30
Frekuensi (Hz)
Kurva BPF Pasif
0
5 10 50 100 1K 1.736 K 5K 10 K 50 K 100 K 500 K

-2

-4

-6

-8

-10

-12

Av(dB)

Kurva BPF Aktif


5

0
5 10 100 500 1K 5K 5.491 K 10 K 50 K 100 K 500 K
-5

-10

-15

-20

-25

-30

-35

-40

Av(dB)
DAFTAR PUSTAKA

http://elektronika-dasar.web.id/filter-aktif-high-pass-hpf/
http://setiaagungw.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-dan-aplikasi-rangkaian-high.html
https://depokinstruments.com/2016/09/16/passive-hpf-high-pass-filter/
http://setiaagungw.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-dan-kupas-tentang-band-pass.html
http://elektronika-dasar.web.id/band-pass-filter-bpf-aktif/

Anda mungkin juga menyukai