BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lampu listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkan cahaya saat
dialiri arus listrik. Lampu pertama kali ditemukan oleh Sir Joseph Wiliam
Smith.Di zaman modern ini, Lampu listrik menjadi salah satu alat listrik yang
paling penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya lampu listik, kita dapat
melakukan berbagai kegiatan pda malam hari, memperindah interior maupun
eksterior rumah. Sebelum ditemukan lampu listrik, manunia pada saa itu
menggunakan lilin, lampu minyak dan api unggun sebagai penerangan pada
malam hari.
Ketika dalam proses memenuhi kebutuhan primer masyarakat, masih
banyak kendala yang dihadapi salah satunya adalah penghematan listrik. Dengan
menggunakan rangakain lampu otomatis. Kami memikirkan bagaimana jika
terdapat sensor untuk lampu sehingga kita tidak perlu repot repot untuk
mematikan lampu teras atau taman.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah lampu otomatis ini dapat berfungsi apabila ada atau tidak ada
cahaya ?
2. Apakah rangakain ini banyak digunakan oleh masyarakat ?
1.3
Sistematika Penulisan
Sistematik penulisan dalam makalah ini terdiri dari 5 (lima) bab yang
bertujuan agar pembaca dapat memahami dan mengerti isi dari laporan ini, yang
terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini praktikan menjelaskan tentang penggunaan rangkaian logika dalam
kehidupan sehari-hari dan penggunaannya dalam teknologi sekarang ini. Serta
praktikan juga akan menjelaskan tentang tujuan dalam pembuatan proyek Lampu
teras otomatis
BAB II LANDASAN TEORI
Berisikan tentang teori dasar yang berhubungan dengan analisa rangkaian proyek,
dan kerangka terbentuknya proyek Lampu otomatis ini.
BAB III TATA KERJA
Berisikan tentang bahan serta alat yang dipergunakan, serta metode bagaimana
membuat rangkaian tersebut dan cara kerja.
BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan atau rangkuman dari hasil dan bahasan yang diperoleh.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
yaitu:
Komponen Aktif
Komponen Pasif
Simbol
Tipe
Kemasan
Resisto
r
Komponen Pasif
Dua Kaki
memiliki nilai resistansi yang berbeda, besarnya hambatan listrik pada suatu
bahan ditentukan dengan menggunakan rumus:
[R] = =
V
A
Atau
R=
V
I
A
V
Resistor juga memiliki susunan warna dengan jembatan pelangi yakni hico-me-ji-ku-hi-bi-u-a-pu yang mana dari hi-pu adalah angka 0-9. Resistor ada
yang memiliki 4 buah warna dan 5 buah warna dengan perbedaan masing-masing
daya.
Rangkaian Resistor :
1. Rangkaian seri --> Rtotal = R1 + R2 + R3
Memperbesar nilai resistansi
Kuat arus yang melalui setiap hambatan sama
Berfungsi sebagai pembagi tegangan
2. Rangkaian paralel --> 1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
Memperkecil nilai resistansi
Beda potensial pada setiap hambatan adalah sama
Berfungsi sebagai pembagi arus
2.4
Transistor
Simbol
Tipe
Komponen Pasif
2.5
Kapasitor
Simbol
Tipe
Komponen Aktif
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator
(Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan
muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad.
Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday
(1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat
besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan
Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad
dan MicroFarad.
Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :
1 Farad = 1.000.000F (mikro Farad)
1F = 1.000nF (nano Farad)
1F = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat
konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator
diantaranya sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat
dengan huruf C.
2.6
Dioda
Simbol
Tipe
Komponen Pasif
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode
sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna,
melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang
tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan
serta parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang
tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
BAB III
TATA KERJA
3.1
Bahan
Relai 9V
Baterai 9V
Transistor BC109
Dioda
LDR
Variabel resistor 1Mohm
Dioda 1N4007
3.2
Alat
Solder
Papan PCB
Breadboard
5+
3.3
Blok Rangkaian
Ketika gelap atau nilai tahanan LDR besar, arus listrik yang lewat kecil
karena tegangan referensi non inverting lebih besar daripada tegangan masukan
inverting, keluaran IC bernilai 1, transistor dalam kondisi sakelar ON, sehingga
rangkain lampu AC close dan lampu menyala.
Ketika teranga tau nilai tahanan LDR kecil, arus listrik yang lewat besar.
Karena teganganmasukan inverting lebih besar daripada non inverting, keluaran
IC bernilai 0, transistor dalam kondisi OFF, sehingga rangkain lampu AC open
dan lampu padam.
BAB IV
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://aerobotic5.blogspot.com/2011/03/dasar-elektronika-part-2.html
http://id.wikipedia.org/wiki/lampu_pijar
http://bismarmaulani.blogspot.co.id/2011/05/transistor.html
https://www.annehaira.com/sejarah-lampu.htm
Blocher, Richard;Dasar Elektronika;Andi Yogyakarta,2003