Disusun Oleh:
Rossa Marita Putri Arin (20050514006)
Novan Tri Romadhon (20050514013)
Moch. Zakariyah Abdillah (20050514014)
Vendiko Rizki Nur Pratama (20050514015)
Nizar Sampramudya Yafie (20050514017)
Muhammad Krisdianto (20050514018)
M. Nizar Fikar (20050514026)
Asyraf Rahmat H (20050514048)
Berliana Nadiya Jawerni (20050514060)
Dibuat untuk:
MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH
ROBOT INDUSTRI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Robot Line Follower atau Robot pendeteksi/membaca garis ialah robot
yang mempunyai kemampuan yang dimana memiliki sebuah sensor yang
berguna untuk mendeteksi/membaca garis yang sudah disediakan guna sebagai
penuntun sang robot berjalan. Lintasan garis untuk robot line follower pada
umumnya memiliki banyak variasi lebar garis, pada umumnya memiliki lebar
sekitar 2cm dan berwarna hitam dengan background warna putih.
B. Pengenalan Komponen
Robot Line Follower memiliki beberapa komponen yang berada didalam robot
tersebut:
1.1 Resistor
Resistor merupakan hambatan yang sering dipakai pada rangkaian
elektronika Resistor dibuat dengan berbagai cara, misalnya ada yang dibuat
dari kawat tertentu (misalnya nikelin) yang digulung sedemikian rupa
dalam suatu kerangka (gambar 1). Resisotor jenis ini tahan terhadap
temperatur tinggi sehingga digunakan untuk instalasi arus yang besar.
Selain jenis kawat gulung, ada juga resistor yang dibuat dari keramik
(semacam tanah liat) atau dari karbon yang disemprotkan pada keramik.
Resistor semacam ini kurang tahan terhadap temperatur sehingga hanya
digunakan untuk arus yang kecil-kecil (alat-alat elektronika) seperti
(gambar 2).
Dilihat dari konduksinya, ada resistor yang dapat diatur harga ohmnya
dan ada yang tidak. Resistor yang dapat diatur disebut variabel resistor atau
bisa juga disebut potensiometer (Gambar 3). Sedangkan resistor yang tidak
dapat diatur disebut fixed resistor.
Keterangan:
Gelang 1 = angka puluhan
Gelang 2 = angka satuan
Gelang 3 = faktor pengali
Gelang 4 = toleransi
Gambar 6. Trimpot
1.4 Push Button
Pengertian Push button adalah komponen yang sering terdapat pada
panel listrik, Biasanya berada tepat di pintu panel dengan berbagai macam
warna yang memiliki fungsinya masing masing. Terkdang suatu sistem
listrik harus dinyalakan dan dimatikan. Ini bisa sangat merepotkan jika
harus mengatur beberapa tombol atau kontrol untuk mengoperasikan
sistem tersebut. Oleh karena itu, inovasi push button membawa perubahan
praktis dalam penggunaan sistem rangkaian listrik.
1.5 Transistor
Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk
penguat, sebagai sirkuit pemutus, sebagai penyambung, sebagai stabilitas
tegangan, modulasi sinyal dan lain-lain. Fungsi transistor juga sebagai kran
listrik yang dimana berdasarkan tegangan inputnya, memungkinkan
pengalihat listrik yang akurat yang berasal dari sumber listrik.
Transistor seperti gambar diatas dapat disebut juga transistor bipolar
atau transistor BJT (Bipolar Junction Transistor). Transistor bipolar adalah
inovasi yang menggantikan transistor tabung (vacum tube). Selain dimensi
transistor bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil
sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin.
1.6 Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan
Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan
listrik 220V 2A.
1.8 Potodioda
Photodioda adalah komponen elektronik dari keluarga dioda yang dapat
digunakan untuk mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa,
photodioda ini dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik. Photodioda
merupakan komponen elektronik aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan termasuk suatu jenis dioda yang resistansinya dapat
berubah-ubah jika terdapat intensitas cahaya yang jatuh mengenai dioda
tersebut. Dalam keadaan gelap (intensitas cahaya rendah) resistansi
photodioda menjadi sangat besar sehingga tidak ada arus yang mengalir,
sebaliknya semakin banyak cahaya yang jatuh (intensitas cahaya tinggi)
mengenai maka arus yang mengalir akan sangat besar. Cahaya yang dapat
dideteksi oleh photodioda diantaranya seperti cahaya matahari, cahaya
tampak, sinar inframerah, sinar ultra-violet hingga sinar X.
Pendeteksi cahaya pada photodioda ini yaitu berupa lensa dan filter
optik yang terpasang pada permukaan photodioda itu sendiri. Seperti dioda
biasa pada umumnya, photodioda juga terdiri dua buah kaki terminal yaitu
kaki terminal Katoda dan kaki terminal Anoda. Secara fungsi, photodioda
memiliki fungsi yang hampir sama dengan LDR (Light Dependent
Resistor).
Gambar 9. Wujud Photodioda serta simbolnya
1.9 PCB
PCB (Printed Circuit Board) adalah sebuah papan yang penuh dengan
sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik satu sama
lain tanpa kabel.
Fungsi PCB antara lain:
1. Mengorganisir Komponen Elektronik
2. Mengurangi Penggunaan Kabel
3. Menciptakan Jalur Listrik Efisien
4. Mengamankan komponen Kelistrikan
Contoh Gambar PCB
Gambar 11. Skema Rangkaian Robot Line Tracer Analog Pada Proteus