Rangkaian resonansi memegang peranan yang sangat penting pada perancangan filter,
osilator, penguat tertala, wavemeter untuk pengukuran frekuensi, dan lain sebagainya,
dari mulai frekuensi sangat rendah hingga frekuensi cahaya. Setiap resonator, baik pada
frekuensi rendah maupun pada gelombang mikro, memiliki sifat-sifat yang sama,
karenanya, sebagai dasar, kita akan menganalisis rangkaian resonansi RLC, seri dan
paralel, yang biasa digunakan pada frekuensi yang lebih rendah. Besaran-besaran yang
sangat penting dari sebuah rangkaian resonansi adalah frekuensi resonansi dan faktor
kualitas rangkaian.
1
Z in R jL j , (7.1)
C
1 1 2
Pin VI I Z in
2 2
2 (7.2)
I 1
R j L j
2 C
Ada tiga macam daya yang kita dapatkan dari (7.2): daya yang terdisipasi pada
resistor, daya yang tersimpan dalam bentuk energi magnetik pada induktor, dan daya
Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-1
yang tersimpan dalam bentuk energi listrik pada kapasitor. Daya yang terdisipasi pada
resistor adalah
2
I
Ploss R, (7.3)
2
sedangkan energi rata-rata yang tersimpan dalam bentuk energi magnetik dan energi
listrik, masing-masing
2 2
I I 1
Wm L, We
4 4 2C
(7.4)
Dengan demikian daya kompleks pada (7.2) dapat kita tuliskan dalam bentuk (7.3) dan
(7.4), yaitu
Resonansi terjadi bila energi rata-rata yang tersimpan dalam bentuk energi magnetik
dan listrik sama besar, Wm = We. Pada keadaan resonansi, impedansi rangkaian akan
bersifat resistif, Zin = R. Frekuensi resonansi, diperoleh dari (7.4), yaitu
1
0 (7.7)
LC
Besaran penting lainnya adalah, seperti telah disebutkan, faktor kualitas Q, yang
didefinisikan sebagai
Jadi faktor kualitas adalah ukuran rugi-rugi dari rangkaian resonansi, makin besar faktor
kualitas, makin kecil rugi-rugi rangkaian. Faktor kualitas dapat di evaluasi pada keadaan
resonansi. Pada keadaan ini Wm = We, sehingga
2Wm 2We
Q 0 0
Ploss Ploss
0 L 1
Qs (7.9)
R 0 CR
1
Z in R jL j
C
1
R j 0 L j L j
0 C (1 0 )
maka kita dapat mendekati 1/(1 + /0) menjadi 1 /0, dan impedansi masukan
rangkaian menjadi
1
Z in R jL1 2
0 LC
Z in R j 2L (7.10)
2 RQs
Z in R j (7.11)
0
Kurva respons frekuensi dari harga mutlak impedansi masukan, diperlihatkan pada
Gambar 7.2 di bawah ini.
Bandwidth 3 dB, didapat ketika Zin = 2 R = 1,41R, maka berdasarkan (7.11), dan
fractional bandwidth FBW = 2/0,
1
Qs (7.12)
FBW
Jadi, berdasarkan (7.12) faktor kualitas menentukan bandwidth rangkaian; makin besar
faktor kualitas, makin sempit bandwidth rangkaian.
1 1
Yin jC j (7.13)
R L
2 2
1 V V 1 1
Pin VI Yin j jC
2 2 2 R L
Ploss j 2 (Wm We )
(7.14)
dengan
2 2
V V 1 1 2
Ploss , Wm 2
, We V C
2R 4 L 4
(7.15)
Seperti pada rangkaian RLC seri, resonansi terjadi ketika Wm = We. Diperoleh frekuensi
resonansi
1
0 , (7.17)
LC
Z in 1 Yin R
yang juga sama seperti pada resonansi seri. Kemudian dari definisi (7.8), faktor kualitas
untuk rangkaian resonansi paralel adalah
R
Qp 0 CR (7.18)
0 L
1 1 j 2CR
Yin j 2C
R R
1 R
Z in (7.19)
Yin 1 j 2CR
Dengan menggunakan definisi faktor kualitas pada (7.18) dan fractional bandwidth BW
= 2/0, maka (7.19) dapat kita tuliskan kembali menjadi
R
Z in (7.20)
1 Q p BW
1
Qp , (7.21)
BW
Faktor Q Terbebani
Pada pembahasan di atas, rangkaian resonansi seri dan paralel, faktor kualitas
ditentukan hanya dari rangkaian resonansi tanpa ada pembebanan dari resistansi beban
maupun sumber. Bila ada beban dengan resistansi RL, dan resistansi sumber RS, maka
pada rangkaian resonansi seri, resistansi-resistansi ini akan memperbesar resistansi total,
Rtot = R + RL + RS, sehingga faktor kualitas akan mengecil. Pada rangkaian resonansi
paralel, resistansi ini akan membuat resistansi paralel total bertambah kecil, Rtot =
RRLRS sehingga akibatnya faktor kualitas akan mengecil. Dengan demikian RL dan
RS pada kedua rangkaian resonansi akan memperkecil faktor kualitas. Oleh sebab itu
faktor kualitas ketika ada beban, disebut faktor kualitas terbebani, selalu lebih kecil dari
faktor kualitas tanpa beban. Faktor pembebanan tidak selalu dari resistansi beban, tapi
juga dari resistansi sumber, karenanya faktor kualitas oleh pembebanan ini kita sebut
faktor kualitas eksternal Qext, dan dengan demikian faktor kualitas terbebani menjadi
1 1 1
(7.22)
Q Qu Qext
Solusi:
1
0 913 10 6 rad/det
9 12
40 10 30 10
R 400
Qu 10,95
0 L 913 10 40 10 9
6
RL 800
Qext 21,91
0 L 913 10 40 10 9
6
Z in Z 0 tanh( j )l.
