1. DASAR TEORI
1.25 MS / s NI ELVIS — Suite Instrumentasi Virtual Laboratorium NI (NI ELVIS) II adalah perangkat
laboratorium pendidikan teknik modular yang dikembangkan khusus untuk akademisi. Dengan pendekatan
langsungnya, para pendidik dapat membantu siswa belajar keterampilan praktis dan eksperimental. NI
ELVIS II memiliki satu faktor bentuk ringkas yang terintegrasi dengan 12 instrumen yang paling umum
digunakan di laboratorium, termasuk osiloskop, multimeter digital, generator fungsi, catu daya variabel, dan
Bode analyzer. Anda dapat menghubungkan PC ke berbagai pengukuran ini melalui kapabilitas plug-and-
play USB dan membangun sirkuit di atas papan yang dapat dilepas.
Gambar 1 Ni Elvis II
Gambar 1.1
- Voltage, Resistance, dan Diode Banana Jack (merah): Input positif untuk multimeter digital dalam voltase
pengukuran resistensi dan dioda.
- Common Banana Jack (hitam): Referensi umum koneksi untuk tegangan multimeter digital, arus, resistensi,
dan pengukuran dioda.
- Current Banana Jack (merah): Input positif untuk pengukuran arus multimeter digital
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Ini memungkinkan Anda untuk mengatur tegangan untuk dua variabel pasokan listrik.
Tombol-tombol ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan secara manual frekuensi dan amplitudo
untuk output fungsi generator bentuk gelombang. LED Mode Manual menyala ketika generator fungsi
dalam mode manual. Petunjuk tentang cara menggunakan generator fungsi untuk input a bentuk gelombang
dan untuk mengatur frekuensi dan amplitudonya dijelaskan nanti.
Gambar 1.6
Menyediakan area untuk membangun sirkuit dan diperlukan koneksi untuk mengakses sinyal untuk aplikasi
umum
Gambar 1.7
Manual lab 3-volume lengkap ini menawarkan praktikum untuk mengajarkan topik komunikasi analog dan
digital dasar seperti Konsep AM, FM, SNR, pengambilan sampel, TDM, dan modulasi delta-sigma. Papan
Tambahan Emona DATEx bergabung dengan platform NI ELVIS, memberikan landasan untuk membantu
siswa dalam memvisualisasikan dan lebih memahami konsep. DATEx memungkinkan siswa untuk melihat
langkah-langkah menengah dan sinyal terkait dalam implementasi skema modulasi yang berbeda. Akses ke
volume lengkap manual laboratorium tambahan Emona DATEx disediakan pada saat pembelian produk.
Gambar 1.8 DATEx
1.3 AM MODULATION
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal
mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah)
bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi.
Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi.
Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk
membentuk sinyal yang termodulasi.
Modulasi amplitudo adalah proses memodulasi isyarat frekuensi rendah pada gelombang frekuensi tinggi
dengan mengubah-ubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Frekuensi
rendah ini disebut isyarat pemodulasi dan frekuensi tinggi adalah pembawa. Metode ini dipakai dalam
transmisi radio AM untuk memungkinkan frekuensi audio dipancarkan ke jarak yang jauh, dengan cara
superimposisi frekuensi audio pada pembawa frekuensi radio yang dapat dipancarkan melalui antena.
Frekuensi radio adalah frekuensi yang dipakai untuk radiasi energi elektromagnetik koheren yang berguna
untuk maksud-maksud komunikasi. Frekuensi radio terendah adalah sekitar 10 kHz dan jajarannya
merentang hingga ratusan GHz. Pembawa yang termodulasi terdiri dari tiga frekuensi yang semuanya RF,
yaitu fc Pembawa. fc + fm Frekuensi samping atas. fc − fm Frekuensi samping bawah. Jika pembawa
digambarkan oleh ec = Asinωct disini dan isyarat pemodulasi oleh em = Asinωmt disini
maka amplitudo pembawa termodulasi dapat dinyatakan sebagai .
