Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN TELEKOMUNIKASI
” TELEPON DIGITAL”

OLEH :

Mila Amelia Malik

42220009

3A-D4TRJT

PRODI D4 TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN AJAR 2022
I. TUJUAN

• Memperkenalkan pengoperasian normal sistem workboard, penggunaan sinyal antara


telepon dan pusat switching.
• Menunjukkan bagaimana Memori Data dapat menghasilkan Switching Digital, dan
bagaimana hal itu dikendalikan oleh Memori Koneksi.
• Memperlihatkan pemindaian jalur: Beralih Kait ,Penerima DTMF ,Pemindaian Jalur
• Menunjukkan informasi tersimpan yang diperlukan untuk mengontrol setiap panggilan
telepon, dst.

II. DASAR TEORI

Dalam semua penugasan berikut, pengontrol 58-121 digunakan. Ini menyediakan antarmuka
komputer ke papan kerja Pusat Switching, dan menyediakan catu daya ke semua bagian sistem.

Pengontrol dirancang untuk dipasang di rak, dan ruang kosong digunakan untuk rokoneksi
rute dari panel depan dan masing-masing komponen.

Tugas Kelompok

Tugas menggunakan papan kerja Digital Switching Centre didasarkan pada membuat koneksi
antara telepon yang sebenarnya. Jalur ucapan aktual dibuat dengan kualitas yang baik.

Kadang-kadang nyaman untuk mempelajari pengoperasian koneksi tertentu dari lebih dari satu
sudut pandang, yaitu dalam praktik yang berbeda. Oleh karena itu perangkat lunak tidak diatur
ulang di antara praktik kecuali jika diperlukan. Setiap koneksi yang ada, atau pengaturan
panggilan parsial, dipertahankan di antara praktik jika memungkinkan. Namun jika sistem
dialling berubah antara praktis, misalnya dari satu digit menjadi dua digit dialling maka perlu
untuk mengatur ulang perangkat lunak, dan koneksi apa pun hilang.

Standar ITU-T (1)

Standar untuk industri telepon disepakati oleh badan internasional. Hingga tahun 1994
memiliki nama Prancis, Comite Consultatif International de Telegraphique et Telephonique
(CCITT).

Sejak itu dikenal sebagai Sektor Standardisasi Telekomunikasi dari International


Telecommunications Union (ITU-T). Standar yang digunakan dalam Penugasan ini semuanya
dikeluarkan oleh CCITT sebelum tahun 1994, tetapi telah diadopsi sebagai Standar ITU-T. ITU-
T menghasilkan Rekomendasi Standar E.180 untuk nada yang digunakan dalam pensinyalan
lokal.

Standar ITU-T (2)

Setiap sistem telepon dijalankan oleh Administrasi, kadang-kadang Administrasi publik,


biasanya menjalankan seluruh sistem telepon di satu negara, dan kadang-kadang milik pribadi.
Secara historis setiap Administrasi sering menggunakan nada yang berbeda untuk tujuan same.
Rekomendasi ITU-T bertujuan untuk mengurangi perbedaan ini sehingga dalam panggilan
internasional operator dan pengguna memahami dengan mudah arti nada. Rekomendasi
mencakup nada 'dapat diterima' untuk setiap tujuan, dan nada 'direkomendasikan'untuk sistem
baru. Sifat umum dari setiap nada, dan batas yang dapat diterima dan direkomendasikan adalah:
• Dial Tone harus berupa nada kontinu, baik frekuensi tunggal dalam rentang 400-450 Hz,
dengan 425 Hz lebih disukai, atau nada gabungan hingga 3 frekuensi, dengan setidaknya satu
frekuensi dalam rentang 340-425 dan 400-450 Hz, dengan setidaknya perbedaan 25 Hz antara
2 frekuensi. Namun setiap nada dial yang ada, termasuk nada interrupted dapat diterima,
karena kesulitan teknis dan sosial dari perubahan.
• Ring Tone adalah nada periode lambat, di mana periode nada lebih pendek dari periode
senyap. Batas yang disarankan adalah 0,67 hingga 1,5 detik untuk nada dan 3 hingga 5 se
conds untuk keheningan; dan batas yang dapat diterima masing-masing hingga 2,5 detik dan
hingga 6 detik. Frekuensi yang disarankan adalah 400-450 Hz, dengan 425 Hz lebih disukai;
dan kisaran yang dapat diterima adalah 340-500 Hz.
• Busy Tone adalah nada periode cepat, dengan periode tone dan keheningan sama. Total
durasi kedua nada disarankan 0,3 hingga 1,1 detik; dan rasio nada terhadap periode diam
harus antara 0,67 dan 1,5. Frekuensi yang disarankan adalah 400-450 Hz, dengan 425 Hz
lebih disukai; dan kisaran yang dapat diterima adalah 340-500 Hz.
• Number Unobtainable Tone, tidak ada rekomendasi yang dibuat.

Operasi Sistem

Penggunaan normal dari 4 telepon yang terhubung ke Pusat Switching lokal ditunjukkan
dalam Praktis ini. Dengan menggunakan telepon untuk melakukan panggilan, operasi dasar Pusat
Switching diperiksa. Untuk beberapa Praktik pertama, termasuk yang satu ini, telepon
menggunakan angka satu digit. Angka-angka yang akan dipanggil sesuai dengan nomor Baris L1
hingga L4 yang ditampilkan di Workboard yaitu 1, 2, 3 dan 4. Sistem ini menggunakan 4 Call
Progress Tones: Dial tone, Ring tone, Busy tone dan Number Unobtainable (NU tone).
Menggunakan telepon nada dapat didengar. Juga koneksi mereka dapat dilihat pada diagram
Switching Centre.

Ring Tone membutuhkan tegangan yang jauh lebih besar daripada Nada akustik. Ini
ditunjukkan oleh warna yang berbeda di dalam diagram Switching Centre. Papan Kerja Pusat
Switching Digital yang digunakan untuk ini dapat beroperasi sebagai salah satu dari dua jenis, A
atau B. Papan kerja yang digunakan untuk satu Penetapan Switch, harus diatur ke tipe A, dengan
sakelar Tipe Pusat Switching di sudut paling kanan papan. Jika dua papan terhubung, yang lain
harus tipe B, dan tidak digunakan untuk Tugas ini.
III. Langkah-langkah

Percobaan 1

Latihan ini untuk membiasakan diri dengan penggunaan 4 telepon yang terhubung ke pusat
switching lokal. Nomor untuk telepon untuk Tugas pertama sesuai dengan nomor baris di papan
kerja, yaitu 1 hingga 4.

Papan kerja harus diatur ke Tipe A. Jika ada papan lain yang terhubung, itu harus tipe B, dan
tidak digunakan. Nadanya sudah diatur tetapi tidak standar.

1. Letakkan semua 4 telepon menghadap ke bawah (On Hook). Angkat telepon 1. Nada Panggil
terdengar, dan koneksi ditampilkan pada diagram.
2. Tekan tombol 2. Nada Dering dan Peringatan (Ring) diterapkan pada telepon 1 dan 2. Angkat
telepon 2. Bicaralah dengan salah satu dari mereka untuk memeriksa koneksi.
3. Saat koneksi pertama ditahan, angkat telepon 3 dan tekan tombol 1. Nada Sibuk terdengar.
Kemudian ganti telepon 3.
4. Ganti telepon 2. Apakah koneksi terputus? Ganti telepon 1. Menggunakan telepon apa pun,
dengarkan Dial Tone, lalu tekan tombol 8. Nomor Unavailable Tone (NU Tone) terdengar.
5. Cobalah koneksi lain.

Jawab pertanyaan untuk praktik ini. Untuk menjawabnya, Anda dapat kembali ke sini.
Pertanyaan

1 Jika panggilan dilakukan dari telepon 1 ke telepon 2, apa yang terjadi


jika telepon 2 diganti (Switch Hook ditekan), lalu diangkat lagi?

Keadaan On-Off Hook akan berpengaruh pada hubungan telepon


dengan Switching Center. Jika dalam Kondisi on maka telepon
akan terhubung dengan Switching Center dan begitupun
sebaliknya. Jika tombol hook ditekan maka kondisi telepon dalam
posisi on hook sehingga hubungan akan terputus. Apabila telepon
diangkat kembali, maka panggilan baru akan dimulai dan akan
terdengar nada Dial Tone.

2 Dengan panggilan yang sama apa yang terjadi jika telepon 1 diganti?
3

Keadaan yang terjadi akan sama dengan kasus pada pertanyaan


sebelumnya. Jika tombol hook ditekan maka koneksi akan terputus
dan pada saat telepon diangkat kembali, maka panggilan baru akan
dimulai dan akan terdengar nada Dial Tone yang menandakan
panggilan baru siap untuk diproses.

3
4 Nada atau pesan apa yang Anda harapkan untuk Dial Tone, Ring Tone, Busy Tone
dan Number Unobtainable, saat menggunakan telepon biasa Anda?
5
- Dial tone merupakan nada yang dikirimkan oleh Switching
Center sebagai tanda bahwa telepon sudah siap untuk
melakukan panggilan baru.
- Ring tone merupakan nada yang dikirimkan oleh Switching
Center sebagai tanda bahwaadanya panggi;am yang masuk ke
telepon alamat tujuan.
- Busy tone merupakan nada yang dikirimkan oleh Switching
Center sebagai tanda bahwa telepon tujuan sedang
berhubungan dengan telepon lain sehinggah tidak dapat
terhubung
- NU tone merupakan nada yang dikirimkan oleh Switching
Center sebagai tanda bahwanomor telepon yang hendak kita tuju
tidak tersedia atau berada diluar jangkauan. (Bisaterjadi apabila
tujuan tidak berada pada satu sentral yang sama.)

Transmisi Digital

Sinyal telepon digital menggunakan sistem transmisi sinkron, yang menggabungkan Time
Division Multiplexing (TDM) dan Pulse Code Modulation (PCM). Setiap jalur ucapan harus
mengirim kode biner 8 bit dengan kecepatan 8000 kode per detik.

Kode-kode tersebut disusun ke dalam kelompok yang disebut bingkai. Setiap kode
ditransmisikan dalam slot waktu. Bingkai termasuk kode sinkronisasi khusus sehingga setiap
slot waktu dapat diidentifikasi dan kode dikonversi dengan benar kembali ke bentuk analog.

Dalam sistem CEPT yang berasal dari Eropa ada 32 slot waktu di setiap frame. Setiap frame
membutuhkan 125 μs, dan setiap slot waktu 8 bit ditransmisikan dalam 3,9 μs, dengan
kecepatan 2,048 Mbps.

Dalam sistem T1 yang dirancang di Amerika Utara ada 24 slot waktu in setiap frame. Setiap
frame juga membutuhkan 125 μs, sehingga setiap slot waktu 8 bit ditransmisikan dalam 5,2 μs.
Bit ekstra digunakan untuk sinkronisasi sehingga kecepatan transmisi adalah 1.544 Mbps.
Koneksi ke setiap telepon menggunakan 2 kabel yang membawa sinyal analog di kedua arah.
Untuk Digital Switching, ucapan masuk dan keluar dipisahkan oleh sirkuit hybrid. Kemudian
sirkuit Codec / Filter gabungan menyediakan analog ke digital dan menggaliital ke konversi
analog.

Jalur Ucapan

Sirkuit Codec / Filter terhubung ke sakelar Digital melalui Bus Masuk dan Keluar . Setiap Bus
dapat membawa hingga 24 atau 30 koneksi ucapan, tergantung pada sistem PCM yang
digunakan. Setiap Codec terhubung ke Bus Masuk dan Outlet pada waktu yang ditentukan;
untuk periode satu slot waktu.
Peralihan Digital Dasar

Digital Switch mentransfer konten setiap slot waktu di Bus Masuk ke slot waktu yang sesuai di
Bus Outlet. Peralihan data dari setiap slot waktu di Bus Masuk memerlukan perubahan waktu
pengiriman data di sepanjang Bus Outlet.

Proses ini dikenal sebagai Time Switching atau Time Slot Interchange.
Peralihan Ruang dan Waktu
Sebagian besar sistem switching memiliki lebih dari 24 atau 30 saluran dan menggunakan lebih
banyak slot waktu daripada yang dapat ditampung dalam satu Bus. Oleh karena itu diperlukan
peralihan antar Bus.

Digital Switch yang ditampilkan harus beralih antaraslot waktu yang berbeda dan juga antara bus
yang berbeda.
Percobaan 2

Beralih di antara 4 telepon, semuanya terhubung ke satu bus. Data hanya tersedia sebentar di
setiap slot waktu, seperti yang disarankan oleh tampilan yang berkedip-kedip.
Buatonneksi c antara dua telepon. Mereka memiliki angka 1 sampai 4. Amati slot waktu mana
yang isinya dipertukarkan untuk membawa sinyal ucapan dari satu telepon ke telepon lainnya.

Buat koneksi lain tanpa memutuskan yang pertama dan amatipertukaran slot waktu new. Hapus
koneksi dan buat koneksi baru. Lihatlah pertanyaan untuk praktik ini.
Pertanyaan

1 Apa proses penting dalam peralihan digital?

Proses penting adalah peyambungan jalur incoming dari pelanggan


pemanggil ke jalur outgoing menuju pelanggan tujuan pada sentral
digital, Time Stage Incoming (TSI), Space Stage (SS) dan Time
Stage Ongoing (TSO).

2
Berapa banyak transfer data antar slot waktu yang diperlukan untuk
satu slot waktu koneksi telepon?

Berdasarkan konsep dasar, Digital Switching untuk sistem telepon


akan mentransfer 8 bit data digital dari timeslot satu ke timeslot
yang lain.
3
Seberapa sering transfer data dilakukan?

Transfer data dilakukan sebanyak 8000 kali per detik dimana proses
transfer ini terjadidari timeslot inlet ke outlet timeslot lain.

4
Berapa lama setiap sampel data tersedia di bus serial?

Sampel data akan selalu tersedia di bus serial selama telepon


masih berada dalamkeadaan off hook (koneksi antar telepon tidak
terputus).

5
Berapa banyak koneksi yang dapat dibuat antar telepon pada satu
bus 30 saluran?

Berdasarkan hasil perhitungan, ketika sambungan dua telepon


menggunkan dua saluran akan terdapat 15 koneksi yang mungkin
dilakukan dalam satu bust tersebut.
Percobaan 3

4 telepon sekarang terhubung ke 2 slot waktu di bus yang berbeda.

Sekali lagi buat koneksi yang berbeda antara telepon. Mereka diberi nomor 1 hingga 4. Dalam
setiap kasus, amati pertukaran slot waktu yang diperlukan. Beberapa dari mereka berada di bus
serial corresponding, misalnya dari bus Inlet 0 ke bus Outlet 0 tetapi beberapa memerlukan data
ucapan untuk ditukar menjadi bus yang tidak terkait.

