Anda di halaman 1dari 26

Nama : Aulia Az-Zahra

NIM : 2209036016

15 Jenis Komponen Dasar Elektronika, Meliputi :


a. Nama Komponen
b. Jenis-jenis atau type
c. Fungsi/kegunaannya

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor
termasuk komponen pasif pada rangkaian elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang
sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam
kategori komponen pasif.

Gambar Resistor

Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol
Omega (Ω). Hukum Ohm menyatakan bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah
arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansi (Ohm), resistor juga memiliki nilai
yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai
yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu
rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam
kemasan resistor tersebut.
a. Nama Komponen

b. Jenis-jenis atau type


• Resistor yang nilainya Tetap
• Resistor yang nilainya dapat diatur, resistor Jenis ini sering disebut juga dengan
variable resistor ataupun potensiometer
• Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis
ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
• Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis
ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative
Temperature Coefficient).

c. Fungsi/kegunaanya
• Sebagai pembatas arus listrik
• Sebagai pengatur arus listrik
• Sebagai pembagi tegangan listrik
• Sebagai penurun tegangan listrik
2. Kapasitor
Kapasitor (capacitor) atau disebut juga dengan kondensator (condensator) adalah
komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara
dengan satuan kapasitansinya adalah farad. Satuan kapasitor tersebut diambil dari nama
penemunya yaitu michael faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari inggris. Namun farad
adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya kapasitor yang digunakan
dalam peralatan elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikofarad,
nanofarad dan microFarad.

Kapasitor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang
pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah isolator diantaranya sebagai pemisah.
Dalam rangkaian elektronika, kapasitor disingkat dengan huruf “C”.

a. Nama Komponen

b. Jenis-jenis atau type


• Kapasitor yang nilainya tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan
pembuatannya maka kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari kapasitor kertas,
kapasitor mika, kapasitor polyster dan kapasitor keramik
• Kapasitor yang nilainya tetap tetapi memiliki polaritas positif dan negatif, kapasitor
tersebut adalah kapasitor elektrolit atau electrolyte condensator (elco) dan kapasitor
tantalum
• Kapasitor yang nilainya dapat diatur, kapasitor jenis ini sering disebut dengan variable
capasitor.
c. Fungsi/kegunaannya
• Sebagai penyimpan arus atau tegangan lsitrik
• Sebagai konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
• Sebagai isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
• Sebagai filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
• Sebagai kopling
• Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian isolator
• Sebagai penggeser fasa
• Sebagai pemilih gelombang frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan
spul antena dan osilator).

3. Induktor
Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah komponen elektronika pasif yang terdiri
dari susunan lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan. Induktor akan menimbulkan
medan magnet saat dialiri arus listrik. Satuan induktansi pada Induktor adlah Henry (H).
Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah miliHenry (mH) dan
microHenry (µH). Simbol yang digunakan untuk melambangkan induktor dalam rangkaian
elektronika adalah huruf “L”.

a. Nama Komponen

b. Jenis-jenis atau type


• Induktor yang nilainya tetap
• Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
c. Fungsi/kegunaannya
Fungsi - fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam
medan magnet, menapis (filter) frekuensi tertentu, menahan arus bolak - balik (AC),
meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.
Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :
• Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
• Transformator (Transformer)
• Motor Listrik
• Solenoid
• Relay
• Speaker
• Microphone

4. Dioda
Dioda (diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, dioda sering dipergunakan sebagai
penyearah dalam rangkaian elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai dua elektroda
(terminal) yaitu anoda (+) dan katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan
teknologi pertemuan p - n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p
(anoda) menuju ke sisi tipe-n (katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah
sebaliknya.

a. Nama Komponen
b. Jenis-jenis atau type
• Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi
sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC)
• Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut
sering disebut dengan Tegangan Zener
• LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik
• Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan Chaya sehingga sering
digunakan sebagai sensor
• Dioda Shockley (SCR atau Sillicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi
sebagai pengendali
• Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang daoat memancar cahaya laser. Dioda
Laser sering disingkat LD
• Dioda Schottky adalah dioda tegangan rendah
• Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai
dengan tegangan yang diberikan

c. Fungsi/kegunaannya
• Dioda berfungsi sebagai penyearah tegangan listrik bolak-balik AC-DC
• Dioda berfungsi untuk mengamankan rangkaian elektronika yang ditimbulkan oleh
dioda
• Dioda berfungsi untuk memancarkan cahaya monokromatik
• Dioda sangat sensitif dengan cahanya makanya sering digunakan untuk sensor
• Dioda yang berfungsi sebagai pengendali
• Dioda berfungsi untuk memancarkan cahaya laser

5. Saklar
Saklar adalah kmponen untuk membuka dan menutup (menghubungkan dan memutus)
sirkuit listrik dalam kondisi beban normal. Saklar pada dasarnya merupakan perangkat
biner, dimana bisa sepenuhnya menyala (“tertutup”) atau sepenuhnya mati (“terbuka”).
Berdasarkan prinsip kerjanya, saklar mempunyai dua kondisi yakni keadaan terbuka dan
tertutup. Dalam keadaan terbuka, saklar dapat membuat tegangan arus listrik yang dapat
dialirkan pada rangkaian listrik tertentu.

Sedangkan dalam kondisi tertutup, saklar akan menghambat atau memutuskan aliran
listrik yag ada sehingga listrik yang berasal dari sumbernya tidak dapat dialirkan ke
perangkat elektronik/rangkaian elektronik yang ada.

a. Nama Komponen

Secara umum dapat dilihat bahwa komponen atau bagian yang selalu ada dalam saklar
adalah :
• Tombol on / off
• Rumah saklar / pelindung saklar
• Baut pengikat kabel yang nantinya memberi aliran listrik tersebut ke dalam saklar

b. Jenis-jenis atau type


Secara umum, jenis saklar dibedakan menjadi :
• Jenis-jenis saklar berdasarkan Cara kerjanya
Secara cara kerja, saklar itu terbagi 2 yaitu saklar manual dan saklar otomatis. Saklar
manual adalah saklar yang pekerjakan atau difungsikan dengan cara langsung oleh
manusia, misalnya seperti saklar yang ada diperumahan. Sementara itu, saklar
Otomatis adalah saklar yang berkerja secara otomatis dengan adanya pancingan-
pancingan yang memincu saklar tersebut bekerja.
• Jenis-jenis saklar berdasarkan Cara geraknya
Pada saklar terdapat 2 jenis kontak hubung yaitu kontak hubung yang diam sebagai
penghubung langsung pada penghantar listrik (kabel) dan yang bergerak. Dalam cara
terhubungnya kontak hubung diam dan bergerak, saklar memiliki beberapa metode,
yaitu :

1. Saklar Tombol Dorong (Push Button Switch)


Saklar tombol dorong atau kita teknisi lebih familiar dengan sebutan push botton
merupakan jenis saklar yang menghubung dan memutuskan arus ketika ada
dorongan, dan berhenti bekerja apabila saklar kehilangan daya dorongan tersebut.
semua jenis saklar Tombol dorong disebut Push botton.

2. Toggle Switch (Saklar Pengalih)


Toggle Switch atau Saklar Pengalih merupakan jenis saklar yang menghubungkan
dan memutuskan energi listrik dimana bagian kontak hubung yang diam dan yang
berfungsi untuk bergerak setelah terhubung dan condong pada satu posisi, maka
switch akan menetap pada posisi tersebut, digerakan kembali.

3. Saklar Pemilih (Selektor Switch)


Saklar pemilih atau selektor switch merupakan jenis saklar yang dioperasikan
dengan cara memilih (biasanya dengan cara di Putar) kontak hubung yang akan di
fungsikan. Digunakan pada rangkaian yang memerlukan pilihan lebih dari 1 posisi.
Contoh penerapan Selektor switch ini bisa di lihat pada alat ukur listrik seperti
multitester / AVOmeter. untuk memilih jenis satuan yang akan di ukur atau pada
kipas angin yang untuk memilih kecepatan kipas angin yang di inginkan
• Jenis-jenis saklar berdasarkan jumlah kontak hubungnya
Kontak hubung pada saklar dibedakan pada dua, yaitu Pole dan Throw
1. “Pole” merupakaan kondisi yang memperlihatkan banyaknyakontak saklar pada
saklar
2. “Throw” merupakan kondisi yang memperlihatkan jumlah kondisi yang akan
terjadi

❖ Single Pole single Throw (SPST)


