Anda di halaman 1dari 17

KOMPONEN ELEKTRONIKA DAN PERKEMBANGANNYA SAAT INI

Dosen Pembimbing:

Drs. Pitoyo Yuliatmojo MT

Disususn oleh:

Nama: Nesya Alivia Nazwa

NIM: 1513622067

Pendidikan Vokasional Teknik Elektronika

Fakultas Teknik

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Tahun 2022/2023
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara
mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer,
peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari
alat -alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan
sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika
dan instrumentasi

1.1.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, terkait dengan pembahasan Komponen Elektronika, maka
penulis dapat merumuskan permasalahan pokok yaitu :

a. Pengertian dari komponen Elektronika ?


b. Apa sejarah dari setiap komponen elektronika ?
c. Jenis komponen elektronika?
d. Aplikasi komponen elektronika?
e. Perkembangan komponen elektronika?

1.1.2 Tujuan Pembuatan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:

a. Dapat memahami Komponen Elektronika;


b. Dapat mengetahui fungsi dari masing -masing komponen;
c. Dapat mengetahui sejarah masing-masing komponen
d. Dapat mengetahui penerapan aplikasi masing-masing komponen
e. Dapat mengetahui perkembangan komponen elektronika
BAB 2

ISI

2.1 Pengertian Komponen Elektronika

Komponen Elektronika merupakan komponen atau bahan utama dalam pembuatan suatu alat
elektronika dimana mereka memiliki fungsi serta cara kerja masing - masing. Untuk dapat
menggunakannya kita harus memahami terlebih dahulu fung si dari komponen itu masing-
masing. Maka dari itulah kami membuat makalah ini untuk menyalesaikan tugas serta memahami
tentang pengertian serta fungsi dari komponen itu sendiri.

Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian elektronika. Dalam rangkaian
elektronika pada umumnya terdiri dari komponen aktif dan komponen pasif.Berikut ini merupakan
Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta
Perkembangannya.

2.2 Komponen Elektronika

Ada tiga jenis komponen elektronik yang dikenal dikalangan saintis dan teknisi yaitu komponen aktif,
komponen pasif, dan komponen penunjang. Adapun yang tergolong dalam komponen aktif
Transistor, Dioda, dan rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC).

2.2.1 Komponen Elektronika Pasif

Komponen pasif merupakan komponen-komponen yang tidak dapat (dengan sendirinya)


membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata lain, komponen pasif adalah komponen yang
dapat bekerja tanpa catu daya. Komponen penunjang merupakan komponen pelengkap yang tidak
harus ada, seperti saklar, konektor, sekring, relay, dan sebagainya.

1. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua kutup yang
nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan listrik antara
kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit
elektronik. Tak cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara
komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang
didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan.
Agar dapat menggunakan resistor dengan baik kita perlu mengetahui beberapa hal seperti
bahan pembuatnya, nilai resistansiya [dinaytakan dalam Ohm (Ω), kiloohm (kΩ), atau
megaohm (MΩ)], toleransi (dinya’takan sebagai penyimpangan maksimum dan minimun
yang diizinkan dari nilai tertera), rating/lepasan daya (yang harus sama atau lebih besar
daripada disipasi daya maksimunnya), derau dan perilakunya pada frekuensi tinggi.

Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi
seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan
sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah “badan,
ujung, titik” memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya
adalah ±20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%)
atau emas (±5%) pada ujung lainnya. IdentiÒkasi empat pita adalah skema kode warna yang
paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan
resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga
merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita
keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang pita kelima menunjukkan
koeÒsien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang
menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 10 Ω
= 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5
dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita
ketiga,kuning, mempunyai harga 10 , yang menambahkan empat nol di belakang 56,
sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai
560.000Ω pada keakuratan ± 2%.

