Anda di halaman 1dari 18

7

Resonator Gelombang Mikro

Rangkaian resonansi memegang peranan yang sangat penting pada perancangan filter,
osilator, penguat tertala, wavemeter untuk pengukuran frekuensi, dan lain sebagainya,
dari mulai frekuensi sangat rendah hingga frekuensi cahaya. Setiap resonator, baik pada
frekuensi rendah maupun pada gelombang mikro, memiliki sifat-sifat yang sama,
karenanya, sebagai dasar, kita akan menganalisis rangkaian resonansi RLC, seri dan
paralel, yang biasa digunakan pada frekuensi yang lebih rendah. Besaran-besaran yang
sangat penting dari sebuah rangkaian resonansi adalah frekuensi resonansi dan faktor
kualitas rangkaian.

7.1 Rangkaian Resonansi Seri Dan Paralel


Resonator gelombang mikro selalu dapat kita modelkan dengan rangkaian resonansi
RLC seri atau paralel. Oleh sebab itu pada bagian ini kita akan membahas rangkaian
resonansi seri dan paralel. Kemudian berbagai resonator gelombang mikro kita
modelkan dengan rangkaian resonansi ini.

Rangkaian Resonansi Seri


Gambar 7.1 memperlihatkan sebuah rangkaian RLC seri. Impedansi masukan untuk
rangkaian ini adalah

Gambar 7.1 Rangkaian RLC seri

1
Z in R jL j , (7.1)
C

dan daya kompleks yang diberikan oleh sumber ke rangkaian adalah

1 1 2
Pin VI I Z in
2 2
2 (7.2)
I 1
R j L j
2 C
Ada tiga macam daya yang kita dapatkan dari (7.2): daya yang terdisipasi pada
resistor, daya yang tersimpan dalam bentuk energi magnetik pada induktor, dan daya
Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-1
yang tersimpan dalam bentuk energi listrik pada kapasitor. Daya yang terdisipasi pada
resistor adalah

2
I
Ploss R, (7.3)
2

sedangkan energi rata-rata yang tersimpan dalam bentuk energi magnetik dan energi
listrik, masing-masing

2 2
I I 1
Wm L, We
4 4 2C
(7.4)

Dengan demikian daya kompleks pada (7.2) dapat kita tuliskan dalam bentuk (7.3) dan
(7.4), yaitu

Pin Ploss j 2 (Wm We ) (7.5)

dan impedansi masukan menjadi

2 Pin Ploss j 2 (Wm We )


Z in 2
2 (7.6)
I I 2

Resonansi terjadi bila energi rata-rata yang tersimpan dalam bentuk energi magnetik
dan listrik sama besar, Wm = We. Pada keadaan resonansi, impedansi rangkaian akan
bersifat resistif, Zin = R. Frekuensi resonansi, diperoleh dari (7.4), yaitu

1
0 (7.7)
LC

Besaran penting lainnya adalah, seperti telah disebutkan, faktor kualitas Q, yang
didefinisikan sebagai

energi rata - rata yang tersimpan


Q
daya terdisipasi
Wm We

Ploss
(7.8)

Jadi faktor kualitas adalah ukuran rugi-rugi dari rangkaian resonansi, makin besar faktor
kualitas, makin kecil rugi-rugi rangkaian. Faktor kualitas dapat di evaluasi pada keadaan
resonansi. Pada keadaan ini Wm = We, sehingga

2Wm 2We
Q 0 0
Ploss Ploss

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-2


Berdasarkan (7.3) dan (7.4) kita dapatkan

0 L 1
Qs (7.9)
R 0 CR

dan faktor kualitas akan besar bila R kecil.