SPST merupakan jenis saklar yang hanya memiliki satu kontak penghubung
untuk satu kondisi. contoh penerapannya pada saklar Tunggal di rumah.
❖ Single Pole Double Throw (SPDT)
SPDT merupakan jenis saklar yang memiliki satu kontak penghubung dengan
dua kondisi, contoh penerapannya pada saklar Tunggal atau saklar hotel.
❖ Double Pole Single Throw (DPST)
DPST merupakan jenis saklar yang memiliki dua kontak hubung pada satu
kondisi.
❖ Double Pole Double Throw (DPDT)
DPDT merupakan jenis saklar yang memiliki dua kontak hubung untuk dua
kondisi.
❖ Three Pole Double Throw (TPDT)
TPDT merupakan jenis saklar yang memiliki 3 kontak hubung untuk dua
kondisi, contoh penerapannya pada instalasi tenaga untuk menghidupkan motor
listrik 3 fasa.
❖ Single Pole 6 Throw (SP6T)
• Jenis-jenis saklar berdasarkan Tipe Instalasinya
Terdapat 3 jenis umum intalasi saklar dan setiap saklar yang digunakan pada instalasi
tertentu akan berbeda-beda.
1. Saklar instalasi Tenaga. umumnya saklar yang digunakan berukuran besar.
Contohnya Push button, Kontaktor magnet, TPDT, dan lain-lain
2. Saklar Instalasi Rumah. Umunya saklar ini bersipat diam tertempel di Tembok
rumah dan hanya berfungsi untuk memutus dan mematikan sambungan listrik
pada lampu. Contohnya saklar tunggal, saklar ganda dan saklar tukar.
3. Saklar instalasi elektronik. bentuk, karakteristik dan jenisnya hampir sama dengan
instalasi tenaga, namun ukurannya yang lebih kecil. contohnya limit switch,
selektor switch, Tempelatur swicth dan lain-lain.
• Jenis-jenis Saklar berdasarkan Penempatannya
Secara penempatan saklar terbaik menjadi 2 yaitu saklar Inbow dan saklar outbow.
Saklar Inbow adalah saklar yang berada didalam Tembok, semetara outbow
merupakan saklar yang berada di luar tembok.
• Jenis-jenis saklar berdasarkan cara menghubung dan memutus arusnya

c. Fungsi/kegunaannya
• Saklar berfungsi untuk meringankan pekerjaan manusia. semua mesin memiliki fungsi
sama yaitu meringankan pekerjaan manusia.
• Mengurangi resiko sengatan listrik.
• Mengurangi resiko korseling listrik. penggunaan saklar untuk Instalasi listrik lebih
dianjurkan untuk memutus dan menghubungkan arus dibandingkan menggunakan
stop kontak dengan maksud mengurangi resiko korseling listrik

6. Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi
seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya.
Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan
dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat
elektronik menggunakan transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya.
Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti televisi, komputer, ponsel,
audio amplifier, audio player, video player, konsol game, power supply dan lain-lainnya.
a. Nama Komponen

b. Jenis-jenis atau type


• Transistor BJT
Transistor BJT merupakan transistor yang paling banyak diproduksi dan sering kita
temukan pada berbagai rangkaian elektronika. Transistor ini juga sering disebut
sebagai transistor bipolar karena dibangun oleh dua jenis semikonduktor tipe N dan
tipe P. Jenis transistor bipolar terdiri dari 2 tipe transistor yang berbeda fitur dan
karakteristik, yaitu : transistor NPN dan PNP.
• Transistor PNP
Tipe transistor PNP merupakan jenis lain dari transistor bipolar. Perbedaan transistor
jenis PNP dengan NPN terletak pada struktur penyusunan semikonduktor di
dalamnya. Pada jenis PNP, terdiri dari 2 semikonduktor tipe P dan satu konduktor tipe
N dan menghasilkan dua persimpanan PN. Partikel pembawa muatan mayoritas pada
transistor ini adalah hole. Sedangkan pembawa muatan minoritasnya adalah elektron.
Untuk membedakan transistor PNP dengan NPN, arah tanda panah pada kaki emitor
transistor jenis PNP mengarah ke dalam. Sementara pada jenis NPN arah tanda
panahnya mengarah ke luar.
• Transistor NPN
Transistor NPN adalah salah satu transistor yang termasuk ke dalam jenis transistor
bipolar atau BJT. Transistor NPN dibentuk dari dua buah semikonduktor tipe N yang
dipisahkan oleh semikonduktor tipe P, sehingga terbentuk susunan lapisan
semikonduktor NPN. Transistor jenis NPN lebih banyak digunakan pada beragam
rangkaian elektronika daripada tipe PNP.
• Transistor FET (Field Effect Transistor)
Transistor FET pun memiliki 3 buah terminal untuk menghubungkan transistor
dengan sisrkuit. Jenis transistor FET tediri dari dua tipe transistor : transistor JFET
(Junction Field Effect Transistor) dan IG-FET (Insulated Gate Field Effect
Transistor). Transistor IG-FET sering juga disebut sebagai MOSFET atau Metal
Oxide Semiconductor Field Effect Transistor. Transistor FET termasuk ke dalam jenis
Unipolar karena hanya membutuhkan satu pembawa mayoritas untuk bekerja.
• Transistor JFET
Transisto JFET merupakan generasi awal ditemukannya transistor efek medan atau
FET. Untuk mengendalikan kinerja transistor ini dilakukan dengan cara mengatur
pemberian bias tegangan pada terminal gate. Berbeda dengan transistor bipolar yang
membutuhkan bias arus listrik untuk mengoperasikannya. egangan bias yang
diterapkan pada termnial gate transistor JFET mengendalikan aliran arus listrik pada
terminal source dan drain. Transistor JFET terdiri dari jenis N channel dan P channel.
• Transistor MOSFET
Transistor MOSFET adalah transistor jenis FET yang paling umum dan banyak
digunakan pada sirkuit elektronika selain transistor bipolar. Bahkan, saat ini transistor
jenis ini semakin populer untuk menggantikan peran transistor untuk jenis rangkaian
yang beroperasi pada arus dan tegangan tinggi. Transistor jenis MOSFET terdiri dari
dua tipe mode transistor yang berbeda, yaitu : tipe depletion dan enhanced. Masing
masing kedua tipe tersebut terbagi lagi menjadi tipe N channel dan tipe P channel.
• Transistor MOSFET N channel
MOSFET tipe N channel memiliki ciri mempunyai saluran N atau elektron antara
source dan drain. Terminal source dan gate di doping berat menggunakan
semikonduktor tipe N yang terletak pada bahan semikonduktor tipe P.
• Transistor MOSFET P channel
MOSFET tipe P channel mempunyai saluran P atau hole diantara source dan drain.
Pada jenis ini terminal source dan gate didoping dengan semikonduktor tipe P.
Sedangkan material subtract didoping dengan semikonduktor tipe N.

c. Fungsi/kegunaannya
• Sebagai penyearah,
• Sebagai penguat tegangan dan daya,
• Sebagai stabilisasi tegangan,
• Sebagai mixer,
• Sebagai osilator
• Sebagai switch (pemutus dan penyambung sirkuit)

7. IC (Intefrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan
bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah
Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-
macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka
ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC
adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC
merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static
Discharge). Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut
sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk
komponen-komponen Elektronika lainnya.

a. Nama Komponen

b. Jenis-jenis atau type


• TTL (Transistor Transistor Logic).
Transistor transistor logic (TTL) merupakan jenis IC digital yang cukup banyak
digunakan dalam rangkaian elektronika. IC TTL juga memiliki beberapa gerbang
logika. Dimana masing-masing gerbang tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
• IC-CMOS
IC-CMOS merupakan singkatan dari commplementary with MOSFET. Yang mana,
jenis IC CMOS yaitu terdiri dari gabungan antar MOSFET. IC-CMOS menggunakan
gelombang kotak (square). Fungsi dari IC-CMOS adalah sebagai gerbang logika.
Dimana ketika menggunakannya, maka rangkaian elektronika dapat berfungsi secara
otomatis.
• IC Linier
Jenis IC linier pada umumnya memiliki rangkaian yang bersifat proposional. IC linear
tidak termasuk dalam kategori IC digital. Inilah mengapa cara kerja IC linear dan IC
digital mempunyai perbedaan. Jika IC digital biasanya menggunakan sinyal kontak,
maka jenis IC linier menggunakan gelombang sinusoida.

c. Fungsi/kegunaannya
• IC Linier
❖ Sebagai penguat daya (power amplifier).
❖ Penguat sinyal mikro (microwave amplifier)
❖ Regulator tegangan (voltage regulator)
❖ Penguat RF dan IF (RF And IF amplifier)
❖ Multiplier
❖ Voltage comparator
❖ Penerimaan frekuensi radio (radio receiver)
❖ Penguat operasional
❖ Penguat sinyal dan lain sebagainya.
• IC Digital
❖ Sebagai gerbang logika.
❖ Flip flop
❖ Timer
❖ Counter
❖ Multiplexer
❖ Memori
❖ Kalkulator
❖ Mikroprosesor dan lain sebagainya.
• Mixed IC
Mixed IC dimanfaatkan untuk keperluan integrasi sinyal digital dan juga fungsi RF.

8. Tranformator
Transformator (trafo) adalah alat yang mengubah energi listrik dari satu rangkaian ke
rangkaian lain melalui proses induksi elektromagnetik untuk meningkatkan (step up) atau
menurunkan (step down) level tegangan antar sirkuit. Trafo hanya bisa bekerja pada
tegangan yang berarus bolak-balik (AC).

a. Nama Komponen
1.Inti Besi
Fungsi dari komponen ini adalah untuk memudahkan jalan fluksi magnetik yang timbul
akibat arus listrik melalui kumparan. Inti besi ini sendiri terbuat dari lempengan besi
pipih yang memainkan peran sebagai isolator untuk mengurangi panas.
2.Kumparan Trafo
Berikutnya ada kumparan trafo yang berbentuk lilitan kawat dengan fungsi isolasi yang
membentuk gulungan atau kumparan. Kumparan itu sendiri terdiri dari kumparan
primer dan juga kumparan sekunder yang pada praktiknya dilakukan mekanisme isolasi
baik itu terhadap inti besi maupun antar kumparan dengan isolasi bentuk padat seperti
pertinak, karton dan lain sebagainya.
3.Minyak trafo
Salah satu komponen paling butuh perhatian ini merupakan bahan isolasi cair yang
dimaksudkan untuk pendingin pada trafo. Minyak trafo ini memiliki senyawa
hidrokarbon di dalamnya yang antara lain hidrokarbon aromatik, naftenik dan juga
parafinik.
4.Bushing
Bushing sendiri menjadi penghubung antara kumparan trafo dengan jaringan luarnya,
selain itu bushing juga menjadi penyekat antara konduktor tadi dengan tangki trafo.
Terdapat fasilitas pada bushing yang dapat digunakan untuk menguji kondisi bushing
yang kerap disebut sebagai center tap.
5.Tangki konservator
Fungsi dari tangki yang satu ini adalah untuk menampung minyak serta uap yang
diakibatkan dari pemanasan trafo. Relai bucholzt dipasangkan diantara tangki dengan
trafo agar gas produksi yang diakibatkan kerusakan minyak dapat terserap. Supaya
minyak tidak terkontaminasi dengan air maka ujung masuk dari saluran udara yang
melalui saluran pelepasan dilengkapi pula dengan media penyerap yang biasa disebut
silica gel.
6.Tap changer
Alat yang satu ini dirancang untuk mengatur tegangan supaya tegangan selalu dalam
kondisi yang baik, stabil dan berkelanjutan. Sebab kadang kala kualitas suatu operasi
tenaga listrik di awal seting sesuai dengan apa yang ditentukan namun kerap kali terjadi
penurunan tegangan sehingga kualitasnya lambat laun menurun.
7.Dehydrating Breather
Ketika berada di konservator minyak diupayakan sebisa mungkin untuk tidak
bersinggungan dengan udara, hal ini dikarenakan kelembapan udara yang pasti
mengandung uap air akan berkontaminasi dengan minyak meskipun proses kontaminasi
tersebut berlangsung secara perlahan-lahan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi
dibutuhkan suatu media yang dapat menghisap kelembapan dimana biasanya yang
digunakan adalah silica gel.
8.Indikator
Terdapat beberapa indikator dalam trafo seperti indikator permukaan minyak,
thermometer dan beberapa indikator lain yang penting keberadaannya.
9.Peralatan Proteksi
Untuk mendukung mekanisme kerja trafo maka trafo pun dilengkapi peralatan proteksi
seperti relai bucholzt, jansen membran, relai tekanan berlebih, relai pengaman tangki
dan terakhir resistance pertahanan trafo.
10.Alat tambahan
Alat tambahan ini misalnya pemadam kebakaran yang dapat digunakan pada keadaan-
keadaan darurat.
b. Jenis-jenis atau type
• Trafo Step Up
Memiliki lilitan kumparan sekunder yang lebih banyak daripada lilitan kumparan
primernya. Berfungsi untuk menaikkan level teganan AC atau dari taraf rendah ke
taraf yang lebih tinggi.
• Trafo Step Down
Memiliki lilitan kumparan primer yang lebih banyak daripada lilitan kumparan
sekunder. Digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dengan memanfaatkan
prinsip lilitan pada trafo.
• Trafo Isolasi
Memiliki jumlah lilitan primer dan sekunder mempunyai jumlah yang sama serta
mempunyai tegangan primer dan sekunder yang sama pula.
• Trafo Auto Tranformator
Hanya memiliki satu buah lilitan, dalam trafo ini sebagian lilitan primer disebut juga
sebagai lilitan sekunder. Dalam lilitan arus sekunder selalu menghadap ke arus primer.
• Trafo Autotransformator Variabel
Pada bagian tengahnya dapat diubah yang memungkinkan perubahan pada bagian
lilitan primer dan sekundernya.
• Trafo Pulsa
Dirancang untuk menghasilkan gelombang atau getaran pulsa. Trafo ini biasa
menggunakan bahan yang cepat naik sehingga ketika pada titik tertentu arus primer
pada trafo ini akan menghasilkan fluks magnet.

c. Fungsi/kegunaannya
• Transformator berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik disebut dengan trafo step-
up.
• Transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik disebut dengan trafo
step-down.

9. Buzzer
Piezoelectric adalah komponen yang menghasilkan gelombang bunyi untuk benda alarm.
Proses awalnya yakni tegangan listrik akan diatur ke dalam beberapa taraf tertentu.
Sedangkan cara kerjanya yakni berkutat pada proses tegangan input, getaran suara, dan

gelombang bunyi.

b. Jenis-jenis atau type


• Piezoelectric Buzzer Jenis Kristal Frekuensi
Piezoelectric crystal merupakan salah satu komponen buzzer yang mampu memproses
terjadinya bunyi yang sesuai komposisi dan konstruksi kristal.
• Piezoelectric Buzzer Jenis Magnetic
Piezoelectric buzzer magnetic yaitu memiliki bentuk lebih kecil dari jenis yang
pertama, sekilas hanya berupa bundaran hitam dan kotak kecil hitam
bertuliskan speaker. Sesuai dengan rangkaian yang disusun di dalamnya, untuk buzzer
jenis ini difungsikan untuk mengeluarkan bunyi.
• Piezoelectric Buzzer Jenis Electric Magnetic
Piezoelectric Buzzer Electric Magnetic terdiri dari beberapa komponen kecil.
Misalnya saja seperti tegangan DC, osilator internal, logam tipis bergetar. Hal ini
karena polaritas terdapat juga pada terminal plus (+) dan minus (-).
• Piezoelektric Buzzer Arduino
Jadi, fungsi buzzer Arduino ada dua macam yaitu buzzer aktif dan buzzer pasif.
Berikut ini penjabaran mengenai keduanya.
❖ Buzzer Aktif yaitu saat terjadi tegangan listrik akan menghasilkan suara sendiri
atau stand alone.
❖ Buzzer Pasifik yaitu mengatur program tinggi rendah suatu nada. Contohnya saja
speaker yang memiliki komponen kecil arduino.

c. Fungsi/kegunaaannya
Fungsi buzzer adalah untuk memproses bunyi. Dimana penerapannya bisa digunakan
untuk beragam keperluan. Mulai dari keperluan rumah tangga hingga sebagai alat
penunjang keamanan. Beberapa contoh perangkat atau alat yang menggunakan buzzer
yakni bel rumah, alarm, sirine untuk truk agar mundur. Dan sirine ini juga digunakan
oleh tukang parkir atau satpam, komponen alat anti maling, alat timer, dan lain
sebagainya. Sedangkan, bentuk dari buzzer ini kayaknya loud speaker yang mempunyai
fungsi sederhana.
10. Sensor
Sensor merupakan alat yang berguna untuk mengukur magnitude. Sensor berfungsi
mengubah variasi mekanik, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan listrik.
Sensor punya peran pentingdalam proses pabrikasi modern karena bisa melakukan
pegukuran. Sensor merupakan panca indra barang elektronik karena sangat ekivalen dengan
mata, pendengaran, hidung dan menjadi otak mikroposesor dalam sistem otomasi.

b. Jenis-jenis sensor
• Sensor Photoelektrik
Photoelektrik adalah jenis sensor yang cara penginderaannya memakai cahaya.
Sumber cahaya akan mengirim sinyal sesuai panjang gelombang tertentu. Penerima
bertugas menangkap cahaya secara langsung atau melalui pantulan. Berdasarkan
metode deteksinya, maka photoelektrik dibagi menjadi:
❖ Tipe separate
Sumber cahaya dan penerima terpisah namun saling berhadapan. Sensor akan aktif
ketika objek melewati dan memotong jalur cahaya. Jarak antar pemancar dan
penerima dapat diatur sesuai karakteristik photoelektrik.
❖ Tipe difuse
Sumber cahaya dan penerima menjadi satu. Cahaya yang dipancarkan tersebar.
Sensor akan aktif ketika benda yang di deteksi memantulkan cahaya.
❖ Tipe reflection
Sumber cahaya dan penerima menjadi satu tetapi hanya dapat
menerima ketika cahaya dipantulkan padaa sudut tertentu oleh cermin khusus.
Cerimin khusus diberikan bersama photoelektrik. Sensor akan aktif jika cahaya
tidak kembali oleh penerima.
❖ Tipe definite reflection
Sumber cahaya dan penerima menjadi satu, posisinya satu sumbu dimana sudut
kemiringan pada sumber cahaya akan menentukan jarak objek yang akan dideteksi
oleh titik fokus cahaya. Bila objek berada pada titik fokus tersebut, pantulan cahaya
tidak datang dari titik fokus maka tidak akan tertangkap penerima dan sensor tidak
aktif.
• Pressure sensor
Pressure Sensor/ Pressure Switch adalah alat pendeteksi tekanan. Tekanan udara
dihasilkan oleh kompresor, tekanan air dihasilkan oleh pompa air, tekanan oli
dihasilkan oleh pompa oli atau hydraulic unit, sedangkan steam dihasilkan dari boiler
atau sisa pembakaran generator, dll.
• Sensor ultrasonic
Gelombang ultrasonik memiliki frekuensi gelombang suara lebih dari 20 KHz.
Rangkaian pemancar ultrasonik disebut transmitter dan rangkaian penerima
disebut receiver.

c. Fungsi/kegunaanya
Fungsi utama dari sensor adalah untuk mengidentifikasi dan mengkomunikasikan
besaran-besaran fisik seperti suhu, panas, tekanan, jarak, kelembaban dan gas. Itu juga
dapat memberikan output dalam bentuk sinyal listrik ke sistem kontrol yang terhubung.

11. Sekering
Jenis Sekering dan Fungsinya Pada Intalasi Listrik dan Elektronika. Sekering (dari
bahasa Belanda zekering) atau fuse adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman
dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan
arus pendek. Cara kerja fuse, jika dalam sebuah sistem rangkaian elektonik atau rangkaian
listrik terjadi arus lebih maka sekering (fuse) akan putus sehingga arus listrik tidak lagi
mengalir dalam sistem tersebut untuk mengamankan komponen elektronika lain.

b. Jenis-jenis sensor
Berdasarkan bentuknya dan fungsinya, sekering terdiri dari dua jenis, yaitu fuse
cartridge type (glass) dan fuse blade type (wedge)
• Fuse Cartridge Type (Sekering Tabung)
Sekering cartridge type (glass) ini memiliki bentuk seperti tabung yang memiliki
lapisan kaca pelindung di bagian luarnya. Jenis sekering ini banyak dipakai pada alat
elektronik rumah tangga.
• Fuse Blade Type (Sekering Pisau)
Sekering blade tipe (pisau) memiliki kontruksi yang lebih ramping dan kuat dibanding
tipe tabung. Jenis sekering ini banya digunakan pada rangkaian listrik kendaraan,
seperti pada relay lampu motor dan mobil.
• Fusible Link
Pada dasarnya fuse dan fusible link memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai
pengaman rangkaian listrik. Tetapi, fusible link ini memiliki rangka yang lebih besar
dari sekering.

c. Fungsi/kegunaaannya
• Sebagai pengaman peralatan dan rangkaian listrik
• Sebagai pencegah terjadinya korsleting ketika hubungan arus pendek terjadi.

12. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah komponen dengan ukuran minimalis yang berfungsi
sebagai pengendali sistem. Disebut sebagai komputer karena di dalam mikrokontroler
terdapat beberapa komponen penting yang sama dengan PC (personal computer) pada
umumnya, seperti CPU, RAM, ROM, dan Port I/O. Komponen-komponen tersebut
terpasang pada sebuah chip IC (Integrated Circuit).

Akan tetapi, keduanya sama sekali berbeda untuk tugas dan fungsi. Apabila komputer
digunakan untuk melakukan controlling secara umum, pengendali mikro
atau microcontroller hanya memiliki fungsi tertentu. Beberapa contoh mikrokontroler
antara lain Atmega328, Arduino, dan mikrokontroler Atmega16. Masing-masing contoh
tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.

a. Nama Komponen
• CPU
Komponen paling penting dalam mikrokontroler adalah CPU. Komponen ini juga
berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen lainnya.
• Memori
Memori pada mikrokontroler berfungsi sebagai alat penyimpanan data atau program.
Alat penyimpanan ini terpasang RAM & ROM. Kode program yang dimasukkan
juga dapat disimpan dalam flash memory.
• Port
Port digunakan untuk menghubungkan mikrokontroler dengan perangkat eksternal
lainnya, misalnya sensor, printer, memori, atau LCD. Terdapat dua jenis port dalam
mikrokontroler yaitu port input dan port output.
• Timer atau Counter
Komponen lainnya yang dimiliki mikrokontroler adalah timer atau counter. Fungsi
pengendali waktu atau perhitungan dapat dikerjakan oleh mikrokontroler dengan
bantuan dari komponen timer atau counter.
• ADC (Analog to Digital Converter)
Komponen ini berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
• DAC (Digital to Analaog Converter)
Komponen ini berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog.
• Interrupt Control
Suatu program kerja dapat ditunda dengan menggunakan komponen yang satu ini.
Penundaan program tersebut dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
• Special Functioning Block
Komponen yang satu ini termasuk komponen tambahan yang dapat ditambahkan di
mikrokontroler. Pada umumnya special functioning block digunakan pada
pengendali mikro robotika.

b. Jenis-jenis atau tyoe


• Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor) merupakan salah satu
komponen yang umum digunakan pada bidang instrumentasi dan elektronika.
• Mikrokontoler PIC
Selain AVR, Mikrokontroler PIC (Programmable Interface Controller, sekarang
Programmable Intellegent Computer) menjadi salah satu yang paling banyak

digunakan di pasar global.

• Mikrokontroler MCS 51
Selanjutnya, ada MCS 51 yang merupakan produksi dari ATMEL (sama seperti
AVR). MCS-51 dibuat dalam dua versi yaitu 40 kaki dan 20 kaki. Keduanya secara
umum memiliki arsitektur yang sama. Perbedaan terdapat terutama pada bagian
kapasitas memori-data, memori-program, dan jumlah pewaktu 16 bit.
• Mikrokotroler ARM
ARM (Advanced RISC Machine, sebelumnya Acorn RISC Machine) adalah keluaran
dari ARM Holding sebagai prosesor yang memiliki arsitektur RISC dengan set
instruksi 32 bit. Awalnya, ARM dikembangkan oleh Acorn Computers. Saat itu,
pengembangan ARM difungsikan untuk Personal Computer (PC).

c. Fungsi/kegunaannya
• Timer.
• Counter.
• Decoder & Encoder.
• Flip-Flop.
• Pembangkit Osilasi.
• ADC (Analog Digital Converter).

