Anda di halaman 1dari 8

Laporan Pratikum

Modul 1
Rangkaian Bias Stabil

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Moch Sukardjo, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 4 / Kelas C
1. Guntur Prasetyo (1513622082)
2. Ahmad Sulistana (1513622052)
3. Fazza Tria Mandasari (1513622043)
4. Nesya Alivia Nazwa (1513622067)

Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Elektronika


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2024
BAB I

PENDAHULUAN

Rangkaian bias stabil merupakan komponen yang sangat penting dalam desain rangkaian
elektronik. Bias stabil memastikan bahwa transistor atau perangkat semikonduktor lainnya
bekerja dalam wilayah operasi yang diinginkan, sehingga memungkinkan rangkaian tersebut
untuk berfungsi dengan efisiensi dan kinerja yang optimal.

Salah satu aplikasi yang umum dari praktikum ini adalah dalam desain amplifier. Dalam
rangkaian amplifier, bias stabil diperlukan untuk memastikan bahwa transistor bekerja pada titik
kerja yang optimal, sehingga dapat menghasilkan penguatan sinyal yang tepat tanpa distorsi yang
tidak diinginkan.

Pada praktikum kali ini, sesuai dengan panduan modul, mahasiswa dapat mengetahui
tentang rangkaian bias stabil, mampu merangkai rangkaian bias stabil. Dan setelah praktikum ini
diselesaikan, mahasiswa akan membuat laporan dan menganalisa data yang telah didapatkan dari
hasil praktikum.
BAB II

TEORI SINGKAT

Dalam dunia elektronika, penggunaan komponen semikonduktor menjadi krusial dalam


merancang dan memahami berbagai rangkaian. Salah satu komponen yang paling umum
digunakan adalah transistor bipolar. Transistor ini, yang terdiri dari tipe NPN dan PNP, memiliki
peran penting dalam menguatkan sinyal, mengendalikan arus, dan mendukung berbagai aplikasi
dalam bidang elektronika.

Proses memberikan tegangan atau arus tetap pada transistor atau perangkat
semikonduktor lainnya dalam rangkaian elektronik dikenal sebagai bias stabilisasi. Proses ini
dilakukan untuk menjaga perangkat dalam wilayah operasi yang diinginkan untuk memastikan
kinerja yang stabil dan optimal. Tanpa bias stabil, transistor dapat beroperasi di luar kisaran yang
diinginkan, mengakibatkan distorsi sinyal atau bahkan kerusakan pada komponen.

Bias dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Bias Tetap (Fixed Bias): Bias tetap adalah jenis bias stabilisasi di mana perangkat
semikonduktor menerima tegangan atau arus bias tetap. Biasanya, bias ini diberikan
melalui rangkaian pembagi tegangan atau pembagi arus. Rangkaian pembagi tegangan
atau pembagi arus digunakan untuk memberikan tegangan bias tetap ke perangkat
semikonduktor.

2. Bias Arus Konstan, juga dikenal sebagai bias arus konstan: Dalam bias arus konstan,
perangkat semikonduktor menerima arus konstan. Ini sering digunakan dalam rangkaian
yang memerlukan stabilisasi arus, seperti aplikasi amplifier. Rangkaian sumber arus
konstan, seperti sumber arus referensi atau sirkuit ceruk arus, digunakan untuk
memberikan arus bias tetap.

Dalam rangkaian bias, agar terjadi kesempurnaan maka harus diperhatikan terlebih
dahulu beberapa faktornya, untuk rangkaian bias stabil beberapa faktor yang memengaruhi
kestabilan bias antara lain suhu, variasi komponen, dan tegangan catu daya.
Ada beberapa tujuan dari adanya rangkaian bias stabil dalam ke-elektronikaan ini:

1. Stabilitas: Bias stabilisasi memastikan bahwa perangkat semikonduktor bekerja dalam


wilayah kerja yang stabil. Ini mencegah perubahan yang dapat menyebabkan kerusakan
pada komponen atau distorsi sinyal.
2. Linearitas: Transistor atau perangkat semikonduktor dapat bekerja secara linear di
sepanjang kurva karakteristiknya dengan memberikan bias yang stabil. Ini menghasilkan
penguatan sinyal yang akurat dan bebas distorsi.
3. Peningkatan Efisiensi: Bias stabilisasi meningkatkan efisiensi dan kinerja rangkaian
elektronik secara keseluruhan dengan menjaga perangkat dalam wilayah kerja yang ideal.

