PERCOBAAN I
MODULASI DELTA
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengerti prinsip modulasi delta.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pembuatan dan fungsi dari modulator dan
demodulator delta.
3. Mahasiswa mengerti keuntungan dan kerugian modulasi delta.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan distorsi yang terjadi.
Bandwidth dari sinyal yang diinginkan s(t) dibatasi oleh sebuah low pass filter
dan dibandingkan dengan sinyal yang diprediksikan y (t). Perbedaan di ukur
pada pembanding dan disampling dengan kecepatan yang sudah ditentukan oleh
frekuensi clock. Y(t) didapatkan dari mengintegrasi keluaran yang tergantung
pada keluaran sinyal, pendekatan dari pengukuran bisa naik atau turun.
Amplitudo dari tingkat pengukuran tergantung pada frekuensi clock dan
konstanta integrasi.
1
Praktikum Teknik Transmisi
Pada demodulator, pulsa y(t) dibentuk dengan proses intergrasi. Setelah proses
integrasi kemudian dimasukkan ke sebuah low pass filter untuk menghilangkan
komponen dari frekuensi carrier dan didapatkan kembali sinyal s(t).
Modulator dan demodulator yang digunakan pada praktek ini menggunakan filter
butterworth orde 4 dengan frekuensi batas 3,4 kHz. Hasil dari modulasi delta
dapat dilihat pada gambar 2
Kerugian dari modulasi delta adalah terjadinya noise akibat frkuensi clock yang
tinggi dan noise slope overload yang terjadi pada saat sinyal prediksi tidak dapat
mengikuti batas step dari sinyal yang diinginkan.
2
Praktikum Teknik Transmisi
3
Praktikum Teknik Transmisi
V. LEMBAR KERJA
1. Rangkai rangkaian seperti pada gambar 3.
2. Generator fungsi diatur pada keluaran sinusoida, 2 kHz 1,5 Vpp. Atur
time base osiloskop pada 0,1 msec / cm dan kedua masukan Y pada 1
V/cm. Atur frekuensi clock pada modulator delta pada 3 kHz.
3. Atur frekuensi dan amplitude dari generator fungsi supaya diperoleh
gambar yang paling stabil.
4. Gambar hasil dari osiloskop.
5. Hubungkan osiloskop seperti pada gambar 3
6. Atur osiloskop pada kondisi sebagai berikut : time base osiloskop pada
0,2 msec / cm; display clock 5 V/cm; display sinyal keluaran 10 V / cm
Generator fungsi : 1 kHz , 4 Vpp
Frekuensi clock : 25 kHz
7. Gambar hasil dari osiloskop.
8. Rangkai rangkaian seperti pada gambar 4
9. Atur generator sinyal pada gelombang sinus dengan frekuensi 60 Hz 4
Vpp.
4
Praktikum Teknik Transmisi
Atur osiloskop pada kondisi sebagai berikut : time base osiloskop pada 2
msec / cm; display sinyal masukan 0,3 V/cm; display sinyal keluaran 1
V / cm; frekuensi clock : minimal
10. Gambar hasil osciloskop dan beri komentar tentang kualitas pengiriman
dan jelaskan tentang distorsi yang terjadi.
5
Praktikum Teknik Transmisi
6
Praktikum Teknik Transmisi
PERCOBAAN II
MODULASI AMPLITUDO PULSA (PAM)
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengerti prinsip modulasi amplitudo pulsa.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dari modulator amplitudo pulsa.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan penggunan PAM.
Berdasarkan teori sampling Shannon disebutkan bahwa tidak perlu semua sinyal
dikirimkan. Cukup hanya dengan mengambil beberapa sample dari sinyal dengan
frekuensi sampling (fp) minimal harus dua kali dari frekuensi tertinggi dari
sinyal yang akan dikirim.
7
Praktikum Teknik Transmisi
Pada kanal suara memiliki lebar pita 3,1 kHz, dengan pembatas frekuensi 3,4
kHz cukup baik untuk didengar. Filter sebenarnya memiliki tingkatan tertentu,
biasanya digunakan frekuensi sampling 8 kHz. Hal ini memungkinkan untuk
menekan frekuensi selain dari sinyal yang diinginkan. Pada pecobaan ini
digunakan filter butterworth orde 4. Selama pengiriman, sistem PAM memiliki
sensitivitas terhadap interferensi seperti pengiriman menggunakan sinyal analog.
Pada pemakaian time multiplexing, cross-talk dapat terjadi ketika pulsa sampling
berada pada kanal yang berdekatan. Oleh karena itu PAM biasanya hanya
digunakan pada tingkat awal suatu sistem pengiriman digital. Bagian sampling
harus diubah termasuk bagian penahan untuk menjaga supaya sinyal tetap selama
proses konversi analog menjadi digital.