Lihatlah pertanyaan untuk praktik ini.


Pertanyaan

1
Mengapa terkadang diperlukan perpindahan ruang serta
perpindahan waktu?

Semakin berkembang dan kompleks. Hal ini disebabkan karena


apabila sistem semakin besar, maka tingkat kebutuhan akan Bus
Serial Inlet dan Outlet akan semakin tinggi. Apabila kekurangan bus
serial maka akan terjadi kepadatan transfer data. Dengan adanya
perpindahan ruang dan waktu diharapkan agar koneksi jalur
komunikasi tetapstabil karena telah diatur sedemikian rupa.

2
Berapa telepon yang dapat dihubungkan melalui saklar digital
dengan 8 saluran masuk dan saluran keluar 30 bus serial? ini
adalah format saklar yang digunakan di workboard?

Bus serial CEPT 30 berisikan 8 saluran Inlet dan Outlet (16


Saluran) yang dapat menampung 16 telepon dengan 8 koneksi
sambungan untuk tiap telepon

3
Pertimbangkan bagaimana beberapa sakelar serupa dapat
dihubungkan untuk menyediakan 16 saluran masuk dan keluar?

Sistem CEPT yang berasal dari Eropa dengan 30 saluran dianggap


sudah cukup untuk memenuhi kriteria dari kasus diatas. Hali ini
dikarenakan sistem CEPT memiliki 32 timeslot untuk memenuhi
setiap framenya dimana setiap frame membutuhkan waktu sekitar
125 dan setiap slot waktu 8 bit ditransmisikan dalam 3,9 dengan
kecepatan 2.048 Mbps.
Penetapan Kontrol Sakelar Digital

Penugasan menunjukkan bagaimana Memori Data dapat menghasilkan Switching Digital, dan
bagaimana hal itu dikendalikan oleh Memori Koneksi.

Praktik Kontrol Pengalihan adalah:


• Kontrol Sakelar Waktu
• Koneksi Nada

Arsitektur Digital Switch

Switch memiliki Inlet Buffer (Serial In dan Parallel Out ), dan Outlet Buffer (Parallel In dan
Serial Out) untuk setiap Serial Bus yang terhubung. Buffer dan Memori Data dihubungkan
secara internal oleh bus paralel, yang dapat beroperasi jauh lebih cepat daripada bus serial.
Memori Koneksi digunakan untuk mengontrol waktu di mana konten setiap slot waktu dikirim
ke Buffer Outlet.

Operasi Sakelar

Data serial yang masuk di sepanjang satu Bus Saluran Masuk memasuki Buffer Saluran Masuk.
Data di setiap slot waktu dibaca ke lokasi di Memori Data secara berurutan saat tiba. Dengan
demikian posisi dalam Memori Data menunjukkan slot waktu mana yang terhubung. Untuk
mengaktifkan Time Switching, data dari setiap lokasi di Memori Data harus dibaca pada waktu
yang tepat, dan dikirim ke Buffer Outlet.

Setiap lokasi di Memori Koneksi digunakan untuk slot waktu yang sama dengan lokasi yang
sesuai di data memory. Namun setiap lokasi Memori Koneksi berisi alamat, bukan data.
Alamatnya adalah lokasi Memori Data yang harus dibaca dan data dikirim ke Buffer Outlet
untuk setiap slot waktu. Jadi dengan menuliskan data ke dalam Memori Data secara berurutan,
namun membacanya bila diperlukan, diperoleh Time Switching. Peralihan Ruang dan Waktu
Gabungan diperoleh dengan menggunakan prinsip yang sama. Lebih banyak Buffer Inlet dan
Outlet digunakan untuk ses bus tambahan, semua dihubungkan oleh bus paralel ke Memori Data,
yang lebih luas. Batas kapasitas sakelar tercapai ketika bus internal tidak dapat mencapai
kecepatan yang diperlukan untuk mentransfer semua data. Dalam hal ini kombinasi sakelar
digunakan.

Kontrol Saklar Waktu


Halaman-halaman berikut menyajikan:

• Beralih menggunakan RAM


• Kontrol Pengalihan
Beralih menggunakan RAM

Metode yang digunakan untuk Time Switching adalah dengan menulis 8 bit data di setiap
Timeslot ke lokasi dalam memori akses acak (RAM). Kemudian pada waktu yang tepat data
dibaca dari RAM dan ditransmisikan melalui Switch Outlet. Untuk melakukan ini, Digital
Switch menulis data dari setiap Timeslot di Inlet serial Bus ke dalam memori Data. setiap lokasi
diData Mem ory sesuai dengan Slot Waktu tertentu di Bus Serial Inlet. Data dibacakan dari
Memori Data dan dikirim ke Bus Serial Outlet dalam urutan yang benar untuk koneksi tertentu
yang diperlukan.

Kontrol Pengalihan

Output sequence dikendalikan oleh Memori Koneksi. Setiap lokasi di Memori Koneksi juga
sesuai dengan Slot Waktu di Bus Serial Outlet. Memori Koneksi berisi alamat Memori Data dari
mana setiap data Timeslot dapat dibaca. Alamat dimasukkan saat koneksi disiapkan. Pada saat
data akan ditransfer ke Outlet, alamat dibaca di lokasi yang sesuai diemory Connection M, dan
digunakan untuk menemukan data di Memori Data. Data disimpan untuk Frame lengkap, yaitu
125 μs, di Memori Data sebelum ditulis oleh data dari Timeslot berikutnya yang sesuai. Ini
ditunjukkan oleh tampilan yang tidak berkedips cepat sebagai data serial.

Percobaan 4

Kontrol koneksi antara 4 telepon, semua terhubung ke satu bus serial. Buat koneksi antara dua
telepon. (Satu digit dial, nomor 1 sampai 4)
Amati alamat yang ditulis ke dalam Memori Koneksi.
Ini memberi tahu sistem di mana dalam Memori Data untuk menemukan data untuk slot
waktu output.
Jawab pertanyaan untuk praktik ini.

Pertanyaan

1 Berapa banyak lokasi di Memori Koneksi yang perlu ditulis untuk satu
koneksi ucapan?

Dalam satu koneksi, jumlah lokasi di Connection Memory adalah 2


yakni satu sebagai yang menghubungi satu sebagai yang dihubungi.

2 Berapa lama setiap sampel data tetap berada di memori data?


Lama setiap sampel data tetap berada di Memori data adalah
selama panggilan berlangsung.

3 Apa urutan tindakan untuk menemukan data yang benar untuk Outlet
selama slot waktu tertentu?

Urutan tindakan dalam menemukan data untuk outlet selama slot


waktu tertentu adalah Melakukan panggilan terlebih dahulu
kemudian semua telepon pada memori data terhubung. Setelah itu
memori membaca data telepon yang ingin saling berkomunikasi
dan ditemukanlah data untuk outlet dalam slot waktu tertentu.

4 Entri apa yang dibuat di lokasi mana dalam Connection Memory


untuk koneksi antara baris L2 dan L4?

Dalam Connection Memory, Entri yang tertulis pada saat L2 dan


L4 saling berkomunikasi adalah Con2 tertulis Dat4 dan pada Con4
tertulis Dat2.
Koneksi Nada

Digital Switch digunakan untuk menghubungkan masing-masing dari 4 nada yang digunakan
untuk memberi sinyal kepada pengguna telepon. Nadanya adalah Dial tone (DT), Ringing tone
(RT), Busy tone, dan Number Unobtainable (nada NU).