Lalu, bagaimana bila frekuensi berubah di sekitar frekuensi resonansinya? Kita
misalkan frekuensi berubah menjadi = 0 + , dengan yang sangat sempit.
Impedansi masukan menjadi

1
Z in R jL j
C
1
R j 0 L j L j
0 C (1 0 )

Dengan menggunakan pendekatan


1
1 x
1 x

maka kita dapat mendekati 1/(1 + /0) menjadi 1 /0, dan impedansi masukan
rangkaian menjadi

1
Z in R jL1 2
0 LC

karena j0L j1/0C = 0. Kemudian berdasarkan (7.7), 1/LC = 02 , sehingga


impedansi masukan menjadi

Z in R j 2L (7.10)

atau, karena dari (7.9), L = QsR/0, maka

2 RQs
Z in R j (7.11)
0

Kurva respons frekuensi dari harga mutlak impedansi masukan, diperlihatkan pada
Gambar 7.2 di bawah ini.

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-3


Gambar 7.2 Respons frekuensi dari impedansi masukan

Bandwidth 3 dB, didapat ketika Zin = 2 R = 1,41R, maka berdasarkan (7.11), dan
fractional bandwidth FBW = 2/0,

1
Qs (7.12)
FBW

Jadi, berdasarkan (7.12) faktor kualitas menentukan bandwidth rangkaian; makin besar
faktor kualitas, makin sempit bandwidth rangkaian.

Rangkaian Resonansi Paralel


Rangkaian resonansi paralel merupakan dual dari rangkaian resonansi seri. Gambar
7.3 memperlihatkan sebuah rangkaian RLC paralel. Admitansi masukan dari rangkaian
tersebut adalah

1 1
Yin jC j (7.13)
R L

dan daya kompleks yang diberikan ke rangkaian oleh sumber

2 2
1 V V 1 1
Pin VI Yin j jC
2 2 2 R L
Ploss j 2 (Wm We )
(7.14)

dengan
2 2
V V 1 1 2
Ploss , Wm 2
, We V C
2R 4 L 4
(7.15)

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-4


Gambar 7.3 Rangkaian RLC paralel

Dari (7.14) kita dapatkan

2 Pin Ploss j 2 (Wm We )


Yin 2
2 (7.16)
V V 2

Seperti pada rangkaian RLC seri, resonansi terjadi ketika Wm = We. Diperoleh frekuensi
resonansi

1
0 , (7.17)
LC

dan impedansi masukan, pada keadaan resonansi,

Z in 1 Yin R

yang juga sama seperti pada resonansi seri. Kemudian dari definisi (7.8), faktor kualitas
untuk rangkaian resonansi paralel adalah

R
Qp 0 CR (7.18)
0 L

Di sekitar frekuensi resonansi, admitansi masukan rangkaian adalah

1 1 j 2CR
Yin j 2C
R R

atau impedansi masukan

1 R
Z in (7.19)
Yin 1 j 2CR

Dengan menggunakan definisi faktor kualitas pada (7.18) dan fractional bandwidth BW
= 2/0, maka (7.19) dapat kita tuliskan kembali menjadi

R
Z in (7.20)
1 Q p BW

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-5


Respons frekuensi dari (7.20) diperlihatkan pada Gambar 7.4. Bandwidth 3 dB
diperoleh jika |Zin| = 0,707R, dan faktor kualitas menjadi

1
Qp , (7.21)
BW

sama seperti pada resonansi seri.

Gambar 7.4 Respons frekuensi rangkaian resonansi paralel

Faktor Q Terbebani
Pada pembahasan di atas, rangkaian resonansi seri dan paralel, faktor kualitas
ditentukan hanya dari rangkaian resonansi tanpa ada pembebanan dari resistansi beban
maupun sumber. Bila ada beban dengan resistansi RL, dan resistansi sumber RS, maka
pada rangkaian resonansi seri, resistansi-resistansi ini akan memperbesar resistansi total,
Rtot = R + RL + RS, sehingga faktor kualitas akan mengecil. Pada rangkaian resonansi
paralel, resistansi ini akan membuat resistansi paralel total bertambah kecil, Rtot =
RRLRS sehingga akibatnya faktor kualitas akan mengecil. Dengan demikian RL dan
RS pada kedua rangkaian resonansi akan memperkecil faktor kualitas. Oleh sebab itu
faktor kualitas ketika ada beban, disebut faktor kualitas terbebani, selalu lebih kecil dari
faktor kualitas tanpa beban. Faktor pembebanan tidak selalu dari resistansi beban, tapi
juga dari resistansi sumber, karenanya faktor kualitas oleh pembebanan ini kita sebut
faktor kualitas eksternal Qext, dan dengan demikian faktor kualitas terbebani menjadi

