Anda di halaman 1dari 9

Low Pass Filter

Filter adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk melewatkan tegangan output pada
frekuensi tertentu. Filter dapat diklafisikasikan menjadi dua yaitu filter analog dan digital.
Filter analog dirancang untuk memproses sinyal analog, sedang filter digital memproses
sinyal analog dengan menggunakan teknik digital. Untuk merancang rangkaian filter dapat
digunakan komponen pasif (R,L,C) dan komponen aktif (Op-Amp, transistor). Filter aktif
berisi memperkuat perangkat untuk meningkatkan kekuatan sinyal sementara pasif tidak
mengandung memperkuat perangkat untuk memperkuat sinyal. Untuk membuat filter
seringkali dihindari penggunaan inductor, terutama karena ukurannya yang besar. Sehingga
umumnya filter pasif hanya memanfaatkan komponen R dan C saja. Dengan demikian filter
dapat dikelompokkan menjadi filter pasif dan filter aktif. Berikut grafik dari filter low pass
filter adalah sebagai berikut:

Low pass filter adalah sebuah rangkaian filter dimana tegangan keluarannya tetap dari
DC naik sampai ke suatu frekuensi cut-off (fc) kemudian akan dilewatkan/diloloskan adalah
sinyal yang memiliki frekuensi dibawah nilai cut-off yaitu amplitudonya turun 70,7%

(0,707) atau-3dB (dB =-20Log Vout / Vin) dari gain tegangan diizinkan untuk lolos, dan
bersama naiknya frekuensi di atas fc, ketika terdapat sinyal yang berada diatas nilai cut-off
maka sinyal tersebut akan dilemahkan, diredam atau ditahan (turun).

Perlu diketahui bahwa frekuensi di atas frekuensi cut-off (-3dB) yakni di atas 32,94
Hz, mengalami atenuasi (redaman) yang sangat besar. Dan juga reaktansi induktor
meningkat seiring meningkat-nya frekuensi. Reaktansi yang semakin besar menyebabkan
frekuensi tinggi tidak dapat melewati induktor untuk dapat mengalir ke beban. Kapasitor (C)
pada rangkaian low pass filter akan memiliki reaktansi yang semakin rendah ketika frekuensi
meninggi. Hal ini menyebabkan frekuensi yang berada di atas frekuensi cut-off langsung
mengalir (bypass) ke ground, sedangkan frekuensi yang berada di bawah frekuensi cut-off
akan mengalir ke beban (RLoad).

Frekuensi cut-off pada penguatan -3db berada pada sekitar 10KHz, atau sinyal yang
diloloskan pada 0 db sampai pada frekwensi 100Hz. Ini sudah cukup pada sebagai umpan
balik pada sistem kontrol temperature dengan frekuensi sampling maksimal 50Hz atau
20mS. Paling tidak dengan waktu sampling 50mS sinyal umpan balik sudah bisa mengikuti
respon temperatur plant dengan penguatan 0 db.
1. Low Pass Filter Pasif
Sebuah Low Pass Filter bisa menjadi kombinasi kapasitansi, induktansi atau resistensi
dimaksudkan untuk menghasilkan redaman tinggi di atas frekuensi tertentu dan sedikit atau
tidak ada pelemahan di bawah frekuensi. Karena ada dua komponen pasif dalam filter pasif
desain sinyal output memiliki amplitudo kecil dari sinyal input yang sesuai, oleh karena itu
pasif RC filter melemahkan sinyal dan memiliki keuntungan kurang dari satu,(kesatuan).
Frekuensi di mana transisi terjadi disebut "cut off" frekuensi. Yang paling sederhana low
pass filter terdiri dari resistor dan kapasitor tapi low pass filter yang lebih canggih memiliki
kombinasi induktor seri dan kapasitor paralel. Rangkaian dari low pass filter pasif ini adalah
sebagai berikut:

