Anda di halaman 1dari 15

Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 1

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK GELOMBANG MIKRO


PRAKTIKUM 3
PROPAGASI GELOMBANG DALAM RUANG BEBAS

JARIATUS AMALIA
1741160041
D-IV / JTD – 3C

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 2

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019

Foto Anggota Kelompok


No Foto No Foto
1 2

Aditya Permadi Akhmad Mukhibuddin H


03-JTD 3C
01-JTD 3C 1741160054
1741160052
3. 4.

Cholilur Rohman Dicky Wahyu


05-JTD 3C 07-JTD 3C
1741160042 1741160043

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 3

5. 6.

Gladenda Putri M Jariatus Amalia


09/JTD 3C 11/JTD 3C
1741160046 1741160041

7. 8

Maria El Qibtya Moch Maulana Andika C


13/JTD 3C 15/JTD 3C
1741160013

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 4

9 10

Pratama Iqbal Wahyu Adji


17/JTD 3C 21/JTD 3C
1741160050 1741160103

11

Winda Ersa
23/JTD 3C
1741160058

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 5

Modul 3. PROPAGASI GELOMBANG PADA RUANG BEBAS

3.1. Tujuan :
1) Mengevaluasi pentingnya penyesuaian polarisasi antara antena pemancar dan
penerima
2) Menentukan frekuensi sumber gelombang mikro dengan cara mengukur
panjang gelombang diluar waveguide
3) Menguji perlunya polarisasi yang sama antara antena pemancar dan penerima
4) Menguji beberapa bahan berkenaan dengan karakteristik penyerapan
(absorption) dan pantulan (reflection) untuk gelombang mikro.

3.2. Alat yang digunakan


1 Osilator Gunn
1 Coaxial detektor
2 Waveguide, 250 mm
1 Termination resistor with detektor
2 Antena Horn
1 Reflector
1 Set field resistor
1 Multimeter digital
1 Fuction generator dengan sumber tegangan
1 Kabel penghubung, 1 m, 4 mm, merah
1 Kabel penghubung, 1 m, 4 mm, biru
1 Kabel BNC to BNC 4 mm

3.3. Teori Dasar


Untuk merambatkan gelombang mikro ke ruang bebas, diperlukan suatu antena
sehingga memungkinkan untuk mentransmisikan semua metode gelombang radio.
Antena khusus untuk frekuensi di atas 6 GHz pada umumnya menggunakan bentuk
corong atau horn. Secara umum, antena horn susunannya cukup sederhana,

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 6

dindingnya tidak eksponensial, berkaitan dengan impedansinya. Karakteristik


penguatan dan arah dari antena horn, tergantung pada sudut dan panjang horn.

32

28

dB
24

20

16

12

dB / L at 10 GHz and WG 16
4

Length in mm
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Gambar 13. Pendekatan penguatan antena horn, fungsi panjang

Dari gambar kurva di atas dapat dilihat bahwa pada jalur 10 GHz dimensi dari antena
berhubungan erat dengan peningkatan gain. Karena itu untuk mendapatkan gain lebih
besar dari 25 dB diperlukan jenis ini dibandingkan dengan dipole ½ . Hampir
semua bentuk antena parabola banyak menggunakan horn sebagai radiator primer
atau pencatu antena piringan maupun antena lensa, dengan rentangan frekuensi 1
sampai 100 GHz.

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 7

Beberapa bentuk antena horn

Horn Arah E
E

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 8

Horn Arah H

Horn corong
(funnel horn)

Parabolik horn radiator

Cone shape horn

Beberapa bentuk antena piring (dish)

Antena parabola
Dengan corong pengumpan
Dari depan

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 9

Antena parabola
Dengan corong pengumpan dan
Reflektor hiperbol (Prinsip Cassegrain)

Antena parabola (sistem Gregorian)


Dengan reflektor bentuk elips.