1 1 1
(7.22)
Q Qu Qext

dengan Qu adalah faktor kualitas tanpa pembebanan dan

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-6


0 L
R R untuk resonansi seri
Qext L S
(7.23)
R L // RS
untuk resonansi paralel
0 L

Contoh 7.1: Rangkaian resonansi RLC


Perhatikan rangkaian resonansi paralel RLC di bawah ini. Hitung frekuensi
resonansi, faktor Q tak terbebani dan faktor Q terbebani. Diketahui: R = 400, L = 40
nH, C = 30 pF, dan RL = 800.

Solusi:
1
0 913 10 6 rad/det
9 12
40 10 30 10

atau f = 0/2 = 145,3 MHz. Faktor kualitas:

R 400
Qu 10,95
0 L 913 10 40 10 9
6

RL 800
Qext 21,91
0 L 913 10 40 10 9
6

Dengan demikian, faktor kualitas terbebani adalah

Qu Qext 10,95 21,91


QL 7,3
Qu Qext 10,95 21,91

7.2 Resonator Saluran Transmisi


Pada frekuensi gelombang mikro elemen-elemen lumped sulit diperoleh, karenanya
digunakan elemen terdistribusi, seperti saluran transmisi dan bumbung gelombang.
Seperti telah kita ketahui dari bab dua, saluran transmisi dengan beban ujung terbuka
atau ujung tertutup memiliki sifat-sifat resonator seri dan paralel. Pada bagian ini kita
akan membahas resonator saluran transmisi dengan melibatkan redaman konduktor dan
dielektrik. Pada bab dua kita anggap saluran tak meredam sehingga, faktor kualitas dari
rangkaian resonansi yang diperoleh tak berhingga.

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-7


Saluran /2 Ujung Tertutup
Impedansi masukan sebuah saluran meredam, dengan panjang l dan konstanta
redaman , adalah

Z in Z 0 tanh( j )l.

atau dapat kita uraikan menjadi

tanh l j tan l
Z in Z 0 (7.24)
1 j tanh l tan l

Gambar 7.7 memperlihatkan saluran transmisi dengan panjang l dan ujung beban
tertutup.

Gambar 7.7 Saluran dengan ujung beban tertutup

Bila panjang saluran l = /2, maka l = , dan, karenanya, tanl = tan = 0. Dengan
demikian (7.4) menjadi

Z in R Z 0 tanh l Z 0l (7.25)

dengan menganggap l 1 sehingga tanhl l. Impedansi ini bersifat resistif, berarti


dalam keadaan resonansi, tetapi apakah resonansi seri atau paralel? Kita lihat kelakuan
saluran ini bila frekuensi berubah. Misalkan frekuensi berubah menjadi = 0 + ,
dengan 0 adalah frekuensi resonansi dan sangat kecil. Pada keadaan ini panjang
listrik saluran menjadi l = l0/0 = /2 +/2 /0, atau


l ,
0
dan

tan l tan tan
0 0 0

Dengan hasil ini impedansi masukan pada (7.24) menjadi

l j 0
Z in Z 0 Z 0 (l j 0 ), (7.26)
1 jl ( 0 )

karena l ( 0 ) 1.

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-8


Sekarang kita bandingkan dengan rangkaian resonansi RLC seri yang mempunyai
impedansi masukan

Z in R j 2L .

