Anda di halaman 1dari 19

1.

Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.
Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan
Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering
disebut juga dengan Resistansi.

Prinsip kerja resistor adalah dengan mengatur elektron (arus listrik) yang mengalir
melewatinya dengan menggunakan jenis material konduktif tertentu yang dicampur dengan
material lain sehingga menimbulkan suatu hambatan pada aliran elektron (arus listrik).

2. Potensiometer (POT)

Potensiometer adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer
merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur,
Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai
pengaturnya.
Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer

Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track)
dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah)
adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen
resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang
mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.

3.Trimpot

Trimpot adalah sebuah resistor variabel kecil yang biasanya digunakan pada rangkaian
elektronika sebagai alat tuning atau bisa juga sebagai re-kalibrasi. Fungsi trimpot ini sebenar nya
adalah hanya merubah nilai tahanan dengan nilai yang presisi seperti yang kita inginkan. Karena
memang banyak nilai resistor yang tidak di jual di pasaran. Karena nilai tahanan berubah ketika
putar atau adjust maka nilai tegangan juga akan berubah ketika melewati trimpot ini. 

4.Thermistor PTC

Komponen termistor PTC (Positive Temperatur Coefficient) adalah suatu resistor yang


mempunyai koefisien temperatur positif yang sangat tinggi. Dimana nilai resistansi PTC akan
semakin tinggi pada saat perubahan suhu disekitar PTC semakin tinggi. PTC memiliki sifat yang
berkebalikan dengan NTC. PTC akan memeberikan perubahan resistansi semakin rendah pada
saat suhu disekitar body PTC semakin dingin.
5.Thermistor NTC

Pengertian termistor NTC (Negative Temperature Coefisien) adalah resistor dengan koefisien


temperatur negatif yang sangat tinggi. Termistor jenis ini dibuat dari oksida dari kelompok
elemen transisi besi ( misalnya FE2O3, NiO CoO dan bahan NTC yang lain).

6.LDR(LIGHT DEPENDENT RESISTOR)

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan
atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan
LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika
dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk
menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan
menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Prinsip Kerja LDR


Prinsip kerja LDR bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari variabel resistor pada
umumnya. LDR dipasang pada sebuah rangkaian elektronika dan dapat memutus dan
menyambung aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya,
maka semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit
(gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar.
7.KAPASITOR KERAMIK

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat
tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat
dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik
berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan Keramik yang
dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin
kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang
berkecepatan tinggi. berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu.

8.KAPASITOR ELEKTROLIT

Kapasitor Elektrolit ini dpt dikatakan sebagai Kapasitor yg Terpolarisasi dan bisa memberikan
hasil suatu Kapasitansi Tinggi sampai diatas 1 Mikrofarad. Perlu diketahui juga bahwa didalam
Kapasitor Elektrolit ini banyak sekali dipakai untuk Aplikasi Pasokan Listrik Frekuensi Rendah
dan dapat dipakai juga pada Aplikasi Kopling Audio.

Namun perlu diperhatikan kepada kalian bahwa pemasangan Kapasitor Elektrolit ini harus benar
– benar berhati hati karena Kapasitor Elektrolit ini mempunyai Polaritas (+) dan (-), jika
pemasangannya terbalik maka akan sangat berakibat fatal karena akibatnya Kapasitor Elektrolit
ini akan meledak. Selain itu Nilai Kapasitas dari Kapasitor Elektrolit ini bisanya juga besar
dengan tegangan yang tinggi juga.
9.KAPASITOR MIKA

Kapasitor Mika merupakan sebuah Kapasitor yang sudah jarang sekali dipakai, hal ini
dikarenakan Kapasitor Mika sudah kalah populer dengan Kapasitor Tantalum dan Kapasitor
Elektrolit. Padahal jika dilihat dari Stabilitasnya sendiri cukup bagus dan jika dilihat dari
Kapasitansinya sendiri Kapasitor Mika ini mempunyai Kapasitansi yang cukup tinggi, hingga
angka 1000 pikofarad.

