MONOSTABLE MULTIVIBRATOR
Disusun :
Isep Suryana
EK – 1 A
13
II. PENDAHULUAN
2.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka muncul permasalahan
sebagai berikut :
2.3. Manfaat
Monostable berasal dari kata mono yamg berarti satu dan stable berarti
stabil. Mengapa dikatakan demikian, karena sifat dari rangkaian ini IC 555
berfungsi menghasilkan satu keadan mantap (one –shot) pada outputnya. Sifat ini
dapat dimanfaatkan sebagai pewaktu tunda, pendeteksi pulsa yang hilang, saklar
tanpa riak sinyal, saklar sentuh, pembagi frekuensi,dan kapasitansi meter.
Td = 1,1 RC
Keterangan:
C :kapasitorrangkaian ( farad )
1.Resistor
2. Kapasitor
Gambar 2. kapasitor
3.Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang tersusun dari dari bahan
semi konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu: basis (B), kolektor (C) dan emitor
(E). Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator)
dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi
rangkaian-rangkaian lainnya.
Gambar 3. Transistor
4. Dioda
Gambar 4. Dioda
5. IC 555
Gambar 5. IC 555
IC 555 ( NE555) yang mempunyai 8 pin (kaki) ini merupakan salah satu komponen
elektronika yang cukup terkenal, sederhana, dan serba guna. Pada dasarnya aplikasi
utama IC NE555 ini digunakan sebagai Timer (Pewaktu) dengan operasi rangkaian
monostable dan Pulse Generator (Pembangkit Pulsa) dengan operasi rangkaian astable.
Selain itu, dapat juga digunakan sebagai Time Delay Generator dan Sequential Timing.
PIN KEGUNAAN
1 Ground (0V), adalah pin input dari sumber tegangan DC paling negative
Trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang
2 menjaga osilasi tegangan terendah kapasitor pada 1/3 Vcc dan mengatur
RS flip-flop
Output, pin keluaran dari IC 555.
Reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang
akan berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu
4 gate (gerbang) transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi
logika low. Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak
terjadi reset
Control voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan
referensi input negative (komparator A). pin ini bisa dibiarkan tergantung
5 (diabaikan), tetapi untuk menjamin kestabilan referensi komparator A,
biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar 10 nF ke pin
ground
Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang akan
6
me-reset RS flip-flop ketika tegangan pada pin ini mulai melebihi 2/3 Vcc
Discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor internal (Tr)
7 yang emitternya terhubung ke ground. Switching transistor ini berfungsi
untuk meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing tertentu
Vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan bekerja
8 optimal jika diberi 5V s/d 15V. Supply arusnya dapat dilihat di datasheet,
yaitu sekitar 10mA s/d 15mA.
IV. PERANCANGAN
4.3. Peralatan
Selain bahan dan komponen, diperlukan juga peralatan sebagai berikut :
1. Laptop
2. Setrika
3. Solder
4. Printer laser
5. Tang
6. Ragum
7. Mata bor
8. Mesin bor
9. Multimeter
10. Catu daya 9 volt
11. Atraktor
1. Periksa rangkaian
2. Kabel input ( LDR ) terbuka
3. Sambungkan catu daya 9 volt
4. Ukurlah kaki – kaki IC ( 1-8)
5. Hasilnya catat pada table
6. Ulangi langkah 2-5 dengan kabel input ( LDR ) terhubung.
5.1. Kesimpulan
Untuk mengawali suatu perubahan, pulsa pemicu harus diberikan pada jalur
input rangkaian monostable multivinrator. C2 dan R5 pada rangkaian masukan
membentuk jaringan defensiator. Kenaikan pulsa pemicu menyebabkan terjadinya
aliran arus yang besar melalui 5 R setelah C2 mulai termuati arus lewat R5 mulai
menurun, saat pulsa pemicu sampai pada tepi penurunan tegangan C2 jatuh ke
nol. Dengan tidak adanya sumber tegangan yang ada pada C2, kapasitor akan
terkosong melalui R5. Pulsa input kemudian berubah menjadi positif dan suatu
pulsa negatif muncul pada R5. D1 hanya berkonduksi selama terjadi pulsa negatif
dan diumpankan pada basis Q2. Ini mengawali terjadinya perubahan pada
multivibrator.
Kegunaan dari rangkaian multivibrator monostabil ini antara lain :
Peregangan periode waktu terhadap denyut sinyal keluaran ( pulse sterching ).
Sebagai rangkaian pendeteksi ujung jatuh pada denyut rangkaian flip – flop.
Selain itu, rangkaian monostabil yaitu untuk menerapkan variasi dari sistem dua
keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang
dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian sekuensia.
5.2. Saran
http://elektronika-dasar.web.id/monostable-multivibrator/
http://elkasebelas.blogspot.co.id/2014/04/ic-555-monostable-multivibrator.html
http://syahigwan.blogspot.co.id/2014/11/monostable-multivibrator.html
http://admistory.blogspot.co.id/2012/11/struktur-fungsi-aplikasi-dan-cara-
kerja.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor
http://komponenelektronika.biz/pengertian-transistor.html
http://komponenelektronika.biz/pengertian-kapasitor.html
http://komponenelektronika.biz/pengertian-dioda.html
http://www.alldatasheet.com
LAMPIRAN
Gambar – gambar
3. Transistor
- Transistor BC 108
- Transistor BD 139
4. Dioda
5. IC 555