Fungsi resistor yang paling dasar adalah memberikan hambatan (blocking) pada aliran
elektron. Resistor digunakan untuk mengontrol aliran elektron, sehingga dapat mengontrol
arus melalui suatu rangkaian. Pada dasarnya fungsi resistor selalu untuk melawan aliran arus
yang melaluinya dan kekuatan oposisi ini disebut sebagai resistansi.

2. Kapasitor

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael
Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai “kapasitor”, namun kata “kondensator” masih
dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada
tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk
menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kondensator
diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki
cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Jenis-jenis kapasitor:

 Kapasitor Elektrolit  atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco)


adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan
yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif
 Kapasitor Tantalum  Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+)
dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal
dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini
memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+).
 Kapasitor Poliester Film  merupakan kapasitor yang tidak memiliki polaritas
(nonpolar), mempuntyai bentuk persegi, nilai kapasitasnya dihitung dalam satuan nF,
dan biasanya menggunakan sistem kode warna menghitung nilai kapasitasnya.
 Kapasitor Poliprolyene Kapasitor ini memiliki nilai toleransi yang lebih tinggi dari
kapasitor polyester Òlm. Pada umumnya nilai kapasitansi dari komponen ini tidak
akan berubah apabila dirancang disuatu sistem dimana frekuensi yang melaluinya
lebih kecil atau sama dengan 100kHz.
 Kapasitor Kertas  Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari
Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF.
Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam
Rangkaian Elektronika.
 Kapasitor Mica  Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat
dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai
0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki
polaritas arah.
 Kapasitor Keramik  Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat
dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik
tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolakbalik dalam rangkaian
Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai
0.01µF.
 Kapasitor Variable  Kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya
dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Oleh karena itu kapasitor ini dikelompokkan ke
dalam kapasitor yang memiliki nilai kapasitas yang tidak tetap. Kondensator variabel
terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100pF sampai 500pF.

Fungsi kapasitor sendiri terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, kapasitor yang memiliki
kapasitas tetap. Kedua, kapasitor yang memiliki kapasitas dapat diubah-ubah atau kapasitor
variabel
3. Induktor

Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian
yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk
memproses arus bolak-balik. Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi
tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada
kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas
kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit
resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat,
induktor berinti magnet juga memboroskan daya didalam inti karena efek histeresis, dan
pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan. Induktansi (L) (diukur
dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk disekitar konduktor pembawa
arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat
medan magnet sebanding dengan besar arus.
Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya
elektromotif lawan melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi
diukur berdasarkan jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus
terhadap waktu. Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan
gaya elektromotif sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1
ampere setiap sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.

Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam
medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC),
meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.

Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :

 Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi


 Transformator (Transformer)
 Motor Listrik
 Solenoid
 Relay
 Speaker
 Microphone
4. Transformator

Pada dasarnya transformator merupakan suatu komponen pasif dengan 4 (empat) atau lebih
ujung pada 2 (dua) bagian yang disebut bagian primer dan sekunder. Transformator
digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik pada primer menjadi tegangan bolak-balik
pada sekunder, dengan menggunakan prinsip fluks magnetik. Tranformator juga digunakan
untuk transformasi impedansi. Transformator atau transformer atau trafo adalah
komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.

Sejarah Transformator diawali pada tahun 1831 Michael Faraday menemukan bahwa
interaksi antara medan magnet dengan rangkaian listrik dapat menghasilkan gerak-gerak
listrik. Fenomena inilah yang sekarang kita sebut induksi elektromagnetik. Kemudian beliau
merumuskan sebuah persamaan sebagai hukum dasar elektromagnetik untuk memprediksi
fenomena induksi elektromagnetik tersebut. Hukum ini lebih dikenal dengan nama Hukum
Induksi Faraday (faraday's law of induction).

Berselang setahun sejak ditemukannya induksi elektromagnetik yaitu pada tahun 1832
seorang ilmuan bernama

Joseph Henry menemukan bahwa perubahan flux magnet yang cepat pada sebuah
kumparan (coil) dapat menghasilkan tegangan listrik yang cukup tinggi. Kemudian pada
tahun 1836 terciptalah trafo pertama yang dapat digunakan oleh Nicholas Callan dari hasil
memodifikasi temuan Joseph Henry dengan cara membuat dua buah kumparan atau coil.

