Anda di halaman 1dari 16

Percobaan II

AM MODULATION & AM DEMODULATION


Dico Rio Sinaga (13116058)
Asisten : Wildan Abdullah (13115048)
Tanggal Percobaan : 13/04/2019 EL3206 Praktikum Sistem Komunikas Laboratorium
Teknik Elektro - Institut Teknologi Sumatera

I. DASAR TEORI

Experiment 5 - Modulasi AM
Modulasi amplitudo merupakan proses modulasi yang mengubah amplitudo sinyal pembawa sesuai dengan sinyal
pemodulasinya. AM merupakan proses modulasi dimana amplitudo gelombang pernbawa berubah-ubah sesuai dengan
perubahan amplitudo sinyal informasi. Dimana dalam sistem modulasi amplitudo inisinyal suara ditumpangkan pada
frekuensi pembawa yang berupa gelombang radio. Pada modulasi amplitudo (AM) getaran suara kita akan
menumpang pada carrier yang berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama dengan
gelombang suara kita. Gelombang elektromagnetik diterima oleh antena kemudian oleh tuning circuit gelombang yang
diperlukan akan dipisahkan atau diseleksi dari gelombang-gelombang lainnya yang tidak diperlukan. TC merupakan
suatu rangkaian filter yang frekwensi resonansinya sama dengan frekwensi yang diterima. Karena gelombang yang
diterima ini besarnya hanya beberapa mV saja, maka perlu diperkuat oleh Radio Frequency Amplifier, yang tujuannya
selain memperkuat juga meredam gelombang-gelombang lainnya yang datangnya dari pemancar lain yang masih
tercampur dalam gelombang tadi. Kemudian gelombang yang masih termodulasi ini oleh Detector di demodulasikan,
yaitu dipisahkan antara gelombang yang memodulasikan yaitu informasi yang dikirim dengan gelombang yang
dimodulasikan yaitu gelombang pembawa. Setelah gelombang mempunyai frekuensi sebesar audio kemudian
diperkuat dengan Audio Frekuency Amplifier, yang disalurkan ke Loudspeaker untuk dirubah menjadi gelombang
akustik.Pada sistem ini banyak timbul gangguan-gangguan tidak stabil, sehinnga outputnya juga terdistorsi. Sebagai
perbaikan dari sistem ini adalah jenis superheterodyne receiver. Dibandingkan dengan FM (Modulasi Frekuensi) AM
mempunyai kelebihan diantaranya adalah jarak transmisi AM lebih jauh dibandingkan FM. Namun AM lebih rentan
terkena noise dibandingkan dengan FM. Oleh karena itu satsiun radio yang sering kita dengar kebanyakan
menggunakan FM karena suara yang dihasilkan melalui transmisi menggunakan FM lebih jernih.
Experiment 6 - Demodulasi AM
Definisi demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu gelombang
pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian. Sinyal AM merupakan sebuah sinyal termodulasi dimana
amplitudo gelomban carrier berfrekunesi tinggi divariasikan dengan amplitudo gelombang audio berfrekuensi rendah
untuk keperluan transmisi. Untuk mengembalikan sinyal audio di penerima (receiver) kita harus “mengestrak” sinyal
audio tersebut dari sebuah sinyal AM. Demodulator sering juga disebut dengan detector. Misalnya dalam system
modulasi amplitude (AM) dikenal jenis-jenis detector linier, detector kuadrat, dan detector Kristal.

Gambar : Ilustrasi proses demodulasi amplitudo

II. HASIL DAN ANALISIS

Experiment 5 - Modulasi AM

Part A-Getting an AM signal using a simple message

1. Figure 3

Pada saat variabel tegangan di setting -6 V di peroleh tegangan output pada Digital Multimeter 9,668 V DC.
2. Figure 4

Gambar di atas adalah pada saat kondisi coupling DC, Scale 500 mV/div, dan Triggel level 1 V dan pada ssat Vp-p
nya di setting 1,002 V dengan memutar G pada adder maka diperoleh nilai RMS 372,41 mV.

Gambar di atas adalah pada saat kondisi coupling AC, Scale 1V/div, dan Triggel level 0 V dan pada ssat Vp-p nya
di setting 1,002 V dengan memutar G pada adder maka diperoleh nilai RMS 336,74 mV.
Jawaban Pertanyaan 1:
Karena ada fungsi Adder terjadi perubahan sinyal DC menjadi AC, jadi CH0 = GA+B dimana A = 2 KHz sine dan B
variable DC - , carrier = 100KHz.sehingga tegangan RMS yang dihasilkan Coupling DC lebih besar.

3. Figure 6

Jawaban Pertanyaan 2:

Untuk mengkalikan nilai dari 2 sinyal masukkan yaitu sinyal informasi dengan sinyal carrier.

X = 2KHz x Variable DC AM = X - Y

Jawaban Pertanyaan 3:

Iya, Karena AM= adder X carrier dan adder=2KHz X VDC

Jawaban Pertanyaan 4:

Terdiri dari 2 sinyal yaitu sinyal informasi 2 KHz sine dan sinyal carrier 100 KHz sine Part
Port B – Generating an AM signal using speech

4. Figure 8

Jawaban Pertanyaan 5:

Karena masih adanya sinyal carrier sebesar 100 Khz walaupun tanpa adanya suara.

