Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM KOMUNIKASI
MODUL I : MODULASI AMPLITUDO (AM)

DISUSUN OLEH :
Valdo Dasta Yulianto
(19201012)
Partner Praktikum :
1. Tian Presti Herlina (19201008)
2. Yulina Nur Khamidah (19201009)
3. Brigita Antonia Ayu Mahar (19201010)
4. Apriyani Aulia Zahari (19201011)
5. Muhammad Anwar Zainuri (19201013)
6. Erika Lety Istikomah Pus (19201014)
Tanggal Praktikum :
Asisten Praktikum :
1. Deka Nanda Fadhilah (18201037)
2. Taufiq Fitriawan (18201054)
Dosen Praktikum : Muhammad Panji Kusuma Praja, S.T., M.T.
LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM JL. D.I. PANJAITAN 128
PURWOKERTO
2020
Praktikum Sistem Komputer

MODUL I
MODULASI AMPLITUDO (AM)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami konsep dasar modulasi Amplitudo
2. Mempelajari dan menjelaskan proses modulasi amplitudo dengan
menggunakan simulink matlab
3. Melihat sinyal keluaran dari modulasi amplitudo berdasarkan variasi
amplitudo
4. Menganalisa perubahan amplitudo sinyal informasi dan sinyal
pembawa terhadap hasil sinyal termodulasi
5. Menentukan karakteristik sinyal termodulasi AM

II. ALAT DAN BAHAN


1. 1 Set Pc / Laptop
2. Software Matlab R2014a
 Sine Wave 2 buah
 Constant 1 buah
 Sum 1 buah
 Product 1 buah
 Scope 3 buah

III. DASAR TEORI


Modulasi merupakan proses penumpangan sinyal informasi
terhadap sinyal carrier (pembawa) dimana parameter sinyal pembawa
atau sinyal carrier digubahubah terhadap yang lain (yaitu sinyal
pemodulasi yang berupa sinyal informasi). Sinyal informasi dapat
berbentuk sinyal audio, sinyal video, atau sinyal yang lain. Dalam
melakukan modulasi diperlukan sebuah perangkat yang dinamakan
modulator. Modulator yaitu proses “menumpangkan” data pada frekuensi
gelombang pembawa (Carrier Signal) ke sinyal informasi/pesan agar bisa
dikirim ke penerima melalui media tertentu (kabel atau udara), biasanya
berupa gelombang sinus. Modulasi dari gelombang sinus akan mengubah

IT Telkom Purwokerto 2 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

sebuah gelombang pesan baseband menjadi gelombang passband. Selain


modulator terdapat sebuah perangkat lain yang digunakan sebagai
penerjemah/pembaca hasil dari modulasi yang dilakukan oleh modulator
yaitu demodulator. Demodulator mempunyai fungsi kebalikan dari
modulator (demodulasi), yaitu proses mendapatkan kembali data atau
proses membaca data dari sinyal yang diterima dari pengirim. Dalam
demodulasi, sinyal pesan dipisahkan dari sinyal pembawa frekuensi
tinggi. Kedua fungsi modulator dan demodulator tersebut terdapat
langsung pada sebuah perangkat yang disebut dengan modem (modulator
demodulator) [1].
Modulasi terbagi menjadi dua bagian yaitu modulasi sinyal analog dan
modulasi sinyal digital.
1. Modulasi Analog
Pada dasarnya, Sinyal Analog adalah sinyal data yang berbentuk
gelombang kontinyu (terus-menerus). Teknik Modulasi untuk sinyal
informasi Analog dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan parameter
suatu gelombang sinus. Setiap jenis modulasi memiliki kelemahan dan
kelebihannya. Berikut ini adalah tiga jenis Modulasi Analog yang sering
digunakan dalam sistem komunikasi Radio Analog.
A. Amplitude Modulation (AM)
Seperti namanya, Amplitude Modulation (AM) atau Modulasi
Amplitudo adalah salah satu teknik Modulasi yang proses pemodulasian
sinyal frekuensi rendah (sinyal informasi) pada frekuensi tinggi dengan
mengubah Amplitudo gelombang frekuensi tinggi (frekuensi pembawa)
tanpa mengubah frekuensinya. Jadi pada Modulasi Amplitudo ini,
sinyal pembawanya berubah-ubah secara proporsional terhadap
Amplitudo sinyal pemodulasi sedangkan frekuensi tetap selama proses
modulasi.
B. Frequency Modulation (FM)
Frequency Modulation (FM) atau Modulasi Frekuensi adalah teknik
pengiriman informasi yang berbentuk frekuensi rendah dengan cara
memodulasi frekuensi gelombang pembawa yang berfrekuensi tinggi.

IT Telkom Purwokerto 3 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

Jadi pada Modulasi Frekuensi ini, sinyal informasi akan mengubah


frekuensi gelombang pembawanya sedangkan Amplitudonya tetap
selama proses modulasi.
C. Phase Modulation (PM)
Yang dimaksud dengan Fasa atau Phase adalah besar sudut dari sinyal
analog pada saat tertentu. Phase Modulation (PM) atau Modulasi Fasa
merupakan suatu teknik modulasi yang merepresentasikan informasi
sebagai variasi fasa (phase) dari sinyal pembawanya. Pada Modulasi
Fasa ini, sinyal informasi mengubah fasa gelombang pembawanya
sedangkan Amplitudo gelombang pembawanya tetap (tidak berubah).
Teknik modulasi Fasa ini jarang digunakan karena memerlukan
perangkat penerima yang lebih kompleks [2].
1. Modulasi Digital
Modulasi digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog ke
dalam sinyal digital (bit-bit pengkodean). Pada teknik ini, sinyal
informasi digital yang akan dikirimkan dipakai untuk mengubah
frekuensi dari sinyal pembawa. Dalam komunikasi digital, sinyal
informasi dinyatakan dalam bentuk digital berupa biner ”1” dan ”0”,
sedangkan gelombang pembawa berbentuk sinusoidal yang termodulasi
disebut juga modulasi digital. Adapun yang termasuk kedalam modulasi
digital adalah sebagai berikut:
A. Amplitude Shift Keying (ASK) Modulasi digital Amplitude Shift
Keying (ASK) adalah pengiriman sinyal digital berdasarkan
pergeseran amplitudo. Sistem modulasi ini merupakan sistem
modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai
tegangan dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan yang
bernilai 0 volt. Sehingga dapat diketahui bahwa didalam sistem
modulasi ASK, kemunculan frekuensi gelombang pembawa
tergantung pada ada tidaknya sinyal informasi digital.
B. Frequency Shift Keying (FSK)
Modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK) merupakan sejenis
Frequency Modulation (FM), dimana sinyal pemodulasinya (sinyal

IT Telkom Purwokerto 4 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

digital) menggeser outputnya antara dua frekuensi yang telah


ditentukan sebelumnya, yang biasa diistilahkan frekuensi mark dan
space. Modulasi digital dengan FSK juga menggeser frekuensi
carrier menjadi beberapa frekuensi yang berbeda didalam band-nya
sesuai dengan keadaan digit yang dilewatkannya. Jenis modulasi ini
tidak mengubah amplitudo dari signal carrier yang berubah hanya
frekuensi. Teknik FSK banyak digunakan untuk informasi
pengiriman jarak jauh atau teletype. Standar FSK untuk teletype
sudah dikembangkan selama bertahun-tahun, yaitu untuk frekuensi
1270 Hz merepresentasikan mark atau 1, dan 1070 Hz
merepresentasikan space atau 0.
C. Phase Shift Keying (PSK)
Modulasi digital Phase Shift Keying (PSK) merupakan modulasi
yang menyatakan pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran
fasa. Biner 0 diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fasa
yang sama terhadap sinyal yang dikirim sebelumnya dan biner 1
diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fasa berlawanan
dengan sinyal dengan sinyal yang dikirim sebelumnya. Dalam
proses modulasi ini, fasa dari frekuensi gelombang pembawa
berubah - ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi
digital [3].

IT Telkom Purwokerto 5 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

IV. HASIL DATA


Tabel 4.1 Output Simulasi

Sinyal Keluaran
Simulasi Output sinyal Output sinyal Output AM
ke- pemodulasi pembawa

IT Telkom Purwokerto 6 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

V. ANALISIS HASIL PERCOBAAN


A. Perhitungan
1. Percobaan ke – 1
Diket : fc = 20 Hz
fm = 2 Hz
Ec = 10 Volt
Em = 10 Volt
a. Indeks Modulasi
Em 10
m= = =1
Ec 10
b. Sinyal AM (ES)
ec = Ec (1 + m. sinωm t)sinωc t)
ec = 10 (1 + 1. sin(2π. fm t)sin(2π. fc t))
ec = 10 (1 + 1. sin(2π. 2t)sin(2π. 20. t))
ec = 10 (1 + 1. sin(4πt)sin(40πt))
2. Percobaan ke – 2
Diket : fc = 20 Hz
fm = 2 Hz
Ec = 10 Volt
Em = 5 Volt
a. Indeks Modulasi
Em 5
m= = = 0,5
Ec 10
b. Sinyal AM (ES)
ec = Ec (1 + m. sinωm t)sinωc t)
ec = 10 (1 + 0,5. sin(2π. fm t)sin(2π. fc t))
ec = 10 (1 + 0,5. sin(2π. 2t)sin(2π. 20. t))
ec = 10 (1 + 0,5. sin(4πt)sin(40πt))

3. Percobaan ke - 3
Diket : fc = 20 Hz
fm = 2 Hz
Ec = 15 Volt

IT Telkom Purwokerto 7 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

Em = 10 Volt

a. Indeks Modulasi
𝐸𝑚 10
𝑚= = = 0,67
𝐸𝑐 15
b. Sinyal AM (ES)
𝑒𝑐 = 𝐸𝑐 (1 + 𝑚. 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑚 𝑡)𝑠𝑖𝑛𝜔𝑐 𝑡)
𝑒𝑐 = 15 (1 + 0,67. 𝑠𝑖𝑛(2𝜋. 𝑓𝑚 𝑡)sin(2𝜋. 𝑓𝑐 𝑡))
𝑒𝑐 = 15 (1 + 0,67. sin(2𝜋. 2𝑡)sin(2𝜋. 20. 𝑡))
𝑒𝑐 = 15 (1 + 0,67. sin(4𝜋𝑡)sin(40𝜋𝑡))
4. Percobaan ke – 4
Diket : fc = 20 Hz
fm = 2 Hz
Ec = 15 Volt
Em = 15 Volt
a. Indeks Modulasi

𝐸𝑚 15
𝑚= = =1
𝐸𝑐 15
b. Sinyal AM (ES)
𝑒𝑐 = 𝐸𝑐 (1 + 𝑚. 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑚 𝑡)𝑠𝑖𝑛𝜔𝑐 𝑡)
𝑒𝑐 = 15 (1 + 1. 𝑠𝑖𝑛(2𝜋. 𝑓𝑚 𝑡)sin(2𝜋. 𝑓𝑐 𝑡))
𝑒𝑐 = 15 (1 + 1. sin(2𝜋. 2𝑡)sin(2𝜋. 20. 𝑡))
𝑒𝑐 = 15 (1 + 1. sin(4𝜋𝑡)sin(40𝜋𝑡))
5. Percobaan ke -5
Diket : 𝑓𝑐 = 20 Hz
𝑓𝑚 = 2 Hz
𝐸𝑐 = 10 Volt
𝐸𝑚 = 20 Volt
a. Indeks Modulasi
𝐸𝑚 20
𝑚= = =2
𝐸𝑐 10

IT Telkom Purwokerto 8 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

b. Sinyal AM (𝐸𝑠 )
𝑒𝑐 = 𝐸𝑐 (1 + 𝑚. 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑚 𝑡)𝑠𝑖𝑛𝜔𝑐 𝑡)
𝑒𝑐 = 10 (1 + 2. 𝑠𝑖𝑛(2𝜋. 𝑓𝑚 𝑡)sin(2𝜋. 𝑓𝑐 𝑡))
𝑒𝑐 = 10 (1 + 2. sin(2𝜋. 2𝑡)sin(2𝜋. 20. 𝑡))
𝑒𝑐 = 10 (1 + 2. sin(4𝜋𝑡)sin(40𝜋𝑡))

IT Telkom Purwokerto 9 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

VI. ANALISA
Pada praktikum pertama ini praktikan membahas tentang
modulasi AM. Yang mana modulasi AM merupakan salah satu teknik
modulasi yang proses pemodulasian sinyal frekuensi rendah (sinyal
informasi) pada frekuensi tinggi dengan mengubah amplitudo gelombang
frekuensi tinggi (frekuensi pembawa) tanpa mengubah frekuensinya. Jadi
pada modulasi amplitudo ini, sinyal pembawanya berubah-ubah secara
proporsional terhadap amplitudo sinyal pemodulasi sedangkan frekuensi
tetap selama proses modulasi. Dalam melakukan modulasi diperlukan
sebuah perangkat yang dinamakan modulator. Di modulasi AM memiliki
ciri khas yaitu pada variasi amplitudo, karena itu penguat (amplifier) yang
digunakan haruslah penguat linier, agar penguatan amplitudo yang
dihasilkan tetap memiliki variasi yang sesuai dengan aslinya. Hal ini yang
menjadi kekurangan AM karena menggunakan penguat linier yang
umumnya lebih mahal dan kurang efisien
. Sinyal carier ialah gelombang radio yang mempunyai frekuensi
jauh lebih tinggi dari frekuensi sinyal infornasi. Indeks modulasi pada AM
merupakan perbandingan antara amplitudo sinyal pemodulasi dengan
amplitudo sinyal carier, pada AM sinyal carier hampir selalu berupa
sinyal sinusoida, sedangkan sinyal pemodulasi/informasi bisa berupa
sinyal sinusoida, tetapi lebih sering berupa sinyal acak seperti misalnya
sinyal audio
Pada praktikum kali ini praktikan tidak bisa mencoba alat secara
langsung dengan itu diganti dengan software Matlabr2014a, dalam
praktikum ini praktikan membutuhkan 1 set PC, software Matlab dan
beberapa komponen seperti sine wave,constan,sum,product dan scope.
Praktikan langsung mencoba/mempraktekan pada software Matlabr2014a
dengan mencari beberapa komponen dengan mencari di simulink library
yaitu sine wave sebagai sinyal pemodulasi dan sinyal pembawa, constant,
sum, product sebagai modulasi dan scope sebagai output sinyal pembawa
, output sinyal pemodulasi dan output AM, kemudian dirangkai hingga
menjadi sebuah rangkaian agar bisa dipraktekan, kemudian praktikan