Jenis-jenis indikator:

 Transformator step-up  adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih


banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam
transmisi jarak jauh.
 Transformator step-down  memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat
mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
 Auto Transformator  Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang
berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian
lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder.
 Transformator isolasi  memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan
lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi
pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk
mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara
dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan
oleh kopling kapasitor.
 Transformator pulsa  adalah transformator yang didesain khusus untuk
memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan
material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu,
Óuks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya
terbentuk jika terjadi perubahan Óuks magnet, transformator hanya memberikan
keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

Fungsi transformator adalah mengubah besaran listrik suatu rangkaian. Besaran utama yang
diubah oleh sebuah transformator adalah tegangan. Transformator berfungsi untuk
menurunkan atau menaikkan tegangan listrik. Transformator atau trafo step up berfungsi
untuk menaikkan tegangan listrik.

2.2.2 Komponen Elektronika Aktif

Komponen Elektronika Aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus eksternal
untuk dapat beroperasi. Dengan kata lain, komponen elektronika aktif hanya dapat berfungsi apabila
mendapatkan sumber arus listrik dari luar (eksternal).

Komponen-komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen Aktif adalah Dioda,


Transistor dan IC (Intragrated Circuit) yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon,
germanium, selenium dan metal oxides.

1. Dioda

Dioda adalah salah satu komponen aktif yang dihasilkan oleh persambungan antara bahan
semikonduktor tipe –P dan tipe –N. Komponen ini memberikan resistansi yang sangat
rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggi pada arah yang
berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan dioda digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang
menuntut rangkaian untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus
yang mengalir didalamnya

Walaupun dioda kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum dioda termionik, dioda


termionik dan dioda kristal dikembangkan secara terpisah pada waktu yang bersamaan.
Prinsip kerja dari dioda termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada
tahun 1873 Sedangkan prinsip kerja dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti
Jerman, Karl Ferdinand Braun.

Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai penyearah (rectifier). Pada tahun
1919, William Henry Eccles memperkenalkan istilah dioda yang berasal dari di berarti dua,
dan ode (dari ὅδος) berarti "jalur".
Ada beberapa macam rangkaian dioda, Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :

 Dioda germanium  Dioda germanium digunakan pada detektor radio penerima.


 Dioda selenium  Dioda Selenium digunakan untuk penyearah arus pada rangkaian
pesawat catudaya dan pada sistim pengapian baterai di sepeda motor.
 SCR (Silicon Control RectiÒer)  Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali.
SCR dapat digunakan sebagai pengatur motor DC bertegangan besar dengan
mengatur tegangan Gate.
 Dioda varactor  Dioda varactor adalah sebuah kapasitor yang kapasitansinya
ditentukan oleh tegangan yang masuk. Contoh penerapannya pada pesawat TV,
pesawat radio FM, pesawat telekomunikasi yang bekerja pada frekwensi tinggi.
 Dioda zener  Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu
dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu
untuk keamanan rangkaian.
 Dioda Cahaya (LED)  LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda, merupakan
komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya yang berfungsi sebagai peraga
digital. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. LED dibuat agar lebih
efesien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang dipakai adalah gallium, arsenic dan phosphorus. Jenis
doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Pada saat ini
warna-warna cahaya LED yang ada adalah warna merah, kuning dan hijau. LED
berwarna biru sangat langka.

fungsi utama suatu Dioda adalah untuk menstabilkan arus dan tegangan. Selain itu, dioda
juga memiliki fungsi lain pada rangkaian regulator, seperti:

 Melakukan arus balik atau reverse bias.


 Bila dirangkai maju atau forward bias, akan bekerja seperti pada umumnya.
 Bila dirangkai arus balik atau reverse bias, akan bekerja membatasi tegangan.
 Menyaring tegangan untuk menghasilkan tegangan DC (tegangan searah) yang lebih
murni.
 Memanipulasi sinyal AC (tegangan bolak-balik), agar bisa mendekati hasil tegangan
DC (tegangan searah) baterai.
 Penyearah arus.
 Pendeteksi tegangan tertentu.
 Pembatas sinyal input.
 Pengaman ESD (Electro Static Discharge).
2. Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung, stabilitas tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor
dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan
inputnya, serta memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya. Pada, umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran
tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1947 setelah dimulainya proyek pada tahun
1945 di sebuah laboratorium industri terbesar pada masa itu yang bernama Bell Laboratories.
Laboratorium tersebut dimiliki oleh sebuah perusahaan telepon raksasa yang
bernama American Telephone and Telegraph (AT&T).

Penemu transistor adalah John Barden, William Shockley, dan Walter Brattain. Setelah
mengalami beberapa kali eksperimen yang gagal, mereka menemukan titik terang ketika
kolaborasi Walter Brattain dan John Barden berhasil menghasilkan transistor pertama yang
bernama point-contact transistor pada 16 Desember 1947. Transistor ini terbuat dari
perpaduan foil emas dan lempengan germanium yang mampu menghasilkan arus listrik yang
lebih besar dari yang diterima.
John Barden, William Shockley, dan Walter Brattain berurutan dari sebelah kiri (Foto: Bell telephone
magazine, 1948)

Mendapatkan sedikit apresiasi ketika temuan ini diumumkan pada tahun 1948, Shockley
tetap mengembangkan transistor ini dengan mempekerjakan insinyur dan fisikawan yang
hebat. Di laboratorium yang ia dirikan, Shockley Semiconductor, orang-orang yang
dipekerjakannya itu berpaling dan mendirikan perusahaan mereka sendiri akibat adanya
persaingan yang tidak sehat antar orang.

Perusahaan Intel Corporation, yang didirikan dua pekerjanya yang bernama Bob Noyce dan
Gordon Moore, adalah perusahaan yang sukses hingga saat ini dengan memproduksi milaran
transistor setiap harinya. Sedangkan, Shockley sendiri memperoleh sedikit sekali keuntungan
dari temuannya itu. Namun laboratoriumnya itu tetap menjadi permulaan dari
adanya Silicon Valley, pusat inovasi teknologi di Amerika.

Shockley terkenal dengan transistor temuannya yang lebih kokoh, praktis dan lebih mudah
dibuat dibandingkan dengan point-contact transistor. Transistor buatannya dikenal dengan
nama Bipolar Junction Transistor (BJT) yang menjadi peninggalan utama dalam dunia
elektronik.

Pada tahun 1956 John Barden, William Shockley, dan Walter Brattain kembali berkumpul
untuk menerima penghargaan Nobel Prize dalam bidang fisika atas penelitian mereka
tentang semikonduktor dan efek transistor.

Transistor pun terus berkembang penyusunannya, dan saat ini mayoritas transistor tidak lagi
menggunakan germanium melainkan menggunakan silikon. Penggunaan silikon memberikan
ketahanan yang lebih tinggi karena germanium rusak pada suhu 82C.

Ada dua jenis transistor yaitu :


 BJT (Bipolar Junction Transistor) BJT adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara
kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya
berdempet, sehingga ada tiga terminal. Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil
pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar
pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai
penguat elektrolit.
 FET (Field E×ect Transistor) Transistor Efek medan adalah salah satu jenis transistor
yang menggunakan medan listrik untuk mengendalikan konduktiÒtas suatu kanal
dari jenis pembawa muatan tunggal dalam bahan semikonduktor.
Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan
modulasi sinyal.

3. IC (Integrated Circuit)

Integrated Circuit adalah suatu komponen elektrolit yang dibuat dari bahan semi konduktor
dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti resistor, kapasitor, dioda
dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil. IC
diperlukan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektrolit agar mudah dirangkai
menjadi peralatan yang relatif kecil.

