Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM KOMUNIKASI

Disusun Oleh:
Sofyan Hermawan (2010631160092)

LABORATURIUM SISTEM KOMUNIKASI FAKULTAS TEKNIK


UNIERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN 2022/2023
Modul 2
AM Modulator dan Demodulator
2.1 Percobaan-1: AM Modulator
2.1.1 Tujuan Praktikum
• Mahasiswa dapat memahami cara kerja AM Modulator
• Mahasiswa dapat mengetahui fungsi AM Modulatir dalam Sistem
Komunikasi
• Mengetahui dan Memahami perbedaan dari AM Modulator dengan AM
Demodulator

2.1.2 Peralatan yang digunakan


• [Metode Luring/Offline] : Communication Test Board, Osiloskop, Kabel
Jumper, transistor BC548.

2.1.3 Dasar Teori


Modulasi adalah proses di mana sinyal frekuensi rendah diterapkan ke
sinyal pembawa frekuensi tinggi dimodulasi oleh sinyal modulasi frekuensi
rendah (umumnya audio). Modulasi Amplitudo (Amplitude Modulation,
AM) adalah proses menumpangkan sinyal informasi ke sinyal pembawa
(carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo gelombang pembawa
berubah sesuai dengan perubahan sinyal informasi. Pada modulasi ini
amplituda sinyal pembawa diubah-ubah secara proporsional terhadap
amplituda sewaktu-waktu sinyal pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap
selama proses modulasi.

Gambar 2.1 AM Modulation


Karena frekuensi dan aplitudo sinyal pembawa selalu konstan
sedangkan amplitudo frekuensi dan amplitudo sideband terus berubah,
sinyal pembawa tidak mengandung pesan atau informasi apa pun dan tidak
berubah. yaitu, daya sinyal pembawa hilang murni ketika mentransmisikan
sinyal AM. Efisiensi transmisi modulasi amplitudo lebih rendah daripada
sinyal pembawa supresi pita sisi ganda (DSB-SC), tetapi sirkuit demodulasi
amplitudo dapat dibangun lebih sederhana.

2.1.4 Langkah Percobaan


• Silahkan membuat rangkaian AM Modulator seperti rangkaian skematik
dibawah ini :

Gambar 2.2 Rangkaian AM Modulator


• Gunakan frekuensi informasi sebesar 1 kHz dan frekuensi carrier sebesar
500 Hz, 1 kHz, 5 kHz, 10 kHz, dan 20 kHz.
• Catat hasil pengamatan menggunakan oscilloscope
Sinyal Informasi Sinyal Carrier Gelombang Output
500 Hz
1 kHz
1 kHz 5 kHz
10 kHz
20 kHz

• Amati pengaruh perubahan kapasitor terhadap bentu gelombang


keluaran, kemudian analisa perubahan yang terjadi!.

2.1.5 Hasil dan Pembahasan


Rangkaian AM Modulator pada kegiatan praktikum dirangkai dan
dilakukan percobaan pada kit praktikum. Berikut rangkaian AM Modulator
yang dibuat pada saat praktikum :

Gambar 2.3 Rangkaian AM Modulator pada Kit Percobaan

Kemudian, setelah merangkai rangkaian AM Modulator, selanjutnya


dilakukan percobaan pada rangkaian dengan menggunakan osiloskop dan
generator sinyal carrier dengan frekuensi informasi sebesar 1k Hz serta
frekuensi sinyal carrier dengan nilai yang berbeda-beda. Berikut hasil
percobaan rangkaian AM Modulator :

Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Rangkaian AM Modulator


Sinyal Sinyal Gelombang output
Informasi Carrier
1kHz 300 Hz
500 Hz

30 kHz

Pengamatan pada rangkaian AM Modulator menggunakan frekuensi


sinyal informasi sebesar 1k Hz. Percobaan dilakukan dengan mengubah-
ubah nilai daripada frekuensi sinyal carrier yang pada pengamatan di atas
untuk 300 Hz, 500 Hz, dan 30k Hz. Osiloskop menampilkan bentuk
gelombang dari Modulasi AM. Dari bentuk gelombang yang teramati,
bahwa teori pada Modulasi AM yang berubah hanya amplitudonya saja dan
untuk frekuensi bersifat tetap dapat dibuktikan kebenarannya. Karena, pada
semua percobaan yang dilakukan menampilkan yang berubah pada
gelombang hasil Modulasi AM hanya amplitudo, sedangkan frekuensi hasil
modulasi AM bersifat tetap atau tidak berubah.