13. Motor (Dinamo)


Dinamo adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Untuk dapat mengubah energi mekanik menjadi listrik, dinamo ini nantinya akan
memanfaatkan prinsip kerja elektromagnetik. Yakni dari kumparan serta medan
magnet yang dimilikinya.

a. Nama Komponen
• Rotor
Rotor merupakan komponen dinamo yang terlilit oleh kawat tembaga. Rotor adalah
bagian yang bertugas untuk bergerak dan menghasilkan putaran. Pada rotor, di
dalamnya terdapat poros yang fungsinya untuk membantu sebagai output tenaga
penggerak.
• Stator
Stator adalah komponen yang diam. Rotor merupakan bagian yang statis dan di
dalamnya juga terdapat lilitan kawat. Yang mana lilitan kawat yang terdapat pada
stator berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Dan medan magnet ini letaknya
akan berada disekitaran rotor nantinya. Semakin banyak lilitan kawat yang
digunakan, semakin besar medan magnet yang dihasilkan dan demikian juga
sebaliknya.
• Brush
Bagian brush sering disebut juga sebagai sikat dan bahannya terbuat dari kawat
tembaga. Brush biasanya diletakkan pada bagian ujung dari rotor. Fungsinya sendiri
yakni untuk menghubungkan antara arus listrik dengan rotor.
• Bearing
Bearing dikenal juga dengan istilah laher. Bearing letaknya berada diantara bantalan
antara bagian poros dan juga motor housing. Bearing biasanya terbuat dari bahan-
bahan yang memiliki gaya gesek rendah. Komponen ini berguna untuk menjaga
perputaran dinamo agar terhindar dari hambatan.
• Main Shaft
Main shaft adalah benda yang berfungsi sebagai sumbu atau poros. Sumbu ini
berguna untuk meletakkan berbagai perlengkapan pendukung lainnya.
• Motor Housing
Motor housing bentuknya sangat tipis, terbuat dari bahan logam, dan berfungsi
sebagai pelindung luar dari komponen dinamo.
• Drive Pulley
Dengan bantuan dinamo, pulley berfungsi untuk memindahkan putaran yang
terdapat pada motor dan mentransfernya pada komponen lain.

b. Jenis-jenis atau type


• Dinamo AC
Jenis yang satu ini merupakan dinamo yang menghasilkan arus bolak-balik.
• Dinamo DC
Dinamo DC hanya memiliki satu buah cincin saja. Cincin belah yang terdapat pada
alat itu disebut juga sebagai komutator. Dimana komutator yang terdapat pada alat
itu, akan mempengaruhi arus induksi yang dihasilkan.

c. Fungsi/kegunaannya
Dinamo merupakan alat yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Dinamo menghasilkan energi listrik dari kumparan yang berputar didalam
medan magnet.
14. Baterai
Baterai adalah salah satu sumber energi listrik yang mampu mengubah energi kimia
menjadi energi listrik untuk mengoperasikan perangkat.

a. Nama Komponen
• Katoda
Katoda merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi dengan elektroda negatif.
• Anoda
Anoda adalah komponen baterai yang berfungsi sebagai tempat reaksi postif.
• Elektrolit
Elektrolit yaitu kompenen baterai yang difungsikan untuk prosses penghantar dan
penghubung kedua komponen lainnya.
• Separatot
• Kotak baterai
• Tutup baterai
• Terminal baterai

b. Jenis-jenis atau type


• Baterai Primer (sekali pakai)
❖ Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)
❖ Baterai Alkaline (Alkalin)
❖ Baterai Lithium
❖ Baterai Silver Oxide
• Baterai Sekunder
Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang / Rechargeable) adalah salah satu jenis baterai
yang energi listriknya dapat diisi ulang. Sesuai dengan namanya, jenis baterai ini
memiliki kelebihan dapat digunakan berulang kali dan jauh lebih ramah lingkungan

c. Fungsi/kegunaannya
Batu baterai berfungsi sebagai sumber tenaga listrik untuk menghidupkan berbagai
macam alat elektronika.
15. Switch Button
Saklar tombol tekan adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock
(tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak
ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

b. Jenis-jenis atau type


• Kontak NC (Normally Close)
• Kontak NO (Normmally Open)
• Kontak NO dan NC (Ganda)

c. Fungsi/kegunannya
Sebagai tombol yang fungsinya menghubungkan dan memutus aliran listrik, tombol ini
dipakai pada sejumlah benda elektronik, di antaranya buzzer, relay, LED dan perangkat
output lainnya. Tombol tekan akan menginisiasi rangkaian sistem agar aktif. Tombol
ini bisa dipadukan dengan database website atau software agar kinerjanya semakin
efektif.

Anda mungkin juga menyukai