Rumus dengan warna biru adalah pembawa, hujan adalah frekuensi samping bawah, merah adalah frekuensi
samping atas. Jika pembawa dimodulasi oleh bentuk gelombang kompleks, maka akan timbul bermacam-
macam frekuensi yang membentuk jalur-jalur samping atas dan bawah. Dalam radio AM, karena oleh
persetujuan internasional saling dipisahkan 9 kHz, frekuensi modulasi maksimum adalah 4,5 kHz. Kedua
jalur samping dipancarkan meskipmun hanya salah satu yang didemodulasi dalam pesawat penerima. AM
juga dipakai dalam transmisi isyarat video dalam televisi.
1.4 AM DEMODULASI
Sebuah proses demodulasi merupakan kebalikan dari proses modulasi. Sebuah sinyal termodulasi AM adalah
sinyal dimana amplitudo gelombang carrier bervariasi dengan amplitudo gelombang modulasi, maka
demodulator digunakan untuk memperoleh sinyal audio mula - mula dari sinyal AM.
2.1 AM MODULATION
Pada langkah awal adalah mengatur tegangan dc minimum sebesar -6 Volt pada VPS kemudian mengatur
nilai keluaran pada DMM sehingga bernilai 1 Volt, kemudian nilai ini akan menjadi parameter untuk
mendapatkan bentuk sinyal dan nilai tegangan untuk percobaan selanjutnya. Rangkaian yang digunakan kali
ini adalah seperti berikut :
Setelah didapat nilai 1 Volt selanjutnya adalah menbentuk sinyal dengan nilai 1 Vp-p dengan rangkaian yang
digunakan seperti berikut :
Pertanyaan 1. Dalam hal apa output modul adder sekarang berbeda dengan sinyal dari output 2kHz SINE
sinyal master ? Karena dalam terdapat fungsi adder sebagai penambah sinyal, Maka yang terjadi pada sinyal
adalah CH0 = 6A + B, dimana nilai dari A = 2kHz sine dan B adalah variabel DC, 100 kHz carrier. Maka
hal ini yang membuat output modul adder berbeda dengan sinyal master.
Selanjutnya adalah membuat bentuk dari sinyal AM modulator dengan menggunakan rangkaian seperti
berikut:
Dari rangkaian diatas didapatkan bentuk sinyal AM modulation seperti gambar berikut :
Pertanyaan 2 : Fitur apa dari output modul multipler yang menunjukkan bahwa ini adalah sinyal AM?
Dalam sinyal AM terdapat sinyal informasi dan sinyal carrier (Pembawa). Untuk mengalikan nilai dari 2
sinyal maka digunakan
X = 2kHz(informasi) * Variabel DC
AM = x (adder) * y (carrier)
Pertanyaan 3 : Sinyal AM adalah bentuk gelombang kompleks yang terdiri dari lebih satu sinyal. Apakah
Salah satuya adalah sinyal gelombang 2kHz SINE?
Iya benar, sinyal AM adalah bentuk sinyal kompleks yang terdiri dari lebih satu sinyal. Dalam rumus sinyal
AM adalah AM = adder x carrier, dan adder = 2 kHz x DC, maka benar jika sinyal gelombang 2kHz sine
adalah bagian dari sinyal AM
Pertanyaan 4 : Untuk input yang diberikan ke modul pengali, berapa banyak gelombang sinus yang terdiri
dari sinyal AM, dan berapakah frekuensinya?
Sinyal terdiri dari dari 2 yaitu sinyal 2kHz sine yang merupakan sinyal informasi dan sinyal 100 kHz yang
merupakan sinyal carrier, frekuensi yang didapat adalah 2 kHz dan 97,9 kHz
Pada percobaan kali ini adalah menggunakan sinyal suara sebagai input untuk menghasilkan sinyal AM,
rangkaian yang digunakan seperti gambar berikut :
Dari rangkaian diatas didapatkan dua sinyal yang berbeda, hasil yang didapat adalah sebagai berikut :
Pada percobaan kali ini adalah berhubungan dengan sinyal carrier yang dimana akan memodulasikan sinyal
carrier kedalam jumlah yang berbeda. Rangkaian yang digunakan masih sama seperti sebelumnya. Maka hasil
yang didapat seperti berikut :
Pertanyaan 6 : Apa hubungan antara massage modulation dan jumlah carrier modulation ?
