Anda di halaman 1dari 10

A.

Sinyal Analog dan Sinyal Digital


1. Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sebuah kontinyu sinyal untuk waktu yang berbeda-beda, fitur
variabel dari sinyal adalah representasi dari beberapa waktu lain yang bervariasi jumlah, yaitu
analog dengan sinyal yang berbedabeda dalam waktu lain, Ini berbeda dari sinyal digital dalam
hal fluktuasi kecil sinyal yang bermakna, analog biasanya memikirkan dalam listrik konteks
namun mekanik pneumatik hidrolik dan sistem lain juga menyampaikan sinyal analog.
Elektrik merupakan properti yang paling sering digunakan yang di dalamnya terdapat
tegangan yang diikuti oleh frekuensi, arus, dan biaya, sebuah sinyal analog mempunyai sinyal
diukur adalah respon terhadap perubahan dalam fenomena fisik, seperti suara, cahaya, suhu,
posisi, atau tekanan, misalnya dalam rekaman suara
Sinyal analog memiliki resolusi teoritis tak terbatas, dalam prakteknya sebuah sinyal
analog tunduk pada kebisingan dan yang terbatas adalah laju perubahan tegangan, sehingga baik
analog dan sistem digital ada pembatasanpembatasan dalam resolusi dan bandwidth.
Keuntungan utama sinyal analog adalah baik dari sinyal analog itu sendiri juga memiliki potensi
yaitu jumlah sinyalnya yang tak terbatas dalam resolusi sinyal, apabila dibandingkan dengan
sinyal-sinyal digital, sinyal analog mempunyai kepadatan yang tinggi, dapat dilakukan
pengolahan lebih sederhana dibandingkan dengan digital, sinyal analog dapat diproses secara
langsung oleh komponen analog, meskipun beberapa proses tidak tersedia kecuali dalam bentuk
digital
Kerugian utama dari sinyal analog adalah bahwa sistem apapun memiliki suara yaitu
acak variasi yang tidak diinginkan, Sebagian sinyal akan disalin dan disalin ulang, atau
ditransmisikan dalam jarak jauh, listrik kerugian ini dapat dikurangi dengan melindungi
hubungan baik dari beberapa jenis seperti kabel koaksial atau twisted pair, lalu dampak dari
kebisingan juga membuat kehilangan sinyal dan distorsi, dan ini tidak mungkin untuk pulih,
karena memperkuat sinyal untuk memulihkan bagian dilemahkan memperkuat sinyal suara juga.

A. Ciri ciri Sinyal Analog :


1. Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi
2. Memungkinkan frequency division multiplexing

B. Jenis-jenis modulasi analog :

1. Amplitude modulation (AM) Modulasi jenis ini adalah modulasi yang paling sederhana,
frekwensi pembawa atau carrier diubah amplitudenya sesuai dengan sinyal informasi yang akan
dikirimkan, dengan kata lain AM adalah modulasi dalam, dimana amplitude dari sinyal pembawa
berubah karakteristiknya sesuai dengan amplitude sinyal informasi, modulasi ini disebut juga
linear modulation, artimya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat linier mengikuti sinyal
informasi yang akan di jalankan.

2. Frequency modulation (FM) Modulasi Frekwensi adalah salah satu cara merubah sinyal
sehingga memungkinkan untuk membawa dan mentransmisikan informasi ketempat tujuan.
frekwensi dari sinyal pembawa dapat berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari sinyal
informasi, dan FM ini lebih tahan noise dibanding AM.
3. Pulse Amplitude Modulation (PAM) PAM adalah merubah amplitudo sinyal carrier yang
berupa deretan pulsa diskrit yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari sinyal informasi
yang akan dikirimkan ketempat tujuan, sehingga sinyal informasi yang dikirim tidak seluruhnya
tapi hanya sampelnya saja.

2. Sinyal Digital
Semua informasi digital memiliki sifat-sifat umum yang membedakannya dari metode
komunikasi analog sinkronisasi dalam informasi digital yang disampaikan oleh simbol urutan
yang diperintahkan, semua skema digital memiliki beberapa metode untuk menentukan awal
sebuah urutan dan semua komunikasi digital memerlukan bahasa, yang terdiri dari semua
informasi bahwa pengirim dan penerima harus komunikasi digital kedua miliki, di muka, agar
komunikasi bisa sukses
Gangguan noise dalam komunikasi analog selalu memperkenalkan beberapa, umumnya
penyimpangan atau kesalahan kecil antara dimaksudkan dan komunikasi aktual, gangguan dalam
komunikasi digital tidak mengakibatkan gangguan kecuali kesalahan sangat besar untuk
menghasilkan sebuah simbol yang disalahartikan sebagai simbol lainnya, atau mengganggu
urutan simbol-simbol. kesalahan dalam komunikasi digital bisa mengambil bentuk kesalahan
substitusi di mana simbol yang seharusnya digantikan dengan simbol lain.
Komunikasi digital umumnya bebas dari kesalahan, dan salinansalinan dapat dibuat tanpa batas,
ketika variabel yang terus-menerus dan nilai analog direpresentasikan dalam bentuk digital maka
akan ada keputusan mengenai jumlah simbol yang akan ditetapkan untuk nilai, jumlah simbol
menentukan presisi atau resolusi yang dihasilkan datum.
Perbedaan antara nilai analog aktual dan representasi digital dikenal sebagai kesalahan
kuantisasi, sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada media magnetik berupa tape atau disk tanpa
mengalami pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan, metode-metode pemrosesan
sinyal digital juga membolehkan implementasi algoritma-algoritma pemrosesan sinyal yang lebih
canggih.
Implementasi digital dalam sistem pemrosesan sinyal mempunyai biaya lebih murah
dibandingkan secara analog, hal ini disebabkan karena perangkat keras digital lebih murah, atau
mungkin karena implementasi digital memiliki fleksibilitas untuk dimodifikasi, kelebihan-
kelebihan pemrosesan sinyal digital yang telah disebutkan sebelumnya menyebabkan pemrosesan
sinyal digital lebih banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, namun implementasi digital
tersebut memiliki keterbatasan, dalam hal kecepatan konversi A/D dan pengolah sinyal digital
yang bersangkutan.
A. Ciri-ciri Sinyal Digital :

1. Mampu mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat
dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan
kuantitas informasi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara
interaktif

B. Jenis-jenis Modulasi Digital

1. ASK (Amplitudo Shift Keying) adalah suatu bentuk modulasi yang mewakili data digital
sebagai variasi amplitudo dari gelombang pembawa, amplitudo dari sinyal carrier analog
bervariasi sesuai dengan aliran bit (modulasi sinyal), menjaga frekuensi dan fase konstan. Tingkat
amplitudo dapat digunakan untuk mewakili logika 0 dan 1, ASK (Amplitude Shift Keying)
merupakan suatu modulasi di mana logika 1 diwakili dengan adanya sinyal dan logika 0 diwakili
dengan adanya kondisi tanpa sinyal.

2. Frequncy Shift Keying Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui
penggeseran frekuensi. Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan
gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa

3. Phase Shift Keying Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui pergeseran fase.
Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang memungkinkan fungsi pemodulasi fase
gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya.

B. Gerbang Logika

Sebuah sistem digital dapat dihasilkan melalui rangkaian elektronika yang dikenal
sebagai gerbang logika (logic gate). Suatu gerbang logika mmpunyai terminal keluaran (output)
dan satu atau lebih atu terminal masukan (input). Output dari suatu gerbang logika dapat bernilai
tinggi (high-1) ataupun rendah (low 0) yang bergantung pada tingkatan inputnya. Dalam suatu
gerbang logika, transisi antar level digital 1 dan 0 dapat dilakuan dengan mengubah satu level
tegangan lainnya (misalnya dari tegangan nol (0) ke tegangan +5 volt) dengan menggunkan
komponen sakelar digital (switch).

1. Dioda dan Transistor


Dioda dan Transistor merupakan komponen aktif yang sifat-sifat fisisnya dapat berubah ketika
arus dan tegangan listrik yang berubah-ubah. Dioda dan Transistor merupakan komponen yang
dapat digunakan sebagai switch pada rangkaian digital yang berfungsi untuk melakukan transisi
antara level digital 1 dan 0.
a. Dioda
Dioda adalah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik hanya ke
satu arah, maka dioda dinyatakan dengan simbul seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah
ini.

Sebuah dioda terdiri atas dua blok semikonduktor yang telah dikotori atau dicampur dengan
bahan lain (doped-semi- conductors) dan kemudian. digabungkan. Satu blok semi konduktor
merupakan semikonduktor tipe P (positif) dan blok semikonduktor tipe-N (negatif).
Cara kerja dioda dibedakan menjadi 2, yaitu panjar maju (forward biased). ketika terminal negatif
suatu umber listrik (baterai) dihubungkan keterminal negatif dioda. Kemudian Panjar mundur
(reverse biased) ketika terminal negatif suatu sumber listrik (baterai) dihubungkan keterminal
positif dioda.

b. Transistor
Kemampuan mengontrol besarnya arus listrik ini dimiliki oleh transistor. Transistor dpat
digunakan untuk menaikkan dan menurunkan arus listrik yang melaluinya. Secara umum
transistor, dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu t transistor bipolar (NPN dan PNP)

Pada transistor bipolar NPN, bahan semikonduktor tipe P ditempatkan diantara dua bahan
semikonduktor tipe- N, bahan konduktor tipe- P dibuat lebih tipis diandingkan tipe- N. Transistor
NPN terdiri atas emitor (emitter), basis (base), dan kolektor (collector). Pada transistor tipe NPN,
sebagian kecil arus elektron mengalir dari emito (E). menuju ke basi (B) dan disaat yang
bersamaan, sebagian besar arus elektron mengalir dari emitor (E) menuju ke kolektor (C).

Transistor PNP merupakan kebalikan dari transistor NPN. Tersusun atas gabungan bahan-bahan
semikonduktor dengan menempatkan lapisn tipi semikonduktor dengan menempatkan lapisn tipis
konduktor tipe - N diantara dua lapisan tipe - P yang lebih tebal.

2. Jenis-jenis Gerbang Logika


a. Gerbang NOT
Pengoperasian gerbang logika NOT mengikuti prinsip "Jika A tinggi (high), maka output Y akan
rendah (low) dan jika input A rendah (low), maka output Y akan tinggi (high). "Rangkaian ini
dapat mengubah sinyal digital 0 menjadi sinyal digital 1 (1 id NOT 0 = satu bukan nol) dan
mengubah sinyal digital I menjadi digital 0 (0 is NOT I = nol bukan satu). Dalam hal ini, input
dan output dari gerbang logika NOT dapat dinyatakan sebagai Y=A.

b. Gerbang AND
Pada gerbang logika AND mengikuti prinsip "Jika input A dan B keduanya tinggi ( high ) maka
output Y akan tinggi ( high ) dan jika input A dan B salah satu atau keduanya rendah (low), maka
output Y akan rendah (low )". Dalam. hal ini, input dan output dari gerbang logika AND dapat
dinyatakan sebagai Y=A.B

c. Gerbang OR
Pengoperasian gerbang logika OR mengikuti prinsip "Jika input A dan B atau keduanya tinggi
( high ), maka output Y akan tinggi ( high ) dan jika input A dan B keduanya rendah (low), maka
output Y akan rendah (low )". Dalam hal ini, input dan output dari gerbang logika OR dapat
dinyatakan sebagai Y=A+B
d. Gerbang NAND
Pengoperasian gerbang logika NAND merupakan kebalikan dari gerbang logika AND, yaitu
mengikuti prinsip "Jika input A dan B keduanya tinggi ( high), maka output Y akan rendah (low )
dan jika input A atau B salah satu atau keduanya rendah (low), maka output Y akan tinggi
( high )". Dalam hal ini, input dan output dari gerbang logika NAND dapat dinyatakan sebagai
Y=A.B

e. Gerbang NOR
Pengoperasian gerbang logika NOR merupakan kebalikan dari gerbang logika OR, yaitu
mengikuti prinsip "Jika input A dan B keduanya rendah (low). maka output Y akan tinggi ( high )
dan jika input A dan B atau keduanya tinggi (high), maka output Y akan rendah (low )". Dalam
hal ini, input dan output dari gerbang logika NOR dapat dinyatakan sebagai Y=A+B

f. Gerbang Ex-OR
Pengoperasian gerbang logika Ex-OR mengikuti prinsip "Jika salah satu dari kedua inputnya
tinggi ( high ), maka outputnya akan tinggi ( high ) dan jika kedua inputnya tinggi ( high) atau
rendah (low), maka outputnya akan rendah (low )", Dalam hal ini, input dan output gerbang
logika Ex-OR dapat dinyatakan sebagai Y=A B

g. Gerbang Ex-NOR
Pengoperasian gerbang logika Ex-NOR mengikuti prinsip. "Jika salah satu dari kedua inputnya
tinggi ( high ), maka outputnya akan rendah (low ) dan jika kedua inputnya tinggi (high) atau
rendah (low), maka outputnya akan tinggi ( high )", Dalam hal ini, input dan output dari gerbang
logika Ex-NOR dapat dinyatakan sebagai Y= A B

C. Bilangan Biner
1. Pengertian Bilangan Biner
Bilangan biner (binary number) adalah bilangan yang hanya dituliskan dengan angka nol (0) dan
satu (1). Sistem bilangan yang sering kita gunakan adalah bilangan desimal yang memiki sepuluh
digit ya 0, 1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9 Bagaimanakah mengubah suatu bilangan dalam sistem biner
(binary number)? Dalam sistem desimal, angka ke-n dan kanan menyatakan 10n−1.

Misal kita menyatakan bilangan desimal 7356 bilangan ini dapat dinyatakan:

7 × 10³ + 3 × 10² + 5 × 10¹ + 6 × 100

Angka pertama dari kanan adalah 6 × 101−1=16,angka kedua dari kanan 5× 102−1=50, angka
ketiga dari kanan 3 ×10 3−1 =300 dan angka ke empat dari kanan 7 ×10 4−1 = 7000. Tampak dari
digit dari bilangan desimal hadir sebagai koefisian-koefisien (digit yang diben garis bawah) dari
eksponen 10.

Dengan cara yang sama kita dapat menampilkan bilangan biner dengan bilangan bilangan
eksponen 2. Dimana dalam sistem bilangan biner angka ke-n dari kanan menyatakan 2n−1. Jika
pada bilangan desimal, koefisien-koefisiennya merupakan digit 0 sampal dengan digit 9,
koefisien pada bilangan biner hanya digit 0 dan 1. Sebagai contoh bilangan 6 dapat kita tampilkan
sebagal berikut:

6=1 × 2² +1× 2¹ + 0 × 20

Kita tulis 6, untuk menampilkan bilangan 6 dalam sistem biner, yaitu sebagai berikut

6 2=110

Perhatikan dalam hal ini lambang 110 tidak dibaca seratus sepuluh seperti pada sistem desimal
tetapi dibaca "satu satu nol". Cara kedua untuk menampilkan 6 dalam sistem biner juga dapat
dengan pembagian terus menerus dengan 2 dan menulis Sisa pembagian di kolom kanan.
Pembagian berhenti jika sisa pembagian terakhir adalah 1 dan 0. Hasil dibaca pada kolom sisa
(kolom paling kanan) dari bawah ke atas. Untuk jelasnya perhatikan hitungan berikut.

6
2-----------0 sisa pembagian
3
2-----------1 sisa pembagian (digit cetak tebal)dan bawah keatas memberikan 62=110
1

Contoh:

10 = 1×23 + 0× 22+ ×121 + 0×2 0

10₂ 1010

13₂ = 1×23 + 0× 22+ 0×21 + 1×2 0

13₂ = 1101

Tiap digit 1 atau 0 menempati satu bit. Bit adalah singkatan dari binary digit sehingga satu bit
sama dengan satu digit biner. Kita ambil contoh dua bilangan, yaitu 102 = 1010 dan 132 = 1101.
Artinya 10 dan 13 ditampilkan dalam 4 bit. Masukan dan keluaran IC (integrated circular)
menggunakan BCD (binary code decimal), yaitu setiap simbol bilangan desimal dinyatakan oleh
empat digit biner. Dengan kata lain BCD menggunakan 4 bit.

Sekarang perhatikan bilangan pertama, yaitu 6 2=110. Disini bilangan 6 ditampikan dalam 3 bit.
Jika kita ingin menampilkan bilangan 6 dalam 4 bit, bit pertama harus kita isi dengan nol. Jadi, 6
jika ditampilkan dalam 4 bit adalah sebagai berikut.