Jadi saluran transmisi dengan ujung beban tertutup, dan panjangnya setengah panjang
gelombang pada frekuensi resonansinya, sama dengan rangkaian resonansi RLC seri.
Dalam hal ini

R Z 0l (7.27)
dan
Z 0
L (7.28)
2 0

sedangkan kapasitansi dicari dari frekuensi resonansi, yaitu

1
C (7.29)
02 L

Faktor kualitas dari resonator diperoleh

0 L
Q (7.30)
R 2l 2

Contoh 7.2: Resonator koaksial


Sebuah resonator /2 ujung tertutup terbuat dari saluran koaksial yang terbuat dari
tembaga. Jari-jari konduktor dalam 1 mm dan konduktor luar 4 mm. Jika frekuensi
resonansi adalah 5 GHz, bandingkan faktor Q untuk saluran berisi udara dengan saluran
berisi teflon, r = 2,08 dan tan = 0,004.

Solusi:
Pertama kita hitung redaman koaksial. Diketahui konduktivitas tembaga =
5,8107 S/m. Dengan demikian resistansi permukaan saluran adalah

0 0
Rs 1,84 10 2
2

karenanya, konstanta redaman konduktor untuk dielektrik udara adalah

Rs 1 1 1,84 10 2 1 1
c 0,022 Np/m
2 0 ln(b / a ) a b 2(377) ln(4 / 1) 0,001 0,004

dan untuk dielektrik teflon


2
Rs 1 1 1,84 10 2,08 1 1
c 0,032 Np/m
2 0 ln(b / a) a b 2(377) ln(4 / 1) 0,001 0,004

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7-9


Redaman dielektrik untuk udara adalah nol, sedangkan untuk teflon

k0 r 104,7 2,08 (0,004)


d tan 0,030 Np/m
2 2

Dengan demikian faktor kualitas untuk koaksial yang diisi udara dengan yang diisi
teflon adalah

104,7
Qudara 2380
2 2(0,022)
104,7
Qteflon 1218
2 2(0,032 0,030)

Terlihat bahwa faktor kualitas saluran koaksial berisi udara hampir dua kali daripada
jika diisi teflon.

Saluran /2 Ujung Terbuka


Pada mikrostrip atau saluran strip lebih mudah perealisasian resonator dengan ujung
beban terbuka, seperti pada Gambar 7.8. Bila dengan ujung tertutup, saluran /2 identik
dengan resonator seri, maka dengan ujung beban terbuka, resonator ini identik dengan
rangkaian RLC paralel.

Gambar 7.8 Saluran dengan ujung beban terbuka

Impedansi masukan dari saluran dengan ujung beban terbuka adalah

1 tanh l tan l
Z in Z 0 coth(l jl ) Z 0 . (7.31)
tanh l j tan l

Seperti sebelumnya, saluran akan berresonansi pada frekuensi 0 bila l = /2. Pada =
0 +, l = + /0, atau


tan l tan
0 0

Dengan asumsi redaman kecil, maka tanhl l, sehingga impedansi masukan menjadi

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7 - 10


Z0 Z 0 l
Z in
l j ( 0 ) (7.32)
1 j
0 l

yang identik dengan (7.19) dengan

Z0 1
R , C , L
l 2 0 Z 0 02 C
(7.33)

dan faktor kualitas


Q 0 CR (7.34)
2l 2

Contoh 7.3: Resonator mikrostrip /2


Sebuah saluran mikrostrip panjangnya /2 dan impedansi karakterisitk 50 dengan
ujung terbuka. Ketebalan substrat adalah 1,59 mm dengan r = 2,2 dan tan = 0,001.
Konduktor terbuat dari tembaga. Hitung panjang saluran pada frekuensi resonansi 5
GHz, dan faktor Q. Abaikan medan luapan pada ujung saluran.

