Anda di halaman 1dari 6

Delta Modulasi

Sebagai Solusi Mengatasi Gangguan Transmisi Sinyal

Oleh: Herry Sudjendro, M.T


Widyaiswara PPPPTK BOE Malang

ABSTRAK

Delta modulasi dirancang untuk mengatasi gangguan pada sistem komunikasi analog
dengan menerapkan sistem komunikasi digital 1 bit yang merupakan model paling
sederhana. Level informasi sinyal analog akan dikodefikasi menjadi kedudukan sederetan
bit yang merupakan hasil perubahan level analog ke pulsa digital. Pada reproduksi,
sederetan pulsa delta modulasi akan diterjemahkan oleh rangkaian integrator sebagai
informasi naik atau menurun, sehingga dihasilkan sinyal informasi sesuai sumbernya.

Kata kunci: delta modulasi, komunikasi digital, integrator

Pendahuluan
Delta modulasi adalah sistem komunikasi digital dengan kecepatan bit yang relatif
rendah.Sistem ini dikembangkan untuk mengatasi sistem komunikasi analog yang rentan
terhadap gangguan sinyal pada transmisi, di mana sinyal yang diterima di penerima
mengalami gangguan seperti dengung dari noise, sinyal informasi menjadi sangat lemah.
Akibatnya antara pengirim dan penerima informasi sangat terganggu. Gangguan tersebut
bisa jadi karena adanya petir, percikan pengapian dari kendaraan bermotor yang masih
menggunakan platina atau gangguan fisik lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya sinyal informasi yang berupa sinyal analog
harus dirubah menjadi sinyal digital. Sinyal digital terbebas dari gangguan sinyal, karena
informasi yang dikirim hanyalah informasi level pulsa high dan low saja. Apabila saluran
transmisi sangat panjang, maka informasi sinyal level high dan low bisa di-regenerasikan
menjadi level-level pulsa yang tegas antara high dan low.
Delta Modulator
Pada sistem delta modluasi, informasi berupa sinyal input analog akan diolah menjadi
pulsa-pulsa digital, bukan melalui rangkaian analog to digital converter (ADC), melainkan
melalui sebuah rangkaian komparator detektor level.
Sinyal input analog sebagai sinyal referensi dikomparasikan dengan sinyal clock melalui
sebuah rangkaian komparator.
Gambar.1 Delta modulator
Sinyal clock akan mengikuti pola sinyal analog sebagai referensi dengan cara selalu
mengikuti gerakan sinyal analog.
Pada saat sinyal analog memiliki amplirudo yang meningkat naik, maka sinyal clock
akan mengikutinya. Pada kondisi ini keluaran dari komparator adalah pulsa-pulsa
clock memiliki level positif.
Pada saat kondisi sinyal analog tidak ada perubahan level sinyal yang cukup besar,
maka sinyal clock akan berada secara kontinyu pada level di atas dan di bawah
tegangan referensi analog secara periodik, sehingga keluaran dari rangkaian
komparator adalah pulsa-pulsa sinyal clock dengan polaritas positif dan negatif
bergantian secara periodik.
Pada saat sinyal referensi analog menurun level tegangannya, maka akan diikuti
oleh gerakan sinyal clock. Pada kondisi ini, keluaran dari komparator adalah pulsa-
pulsa dari sinyal clock yang memiliki level negatif.