Pada gambar rangkaian diatas dapat dilihat bahwa, pada rangkaian low pass filter pasif
sebuah resistor tunggal di seri dengan kapasitor non-terpolarisasi tunggal (atau komponen
reaktif tunggal) di sebuah sinyal input Vin, sementara output sinyal Vout diambil dari
seluruh kapasitor. Prinsip kerja low pass filter yang diloloskan adalah sinyal dengan
frekuensi dibawah batas cut-off (fc). Low pass filter memiliki tegangan output konstan dari
DC (0Hz), sampai frekuensi cut-off ditentukan. Frekuensi cut-off atau -3dB, dapat

ditemukan dengan menggunakan rumus, c = 1 / (2RC). Sudut fase dari sinyal output pada
c dan -45o untuk low pass filter.

Keuntungan dari filter atau penyaring dalam hal ini, umumnya dinyatakan dalam
decibel dan merupakan fungsi dari nilai output dibagi dengan nilai input yang sesuai dan
diberikan sebagai:
Gain in dB = 20 log Vout/ Vin
Aplikasi pasif filter low pass berada di amplifier audio dan sistem speaker untuk
mengarahkan sinyal frekuensi bass yang lebih rendah untuk speaker bass yang lebih besar
atau untuk mengurangi noise frekuensi tinggi (mendesis) distorsi jenis. Bila digunakan
seperti ini di aplikasi audio filter lolos rendah kadang disebut "high-cut", atau"cut treble"
filter.
Contoh penggunaan filter ini adalah pada aplikasi audio, yaitu pada peredaman
frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada tweeter) sebelum masuk speaker bass atau
subwoofer (frekuensi rendah). Kumparan yang diletakkan secara seri dengan sumber
tegangan akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah, sedangkan
sebaliknya kapasitor yang diletakkan seri akan meredam frekuensi rendah dan meneruskan
frekuensi tinggi. Komponen rangkaian low pass filter berupa komponen induktor (L) dan
kapasitor (C). Rangkaian ini juga berfungsi sebagai filter harmonisa pada sistem distribusi
yang menjaga agar gelombang tegangan atau arus tetap sinusoidal. Contoh aplikasi lowpass
filter pada sinyal digital adalah memperhalus gambar dengan Gaussian blur.
Aplikasi filter low pass pada sensor temperatur sering digunakan sebagai umpan balik
pada sistem kontrol temperatur. Sensor sangat penting dalam sistem kontrol, harus memiliki
kepresisian yang baik dan harus stabil. Dalam aplikasinya sensor temperatur mengubah
temperatur menjadi tegangan. Namun tegangan yang dihasilkan oleh sensor selalu disertai
dengan sinyal-sinyal diluar dari informasi yang sebenarnya.
Sebagai contoh sensor temperatur LM35, merupakan sensor elektronik yang kompak
dan murah harganya dapat digunakan sebagai senor temperatur dalam sistem kontrol. Sensor
ini memiliki kepresisian 10mV/oC. Biasanya sensor ini diperpanjang dengan menggunakan 3
buah kabel jalur tegangan dc +- dan jalur keluaran sensor. Sinyal noise akan dihasilkan

karena adanya perpanjangan kabel dan akan membuat kesalahan pada sistem umpan balik.
Untuk menghilangkan sinyal-sinyal yang bukan informasi dari temperatur digunakan filter
low pass. Yang paling murah menggunakan komponen pasif R dan C yang diletakkkan pada
ujung paling akhir dari perpanjangan kabel menuju ke pengkondisi sinyal.

Filter low pass diatas memiliki orde 1. Agar penurutan penguatan menjadi lebih tajam
digunakan orde 2 dengan menyusun 2 filter low pass secara kaskade. Sebagai contoh dua
filter low pass dihubungkan secara kaskade diperlihatkan dalam gambar berikut ini.

Frekuensi cut-off (fc) dari filter pasif lolos bawah (Low Pass Filter,LPF) dengan RC
dapat dituliskan dalam persamaan matematik sebagai berikut:

Rangkaian filter pasif LPF RC diatas terlihat seperti pembagi tegangan menggunakan
R. Dimana pada filter LPF RC ini teganga output diambil pada titik pertemuan RC.
Tegangan output (Vout) filter pasif LPF seperti terlihat pada rangkaian diatas dapat
diekspresikan dalam persamaan matematis sebagai berikut:

Besarnya penguatan tegangan (G) pada filter pasif yang ideal maksimum adalah 1 =
0dB yang hanya terjadi pada frekuensi sinyal input dibawah frekuensi cut-off (fc).
Penguatabn tegangan (G) filter LPF RC pasif dapat dituliskan dalam persamaan matematis
sebagai berikut:

Dan penguatan tegangan (G) LPF RC dapat dituliskan dalam satuan dB sebagai
berikut. Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat beberapa karakteristik
mendasar sebagai berikut:

2. Low Pass Filter Aktif


Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter pasif yaitu :
Penguatan dan frekuensinya mudah diatur, selama op-amp masih memberikan penguatan
dan sinyal input tidak sekaku seperti pada filter pasif. Pada dasarnya filter aktif lebih
gampang diatur.

Tidak ada masalah beban, karena tahanan inputtinggi dan tahanan output rendah. Filter aktif
tidak membebani sumber input.
Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter pasif, karena pemilihan variasai
dari op-amp yang murah dan tanpa induktor yang biasanya harganya mahal.

Filter aktif sangat handal digunakan pada komunikasi dan sinyal prosesing, tapi juga
sangat baik dan sering digunakan pada rangkaian elektronika seperti radio, televisi, telepon,
radar, satelit ruang angkasa dan peralatan biomedik.

Pada masing masing filter aktif menggunakan op-amp sebagai elemen aktifnya dan
tahanan, kapasitor sebagai elemen pasifnya. Biasanya dan pada umumnya IC 741 ckup baik
untuk rangkaian filter aktif, namun op-amp dengan high speed seperti LM301, LM318 dan
lain lainnya dapat juga digunakan pada rangkaian filter aktif untuk mendapatkan slew rate
yang cepat dan penguatan serta bandwidth bidang kerja lebih baik. Rangkaian dari low pass
filter aktif ini adalah sebagai berikut:

Sebuah tapis/filter merupakan sebuah jaringan yang didesain agar dapat melewatkan
isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat dapat diloloskan
disebut pita lolos (pass band) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak disebut pita henti
(stop band). Filter dengan pita lolos pada frekeunsi rendah disebut filter lolos rendah,
sedangkan untuk pita lolos pada frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi. Kita dapat juga
mendesain filter dengan pita henti pada frekuensi rendah dan pada frekuensi tinggi.

Pada bagian ini kita akan mempelajari filter lolos rendah dengan menggunakan opamp. Low pass filter yang dibahas disini adalah model butterworth dan beberapa model
lainnya antara lain adalah model buffer model inveting. Low Pass Filter adalah filter yang
akan meloloskan frekuensi yang berada dibawah frekuensi cut off (fc) dan meredam
frekuensi diatas fc. Seperti tampak pada gambar adalah gambar Low Pass Filter Butterworth
dengan perhitungan sebagai berikut:

dimana :

dan

didapat :

dan tegangan ouputnya :

Jadi persamaannya :

Dimana :

penguatan filter fungsi frekuensi

penguatan pass band dari filter

f = frekuensi sinyal input

cut off frekuensi tinggi dari filter

Sudut fasa yang terjadi pada Low PassFilter ini adalah :

sehingga sudutnya adalah :

Frekuensi respon dari LPF


Pengoprasian dari Low Pass Filter ini ada 3 macam yaitu :
Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) (Fin << fc) maka
penguatan tegangan / Gain (G) = 1 atau G=0dB.

Pada saat frekuensi sinyal input sama dengan frekuensi cut-off (fc) (Fin = fc) maka =
1/RC sehingga penguatan tegangan (AF) / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan
tegangan sebesar 3 dB.

Pada saat frekuensi sinyal input lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) (Fin >> fc) maka
besarnya penguatan tegangan (G) = 1/RC atau G = -20 log RC.

Anda mungkin juga menyukai