Anda di halaman 1dari 6

PRAKTEK TEKNIK TRANSMISI

MODULATOR DAN DEMODULATOR


DELTA

Disusun oleh :
SESHARIANA R.M.

3.33.14.2.17

TK-2C

Kelompok 3:
1.
2.
3.
4.

FITRI NUZULIA R.H.


MUHAMMAD AFIF F.
NUR AINI P.
RIFKY DJODY L.

3.33.14.2.08
3.33.14.2.13
3.33.14.2.14
3.33.14.2.15

TK-2C
TK-2C
TK-2C
TK-2C

PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2016

BAB I

PENDAHULUAN
Dunia teknologi pada saat ini berkembang dengan sangat pesat, salah satunya adalah
teknologi

telekomunikasi.

Pada

umumnya

kita

mengenal

sistem

analog

untuk

mentransmisikan suara, misalnya dalam jalur telepon dan informasi lainnya. Tetapi sistem
analog semakin hari semakin terasa kekurangannya dengan meningkatnya jumlah permintaan
sambungan serta jauhnya jarak antara pemancar dan penerima.
Dalam teknik telekomunikasi, komunikasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi analog dan
komunikasi digital. Dalam komunkasi digital digunakan converter digital to analog disisi
pemancar, dan disisi penerima digunakan converter analog to digtal. Sebaliknya pada
komunikasi analog digunakan converter analog to digital pada sisi pemancar dan pada sisi
penerima digunakan converter digital to analog. Dua teknik terpenting untuk proses konversianalog-ke-digital adalah modulasi kode pulsa (pulse code modulation, PCM) dan modulasi
delta (DM).
Delta modulasi adalah sistem komunikasi digital dengan kecepatan bit yang relatif rendah.
Sistem ini dikembangkan untuk mengatasi sistem komunikasi analog yang rentan terhadap
gangguan sinyal pada transmisi, di mana sinyal yang diterima di penerima mengalami
gangguan seperti dengung dari noise, sinyal informasi menjadi sangat lemah. Akibatnya
antara pengirim dan penerima informasi sangat terganggu.Untuk mengatasi hal tersebut,
tentunya sinyal informasi yang berupa sinyal analog harus diubah menjadi sinyal digital.
Sinyal digital terbebas dari gangguan sinyal, karena informasi yang dikirim hanyalah
informasi level pulsa high dan low saja. Apabila saluran transmisi sangat panjang, maka
informasi sinyal level high dan low bisa di-regenerasikan menjadi level-level pulsa yang
tegas antara high dan low.

BAB II

DASAR TEORI
Modulasi Delta dikembangkan mulai tahun 1940 untuk aplikasi voice telephony. Modulasi
delta merupakan sebuah teknik modulasi dimana suatu sinyal analog dapat dikodekan dalam
digit (bit) kembar. Karena itu modulasi delta merupakan salah satu sistem berbasis Pulse
Code Modulation (PCM). Dibandingkan sistem berdasar PCM yang lain modulasi delta
memiliki kelebihan yaitu sirkuit elektronik yang dibutuhkan bagi modulasi pada bagian
pengirim dan khususnya lagi pada bagian penerima lebih sederhana daripada perangkat keras
yang dibutuhkan untuk sistem berbasis PCM yang lain.
PENGERTIAN MODULASI DELTA
Modulasi Delta adalah suatu teknik konversi sinyal analog to digital dan digital to analog
yang digunakan untuk transmisi informasi suara. Modulasi Delta merupakan sebuah teknik
modulasi sinyal input analog didekati melalui fungsi tangga yang bergerak naik turun dengan
satu level kuantisasi pada setiap interval sampling. Bentuk fungsi tangga berhimpit mendekati
bentuk gelombang sinyal informasi. Modulasi Delta pada dasarnya tersusun atas beberapa
blok rangkaian, yaitu differential amplifier, komparator, clock and pulse generator, integrator
dan low pass filter. Semua rangkaian tersebut tersusun sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan modulasi delta dengan baik.
Dalam modulasi delta, data yang dikirimkan dikurangi menjadi aliran data 1-bit. Fitur
utamanya adalah sinyal analog didekati dengan serangkaian segmen setiap segmen dari sinyal
didekati dibandingkan dengan gelombang analog asli untuk menentukan kenaikan atau
penurunan amplitudo relatif proses keputusan untuk mendirikan kumpulan bit berurutan
ditentukan oleh perbandingan ini, hanya perubahan informasi yang dikirim, yaitu, hanya
peningkatan atau penurunan amplitudo sinyal dari sampel sebelumnya dikirim sedangkan
kondisi tidak ada perubahan menyebabkan sinyal termodulasi untuk tetap berada di keadaan 0
atau 1 yang sama dari sampel sebelumnya. Untuk mencapai tinggi signal to noise rasio, delta
modulasi harus menggunakan oversampling teknik, yaitu, sinyal analog adalah sampel pada
tingkat yang beberapa kali lebih tinggi daripada laju Nyquist . (Sumber: Model Transmisi
Digital Modulasi Delta, Iwan Handoyo Putro).
Perbedaan di ukurpada pembanding dan disampling dengan kecepatan yang sudah ditentukan oleh frekuensi
clock. Y(t) didapatkan dari mengintegrasi keluaran yang tergantung pada keluaran sinyal, pendekatan dari