Solusi:
Dari rumus pada bab 4 diketahui untuk saluran 50, lebar strip adalah

W = 4,9 mm

dan konstanta dielektrik efektif

e = 1,87

Dengan demikian panjang saluran pada frekuensi resonansi adalah

c 3 108
l 21,9 mm
2 2 f e 2 5 10 9 1,87

Konstanta propagasi

2f e 2 5 10 9 1,87
143,2 rad/m
c 5 10 8

Redaman konduktor dan redaman dielektrik, masing-masing adalah (lihat bab 4)

Rs 1,84 10 2
c 0,075 Np/m
Z 0W 50(0,0049)

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7 - 11


k 0 r ( r 1) tan 104,7( 2,2)(0,87)(0,001)
d 0,0611 Np/m
2 e ( r 1) 2 1,87 (1,2)

Dari (7.34) faktor kualitas siperoleh

143,2
Q 526
2 2(0,075 0,0611)

Saluran /4
Resonator dapat juga dibuat dari saluran seperempat panjang gelombang dengan
ujung beban tertutup atau terbuka. Sifat-sifat resonator saluran /4 kebalikan dari
resonator /2. Bila pada saluran /2 dengan ujung beban tertutup identik dengan
resonantor RLC seri, maka pada saluran /4 akan identik dengan resonator RLC paralel
bila ujung bebannya tertutup. Demikian juga untuk saluran dengan ujung terbuka.
Parameter-parameter resonator saluran /4, kita tuliskan di bawah ini. Faktor kualitas
untuk resonator /4, sama seperti pada resonator /2.

Z 0 l
Z in
1 j
2 0l
Z
R 0
ujung tertutup l (7.35)

C 4 Z
0 0
L 1
02 C


Z in Z 0 l j
2 0
R Z 0 l

ujung terbuka Z (7.36)
L 0
4 0

C 1
02 L

7.3 Cavity Bumbung Gelombang


Pada bab tiga kita telah membahas penjalaran gelombang di dalam bumbung
gelombang persegi dan lingkaran. Pada bumbung-bumbung tersebut gelombang
menjalar ke arah z, sedangkan ke arah sumbu x dan y gelombang tidak menjalar, tetapi
membentuk gelombang berdiri. Bila pada sumbu z kita tutup dengan dinding-dinding

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7 - 12


konduktor, maka pada arah z pun akan terbentuk gelombang berdiri, sehingga tidak ada
gelombang yang menjalar. Jadi semua gelombang berkumpul dalam bumbung dan akan
mengalami resonansi. Bumbung yang tertutup semua oleh dinding konduktor disebut
cavity bumbung gelombang. Pada bagian ini kita akan membahas cavity bumbung
gelombang persegi dan bumbung lingkaran.

Cavity Bumbung Persegi


Gambar 7.9a memperlihatkan sebuah cavity bumbung gelombang persegi dengan
ukuran a b d. Jika d merupakan kelipatan setengah panjang gelombang pada
frekuensi f, maka pola gelombang berdiri pada arah z akan seperti pada Gambar 7.9b.
Solusi gelombang untuk cavity diperoleh secara langsung dari solusi untuk bumbung
gelombang. Solusi gelombang berjalan pada bumbung gelombang persegi kita ganti
dengan solusi gelombang berdiri, sehingga konstanta fasa dapat kita ganti dengan
bilangan gelombang kz. Solusi arah z
Z A cos k z z B sin k z z (7.37)
dengan menggunakan syarat batas medan listrik tangensial pada dinding-dinding
bumbung harus berharga nol, kita dapat mencari solusi untuk mode-mode TM dan TE.
Medan listrik tangensial terhadap arah z adalah Ex dan Ey, yang diberikan pada Tabel 3.1
untuk mode TE dan TM. Medan-medan listrik ini harus berharga nol pada z = 0 dan z =
d. Dari (7.37), A harus nol pada z = 0, dan pada z = d harus dipenuhi

p
kz p 1, 2, 3,...
d
(7.38)

Gambar 7.9 (a) Carity persegi; (b) Pola gelombang berdiri arah z

Bilangan gelombang cutoff sekarang kita ganti menjadi

m n p
k mnp k x2 k y2 k z2 (7.39)
a b c

dan nilai bilangan gelombang ini harus sama dengan k = r c . Nilai k ini akan
memberikan frekuensi resonansi dari cavity, yaitu