tanh l j tan l
Z in Z 0 (7.24)
1 j tanh l tan l
Gambar 7.7 memperlihatkan saluran transmisi dengan panjang l dan ujung beban
tertutup.
Bila panjang saluran l = /2, maka l = , dan, karenanya, tanl = tan = 0. Dengan
demikian (7.4) menjadi
Z in R Z 0 tanh l Z 0l (7.25)
l ,
0
dan
tan l tan tan
0 0 0
l j 0
Z in Z 0 Z 0 (l j 0 ), (7.26)
1 jl ( 0 )
karena l ( 0 ) 1.
Z in R j 2L .
Jadi saluran transmisi dengan ujung beban tertutup, dan panjangnya setengah panjang
gelombang pada frekuensi resonansinya, sama dengan rangkaian resonansi RLC seri.
Dalam hal ini
R Z 0l (7.27)
dan
Z 0
L (7.28)
2 0
1
C (7.29)
02 L
0 L
Q (7.30)
R 2l 2
Solusi:
Pertama kita hitung redaman koaksial. Diketahui konduktivitas tembaga =
5,8107 S/m. Dengan demikian resistansi permukaan saluran adalah
0 0
Rs 1,84 10 2
2
Rs 1 1 1,84 10 2 1 1
c 0,022 Np/m
2 0 ln(b / a ) a b 2(377) ln(4 / 1) 0,001 0,004
Dengan demikian faktor kualitas untuk koaksial yang diisi udara dengan yang diisi
teflon adalah
104,7
Qudara 2380
2 2(0,022)
104,7
Qteflon 1218
2 2(0,032 0,030)
Terlihat bahwa faktor kualitas saluran koaksial berisi udara hampir dua kali daripada
jika diisi teflon.
1 tanh l tan l
Z in Z 0 coth(l jl ) Z 0 . (7.31)
tanh l j tan l
Seperti sebelumnya, saluran akan berresonansi pada frekuensi 0 bila l = /2. Pada =
0 +, l = + /0, atau
tan l tan
0 0
Dengan asumsi redaman kecil, maka tanhl l, sehingga impedansi masukan menjadi
Z0 1
R , C , L
l 2 0 Z 0 02 C
(7.33)
Q 0 CR (7.34)
2l 2
Solusi:
Dari rumus pada bab 4 diketahui untuk saluran 50, lebar strip adalah
W = 4,9 mm
e = 1,87
c 3 108
l 21,9 mm
2 2 f e 2 5 10 9 1,87
Konstanta propagasi
2f e 2 5 10 9 1,87
143,2 rad/m
c 5 10 8
Rs 1,84 10 2
c 0,075 Np/m
Z 0W 50(0,0049)
143,2
Q 526
2 2(0,075 0,0611)
Saluran /4
Resonator dapat juga dibuat dari saluran seperempat panjang gelombang dengan
ujung beban tertutup atau terbuka. Sifat-sifat resonator saluran /4 kebalikan dari
resonator /2. Bila pada saluran /2 dengan ujung beban tertutup identik dengan
resonantor RLC seri, maka pada saluran /4 akan identik dengan resonator RLC paralel
bila ujung bebannya tertutup. Demikian juga untuk saluran dengan ujung terbuka.
Parameter-parameter resonator saluran /4, kita tuliskan di bawah ini. Faktor kualitas
untuk resonator /4, sama seperti pada resonator /2.
Z 0 l
Z in
1 j
2 0l
Z
R 0
ujung tertutup l (7.35)
C 4 Z
0 0
L 1
02 C
Z in Z 0 l j
2 0
R Z 0 l
ujung terbuka Z (7.36)
L 0
4 0
C 1
02 L
p
kz p 1, 2, 3,...
d
(7.38)
Gambar 7.9 (a) Carity persegi; (b) Pola gelombang berdiri arah z
m n p
k mnp k x2 k y2 k z2 (7.39)
a b c
dan nilai bilangan gelombang ini harus sama dengan k = r c . Nilai k ini akan
memberikan frekuensi resonansi dari cavity, yaitu
dengan c adalah kecepatan cahaya. Harus diingat bahwa solusi gelombang dalam
bumbung gelombang terdiri dari tak berhingga mode TE dan TM, sehingga ada tak
berhingga frekuensi resonansi dalam bumbung. Bila b a d, mode dominannya
adalah mode TE101, yang berasal dari mode dominan TE10 pada bumbung persegi. Untuk
mode ini p = 1, dan d = g/2.