Selain itu, pemakaian Kapasitor Mika ini biasanya digunakan di Rangkaian RF dengan Frekuensi
yang tinggi dan hal ini dikarenakan Toleransi yg rendah dan ketahanan Kapasitor Mika
terhadap suhu yg sangat baik. Sesuai dengan namanya, maka sudah jelas bahwa Bahan
Kapasitor Mika ini telah dibuat dengan menggunakan Bahan Mika. Lalu untuk Fungsi Kapasitor
Mika antara lain sebagai Osilator RF, Filter, dan Kopling.

10.DIODA PENYEARAH

Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai
penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac
menjadi dc. Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input
berupa siklus positif maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL),
dan sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatif maka dioda mendapat bias mundur
sehingga tidak mengalir arus.
11.DIODA ZENER

 Dioda Zener (Zener Diode) adalah Komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor dan
merupakan jenis Dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian Reverse Bias
(Bias Balik). Pada saat dipasangkan pada Rangkaian Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener
akan memiliki karakteristik dan fungsi sebagaimana Dioda Normal pada umumnya.

Prinsip Kerja Dioda Zener

Pada dasarnya, Dioda Zener akan menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang
berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Breakdown Voltage” atau Tegangan
Tembus Dioda Zenernya. Karakteristik ini berbeda dengan Dioda biasa yang hanya dapat
menyalurkan arus listrik ke satu arah. Tegangan Tembus (Breakdown Voltage) ini disebut juga
dengan Tegangan Zener.

12.LED(LIGHT EMITTING DIODE)


 LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya
yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering
kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan
dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED
tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan
cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak
digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

Prinsip kerja lampu LED:

Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya
monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika
dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah
Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

13.PHOTODIODE
Photodiode atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Dioda Foto adalah komponen
Elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto merupakan komponen
aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan tergolong dalam keluarga Dioda. Seperti Dioda
pada umumnya, Photodiode atau Dioda Foto ini memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal
Katoda dan kaki terminal Anoda, namun Dioda Foto memiliki Lensa dan Filter Optik yang
terpasang dipermukaannya sebagai pendeteksi cahaya.

Cahaya yang dapat dideteksi oleh Dioda Foto diantaranya seperti Cahaya Matahari, Cahaya
Tampak, Sinar Inframerah, Sinar Ultra-violet hingga sinar X. Oleh karena itu, Photodiode atau
Dioda Foto yang dapat mendeteksi berbagai Cahaya ini telah banyak diaplikasikan ke berbagai
perangkat Elektronika dan listrik seperti Penghitung Kendaraan, Sensor Cahaya Kamera, Alat-
alat medis, Scanner Barcode dan peralatan keamanan.

Prinsip Kerja Photodiode (Dioda Foto)

Photodiode terdiri dari satu lapisan tipis semikonduktor tipe-N yang memiliki kebanyakan
elektron dan satu lapisan tebal semikonduktor tipe-P yang memiliki kebanyakan hole. Lapisan
semikonduktor tipe-N adalah Katoda sedangkan lapisan semikonduktor tipe-P adalah Anoda.

Saat Photodiode terkena cahaya, Foton yang merupakan partikel terkecil cahaya akan 
menembus lapisan semikonduktor tipe-N dan memasuki lapisan semikonduktor tipe-P. Foton-
foton tersebut kemudian akan bertabrakan dengan elektron-elektron yang terikat sehingga
elektron tersebut terpisah dari intinya dan menyebabkan terjadinya hole. Elektron terpisah akibat
tabrakan dan berada dekat persimpangan PN (PN junction) akan menyeberangi persimpangan
tersebut ke wilayah semikonduktor tipe-N. Hasilnya, Elektron akan bertambah di sisi
semikonduktor N sedangkan sisi semikonduktor P akan kelebihan Hole. Pemisahan muatan
positif dan negatif ini menyebabkan perbedaan potensial pada persimpangan PN. Ketika kita
hubungkan sebuah beban ataupun kabel ke Katoda (sisi semikonduktor N) dan Anoda (sisi
semikonduktor P), Elektron akan mengalir melalui beban atau kabel tersebut dari katoda ke
anoda.
14.DIODA VARACTOR

Dioda Varactor pertama kali dikembangkan oleh Pacific Semiconductor yaitu sebuah anak
perusahaan dari Ramo Wooldridge Corporation yang memperoleh hak paten Dioda Varaktor
pada tahun 1961. Dioda Varactor adalah Dioda yang mempunyai sifat kapasitas berubah-ubah
sesuai dengan tegangan yang diberikannya. Sesuai dengan sifatnya ini, Dioda Varactor juga
disebut dengan Dioda Kapasitas Variabel atau Varicap Diode (Variable Capacitance Diode). 
Dioda Varactor pada umumnya digunakan pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
seperti pada rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscillator), VFO (Variable Frequency
Oscillator), RF Filter (Tapis Frekuensi Radio), PLL Oscilator (Phase-Locked Loop Oscillator),
Tuner Radio dan Tuner Televisi. Rangkaian-rangkaian Elektronika ini dapat ditemukan pada
perangkat-perangkat Elektronika seperti Ponsel, Radio Penerima, Radio Pemancar dan Televisi.

Prinsip Kerja Dioda Varactor

Dioda Varactor pada umumnya terbuat dari bahan Semikonduktor Silikon dengan Sambungan
PN yang dirancang khusus untuk memiliki sifat kapasitansi pada rangkaian bias balik (reverse
bias) seperti Dioda Zener.

Dalam penggunaannya, Terminal Katoda Dioda Varactor akan dihubungkan ke tegangan positif
(+) sedangkan terminal Anoda-nya dihubungkan ke tegangan negatif (-). Jika terjadi perubahan
beda potensial diantara terminal Katoda dan Anoda yang melebihi breakdown atau tegangan
tembus Dioda Varactor,  maka daerah deplesi pada sambungan semikonduktor tipe P dan tipe N
dalam Dioda Varaktor tersebut akan terjadi perubahan lebar. Semakin tinggi tegangan terbalik
(Reverse Bias) yang diberikan pada Dioda Varaktor, semakin lebar pula daerah deplesi  pada
sambungan semikonduktor tersebut yang mengakibatkan semakin rendahnya nilai kapasitansi.
Sebaliknya, jika Dioda Varaktor menerima tegangan terbalik atau reverse bias yang rendah,
maka deplesi akan menyempit sehingga nilai kapasitansi menjadi lebih tinggi.
15. Dioda Laser

Pengertian Dioda Laser dan Aplikasinya – Dioda Laser atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Laser Diode adalah komponen semikonduktor yang dapat menghasilkan radiasi koheren
yang dapat dilihat oleh mata ataupun dalam bentuk spektrum infra merah (Infrared/IR) ketika
dialiri arus listrik. Yang dimaksud dengan Radiasi Koheren adalah radiasi dimana semua
gelombang  berasal dari satu sumber yang sama dan berada pada frekuensi dan fasa yang sama
juga. Kata LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission
of Radiation yang artinya adalah mekanisme dari suatu alat yang memancarkan radiasi
elektromaknetik melalui proces pancaran terstimulasi. Radiasi Elektromaknetik tersebut ada
yang dapat dilihat oleh mata normal, ada juga yang tidak dapat dilihat.
Panjang Gelombang (Wavelenght) terlihat yang terbuat dari GaAs Dioda Laser pertama kali
diperkenalkan oleh Nick Holonyak Jr yaitu seorang Ilmuwan yang bekerja di General Electric
pada tahun 1962.  Pada dasarnya, Dioda Laser hanyalah salah satu jenis perangkat ataupun
teknologi yang dapat menghasilkan sinar Laser. Jenis-jenis perangkat ataupun Teknologi lainnya
yang dapat menghasilkan sinar Laser diantaranya adalah Solid-state Laser, Laser Gas, Laser
Excimer dan Dye Laser.