Nada terus tersedia di slot waktu tertentu, dan connected untuk setiap baris sesuai kebutuhan.
Setiap nada dapat dihubungkan ke telepon sebanyak yang diperlukan secara bersamaan.

Setiap nada dapat diprogram (lihat Local Signalling Assignment). Apakah itu nada yang
diprogram atau preset yang digunakan, mereka tersediadalam slot waktu yang sama.

Percobaan 5

4 nada untuk memberi sinyal ke telepon tersedia dalam slot waktu tertentu, dalam satu bus serial.
Mereka terhubung sesuai kebutuhan ke slot waktu telepon, sekali lagi di bawah kendali koneksi
memory.

Angkat satu telepon dan dengarkan nada panggil. Panggil telepon lain, lihat nada panggil
berhenti, lalu nada dering dimulai. Jawab teleponnya.Kemudian coba sambungkan telepon ketiga
ke salah satu dari dua yang pertama. Akhirnya coba sambungkan ke nomor yang tidak valid.
Jawab pertanyaan untuk praktik ini.
Pertanyaan

1 Alamat apa yang dimasukkan ke lokasi Memori Koneksi mana untuk


menerapkan nada Dial ke Line L3?

Untuk menerapkan nada Dial pada L3 dilakukan dengan cara L3


menghubungi salah satu nomor telepon yang ada dan nantinya pada
Connection Memory akan menampilkan Dat23 pada Con3.

2 Alamat apa yang dimasukkan ke lokasi Memori Koneksi mana untuk


menerapkan nada Dial ke Line L3?

Karena belum L3 belum mendeteksi adanya penerimaan untuk


permintaan koneksi yang dilakukan L3.
3 Apakah ada batasan jumlah baris yang dapat menerima nada yang
sama dari satu sumber pada saat yang sama?

Ada. Ditinjau dari percobaan yang telah dilakukan, apabila salah


satu dari telepon telah menerima nada tertentu, maka tidak
memungkinkan untuk telepon lain menerima nada yang sama.

Penetapan Pemindaian Jalur

Input data tentang keadaan setiap telepon ditunjukkan.

Praktik pemindaian jalur:


• Beralih Kait
• Penerima DTMF
• Pemindaian Jalur

Ada empat telepon yang terhubung ke setiap Switching Centre Workboard. Masing-masing
terhubung ke Sirkuit Antarmuka Saluran Pelanggan (SLIC), yang menyediakan layanan yang
ditunjukkan pada dua Telepon dan Antarmuka Papan Kerja Telepon dan Prinsip TDM / PCMs.
Sirkuit SLIC berada pada 20 pin paket in-line tunggal, yang terlihat tepat di belakang soket
telepon di Papan Kerja Pusat Switching. 2 sirkuit pensinyalan keluar di setiap telepon adalah
Switch Hook dan Keypad

Saklar Hook
Mikroprosesor kontrol di Pusat Switching perlu mengetahui keadaan kait sakelar di setiap
telepon. Apakah On Hook atau Off Hook?
Sirkuit Antarmuka Saluran Pelanggan (SLIC) pada setiap Jalur, menguji status Switch Hook
secara terus menerus. Prosesor memindai semua 4 SLIC dalam satu input 4 bit . Pemindaian
diulang pada interval standar 20 ms .Prosesor hanya perlu merespons jika telah terjadi perubahan
status. Misalnya jika telepon sebelumnya adalah On Hook dan masih On Hook, maka tidak ada
tindakan yang diharapkan.
Ring Strip
SLIC biasanya menggunakan Sirkuit Deteksi Panggilan untuk menguji Switch Hook. Namun
jika telepon menerima sinyal Dering maka sirkuit Deteksi Jawaban digunakan. Fungsi itu dikenal
sebagai ring strip. Perjalanan cincin membutuhkan sedikit waktu untukoper makan, karena
perubahan arus dc harus dikenali dengan adanya arus ac yang besar. Waktu respons umum
untuk Ring Trip adalah 200 ms, yang mungkin hanya dapat dideteksi.

Percobaan 6
Setiap telepon dapat keluar dari Hook saat idle atau saat diberi tahu. Satu sinyal Switch Hook
dioperasikan dalam kedua kasus.

Angkat telepon apa pun dan amati perubahan keadaan. Ganti telepon dan lihat responsnya.
Gunakan satu telepon untuk memperingatkan yang lain. (Panggilan satu digit, 1 hingga 4).
Angkat telepon yang berdering. Ganti telepon yang menelepon.

Jawab pertanyaan untuk praktik ini.

Pertanyaan
1 Dapatkah Anda mendeteksi perbedaan kecepatan respons terhadap
Switch Hook saat telepon memulai panggilan (Call Detect), atau
menjawab dalam periode hening, atau saat berdering (Answer
Detect)?

SLIC biasanya menggunakan Sirkuit Deteksi Panggilan untuk


menguji Switch Hook. jika telepon menerima sinyal Dering maka
sirkuit Deteksi jawaban digunakan. Fungsi itu dikenal sebagai ring
strip.Waktu respons umum untuk Ring Trip adalah 200 ms, yang
mungkin hanya dapat dideteksi. Misalnya jika telepon sebelumnya
adalah On Hook dan masih On Hook, maka tidak ada tindakan yang
diharapkan.

2 Mengapa ada perbedaan?

Karena Prosesor merespons jika telah terjadi perubahan status.


Makanya SLIC biasanya menggunakan Sirkuit Deteksi Panggilan
untuk menguji Switch Hook. Untuk mengetahui perbedaan dan ada
atau tidak adanya tindakan yang diharapkan.
Penerima DTMF

Keypad mengirimkan sinyal Dual Tone Multi-Frequency (DTMF) ke Pusat Switching. Setiap
sirkuit saluran memiliki sirkuit penerima DTMF sendiri dalam IC khusus.

Penerima DTMF hanya merespons nada DTMF yang valid. Ketika ia mengenali kembali nada
yang valid, ia menetapkan pin keluaran ke biner 1. Output ini ditafsirkan oleh mikroprosesor
sebagai sinyal DTMF Valid (DV).

Penerima DTMF hanya memegang output DV selama sekitar 40 ms. Tidak bisa lebih lama
karena nada DTMF lain dapat ditransmisikan dalam waktu sekitar 80 ms.

Prosesor memindai semua 4 output DV sekaligus dalam pemindaian baris regulernya. Tingkat
pengulangan pemindaian diatur pada 20 ms, untuk memastikan respons yang andal terhadap
nada DTMF. Kode DTMF 4 bit muncul terus menerus pada pin keluaran penerima DTMF,
tetapi tentu saja hanya signifikan ketika sinyal DV telah muncul. Penerima DTMF terhubung
secara permanen, sehingga dapat digunakan selama percakapan telepon. Tanggapan mereka
dapat dilihat pada setiap tahap panggilan.

Penting untuk memasukkan satu digit untuk setiap kali tombol ditekan. Jadi jika DV tetap di 1,
tanpa gangguan, itu masih hanya satu digit. Oleh karena itu kontrol hanya merespons perubahan
positif, yaitu ketika sinyal DV berubah dari 0 menjadi 1. Setelah button dirilis, DV kembali ke 0.

Percobaan 7

Setiap baris memiliki Penerima DTMF sendiri untuk panggilan nada. Ketika penerima telah
mengenali nada yang valid, bit DV (DTMF Valid) diatur; dan digit dapat dibaca dari kode 4 bit.
Gunakan keypad pada telepon yang berbeda. Amati respons kode DV dan digit.

