Oleh :
Nama
NIM
: 13411600402
Kelas
: JTD 2C
Kelompok
:2
(02 / 1341160010)
(08 / 1341160042)
(10 / 1341160036)
(19/ 1341160034)
Mengetahui bagaimana
demodulasinya.
cara kerja
2)
Mengukur tiap tiap test point pada modulator dan demodulator PAM
3)
4)
Mengamati bentuk keluaran gelombang pada tiap tiap test point dan menganalisanya
dan
Modul
GOTT-ECS-4500-PAM
mempunyai rasio sinyal/noise yang sama seperti AM dan hal ini tidak dilakukan dalam
praktikum.
Sinyal PAM adalah berbentuk diskrete pada kawasan waktu dan kontinue Levelnya
Sinyal PAM bentuknya tidak murni sinyal analog dan juga tidak murni berbentuk sinyal
digital
Dalam praktiknya pada komunikasi digital, sinyal PAM kurang disukai karena bentuk
karakteristik sinyalnya menyebabkan sinyal ini tidak tahan terhadap error karena faktor
kekontinuitasanya. Pada dasarnya, bentuk umum dari sebuah sinyal PAM adalah
merupakan perkalian dari sebuah sinyal sinus kontinue S(t) dengan sebuah sinyal pulsa
disekret Sp(t) dengan:
S(t) = A cos (2?fs t)
SPAM (t) = k s(t) sp (t) di mana:
K = konstanta pengali
S(t) = sinyal informasi kontinue
Sp(t) = sinyal pulse diskret
Pada sebuah blok diagram PAM Modulator, akan terdiri dari bagian Low Pass Filter
yang akan melewatkan frekuensi di bawah 3,4 Khz dan bagian Sampler yang akan
menjumlahkan sinyal informasi hasil pemfilteran dengan sinyal pulsa yang dibangkitkan dari
generator pembangkit pulsa (G) yang ada di bagian bawah. Bagian lain yang ada pada sebuah
PAM Modulator adalah bagian Hold yang akan memproses sinyal hasil sampling menjadi
sinyal tercuplik yang dimemory serta bagian sinkronisasi clock yang terhubung ke masingmasing bagian trainer. Antara bagian modulator PAM dengan bagian Demodulator PAM
haruslah sinkron frekuensi clock satu sama lain.
Pada sebuah blok diagram PAM Demodulator, akan terdiri dari bagian yang lebih
sederahana karena hanya terdiri dari saklar komutator ( pemutar) dan bagian low pass filter.
Keluaran dari bagian Modulator PAM berupa sinyal PAM akan dipilih oleh saklar komutator
jika input masukanya banyak. Hasil sinyal keluaran dari saklar komutator masih sama dengan
hasil Modulator PAM. Sedangkan pada bagian output LPF, sinyal termodulasi PAM akan
difilter sehingga keluaranya akan sama dengan sinyal masukan dari AFG.
3. Dengan menggunakan osiloskop, lakukan observasi pada sinyal input audio PAM (Audio I/P),
sinyal keluaran dari TP1, TP2, dan keluaran PAM modulator.
Test Points
Carrier I/P
V/D = 2V
T/D = 50s
Amplitudo = 5Vpp
Keterangan = merupakan sinyal carier I/
dari Demodulasi PAM. yang dijumper
dari TP2. Bentuknya deretan sinyal pulsapulsa.
TP1
V/D = 500mV
T/D = 50s
Amplitudo = 3Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 1 yang digunakan untuk
masukan input pada IC LM555
Merupakan hasil pelemahan sinyal
pembawa / carrier yang keluar dari IC1.
Bentuknya deretan sinyal pulsa-pulsa.
TP2
V/D = 500mV
T/D = 250
Amplitudo = 2Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 2 yang digunakan untuk
masukan input pada IC LM555.
Merupakan pelemahan dari keluaran
sinyal hasil modulasi pulsa amplitudo.
Bentuknya berupa pulsa berubah-ubah
amplitudonya sesuai dengan amplitudo
sinyal informasi.
TP3
V/D = 500mV
T/D = 50
Amplitudo = 3Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 2 yang digunakan untuk sinyal
pulsa yang akan didemodulasi oleh IC
MC1496. Bentuknya seperti pulsa namun
amplitudonya
berbentuk
meruncing
seperti segitiga.
Audio O/P
V/D = 1mV
T/D = 200S
Amplitudo = 2Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
point audio pada demodulasi PAM..
Bentuknya gelombang sinus biasa.
TP4
V/D = 500mV
T/D = 250
Amplitudo = 3Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
modulasi tes point 4 yang digunakan
untuk masukan input pada IC MC1496.
Bentuknya berupa pulsa berubah-ubah
amplitudonya sesuai dengan amplitudo
sinyal informasi.
TP5
V/D = 100mV
T/D = 250
Amplitudo = 4Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
tes point 2 yang digunakan untuk
masukan input pada IC LM555
TP6
V/D = 100mV
T/D = 250
Amplitudo = 3Vpp
Keterangan = Merupakan sinyal output
demodulasi sinyal modulasi tes point 2.
Bentuknya menyerupai sinyal informasi
dengan
sedikit
distorsi
pada
amplitudonya.
1.6 Analisa
PAM Modulator terdiri dari 3 bagian utama yaitu
input sinyal audio berupa sinyal analog berfungsi sebagai sinyal informasi yang berasal dari
Generator Fungsi
pembangkit input carrier berupa sinyal pulsa berfungsi sebagai sinyal pembawa berasal dari
Sebelum terminal keluaran sinyal PAM terdapat transistor yang berfungsi sebagai
penguat tegangan juga sebagai chopper (penggabung/switch).
Sinyal keluaran PAM dihasilkan oleh natural sampling, sinyal tercuplik
mengikuti bentuk gelombang sinyal informasi (input audio) sepanjang waktu pada
setiap pencuplikan. Flat top sampling menghasilkan pulsa dengan amplitudo yang
tetap selama pencuplikan. Nilai amplitudo dari pulsa bergantung pada amplitudo
sinyal informasi (input audio) pada waktu pencuplikan.
Pada percobaan ini digunakan gelombang sinusoida dari function generator
sebagai gelombang informasi. Gelombang informasi yang digunakan frekuensinya
sebesar 1 kHz dengan amplitudo 1 Vp-p. Gelombang carrier yang digunakan berasal
dari generator clock. Gelombang carrier ini merupakan gelombang kotak (digital).
Secara teori, gelombang carrier akan menjadi clock yang melakukan sampling pada
gelombang informasi. Level tegangan saat bit 1 akan mengikuti amplitudo gelombang
informasi. Hal ini terlihat pada bentuk gelombang output pada Osciloscope. Sinyal
output berupa gelombang kotak yang level tegangannya membentuk sinyal sinus.
Atau seakan-akan outputnya berupa gelombang sinus yang terbentuk dari step-step
gelombang kotak Gelombang ini merupakan hasil sampling dari gelombang sinus.
1.7 Kesimpulan
Demodulasi PAM merupakan proses perekonstruksi kembali sinyal analog
menggunakan low pass filter dari hasil modulasi PAM, sehingga didapatkan sinyal
demodulasi PAM hamper sama dengan sinyal informasi.
Sinyal demodulasi PAM dengan sinyal Informasi mempunyai perbedaan yaitu, pada
amplitudo demodulasi PAM nilainya lebih kecil.
Demodulasi PAM dengan menggunakan 2nd LPF menghasilkan sinyal Informasi yang
terdapat distorsi , tetapi memiliki fasa yang sama dengan sinyal Informasi sedangkan
Demodulasi PAM menggunakan 4th LPF, akan menghasilkan sinyal Informasi tanpa
distorsi. Tetapi memiliki sudut fasa yang berbeda dengan sinyal informasinya.
1.8 Diskusi Permasalahan
1) Bagaimana proses sampling sinyal analog pada kecepatan yang tinggi (high rate) ?
Jawab
Saat proses samplig sinyal analog dengan kecepatan tinggi pulsa dengan lebar terbatas
dimodulasi sehingga dihasilkan puncak yang rata. Maka lebar pulsa harus dibentuk jauh lebih
kecil dariapda periode sampling, sehingga bentuk gelombang yang disampel berpuncak rata
dilewatkan pada sebuah filter LPF akan diperoleh kembali gelombang modulasi tanpa cacat.
2) Teknik multiplexing yang mana yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog
dan digital secara bersamaan ?
Jawab :
Jenis multiplexing yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog dan digital yaitu
TDM. TDM atau yang dikenal sebagai synchronous time division multiplexing, dapat
digunakan dengan sinyal digital atau sinyal-sinyal analog yang membawa data digital. Dalam
TDM data dari berbagai sumber dibawa dalam frame masing-masing. Seriap Frame terdiri
dari serangkaian slot waktu dan setiap sumber ditetapkan sebuaf slot waktu per frame
3) Mengapa PAM tidak cocok untuk proses transmisi digital ?
Jawab :
Karena dasar konsep PAM adalah merunbah amplitudu sinyal carrier yang berupa deretan
pulsa (diskrit) yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari sinyal informasi yang
akan di kirimkan ke tempat tujuan. Sehingga sinyal informasi yang dikirim tidak seluruhnya
tetapi hanya sampel nya saja (sampling signal)
4) Peralatan apa yang digunakan untuk mendeteksi variasi frekuensi PAM dalam sirkuit
clock recovery ?
Jawab :
CDR felxibel dirancang dengan menggunakan transisi optimal tersedia untuk pemulihan jam
baik 2 PAM atau mode 4-PAM. Selengkap transisi 4-PAM biasanya terdiri dari 3 transisi
minor (perubahan terkecil di tingkat tegangan mungkin) , satu transisi besar (perubahan
terbesar mungkin), dan transisi perantara untuk total enam berbeda jenis transisi.
5) Switch jenis apa yang biasanya digunakan dalam PAM multiplexer ?
Jawab :
Jenis switch yang digunakan dalam multiplexing PAM adalah Time Division Switching
dengan menggunakan nilai sampling sebesar 8 Hz sebuah sampel / data akan muncul, dan
berselang 125 s sampling
1.9 Referensi
https://www.scribd.com/doc/259599849/BAB-1