Anda di halaman 1dari 11

Praktikum I

LAPORAN PRAKTIKUM TELEKOMUNIKASI DIGITAL


Modulasi Pulsa Amplitudo (PAM) dan Demodulasinya

Oleh :
Nama

: Intan Oktaria Ulfa

NIM

: 13411600402

Kelas

: JTD 2C
Kelompok

:2

Achmad Rizky F.U

(02 / 1341160010)

Intan Oktaria Ulfa

(08 / 1341160042)

M. Robbit Zakky Arifin

(10 / 1341160036)

Rizyuda Nur Ilman

(19/ 1341160034)

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG


2015

Modulasi Pulsa Amplitudo (PAM) dan Demodulasinya


1.1 Tujuan
1)

Mengetahui bagaimana
demodulasinya.

cara kerja

2)

Mengukur tiap tiap test point pada modulator dan demodulator PAM

3)

Mempelajari bagaimana mengoperasikan modulator dan demodulator PAM

4)

Mengamati bentuk keluaran gelombang pada tiap tiap test point dan menganalisanya

1.2 Peralatandan Modul yang Digunakan


Peralatan :
1) Power Supply
2) Osiloskop
3) Generator Fungsi
4) Kabel Konektor Sinyal
5) Kabel Power dan Plug
Modul :
1) GOTT-ECS01-PAM Modulator
2) GOTT-ECS02-PAM Demodulator

modulasi pulsa amplitudo (PAM)

dan

Modul

GOTT-ECS-4500-PAM

Modulator dan GOTT-ECS-4500 -PAM Demodulator

Serial No. 110460814891010


1.3 Dasar Teori
PAM
Modulasi pulsa amplitudo (PAM) adalah sebuah skema modulasi yang mengubah
amplitudo sinyal pembawa yang berbentuk kotak teratur oleh masukan sinyal informasi.
Amplituso dari pulsa yang termodulasi kemudian diartikan sebagai sinyal informasi.
Barisan/urutan pulsa pendek(rapat) dengan amplitudo konstan dan diulang dengan
cepat dipilih (dimodulasikan, digabungkan) dan dibuat bervariasi sesuai sinyal informasi
yang lebih lambat yang akan menghasilkan sinyal termodulasi dengan amplitudo yang sudah
berubah sesuai sinyal informasi tersebut.
Gelombang PAM ter-demodulasi, gelombangnya dilewatkan LPF (Low Pas Filter)
yang mempunyai frekuensi cit-off yang sama dengan frekuensi maksimum sinyal informasi.
Pada output filter, sinyal pemodulasi disalurkan bersama (dalam) DC Coponent PAM

mempunyai rasio sinyal/noise yang sama seperti AM dan hal ini tidak dilakukan dalam
praktikum.

Gambar 1.2 Grafik PAM Demodulator

Gambar 1.1 Grafik PAM Modulator


Konversi sinyal analog menjadi sinyal digital dibagi menjadi 3 bagian penting
yaitu:
1. Sampling
Merupakan proses pencuplikan dari sinyal informasi yang akan diproses. Frekuensi sinyal
sampling menurut aturan Nyquist adalah sebesar 2 fm, dengan fm adalah sinyal informasi
yang akan disampling
2. Quantizing
Merupakan proses penghargaan suatu sinyal yang sudah disampling dengan membawa sinyal
tersebut pada penghargaan bit-bit biner yang dibutuhkan.
3. Encoding
Merupakan proses pengubahan kode-kode biner menjadi kode-kode tertentu sesuai
dengan aplikasi dari sinyal digital yang dimaksud
Pada sebuah proses sampling bisa dilakukan dengan menggunakan dua jenis sinyal
yaitu pulsa maupun impulse. Modulasi dengan sinyal PAM ini merupakan proses
pendigitalisasian sinyal dengan input sinyal berupa pulsa.
Pembentukan sinyal PAM pada proses digitalisasi menggunakan pulsa merupakan
langkah pertama dengan cara membangkitkan sinyal pulse dari pulse generator dengan
mengatur lebar pulse (To) secara diskret. Namun selanjutnya perlu dipahami bahwa ternyata
bentuk sinyal PAM yang dihasilkan adalah:

