Anda di halaman 1dari 30

1.

Resistor Tahanan listrik yang ada pada sebuah penghantar dilambangkan dengan huruf R , tahanan merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan tertentu dan disebut pula sebagai resistor.

Rumusnya adalah sebagai berikut : R = V/I dimana : R = Tahanan dengan satuan Ohm V = Tegangan dengan satuan Volt I = Arus dengan satuan Ampere Beberapa kategori resistor adalah resistor linear dan resistor non linear. Resistor linear adalah resistor yang bekerja sesuai dengan hukum ohm sedangkan Resistor non Linear adalah resistor yang dimana perubahan nilainya dikarenakan oleh kepekaan tertentu (peka cahaya, peka panas, peka tegangan listrik). 2. Kapasitor Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk penyimpan muatan listrik yang dibentuk dari dua permukaan yang berhubungan tapi dipisahkan oleh satu penyekat.

Besarnya kapasitansi dapat dihitung dengan rumus seperti berikut ini : Kapasitansi C = ( Muatan Q / Tegangan V ). Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.

Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut: Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple. Kapasitor sebagai penggeser fasa. Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar. 3. Transistor

Transistor adalah komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya, memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. 4. Induktor Bentuk dasar dari sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil. Induktor mempunyai sifat yang disebut dengan induktansi diri atau lebih sering disebut dengan induktansi, artinya adalah jika arus meningkat maka medan magnet juga akan meningkat mengikuti perbesaran dari arus.

Besar energi dalam inductor dapat dinyatakan W = Ket W : energi dalam L : induktansi dalam I : arus dalam satuan Ampere 5. Dioda

dengan

rumus

berikut

satuan satuan

ini : .L.I2 : Joule Henry

Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya biasa juga disebut sebagai penyearah

Dioda Zener

Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan. Dioda LED

Dioda LED akan hidup apabila LED dialiri arus listrik, fungsi dari LED ini biasanya hanya sebagai indikator. Atau biasa juga disebut dengan lampu indikator/ TRASFORMATOR/TRAFO

Trasformator adalah alat yang mempunyai fungsi menaikan atau menurunkan tegangan input atau menurunkan tegangan output. Trasformator yang berfungsi untuk menaikan tegangan input adalah trafo step up Transformator yang mempunyai fungsi menurunkan tegangangan adalah trafo step down. Cara kerja trasformator : Arus bolak - balik ( AC ) melewati koil utama ( kumparan primer ) yang menginduksi arus bolak - balik di koli kedua ( kuparan sekunder )

Komponen Elektronika
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi. Dalam rangkaian elektronika terdapat bermacam-macam komponen. Ada transistor, resistor, IC, trafo dan lain-lain. Komponen-komponen ini dikategorikan menjadi bagian-bagian berikut:

Komponen Pasif :

resistor atau tahanan

kapasitor atau kondensator induktor atau kumparan transformator

Komponen * dioda :

Aktif

dioda cahaya dioda foto dioda laser diode Zener dioda Schottky

* transistor :

transistor efek medan transistor bipolar transistor IGBT transistor Darlington transistor foto

Sirkuit Analog :

Amplifier atau Penguat Opamp (Operational Amplifier) termasuk negative feedback Amplifier Daya FET (Filed Effect Transistor), JFET, MOSFET, MESFET, MODFET, HEMT CMOS, N-MOS, P-MOS, Pass-transistor

Sirkuit Digital :

Gerbang logika flip-flop penghitung atau pencacah (Inggris: counter) register multiplekser (MUX) dan DEMUX Penjumlah (Adder), Subtraktor (Pengurang) & Pengganda (Multiplier) mikroprosesor mikrokontroler AD tmel V Digital Signal Processor (DSP) FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini, komputer pribadi desk-top, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll

Alat ukur :

Ohm-meter Amper-meter Voltmeter Multimeter Oskiloskop Function generator Digital Signal Analyzer Spectrum meter

Part

MACAM-MACAM KOMPONEN ELEKTRONIKA


Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.Dalam rangkaian elektronika terdapat bermacam-macam komponen. Ada transistor, resistor, IC, trafo dan lain-lain. Komponen-komponen ini dikategorikan menjadi bagian-bagian berikut: Komponen Pasif : yaitu komponen yang menunjukkan hubungan linear antara arus dan tegangan, jika komponen tersebut berada di dalam pengaruh medan listrik A.resistor atau tahanan adalah suatu bahan yang dapat menghambat arus listrik *Jenis-jenis resistor tetap Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan. .Resistor gulungan kawatresistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan)..Resistor Lapisan karbon .Resistor lapisan oksidasi logam .Resistor komposisi karbon *Jenis-jenis resistor variabel Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound Potensiometer Geser Putar

Trimmer Potensiometer (TRIMPOT) Resistor atau hambatan r diukur dalam satuan Ohm ( disimbolkan dengan ).Bila dihubungkan dengan tegangan v ( satuannya Volt ) dan kuat arus I satuannya Ampere ) mempunyai rumus sebagai berikut V = I . R=V/I ( : R

B.kapasitor atau kondensator komponen dasar elektronika yang dapat menyimpan atau mengeluarkan muatan listrik Fungsi kapasitor Memisahkan arus AC dan arus DC Meratakan arus DC pada penyearah arus Mengontrol frekuensi pada rangkaian isolator Menyimpan muatan listrik Jenis-jenis kapasitor Kapasitor polar (ELCO) Kapasitor Non Polar (Kapasitor Kertas, Kapasitor Kermik, Kpasitor Mika, Kapasitor Poliester) Kapasitor Variabel (VARCo, TRIMMER)

Jenis kapasitor: Kapasitor keramik oksida dan oksida lainSesuai dengan namanya, kapasitor ini mempunyai dielektrik dari keramik. Dielektriknya umumnya berupa campuran antara titanium , dengan elektrode logam. Jenis kapasitor ini tidak memiliki kutub positif maupun negatif, jadi pemasangannya dalam PCB bisa terbalik tanpa mengalami masalah. Ada dua sumber yang menyatakan tentang kapasitor keramik: Kekuatan dari dielektriknya sangat kuat, dan berkapasitas besar. Pada umumnya

jenis kapasitor ini digunakan untuk meredam bunga api. Misalnya bunga api yang timbul pada platina kendaraan bermotor. Karena terbuat dari keramik, kondensator ini memiliki kapasitas yang kecil yaitu di bawah 1 mikrofarad. Umumnya digunakan dalam rangkaian penguat frekuensi menengah. Tapi saya condong kepada yang kedua. Karena dalam kenyataannya apabila kita memang menggunakan kondensator keramik dalam rankaian radio. Mengenai yang pertama saya kurang tahu mengenai hal itu. Kapasitor KertasJenis kapasitor ini menggunakan lapisan kertas setebal antara 0..02 0.05 mm dengan diapit oleh dua lembar kertas alumunium. Kapasitor Elektrolit (Elco) Kapasitor jenis ini menggunakan elektrolit sebagai dielektriknya. Umumnya oksida aluminium. Memiliki kaki positif maupun negatif, jadi usahakan jangan sampai terbalik. Digunakan sebagai perata denyutan listrik DC. Di badan kapasitor ini terdapat tanda untuk mengetahui mana kaki minus. Kapasitor dengan dielektrik Udara Jenis kapasitor ini menggunakan udara sebagai dielektriknya. Sebagai contoh tuner radio FM adalah jenis kapasitor udara. Cara kerja dari kapasitor ini mirip dengan varco. Besarnya kapasitas ditentukan dengan luas penampang yang saling berhadapan. Tuner diputar untuk mengubah kapasitas kapasitor sekaligus mengubah frekuensinya. Varco Varco atau variable condensator adalah jenis kapasitor yang dapat diubah-ubah kapasitasnya. Dan beberapa jenis lainnya. Kapasitas kapasitorPada umumnya kapasitas kapasitor dinyatakan dalam mikrofarad. Karena dalam kehidupan sehari-hari 1 farad sudah sangat besar apabila digunakan dalam rankaian. Kapasitas kapasitor didefinisikan sebagai berikut: perbandingan tetap antara muatan (q) yang tersimpan dalam kapasitor dan beda potensial antara kedua plat konduktornya (v) Dari definisi di atas kita dapatkan rumus berikut: C=q/v Dengan: C= kapasitas kapasitor (Farad) q= muatan yang tersimpan (coulomb) v= beda potensial (volt) pada kapasitor apabila di pasangkan kepada rangkaian listrik, pasti mendapatkan muatan berbeda. Satu positif lainnya negatif. Apabila kedua plat diberikan muatan q+ dan q-, beda potensial v, luas permukaan A, dan jarak antara plat adalah d, maka kapasitasnya dapat dirumuskan sebagai berikut E=q/A0 dengan memasukkan rumus E=v/d dan diperoleh C= 0A/d Dengan: C= kapasitas kapasitor (Farad) q= muatan yang tersimpan (coulomb)

v= beda potensial (volt) 0= permitivitas ruang hampa (8,85x10-12 C2N-2m-2) d= luas plat (m2) Dielektrik Dielektrik didefinisikan sebgai berikut: bahan isolator yang digunakan untuk memisahkan kedua plat konduktor pada suatu kapasitor plat sejajar Tebal, jenis dan luas sangat menentukan besarnya kapasitas yang akan didapatkan. Rangkaian KapasitorRangkaian kapasitor terdiri dari jenis rangkaian paralel, seri dan campuran. ParalelTujuan dari memaralelkan kapasitor adalah untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar. qtotal= q1+ q2+... Vtotal=V1=V2=... Ctotal=C1+C2+... SeriTujuan menggunakan rangkaian seri adalah untuk mendapatkan nilai yang lebih kecil. qtotal= q1= q2=... Vtotal=V1+V2+... 1/Ctotal=1/C1+1/C2+ CampuranBertujuan untuk mendapatkan nilai yang diinginkan sesuai dengan rumus di atas. C.kumparan/induktor D.transformator Dikenal dengan istilah trafo, adalah suatu alat elektronik yang memindahkan energi dari satu sirkuit elektronik ke sirkuit lainnya melalui pasangan magnet. Biasanya dipakai untuk mengubah tegangan listrik dari tinggi ke rendah dan berarti juga mengubah arus listrik dari rendah ke tinggi

EfisiensiEfisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus Karena adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator tidak dapat mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa mencapai 98%.Jenis-jenis transformatorStep-Up lambang transformator step-up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. Step-Downskema transformator step-down Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Komponen Aktif : adalah komponen-komponen didalam rangkaian elektronik yang mempunyai penguatan atau mengarahkan aliran arus listrik *Dioda suatu bahan elektrikum yang tersusun atas 2 elektroda yaitu elektroda positif dan negatif Prinsip kerja Forward Biass (arah maju) dari anoda ke katoda Reverse Biass (arah mundur) dari katoda ke anoda Jenis-jenis Diode Dioda Zener = menstabilkan tegangan Dioda Kristal = Dioda kontak titik Light Emilting Diode (LED) = Lampu induktor Photo Diode = pencacah, penghitung Dioda Silikon = Penyearah Arus Jenis-jenis resistor yang bergantung pada suhu (TERMISTOR) NTC ( Negative Temprature Coeficient ) PTC ( Positive Temprature Coeficient ) Fungsi Diode Penyearah Arus Pencacah Penghitung Menstabilkan tegangan dioda dioda dioda diode cahaya foto laser Zener

a. b. c. d. e. dioda Schottky

transistor : rancangan komponen yang terdiri dari 3 komponen diode tipe P (+) dan tipe N (-) Komponen penyusun transistor Emitor = Pembawa muatan Basis = Pengatur gerak pembawa muatan dari emitor ke collector collector = Pengatur gerak pembawa muatan dari emitor ke output

*Fungsi transistor Penguat arus Penguat tegangan atau penguat getaran Pembangkit getaran Saklar IC (Integrated Circuit) merupakan kombinasi dari beberapa komponen elektronika yaitu diode, resistor, dan kapasitor kecil. JENIS IC : IC MONOLITHIK, IC HYBRIDA (IC LINEAR, IC TTL, IC CMOL) JENIS-JENIS TRANSISTOR

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori: Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain BJTBJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B). Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan atau hFE. biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor -transisor BJT.

FET FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET ( JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah

dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input. FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode. Sirkuit Analog :a.Amplifier atau Penguat b.Opamp (Operational Amplifier) termasuk negative feedback c.Amplifier Daya d.FET (Filed Effect Transistor), JFET, MOSFET, MESFET, MODFET, HEMT e.CMOS, N-MOS, P-MOS, Pass-transistor Sirkuit Digital :a.Gerbang logika b.flip-flop c.penghitung atau pencacah (Inggris: counter) d.register e.multiplekser (MUX) dan DEMUX f.Penjumlah (Adder), Subtraktor (Pengurang) & Pengganda (Multiplier) g.mikroprosesor h.mikrokontroler i.ADC, DAC, Atmel AVR j.Digital Signal Processor (DSP) k.FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD l.Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini, komputer pribadi m.desk-top, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll Alat ukur : a.Ohm-meter b.Amper-meter c.Voltmeter d.Multimeter e.Oskiloskop f.Function generator g.Digital Signal Analyzer h.Spectrum meter Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda 1 komentar:

Wyne Maulana mengatakan... Tolong informasi lebih lanjut tentang dioda dan resistor.. email : wyne.maulana@live.com :) terima kasih 22 Juli 2013 20.02 Poskan Komentar

Blogger templates Popular Posts

Komponen Elektronika dan Fungsinya Part 1. Komponen Elektronika dan fungsinya . Tak kenal maka tak sayang, siapa yang tidak tahu sepoto...

Windows 8 adalah nama kode untuk versi selanjutnya dari Microsoft Windows, serangkaian sistem operasi yang diproduksi oleh Microsoft...

A. Perkembangan Komputer 1. Generasi Pertama Perkembangan Komputer Pada tahap pertama ini, perkembangan komputer mendapatkan faktor do...

Daftar Istilah Perintah DOS (Disk Operating System) Pada Command Prompt. DOS (Disk Operating System) adalah sistem operasi berbasis teks yang dikeluarkan microsoft sebelum windows. Sama seperti Terminal di...

Sejarah Perkembangan Linux Beserta Kelebihan Dan Kekurangannya Linux adalah sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh Linus Benedick Torvalds. Dari universitas Helsinki, Finlandia. Sebagai proyek hob...

Kunci Keberhasilan dari "Steve Jobs" "Bill Gates" & "Zuckerberg" 1. Bekerja Keras & Melihat Peluang Tidak ada jalan pintas. nda harus bekerja keras dan mencoba memposisikan diri di tempat di mana ...

Makalah Sejarah Perkembangan Internet di Dunia A. Sejarah Internet dan Perkembangan Internet Internet berawal dari diciptakannya ...

Berikut top 22 hack er ternama di dunia : Kevin Mitnick Mungkin Mitnick menjadi hakcer paling...

"=>>Senin, 04 February 2013.<<='' Informatika di Lubuk Sikap...

Dinas Perhubungan komunikasi dan

Blogger news Blogroll Blog Archive

2013 (9) o April (1) o Maret (3) Daftar Istilah Perintah DOS (Disk Operating System... Sejarah Perkembangan Linux Beserta Kelebihan Dan K... Macam-Macam Komponen Elektronika Beserta Fungsiny... o Februari (5)

Sample Text Text Widget Entri Populer

Komponen Elektronika dan Fungsinya Part 1. Komponen Elektronika dan fungsinya . Tak kenal maka tak sayang, siapa yang tidak tahu sepoto...

Windows 8 adalah nama kode untuk versi selanjutnya dari Microsoft Windows, serangkaian sistem operasi yang diproduksi oleh Microsoft...

A. Perkembangan Komputer 1. Generasi Pertama Perkembangan Komputer Pada tahap pertama ini, perkembangan komputer mendapatkan faktor do...

Daftar Istilah Perintah DOS (Disk Operating System) Pada Command Prompt. DOS (Disk Operating System) adalah sistem operasi berbasis teks yang dikeluarkan microsoft sebelum windows. Sama seperti Terminal di...

Sejarah Perkembangan Linux Beserta Kelebihan Dan Kekurangannya Linux adalah sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh Linus Benedick Torvalds. Dari universitas Helsinki, Finlandia. Sebagai proyek hob...

Kunci Keberhasilan dari "Steve Jobs" "Bill Gates" & "Zuckerberg"

1. Bekerja Keras & Melihat Peluang Tidak ada jalan pintas. nda harus bekerja keras dan mencoba memposisikan diri di tempat di mana ...

Makalah Sejarah Perkembangan Internet di Dunia A. Sejarah Internet dan Perkembangan Internet Internet berawal dari diciptakannya ...

Berikut top 22 hack er ternama di dunia : Kevin Mitnick Mungkin Mitnick menjadi hakcer paling...

"=>>Senin, 04 February 2013.<<='' Informatika di Lubuk Sikap...

Dinas Perhubungan komunikasi dan

1) Resistor
Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Misalnya, resistor dipasang seri dengan LED (Light-Emitting Diode) untuk membatasi besar arus yang melalui LED.

Resistor yang biasa kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan oleh kode warna pada badan resistor. Resistor tersebut adalah seperti yang ditunjukan pada gambar.

Kode Warna Pada Resistor Ketika melewati resistor, energi listrik diubah menjadi energi panas. Tentu saja dampak energi panas yang berlebih akan menimbulkan kerusakan pada resistor. Oleh karena itu,resistor memiliki rating daya yang merepresentasikan seberapa besar arus maksimum yang diperkenankan melewati resistor. Rating daya resistor yang banyak digunakan adalah Watt atau Watt. Resistor tersebut adalah resistor dengan label kode warna yang banyak di pasaran. Selain itu, ada pula resistor dengan rating tegangan 5 Watt atau lebih besar. Untuk resistor jenis ini nilai resistansi dan rating tegangannya dapat dibaca secara langsung di badan resistornya.

2) Kapasitor
Kapasitor adalah komponen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor diantaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian penyearah tegangan. Ada dua tipe kapasitor, yaitu polar dan nonpolar/ bipolar. Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan pemasangan kaki-kakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sementara, untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak ada ketentuan pemasangan polaritas kaki-kakinya karena itu pula pada kapasitor nonpolar tidak ada label polaritasnya.

Kode Angka Dan Huruf Pada Kapasitor Desain kapasitor, baik polar maupun nonpolar, ada dua bentuk, yaitu aksial dan radial. Contoh bentuk kapasitor aksial dan radial ditunjukan pada gambar (perhatikan posisi kaki-

kakinya).

Kapasitor Polar
Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah contoh jenis kapasitor polar. Rating tegangan kedua kapasitor tersebut rendah, yaitu 6.3 Volt 35 Volt. Pada badan kapasitor tersebut tercetak label polaritas yang menunjukan polaritas kaki komponen yang sejajar dengan label polaritas tersebut.

Kapasitor Polar

Kapasitor Nonpolar
Kapasitor nonpolar memiliki rating tegangan paling kecil 50 Volt. Kapasitor nonpolar yang banyak digunakan biasanya memiliki rating tegangan 250 Volt atau lebih. Nilai kapasitansi kapasitor nonpolar yang tercetak pada label berupa kode angka atau kode warna.

Kapasitor Non Polar

Kapasitor Variabel
Kapasitor jenis ini biasanya digunakan di dalam rangkaian tuning radio. Nilai kapasitansinya relatif kecil, biasanya diantara 100pF dan 500pF.

Kapasitor Variabel

Kapasitor Trimmer

Kapasitor trimmer adalah ukuran mini dari kapasitor variabel. Kapasitor ini didesain untuk dapat dipasangkan langsung pada PCB dan untuk diatur nilainya hanya pada saat pembuatan rangkaian. Nilai kapasitansi kapasitor ini biasanya kurang dari 100pF. Di dalam rentang nilai kapasitansinya, kapasitor trimmer memiliki nilai minimum yang lebih besar dari nol.

Kapasitor Trimmer

3) Induktor
Pada rangkaian DC, induktor dapat digunakan untuk memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus. Pada rangkai AC, induktor dapat meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan. Ada jenis induktor yang desain fisiknya mirip dengan resistor. Nilai induktansinya dinyatakan dengan kode warna. Induktor jenis ini ditunjukan oleh gambar.