pengukuran bisa naik atau turun. Amplitudo dari tingkat pengukuran tergantung pada frekuensi clock
dankonstanta integrasi.
Pada demodulator, pulsa y(t) dibentuk dengan proses intergrasi. Setelah prosesintegrasi kemudian dimasukkan
ke sebuah low pass filter untuk menghilangkan komponen dari frekuensi carrier dan didapatkan kembali
sinyal s(t). Modulator dan demodulator yang digunakan pada praktek ini menggunakan filter butterworth orde
4 dengan frekuensi batas 3,4 kHz. Hasil dari modulasi deltadapat dilihat pada gambar 2.

Keuntungan dari modulasi delta adalah pengunakan perangkat keras yang sederhana dan tidak sensitif
terhadap kesalahan pengiriman. Tambahan keuntungan dari transfer digital, metode pengiriman ini hanya

merubah bit jika terjadi perubahan kondisi. Sistem modulasi delta tidak membutuhkan sinkronisasi.
Kerugian dari modulasi delta adalah terjadinya noise akibat frekuensi clock yang tinggi dan noise slope
overload yang terjadi pada saat sinyal prediksi tidak dapat mengikuti batas step dari sinyal yang diinginkan.
Modulasi delta dapat digunakan secara ekonomis pada sistem yang membutuhkan aliran transmisi yang

rendah pada kualitas yang rendah. Peningkatan kualitas dari pengiriman dapat ditingkatkan dengan
menggunakan Adaptive Delta Modulation. Berbeda dengan modulasi delta yang linier yang
menggunakan ukuran kuantisasi yang sama, pada adaptive delta modulation ukuran disesuaikan dengan
level sinyal dan perbedaan tingkat kuantisasi yang digunakan.

BAB III
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan MODULASI DELTA antara lain :
1. Modulator delta
2. Power Supply
3. Generator Function
4. Osiloskop
5. Kabel BNC to BNC
6. Kabel BNC to banana
7. Kabel power
8. Multimeter analog
9. Multimeter digital
10. Kabel jumper

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
secukupnya
secukupnya
secukupnya
1 buah
1 buah
secukupnya

BAB IV
LANGKAH PERCOBAAN

Gambar 4.1
1. Merangkai rangkaian seperti pada gambar 4.1
2. Mengatur function generator dengan frekuensi input sebesar 4 kHz dengan Vpp sebesar 1,5 V
dan frekuensi pada modul clock sebesar 20 kHz dengan Vpp sebesar 10 V.
3. Menghubungkan osiloskop seperti pada gambar 4.1.
4. Mengatur osiloskop pada kondisi time/div sebesar 100us.
5.

Anda mungkin juga menyukai