Sinyal PAM adalah berbentuk diskrete pada kawasan waktu dan kontinue Levelnya
Sinyal PAM bentuknya tidak murni sinyal analog dan juga tidak murni berbentuk sinyal
digital

Dalam praktiknya pada komunikasi digital, sinyal PAM kurang disukai karena bentuk
karakteristik sinyalnya menyebabkan sinyal ini tidak tahan terhadap error karena faktor
kekontinuitasanya. Pada dasarnya, bentuk umum dari sebuah sinyal PAM adalah
merupakan perkalian dari sebuah sinyal sinus kontinue S(t) dengan sebuah sinyal pulsa
disekret Sp(t) dengan:
S(t) = A cos (2?fs t)
SPAM (t) = k s(t) sp (t) di mana:
K = konstanta pengali
S(t) = sinyal informasi kontinue
Sp(t) = sinyal pulse diskret

Pada sebuah blok diagram PAM Modulator, akan terdiri dari bagian Low Pass Filter
yang akan melewatkan frekuensi di bawah 3,4 Khz dan bagian Sampler yang akan
menjumlahkan sinyal informasi hasil pemfilteran dengan sinyal pulsa yang dibangkitkan dari
generator pembangkit pulsa (G) yang ada di bagian bawah. Bagian lain yang ada pada sebuah
PAM Modulator adalah bagian Hold yang akan memproses sinyal hasil sampling menjadi
sinyal tercuplik yang dimemory serta bagian sinkronisasi clock yang terhubung ke masingmasing bagian trainer. Antara bagian modulator PAM dengan bagian Demodulator PAM
haruslah sinkron frekuensi clock satu sama lain.
Pada sebuah blok diagram PAM Demodulator, akan terdiri dari bagian yang lebih
sederahana karena hanya terdiri dari saklar komutator ( pemutar) dan bagian low pass filter.
Keluaran dari bagian Modulator PAM berupa sinyal PAM akan dipilih oleh saklar komutator
jika input masukanya banyak. Hasil sinyal keluaran dari saklar komutator masih sama dengan
hasil Modulator PAM. Sedangkan pada bagian output LPF, sinyal termodulasi PAM akan
difilter sehingga keluaranya akan sama dengan sinyal masukan dari AFG.

1.4 Prosedur Praktikum


Percobaan 1 : PAM Modulator

1. Fokus pada gambar rangkaian 1.3 Modul GOTT-ECS-4500-PAM Modulator

Gambar 1.3 Modul GOTT-ECS-4500-PAM Modulator


2. Pada terminal input frekuensi sinyal audio (Audio I/P), inputkan 1kHz dari generator fungsi.

3. Dengan menggunakan osiloskop, lakukan observasi pada sinyal input audio PAM (Audio I/P),
sinyal keluaran dari TP1, TP2, dan keluaran PAM modulator.

4. Catat hasil pengukuran pada tabel 1.1.


Percobaan 2 : PAM Demodulator
1. Fokus pada gambar rangkaian 1.4 GOTT-ECS-4500 -PAM Demodulator

Gambar 1.4 GOTT-ECS-4500 -PAM Demodulator


2. Terminal keluaran PAM modulator (PAM O/P) dihubungkan ke terminal
masukan sinyal PAM demodulator dan keluaran modulator TP2
dihubungkan ke masukan demodulator pembawa.
3. Atur VR1 untuk meminimalkan distorsi sinyal keluaran dari IC1.
4. Atur VR2 dan VR3 sampai mendapatkan sinyal demodulasi yang benar.
5. Dengan menggunakan osiloskop, lakukan observasi sinyal input PAM,
sinyal carrier, sinyal keluaran IC1 dari TP1, sinyal keluaran IC2 dari TP2,
sinyal keluaran IC3 dari TP3, sinyal keluaran IC3 dari TP4, sinyal keluaran
IC3 dari TP5, sinyal masukan dari TP6 dan sinyal PAM demodulasi (Audio
O/P).
6. Catat hasil pengukuran pada tabel 1.2.

1.5 Hasil Pengamatan

Table 1.1 Hasil Pengukuran PAM Memodulator.