Bias stabilisasi adalah elemen kunci dalam desain rangkaian elektronik yang memastikan
kinerja yang stabil dan optimal dari perangkat semikonduktor. Dengan memahami konsep dasar
dan menerapkan prinsip-prinsip bias stabilisasi, kita dapat merancang rangkaian elektronik yang
lebih handal dan efisien.
BAB III

ALAT, BAHAN, DAN LANGKAH KERJA

A. Alat dan Bahan


1. 1 buah Resistor 18kΩ,8kΩ,1kΩ,560Ω
2. 1 buah Transistor NPN 2N 3904
3. 2 buah Kapasitor 25µF
4. 1 buah Kapasitor 100µF
5. Protoboard
6. Regulator
7. Multimeter Analog

B. Langkah Kerja
1. Periksa terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rakitlah rangkaian penguuat (gambar 1) pada protoboard, kemudian berikan tegangan kerja
+9 volt.
3. Tutup saklar S1 menggunakan multimeter digital, ukurlah arus kolektor (IC), tegangan basis
emiiter (VBE), tegangan emiter (VE) dan tegangan kolektor emiter (VCE). Masukkan hasil
pengukuran pada tabel 1.
4. Hubungkan generator sinyal audio (AFG) set pada 1 kHz dengan output minimum ke terminal
input dari rangkaian penguat. Hubungkan terminal osiloskop, CH1 pada terminal input
rangkaian penguat dan CH2 pada terminal output rangkaian penguat. Uur dan gambarlah
tegangan puncak-puncak (Vp-p) dari sinyal input dan sinyal output ragkaian penguat pada
tabel 1.
5. Naikkan secara perlahan sinyal output dari AFG ke nilai maksimum, tanpa distorsi sinyal
sinusoida. Ukur dan gambarlah tegangan puncak-puncak (Vpp-p) dari sinyal input (pada
terminal input rangkaian penguat) dan sinyal output (pada terminal output rangkaian
penguat). Masukkan hasil pengukuran pada tabel 1.
6. Ulangi langkah no.4, tetapi dengan mengurangi besarnya sinyal output AFG ke nilai
minimum, tanpa distorsi sinyal. Masukkan hasil pengukuran pada tabel 1.
BAB IV

DATA HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISIS DATA

A. Data Hasil Praktikum

1. Hasil Perhitungan
Sinyal Output 1kHz Sinyal Output AFG Maksimum Sinyal Output AFG Minimum
4V 4,6V 3,5V

2. Hasil Pengukuran

NO Tegangan Bentuk gelombang


Uukur
VBE VCE VE Osiloskop Vp-p Input Vp-p output
1 0,1V 3,9V 1,9V

B. Analisis Data :
Secara teori, rangkaian bias stabil dirancang untuk mempertahankan operasi transistor
dalam wilayah linier, namun dalam kasus ini terdapat beberapa deviasi dari harapan
tersebut. Kemungkinan penyebabnya termasuk toleransi komponen, nonlinearitas
transistor, atau efek dari kondisi lingkungan. Untuk meningkatkan performa, mungkin
perlu dilakukan penyesuaian pada nilai-nilai komponen. Apabila arus base tidak cukup
kecil untuk diabaikan dibandingkan dengan 𝐼�2, maka resistansi input dc, 𝑅�𝑖�𝑛�(𝑏�𝑎�𝑠�𝑒�)
dari base transistor ke ground harus ikut diperhitungkan. Transistor NPN yang dibias
pembagi tegangan (voltage divider) ditunjukkan pada gambar tersebut. Untuk
menentukan tegangan base dengan menggunakan formula pembagian tegangan tegangan
adalah sebagai berikut
BAB V

1. KESIMPULAN
Rangkaian bias stabil memastikan konsistensi karakteristik dan kinerja sirkuit dengan
menjaga titik kerja transistor pada nilai yang diinginkan, sehingga memastikan
konsistensi kinerja dan karakteristik. Rangkaian bias stabil yang dirancang dengan baik
dapat meningkatkan keandalan sistem secara keseluruhan dengan mengurangi
kemungkinan kegagalan transistor karena perubahan suhu atau tegangan. Dengan
memilih nilai komponen yang tepat untuk rangkaian, efisiensi sirkuit dapat ditingkatkan
secara substansial.

𝑉
2. Hitunglah IE dengan menggunakan kaidah hukum Ohm (𝑅𝐸 ) dengan β=100. Bandingkan
𝐸

hasil perhitungan dengan hasil pengukuran.


BAB VI

LAMPIRAN HASIL PAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai