Anda di halaman 1dari 10

For ELDAS Open Book.

1. Diode (Penyearah)
Diode adalah komponen semikonduktor dua kutub yang mengizinkan arus listrik hanya mengalir dalam
satu arah. Diode terdiri dari material semikonduktor yang memiliki lapisan P (positif) dan N (negatif). Fungsi
utama diode adalah sebagai pengatur arah arus listrik dalam rangkaian elektronik. Diode juga digunakan
dalam rangkaian penyearah (rectifier) untuk mengubah arus AC menjadi arus DC.
Komponen dioda adalah:
 Anoda.
 Katoda.

Komponen katoda yang berfungsi sebagai kutub positif, kemudian anoda sebagai kutub negatif.

1. Anoda
Anode atau yang lebih dikenal dengan istilah anoda adalah komponen dioda yang dibuat
dari elektroda yang bermuatan positif. Pada dioda, bagian katoda memiliki kandungan
elektron yang terbilang lebih sedikit. Kandungan elektron yang sedikit ini ternyata juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu karena anoda memiliki elektrolit yang
bermuatan positif.
2. Katoda
Terdapat juga komponen dioda yang bernama katoda. Dimana katoda merupakan kutub
yang terbuat dari elektroda dengan muatan negatif. Karena memiliki kandungan elektroda
yang bermutan negatif, maka katoda memiliki kandungan elektron yang lebih banyak
dibandingkan dengan anoda.
Kedua jenis komponen dioda ini nantinya akan bekerja dengan prinsip kerja P-N
semikonduktor. Jadi ketika kedua komponen ini bertemu, maka akan membentuk sebuah
perbatasan. Dimana perbatasan yang tercipta dari keduanya itulah yang nantinya akan disebut
sebagai P-N Junction.
 Dioda Zener
Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi utamanya
adalah untuk menstabilkan tegangan. 
 Dioda LED
Dioda LED akan hidup apabila LED dialiri arus listrik, fungsi dari LED ini biasanya hanya
sebagai indikator. Atau biasa juga disebut dengan lampu indicator.
 Dioda Photo (Cahaya)
Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, yang bekerja pada pada
daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu saja yang dapat
melewatinya, dioda ini biasa dibuat dengan menggunakan bahan dasar silikon dan
geranium. Dioda cahaya saat ini banyak digunakan untuk alarm, pita data berlubang
yang berguna sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux Meter).
 Dioda Varactor(Kapasitas)
Dioda jenis ini merupakan dioda yang unik, karena dioda ini memiliki kapasitas yang
dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya tegangan. Dioda jenis ini banyak
digunakan sebagai pengaturan suara pada televisi, dan pesawat penerima radio.
 Dioda Rectifier (Penyearah)
Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang diberikan,
contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga menghasilkan arus
searah (DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan
kapasitas tegangan yang dimiliki.
 Dioda Bridge
Yang dimaksud dioda bridge adalah sebuah komponen elektronika semikonduktor
yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena
didalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling bertemu
satu sama lain (bridge rectifier/penyearah jembatan).
2 Resistor
Resistor adalah komponen elektronik yang memiliki resistansi untuk menghambat atau mengatur arus
listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian. Fungsi utama resistor adalah untuk mengendalikan aliran
arus dan tegangan dalam rangkaian elektronik. Resistor juga digunakan untuk membatasi arus, membagi
tegangan, menghasilkan panas, dan berbagai fungsi lainnya dalam rangkaian elektronik. resistor memiliki
beberapa kegunaannya yaitu sebagai berikut. resistor memiliki beberapa kegunaannya yaitu sebagai
berikut.
 Penghambat arus listrik
 Pembagi tegangan
 Pembagi arus
 Pengaman arus.

rumus resistor adalah sebagai berikut:

V
R=
I
Keterangan:

 R = tahanan dengan satuan Ohm


 V = tegangan dengan satuan Volt
 I = arus dengan satuan Ampere

Kapasitas Daya Resistor

Nilai kapasitas daya resistor dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalam
satuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar.  Menentukan kapasitas resistor penting
dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir.  
Sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan
rangkaian elektronika.