Hubungan anatara kedua sinyal tersebut adalah Sinyal informasi dapat memperkecil sinyal carrier
Dari gambar 2.13 didapatkan nilai dimension seperti berikut :
Tabel 2.1 Nilai dimension dari sinyal AM
P Dimension Q dimension m
500 mV × 6 150 mV 0.9047
Perhitungan nilai M:
𝑃 −𝑄 3000−150
M= = = 0.904
𝑃+𝑄 3000+150
Pertanyaan 8 : menurut anda apa indeks modulasi maksimum carrier tanpa modulasi berlebih?
Indeks modulasi lebih stabil karena tidak ada madulasi yang berlebih.
2.2 AM DEMODULATION
Pada percobaan kali ini adalah menseting kembali nilai AM modulator untuk dapat melihat perbedaan ketika
menggunakan demodulator. Rangkaian yang digunakan adalah seperti berikut :
Hasil yang didapat adalah bentuk AM modulator, seperti gambar dibawah ini :
Sedangkan pada kondisi ini sinyal pembawa diperkecil lagi dari sebelumnya.
Pertanyaan 1 : Apa hubungan dari sinyal pesan asli dan pesan yang dipulihkan?
Sinyal pesan Asli masih terdapat banyak sinyal pembawa, ketika sinyal pesan sudah dipulihkan sinyal
pembawa di perkecil bahkan ada yang menghilang.
Pada percobaan kali ini adalah mengetahui amplitudo pesan yang terdapat pada sinyal pesan yang sudah
dipulihkan. Rangkaian yang digunakan sama seperti pada percobaan sebelumnya, dan didapatkan hasil
seperti berikut :
Gambar 2.19 sinyal Tanpa Headphone
Pertanyaan 3 : Menurut anda apa yang menyebabkan distorsi besar sinyal demodulasi?
Dari data diatas yang menyebabkan distorsi besar pada modulasi adalah nilai gain yang terlalu tinggi atau
modulasi berlebih, sehingga menyebabkan distorsi yang tinggi pula.
Pada percobaan kali ini adalah memtransmisikan dan memulihkan sinyal dengan bantuan sinyal suara.
Rangkaian yang digunakan adalah seperti gambar dibawah ini :
Pada saat nilai gain diputar kekanan maka keluaran sinyal akan semakin besar dan ketika keluaran diputar ke
kiri keluaran sinyal semakin kecil.
Pertanyaan 5 : Diberikan sinyal AM ( 100 kHz, 102 kHz, 98 kHz sinewave) sedang dikalikan dengan 100
kHz sinewave
a. Berapa banyak gelombang sinus yang ada dalam output modul pengali ?
Terdapat dua gelombang sinus dalam output pengali
b. Berapa frekuensinya ?
Frekuensi bergantung dari nilai pengali yang diberikan
3. Kesimpulan
Ni Elvis II adalah aplikasi yang memudahkan dalam hal mengukur atau mengetahui suatu nilai
khususnya dalam telekomunikasi.
Datex adalah alat yang dapat digunakan pada NI Elvis II sebagai alat instrumen yang lengkap untuk
menghitung berbagai komponen khususnya di bidang telekomunikais
Ni Elvis dan Datex sangan membantu khususnya dalah telekomunikasi.
Pada sinyal informasi amplitudo bisa diubah ubah akan tetapi nilai frekuensi tetap sama
Sinyal AM yang baik dapat dikatakan terjadi karena sinyal carrier harus lebih besar nilai frekuensinya
dari pada sinyal informasi.
Pada demodulasi Ketika nilai gain besar maka distorsi pun menjadi besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. https://www.clemson.edu/cecas/departments/ece/document_resource/undergrad/lab_manuals/NI_
ELIVS_II_Orientation_Manual.pdf
[2]. A. Bruce Carlson, Paul B. Crilly, Janet C. Rutledge - Communication Systems 4th Edition
[3]. B. P. Lahti - Modern Digital and Analog Communication Systems 3rd Edition
Lampiran