Prinsip kerja Injection Laser Diode memiliki berbagai kemiripan dengan LED (Light


Emitting Diode). Kedua-duanya dibuat berdasarkan proses dan teknologi yang hampir sama.
Pada pengoperasiannya, arus mengalir melalui persimpangan PN (PN Junction) dan
menghasilkan cahaya seperti pada LED (Light EmittingDiode).

16.TRANSISTOR NPN
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan
positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari
Kolektor ke Emitor.Arus yang mengalir pada kaki basis dan emitor berfungsi sebagai saklar
untuk mengalirkan arus yang lebih besar dari kaki kolektor ke emitor. prinsip Kerja Transistor
NPN. Cara kerja transistor secara sederhana adalah jika pada kaki basis transistor diberi
tegangan bias maka arus pada collector transistor akan mengalir ke kaki emitor (transistor
sebagai saklar).

17.TRANSISTOR PNP

Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan
negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari
Emitor ke Kolektor. Prinsip kerja daritransistor PNP adalah arus akan mengalir dari emitter
menuju ke kolektor jika pada pin basis dihubungkan ke sumber tegangan ( diberi logika 1).

18.Field Effect Transistor (FET)


Pengertian Field Effect Transistor (FET) Field Effect Transistor atau disingkat
dengan FET adalah komponen Elektronika aktif yang menggunakan Medan Listrik untuk
mengendalikan Konduktifitasnya. Field Effect Transistor (FET) dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Transistor Efek Medan.

Junction FET (JFET-N)

  JFET Kanal-N

Saluran atau Kanal pada jenis ini terbentuk dari bahan semikonduktor tipe N dengan satu
ujungnya adalah Source (S) dan satunya lagi adalah Drain (D). Mayoritas pembawa muatan atau
Carriers pada JFET jenis Kanal-N ini adalah Elektron. Gate atau Gerbang pada JFET jenis
Kanal-N ini terdiri dari bahan semikonduktor tipe P. Bagian lain yang terbuat dari
Semikonduktor tipe P pada JFET Kanal-N ini adalah bagian yang disebut denganSubtrate yaitu
bagian yang membentuk batas di sisi saluran berlawanan Gerbang (G).

Tegangan pada Terminal Gerbang (G) menghasilkan medan listrik yang mempengaruhi aliran
pada pembawa muatan yang melalui saluran tersebut. Semakin Negatifnya VG,  semakin sempit
pula salurannya yang akhirnya mengakibatkan semakin kecil arus pada outputnya.
19. Junction FET (JFET-P)

Saluran pada JFET jenis Kanal-P terbuat dari Semikonduktor tipe P. Mayoritas pembawa
muatannya adalah Hole. Bagian Gate atau Gerbang (G) dan Subtrate-nya terbuat dari bahan
Semikonduktor tipe N.Di JFET Kanal-P, semakin Positifnya VG, semakin sempit pula salurannya
yang akhirnya mengakibatkan semakin kecilnya arus pada Output JFET (ID).

Dari Simbolnya, kita dapat mengetahui mana yang JFET Kanal-N dan JFET Kanal-P. Anak
Panah pada simbol JFET Kanal-N adalah menghadap ke dalam sedangkan anak panah pada
simbol JFET Kanal-P menghadap keluar.

20.Transformator(TRAFO)

Pengertian Transformator (Trafo)


Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut
diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan
Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.  Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip
Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik
(AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian
tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga
ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan
tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun
perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.

Prinsip Kerja Transformator (Trafo)

Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat
yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan Transformator,
kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi
(Core).  Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan
magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet)
tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya
semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua
(sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder.
Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah
menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.

Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan lempengan-
lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk
mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk
mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.

21.Induktor

Pengertian dan Fungsi Induktor-  Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen
Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan.
Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan
Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat.
Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.
“Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan Induktansi
yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan Henry pada umumnya terlalu besar untuk
Komponen Induktor yang terdapat di Rangkaian Elektronika. Oleh Karena itu, Satuan-satuan
yang merupakan turunan dari Henry digunakan untuk menyatakan kemampuan induktansi
sebuah Induktor atau Coil. Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah
milihenry (mH) dan microhenry (µH). Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor
dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “L”.”
22.IC(Integrated Circuit)

Pengertian IC (Integrated Circuit) Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah


Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan
Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian
Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated
Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling
sering digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia,
Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu.
 Fungsi IC:

 Mengatur tegangan input dan out put


 Sebagai jantung pada suatu rangkaian. Karena IC-lah yang mengatur kerja dari setiap
blok rangkaian dengan membagi tugas masing-masing blok rangkaian tertentu.
 Penguat Daya (Power Amplifier)
 Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
 Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
 Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
 Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
 Voltage Comparator
 Multiplier
 Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
 Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
23.Baterai

Pengertian Baterai – Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia
yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun
Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita
tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita
sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita
dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use)
dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
Prinsip kerja baterai
Dalam sel kering, Zinc adalah anoda (-), inti grafit adalah katoda (+) dan Ammonium Chloride
bertindak pasta sebagai elektroda.

Di dalam baterai ada beberapa sel listrik, dan sel listrik tersebut menjadi tempat menyimpan
energi listrik dalam bentuk energi kimia. Elektroda-elektroda yang tersimpan di dalam baterai
ada yang negatif ada pula yang positif. Elektroda negatif disebut katoda, yang memiliki fungsi
sebagai pemberi elektron. Sedangkan elektroda positif, disebut anoda yang berfungsi sebagai
penerima elektron.

Ada aliran arus listrik yang mengalir dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda).
Sedangkan elektron akan mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif.
Di dalam baterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron. Kecepatan dari
proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa banyak elektron dapat
mengalir diantara kedua kutub. Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak
dari kutun negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebut sedang berlangsung.

24.Kabel
Pengertian Kabel -adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari Konduktor
dan Isolator. Konduktor atau bahan penghantar listrik yang biasanya digunakan oleh Kabel
Listrik adalah bahan Tembaga dan juga yang berbahan Aluminium meskipun ada juga yang
menggunakan Silver (perak) dan emas sebagai bahan konduktornya namun bahan-bahan tersebut
jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal. Sedangkan Isolator atau bahan yang
tidak/sulit menghantarkan arus listrik yang digunakan oleh Kabel Listrik adalah
bahan Thermoplastik dan Thermosetting yaitu polymer (plastik dan rubber/karet) yang dibentuk
dengan satu kali atau beberapa kali pemanasan dan pendinginan.

25.Speaker

Pengertian Speaker – Kita dapat mendengarkan musik radio, mendengarkan suara dari drama
televisi ataupun suara dari lawan bicara kita di ponsel, semua ini karena adanya komponen
Elektronika yang bernama Loudspeaker yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Pengeras
Suara. Loudspeaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker adalah Transduser yang dapat
mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga
manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut sehingga
terjadilah gelombang suara.
Prinsip Kerja Speaker

Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari beberapa
komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka
Speaker.Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar,
Speaker memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan
Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen
sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak
sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik
yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga
terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah
getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker.Cone adalah komponen utama Speaker yang
bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat
menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.Suspension
yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya setelah
bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil.
Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara
Speaker itu sendiri.

TUGAS KOMPONEN ELEKTRONIKA


D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA:MUH.AGUNG.PRATAMA
KELAS:XI.ELIND
NO.URUT ABSEN:16

Anda mungkin juga menyukai