Faktor kualitas kita peroleh bila kita dapatkan daya disipasi pada konduktor dan
dielektrik dan energi yang tersimpan. Untuk mode TE101, medan listrik dan medan
magnetik di dalam bumbung gelombang adalah
H z A101 cos x sin z
a d
ja
Ey A101 sin x sin z
a d
ja
H x h A101 sin x cos z
Z10 a d
berupa gelombang berdiri di dalam bumbung. Berarti terjadi peyimpanan energi dalam
bentuk medan listrik dan medan magnetik.
Energi yang tersimpan dalam bentuk medan magnetik adalah
Wm
4 V H x
2
Hz
2
dV
abd 2 2 2 a 2
A101 1 (7.41)
16 Z
2 h 2
10
Besaran yang di dalam kurung pada (7.41) dapat kita sederhanakan menjadi (k/kx)2, bila
kita substitusikan kx = /a dan Z10
h
, kemudian mengganti + kx = k, dan k =
adalah bilangan gelombang di ruang bebas (unbounded space). Dengan
demikian (7.41) menjadi
2
abd 2 k
Wm A101 (7.42)
16 kx
2 abd 2 2 2 a 2
4 V
We E y dV A101
16 2
2
abd 2 2 a 2 abd 2 k
A101 2
A101 (7.43)
16 16 kx
yang hasilnya sama dengan energi yang tersimpan dalam bentuk energi magnetik.
Rm 2
Pc
2 dinding H t dS (7.44)
dengan Ht adalah medan magnetik tangensial pada dinding bumbung. Medan tagensial
ini adalah Hx pada dinding depan-belakang dan dinding atas-bawah; Hz pada dinding
kiri-kanan dan dinding atas-bawah. Medan pada dinding kiri dan kanan sama besar,
begitu juga pada pasangan dinding yang lain. Dengan demikian rugi-rugi daya pada
dinding bumbung gelombang menjadi
Rm
b a d b
2 2 2
Pc
2 y 0 x 0
H x ( z 0) dxdy 2 H z ( x 0) dydz
z 0 y 0
d a
2 H x ( y 0) H z ( y 0) dxdz
2 2
z 0 x 0
2 2
Rm A101 1
Pc 2 ad ( a 2 d 2 ) 2b(a 3 d 3 ) (7.45)
4 ( ) a a d 2
2
Dengan demikian faktor kualitas cavity bumbung persegi untuk mode TE101 adalah
TE b( a 2 d 2 ) 3 2
Q101 2 2 3 3 (7.46)
2 Rm ad (a d ) 2b( a d )
Contoh 7.6: Sebuah bumbung gelombang persegi standar X-band (a = 2,286 cm dan b =
1,016 cm) yang terbuat dari tembaga ( = 5,7 107), digunakan untuk merancang
resonator cavity dengan d = a. Tentukan faktor kualitas untuk mode dominan. Medium
adalah udara.
2 2
c c
fr 9,28 GHz
2 a d a 2
r 0 2 (9,28 10 9 )(4 10 7 )
Rm 0,0254
2 2(5,7 10 7 )
2 2
c p
mn
fr untuk mode TE (7.47)
2 r a h
2 2
c mn p
fr untuk mode TM (7.48)
2 r a h
m dan n seperti pada mode TE, tapi p = 0, 1, 2, .... c adalah kecepaan cahaya.
Frekuensi resonansi dari kedua mode, TEmnp dan TMmnp adalah fungsi dari h/a.
Mode TEmnp yang frekuensi resonansinya terkecil adalah mode TE111, dan frekuensi
cutoffnya diberikan oleh
2
TE c a
f111 1,8412 (7.49)
2a r h
sedangkan untuk mode TMmnp, frekuensi terkecil ada pada mode TM010 dan diberikan
oleh
h
2,03 2 (7.51)
a
yang menunjukkan kedua mode, pada keadaan tersebut, adalah mode degeneratif. Bila
h/a 2,03 maka mode dominan-nya adalah mode TE111. Bila sebaliknya, mode
dominannya adalah TM010.
Faktor kualitas untuk mode TM010, h/a 2,03, adalah (tanpa penurunan)
1,2025
Q010
a (7.52)
R m 1
h
Soal-soal
1. Perhatikan resonator saluran transmisi di bawah ini yang berupa saluran /2 dan tak
meredam. Kedua ujung saluran tersebut dihubung singkat. Pada jarak z tertentu, pada
saluran, buktikan bahwa ZL = ZR*.
2. Sebuah resonator terbuat dari saluran koaksial dengan panjang 3 cm dan impedansi
karakteristik 100. Saluran ini berisi udara. Satu ujung dihubung singkat dan ujung
lain diberi beban kapasitor seperti terlihat pada gambar di bawah ini. (a) tentukan
nilai kapasitor agar berresonansi pada frekuensi terendah 6 GHz. (b) sekarang
misalkan diberi beban resistor 10 k paralel dengan kapasitor, hitung Q.