6 2= 0110

Dengan menggunakan 4 bit kita hanya dapat menampilkan sejumlah tertentu bilangan, yaitu 16
bilangan. Hal ini karena satu bit dapat diisi dengan 2 pilihan, yaitu digit 0 atau 1. Dengan
demikian empat bit dapat diisi dengan 2 ×2 ×2 ×2=2 4 bilangan = 16 bilangan, yaitu mulai dari
0 sampai dengan 15.
Catatan:

Bit merupakan satuan data terkecil dalam memori sistem komputer, Di atas satuan ini
terdapat berbagai satuan lain, yaitu byte, megabyte. gigabyte, terabyte, dan petabyte

1 byte = 8 bit 1 gigabyte = 1.024 megabyte

1 kilobyte = 1.024 byte 1 terabyte = 1.024 gigabyte

1 megabyte = kilobyte 1 gigabyte = 1.024 terabyte

Pada sistem ASCII (American Standart Code for Information Interchange). byte
merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan sebuha karakter. Sebuah byte
disusun olch delapan bit. Adapun nilai-nilai yang disimpan pada sebuah CD
ditampilkan dengan bilangan 2 byte.

Tabel konversi bilangan desimal ke bilangan biner

Bilangan Bilan Bilangan Bilan


Desimal gan Desimal gan
Biner Biner

0 0 6 110

1 1 7 111

2 10 8 1000

3 11 9 1001

4 100 10 1010

5 101 11 1011

Kita telah menampilkan 102 = 1010. Digit yang ditulis paling kanan, yaitu 0. disebut least
significant bit (LSB). Ketika menghitung secara berurutan, digit ini paling sering berubah dan
menampilkan nilai terkecil. Digit yang ditulis paling kiri, yaitu 1 disebut most significant bit
(MSB), Digit ini paling jarang berubah ketika menghitung dan menampilkan nilai terbesar yang
paling menentukan nilai dari bilangan.

Contoh Soal:

Banyak bit paling sedikit yang diperlukan untuk menampilkan bilangan 16000 adalah....

Diketahui : 16000
Ditanyakan : bit=...?
Jawaban :
Dalam biner, tiap digit 1 atau 0 menempatu satu bit. Bit adalah singkatan dari binary digit
sehingga satu bit sama dengan satu digit biner. Untuk mencari tau jawaban dari soal di atas maka:
1. Tentukan eksponen 2n dengan bilangan asli sehingga 2n paling dekat dengan 16000,
tetapi sedikit lebih besar atau sama dengan 16000
Jika 25=32 dan 25 ×25=32 ×32
210 = 1024
2. Nilai maka cari yang mendekati :
Jika 2 × 24 = 1024× 16 = 16384 > 16000
10
13
2 = 16384 : 2 = 8192< 16000
3. Dilihat dari pencarian n yang memenuhi syarat "paling dekat tetapi lebih besar atau sama
dengan” adalah 214 maka n = 14
1 n = 1 bit maka jika n = 14 berarti 14 bit

1. Pengertian Heksa Desimal

Sistem hexadesimal digunakan dalam komputasi (cara untuk menemukan pemecahan masalah
dari data input dengan menggunakan suatu algoritme). Sistem ini menggunakan basis 16, dengan
angka 0-9 dan huruf A F. Sistem ini juga dapat digunakan untuk menampilkan sebuah byte.
Sebagai contoh, bilangan desimal 94 yang penampilan binernya adalah 01011110. dalam
heksadesimal adalah 5F (5 0101 dan F 1110). Tiap karakter heksadesimal menampilkan 4 bit
string. Kedua string ditulis berdampinga untuk memberikan suatu 8 bit string, yaitu satu byte.

Tabel Konersi untuk bilangan-bilangan heksadesimal

Desima Biner Heksadesimal


l
0 0000 0

1 0001 1

2 0010 2

3 0011 3

4 0100 4

5 0101 5

6 0110 6

7 0111 7

8 1000 8

9 1001 9

10 1010 A

11 1011 B

12 1100 C

13 1101 D

14 1110 E

15 1111 F

Jumlahkan secara berurutan mulai dari digit paling kanan. Untuk dua bilangan yang dijumlahkan,
jika hasil penjumlahan lebih dari 15 akan terjadi carry 1, kemudian hasil penjumlahan dikurangi
16 yang akan disimpan sebagai hasil penjumlahan Hexadecimal. Perhatikan contoh di bawah!