2.1.6 Kesimpulan
Setelah melakukan semua tahapan percobaan untuk AM Modulator,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Modulasi AM merupakan suatu proses menumpangkan sinyal informasi
ke sinyal pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa sehingga
amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan sinyal
informasi.
2. Proses penumpangan sinyal informasi pada sinyal carrier sebagai
modulasi AM menghasilkan sinyal hasil modulasi yang memiliki
amplitudo yang berubah secara kontinu serta frekuensi yang bersifat
tetap. Dimana perubahan amplitudo ini bergantung pada tegangan dari
sinyal pemodulasi yaitu terhadap sinyal informasi.

2.2 Percobaan-2: AM Demodulator


2.2.1 Tujuan Praktikum
• Mahasiswa dapat memahami cara kerja AM Demodulator
• Mahasiswa dapat mengetahui fungsi AM Demodulator dalam Sistem
Komunikasi
• Mengetahui dan Memahami perbedaan dari AM Modulator dan AM
Demodulator

2.2.2 Peralatan yang digunakan


• [Metode Daring/Online] : Software Proteus, Laptop/PC

2.2.3 Dasar Teori


Demodulasi adalah proses mengekstraksi sinyal informasi dari sinyal
pembawa. Proses demodulasi harus benar-benar kompatibel dengan tujuan
modulasi jika tidak, ujungnya tidak akan dapat mengekstraksi sinyal
informasi asli dari sinyal pembawa. Oleh karena itu, jabat tangan awal harus
dilakukan dalam mekanisme yang tepat untuk menegosiasikan metode
modulasi dan demodulasi terlebih dahulu, untuk lingkungan yang dinamis.
Sering kali demodulator juga disebut dengan detektor. Misalnya dalam
sistem modulasi amplitudo (AM) dikenal jenis-jenis detektor linier, detektor
kuadrat, dan detektor kristal.

2.2.4 Langkah Percobaan


• Susunlah rangkaian demodulator sesuai dengan gambar rangkaian
dibawah ini:
Gambar 2.4 Demodulator AM
• Screenshoot hasil gelombang dari osiloskop kemudian cari Volt/Div dan
Time/Div menggunakan perhitungan yang telah dipelajari.
• Ubah tegangan U1 menjadi 9V dan U2 Menjadi 5V kemudian
screenshoot hasil gelombang dari osiloskop.
• Bandingkan hasil gelombang demodulasi langkah ke-2 dan ke-3

2.2.5 Hasil dan Pembahasan


Simulasi dan observasi untuk rangkaian Demodulator AM ini
dilakukan menggunakan software Proteus. Simulasi yang dilakukan untuk
mengetahui bentuk gelombang dari rangkaian AM Demodulator. Berikut
hasil percobaan pada Proteus untuk rangkaian AM Demodulator :

Tabel 2.2 Hasil Percobaan Rangkaian AM Demodulator


Tegangan Gambar Gelombang
U1 dan U2

U1 = 12 V
U2 = 12 V
U1 = 9 V
U2 = 5 V

Dalam tabel 2.1 menunjukan gelombang sinyal untuk rangkaian AM


Demodulator. Percobaan dilaukan sebanyak dua kali percobaan untuk setiap
nilai U1 dan U2 yang berbeda pada tiap kali dilakukan percobaan.
Selain itu, dilakukan perhitungan untuk mencari Volt/Div dan
Time/Div. Maka, berikut hasil perhitungan :

Tabel 2.3 Hasil Perhitungan untuk Nilai U1 = 12V dan U2 = 12V


Ch 1 Ch 2
Fms 1 kHz 1 kHz
Vms 5 V 5V
V/Div 5 V 0.4 V
T/Div 15.05 3.65

Tabel 2.4 Hasil Perhitungan untuk Nilai U1 = 9V dan U2 = 5V


Ch 1 Ch 2
Fms 1 kHz 1 kHz
Vms 5 V 5V
V/Div 5 V 0.4 V
T/Div 15.05 3.65

Hasil pengamatan gelombang sinyal hasil modulasi dan demodulasi


rangkaian AM Demodulator diatas membentuk sebuah bentuk sinyal
sinusoidal karena rangkaian terhubung dengan sebuah rangkaian penguat
Op-Amp dengan sumber tegangan sebesaar 12V. Pada gambar terlihat
gelombang hasi modulasi memiliki sebuah pita frekuensi pada gelombang
output sinyal informasi yang memiliki nilai frekeunsi lebih kecil dengan
frekuensi yang ada pada sinyal pembawanya. Rangkaian Demodulasi AM
menggunakan 2 buah penguar Op-Amp untuk menghasilkan gelombang
output yang sinusoidal. Dapat kita bandingkan antara gelombang hasil
demodulasi AM percobaan yang pertama dan percobaan ke-2 memiliki
sedikit perbedaan.

2.2.6 Kesimpulan
Setelah melakukan semua tahapan percobaan untuk simulasi AM
Demodulator menggunakan Proteus, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Demodulasi merupakan kebalikan dari modulasi, karena demodulasi
merupakan sebuah proses pemisahan sinyal infornasi dengan sinyal
pembawa. Hal ini jelas berbeda dengan modulasi yang melakukan proses
penumpangan sinyal informasi pada sinyal pembawa.
2. Pada percobaan Demodulator AM ini, sinyal pembawa atau carrier
memiliki gelombang berbentuk sinusoidal dengan pergerakan
gelombang yang sangat cepat akibat dari tegangan pada rangkaian
demodulasi, semakin besar tegangan semakin cepat pergerakan
gelombang hasil demodulasi dan semakin kecil tegangan yang ada pada
rangkaian maka semakin lambat pergerakan gelombangnya.
3. Demodulasi AM berupa proses kebalikan dari Modulasi AM.
Demodulasi akan membalikan sinyal hasil modulasi ke bentuk asalnya.

2.3 Review Kompetensi


• Jelaskan perbedaan modulasi AM dengan Demodulasi AM!

- Modulasi AM
Merupakan suatu proses penumpangan sinyal informsi kepada sinyal
pembawa sehingga amplitudo gelombang dari sinyal pembawa
mengalami perubahan sesuai dengan tegangan dari sinyal informasi.
Dalam modulasi AM, amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah
sedangkan frekuensinya tetap.
- Demodulasi AM
Sedangkan, Demodulasi AM merupakan suatu teknik atau metode
pembalikan sinyal termodulasi hasil Modulasi AM ke bentuk semula
atau bentuk aslinya sebelum dilakukan proses modulasi.

• Jelaskan cara kerja modulasi AM dan Demodulasi AM!


- Modulasi AM
Cara kerja modulasi AM yaitu dimana modulasi ini menggunakan
amplitudo dari sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan
amplitudonya. Pada modulasi AM, amplitudo dari sinyal pembawa
berubah-ubah yang dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.
Sedangkan, dalam proses modulasinya frekuensinya konstan atau
tetap.
- Demodulasi AM
Cara kerja dari Demodulasi AM yaitu merupakan proses pembalikan
dari modulasi AM. Demodulasi AM membutuhkan suatu rangkaian
penguatan untuk memperkuat gelombang sebelum gelombang
tersebut dilakukan proses modulasi. Demodulasi AM akan
memasangkan sinyak saat demodulator ini menerima sebuah sinyal
audio dari sinyak carrier.

• Sebutkan contoh penggunaan modulasi AM dan Demoduasi AM dalam


sistem komunikasi radio (RF)!
Modulasi AM digunakan sebagai pemancar radio. Sedangkan
Demodulasi AM digunakan untuk menampilkan sinyal yang
ditransmisikan oleh pemancar yaitu dapat berupa sinyal visual, biner,
sinyal audio, dll.

• Jelaskan pemanfaatan modulasi AM dan Demodulasi AM dalam bidang


maritim, medis dan komunikasi serat optik!
- Bidang Maritim
Modulasi AM dan Demodulasi AM dalam bidang maritim dapat
digunakan untuk komunikasi radio di bawah laut.
- Bidang Medis
Dalam bidang medis Modulasi AM dan Demodulasi AM sudah
banyak diimplementasikan yaitu seperti USG, radiografi, dll.
- Bidang Komunikasi Serat Optik
Modulasi AM dan Demodulasi AM pada bidang komunikasi serat
optik diimplementasikan pada demodulator yang bernama
Transeverse Pockels, dimana peerangkat ini dapat digunkan untuk
mengubah amplitudo, frekuensi, intensitas cahaya, dll dalam
komunikasi serat optik.

• Gambarkan diagram blok moduasi dan demoduasi AM!

Diagram Blok AM Modulasi

Sinyal
Sinyal Informasi Modulator AM
Termodulasi

Sinyal Pembawa
(Carrier)
Diagram Blok AM Demodulasi

Source Coder
Modulator
PCM

Modulator

Source Decoder
Demodulator
for PCM

• Apabila dalam sebuah sistem komunikasi radio yang digunakan sebagai


komunikasi darurat pada saat bencana alam memiliki sinyal carrier
sinusoidal dengan frekuensi x KHz (Ganti x dengan angka terkahir NPM,
jika akhiran 0 ubah menjadi 10) mempunyai Amplitude puncak 5 Volt di
modulasi AM oleh sinyal audio 750Hz yang mempunyai Amplitude
puncak 750 mV. Tentukan indeks modulasi AM dan Bandwith dari AM
serta gambarkan spektrum frekuensi gelombang termodulasi AM dan
parameter
Fusb, Flsb, Vusb, Vlsb!
Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai