Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK

Di susun oleh :
Yusuf Aprico Tri Cahyo P 200481100067
Dwivani Herwanto 200481100068
Mohammad Nur Agusti S 200481100070

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI DAN MESIN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mekatronika (mechatronics) berasal dari kata "mecha" yang berarti
mechanical engineering atau teknik mesin dan "tronics" yang berarti elektronika.
Ilmu mekatronika adalah sebuah cabang ilmu teknik yang menyatukan ilmu
teknik mesin dan ilmu teknik elektro yang mencakup pengembangan integrasi
antara keduanya dengan ilmu komputer kedalam proses produksi. Hasil dari
penggabungan ini menghasilkan beberapa ilmu yang potensial diantaranya ilmu
yang berhubungan dengan pengaturan atau control dan teknologi pengukuran
(Al,2015).
Penulisan laporan tugas mekatronika ini untuk memperjelas dan memperinci
bagian-bagian yang digunakan dalam sebuah rangkain serta fungsi dan cara
pengopersiannya secara tertulis. Mulai dari pembuatan rangkaian sampai
bagaimana cara rangkaian itu berjalan. Penjelasan dari setiap komponen yang
digunakan beserta fungsi masing-masing komponen pada rangkaian. Hal ini juga
sangat diperlukan untuk memperjelas redaksi saat presentasi rangkaian, laporan
ini juga untuk mempertegas tugas pembuatan rangkaian timer dan op-amp.
Rangkaian timer adalah suatu rangkaian yang dapat dikendalikan waktunya dalam
pengoperasiannya. Rangkaian op-amp adalah suatu rangkaian satu chip yang
mengintegrasi beberapa komponen seperti transitor, dioda, resistor, dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut adalah rumusan masalah dalam laporan tugas mekatronika ini :
1. Bagaimana cara kerja rangkaian op-amp?
2. Bagaimana cara kerja rangkaian timer?
3. Bagaimana cara merangkai rangkaian op-amp dan timer?
4. Apa saja fungsi setiap komponen pada rangkaian?

1.3 Tujuan
Berikut adalah tujuan dari dibuatnya laporan tugas mekatronika ini :
1. Mengetahui bagaimana cara kerja rangkaian op-amp.
2. Mengetahui bagaimana cara kerja rangkaian timer.
3. Mengetahui proses pembuatan rangkaian op-amp dan rangkaian timer dari
awal sampai akhir.
4. Mengetahui setiap komponen atau bagian yang menyusun rangkaian op-amp
dan rangkaian timer.

1.4 Manfaat
Berikut adalah manfaat dari dibuatnya laporan tugas mekatronika ini :
1. Mahasiswa mampu mengetahui tata cara kerja rangkaian op-amp dan mampu
menganalisa.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tata cara kerja rangkaian timer dan mampu
menganalisa.
3. Mahasiswa mampu mengetahui proses pembuatan rangkaiaon op-amp dan
timer dari awal sampai akhir.
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 Rangkaian Penguat Daya


Rangkaian penguat daya merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk
menguatkan atau memperbesar sinyal masukan. Penggunaan transistor sebagai
penguat adalah arus pada basis digunakan untuk mengontrol arus yang lebih besar
yang diberikan ke kolektor melewati transistor tersebut. Perubahan arus kecil pada
basis yang mengontrol inilah yang dinamakan dengan perubahan besar pada arus
yang mengalir dari kolektor ke emitter. Kelebihan dari transistor penguat tidak
hanya dapat menguatkan sinyal, tetapi transistor ini juga bisa digunakan sebagai
penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya (Darmana,2017).

2.2 Transitor
Menurut Darmana(2017), Transistor adalah komponen semi konduktor yang
berfungsi sebagai penguat, saklar (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal. Transistor yang bekerja berdasarkan arus inputnya disebut transistor jenis
Bipolar Junction Transistor (BJT) sedangkan yang bekerja berdasarkan tegangan
inputnya, disebut transistor efek medan (FET). Transistor sebagai penguat dibagi
dalam beberapa kelas, tergantung dari posisi titik kerja transistor (titik Q) pada
suatu grafik karakteristik transistor. Namun, penguat daya yang mempunyai
efisiensi paling baik adalah jenis penguat daya kelas A, dimana titik kerja
transistor berada ditengah tengah dari garis beban transistor. Untuk menempatkan
titik kerja transistor tersebut, sangat ditentukan oleh nilai komponen pendukung,
seperti nilai tahanan dan kapasitor di sekitar transistor tersebut. Transistor adalah
komponen elektronika yang tersusun dari bahan semi konduktor yang memiliki 3
kaki yaitu : basis (B), kolektor (C) dan emitor (E). Berdasarkan susunan
semikonduktor yang membentuknya, transistor dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
transistor PNP dan transistor NPN. Untuk membedakan transistor PNP dan NPN
dapat dari arah panah pada kaki emitornya. Pada transistor PNP anak panah
mengarah ke dalam dan pada transistor NPN arah panahnya mengarah keluar.
2.3 Resistor
Menurut Hariyanto Didik (2009), menjelaskan pengertian resistor sebagai
berikut:
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Bedasarkan hukum
Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir
melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan
dengan simbol W (Omega).

2.4 Rangkaian Op-Amp


Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi
yang terintegrasi  dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan
non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik
dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan
pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-
Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Op-amp ini digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi linier yang bermacam-
mcam atau dapat juga digunakan untuk operasi-operasi tak linier, dan seringkali
disebut sebagai rangkaian terpadu linier dasar. Penguat operasional (Op-Amp)
merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi sebagai amplifier
multiguna dalam bentuk IC.
BAB 3
Alat dan Bahan
3.1 Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan pada pembuatan rangkaian ini sangat
mempengaruhi hasil akhir. Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan
perhitungan baik itu dari kapasitas, tegangan, maupun kelayakan alat. Alat dan
bahan yang harus dipersiapkan saat melakukan perakitan ini adalah sebagai
berikut:
1. Solder
2. Timah solder
3. PCB bolong
4. IC TIMER 555
5. IC Op-Amp
6. Kapasitor 10 μF 50 V
7. Potensio 20K &100K
8. Resistor 220 Ohm ,1 K Ohm ,10 K Ohm
9. Sensor LDR
10. Lampu LED
11. Baterai 9V
12. Kabel
13. Tempat baterai
BAB 4
PROSEDUR PELAKSANAAN
4.1 Prosedur Pelaksanaan Pembuatan Rangkaian
Prosedur pelaksanaan pembuatan rangkaian yang pertama kali harus
dilakukan adalah membuat sebuah gambar rangkaian pada sebuah kertas untuk
menentukan tempat tempat yang akan diletakkan komponen elektronika pada PCB
yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan
komponen komponen dan satu buah PCB bolong dan menempatkan posisi
komponen sesuai dengan gambar rangkaian yang telah dibuat sebelumnya dan
kemudian disolder supaya tidak jatuh dan selain itu juga untuk menyambung
setiap komponen menggunakan solder dan kabel. Berikut ini adalah hasil dari
tugas kelompok 10.

4.2.1 OP-AMP
OP-AMP yang kami buat adalah gabungan dari sensor cahaya dengan
rangkaian ini bisa memudahkan lampu yang ada dijalanan bisa otomatis menyala
pada malam hari tanpa adanya saklar manual. Sensor cahaya pada rangkaian ini
juga bisa diatur sensitivitasnya dengan memutar potensio pada rangkaian. Berikut
ini adalah rangkaian dan hasil akhir tugas dari kelompok 10.

Gambar 1 Rangkaian OP-AMP Kelompok 10


4.2.2 TIMER 555
TIMER 555 yang kami buat menggunakan rangkaian astable
menghasilkan keluaran low and high terus menerus tanpa masukan trigger
apapun. Berbasis frekuensi. Bila diberi tegangan 9V maka lampu LED akan
berkedip sesuai dengan hambatan dan kapasitor yang dipakai bila hambatan
diperbesar maka akan mengisi daya pada kapasitor juga akan lama hal ini yang
membuat kedipan lampu menjadi lebih lama. Berikut ini adalah rangkaian dan
hasil akhir dari kelompok 10.

Gambar 3 Rangkaian TIMER 555 Kelompok 10


BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Op-Amp (Operational Amplifier) merupakan komponen elektronika yang
berfungsi sebagai penguat operasional. Benda ini dibuat dengan bentuk linier dan
dikemas dalam IC circuit. Op-Amp tersusun dari berbagai komponen elektronika
yang lainnya. Mulai dari resistor, dioda, kapasitor, hingga transistor. Ketika
semua komponen tersebut terkoneksi dengan baik, maka Op-Amp akan
menghasilkan gain (penguatan yang tinggi).
Timer 555 adalah chip yang dapat digunakan untuk membuat pulsa dari
berbagai durasi, untuk menghasilkan bentuk gelombang pulsa berkelanjutan lebar
dan frekuensi pulsa yang dapat disesuaikan, dan untuk beralih antara keadaan
tinggi dan rendah sebagai respons terhadap input. Mode Astable menghasilkan
sinyal / gelombang pulsa yang berosilasi. Dalam mode ini output timer 555
beralih antara kondisi tinggi dan rendah pada frekuensi dan lebar pulsa. Langsung
ke sirkuit contoh untuk mode astable di sini.
LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Anda mungkin juga menyukai