Jenis resistor

Berdasarkan nilai hambatan (tingkat resistivitas), resistor dibagi menjadi dua, yaitu:

 Resistor tetap (Fixed Resistor)


Resistor tetap yaitu resistor yang terpasang dalam rangkaian listrik maupun rangkaian
elektronika yang memiliki nilai konstan atau tetap. Nilai pada resistor tetap dapat
diketahui melalui kode warna pada gelang resistor. Salah satu contoh dari resistor tetap
adalah resistor karbon.
 Resistor varabel (Variable Resistor) Resistor variabel adalah resistor yang dapat diubah-
ubah sebagaimana yang dibutuhkan dalam rangkaian listrik/elektronika. Resistor ini
berfungsi untuk mengatur besaran listrik pada suatu rangkaian sesuai yang diinginkan.
Contoh dari resistor variabel adalah potensiometer dan rheostat.
3 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronik yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik.
Kapasitor terdiri dari dua lempeng logam yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Fungsi utama kapasitor
adalah menyimpan energi listrik dalam bentuk medan elektrostatik dan memperbaiki faktor daya
dalam rangkaian listrik. Kapasitor juga digunakan untuk penyaringan sinyal, penyimpanan energi,
pengaturan waktu, dan fungsi lainnya dalam rangkaian elektronik.
Adapun jenis – jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :
a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -)
Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan
berbentuk Tabung / Silinder. sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan
Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-)
dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai
terminal Negatif-nya
b. Kondensator Keramik
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis
ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, Nilai Kapasitor
Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
c. Kondensator Polyester
Kondensator Polyester Memiliki nilai kapasitansi antara 100 pF - 2 uF dengan toleransi ± 5% dan
tegangan kerja maksimum 400 volt. Kondensator ini biasa juga disebut dengan kondensator mylar.
Pengembangan dari kondensator polyester adalah type metalized polyester film atau yang umum
dikenal dengan kondensator MKT.
d. Kondensator Mika
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor
Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang
bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.
e. Kondensator Kertas
Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai
kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah
atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.
4 Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor tiga kutub yang dapat mengatur dan menguatkan sinyal
listrik. Transistor terdiri dari lapisan P-N-P atau N-P-N yang biasanya terbuat dari bahan silikon. Fungsi
utama transistor adalah sebagai saklar elektronik dan penguat sinyal. Transistor juga digunakan dalam
rangkaian logika digital, amplifier, modulator, demodulator, dan berbagai aplikasi elektronik lainnya.
Transistor memiliki tigan terminal yaitu terminal bernama emitor, basis, dan kolektor.
 Kolektor: Pada terminal ini arus mengalir melalui kolektor ke emitor yang dikendalikan
oleh basis.
 Emitor: Pada terminal ini ketika tegangan basis memungkinkan, arus mengalir melalui
kolektor ke emitor.
 Basis: Terminal ini berfungsi sebagai gatekeeper yang menentukan seberapa besar arus
yang diperbolehkan mengalir melalui rangkaian kolektor-emitor. Ketika tegangan
diterapkan ke basis, arus dibiarkan mengalir.

Jenis-Jenis Transistor

 Transistor Bipolar (Bipolar Junction Transistor)


Transistor bipolar adalah perangkat semikonduktor tiga terminal yang terdiri dari dua
sambungan p-n yang mampu memperkuat atau memperbesar sinyal.Fungsi transistor bipolar
adalah  dapat mengontrol arus dan memiliki tiga terminal yaitu basis, kolektor, dan emitor.
Cara kerja transistor bipolar ini ialah mengontrol jumlah arus yang mengalir melaluinya dari
terminal Emitor ke Kolektor sebanding dengan jumlah tegangan bias yang diterapkan ke
terminal basisnya, sehingga transistor ini dapat bekerja seperti sakelar yang dikendalikan arus.
Berdasarkan cara kerjanya, transistor BJT (Bipolar Junction Transistor) dibagi menjadi dua jenis
yaitu transistor NPN dan PNP.
 Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)
Field Effect Transistor adalah perangkat semikonduktor tiga terminal. Pengoperasiannya
didasarkan pada tegangan input yang dikontrol. Secara tampilan FET dan transistor bipolar
sangat mirip. Namun, BJT adalah perangkat yang dikendalikan arus dan FET dikendalikan oleh
tegangan input. FET memiliki tiga kaki, yaitu Gate (G), Drain (D), dan Source (S). Ada juga yang
menyebut FET dengan sebutan transistor eka kutub atau unipolar transistor. Sebab, muatan
yang mengalir hanya satu jenis saja, positif atau negatif.

Klasifikasi Transistor

 Transistor Sinyal Kecil


Fungsi dasar transistor sinyal kecil adalah untuk memperkuat sinyal kecil tetapi kadang-kadang
transistor ini juga digunakan untuk tujuan switching. Transistor sinyal kecil tersedia di pasaran
dalam bentuk transistor NPN dan PNP. Kita biasanya dapat melihat beberapa nilai yang
tercetak pada bodi transistor sinyal kecil, yang menunjukkan hFE transistor. Tergantung pada
nilai hFE ini, kita dapat memahami kapasitas transistor untuk memperkuat sinyal. Nilai hFE
yang umum tersedia adalah kisaran 10 hingga 500. Nilai arus kolektor transistor jenis ini adalah
sekitar 80 hingga 600 mA. Transistor ini beroperasi dengan range frekuensi 1 hingga 300 MHz.
Nama transistor itu sendiri menunjukkan bahwa transistor ini memperkuat sinyal kecil, yang
menggunakan tegangan dan arus kecil, seperti beberapa mili volt dan mili ampere arus.
Transistor sinyal kecil digunakan di hampir semua jenis peralatan elektronik dan juga transistor
ini digunakan dalam beberapa aplikasi, beberapa di antaranya adalah sakelar ON atau OFF
untuk penggunaan umum, driver dioda LED, driver Relay, dll.
 Transistor Switching
Transistor switching adalah transistor yang terutama digunakan untuk switching tetapi kadang-
kadang juga untuk keperluan amplifikasi. Seperti transistor sinyal kecil, transistor switching
juga tersedia dalam bentuk NPN dan PNP dan transistor jenis ini juga memiliki nilai hFE. Range
nilai hFE untuk transistor ini adalah dari 10 hingga 200. Pada nilai hFE 200, transistor bukanlah
penguat yang baik tetapi berfungsi sebagai saklar yang lebih baik. Nilai arus kolektor berkisar
antara 10 hingga 1000 mA. Transistor ini sebagian besar digunakan dalam aplikasi switching.
 Transistor Daya
Transistor yang digunakan dalam penguat daya tinggi dan power supply disebut sebagai
Transistor Daya. Terminal kolektor transistor ini terhubung ke basis perangkat logam dan
struktur ini bertindak sebagai heat sink yang menghilangkan kelebihan daya untuk aplikasi.
Jenis transistor ini tersedia dalam bentuk transistor NPN, PNP dan Darlington. Pada transistor
daya, nilai arus kolektor berkisar dari 1 hingga 100 A. Range frekuensi operasi dari 1 hingga
100 MHz. Nilai daya transistor ini berkisar antara 10 hingga 300 W.
 Transistor Frekuensi Tinggi
Transistor frekuensi tinggi digunakan untuk sinyal kecil yang beroperasi pada frekuensi tinggi
dan ini digunakan dalam aplikasi switching kecepatan tinggi. Transistor frekuensi tinggi juga
disebut sebagai Transistor RF. Transistor ini memiliki nilai frekuensi maksimum sekitar 2000
MHz. Nilai arus kolektor (IC) berkisar antara 10 hingga 600 mA. Jenis transistor ini juga tersedia
dalam bentuk NPN dan PNP. Transistor ini terutama digunakan dalam aplikasi sinyal frekuensi
tinggi dan juga transistor ini harus ON atau OFF hanya pada kecepatan tinggi. Transistor ini
digunakan dalam rangkaian osilator dan penguat.

5 LED (Light-Emitting Diode)


LED adalah diode khusus yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik mengalir melaluiannya. LED
terdiri dari material semikonduktor yang menghasilkan cahaya saat elektron dan lubang bertemu.
Fungsi utama LED adalah sebagai sumber cahaya dalam berbagai aplikasi, seperti pencahayaan,
indikator status, layar elektronik, dan sinyal visual. LED juga memiliki efisiensi energi yang tinggi dan
masa pakai yang lebih lama dibandingkan dengan sumber cahaya tradisional.
Dikembangkan pertama kali pada tahun 1962, pencahayaan LED komersial telah ada sejak tahun
1980 ketika mulai diproduksi, namun hanya dioda electroluminescent inframerah yang tersedia pada
saat itu. Warna lain muncul pada 1990-an ketika sendawa biru dikembangkan di Jepang.
Ledakan bola lampu putih, yang paling banyak digunakan dan dicari, muncul ketika sendawa biru
dikombinasikan dengan luminofor kuning untuk menghasilkan panjang gelombang yang panjang. Hasil
dari kombinasi ini adalah cahaya yang dianggap putih oleh mata manusia .
Fungsi LED
Fungsi LED banyak digunakan untuk dua hal: iluminasi dan indikasi. Ini adalah kata-kata teknis
tetapi penting untuk dipahami karena jika Anda menginginkan LED untuk satu hal tertentu dan
membeli barang yang salah, maka akan sangat mengecewakan. Iluminasi berarti "menyinari
sesuatu", seperti senter atau lampu depan. Misalnya, Anda ingin lampu depan Anda terang
sekali. Lampu rem harus cukup terang untuk dilihat, tetapi tidak perlu menerangi jalan.
Indikasi berarti "menunjukkan sesuatu", seperti lampu sein atau lampu rem pada mobil. LED
dengan cahaya yang tersebar sangat bagus dalam penunjuk, mereka terlihat lembut dan seragam
dan Anda dapat melihatnya dengan baik dari sudut manapun.
Fungsi LED (Light Emitting Diodes) yang utama pada intinya adalah untuk menerangi objek
dan bahkan tempat. Aplikasinya ada di mana-mana karena ukurannya yang ringkas, konsumsi
energi yang rendah, masa pakai yang lama, dan fleksibilitas dalam hal penggunaan dalam berbagai
aplikasi. Berikut fungsi LED dan kegunaannya di sekitar kita:
 LED digunakan untuk Lampu Latar TV
Lampu latar TV adalah sumber konsumsi daya utama. Penggunaan LED dapat memberikan
pengurangan daya yang efisien. Di bagian tepi TV, menggunakan LED akan menjadi pilihan
pengurangan biaya.  Menggunakan LED tepat di belakang layar memberikan kontras yang
lebih baik. LED telah menggantikan CFL dan LCD dalam hal pencahayaan latar TV.
 Digunakan untuk Backlighting Smartphone
Dengan penggunaan LED, desain lampu latar smartphone bisa lebih tipis dan dibuat dengan
biaya yang murah. Harga LED bisa berbeda-beda sesuai dengan ukuran layar
smartphone. Karena voltase keluaran yang lebih rendah, mereka memastikan masa pakai
baterai lebih lama.
 Kegunaan LED dalam Displays
Papan display LED umum sekarang ini dan digunakan di luar ruangan seperti rambu
penyimpanan, papan reklame, rambu jalan, dll. Pada papan nama yang memiliki berbagai
bahasa untuk menyampaikan sinyal, penggunaan lebih banyak LED akan bermanfaat dalam
hal konsumsi daya yang lebih sedikit.
 Digunakan di Otomotif
Penggunaan LED dalam industri otomotif semakin berkembang. Dengan LED, energi
dihemat dan visibilitas yang lebih jelas. Ini banyak digunakan di bagian belakang dan
belakang mobil untuk aksesibilitas yang lebih baik.  Pencahayaan LED dapat meningkatkan
keselamatan pejalan kaki dan pengemudi karena meningkatkan visibilitas saat AKTIF, MATI,
dan redup di bagian mana pun dalam perjalanan.
 LED digunakan dalam Peredupan Lampu
Beberapa aplikasi LED termasuk peredupan lampu yang membantu mengurangi konsumsi
energi. Fitur peredupan ini juga digunakan di peralatan yang terdiri dari dua jenis.
Peredupan Global di mana semua LED diredupkan bersama. Peredupan Lokal di mana LED
diredupkan secara independent melansir dari byjus.com.
 Prinsip Kerja LED
Semikonduktor seperti namanya, adalah sejenis di antara superkonduktor dan isolator
(non-konduktor) listrik. Bahan-bahan ini secara default adalah konduktor yang buruk, tetapi
ketika dimasukkan (dikenal sebagai doping) dengan elektron bebas tambahan menciptakan
produk akhir yang merupakan konduktor yang lebih baik. Cara lain untuk membuat
konduktor yang lebih baik adalah dengan membuat lubang mikroskopis pada bahan
konduktor yang buruk sehingga elektron dapat mengalir ke dalamnya.  Ketika elektron
mengisi lubang ini karena arus atau medan listrik yang diterapkan pada semikonduktor, ia
memancarkan cahaya; sebuah fenomena yang dikenal sebagai electroluminescence. Ini
adalah sumber cahaya untuk LED. Berbeda dengan bola lampu pijar, mereka tidak memiliki
filamen.
6 Induktor
Bentuk dasar dari sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil. mempunyai sifat
yang disebut dengan induktansi diri atau lebih sering disebut dengan induktansi, artinya adalah jika
arus meningkat maka medan magnet juga akan meningkat mengikuti perbesaran dari arus.  Besar
energi dalam inductor dapat dinyatakan dengan rumus-berikut: 
1
W= . L . I2
2
Keterangan:
W = Energi (Joule)
L = Induktansi (Henry)
I = Arus (Ampere)
7 IC (Integrated Circuit)
IC adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan
transistor, dioda, resistor dan kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu rangkaian elektronika
dalam sebuah kemasan kecil. IC merupakan singkatan dari Integrated Circuit. Secara singkat,
Pengertian IC adalah sebuah komponen elektronika aktif. Yang mana di dalamnya terdiri dari kumpulan
ribuan atau bahkan jutaan resistor, transistor, dioda dan juga kapasitor. Semua elemen-elemen
tersebut terangkai menjadi satu dalam sebuah komponen elektronika kemudian diintegrasikan dalam
sebuah kemasan kecil yang kita kenal sebagai IC. Dilihat dari segi bahasa, IC ini biasanya disebut juga
dengan istilah Sirkuit Terpadu. Untuk membuatnya, Anda membutuhkan bahan-
bahan semikonduktor yang berupa silicon. IC berfungsi sebagai gerbang logika yang bertugas untuk
mengendalikan sebuah rangkaian. Ketika menggunakan IC, maka perangkat elektronik akan memiliki
bentuk yang mungil atau portabel. Inilah mengapa tampilannya bisa menjadi lebih ringkas, praktis dan
lebih modern.
Ada 3 jenis klasifikasi ic yang dapat Anda ketahui, 3 jenis ic tersebut adalah:
 TTL (Transistor Transistor Logic). Transistor transistor logic (TTL) merupakan jenis IC digital yang
cukup banyak digunakan dalam rangkaian elektronika. Pasalnya, IC TTL memiliki sumber
tegangan yang relatif rendah. Yakni hanya sekitar 4,75 volt sampai dengan 5,25 volt saja. Jenis
IC TTL dibangun menggunakan transistor sebagai elemen utamanya. Fungsi transistor dalam hal
ini adalah sebagai variasi logis, sehingga sering disebut juga sebagai Transistor Logic. Pada IC
TTL, beberapa transistor digabungkan menjadi satu. Sehingga membentuk dua keadaan yaitu
on/off atau berfungsi sebagai saklar. IC TTL juga memiliki beberapa gerbang logika. Dimana
masing-masing gerbang tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Diantaranya seperti AND,
NAND, OR, NOR, dan XOR. Selain itu, komponen ini juga memiliki beberapa fungsi logika yang
lainnya. Misalnya seperti econder, multiplexer, deconder, dan juga memori.
 IC-CMOS.
IC-CMOS merupakan singkatan dari commplementary with MOSFET. Yang mana, jenis IC CMOS
yaitu terdiri dari gabungan antar MOSFET. IC-CMOS menggunakan gelombang kotak (square).
Dimana gelombang yang digunakan tersebut umumnya berada di dua kondisi. Yakni titik 1 dan
0 yang berfungsi sebagai saklar. Fungsi dari IC-CMOS adalah sebagai gerbang logika. Dimana
ketika menggunakannya, maka rangkaian elektronika dapat berfungsi secara otomatis. IC-
CMOS biasanya dapat berfungsi maksimal apabila diberi tegangan arus listrik sebesar 12 volt.
Pada jenis IC-CMOS, terdapat beberapa fungsi gerbang logika. Diantaranya seperti fungsi AND,
NAND, OR, NOR, dan XOR. Kemudian juga terdapat fungsi logika lainnya seperti multiplexer,
deconder, econder dan juga memory.
 IC Linier
IC linear tidak termasuk dalam kategori IC digital. Inilah mengapa cara kerja IC linear dan IC
digital mempunyai perbedaan. Jika IC digital biasanya menggunakan sinyal kontak, maka jenis
IC linier menggunakan gelombang sinusoida. Gelombang sinusoida yang terdapat di dalam IC
linear berfungsi sebagai amplifier atau penguat. Jadi, IC tersebut tidak memiliki fungsi sebagai
gerbang logika. Karena fungsi utamanya memang dirancang khusus sebagai penguat tegangan.
Jenis IC linier pada umumnya memiliki rangkaian yang bersifat proposional. Jadi, dibuat
seimbang agar dapat mengeluarkan output yang sebanding dengan nilai inputnya. Contoh
pengaplikasian IC linier yaitu digunakan sebagai amplifier operasional.

Oleh karenanya generasi IC dibedakan menjadi beberapa kelompok, diantaranya adalah:

1. Small Scale Integration (SSI) = Skala Kecil. 100 koponen dalam 1 chip.
2. Medium Scale Integration (MSI) = Jumlah Transistor lebih banyak. Lebih ekonomis.
3. Large Scale Integration (LSI) = Dikembangkan tahun 1970. Mikroprosesor pertama. Lalu buat
kalkulator. Menampung 4000-100.000 komponen elektronik di dalamnya.
4. Very Large Scale Integration (VLSI) = Skala besar. Bisa memuat 100.000-1.000.000 komponen
elektronik.
5. Ultra Large Scale Integration (ULSI) = New born Species. Lebih dari 1.000.000 transistor
mendukung kinerja komponen elektronik.

Pengelompokan IC
a) IC Berdasarkan Teknik Pembuatannya
 IC Monolitik
Jenis IC monolitik ini terbuat dari proses integrasi chip tunggal dengan komponen aktif
dan komponen pasif. IC monolitik juga menggunakan silikon dengan bahan yang
bersifat semikonduktor. Konsep yang diterapkan dalam pembuatan IC monolitik
adalah untuk menghasilkan komponen dengan fungsi tinggi, namun dengan biaya
produksi rendah. Penempatan jenis IC monolitik ini biasanya terdapat di beberapa
rangkaian elektronika. Contohnya saja IC regulator, amplifier hingga televisi.
 Thick And Thin Film IC
Thick and thin film IC ini diproduksi dengan ukuran yang lebih besar, bahkan bisa
dikatakan lebih besar dari IC generasi sebelumnya. Cara kerja dari IC ini yakni adanya
integrasi komponen pasif (resistor) dan kapasitor ke dalam sebuah chip. Sedangkan
komponen aktifnya bisa dikatakan tidak dapat diintegrasikan. Pada teknik
pembuatannya, Thin Film IC dibuat dengan teknik penguapan (katoda sputtering).
Sedangkan Thin Film IC dibuat dengan menggunakan teknik sablon.
 IC Hybrid
Teknik pembuatan IC hybrid yaitu dengan cara menghubungkan beberapa chip
menjadi satu dalam sebuah sirkuit yang terintegrasi. IC hybrid biasanya ditemukan di
dalam rangkaian amplifier dengan daya tinggi. Perkiraan dayanya minimal 5 watt
sampai dengan 50 watt.
b) IC Berdasarkan Komponennya (Rangkaian Terintegrasi)
 Small Scale Intergration (SSI) = Jumlah komponen < 100 buah
 Medium Scale Intergration (MSI) = 100 – 1000 buah
 Large Scale Intergration (LSI) = 1000 – 10.000 buah
 Very Large Scale Intergration (VLSI) = Jumlah komponen > 10.000 buah
 Ultra Large Scale Intergration (ULSI)
c) IC Berdasarkan Paket (Package)
 Single In-Line Package (SIP)
Single In-Line Package merupakan paket IC di dalamnya terdapat satu baris PIN
koneksi. Itulah mengapa SIP ini juga sering disebut sebagai inline pin tunggal.
 Dual In-Line Package (DIP)
Dual In-Line Package memiliki bentuk persegi panjang. Dual In-Line Package (DIP)
umumnya akan mempunyai dua deret pin paralel. Nah pin koneksi inilah yang
digunakan sebagai media penghubung listrik. DIP biasanya akan ditempatkan pada
bagian lubang pada papan sirkuit atau bisa juga dimasukkan ke dalam soket.
 Small Outline Packages (SOP)
Jenis IC yang satu ini hampir sama dengan DIP. Namun SOP memiliki sedikit
perbedaan, yaitu dari segi bentuknya yang terlihat lebih ramping dan tipis. IC SOP
biasanya dipasang pada sisi layer bagian bawah PCB.
 Quad Flat Packages (QFP)
IC jenis QFP merupakan gabungan dari Thin Quad Flat Packages dan juga Low Quad
Flat Packages. Jenis ini yang satu ini memiliki pin pada keempat sisinya dengan bentuk
membentang seperti sayap. Pin yang terdapat pada IC QFP umumnya berjumlah 32
sampai dengan 304. Dan tentu saja dari segi ukuran terbilang sangat kecil.
 Ball Grid Eyes (BGA)
Ball Grid Eyes memiliki bentuk lingkaran. IC dengan jenis tersebut biasanya dipasang
secara permanen pada perangkat elektronik. Contoh penggunaannya adalah
diterapkan untuk komponen dalam mikroprosesor.