Selain dari ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan lain
yaitu bila IC denga sirkuit yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan
tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling
system). Kelemahan dari IC yaitu keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus
listrik yang besar, dimana arus listrik berlebih dapat menimbulkan panas di dalam komponen,
sehingga komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak.

IC (Integrated Circuit) adalah nama lain untuk chip tersebut. IC adalah perangkat elektronik
yang terbuat dari bahan semikonduktor. IC atau chip adalah cikal bakal komputer dan semua
jenis perangkat yang menggunakan teknologi mikrokontroler lainnya.

IC ditemukan pada tahun 1958 oleh seorang insinyur bernama Jack Kilby yang bekerja di
Texas Instruments dan mencoba menyelesaikan masalah dengan memikirkan konsep di
mana semua komponen elektronik digabungkan dalam satu blok bahan semikonduktor.

Penemuan ini kemudian disebut sebagai IC (Integrated Circuit) atau yang disebut chip. Tak
lama kemudian, Robert Noyce, yang bekerja di Fairchild Semiconductor Corporation,
menemukan sesuatu yang serupa, walaupun mereka bekerja di dua lokasi berbeda. Banyak
penelitian telah dilakukan sejak itu untuk mengembangkan sirkuit terpadu (IC) atau chip.

Pendiri Intel, Gorden Moore, memperkirakan pada tahun 1965 bahwa jumlah transistor yang
terkandung dalam sirkuit terintegrasi akan berlipat ganda setiap 18 bulan. Kecenderungan
untuk meningkatkan jumlah transistor telah menunjukkan dirinya dari waktu ke waktu dan
kemungkinan akan terus berlanjut.

Ini bisa dilihat dalam pengembangan IC, DRAM 64 Mbit dengan 3 juta transistor yang
pertama kali diluncurkan di pasaran pada tahun 1994. Mikroprosesor Intel Pentium 4 terdiri
dari lebih dari 42 juta transistor dan berisi sekitar 281 sirkuit terintegrasi.
Jenis-jenis IC:
 IC TTL (Integrated Circuit Transistor Transistor Logic)
IC TTL adalah IC yang banyak digunakan di sirkuit digital karena menggunakan
sumber tegangan yang relatif rendah antara 4,75 volt dan 5,25 volt. IC TTL dibangun
menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan fungsinya digunakan
untuk berbagai variasi logika, sehingga disebut sebagai transistor.
 IC CMOS (IC Complementary Metal Oxide Semiconductor)
Sebenarnya antara IC TTL dan IC CMOS memiliki pengertian sama, hanya ada
beberapa perbedaan. Ketika menggunakan CMOS IC, konsumsi energi yang
diperlukan sangat rendah dan memungkinkan pemilihan tegangan sumber yang jauh
lebih lebar antara 3 V dan 15 V. Level switching CMOS adalah fungsi dari tegangan
sumber. Semakin tinggi sumber tegangan, semakin tinggi status isolasi tegangan “1”
dan “0”.

IC membuat suatu perangkat elektronik menjadi lebih ringkas, praktis, dan modern.
Komponen ini memiliki fungsi untuk mengendalikan suatu rangkaian elektronika. IC biasanya
dibuat dari bahan-bahan yang bersifat semi konduktor, seperti silikon.

2.2.3 Komponen Elektronika Penunjang

Komponen Penunjang, adalah komponen yang melengkapi suatu rangkaian elektronika yang
biasanya tidak mesti harus ada didalamnya. Komponen ini contohnya seprti konektor, saklar, dan
lain-lain.