Induktor Dengan Kode Warna Membaca kode warna pada induktor sama dengan membaca kode warna pada resistor dan kapasitor: 1. warna pertama: angka pertama nilai induktansi 2. warna kedua: angka kedua nilai induktansi 3. warna ketiga: faktor pengali (pangkat dari sepuluh) dengan satuan H 4. warna keempat: toleransi Induktor memiliki rating arus tertemtu. Dalam suatu rangkaian biasanya digunakan stress ratio 60%.

4) Dioda
Komponen ini berfungsi untuk membuat arus listrik mengalir pada satu arah saja. Arah arus tersebut ditunjukan oleh arah tanda panah pada simbol dioda. Seperti halnya orang yang mengeluarkan energi untuk membuka pintu dan melaluinya, listrik juga mengeluarkan energi saat melalui dioda. Tegangan listrik akan berkurang sekitar 0.7 Volt saat arus listrik melewati dioda (yang terbuat dari silikon). Tegangan sebesar 0.7 Volt ini disebut forward voltage drop. Jenis Dioda dapat dibedakan menjadi:

Dioda Signal

Dioda jenis ini digunakan untuk meneruskan arus dengan nilai arus kecil, yaitu hingga 100mA. Contoh dioda jenis ini adalah dioda 1N4148 yang terbuat dari bahan silikon.

Dioda Signal

Dioda Rectifier
Dioda jenis ini digunakan dalam rangkaian Power Supply. Dioda tersebut berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik ke arus searah. Rating maksimum arus yang dapat dilewatkan samadengan 1A atau lebih besar dan maximum reverse voltage samadengan 50V atau lebih besar.

Dioda Rectifier

Dioda Zener
Dioda ini digunakan untuk memperoleh tegangan (dioda zener) yang tetap ketika reverse voltage sudah berada di daerah breakdown. Ketika reverse voltage, meski nilainya berubahubah, asalkan berada di daerah breakdown maka tegangan dioda zener tersebut akan tetap.

Dioda Zener

5) Transistor
Komponen ini berfungsi sebagai penguat arus. Karena besar arus yang dikuatkan dapat diubah ke dalam bentuk tegangan, maka dapat dikatakan juga bahwa transistor dapat menguatkan tegangan. Selain itu, transistor juga dapat berfungsi sebagai switch elektronik. Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP. Simbol kedua jenis transistor tersebut ditunjukan oleh gambar.

Transistor NPN dan PNP Transistor memiliki tiga kaki yang masing-masing harus dipasang secara tepat. Kesalahan pemasangan kaki-kaki transistor akan dapat merusakan transistor secara langsung. Perlu dicatat bahwa pada badan transistor tidak ada label yang menunjukan bahwa kaki transistor tersebut adalah B, C atau E. Dengan demikian, sebelum memasang sebuah transistor, pastikan dimana kaki B, C dan E dengan membaca datasheet-nya. Di dalam penggunaannya harus pula diperhatikan dua rating: daya disipasi kolektor, yaitu VCE x IC, dan breakdown voltage, yaitu VBE reverse.

6) Transformator
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik AC.

Trafo

7) Relay
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah: Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik. Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik. Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.

Relay

8) Thyristor
Komponen ini disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan banyak digunakan sebagai saklar elektronik. Gambar diskrit dan simbol SCR ditunjukkan dengan gambar dibawah ini :

SCR

Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda. Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.

9) Tranducer
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya. Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :

LDR (Light Dependent Resistance)


Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya besar.

LDR

NTC (Negative Temperature Coeffisient)


Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya semakin besar.

Simbol NTC

PTC (Positive Temperature Coeffisient)


Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya pun semakin kecil.

Simbol PTC

Penutup Pembahasan Komponen-Komponen Elektronika


Demikianlah pembahasan mengenai komponen-komponen elektronika yang wajib Anda ketahui. Semua komponen ini merupakan bagian penting dalam suatu rangkaian elektronika yang saling berkaitan satu sama lain. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan.
http://rangkaianelektronika.info/komponen-komponen-elektronika/ http://adhygokil34.blogspot.com/2011/10/komponen-komponen-elektronika-beserta.html

pengertian

ssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan blog dengan judul JU UL SOL E LIST IK. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari blog ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Probolinggo, 31 Maret 2013 Solder adalah sebuah sebuah peralatan listrik yang digunakan untuk memasang atau melepaskan komponen-komponen elektronik, proses pemasangan atau pelepasan tersebut disebut soldering. Disini Saya mengulas tentang solder biasa bukan solder uap. Sistem kerja

solder ini sebenarnya cukup sederhana yaitu cuma sebuah lilitan pemanas membalut mata solder, tapi tentu saja ada isolasi disini Solder dikelompokkan ke dalam 3 bagian : Welding :biasa dikenl dengan nama pengelasan. Temperatur yang digunakan lebihbesardari 1300 oC 2. Brazing : biasanya digunakan untuk menyambungkan antar pipa tembaga seperti pada produksi kulkas, compressor ataupun AC ( Air conditioner ). Temperatur yang digunakan diantara 400oC sampai 1300 oC. 3. Solder : biasanya digunakan dalam PCB Assembly dengan maximum temperature 400 oC.Pada bagian ini, kita hanya akan membahas mengenai solder pada PCB Assembly process. 1.

Solder ( dalam PCB Assembly process ) didefinisikan sebagai pertukaran antara atom yang ada pada kaki komponen ( Tembaga / Cu ) dengan atom timah ( Sn ) yang membentuk suatu sambungan solder berupa intermetallic alloy Cu6Sn5dan Cu3Sn.Karena intermetallic alloy ini demikian keras dan rapuh, maka besarnya solder joint ini harus dikontrol dalam arti tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil . Karena itu factor penting dalam penyolderan diantaranya adalah mengenai besarnya temperature dan lama process penyolderannya. Tembagadari kaki komponen Cu3Sn Cu6Sn5 Timahdaribahan solder Process pertukaranantara atom Cu dan Sn tidak dapat terjadi apabila diantara keduanya terdapatpenghalangberupalapisanlogamoksidapadapermukaandasar material yang akandisolder. Seperti yang sudah diketahui bahwa setiap logam akan selalu bereaksi dengan oksigen yanag ada diudara terbuka, sehingga membentuk logam oksida. ( kandungan udara terbuka terdiri atas 78% Nitrogen, 21% Oksigen, dll ). Logam oksida ini sering disebut dengan karat logam. Timah Sn dan tembaga Cu, jika diletakkan diudara terbuka akan membentuk oksida dengan ketebalan sekitar 2 nano meter. Ada juga logam yang bersenyawa dengan udara membentuk sulfuric logam.Logam emas Au dan Platina Pt. Sehingga logam ini( emas dan platina ) tidak pernah berkarat dan dikenal dengan logam mulia. Jadi sebelum dilakukan penyolderan, bagian permukaan dari bahan yang akan disolder harus dibersihkan dari lapisan oksida. Pembersihan lapisan ini bisa dilakukan secara mekanis atau kimiawi.Kertas gosok bisa digunakan untuk membersihkan lapisan oksida secara mekanik. Pembersihan secara kimiawi bisa digunakan flux. Ada 3 kegunaan dari pemakaian Flux ,yaitu : a. Membersihkan lapisan oksida logam dari base material yang akan disolder b. Mencegah terjadinya re-oksidasi pada bahan yang akan disolder c. Memperbaiki spreading dan wetting dari solder. (Pada Eutectic solder, spreading SnPbsebesar 93%. S

Sedangkanpada lead free solder, spreading hanya sekitar 77%. Karena itu pada lead free solder diperlukan flux lebih besar dengan menaikkan solid contents sebesar 15%. Flux bisaberfungs iseperti diatas, karena flux mengandung asam yang memiliki sifat dapat melarutkan logam, termasuk logam oksida. Untuk Flux base rosin, bahan dasarnya adalah rosin ( getah pohon pinus ) yang mengandung asam abietic. Sedangkan pada flux base water, asam yang digunakan dalam asam inorganic. Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai process soldering dalam manufacturing, kita akan pahami mengenai istilah yang sering digunakan dalam pembahasan soldering secara ilmiah. Wetting :adalah kejadian dimana sebagian permukaan suatu zat padat bersentuhan dengan zat cair dan menjadi batas bersama antara zat padat dan zat cair. Pada process soldering, Zat padat tersebut adalah base logamnya, sedangkan zat cair adalah larutan solder. Zat cair dikatakan membasahi zat padat jika sudut contact antara kedua zat tersebut kurang dari 90o. Makan kecil sudut kontak, tentu wetting akan lebih baik. Dengan adanya wetting ini, tentu solder ( bahanSn ) bisa melakukan spreading pada bahan tembaga Cu ( pad ) sehingga terjadi solder joint dengan kaki komponen. Jika sudut kontak 0o, mak aspreadingnya adalah 100%. Salah satu fungsi flux adalah menurunkan tegangan permukaan, sehingga sudut kontak menjadi lebih kecil dan spreading naik. Difusi :adalah proses pertukaran dan penyebaran atom antara timah Sn dan tembaga Cu untuk membentuk intermetallic alloy. Besarnya intermetallic bisa mempengaruhi strength fatigue, konduktivita selektrik, dan ketahanan leaching Kapilaritas :adalah sifat solder dimana zat cair dapat melakukan penetrasi pada celah yang sempit. Umumnya ketinggian naiknya solder pada celah sempit berbanding terbalik dengan besarnya celah tersebut( through hole ).Tetapi ada kejadian dimana pada lebar celah tertentu, kenaikan semakin rendah. Hal in idisebabkan karena sempitnya celah tersebut menyebabkan resistansi dariviskositas antara solder dan flux semakin besar. Sehingga solder tidak bisa naik lebih tinggi lagi. Leaching :adalah process larutnya zat padat logam ke zat cair logam pada suhu dibawah titik leburnya. Contoh: Cu memiliki melting point 1083 oCdan digunakan sebagai base logam kaki komponen. Jika bersentuhan dengan larutan solder ( suhu 240 ~ 260 oC ), maka Cu akan melarut kedalam larutan solder tsb. Kenaikan jumlah Cu yang tidak terkontrol, akan mempengaruhi hasil penyolderan. Untuk itu permukaan kontak kaki komponen harus diperkecil atau solder tersebut juga harus mengandung Cu. Semakin tinggi kadar Cu akan memburuknya aliran solder ( flowing solder ), sehingga terjadi banyak solder bridge, icicles dsb. Dan pada saat cooling akan terbentuk lebih banyak intermetallic alloy yang bersifatkeras, rapuh, lemah secara mekanis. EuteticAlloy :adalah alloy komposisi dari dua perpaduan logam sedemikian sehingga titik lebur ( Liquidus temperature ) dan titikpadat ( solidus temperature ) temperaturnya sama. (Perpaduan dua logam biasanya mempunyai liquidus temperature dan solidus temperatu berbeda. ) Untuk eutectic solder SnPb didapatkan pada komposisi Sn63% - Pb37%.Dalam solder,apabila komposisi Sn63Pb37 ini tidak digunakan, akan berakibat surface yang tidak smooth dan bisa menyebabkan crack dan liquation. Liquation :adalah hal dimana pencairan suatu zat padat tidak terjadi pada waktu yang bersamaan. Jika yang dipakai bukan eutectic solder, pada saat soldering ( solder masuk ke through hole ), maka solder tidak akan masuk secara merata dan bersamaan. Yang akan masuk terlebih dahulu adalah yang melting pointnya terendah yaitu eutectic solder. Sedangkan alloy lainnya( pasty alloy ) akan mampat dipintu masuk celah dan membeku lebih lambat .

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Lift off :Lepasnya solder fillet dari pad Cu. Hal ini terjadi pada penyolderan through hole dengan dip soldering. Lift off banyak terjadi pada solder yang mengandung Bismuth. Hal hal yang memudahkan terjadinya lift off adalahsbb : - Pemakain non eutectic solder - Kaki komponen yang besar - Papan PCB yangtebal - Diameter land yang besar - Cooling rate yang kecil 8. Dross :adalah oksida timah yang terbentuk dari reaksi antara oksigen dalam udara dengan timah dalam larutan solder. Semakin tinggi temperaturenya maka dross yang terjadi semakin banyak. Semakin cepat aliran larutan solder,semakin banyak dross yang terjadi. Hal ini dikarenakan makin luasnya permukaan kontak dengan udara. Untuk mengurangi dross, pada beberapa jenis solder ditambahkan P, Ge atau In. Phosphor akan bereaksi membentuk oksida P2O5 dan menutupi permukaan solder dari oksidasi denganudara. Sebaliknya Zn, Sb dan Al akan meningkatkan terjadinya dross solder. 9. Korosi :adalah senyawa oksida yang terbentuk jika logam berada diudara terbuka. dan bereaksi dengan oksigen. Hal ini karena senyawa oksida adalah bentuk yang paling stabil dari logam. Jenis jenis korosi adalah sbb: a. KorosiKimiawi, logam bereaksi dengan zat yang ada disekelilingnya dan membentuk senyawa baru. Contoh: CuCO3, Cu(OH)2, PbCO3. b. Korosi ELektris( Korosi Galvani ). Korosi ini terjadi antara 2 logam yang terhubung dan memiliki potensial listrik yang berbeda. Logam dengan potensial listik yang rendah akan menjadi kutub negative dan akan larut secara perlahan. Terhubungnya kedua logam tersebut karena adanya larutan ion halogen atau air atau residue flux diantara keduanya. 10. Migration :merupakan bentuk khusus dari korosi galvanis. Hal ini terjadi jika PCB dan komponennya dialiri arus listrik, sedangkan diantara keduanya terdapat air atau ion halogen. Kutub positif komponen akan menjadi ion dan melarut menuju kutub negative. Jika hal ini berkelanjutan, maka akan terjadi hubungan pendek( short circuit ). Keberadaan ion halogen sangat mempermudah terjadinya migration 11. Creep strengthdan tensile strength :adalah metoda pengujian solder. Creep strength dilakukan dengan membebani solder joint dengan bandul 100g ~ 1kg dan kemudian diukur berapa lama solder joint tsb bertahan. Untuk Tensile strength: dengan menarik kaki komponen yang tersolder secara paksa sampai kaki komponennya putus. Untuk eutectic solder creep strength nya adalah kurangdari 300 jam. Sedangkan untuk lead free, lebih dari 1000 jam. Saat terjadinya soldering, solder akan spreading dan kemudian membeku. Papan PCB yang terbuat dari polimer akan mengambang lebih dari solder. Solder ini memiliki kemampuan untuk mengerem pengembangan papan PCB, dengan menyerap strain papan PCB tsb.Dengan kata lain, solder memiliki elastisitas, sehingga bisa dibentuk menjadi solder wire.( Melting point 183oC dan solidus point -45oC. Jadi pada suhu ruang, sebenarnya solder sedang dalam fase peralihan dari zat padat ke zatcair )

