Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik,
termokopel, semikonduktor, dsb (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 41).
Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang atau
turunan dari ilmu fisika. Sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit
elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan
ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya
disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan/
peranti elektronik ini meliputi: kompu
ter desktop (PC), komputer laptop, smartphone, monitor LEDD, monitor
tabung (CRT), radio, kamera digital, robot, Smart Cad, dll.
A. Sejarah Elektronika
Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan
tiga buah temuan komponen utama, yakni tabung hampa
udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit).
Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa
elektron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya
melewati ruang hampa.
a. Tabung Hampa Udara
Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan
nama efek Edison. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek
Edison ini untuk menemukan dua buah elemen tabung elektron yang
dikenal dengan nama dioda, dan Lee De Forest mengikutinya pada
tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung
hampa udara menjadi device yang dibuat untuk memanipulasi
kemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan.
Aplikasi tabung elektron pertama diterapkan dalam bidang
komunikasi radio. Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf
tanpa kabel(wireless telegraph) pada tahun 1896 dan komunikasi
radio jarak jauh pada tahun 1901.
Selanjutnya Bell Laboratories mengeluarkan televisi ke publik
pada tahun 1927. Namun Vladimir Zworykin, seorang insinyur di
Radio Corporation of America (RCA), dianggap sebagai “bapak televisi”
karena penemuannya, yakni tabung gambar dan tabung kamera
iconoscope.
Tabung hampa udara juga selanjutnya sempat digunakan
untuk mengembangkan komputer pertama, namun tabung ini tidak
praktis karena ukuran komponen elektroniknya yang terpaut besar.
1. Jenis Resistor
Resistor terbagi menjadi dua jenis, yakni resistor tetap dan
resistor variabel (tidak tetap).
2. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatannya relatif
tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam.
Nilai hambatannya ditentukan oleh tebal dan panjangnya lintasan
karbon. Panjang lintasan karbon tergantung dari kisarnya alur
yang berbentuk spiral.
Kapasitor Bipolar
Kapasitor bipolar memiliki dua polaritas, yaitu positif
dan negatif sehingga dalam pemasangannya tidak boleh
terbalik. Kapasitor ini umumnya berkapasitas cukup besar
yakni dalam satuan micro farad (μF) sampai dengan mili Farad
(mF). Kapasitor bipolar biasa digunakan sebagai filter dalam
rangkaian penyearah (rectifier). Simbol kapasitor bipolar
adalah sebagai berikut.
2. Fungsi Kapasitor
Beberapa fungsi kapasitor adalah sebagai berikut.
Sebagai penyaring (fi lter) pada rangkaian regulator DC atau
power supply untuk meminimalisir tegangan ripple AC yang
masih tersisa.
Sebagai pembangkit pulsa (frekuensi) dalam rangkaian
oscilator.
Sebagai penggeser phasa.
Sebagai coupling yakni penghubung antara dua buah
rangkaian elektronika seperti pada rangkaian penguat (amplifi
er) yang menghubungkan rangkaian Pre Amp dengan Amplifi
er.
Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah
sebagai filter dan kopling pada rangkaian power supply,
penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator
dan juga dapat digunakan untuk mencegah percikan bunga
api yang dapat terjadi pada saklar (Tim Kemdikbud, 2017,
hlm. 49).
3. Menentukan Kode pada Kapasitor
Kapasitor memiliki kode warna, angka, dan huruf yang
dapat menentukan berbagai spesifikasinya. Berikut adalah
keterangan arti kode warna, angka, dan huruf pada kapasitor.
V. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif
yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor,
Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah
Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC
(Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang
berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga
beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga
media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen
Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan
Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat
sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah
Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta
Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-
komponen Elektronika lainnya
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :
VII. Buzzer
Komponen yang memiliki fungsi layaknya speaker aktif ini
sering digunakan pada rangkaian listrik yang berhubungan dengan
alarm, entah itu alarm kendaraan maupun alarm ruangan.
Bentuknya yang menyerupai lingkaran ini dapat
memantulkan bunyi yang keras jika kita berikan aliran listrik.
Umumnya komponen ini berjalan dengan rangkaian arduino.
XII. Baterai
XIV. Transformator/Trafo
Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan
tenaga listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi
elektromagnetik. Transformator bekerja berdasarkan prinsip
induksi elektro magnetik. Maksudnya, tegangan masukan bolak-
balik ini menghasilkan induksi gaya gerak listrik atau getaran
elektromagnetik.
c. Autotransformator
Transformator jenis autotransformator hanya terdiri
dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan
primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam
lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer,
sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa
dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan
transformator biasa.
Sehingga, keuntungan dari autotransformator
adalah ukuran fisiknya yang kecil. Namun sayangnya
autotransformator tidak dapat memberikan isolasi secara
listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain
itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai
penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya
tidak lebih dari 1,5 kali). Simbol autotransformator adalah
sebagai berikut.
d. Autotransformator variable
Autotransformator variabel sebenarnya adalah
autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa
diubah-ubah. Dengan demikian, kita dapat memberikan
perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
e. Autotransformator Isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang
berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan
sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada
d. Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk
mengencangkan atau mengendorkan mur atau baut. Bentuk mat
obeng yang paling umum dari obeng adalah obeng plus (+) dan
obeng minus (-).
e. Tang
Tang adalah alat yang dapat menjepit dan mencengkram
sesuatu dengan kuat. Oleh karena itu, tang adalah alat yang
biasa digunakan untuk menahan mur, atau komponen listrik.
Tang juga dapat digunakan untuk membengkokan kaki
komponen, mengelupas kabel, dsb. Sebagian daerah tang
biasanya memiliki mata tajam yang dapat digunakan untuk
memotong. Terdapat tang yang khusus dibuat untuk memotong
kabel atau logam tipis lainnya.
f. Pinset
Pinset digunakan untuk menjangkau berbagai
komponen kecil dan kompleks yang sulit dijamah oleh jari. Selain
itu pinset juga biasa digunakan untuk memegang dan
memasangkan komponen kecil seperti kaki-kaki resistor, dsb.
g. Gunting Seng
Gunting seng adalah alat yang digunakan untuk
memotong seng atau logam tipis lainnya. Material seperti tembaga
yang banyak ditemukan dalam rangkaian elektronika juga dapat
dipotong menggunakan gunting ini.