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7 - 13


ck mnp 2 2 2
c m n p
f mnp (7.40)
2 r 2 r a
b d

dengan c adalah kecepatan cahaya. Harus diingat bahwa solusi gelombang dalam
bumbung gelombang terdiri dari tak berhingga mode TE dan TM, sehingga ada tak
berhingga frekuensi resonansi dalam bumbung. Bila b a d, mode dominannya
adalah mode TE101, yang berasal dari mode dominan TE10 pada bumbung persegi. Untuk
mode ini p = 1, dan d = g/2.
Faktor kualitas kita peroleh bila kita dapatkan daya disipasi pada konduktor dan
dielektrik dan energi yang tersimpan. Untuk mode TE101, medan listrik dan medan
magnetik di dalam bumbung gelombang adalah


H z A101 cos x sin z
a d
ja
Ey A101 sin x sin z
a d
ja
H x h A101 sin x cos z
Z10 a d

berupa gelombang berdiri di dalam bumbung. Berarti terjadi peyimpanan energi dalam
bentuk medan listrik dan medan magnetik.
Energi yang tersimpan dalam bentuk medan magnetik adalah

Wm

4 V H x
2
Hz
2
dV
abd 2 2 2 a 2
A101 1 (7.41)
16 Z
2 h 2
10

Besaran yang di dalam kurung pada (7.41) dapat kita sederhanakan menjadi (k/kx)2, bila
kita substitusikan kx = /a dan Z10
h
, kemudian mengganti + kx = k, dan k =
adalah bilangan gelombang di ruang bebas (unbounded space). Dengan
demikian (7.41) menjadi
2
abd 2 k
Wm A101 (7.42)
16 kx

Energi yang tersimpan dalam bentuk medan listrik adalah

2 abd 2 2 2 a 2
4 V
We E y dV A101
16 2
2
abd 2 2 a 2 abd 2 k
A101 2
A101 (7.43)
16 16 kx

yang hasilnya sama dengan energi yang tersimpan dalam bentuk energi magnetik.

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7 - 14


Untuk rugi-rugi yang kecil, daya disipasi pada konduktor adalah

Rm 2
Pc
2 dinding H t dS (7.44)

dengan Ht adalah medan magnetik tangensial pada dinding bumbung. Medan tagensial
ini adalah Hx pada dinding depan-belakang dan dinding atas-bawah; Hz pada dinding
kiri-kanan dan dinding atas-bawah. Medan pada dinding kiri dan kanan sama besar,
begitu juga pada pasangan dinding yang lain. Dengan demikian rugi-rugi daya pada
dinding bumbung gelombang menjadi
Rm
b a d b
2 2 2
Pc
2 y 0 x 0
H x ( z 0) dxdy 2 H z ( x 0) dydz
z 0 y 0



d a
2 H x ( y 0) H z ( y 0) dxdz
2 2

z 0 x 0

yang hasilnya adalah [Balanis]


2 2
Rm A101 1
Pc 2 ad ( a 2 d 2 ) 2b(a 3 d 3 ) (7.45)
4 ( ) a a d 2
2

Dengan demikian faktor kualitas cavity bumbung persegi untuk mode TE101 adalah

TE b( a 2 d 2 ) 3 2
Q101 2 2 3 3 (7.46)
2 Rm ad (a d ) 2b( a d )

Contoh 7.6: Sebuah bumbung gelombang persegi standar X-band (a = 2,286 cm dan b =
1,016 cm) yang terbuat dari tembaga ( = 5,7 107), digunakan untuk merancang
resonator cavity dengan d = a. Tentukan faktor kualitas untuk mode dominan. Medium
adalah udara.

Frekuensi resonansi untuk mode TE101 adalah

2 2
c c
fr 9,28 GHz
2 a d a 2

karena d = a. Resistansi permukaan Rm sama dengan

r 0 2 (9,28 10 9 )(4 10 7 )
Rm 0,0254
2 2(5,7 10 7 )

karenanya, faktor kualitasnya, untuk d = a, adalah

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7 - 15


TE 1
Q101 1,1107
Rm 1 a 2b
120 1
1,1107 7758
0,0254 1 2,286 2(1,016)

Bumbung Gelombang Lingkaran


Seperti pada bumbung gelombang persegi, bila kedua ujung bumbung gelombang
lingkaran ditutup dengan dinding konduktor, maka bumbung tersebut akan menjadi
resonator cavity. Di dalam bumbung akan terbentuk gelombang berdiri pada arah radial,
r, arah lingkaran , dan arah z. Gambar 7.10 memperlihatkan cavity bumbung
gelombang lingkaran.
Frekuensi resonansi dari cavity tersebut adalah

2 2
c p
mn
fr untuk mode TE (7.47)
2 r a h

dengan m = 0, 1, 2, ..., n = 1, 2, 3, ..., dan p = 1, 2, 3, ....

2 2
c mn p
fr untuk mode TM (7.48)
2 r a h

m dan n seperti pada mode TE, tapi p = 0, 1, 2, .... c adalah kecepaan cahaya.

Gambar 7.10 Cavity bumbung gelombang lingkaran

Frekuensi resonansi dari kedua mode, TEmnp dan TMmnp adalah fungsi dari h/a.
Mode TEmnp yang frekuensi resonansinya terkecil adalah mode TE111, dan frekuensi
cutoffnya diberikan oleh

2
TE c a
f111 1,8412 (7.49)
2a r h

sedangkan untuk mode TMmnp, frekuensi terkecil ada pada mode TM010 dan diberikan
oleh

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7 - 16


TM 2,405c
f 010 (7.50)
2a r

Persamaan (7.49) akan sama dengan (7.50) bila

h
2,03 2 (7.51)
a
yang menunjukkan kedua mode, pada keadaan tersebut, adalah mode degeneratif. Bila
h/a 2,03 maka mode dominan-nya adalah mode TE111. Bila sebaliknya, mode
dominannya adalah TM010.
Faktor kualitas untuk mode TM010, h/a 2,03, adalah (tanpa penurunan)

1,2025
Q010
a (7.52)
R m 1
h

dengan = 120/ r , dan Rm 2 .

Soal-soal
1. Perhatikan resonator saluran transmisi di bawah ini yang berupa saluran /2 dan tak
meredam. Kedua ujung saluran tersebut dihubung singkat. Pada jarak z tertentu, pada
saluran, buktikan bahwa ZL = ZR*.

2. Sebuah resonator terbuat dari saluran koaksial dengan panjang 3 cm dan impedansi
karakteristik 100. Saluran ini berisi udara. Satu ujung dihubung singkat dan ujung
lain diberi beban kapasitor seperti terlihat pada gambar di bawah ini. (a) tentukan
nilai kapasitor agar berresonansi pada frekuensi terendah 6 GHz. (b) sekarang
misalkan diberi beban resistor 10 k paralel dengan kapasitor, hitung Q.

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7 - 17


3. Sebuah cavity bumbung gelombang persegi terbuat dari perak dengan ukuran a = b =
d = 5 cm. Hitung frekuensi resonansi dan faktor Q untuk mode gelombang TE 101 dan
TE102.
4. Rancanglah sebuah cavity lingkaran berisi udara supaya bekerja pada mode TE 111
dengan Q maksimum pada frekuensi 7 GHz. Jika cavity terbuat dari perak berapakah
nilai Q.
5. Sebuah cavity persegi berisi udara memiliki frekuensi resonansi untu tiga mode
pertama, masing-masing, 5,2 GHz, 6,5 GHz, dan 7,2 GHz. Carilah dimensi cavity
tersebut.

Teknik Frekuensi Tinggi dan Gelombang Mikro 7 - 18

Anda mungkin juga menyukai