Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

Disusun Oleh:
ALVIANO CHRISANT BATU

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Dalam peralatan elektronika yang komplek, kita akan menemukan komponen-


komponen elektronika seperti tahanan, kondensator, transformator, dioda, transistor dan
komponen lainnya.
Setiap mahasiswa Program Studi pendidikan Fisika dituntut untuk dapat
mengenal, memahami serta dapat mengukur dan menghitung nilai dari komponen-
komponen elektronika tersebut sebelum merakitnya kedalam bentuk suatu rangkaian.
Apabila mahasiswa tidak dapat mengukur dan menghitung nilai dari komponen
elektronika maka mahasiswa itu akan kesulitan dalam menerima mata kuliah selanjutnya,
karena banyak mata kuliah di Program Studi Pendidikan Fisika yang bersangkutan
dengan komponen elektronika. Dan akan sulit juga bagi mahasiswa tersebut untuk dapat
merangkai sebuah komponen kedalam bentuk suatu rangkaian.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat makalah yang
berjudul komponen dasar elektronika

1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan dalam latar belakang masalah, maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah “apakah komponen elektronika?”
1.3.Tujuan
1. Dapat mengenal komponen-komponen elektronika
2. Dapat mengetahui jenis-jenis komponen elektronika

BAB II PEMBAHASAN
2.1 KOMPONEN ELEKTRONIKA

Beberapa komponen elektronika

Komponen Elektronika biasanya sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian
pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai
dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupun
Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan
alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari
satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, dipanaskan, ditempelkan dan sebagainya
akan menghasilkan suatu efek yang dapat menghasilkan suhu atau panas, menangkap atau
menggetarkan materi, merubah arus, tegangan, daya listrik dan lainnya.

Definisi dan Macam Komponen Dalam Rangkaian Listrik


Rangkaian listrik adalah suatu kesatuan susunan yang terdiri dari beberapa komponen
yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Dimana macam dari komponen rangkaian listrik
dibagi kedalam 2 jenis yaitu :
1. Komponen Aktif ( Sumber Arus, Sumber Tegangan )
2. Komponen Pasif ( Resistor, Kapasitor, Induktor )
Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik (catu
daya) agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Besarnya arus listrik bisa berbeda-beda
untuk tiap komponen ini. Komponen aktif merupakan penggerak dari semua rangkaian, adapun
contoh dari komponen aktif ini adalah :
1. Transistor
2. FET (Field Effect Transistor)
3. UJT (Uni Junction Transistor)
4. IC (Integrated Circuit) dll
Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan
arus listrik (catu daya). Komponen pasif dapat memperkecil arus yang masuk, adapun contoh dari
komponen ini adalah :
1. Resistor
2. Potensiometer
3. Trafo Input (In)
4. Trafo Output (Out)
5. Kondensor / Kapasitor
6. Trafo Senvor Spoel
7. Timer, dll
Komponen-komponen ini sangat besar pengaruhnya pada komponen elektronika. Dalam
penggunaannya kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-sama, kecuali
dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan komponen-komponen pasif saja
misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk IC (Integrated Circuit) adalah
gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika
dan diperkecil ukuran fisiknya.

2.2 Jenis komponen elektronika


2.2.1 Resistor (Tahanan)

a. Pengertian Resistor
Resistor atau yang biasa disebut tahanan atau penghambat adalah suatu komponen
elektronik yang memberikan hambatan terhadap perpindahan elektron negatif. Resistor
disingkat dengan huruf “R” dan satuannya adalah ohm (Prihono, Sujito dkk, 2010).
Resistor adalah suatu komponen yang berfungsi untuk membatasi aliran arus listrik dan
sebagai pembagi tegangan yang menghasilkan tegangan panjar maju dan tegangan panjar
mundur sebagai pembangkit potensial output dan potensial input (Hasan, Alfarizal dkk,
2013).
b. Jenis Resistor
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) berdasarkan penggunaannya, resistor dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu:
1. Resistor biasa (tetap nilainya) adalah resistor penghambat gerak arus yang nilainya tidak
dapat berubah. Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
2 Resistor berubah (variable) adalah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah
dengan jalan menggeser atau memutar toogle, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan
sesuai kebutuhan. Jenis resistor ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu potensiometer
rheostat dan trimpot (trimmer potensiometer) yang biasa menempel pada papan
rangkaian.
3 Resistor NTC dan PTS. Resistor NTC (Negative Temperature Coefficient) adalah resistor
yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Resistor PTS (Positive
Temperature Coefficient) adalah resistor yang nilainya akan bertambah bila
temperaturnya menjadi dingin.
4. LDR (Light Dependent Resistor) adalah jenis resistor yang berubah hambatannya karena
pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap, nilai tahanannya semakin besar, sedangkan
cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.

2.2.2 Kondensator (Kapasitor)

a. Pengertian kondensator
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi didalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Satuan dari kapasitor adalah farad (Prihono, Sujito dkk, 2010)
b. Jenis Kondensator
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) berdasarkan kegunaannya, ada tiga jenis kondensator
sebagai berikut:
1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah) adalah kondensator yang
nilainya konstan dan tidak dapat berubah-ubah. Ada tiga macam bentuk kondensator
tetap, yaitu sebagai berikut:
* Kondensator keramik (ceramik capasitor), memiliki bentuk bulat tipis,
ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dll.
* Kondensator plyester, pada dasarnya sama saja dengan kondensator
keramik
. Bentuknya persegi empat seperti permen, biasanya berwarna merah, hijau,
coklat dan sebagainya.
 Kondensator kertas, sering juga disebut kondensator padder.
2. Kondensator elektrolit (electrolite condenser = elco) adalah kondensator yang biasanya
berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif. Ditandai
oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif dengan nilai kapasitasnya
dari 0,47 F sampai ribuan mikroFarad.
3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah) adalah jenis kondensator
yang kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya
karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar menggunakan obeng.
 Kondensator variabel, terbuat dari logam, mempunyai kapasitas
maksimum sekitar 100F sampai 500F. Selain itu, konduktor variabel
dengan spul antenna dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih
gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
 Kondensator trimer, dipasang pararel dengan variabel kondensator
berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi.
Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100F.

2.2.3 Dioda
a. Pengertian dioda
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) dioda adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi
sebagai penyearah. Dioda terbuat dari bahan semikonduktor yang salingdipertemukan. Bahan
tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n menjadi katode. Dioda ini memiliki
tegangan halang (barrier voltage) lebih besar dari 0,7 volt. Dioda yang terbuat dari bahan
germanium memiliki tegangan halang kira-kira 0,3 volt
Menurut Hasan, Alfarizal dkk (2013) dioda adalah komponen elektronik yang memiliki
dua elektroda, yaitu anoda dan katoda. Arus listrik yang mengalir hanya satu arah yaitu dari
anoda ke katoda, arus litrik tidak akan mengalir dari katoda ke anoda.

b. Jenis dioda
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) berdasarkan fungsinya ada lima jenis dioda sebagai berikut:
1. Dioda penyearah adalah dioda yang difungsikan untu penyearah tegangan bolak-balik
menjadi tegangan searah, biasanya digunakan pada rangkaian power supply.
2. Dioda pemancar cahaya atau LED adalah dioda yang memancarkan cahaya bila dipanjar
maju.
3. Dioda foto (fotovltaic) digunakanuntuk mengubah energi cahaya menjadi energilistrik
searah.
4. Dioda laser digunakan untuk membangkitkan sinar laser taraf rendah, cara kerjanya miri
LED..
5. Dioda zener digunakan untuk regulasi tegangan.