1. Konektor

Konektor adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menyambung satu tempat ke
tempat lain. konektor juga sering kita temui pada Laptop dan Handphone kita masing -
masing. contoh yang kongkrit adalah Konektor USB. Konektor memiliki berbagai macam
bentuk, antara lain:
 Konektor DB9 Adalah konektor yang digunakan untuk komunikasi serial antar Alat
Elektronik ke PC.
 Konektor Black Housing Adalah konektor yang digunakan dalam rangkaian
elektronika, untuk memudahkan melepas pasang rangkaian. konektor ini memiliki
lubang pin beragam, dan disesuaikan sesuai kebutuhan.
 Konektor Putih Adalah komponen yang serupa dengan Black Housing, hanya saja
berwarna putih dan juga sedikit lebih besar.
 Konektor USB Adalah konektor yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi antar
Device ke PC, maupun sebaliknya. kita pasti menemui konektor ini saat
memprogram sebuah IC

Konektor (Connector) dalam teknik elektronika adalah suatu komponen Elektro-Mekanikal


yang fungsinya untuk menghubungkan satu rangkaian elektronika ke rangkaian elektronika
lainnya ataupun untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lainnya.

2. Saklar

Saklar Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,
atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau
pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga
dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah. Secara sederhana, saklar terdiri dari
dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah
sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak
sambungan umumnya dipilih agar tahan terhadapkorosi. Kalau logam yang dipakai terbuat
dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek
korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti
karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuksensor mekanik, karena alat ini
bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan.

Jenis-jenis saklar:
 Dip-Switch Saklar ini terdiri dari banyak kontaktor kecil yang dijajarkan. Saklar jenis
ini sering dijumpai pada komputer sebagai pengatur logic.
 Reed-Switch Saklar ini akan aktif ketika ada induksi magnet yang mendekati
kontaktor di dalam kaca.
 Push Button-Switch Saklar ini ada dua jenis yakni Push-On dan Push Off yang hanya
aktif ketika ditekan saja dan akan kembali ke kondisi semula jika dilepas.
 Micro-Switch Saklar ini umumnya mempunyai tiga terminal dengan dua kondisi
yakni NC (Normaly Close) dan NO (Normaly Open). Saklar akan aktif ketika tuas
ditekan. Untuk tipe lain, tuas pada micro-switch dipasang roda sehingga tuas dapat
ditekan oleh benda bergerak.
 Slide-Switch Saklar ini akan menghubungkan terminal tengah dengan salah satu
terminal sisi ketika tuas digeser ke salah satu sisi. Pada saat salah satu kontaktor On,
maka kontaktor yang lainnya akan Off.
Fungsi sakelar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan arus listrik. Di dalam kehidupan sehari hari kita tidak akan pernah lepas dari
alat-alat atau perangkat elektronik yang sumber daya utamanya adalah listrik.
DAFTAR PUSTAKA
https://wikielektronika.com/komponen-elektronika/#Resistor

https://www.thinksphysics.com/2020/04/komponen-komponen-elektronika-pasif-dan-
aktif.html#:~:text=Komponen%2Dkomponen%20aktif%20hanya%20dapatbekerja,sendirinya)%20me
mbangkitkan%20tegangan%20atau%20arus.

https://bocahkampus.com/contoh-paper

https://teknikelektronika.com/pengertian-komponen-elektronika-aktif-komponen-elektronika-pasif/

https://id.wikipedia.org/wiki/Dioda#:~:text=Dioda%20termionik%20pertama%20dipatenkan%20di,1
906%20(U.S.%20Patent%20836.531).

https://www.zenius.net/blog/penemuan-transistor-
pertama#:~:text=Transistor%20pertama%20kali%20ditemukan%20pada,Telephone%20and%20Tele
graph%20(AT%26T).

https://adalah.co.id/ic/

https://hot.liputan6.com/read/4684256/fungsi-resistor-dalam-kelistrikan-pahami-tujuan-dan-
dayanya

https://kumparan.com/berita-hari-ini/8-fungsi-kapasitor-dalam-komponen-elektronika-
1ul49RKVpUu

https://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-beserta-jenis-jenis-induktor/

https://kumparan.com/kabar-harian/mengenal-fungsi-dioda-zener-sebagai-salah-satu-komponen-
elektronika-1yEp3BNF9Nk

Anda mungkin juga menyukai