IT Telkom Purwokerto 10 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

mengubah frekuensi sinyal pembawa sebesar 20 Hz, untuk sinyal


pemodulasinya tetap di 2 Hz, Sample time menjadi 0.001 second dan pada
komponen modulasi mengimputkan number of imputs 2.
Pada percobaan pertama praktikan memasukkan nilai untuk
sinyal pemodulasi pada frekuensi 2 Hz dan untuk amplitudonya 10 Volt
sedangkan pada sinyal pembawa untuk frekuensi 20 Hz dan untuk
amplitudonya 10 Volt, kemudian uji coba dengan di running untuk
melihat output gelombang sinyal pembawa , output sinyal pemodulasi,
dan output AM. Sinyal pemodulasi merupakan generator sinyal informasi
dan menjadi sumber informasi, kemudian untuk sinyal informasi akan
masuk dengan di tambahkan constan. Constan merupakan pengatur nilai
dari informasi agar bilangan pemodulasinya tetap konstan. Kemudian
sinyal pemodulasi akan masuk ke blok modulator, didalam blok modulator
sendiri akan masuk sinyal informasi dan akan tercampur dengan sinyal
pembawa sehingga tercampur dan terjadi modulasi.
Selanjutnya praktikan lanjut ke percobaan kedua dengan
memasukkan nilai sinyal pemodulasi dan sinyak pembawannya, untuk
sinyal pemodulasi sendiri untuk frekuensinya tetap 2 Hz yang di ubah
hanya di amplitudonya yaitu 5 Volt untuk sinyal pembawanya untuk
frekuensinya juga tetap sama 20 Hz dan aplitudonya tetap 10 Volt, lanjut
ke percobaan 3 dengan memasukkan nilai sinyal pemodulasi untuk
frekuensinya tetap 2 Hz dan untuk amplitudonya di ubah 10 Volt dan
untuk sinyal pembawa frekuensinya tetap 20 Hz dan untuk amplitudonya
di naikkan menjadi 15 Volt, kemudian percobaan ke empat dan kelima
juga sama hanya yang di ubah di nilai amplitudonya dikarenakan
amplitudo merupakan simpangan terjauh dari gelombang.
Gelombang pembawa yang belum dimodulasikan mempunyai
harga amplitudo maksimum yang tetap dan frekuensi yang lebih tinggi
dari pada sinyal pemodulasi, tetapi bila sinyal pemodulasi telah
diselipkan, maka harga amplitudo maksimum dari gelombang pembawa
akan berubah ubah sesuai dengan harga – harga sesaat dari sinyal
pemodulasi tersebut.

IT Telkom Purwokerto 11 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN
1. Gelombang pembawa yang belum dimodulasikan mempunyai harga
amplitudo maksimum yang tetap dan frekuensi yang lebih tinggi dari
pada sinyal pemodulasi, tetapi bila sinyal pemodulasi telah diselipkan,
maka harga amplitudo maksimum dari gelombang pembawa akan
berubah ubah.
2. Perubahan frekuensi modulasi akan merubah frekuensi sinyal AM
yang terbentuk dan tidak merubah variabel yang lain
3. Modulasi amplitudo mempunyai jarak jangkauan yang jauh karena
memiliki panjang gelombang yang besar, namun membuat sinyal
Amnya lebih mudah tenganggu oleh noise
B. SARAN
1. Sebelum praktikum lebih baik praktikan mengecek apa yang di
butuhkan agar disaat praktikum tidak tertinggal dan mudah paham
2. Sebelum praktikum lebih baik membaca modul terlebih dahulu
3. Dalam melakukan percobaan saat praktikum praktikan diharapkan
meneliti dengan teliti dan menanyakan jika tidak paham kepada
asisten

IT Telkom Purwokerto 12 19201012 – Valdo Dasta Yulianto


Praktikum Sistem Komputer

VIII. DAFTAR PUSTAKA


[1] N. Yasmine, "BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Modulasi,"
2019. [Online]. Available:
http://eprints.polsri.ac.id/8122/3/File%20III.pdf. [Accessed 27
October 2020].
[2] D. Kho, "Pengertian Modulasi Jenis Modulasi analog dan digital,"
teknikelektronika, [Online]. Available:
https://teknikelektronika.com/pengertian-modulasi-jenis-modulasi-
analog-digital/. [Accessed 27 Ocotber 2020].
[3] Admin, "BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Modulasi dan
Demodulasi," [Online]. Available:
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-
nimasrayun-27125-5-unikom_n-i.pdf. [Accessed 27 October 2020].

IT Telkom Purwokerto 13 19201012 – Valdo Dasta Yulianto

Anda mungkin juga menyukai