8
Praktikum Teknik Transmisi
9
Praktikum Teknik Transmisi
V. LEMBAR KERJA
1. Rangkai rangkaian seperti pada gambar 4.
2. Generator fungsi diatur pada keluaran sinusoida, 200 Hz 2 Vpp. Atur time
base osiloskop pada 0,5 msec / cm dan sensitivitas untuk sinyal masukan
modulator PAM 0,5 V/cm dan untuk keluaran sinyal 1 V/ cm. Trigger
osiloskop dari sinyal masukan. Atur clock generator dari PAM pada 2 kHz.
3. Gambar hasil dari osiloskop.
4. Beri komentar gambar yang dihasilkan
5. Rangkai rangkaian seperti pada gambar 5
6. Atur osiloskop pada kondisi sebagai berikut : time base osiloskop pada 0,5
msec/cm; display clock 0,5 V/cm; display sinyal keluaran 2 V/cm
Modulator PAM dengan Frekuensi clock : 8 kHz, dan lebar pulsa 50 μs.
7. Gambar hasil dari osiloskop.
8. Beri komentar gambar yang dihasilkan
10
Praktikum Teknik Transmisi
11
Praktikum Teknik Transmisi
PERCOBAAN III
MODULASI KODE PULSA (PCM)
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan prinsip transmisi PCM.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi modulator kode pulsa.
3. Mahasiswa mengerti metode konversi analog ke digital dan parallel ke
serial.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan aplikasi PCM.
Bandwidth dari sinyal yang akan dikirim s(t) dibatasi oleh sebuah low pass filter
dan masuk ke bagian sampling dan hold.
12
Praktikum Teknik Transmisi
Sampling dari sinyal kemudian dikuantisasi dan dikodekan menjadi kode biner.
Data paralel diubah menjadi serial yang merupakan sinyal PCM sebenarnya
[SPCM(t)]. Sinyal ini kemudian ditransmisikan.
Informasi yang diterima diubah menjadi bentuk paralel, sinyal ini oleh bagian
konverter digital ke analog diubah menjadi sinyal PAM [SPAM]. Sebuah low pass
filter akan menahan frekuensi clock dan didapat sinyal analog S(t).
13
Praktikum Teknik Transmisi
Pada percobaan ini digunakan lebar pita (bandwidth) dan batas frekuensi yang
sama, bersamaan dengan frekuensi clock maksimal 8 kHz. Sinyal sync dikirim
secara terpisah. Frekuensi kecepatan data dari sinyal PCM adalah 1 MHz.
PCM banyak digunakan dalam telekomunikasi. Pada teknik suara dan gambar,
telemetri, dan sistem telepon. Pengiriman dan pemrosesan sinyal telepon
biasanya menggunakan sistem PCM yang sudah dimodifikasi seperti Difference
Puse Code Modulation atau Adaptive Difference Puse Code Modulation.
14
Praktikum Teknik Transmisi
15
Praktikum Teknik Transmisi
16
Praktikum Teknik Transmisi
V. LEMBAR KERJA
1. Rangkai rangkaian seperti pada gambar 3.
2. Hubungkan generator fungsi ke masukan dari maodul PAM
3. Generator fungsi diatur pada keluaran sinusoida, 1 kHz 1 Vpp. Atur time
base osiloskop pada 0,2 msec / cm dan kedua masukan Y pada 0,5 V/cm.
4. Atur frekuensi clock ke maksimal, kemudian diubah untuk didapat harga
yang tepat.
5. Gambar hasil dari osiloskop dan jelaskan fungsi PAM.
6. Gambarkan keluaran sinyal PCM dan PAM demodulator. Bandingkan
sinyal yang didapatkan dengan masukan PCM dan jelaskan tingkat
pemrosesan sinyal.
7. Dapatan gambar sinyal SYN dan CK. Atur time base osiloskop pada 10
μs/cm dan kedua masukan pada 2 V/cm
8. Gambarkan hasilnya dan jelaskan waktu tunda kedua sinyal tersebut
9. Dapatan gambar sinyal CK dan keluaran dan PCM. Atur time base
osiloskop pada 2 μs/cm dan kedua masukan pada 2 V/cm
10. Matikan bit individual dari konverter A/D dan jelaskan tentang kualitas
transmisi
11. Pada osciloskop bandingkan sinyal masukan dan keluaran dari sistem
pengiriman
17
Praktikum Teknik Transmisi
18
Praktikum Teknik Transmisi
19
Praktikum Teknik Transmisi
PERCOBAAN IV
PULSE PHASE MODULATION (PPM)
I.TUJUAN
1.Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan prinsip transmisi PPM.
2.Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi PPM.
3.Mahasiswa dapat menjelaskan aplikasi PPM.
II.DASAR TEORI
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga
menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses
modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke
dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus
berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang
sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut
dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk
membentuk sinyal yang termodulasi.
20
Praktikum Teknik Transmisi
The zero-referenced hold-off gigi gergaji diisi melalui sebuah level converter
(membalikkan menjadi sebuah sinyal simetri sekitar 0) dan input non-inverting
dari comparator/ pembanding ke output sinyal. Sinyal dilewatkan melalui sebuah
pembagi, ke input inverting dari comparator/ pembanding. Output dari
comparator ini, merupakan circuit terbatas dimana sinyal PDM yang disalurkan
ke output PDM.
21
Praktikum Teknik Transmisi
Sinyal sync dari PPM memulai gelombang gigi gergaji. Segera setelah sebuah
gelombang sinyal PPM sampai, nilai arus gigi gergaji disampel (U1) dan
disimpan (dalam keadaan diam) hingga gelombang selanjutnya datang. Sinyal ini
kemudian juga disampel (U2) dan disimpan hingga gelombang selanjutnya
datang, dan seterusnya (U3...sampai...Un).
22
Praktikum Teknik Transmisi
23
Praktikum Teknik Transmisi
V. LEMBAR KERJA
1. Rangkai modul seperti pada gambar rangkaian.
2. Berikan sinyal input sebesar 0,1 Vpp, ferkuensi 1KHz dan Voutcall 10V
3. Amati sinyal output PAM
4. Amati sinyal output PPM
5. Amati sinyal output PAD
6. Analisa sinyal output yang ada.
24
Praktikum Teknik Transmisi
25
Praktikum Teknik Transmisi
PERCOBAAN V
PULSE DURATION MODULATION (PDM)
I.TUJUAN
1.Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan prinsip transmisi PDM.
2.Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi PDM.
3.Mahasiswa dapat menjelaskan aplikasi PDM.
II.DASAR TEORI
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga
menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses
modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke
dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus
berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang
sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut
dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk
membentuk sinyal yang termodulasi.
Generator pembangkit gelombang gigi gergaji terdiri dari sebuah sumber arus
konstan, T1 (BC 261), yang mengisi/ memberikan arus ke kapasitor C3 (4,7nF).
Kapasitor diisi arus melalui IC NE 555 yang mengandung sebuah Window-
comparator dan sebuah flip-flop dan bentuk sebuah sirkuit ”holdoff”. Transistor
T2 (BC 107) adalah sebuah penguat trigger dan menentukan awal dari
gelombang gigi gergaji. Sinyal trigger dilewatkan menuju output/keluaran
melalui IC4 (4049).
26
Praktikum Teknik Transmisi
The zero-referenced hold-off gigi gergaji diisi melalui sebuah level converter
(membalikkan menjadi sebuah sinyal simetri sekitar 0) dan input non-inverting
dari comparator/ pembanding ke output sinyal. Sinyal dilewatkan melalui sebuah
pembagi, ke input inverting dari comparator/ pembanding. Output dari
comparator ini, merupakan circuit terbatas dimana sinyal PDM yang disalurkan
ke output PDM
PDM adalah suatu metoda dari modulasi pulsa di mana durasi dari suatu
gelombang pulsa digunakan untuk perpindahan informasi data biner di mana
variasi durasi dari gelombang pulsa seiring dengan karakteristik sinyal modulasi
27
Praktikum Teknik Transmisi
28
Praktikum Teknik Transmisi
V. LEMBAR KERJA
1. Rangkai modul seperti pada gambar rangkaian.
2. Berikan sinyal input sebesar 0,1 Vpp, ferkuensi 1KHz dan Voutcall 10V
3. Amati sinyal output PAM
4. Amati sinyal output PPM
5. Amati sinyal output PAD
6. Analisa sinyal output yang ada.
29
Praktikum Teknik Transmisi
30
Praktikum Teknik Transmisi
PERCOBAAN V
KARAKTERISTIK INDUKTANSI PENGHANTAR
KOAKSIAL
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat :
1. Menyusun Jembatan Maxwell dan mengetahui fungsinya.
2. Membuat seimbang pada jembatan, dengan mengatur tegangan dan phase
3. Menyebutkan perlengkapan pengukuran kabel
4. Menentukan besaran Lx dan Rx
5. Menentukan harga L, L’,R,R’, dan dengan jembatan Maxwell serta mengenal
pengaruh pemakaian frekuensi untuk pengukuran.
31
Praktikum Teknik Transmisi
32
Praktikum Teknik Transmisi
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Susun rangkaian seperti pada gambar rangkaian.
2. Hubung singkatkan jalur rangkaian (Ra=0) ke Rx, Lx, terminal pada jembatan.
3. Atur dan sambungkan U1= 4 Vpp, 20 KHz, gelombang sinusoidal ke
jembatan. Keadaan pada osiloskop:
Y1 = 1 v/cm
TB = 10 m s/cm auto, trigger : ext ke U1
4. Seimbangkan jembatan menggunakan 10 lilitan helical potensiometer R2 dan
R4 bergantian (Uy1 < 1 mVpp)
5. Baca nilai skala pada R2 dan R4.
6. Dari persamaan Lx = R2 x R3 x C dan Rx = (R2 x R3)/ R4, hitung Lx dan Rx
7. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, jumlahkan faktor Q, Q = w L /R
33