Pengertian solder
Solder adalah alat pemanas untuk melelehkan timah sehingga menempel pada kaki-kaki transistor atau komponen elektronika lainnya, sehingga kaki-kaki tersebut bersatu dengan jalur pada pcb (printed circuit board). Keterampilan yang paling dasar yang diperlukan untuk merakit / memperbaiki perangkat elektronik adalah teknik menyolder. Teknik menyolder ini tidak bisa secara instant dikuasai, bagi lulusan sekolah sekolah teknik ini merupakan pelajaran yang mendasar. Sedangkan untuk orang awam ini membutuhkan latihan beberapa waktu untuk membuat sambungan yang sempurna. Berbagai jenis solder tersedia banyak pilihan tergantung pada anggaran anda, perangkat yang anda kerjakan dan seberapa serius anda dalam bidang ini. Untuk penggunaan seperti reparasi HP misalnya digunakan solder tipe blower / hot air. Solder jenis ini memiliki temperatur yang dapat diatur dari 100C sampai 540C. 1. Solder biasa, jenis ini merupakan yang paling banyak digunakan karena harganya yang relatif murah, untuk keperluan merakit / servis sudah cukup memadai. Walaupun sebenarnya jika kita memilih merk yang bagus akan lebih mahal tetapi seimbang dengan kualitasnya, misalnya goot / hakko dan lainnya. Solder yang memiliki pemanas tipe keramik biasanya lebih mahal dan lebih panjang umurnya dibandingkan dengan solder dengan pemanas tipe coil.

2. Solder dengan kontrol suhu, Ada beberapa jenis solder yang memiliki pengaturan suhu secara otomatis. Solder biasa tidak memiliki fitur ini, ciri solder ini adalah memilliki box kontrol terpisah dari solder tersebut. Kelebihan jenis ini adalah bila dinyalakan seberapa lama pun suhunya akan stabil / konstan sehingga tidak merusak solder itu sendiri begitu juga dengan tegangan yang naik turun tidak akan mempengaruhi suhu solder, sedangkan pada solder biasa suhunya akan meningkat seiring tegangan yang diberikan dan waktu menyalakannya, bila dibiarkan terus menerus menyala biasanya ujung solder dekat elemen akan meleleh. Spesifikasi yang biasa terdapat untuk jenis ini misalnya : Heating Element : Ceramic Heater

Temperature Range : 200 ~ 480 C Temperature Stability : 1 C (no load) Tip to Ground esistance : di bawah 2 Tip to Ground Potential : di bawah 2mV

3. Solder Uap / blower / Hot air, Blower merupakan salah satu varian dari Solder. Disebut blower karena proses penggunaannya menggunakan udara. Pada blower standar yang digunakan dalam praktikum, terdapat 2 pengaturan. Pengaturan pertama merupakan kekuatan panas (heating) yang akan dikeluarkan melalui mata solder, dan pengaturan yang lain merupakan tekanan (kekuatan hembusan) udara yang akan dipancarkan. Kedua pengatur ini bekerja secara linier satu sama lain. Semakin tinggi suhu udara yang dipancarkan, akan bertambah kuat lagi jika dinaikkan tekanan uadara yang akan dikeluarkan.. Adapun spesifikasi blower yang biasa digunakan adalah : 1. Solder Uap Welding Remover Untuk soldering dan desoldering komponen SMD yang sangat kecil 2. Dapat digunakan untuk heat shirt tube, 3. Heat energy test dan heat processing 4. Temperatur dapat diatur dari 100C sampai 540C 5. Dengan circuit Anti-static untuk melindungi kerusakan komponen

Dan berikut ini beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli solder : Tegangan : Yang harus diingat adalah tegangan kerja solder tersebut hendaknya disesuaikan dengan tegangan yang dimiliki.Umumnya tegangan nya adalah 220-240VAC, untuk beberapa solder tertentu ada juga yang memiliki teganga kerja dc, yaitu 12-48VDC dengan pemakaian arus hingga 3-4A. Bandingkan dengan solder AC yang memiliki arus <0,5A, tapi solder jenis ini agak jarang. Daya / Watt: Biasanya, rata rata teknisi menggunakan solder dengan rating daya antara 3040 watt atau lebih, Saya sendiri selalu menggunakan yang 40W karena jika menggunakan 30W akan sulit untuk mencabut Transistor besar di TV rusak. Secara teori solder yang memiliki daya lebih besar maka akan lebih tinggi juga suhu yang dihasilkan, pertimbangkan untuk membeli sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk kebutuhan perangkat elektronik 30-40W sudah memadai. Perlindungan Anti-statis: Bila anda berniat untuk menyolder komponen seperti MOSFET / IC EEPROM / IC berjenis CMOS yang rentan terhadap listrik statis maka solder biasa yang umum tidak akan cocok digunakan, akan lebih baik jika menggunakan solder yang memiliki pengaman anti statis seperti yang dimiliki jenis High Precision Thermostat Solder / Solder dengan kontrol suhu seperti diatas.

Nah bagaimana jika kita hanya memiliki solder biasa namun perangkat yang kita solder merupakan komponen yang sensitif. Gampang, buat saja grounding buatan, caranya lilitkan kabel ke ujung / body solder pemanas ( bagian logamnya ) beri kabel agak panjang. Ujung satunya disambungkan ke paku yang sebelumnya sudah dipakukan ke tembok, semakin dalam paku tersebut menancap akan semakin baik groundingnya, kelembaban tembok juga menentukan baik buruknya grounding. Saya biasa menggunakan paku beton 12cm untuk grounding buatan ini dan cukup bagus hasilnya. http://gilank90.blogspot.com/2012/11/pengertian-solder.html http://abdulgafur070.blogspot.com/2013/03/pengertian.html

Anda mungkin juga menyukai