Gambar 2. Pola komparasi antara sinyal analog (referensi) dan sinyal clock
Dengan demikian, keluaran pulsa-pulsa dari komparator adalah sederetan pulsa
yang mengandung informasi level tegangan. Pulsa-pulsa tersebut siap dikirim ke penerima
melalui medium dengan kualitas reproduksi yang lebih bagus, karena pada prinsipnya pulsa-
pulsa digital hanya mengenal logik high dan low. Sehingga pada penerima, sejelek apapun
kualitas sinyal digitsl ysng diterima, akan diperbaiki melalui sebuah rangkaian regenerator
dengan menguatkan pulsa-pulsa digital tersebut. Dengan demikian akan didapatkan
informasi yang jelas tentang kedudukan pulsa (high maupun low), untuk dikembalikan
(demodulasi) ke dalam bentuk informasi awal (sinyal referensi).
Modulator ini terdiri dari quantizer yang mengubah perbedaan antara sinyal input
dan rata-rata dari langkah-langkah sebelumnya. Dalam bentuk yang paling sederhana,
quantizer dapat diwujudkan dengan pembanding direferensikan ke 0 (dua tingkat quantizer),
yaitu output 1 jika sinyal input positif atau 0 negatif.

Gambar 3. Sinyal dari delta modulation


Delta Demodulator
Pada sisi penerima, pulsa-pulsa dari delta modulasi akan diolah kembali ke dalam
sinyal analog. Pengolahan ini tidak dilakukan dengan menggunakan rangkaian digital to
analog converter (DAC), melainkan melalui sebuah integrator yang dibentuk dengan sebuah
Low Pass Filter (LPF)
Sinyal digital hasil reproduksi tersebut diterjemahkan kembali oleh rangkaian delta
demodulator, yang bisa dibangun dengan rangkaian paling sederhana berupa rangkaian
integrator untuk didapatkan kembali sinyal informasi.

Gambar 4. Delta demodulator (Integrator)

Gambar 5. Proses reproduksi sinyal delta demodulator


Gambar 5 di atas menunjukkan proses reproduksi pulsa-pulsa delta modulasi dikembalikan
ke bentuk sinyal aslinya melalui rangkaian integrator yang berupa low pass filter. Dari hasil
percobaan laboratorium, bisa dilihat bentuk sinyal reproduksi seperti pada gambar 6 di
bawah.
Gambar 6. Sinyal reproduksi delta modulasi dilihat dengan CRO

Demodulator hanyalah sebuah integrator (seperti yang ada di loop umpan balik) yang
output naik atau turun dengan masing-masing 1 atau 0 yang diterima. Integrator sendiri
merupakan bentuk low-pass filter. Untuk memperhalus sinyal reproduksi, maka diperlukan
rangkaian Low Pass Filter dengan tingkatan yang lebih tinggi, bisa melalui LPF orde 2 alatu
lebih.
Kesimpulan:
Delta modulasi merupakan prinsip yang paling dasar dari sistem digital modulasi,
yang kemudian dikembangkan lebih luas dalam bentul Pulse Code Modulation
(PCM) melalui proses modulasi-demodulasi yang lebih rumit.

Delta modulasi mampu mengatasi gangguan-gangguan transmisi sinyal yang


muncul pada sistem komunikasi analog.
II. MODULASI DELTA.

Modulasi Delta merupakan salah satu dari beberapa macam modulasi digital yang
merupakan suatu teknik konversi sinyal analog to digital yang digunakan untuk transmisi
informasi suara. Modulasi Delta merupakan sebuah teknik modulasi dimana suatu sinyal
analog dapat dikodekan dalam digit (bit) . Modulasi Delta merupakan salah satu sistem
berbasis Pulse Code Modulation (PCM). Prinsip kerja Modulasi Delta adalah pengiriman
deretan pulsa-pulsa dengan lebar tetap, yang polaritasnya menunjukkan apakah keluaran
integrator harus naik atau turun pada masing-masing pulsa. Keluaran dibuat naik atau
turun oleh suatu langkah yang tetap pada masing-masing pulsa. Modulator Delta
membandingkan isyarat analog dan successive isyarat hasil Digital to Analog Converter
(DAC) dan mentransmisikannya dengan 1 bit saja. Rangkaian Modulator Delta terdiri
atas beberapa blok rangkaian yaitu pembanding, encoder ( D-Flip flop ), integrator
diskret yang merupakan untai staircase generator dan pembangkit clock. Agar dapat
dipancarkan lewat media udara keluaran Modulator Delta dimasukkan modulator
FSK dan pemancar FM.

Dalam elektronik , modulasi adalah proses yang berbeda-beda satu atau lebih sifat-sifat
periodik frekuensi tinggi gelombang , yang disebutsinyal pembawa, sehubungan
dengan sinyal modulasi. Hal ini dilakukan dengan cara yang sama
sebagai musisi dapat memodulasi nada (gelombang periodik) dari alat musik dengan variasi
yang volume , waktu dan pitch . Tiga parameter utama dari bentuk gelombang periodik
yang amplitudo ("volume"), yang fase ("timing") dan frekuensi ("pitch"), yang semuanya
dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal frekuensi rendah untuk mendapatkan termodulasi
sinyal. Biasanya frekuensi tinggi sinusoida gelombang digunakan sebagai sinyal
pembawa , tetapi pulsa gelombang persegi kereta juga dapat terjadi.
Dalam telekomunikasi , modulasi adalah proses menyampaikan sinyal pesan, misalnya
aliran bit digital atau sinyal audio analog, di dalam sinyal lain yang dapat ditularkan secara
fisik. Modulasi gelombang sinus digunakan untuk mentransformasikan baseband sinyal
pesan kepassband sinyal, untuk frekuensi rendah contoh sinyal audio menjadi sinyal
frekuensi radio (RF sinyal). Dalam komunikasi radio, sistem kabel TV atau telepon
diaktifkan jaringan publik misalnya, sinyal-sinyal listrik hanya dapat ditransfer melalui
spektrum frekuensi passband terbatas, dengan spesifik (non-nol) atas frekuensi cutoff dan
bawah. Modulasi pembawa gelombang sinus memungkinkan untuk menyimpan konten
frekuensi sinyal dipindahkan sedekat mungkin dengan frekuensi tengah (biasanya frekuensi
pembawa) dari passband tersebut.
Sebuah alat yang melakukan modulasi dikenal sebagai modulator dan perangkat yang
melakukan operasi kebalikan dari modulasi dikenal sebagai demodulator (kadang-
kadang detektor atau demod). Sebuah perangkat yang dapat melakukan operasi adalah
sebuah modem(modulator-demodulator).
TUJUAN
Tujuan modulasi digital adalah untuk mentransfer digital bit stream melalui
analog bandpass saluran , misalnya melalui jaringan telepon diaktifkan umum (di
mana bandpass filtermembatasi rentang frekuensi antara 300 dan 3400 Hz), atau melalui
pita frekuensi radio terbatas .
Tujuan dari modulasi analog adalah untuk mentransfer analog baseband (atau lowpass )
sinyal, misalnya sinyal audio atau sinyal TV, melalui bandpass analog saluran , misalnya
pita frekuensi radio yang terbatas atau jaringan kabel saluran TV.
Modulasi analog dan digital memfasilitasi pembagian frekuensi multiplexing (FDM),
dimana menyampaikan informasi rendah beberapa sinyal ditransfer secara bersamaan selama
fisik medium bersama sama, menggunakan saluran passband terpisah.
Tujuan dari metode modulasi digital baseband, juga dikenal sebagai line coding , adalah
untuk mengalihkan aliran bit digital melalui baseband saluran, biasanya disaring non-kawat
tembaga seperti bus serial atau kabel jaringan area lokal .
Tujuan metode modulasi pulsa adalah untuk mentransfer narrowband sinyal analog,
misalnya panggilan telepon melalui pita lebar saluran baseband atau, dalam beberapa skema,
sebagai bit stream di atas yang lain transmisi digital sistem.
Dalam synthesizer musik, modulasi dapat digunakan untuk mensintesis bentuk gelombang
dengan spektrum nada yang diinginkan. Dalam hal ini frekuensi carrier biasanya dalam
urutan yang sama atau jauh lebih rendah dari gelombang modulasi. Lihat misalnya sintesis
modulasi frekuensi atau modulasi cincin

Anda mungkin juga menyukai