Part C – Investigating depth of modulation.

Gambar pada saat modul adder G di putar ke kanan (Maksimum)


Gambar pada saat modul adder G di putar ke kiri (Minimum)
Pada saat kondisi maksimum diperoleh nilai tegangan RMS input 3,59 V dan RMS output 0,13047 V sedangkan pada
Vp-p input nya 14,453 V dan Vp-p outputnya 0,50202 V

Pada saat kondisi minimum diperoleh nilai tegangan RMS inout 2,534 V dan RMS output 0,1096 V sedangkan pada
Vp-p inputnya 7,268 V dan Vp-p outputnya 0,25102 V.

Dari kedua hasil di atas dapat di analisis bahwa kondisi dari module adder dapat mempengaruhi sinyal informasi.

Jawaban Pertanyaan 6:
Sesuai dengan Prinsip AM maka sinyal carrier akan selalu menyesuaikan Amplitudo
dengan Sinyal infomasi.
Gambar pada saat Vp-p di setting 1Vp-p di peroleh tegangan RMS input sebesar 312,89 mV sedangkan tegangan
RMS output 91,19 mV dan diperoleh Vp-p sebesar 125,91 mV dan yang dimana tegangan Vp-p dan RMS mengalami
penrunan dan penurunan disebabkan coupling yang digunakan adalah coupling DC.

Gambar diatas merupakan gambar yang di peroleh pada saat skala channel 0 disetting dengan tegngan 1V/div dan
Channel 1di setting pada tegangan 500mV/div. Dari parameter di atas di peroleh nilai tegngan RMS input sebesar
1,819 V dan Vp-p input sebesar 7,017 V sedangkan tegangan RMS output sebesar 133,33 mV dan Vp-p output sebesar
209,86 mV dan yang dimana tegangan Vp-p dan RMS mengalami penrunan dan penurunan disebabkan coupling yang
digunakan adalah coupling DC.

Experiment 8 – AM Demodulation

Port A – Setting Up The AM Modulator

1. Figure 2

Gambar pada parameter di setting dengan coupling DC, scale 500mV, dan trigger 1V. Pada saat kondisi ini tegangan
RMS input diperoleh 1,045 V dan tegangan RMS output 96,61 mV dan Vp-p 125,91 mV,tegangan RMS mengalami
penurunan.
Gambar pada saat parameter disetting pada coupling AC, scale 1 V/div, dan Trigger 0V. Pada saat kondisi ini tegangan
RMS input diperoleh 317,05 mV dan tegangan RMS output 45,80 mV dan Vp-p 167,89 mV,tegangan RMS
mengalami penurunan.
Dari 2 percobaan dengan parameter yang berbeda dengan tegangan Vp-p yang di setting sama yaitu 1Vp-p dan
menghasilkan sinyal yg berbeda yang dimana pada saat coupling DC sinyal output tidak menompang pada sinyal
carrier namum pada saat coupling disetting pada caoupling AC sinyal output menompang pada sinyal carrier.

Port B – Recorversing the massage using an envelop detector

Gambar : Rectifier Output


Gambar : RC LPF’s Output

Pada saat sinyal RC LPF’s Output Vp-p mengalami peningkatan demikian juga dengan frekuensinya.

Jawaban pertanyaan 1 :

Sinyal input yang parameternya diseting sama, namum sinyal outputnya berbeda.

2. Port C – Investigating the message amplitude on the recovered message

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa sinyal mengalami distorsi.


Port D – Transmitting and recorving specch using Am

Figure 6

Gambar sinyal pada saat mengucapkan “hallo” dimana tegangan pada sinyal carrier lebih besar daripada sinyal
informasi

Port E – The mathematics of AM demodulation

Figure 7
Figure 8

Gambar pada saat channel 1 disconnect.


Gambar pada saat module G di setting 100% dan tegangan trigger 0V.

III. KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Modulasi Amplitudo (Amplitude Modulation, AM) adalah proses menumpangkan sinyal informasi ke sinyal
pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan
perubahan simpangan (tegangan) sinyal informasi.
2. Prinsip AM yaitu sinyal carrier akan selalu menyesuaikan Amplitudo dengan Sinyal infomasi.
3. Gelombang yang masih termodulasi oleh Detector di demodulasikan, yaitu dipisahkan antara sinyal yang
memodulasikan informasi yang dikirim dengan gelombang yang dimodulasikan yaitu sinyal carrier

REFERENSI

[1] Petunjuk Praktikum Sistem Komunikasi Dasar Teknik Elektro ITERA.


Lampung, 2019.

[2] ANSWERS-Emona-DATEx-Vol12-LabManual-R3

[3] https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/377/jbptunikompp-gdl-levyolivia-
18836-2-modul2-m.pdf

[4] http://elektronika-dasar.web.id/modulasi-amplitudo-amplitude-
modulation-am/

[5] http://irham93.blogspot.com/2013/06/macam-macam-ampitudo-
modulasi-am.html

[6] https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/amplitude-modulation-am/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai