Disusun oleh:
Noviatus Solekhah
(15)
TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
4.3.
Teori dasar
Untuk merambatkan gelombang mikro ke ruang bebas, diperlukan suatu antena sehingga
memungkinkan untuk mentransmisikan semua metode gelombang radio. Antena khusus
untuk frekuensi diatas 6Ghz pada umumnya menggunakan bentuk corong atau horn. Secara
umum, antena horn susunannya cukup sederhana,dindingnya tidak eksponensial, berkaitan
dengan impedansinya. Karateristik penguatan dan arah dari antena horn, tergantung pada
sudut dan panjang horn
Horn arah H
(funnel horn)
Antena parabola
Antena parabola
Dengan berbagai letak
Corong pengumpan
60 - 70 %
Medium
Good
D > 75
50 - 60 %
Good
Good
D > 20
60 - 65 %
Very good
Very good
D >10
LEMBAR KERJA 1
Untuk langkah 1
a = jarak antar waveguide (cm)
UD = tegangan detector (mV)
A
UD
0
27,1
1
52,2
2
6,02
5
76,4
10
59,6
20
56,9
30
47,9
40
35,8
50
28,3
1
76,8
2
93,9
5
128,8
10
127,8
20
111,9
30
119,6
40
109,8
50
82,8
Untuk langkah 2
A
UD
0
72,3
Untuk langkah 3
Pelemahan dari penghalang medan
Tegangan detector tanpa field resistor
: 68,9 mV
: 60,4 mV
: 25,9 mV
: 52,0 mV
Lembar kerja 2
Untuk langkah 5
Catat tegangan maksimum yang dipantulkan oleh beberapa bahan
Tegangan detector tanpa field resistor
: 38,7 mV
: 29,3 mV
: 35,2 mV
: 7,8 mV
Untuk langkah 6
Maksimum
79,2
Minimum
22,3
Maksimum
27,3
Minimum
87,5
Maksimum
21,4
300 mm
Maksimum
500 mm
ANALISA DATA
1. Percobaan propagasi gelombang pada gelombang bebas saat antenna horn dilepas dan
ketika jarak pada slotted line diubah ubah maka semakin besar jaraknya nilai tegangan
detector (UD) berubah - ubah. Ketika jarak 0 cm sampai dengan 5 cm nilainya semakin
besar sedangkan pada jarak 10 cm sampai dengan 50 cm nilainya semakin menurun
hingga 28,3 mV.
2. Pada langkah 2 pengukuran tegangan detector dengan menggunakan antenna Horn
semakin besar jarak yang diubah ubah pada slotted Line maka Tegangan detector (U D)
yang terjadi nilainya berubah ubah. Saat jarak berada pada 0 cm hingga 5 cm Tegangan
detector semakin besar sedangkan pada jarak 10 cm hingga 50 cm semakin menurun. Jika
ditinjau dengan pengukuran pada langkah 1 nilai tegangan detector lebih besar jika
menggunakan antenna Horn
3. Pada langkah 3 saat pemancar dan penerima diletakkan pada jarak kuraang lebih 0,5 m
dan diletakkan berbagai pengahalang seperti PVC, plexiglass, Kertas berlapis , papan saat
A diatas dan papan saat B diatas. Dari berbagai pengahalang, daya yang dipantulkan akan
maksimum ketika penghalang berupa papan saat A diatas dan Daya yang dipantulakn
akan minimum ketika penghalang tersebut berupa plexiglass.
4. Pada langkah 5 ketika penerima dan pemancar diletakkan sedemikian rupa sehingga
polaritas antara keduanya membentuk sudut kurang lebih 90 m dan diletakkan berbagai
pengahalang seperti PVC, plexiglass, Kertas berlapis , papan saat A diatas dan papan saat
B diatas. Dari berbagai pengahalang, daya yang dipantulkan akan maksimum ketika
tanpa field resistor dan daya yang dipantulakn akan minimum ketika penghalang tersebut
berupa kertas berlapis.
5. Pada langkah 6 penerima dilepas dan dihubungkan dengan multimeter analog ke socket
BNC pada osilator Gunn dan menempatkan reflector kurang lebih 0,3 m didepan antenna
horn sehingga ditemukan nilai maksimum dan minimum yang membentuk setengah
panjang gelombang. Maksimum 1 ditemukkan pada jarak 300 mm dan maksimum 2
ditemukkan pada jarak 500 mm sehingga memberikan panjang gelombang sebesar 500
mm dan frekuensi sebesar 0,6 Ghz.
KESIMPULAN
1. Penyesuaian polarisasi antara antenna pemancar sangat berpengaruh pada nilai tegangan
yang dihasilkan pada penerima
2. Polarisasi yang sama antara antenna pemancar dan penerima akan menghasilkan daya
yang maksimum
3. Bahan dengan karakteristik penyerapan akan mempengaruhi nilai pantulan untuk
gelombang mikro.