2.2.4 Transistor
a. Pengertian transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Dalam rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan
tinggi (Prihono, Sujito dkk, 2010).
b. Jenis transistor
Menurut Hasan, Alfarizal dkk (2013) dilihat dari tipenya, transistor terbagi dua
yaitu tipe PNP (Positif-Negatif-Positif) dan tipe NPN (Negatif-Positif-Negatif).
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) ada dua jenis transistor berdasarkan arus inputnya
(BJT) dan tegangan inputnya (FET).
§ BJT (Bipolar Junction Transistor), merupakan transistor yang mempunyai dua dioda,
terminal positif dan negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal
tersebut adalah emiter (E), kolektor (C) dan basis (B)
§ FET (Field Effect Transistor), dibagi menjadi dua macam, yaitu Junction FET (JFET)
dan Insulated Gate FET (IGFET) atau dikenal sebagai Metal Oxide Silicon
(semiconductor) FET (MOSFET).
2.2.5. Induktor

a. Pengertian induktor
Induktor merupakan komponen elektronik pasif yang dapat menghasilkan
tegangan listrik berbanding lurus dengan perubahan sesaat dari arus listrik yang mengalir.
Besaran induktor adalah induktansi dengan lambang “L” sedangkan satuannya adalah
Hanry atau “H” (Prihono, Sujito dkk, 2010). 11
b. Jenis induktor
Ada tiga jenis induktor yang sering digunakan dalam dunia elektronika.
1. Induktor teras udara (air core)
2. Induktor teras feromagnetik (ferromagnetic core)
3. Induktor teras ferrite (ferrite core)

2.2.6 Transformator

a. Pengertian transformator
Transformator atau trafo adalah komponen yang digunakan untuk mentransfer
sumber energi atau tenaga dari suatu rangkaian AC kerangkaian lainnya.
Perpindahan/transfer energi tersebut bisa menaikkan atau menurunkan energi yang
diransfer. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan (Prihono, Sujito dkk, 2010).
b. Jenis transformator
Menurut Prihono, Sujito dkk (2010) berdasarkan kegunaannya ada dua jenis
transformator, yaitu:
1. Transformator Step-Up, adalah trafo yang befungsi untuk menaikkan tegangan.
2. Transformator Step-Down, adalah trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan.
Dipasaran banyak dijual transformator daya,yang sebagian besar dirancang beroperasi pada
frekwensi 50Hz sampai dengan 60Hz. Transformator ini berfungsi sebagai pensuply daya untuk
mengubah tegangan jala-jala menjadi tegangan lain yang dibutuhkan.
Selain transformator daya, trafo bila diklasifikasikan menurut pemakaiannya, terbagi menjadi 3
jenis:
1. Trafo Filter, berfungsi untuk mem-filter/menyaring sinyal.
2. Trafo MF, biasanya terdapat pada pesawat radio yang berfungsi untuk
menghubungkan/couple antarfrekwensi.
3. Trafo input dan output, digunakan untuk menyesuaikan impedensi.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Resistor adalah suatu komponen elektronik yang memberikan hambatan terhadap
perpindahan elektron negatif.
2. kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi didalam medan listrik, dengan
cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
3. dioda adalah komponen elektronik yang memiliki dua elektroda, yaitu anoda dan katoda.
Arus listrik yang mengalir hanya satu arah yaitu dari anoda ke katoda.
4. Transistor adalah komponen semikonduktor yang dirancang sebagai penguat arus listrik.
5. Induktor merupakan komponen elektronik pasif yang dapat menghasilkan tegangan listrik
berbanding lurus dengan perubahan sesaat dari arus listrik yang mengalir.
6. Trafo adalah komponen yang digunakan untuk mentransfer sumber energi atau tenaga
dari suatu rangkaian AC kerangkaian lainnya.

B. Saran
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan yang diinginkan akan
tercapai maka disarankan kepada kita SEBAGAI elektronika khususnya dapat memahami
terlebih dahulu mengenai komponen-komponen elektronika dan dapat mempraktikan cara
menghitung dan mengukur nilai dari komponen eletronika tersebut.

Anda mungkin juga menyukai