Jawab pertanyaan untuk praktik ini.


Pertanyaan

1 Dalam kondisi apa kontrol mikroprosesor harus menggunakan kode


DTMF untuk baris tertentu?

Penerima DTMF hanya merespons nada DTMF yang valid. Ketika ia


mengenali kembali nada yang valid, ia menetapkan pin keluaran ke
biner 1. Output ini ditafsirkan oleh mikroprosesor sebagai sinyal
DTMF Valid (DV). Prosesor memindai semua 4 output DV sekaligus
dalam pemindaian baris regulernya. Tingkat pengulangan pemindaian
diatur pada 20 ms, untuk memastikan respons yang andal terhadap
nada DTMF.

2
Mengapa Line Scan diatur 20 ms?
Karena untuk memastikan respons yang andal terhadap nada DTMF.

3
Bagaimana kontrol menentukan apakah tombol keypad telah ditekan
lebih dari sekali?

Dimana kontrol hanya merespons perubahan positif, yaitu ketika


sinyal DV berubah dari 0 menjadi 1. Setelah button dirilis, DV
kembali ke 0.

4 Keuntungan apa yang ada dalam menjaga penerima DTMF terhubung


terus menerus ?

Penerima DTMF terhubung secara terus menerus, sehingga dapat


digunakan selama percakapan telepon dan tanggapan mereka dapat
dilihat pada setiap tahap panggilan.

Penugasan Catatan Panggilan

Penugasan menunjukkan informasi tersimpan yang diperlukan untuk mengontrol setiap


panggilan telepon.

Tugas Catatan Panggilan adalah:


• Status Panggilan
• Identitas Garis
• Waktu
Catatan Panggilan

Catatan Panggilan adalah area memori tempat data penting untuk panggilan apa pun disimpan.
Setiap kali telepon lepas untuk memulai panggilan, Catatan Panggilan baru dibuka. :

Status panggilan, yang menunjukkan posisi yang telah dicapai panggilan dalam urutan peristiwa.

• Identitas saluran panggilan


• Identitas baris yang diperlukan
• Durasi panggilan
• Waktu Hitungan Dering.

Item ini, bersama dengan input Line Scan, adalah persyaratan total untuk mikroprosesor Kontrol
untuk menangani panggilan. Catatan Panggilan diberi nomor R1 hingga R4. Untuk sistem yang
sangat kecil adalah mungkin untuk semua telepon untuk menjadi Off Hook bersama-sama, dan
karenanya harus ada Call Record untuk masing-masing. Namun Anda mungkin akan melihat
saat Anda bekerja dengan sistem bahwa tidak biasa untuk semua 4 diperlukan.

Dalam sistem besar asumsi dibuat bahwa sebagian besar telepon tidak digunakan sebagian besar
waktu, sehingga hanya sebagian kecil dari kemungkinan koneksi yang pernah dibuat.

Status Panggilan dan Transisi


Praktis pertama menggunakan diagram ini untuk mengilustrasikankemajuan Panggilan melalui
berbagai kondisi Panggilan. Diagram adalah dasar dari diagram 'Proses' sebagaimana
didefinisikan dalam Bahasa Spesifikasi dan Deskripsi ITU-T (SDL). Ini berfungsi sebagai
pengantar konsep SDL.

Konsep ini diperluas di Penugasan selanjutnya menjadi Diagram Transisi Status Panggilan
penuh. Diagram lengkap membutuhkan lebih banyak komponen, terutama Input, Output, dan
Tugas.

Call State

Konsep Call State adalah metode untuk mengatur kontrol sistem telephone. Status Panggilan
dalam sistem ini diberi nomor S0 (Idle) hingga S7 (Speech). Kemajuan panggilan dipantau
dengan mengacu pada Negaranya. Sebagian besar waktu Kontrol di Pusat Switching dihabiskan
untuk menunggu masukan berikutnya dari pengguna. Ketika Pemindaian Saluran mendeteksi
perubahan Input dari Sakelar Kait, atau dari Penerima DTMF, itu mengacu pada Status
Panggilan, jika ada, untuk Saluran itu untuk menghilangkansignifikansi Input.

Dalam Tugas ini dan yang lebih baru, panggilan 2 digit digunakan. Ini lebih realistis, dan
memungkinkan Pemrosesan Panggilan untuk diamati dengan lebih jelas. Nomor preset untuk 4
Baris masing-masing adalah 21, 22, 31 dan 32. Namun dalam Penugasan Catatan Baris
dimungkinkan untuk mengubah angka. Jika ini dilakukan, nomor baru tetap digunakan!

Keadaan S3

tidak perlu tinggal di State S3 - Find Line. Ini karena prosesor dapat segera menentukan apakah
jalur yang diperlukan bebas, sibuk atau tidak dapat dicapai, dan merupakan transisi internal. Jeda
singkat di State S3 diberlakukan, tetapi biasanya tidak akan digunakan. Keadaan S3 diperiksa
lebih dekat dalam Penugasan lain.
Contoh

Sebagai contoh, pertimbangkan sistem yang dimulai di State S0, Idle.

Ketika Line Scan menunjukkan handset off-hook yang tidak digunakan, itu merespons dengan
nada panggil. Sebuah Transition dibuat untuk keadaan S1 - Permintaan Panggilan. Saat
panggilan berlangsung, lebih banyak Transisi terjadi. Kapan saja, jika panggilan dilepaskan,
maka sistem kembali ke Status S0 - Idle. Status Panggilan direkam pada setiap tahap dalam
Catatan Panggilan.

Dalam Tugas ini dan yang lebih baru, panggilan 2 digit digunakan. Ini lebih realistis, dan
memungkinkan Pemrosesan Panggilan untuk diamati dengan lebih jelas.

Nomor preset untuk 4 Baris masing-masing adalah 21, 22, 31 dan 32.

Namun dalam Penugasan Catatan Baris dimungkinkan untuk mengubah angka. Jika ini
dilakukan, nomor baru tetap digunakan!

Keadaan Bagian 3

Perhatikan bahwa panggilan lokal, dalam satu Switch yang digunakan untuk Penugasan ini, tidak
perlu tinggal di Status 3.

Ini karena prosesor dapat segera menentukan apakah jalur yang diperlukan bebas, sibuk atau
tidak dapat dicapai. Negara S3 diperiksa lebih dekat in Penugasan lainnya.

Contoh

Sebagai contoh, pertimbangkan sistem yang dimulai di State S0, Idle.

Ketika Line Scan menunjukkan handset off-hook yang tidak digunakan, itu merespons dengan
nada panggil. Sebuah

Transisi dilakukan ke Status S1, Permintaan Panggilan. Saat panggilan berlangsung, lebih
banyak Transisi terjadi.
Kapan saja, jika panggilan dilepaskan, maka sistem kembali ke Status S0 - Idle.

Status Panggilan direkam pada setiap tahap dalam Catatan Panggilan.


Penggunaan Diagram Transisi Status Panggilan

Keuntungan dari Call State Transition Diagram meliputi:

• Ini memberikan spesifikasi yang tepat dari pengoperasian sistem dan pada saat yang
sama menegakkan disiplin pada perancang sistem.
• Perangkat lunak kontrol dirancang dan diuji dengan mempertimbangkan kemungkinan
keadaan.
• Kompleksitas sistem yang besar dengan demikian direduksi menjadi sejumlah langkah
sederhana.

Untuk desain jika suatu sistem berada dalam Keadaan tertentu, hanya Transisi tertentu yang
dimungkinkan, dan hanya yang perlu disediakan. Untuk pengujian, dari Negara Bagian mana
pun hanya diperlukan untuk memastikan bahwa Transisi yang diperlukan, dan hanya itu, yang
terjadi.

Pelanggan literature dapat ditulis, menjelaskan operasi dengan percaya diri, dengan mengacu
pada Diagram Transisi Status Panggilan.
Percobaan 8

Status Panggilan digunakan oleh kontrol untuk menentukan kemajuan panggilan apa pun.
Diagram Transisi Status Panggilan aktif shows kemungkinan Transisi antar Negara. Panggilan 2
digit sekarang diperlukan untuk menunjukkan kemajuan panggilan yang wajar. Garis L1 ke L4
memiliki nomor preset 21, 22, 31, 32. Ini dapat diubah dalam Catatan Baris, Penomoran
Praktis.
Angkat hanya satu telepon dan lakukan tahapan panggilan.

Tabel Status Panggilan memperlihatkan Status mana yang telah dicapai setiap Rekaman
Panggilan. Diagram Transisi Status Panggilan (CSTD) terkait menunjukkan kemajuan panggilan
apa pun. Jika perlu gunakan tombol Pilih Rekam untuk menemukan CSTD saat ini.

Lakukan dua panggilan secarasimulta dan ikuti kemajuan mereka pada 2 CSTD. Cobalah untuk
terhubung ke telepon yang sudah digunakan; dan ke nomor direktori yang tidak ada.

Jawab pertanyaan untuk praktik ini.


Pertanyaan

1 Buat panggilan langkah demi langkah antara dua telepon. Catat


urutan keadaan yang digunakan, termasuk nama dan kode untuk
setiap Bagian keadaan.
S0-Idle = keadaan diam/tidak berjalan

S1-Call Request = permintaan panggilan

S2-Dialling = sedang melakukan panggilan

S3-Find Line = mecari dan menentukan jalur yang diperlukan


apakah tekoneksi, sibuk atau tidak dapat dicapai/ditemukan.

S4-Ringing = nomor yang dituju berdering apabila terkoneksi.

S5-Busy = nomor yang dituju sibuk (berkomunikasi dengan nomor


telepon lain)

S6-NU = nomor yang dituju tidak ditemukan.

S7-Connect = nomor yang dituju telah terkoneksi dan sudah dapat


saling berkomunikasi.

2 Keadaan apa yang menyebabkan sistem mencapai Status S5 atau S6?

Status S5 terjadi apabila nomor yang dituju sedang bertelepon


dengan nomor lainnya . sedangkan S6 terjadi apabila nomor yang
dituju tidak bisa dicapai atau ditemukan.
3 Sistem kecil ini hanya dapat menyediakan 2 koneksi sekaligus. Mengapa 4
Call Record disediakan?

Karena untuk sistem yang sangat kecil memungkinkan untuk semua


telepon untuk menjadi Off Hook bersama-sama, dan karenanya
harus ada Call Record.

4 Apakah jaringan telepon umum yang besar memerlukan Catatan


Panggilan untuk setiap telepon yang terhubung?

Menurut saya perlu, karena didalamnya terdapat informasi


tersimpan yang diperlukan untuk mengontrol setiap panggilan
telepon.

5
Apa keuntungan dari diagram Call State?

• Memberikan spesifikasi yang tepat dari pengoperasian sistem


dan pada saat yang sama menegakkan disiplin pada perancang
sistem.
• Perangkat lunak kontrol dirancang dan diuji dengan
mempertimbangkan kemungkinan keadaan.
• Kompleksitas sistem yang besar dengan demikian direduksi
menjadi sejumlah langkah sederhana.

Identitas Jalur

Untuk Catatan Panggilan, saluran diidentifikasi oleh Nomor Peralatan mereka, yang sesuai
dengan nomor Saluran Telepon L1 hingga L4 di Papan Kerja. Penggunaan nomor alternatif
dibahas dalam Penugasan Catatan Baris. Ada 2 ikatan Line Identiyang digunakan dalam Call
Record. CLI Identitas Jalur Panggilan dimasukkan saat Catatan Panggilan dibuka.

RLI Identitas Garis yang Diperlukan dimasukkan ketika diidentifikasi oleh nomor yang
dipanggil.

Kemajuan Panggilan

informasi dasar yang diperlukan oleh Kontrol untuk memproses panggilan terdiri dari Call State
CS dan Line Identities CLI dan RLI. Dengan informasi itu, sinyal yang masuk dari telepon
ditafsirkan dengan benar. Semua peralihan apakah Nada atau Dering atau Koneksi akhir dapat
dilakukan.pelepasan panggilan dapat terjadi di setiap keadaan Bagian panggilan. Oleh karena itu
pemutusan yang benar juga membutuhkan semua 3 item, CS, CLI dan RLI.

Percobaan 9

Ada 2 Identitas Baris yang diperlukan untuk Catatan Panggilan.

CLI Identitas Jalur Panggilan dimasukkan ke dalam Catatan Panggilan saat Catatan baru
dimulai.Nomor Panggilan disimpan saat digit diputar. Setelah selesai, jika line yang diperlukan
tidak Sibuk atau Tidak Dapat Dicapai, RLI Identitas Baris yang Diperlukan dimasukkan ke
dalam Catatan Panggilan.
Gunakan telepon untuk membuat berbagai koneksi (panggilan 2 digit). Amati kapan Identitas
dimasukkan dan dihapus dari Catatan Panggilan. lihat pada pertanyaan untuk praktis ini.
Pertanyaan

1 Kapan Call Record baru dimulai?

Saat membuat koneksi dengan menekan nomor koneksi 2 digit. CLI


Identitas Jalur Panggilan dimasukkan saat Catatan Panggilan
dibuka.

2 Kapan Catatan Panggilan diputus?

Pelepasan panggilan dapat terjadi di setiap keadaan bagian


panggilan. Oleh karena itu pemutusan yang benar juga
membutuhkan semua 3 item, CS, CLI dan RLI.
3 Jika Panggilan dilakukan dari Jalur L1 ke Jalur L2, pada tahap Panggilan apa
Identitas Saluran yang Diperlukan dimasukkan ke dalam Catatan Panggilan?
Apa itu Panggil Status saat muncul?( Jika Anda tidak yakin, ubah ke Call State
Practical)

Nomor Panggilan disimpan saat digit diputar. Setelah selesai, jika jalur
yang diperlukan tidak Sibuk atau Tidak Dapat Dicapai, maka pada tahap
RLI Identitas Baris yang Diperlukan dimasukkan ke dalam Catatan
Panggilan.

3 4 Apa informasi penting yang diperlukan dalam Catatan Panggilan untuk


mengontrol panggilan?

Informasi dasar/penting yang diperlukan untuk mengontrol proses


panggilan terdiri dari Call State CS dan Line Identities CLI dan
RLI.
Durasi Panggilan

Durasi panggilan telepon apa pun penting bagi perusahaan telepon karena berbagai alasan.
Alasan utamanya adalah untuk menagih pengguna untuk panggilan tersebut. Ketika panggilan
selesai, detail panggilan dicatat dan digunakan untuk menghitung tagihan.

Juga berguna untuk menyimpan beberapa statistik tentang kinerja sistem. Misalnya waktu yang
diperlukan untuk mengatur panggilan, di mana perusahaan tidak dibayar, mempengaruhi jumlah
peralatan komputasi yang dibutuhkan oleh sistem.