Contoh IC pada Peralatan Elektronika

1. IC Op-Amp
IC Op-Amp sering disebut juga sebagai ic amplifier operasional dan termasuk dalam jenis IC
analog. IC Op-amp menggunakan dua jenis umpan balik, yaitu umpan balik positif yang berfungsi
untuk menambah penguatan. Kemudian umpan balik negatif yang digunakan untuk mengurangi
penguatan.

2. IC Power Adaptor

IC power adaptor biasa digunakan untuk komponen utama dalam rangkaian power adaptor. Jenis
IC tersebut biasanya digunakan untuk sub rangkaian regulator. Fungsi utamanya adalah untuk
menstabilkan tegangan (voltase).

3. IC Silinder
IC silinder merupakan IC yang sering digunakan  untuk rangkaian penguat pesawat Citizen Band
(CB) dan juga Held Tranceived (HT). IC silinder memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah
tingkat ketahanannya yang lebih lama dibandingkan jenis IC yang lainnya.
4. IC Timer 555

IC Timer 555 memiliki fungsi sebagai penunda waktu dan oscilator. Lebih tepatnya, IC Timer 555
difungsikan sebagai pewaktu yang menentukan besaran nilai tahanan dan kondensator dalam
setiap rangkaian.

5. IC Digital

IC Digital adalah salah satu jenis IC yang bisa dikatakan sebagai versi IC paling popular. Hal ini
karena IC ini paling banyak dijumpai pada rangkaian elektronika. IC digital umumnya memiliki satu
titik elektronis. Dimana di dalamnya terdapat kaki IC dan binary digit yang dilambangkan dengan 1
dan 0.

Kelebihan dan Kekurangan IC

o Kelebihan IC
 IC memiliki ukuran yang jauh lebih.
 Memiliki bobot yang ringan.
 Dapat diproduksi secara serentak atau dalam jumlah banyak sehingga harga jualnya
bisa menjadi lebih murah.
 Solder dan interkoneksi IC dengan komponen internal IC sangat sedikit.
 Penggunaan daya listrik bisa lebih kecil dan tentu saja hemat.
 Lebih mudah diganti dan diperbaiki apabila ada kerusakan.
 Sesuai untuk sistem operasi dengan sinyal rendah.
 Dapat melakukan fungsi dan sistem kerja yang rumit.
o Kekurangan IC
 IC hanya dapat dioperasikan pada sistem dengan tegangan rendah.
 IC tidak bisa memicu atau menghasilkan daya tinggi.
 IC perlu ditangani dengan hati-hati karena sangat sensitif terhadap Elektrostatik
Discharge.
 IC tidak tahan terhadap suhu tinggi. Inilah mengapa sangat dibutuhkan kipas atau
heatsink untuk menurunkan suhu disekitar IC.
 Toleransi terhadap tegangan sangat kecil dan terbatas.
8 Transformator / TRAFO
Trasformator adalah alat yang mempunyai fungsi menaikan atau menurunkan tegangan input atau
menurunkan tegangan output.  Trasformator yang berfungsi untuk menaikan tegangan input adalah
trafo step up . Transformator yang mempunyai fungsi menurunkan tegangangan adalah trafo step
down.  Cara kerja trasformator : Arus bolak - balik ( AC ) melewati koil utama ( kumparan primer ) yang
menginduksi arus bolak - balik di koli kedua ( kuparan sekunder ). 

RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Pemrosesan Isyarat (Signal Processing) dapat mencakup:
 Penguatan (amplification), rangkaiannya dinamakan penguat (amplifier).
Hasil simulasi menunjukkan bahwa amplifier melakukan suatu pemrosesan isyarat jenis penguatan dengan
menguatkan sinyal input menjadi 2 kalinya pada outputnya.
 Penyearahan (rectification), rangkaiannya dinamakan penyearah (rectifier).
Rangkaian penyearah melakukan pemrosesan sinyal dengan menyearahkan sinyal AC pada inputnya (titik
A) menjadi sinyal DC pada outputnya berbentuk gelombang penuh(titik B).
 Pembangkitan (oscillation), rangkaiannya dinamakan pembangkit sinyal (oscillator)
rangkaian oscillator melakukan pekerjaan pemrosesan sinyal jenis pembangkitan dengan membangkitkan
gelombang kotak dan segitiga pada outputnya. Jadi, osilator merupakan rangkaian elektronika.
Menurut tata letak komponennya:
 Rangkaian Diskrit
Merupakan rangkaian elektronik yang komponen-komponennya diletakkan di atas papan rangkaian seperti
PCB (printed circuit board), hubungan antar komponen dilakukan melalui konduktor. Setiap komponen
berdiri sendiri-sendiri, sehingga jika terdapat komponen yang rusak, komponen tersebut dapat diganti.
 Rangkaian Terinetgrasi
Komponen-komponennya tercetak dalam keping silikon yang disebut chip yang ukurannya kira-kira 1mm 2.
Dalam chip yang ukurannya 1mm2 tersebut terdapat beribu-ribu komponen. Jika chip tersebut dikemas dan
diberi pin sehingga menjadi piranti elektronik maka piranti tersebut dinamakan IC (integrated circuit).
Karena proses interkoneksi antar komponen dilakukan di atas chip oleh pabrik kemudian dikemas dalam
bentuk IC, maka jika ada komponen yang rusak, maka komponen yang rusak itu tidak dapat diganti, jadi IC
nya yang diganti.

Dalam sistem digital


 Transistor-transistor logic (TTL)
Logika transistor–transistor (TTL) adalah salah satu jenis sirkuit digital yang dibuat dari transistor dwikutub
(BJT) dan resistor. Ini disebut logika transistor-transistor karena baik fungsi penggerbangan logika maupun
fungsi penguatan dilakukan oleh transistor. TTL menjadi IC yang banyak digunakan dalam berbagai
penggunaan, seperti komputer, kontrol industri, peralatan dan instrumentasi.

Menurut Jenis Sinyal yaang di proses

 Rangkaian Analog
Merupakan rangkaian yang memproses sinyal yang bersifat kontinyu, yakni sinyal yang nilainya memiliki
interval seperti 0,1 V; 0,2 V;1 V; 1,5 V; 2 V dan seterusnya.
 Rangkaian Digital
Rangkaian elektronika yang melakukan pemrosesan sinyal yang bersifat diskrit, yakni sinyal yang nilainya
dalam dua keadaan saja yakni rendah dan tinggi.

Perbedaan Rangkaian dan Sistem Elektronik


 Rangkaian
1. Merupakan bagian dari sistem elektronika, bagian-bagiannya terdiri atas beberapa komponen pasif dan
aktif.
2. Outputnya membentuk fungsi pemrosesan sinyal.
3. Input dan outputnya berupa sinyal listrik.
 Sistem
1. Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa rangkaian dan komponen elektronika
2. Outputnya merupakan fungsi pengalihan tenaga.
3. Input dan outputnya berupa suatu tenaga/energi.

Anda mungkin juga menyukai