Test Points
Output Signal Waveforms
Audio I/P
Volt/Div = 500 mV/Div
Time/Div = 500 s
Amplitudo = 4Vpp
Keterangan = Hasil gelombang yang
muncul pada osiloskop merupakan sinyal
informasi atau sinyal input
PAM
berbentuk sinus.
TP1
V/D = 2V
T/D = 100s
Amplitudo = 2,2Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 1 yang digunakan untuk
masukan input pada IC LM555 untuk
diproses menjadi sinyal pembawa.
TP2
V/D = 5V
T/D = 50
Amplitudo = 2Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 2 yang digunakan untuk
masukan input pada IC LM555 berupa
gelombang kotak
PAM O/P
V/D = 2V
T/D = 250
Amplitudo = 2Vpp
Keterangan = merupakan sinyal I/O dari
PAM sinyal sampling yang amplitudonya
(level tegangan) mengikuti amplitude
sinyal informasi

Table 1.2 Hasil Pengukuran PAM Demodulator.

Test Points
Carrier I/P
V/D = 2V
T/D = 50s
Amplitudo = 5Vpp
Keterangan = merupakan sinyal carier I/
dari Demodulasi PAM. yang dijumper
dari TP2. Bentuknya deretan sinyal pulsapulsa.
TP1
V/D = 500mV
T/D = 50s
Amplitudo = 3Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 1 yang digunakan untuk
masukan input pada IC LM555
Merupakan hasil pelemahan sinyal
pembawa / carrier yang keluar dari IC1.
Bentuknya deretan sinyal pulsa-pulsa.
TP2
V/D = 500mV
T/D = 250
Amplitudo = 2Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 2 yang digunakan untuk
masukan input pada IC LM555.
Merupakan pelemahan dari keluaran
sinyal hasil modulasi pulsa amplitudo.
Bentuknya berupa pulsa berubah-ubah
amplitudonya sesuai dengan amplitudo
sinyal informasi.
TP3
V/D = 500mV
T/D = 50
Amplitudo = 3Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 2 yang digunakan untuk sinyal
pulsa yang akan didemodulasi oleh IC
MC1496. Bentuknya seperti pulsa namun
amplitudonya
berbentuk
meruncing
seperti segitiga.

Output Signal Waveforms

Audio O/P
V/D = 1mV
T/D = 200S
Amplitudo = 2Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
point audio pada demodulasi PAM..
Bentuknya gelombang sinus biasa.

TP4
V/D = 500mV
T/D = 250
Amplitudo = 3Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
modulasi tes point 4 yang digunakan
untuk masukan input pada IC MC1496.
Bentuknya berupa pulsa berubah-ubah
amplitudonya sesuai dengan amplitudo
sinyal informasi.
TP5
V/D = 100mV
T/D = 250
Amplitudo = 4Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 2 yang digunakan untuk
masukan input pada IC LM555

TP6
V/D = 100mV
T/D = 250
Amplitudo = 3Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
demodulasi sinyal modulasi tes point 2.
Bentuknya menyerupai sinyal informasi
dengan
sedikit
distorsi
pada
amplitudonya.
1.6 Analisa
PAM Modulator terdiri dari 3 bagian utama yaitu

input sinyal audio berupa sinyal analog berfungsi sebagai sinyal informasi yang berasal dari

Generator Fungsi

pembangkit input carrier berupa sinyal pulsa berfungsi sebagai sinyal pembawa berasal dari

dari komponen LM555

terminal keluaran sinyal PAM.