Akhirnya jika panggilan tidak sepenuhnya dihapus, misalnya telepon dibiarkan off-hook tanpa
panggilan, setelah periode tertentu mungkin terputus atau pesan alarm dapat dikirim.

Jumlah Dering

Menurut rekomendasi ITU-T, Nada Dering dan sinyal Dering harus dimulai segera setelah
koneksi dibuat. Untuk mencapai ini tanpa mendistorsi irama Ring normal, periode Tone harus
segera dimulai. Oleh karena itu irama untuk setiap baris tidak sinkron, dan harus dihitung secara
independen.Satuan waktu untuk Ring Count adalah 0,1 detik.

Lebih mudah untuk menyediakan lokasi untuk penghitungan dengan Catatan Panggilan. Namun
tidak ada penggunaan lebih lanjut dari data tersebut.

Percobaan 10

Durasi setiap panggilan, dalam hitungan detik, dipertahankan di setiap Catatan Panggilan.
Pengaturan waktu dimulai segera setelah Rekaman Panggilan dibuka. Saat koneksi dibuat, durasi
Penyiapan dicatat untuk statistik Lalu Lintas. Durasi Panggilan kemudian dimulai ulang.
Kontrol Dering juga membutuhkan lokasi untuk menghitung jalannya irama Dering. Ring Count
adalah counted dalam satuan 0,1 detik.
Buat beberapa koneksi (panggilan 2 digit), dan amati waktunya.

Jawab pertanyaan untuk praktik ini.


Pertanyaan

1 Mengapa durasi panggilan diukur?

Karena Durasi panggilan telepon apa pun penting bagi perusahaan


telepon karena berbagai alasan. Alasan utamanya adalah untuk
menagih pengguna untuk panggilan tersebut. Ketika panggilan
selesai, detail panggilan dicatat dan digunakan untuk menghitung
tagihan dan juga berguna untuk menyimpan beberapa statistik
tentang kinerja sistem. Misalnya waktu yang diperlukan untuk
mengatur panggilan, di mana perusahaan tidak dibayar,
mempengaruhi jumlah peralatan komputasi yang dibutuhkan oleh
sistem.

2 Mengapa waktu set-up diukur?

Supaya lebih mudah menyediakan lokasi perhitungan dengan call


record.
3
Apakah perusahaan telepon akan menyambut upaya otomatis untuk

membuat koneksi ke saluran yang sibuk?

Iya, jika nomor yang dituju sedang melakukan komunikasi dengan


nomor lain otomatis sentral atau perusahaan telepon akan
mengalihkannya ke panggilan sibuk.

4 Apakah perusahaan telepon lokal Anda memutuskan panggilan jika


panggilan tidak selesai?

Biasanya telepon dibiarkan off-hook tanpa panggilan, setelah


periode tertentu mungkin terputus atau pesan alarm dapat dikirim.
IV. DATA DAN ANALISA

Percobaan 1 : Pensiyalan Lokal

(Single digital switching centre)

➢ Dial Tone

ANALISA :

Dial Tone adalah sinyal telepon yang dikirim oleh pertukaran telepon atau private branch
exchange (PBX) ke perangkat terminasi, seperti telepon, ketika kondisi off-hook terdeteksi. Ini
menunjukkan bahwa pertukaran berfungsi dan siap untuk memulai panggilan telepon. Nada
berhenti ketika digit pertama yang dipanggil dikenali.
➢ Ring Tone

ANALISA :

Pada telepon 2 di Switching Center akan Ring tone. Ring Tone adalah suara yang dibunyikan
oleh telepon (umumnya seluler) untuk menandakan masuknya pesan atau panggilan.

➢ Busy Tone

ANALISA :

Saat telepon 4 dan telepon 1 saling terhubung/berkomunikasi, tiba-tiba telepon 3 menghubungi


telepon 4, maka yang terjadi di switching centre akan Busy tone. Busy tone merupakan sinyal
yang dapat didengar bahwa panggilan tidak dapat diproses atau diselesaikan .
ANALISA :

Pada saat telepon 4 menghubungi telepon 7, maka Pada telepon 4 di switching centre akan NU
tone. NU tone merupakan nada yang dikirimkan oleh Switching Center sebagai tanda bahwa
nomor telepon yang hendak kita tuju tidak tersedia atau berada diluar jangkauan. (Bisa terjadi
apabila tujuan tidak berada pada satu sentral yang sama).
Percobaan 2 : Peralihan waktu dan Peralihan ruang & waktu
(Speech Paths)

ANALISA :

Menggunakan empat buah telepon dengan melakukan dua pasang koneksi telepon dalam satu
bus inlet dan outlet yang sama dengan ruang yang berbeda (Tim-slot) yang berbeda. Percobaan
ini dimulai dengan melakukan panggilan dari telepon 3 ke telepon 1. Ketika telepon 3 dan
telepon 1 telah terhubung, dilakukan kembali panggilan dari telepon 4 ke telepon 2 tanpa
memutus koneksi telepon 3 dan 1. Kedua koneksi panggilan tersebut dapat terjaga koneksinya
tanpa terganggu antara telepon yang satu dengan telepon yang lainnya. Hal ini membuktikan
bahwa selama panggilan memiliki time slot yang berbeda, proses koneksi tidak akan terganggu.
ANALISA :

Pada percobaan “Peralihan Waktu & ruang” menggunakan 4 buah telepon yang terhubung
dengan dua slot waktu di bus yang berbeda. (Inlet Bus 0 ke Outlet Bus 1 dan Inlet Bus 1 ke
Outlet Bus 0).

ANALISA :

Pada percobaan Terlihat memiliki time slot yang berbeda.


Percobaan 3 : Digital switch control assigment (Kontrol Pengalihan)

ANALISA :

Apabila panggilan dilakukan pada 2 telepon, maka semua telepon yang ada akan tetap terhubung
ke data memory sekalipun tidak terjadi komunikasi karena tujuan data memori adalah
menyimpan data dari telpon berapa ke telepon berapa yang harus berkomunikasi. Pada data yang
diperoleh, terlihat bahwa pada saat telepon 1 dan telepon 3 saling berkomunikasi, maka pada
connection memory tertulis Con1 terdapat Dat3 & Con3 terdapat Dat1 yang menandakan bahwa
telepon 1 dan 3 yang sedang berkomunikasi dan keduanya saling memberi informasi kepada
sistem memori data untuk menemukan slot waktu output dalam hal ini OUTLET SERIAL BUS.
ANALISA :

Data memory pada telepon 1 berstatus DT(Dial Tone) yang artinya telepon 1 sedang
mengirimkan koneksi. Terlihat bahwa setelah status DT pada Data Memory, maka sampailah
data pengiriman telepon 1 ke Outlet Serial Bus dan pada Connection Memory bertuliskan Dat21
pada Con1 yang artinya memori dari telepon 1 diterima di Connection 1(hanya sebatas
mengirimkan permintaan koneksi).
ANALISA :

Data memory pada telepon 2 berstatus RT(Ring Tone) yang artinya koneksi yang dikirimkan
telepon 1 sampai kepada telepon 2, namun telepon 2 belum menerima koneksi tersebut. Terlihat
bahwa setelah status RT pada Data Memory, maka data pengiriman telepon 2 ke Outlet Serial
Bus telepon 1(Komunikasi antara telepon 1 dan telepon 2 sedang berlangsung) dan pada
Connection Memory bertuliskan Dat22 pada Con1 yang artinya telepon 2 telah menerima
permintaan koneksi dari telepon 1.
ANALISA :