Bagian antena parabola


Dengan berbagai letak
Corong pengumpan

Tabel 3. Hubungan Dimensi Reflektor Terhadap Efisiensi

Aperture efficiency 60 – 70 % 50 –60 % 60 – 65 %


Beam attenuation Medium good Very good
Circular polarosation Good good Very good
Minimal diameter D > 75 D > 20 D > 10

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 10

4.4. Langkah percobaan

Gambar 13. Konstruksi untuk Perambatan Gelombang Mikro di Ruang Bebas

1) Susunlah percobaan seperti pada gambar di atas dengan antena horn dilepas,
periksa pengaruh yang terjadi, catat tegangan detektor probe dengan cara
mengubah-ubah jarak sebagaimana diberikan pada tabel di lembar kerja 1.
2) Ulangi langkah 1), dengan memasang antena horn.
3) Tempatkan pemancar dan penerima pada jarak kurang lebih 0,5 m. Gerakkan
penerima dari pemancar sampai didapat sinyal maksimum.
Catat nilai maksimum yang didapat, sekarang letakkan berbagai penghalang
diantara pemancar dan penerima. Gerakkan penerima terhadap pemancar
untuk masing-masing penghalang yang diberikan dan catat nilai sinyal
maksimumnya.
4) Putar penerima 90, sehingga berada disisinya. Apa yang terjadi pada
detektor tegangan ?
5) Tempatkan penerima dan pemancar sehingga polarisasi antara antena
keduanya membentuk sudut kurang lebih 90 satu sama lain, dengan kedua

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 11

antena horn saling berhadapan dan berada diantara berbagai bahan


penghalang, sebagaimana yang dipakai pada langkah 3) periksalah pengaruh
yang terjadi dan catat nilai-nilainya seperti yang diberikan pada lembar
kerja 2.

6) Lepaskan penerima dan hubungkan dengan multimeter analog ke soket BNC


pada osilator Gunn. Tempatkan reflektor kurang lebih 0,3 m di depan antena
horn, kemudian hitung panjang gelombang dan frekuensi osilator.
Kecepatan cahaya
Frekuensi =
Panjang gelombang

Kecepatan cahaya kurang lebih 2,998 x 108 m/det.

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 12

Lembar Kerja 1
Untuk langkah 1)
a = jarak antar waveguide (cm)
UD = tegangan detektor (mV)

A 0 1 2 5 10 20 30 40 50

UD 3856 184.6 154.2 101.3 78.7 38.2 30.2 26.9 36

Untuk langkah 2)
Dengan antena horn

A 0 1 2 5 10 20 30 40 50

UD 1182 322.7 223.6 268.2 174.4 129.4 143.3 122.9 114.2

Untuk langkah 3)
Pelemahan dari penghalang medan
Tegangan detektor tanpa penghalang : 24.2 mV
Tegangan detector dengan Teflon : 1.092 V
Tegangan detektor dengan PVC : 541 mV
Tegangan detektor dengan Plexiglas :604 mV
Tegangan detektor dengan kertas berlap :671mV

Untuk langkah 4)
Apa yang terjadi saat penerima diputar 90 ?
Bagaimana pengaruhnya dari hasil langkah 3) ?
Yang mana jenis polarisasi yang baik ketika dihalangi, misalnya oleh pohon, pada
lintasan transmisi gelombangnya ?

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 13

Lembar kerja 2
Untuk langkah 5)
Catat tegangan maksimum yang dipantulkan oleh beberapa bahan :
Tegangan detektor tanpa penghalang : 2773 mV
Tegangan detector dengan Teflon : 114,1 mV
Tegangan detektor dengan PVC : 1 5 1 , 5 mV
Tegangan detektor dengan Plexiglas : 1 6 5 , 2 mV
Tegangan detektor dengan kertas berlapis : 151,6 mV

Untuk langkah 6)
Maksimum : 364,1(6cm) Bila jarak titik ekstrim terjadi setiap setengah
Minimum : 373,8(1cm) panjang gelombang, satu panjang gelombang yang
Maksimum : 380,8(9cm) sebenarnya adalah jarak antara 3 titik.
Minimum : 373,8(3cm)
Maksimum : 380,3(10cm)
Minimum : 373,8(8cm)

Perhitungan panjang gelombang dan frekuensi :


Maksimum 1 : 60 mm
Maksimum 3 : 100 mm

Memberikan panjang gelombang : 40 mm, Dan


memberikan frekuensi : 7,495 GHz.
Ulangi perhitungan, menggunakan minimal :
Minimum 1 :10 mm
Minimum 3 : 80 mm
Panjang gelombang :70 mm
Frekuensi :4,282 GHz

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 14

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29
Propagasi Gelombang Pada Ruang Bebas 15

Praktikum Teknik Gelombang Mikro


Praktikum Teknik Gelombang Mikro 29

Anda mungkin juga menyukai