Sebelum terminal keluaran sinyal PAM terdapat transistor yang berfungsi sebagai
penguat tegangan juga sebagai chopper (penggabung/switch).
Sinyal keluaran PAM dihasilkan oleh natural sampling, sinyal tercuplik
mengikuti bentuk gelombang sinyal informasi (input audio) sepanjang waktu pada
setiap pencuplikan. Flat top sampling menghasilkan pulsa dengan amplitudo yang
tetap selama pencuplikan. Nilai amplitudo dari pulsa bergantung pada amplitudo
sinyal informasi (input audio) pada waktu pencuplikan.
Pada percobaan ini digunakan gelombang sinusoida dari function generator
sebagai gelombang informasi. Gelombang informasi yang digunakan frekuensinya
sebesar 1 kHz dengan amplitudo 1 Vp-p. Gelombang carrier yang digunakan berasal
dari generator clock. Gelombang carrier ini merupakan gelombang kotak (digital).
Secara teori, gelombang carrier akan menjadi clock yang melakukan sampling pada
gelombang informasi. Level tegangan saat bit 1 akan mengikuti amplitudo gelombang
informasi. Hal ini terlihat pada bentuk gelombang output pada Osciloscope. Sinyal
output berupa gelombang kotak yang level tegangannya membentuk sinyal sinus.
Atau seakan-akan outputnya berupa gelombang sinus yang terbentuk dari step-step
gelombang kotak Gelombang ini merupakan hasil sampling dari gelombang sinus.

1.7 Kesimpulan
Demodulasi PAM merupakan proses perekonstruksi kembali sinyal analog
menggunakan low pass filter dari hasil modulasi PAM, sehingga didapatkan sinyal
demodulasi PAM hamper sama dengan sinyal informasi.
Sinyal demodulasi PAM dengan sinyal Informasi mempunyai perbedaan yaitu, pada
amplitudo demodulasi PAM nilainya lebih kecil.
Demodulasi PAM dengan menggunakan 2nd LPF menghasilkan sinyal Informasi yang
terdapat distorsi , tetapi memiliki fasa yang sama dengan sinyal Informasi sedangkan
Demodulasi PAM menggunakan 4th LPF, akan menghasilkan sinyal Informasi tanpa
distorsi. Tetapi memiliki sudut fasa yang berbeda dengan sinyal informasinya.
1.8 Diskusi Permasalahan
1) Bagaimana proses sampling sinyal analog pada kecepatan yang tinggi (high rate) ?
Jawab

Saat proses samplig sinyal analog dengan kecepatan tinggi pulsa dengan lebar terbatas
dimodulasi sehingga dihasilkan puncak yang rata. Maka lebar pulsa harus dibentuk jauh lebih
kecil dariapda periode sampling, sehingga bentuk gelombang yang disampel berpuncak rata
dilewatkan pada sebuah filter LPF akan diperoleh kembali gelombang modulasi tanpa cacat.
2) Teknik multiplexing yang mana yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog
dan digital secara bersamaan ?
Jawab :
Jenis multiplexing yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog dan digital yaitu
TDM. TDM atau yang dikenal sebagai synchronous time division multiplexing, dapat
digunakan dengan sinyal digital atau sinyal-sinyal analog yang membawa data digital. Dalam
TDM data dari berbagai sumber dibawa dalam frame masing-masing. Seriap Frame terdiri
dari serangkaian slot waktu dan setiap sumber ditetapkan sebuaf slot waktu per frame
3) Mengapa PAM tidak cocok untuk proses transmisi digital ?
Jawab :
Karena dasar konsep PAM adalah merunbah amplitudu sinyal carrier yang berupa deretan
pulsa (diskrit) yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari sinyal informasi yang
akan di kirimkan ke tempat tujuan. Sehingga sinyal informasi yang dikirim tidak seluruhnya
tetapi hanya sampel nya saja (sampling signal)
4) Peralatan apa yang digunakan untuk mendeteksi variasi frekuensi PAM dalam sirkuit
clock recovery ?
Jawab :
CDR felxibel dirancang dengan menggunakan transisi optimal tersedia untuk pemulihan jam
baik 2 PAM atau mode 4-PAM. Selengkap transisi 4-PAM biasanya terdiri dari 3 transisi
minor (perubahan terkecil di tingkat tegangan mungkin) , satu transisi besar (perubahan
terbesar mungkin), dan transisi perantara untuk total enam berbeda jenis transisi.
5) Switch jenis apa yang biasanya digunakan dalam PAM multiplexer ?
Jawab :
Jenis switch yang digunakan dalam multiplexing PAM adalah Time Division Switching
dengan menggunakan nilai sampling sebesar 8 Hz sebuah sampel / data akan muncul, dan
berselang 125 s sampling
1.9 Referensi
https://www.scribd.com/doc/259599849/BAB-1

Anda mungkin juga menyukai