153(16) + 234(16) = ...............(16) Langkah-langkah penyelesaian:

153 234 (+)


3+4=7

5+3=8

1+2-3

Karena tidak terdapat carry, maka 153(16) + 234(16) = 387(16)

D. Transmisi Data Analog dan Data Digital


1. Pengertian Transmisi Data Analog
Transmisi analog adalah suatu upaya mentransmisi sinyal analog tanpa memperhatikan
muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili data analog atau data digital. Untuk jarak yang jauh
dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang
terbatas.

Transmisi analog merupakan proses pemindahan sinyal analog tanpa mengurangi


kontennya sama sekali. Sinyal dapat berupa data analog (data suara) atau data digital (data luaran
modem). Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi analog membutuhkan alat penguat (amplifier)
untuk meningkatkan energi dalam sinyal. Dampak buruknya adalah amplifier juga meningkatkan
noise yang terdapat pada sinyal. Dengan demikian, sinyal yang dikirimkan menjadi lebih kotor.

2. Pengertian Transmisi Data Digital


Transmisi digital, berhubungan dengan muatan dari sinyal. Untuk mencapai jarak yang jauh
dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai '1' atau '0' sehingga tidak terjadi distorsi.

Transmisi digital merupakan proses pemindahan sinyal digital. Sinyal digital


mengandung data. data dalam bentuk biner. Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi digital
memerlukan alat pengulang (repeater). Alat pengulang menerima sinyal digital, memulihkan
kembali pola jajaran byte, dan metransmisi ulang sinyal yang baru. Oleh karena itu, redaman
dapat diatasi.

3. Contoh Transmisi Data Analog


Contoh sinyal analog adalah sinyal telepon, sinyal televisi, dan sinyal radio. Sinyal digital
memiliki nilai diskrit, contohnya text dan integers.

Audio merupakan contoh sinyal analog. Gambar I menjelaskan spektrum akustik suara
manusia dan musik. Suara manusia ditransmisikan dengan frekuensi sekitar 100Hz- 7kHz. Suara
manusia ini memiliki tingkat densitas suara sekitar 25dB.

4. Contoh Transmisi Data Digital


Contoh paling umum dari sinyal digital adalah text atau character string. Informasi yang disajikan
dalam bentuk text lebih nyaman untuk dimengerti oleh manusia. Oleh karena itu, data binary
yang ditransmisikan melalui sinyal digital akan diproses untuk ditampilkan dalam bentuk text.
Data telah dirancang sedemikian rupa sehingga karakter dapat direpresentasikan oleh pola byte
dari data. Digunakan byte parity untuk menentukan letak kesalahan dalam pengiriman data.

Secara prinsip, signaling secara digital memiliki keunggulan dibanding signaling secara
analog. Transmisi digital lebih murah dan lebih terbebas dari noise. Oleh karena adanya redaman
dari kekuatan sinyal pada frekuensi yang tinggi, pulsa menjadi lebih bundar dan lebih kecil.
Redaman ini mengurangi proses kehilangan informasi yang terkandung pada propagasi sinyal.
Data digital dapat direpresentasikan dengan data analog dengan menggunakan modem
(modulator - demodulator). Modem mengubah sinyal binary menjadi sinyal analog dengan
melakukan encoding data dalam frekuensi yang membawanya. Hasil sinyal konversinya
menempati spektrum dari frekuensi tertentu di tengah-tengah frekuensi yang membawanya.
Modem merubah data digital yang berasal dari perangkat komputer menjadi data analog yang
selanjutnya disalurkan melalui kabel telepon.

5. Perbedaan Analog dengan Digital


 Analog
1. teknologi lama
2. dirancang untuk voice
3. tidak efisien untuk data.
4. permasalahan noisi dan rentan error
5. kecepatan lebih rendah
6. overhead tinggi

 Digital
1. teknologi baru
2. dirancang untuk voice dan data
3. opsi-opsi pengujian yang lebih lengkap
4. informasi discrete-level
5. kecepatan lebih tinggi
6. overhead rendah
7. setiap sinyal digital dapat dikonversi ke analog

Anda mungkin juga menyukai