Data memory pada telepon 3 berstatus Busy Tone yang artinya permintaan koneksi telepon 3
tidak dapat terjadi karena telepon yang dihubungi oleh telepon 3 merupakan telepon yang sedang
berkomunikasi (dalam hal ini telepon 1 & 2). Terlihat bahwa setelah status Busy Tone pada Data
Memory, maka data pengiriman telepon 3 ke Outlet Serial Bus telepon 3 dan pada Connection
Memory bertuliskan Dat23 pada Con3 yang artinya memori tetap akan dikirimkan ke Connection
Memory ketika telepon yang dituju sedang berkomunikasi dengan telepon lainnya(sedang sibuk).
File Edit View Favorites Tools Help

Pag 0
E] Digital Switch Principles Assignment
Digital Transmission
Perform Practical
@ Basic Digital Switching
The 4 tones for signalling to the telephone are av ailable in specified time slot s, in one serial bus. They are
@ Time and Space Switching
connected as required to the telephone time slot s, again under the control of the connection memory.
E]— Practical 1 : Time Switching
t-- @ Perform Practical
@ Questions
E]- Practical 2 : Time and Space 5v

E] Digital Switch Control Assignment

. Switch Operation CONNECTION MEMORY


E]— Practical 1 : Control of Time 5s
. @ Switching using RAM
. @ Switch Control
Add
@ Questions
E]- Practical 2 : Connection of Ton

E]+ Line Scan Assignment


E! Call Records Assignment
E]+ Line Records Assignment
E]+ Line Maps Assignment
E]+ State Transitions Assignment
@ Pick up one telephone and listen to the dial tone. Dial another telephone, see that dial tone stops, and
fT1 fell Prnnre<< A<<innmenfl
ANALISA :

Data memory pada telepon 4 berstatus NU(Number Unobtainable) yang artinya tujuan koneksi
yang dikirimkan telepon 4 tidak dikenali oleh sistem. Terlihat bahwa setelah status NU pada
Data Memory, maka data pengiriman telepon 4 ke Outlet Serial Bus telepon 4 dan pada
Connection Memory bertuliskan Dat24 pada Con4 yang artinya memori tetap akan dikirimkan ke
Connection Memory ketika telepon yang dituju tidak terdaftar dalam suatu jaringan.
Percobaan 4 : Switch Hook

ANALISA :

Pada percobaan ini, menampilkan kondisi telepon yang terakhir kali menerima koneksi. Dari
data yang diperoleh, Telepon 4 merupakan telepon yang terakhir menerima koneksi yang
dikirimkan dari telepon lain.
Percobaan 5 : Line Scan (Penerima DTMF)

ANALISA :
Gambar diatas menunjukkan Kondisi Hook

ANALISA :

Pada percobaan ini, khususnya pada tabel DTM Valid – DV menampilkan data pada saat
menghubungi dan datanya tampil dengan cepat dan pada tabel DTMF digits menampilkan data
telepon yang terakhir kali dihubungi.

Terdapat dua data percobaan dimana percobaan pertama telepon sudah dalam kondisi telah
menghubungi telepon lain. Hal ini terlihat dari Input DTMF Valid dan pada DTMF digits
diperoleh data sebagai berikut :

Line 1 = 21 = 2 (Pada Line 1, telepon 4 menghubungi telepon 2 terakhir kali)

Line 2 = 22 = 4 (Pada Line 2, telepon 2 menghubungi telepon 4 terakhir kali)

Line 3 = 20 + 22 = 5 (Pada Line 3, telepon 3 menghubungi telepon 5 terakhir kali)

Line 4 = 20 + 22 = 5 (Pada Line 4, telepon 4 menghubungi telepon 5 terakhir kali)


ANALISA :

percobaan pertama telepon sedang dalam kondisi belum menghubungi telepon manapun yang
terlihat dari Input DTMF Valid dan pada DTMF digits diperoleh data sebagai berikut :

Line 1 = 21 = 2 (Pada Line 1, telepon 1 menghubungi telepon 2 terakhir kali)

Line 2 = 22 = 4 (Pada Line 2, telepon 2 menghubungi telepon 4 terakhir kali)

Line 3 = 20 = 1 (Pada Line 3, telepon 3 menghubungi telepon 1 terakhir kali)

Line 4 = 20 +21 + 22= 7 (Pada Line 4, telepon 4 menghubungi telepon 7 terakhir kali)
Percobaan 6 : Keadaan/kondisi Panggilan

ANALISA :

Pada telepon 4 (nomor telepon 32), gagang telepon diangkat atau dalam keadaan off hook
statusnya yaitu S1-call request (Permintaan Panggilan).Kapan saja, jika panggilan dilepaskan,
maka sistem kembali ke Status S0 - Idle.
ANALISA :

Proses selanjutnya S2 – Dialling yaitu saat melakukan panggilan


ANALISA :

Selanjutnya terlihat statusnya S3 – Find Line yaitu nomor telepon sudah ditekan (menghubungi
nomor telepon 22), kemudian akan mecari dan menentukan jalur yang diperlukan apakah
tekoneksi, sibuk atau tidak dapat dicapai/ditemukan.
ANALISA :

Saat menghubungi telepon 2 (no. telepon 22), yang ditelepon ini akan mendapatkan notifikasi
berupa nada dering.
ANALISA :

Terlihat S7-Connect, maksudnya yaitu telepon 4 dan telepon 2 sudah saling terhubung atau
sudah bisa berkomunikasi.
ANALISA :

Apabila telepon lain menghubungi nomor telepon 22 dan 32 maka statusnya S5 – Busy (Sibuk)
ANALISA :

Beda halnya dengan S6-NU, statusnya tidak dapat dicapai/ditemukan karena yang dihubungi itu
diluar nomor yang sudah ditentukan yaitu 21,22,31,dan 32.
Percobaan 7 : Identitas Jalur

ANALISA :

Pada percobaan ini panggilan pada nomor 32, Calling Line Identity CLI (Identitas Jalur
Panggilan) pada R2 = L1, dimana Calling Line Identity CLI ini dimasukan saat Call Record
dibuka dan Required Line Identity RLI (Identitas Jalur yang di butuhkan) yaitu pada R2 = L4.
Dimana Required Line Identity RLI dimasukan ketika diidentifikasi oleh nomor yang dipanggil.
Percobaan 8 : Durasi Panggilan

ANALISA :

Kemudian mengenai durasi panggilan pada R1 ada 10 kali berdering dan waktu deringnya 11
detik.
V. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan praktikum adalah:
Penggunaan Digital Switch adalah untuk menghubungkan masing-masing dari 4 nada yang
digunakan untuk memberi sinyal kepada pengguna telepon. Nadanya adalah Dial tone (DT),
Ringing tone (RT), Busy tone, dan Number Unobtainable (nada NU). dipenerima DTMF hanya
merespons nada DTMF yang valid. Ketika ia mengenali kembali nada yang valid, ia menetapkan
pin keluaran ke biner 1. Output ini ditafsirkan oleh mikroprosesor sebagai sinyal DTMF Valid
(DV). Dial Tone yang berarti mengirim koneksi. Ring Tone yang berarti berdering. Busi Tone
berarti nomor yang dituju sedang sibuk. Dan Number Unobtainable Tone artinya nomor yang
dituju tidak tersedia.

Anda mungkin juga menyukai