Anda di halaman 1dari 12

JOBSHEET PRAKTIKUM 10

MATA PELAJARAN :
MODUL X NAMA :
PRAKTIKUM DASAR PRAKTIKUM ENDA REGITA TARIGAN
TEKNIK ELEKTRO TRANSISTOR
BIPOLAR
KELAS/SEMESTER : NIM :
PTEB/3 2206979
DOSEN PENGAMPU : Dr. Tuti Suartini,
M.Pd.

PRAKTIKUM DASAR TEKNIK ELEKTRO


Dosen : Dr. Tuti Suartini, M.Pd.
Pendidikan Teknik Elektro - Fakultas Pendidikan Teknologidan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Transistor merupakan salah satu
komponen semikonduktor yang terdiri
Abstrak
dari 3 bagian yakni base, emitter dan
Di zaman yang serba modern ini collector. Pada transistor bipolar
komponen elektronik tidak dapat susunan komponen dibagi menjadi dua
dipisahkan dari kehidupan manusia, yakni transistor NPN dan PNP. Adapun
dalam pembuatannya tentu transistor yang digunakan dalam
membutuhkan komponen-komponen praktikum kali ini yakni transistor jenis
pendukung demi terciptanya alat NPN (tipe 2N3904), ketika transistor
NPN bekerja, bagian junction Base-
elektronika. Diantara komponen yang sering
Emitter dalam keadaan panjar maju
digunakan dalam penyusun
(Forward Bias), sedangkan pada bagian
elektronika salah satunya yakni Transistor.
junction BaseCollector keadaan panjar
Transistor memeiliki banyak kegunaan serta
mundur (reverse bias). Dalam
fungsi, salah satunyayakni sebagai praktikum ini, penulis melakukan
Transistor merupakan komponen praktikum mengenai transistor untuk
yang tak terpisahkan dalam berbagai mengetahui bagaimana cara kerja
rangkaian elektronika, seperti radio, televisi, transistor sebagai penguat sinyal.
handphone, dan lampuflip-flop. Fungsinya
2. Studi Pustaka
sangat penting.Sebagian besar
Transistor
transistor digunakan untuk
Transistor merupakan salah satu komponen
keperluan penyambungan dan
semikonduktor yang terdiri atas susunan material
pemutusan (switching), mirip dengan saklar.
semikonduktor tipe-n dan tipe-p pada tiga daerah
Artinya, transistor digunakan untuk
dopingnya. Transistor memiliki 3 bagian yaitu
mengontrol aliran arus listrik dan mencapai
basis, collector, dan emitter. Transistor dapat
sistem kerja yang diinginkan dalam suatu berfungsi sebagai penguat [1] .
sirkuit elektronik.
1. Pendahuluan Penguat
Penguat dapat dikatakan sebagai suatu perangkat
yang berfungsi menguatkan masukan dari daya
sinyal. Tujuan dari penguatan yakni untuk
memperkuat sintal input dengan jumlah distorsi
minimum yang mungkin untuk sinyal output.
Dapat dikatakan pula sinyal output merupakan
reproduksi yang tepat dari sinyal input namun
dalam kasus ini sinyal dibuat lebih besar
(diperkuat) [2] [4].
Terdapat tiga jenis tipe penguatan yang dapat
diberikan oleh transistor, yaitu penguat emitter
ditanahkan (common emitter, (CE)), penguat
kolektor ditanahkan (common collector, (CC)),
dan penguat basis ditanahkan (common base,
(CB)).
• Common Emitter adalah penguat yang
paling banyak digunakan. Penguat ini
mempunyai penguatan tegangan maupu
penguatan arus. Hanya saja perlu diingat Gambar 2 rangkaian common collector
bahwa penguat ini mempunyai
impedansi masukan yang relatif rendah
dan impedansi keluaran yang relatif
tinggi [1].

Gambar 1 Rangkaian common emitter

• Common Collector biasanya dipakai


sebagai transformator impedansi,
karena impedansi memiliki masukan
yang tinggi, sedangkan impedansi
keluarannya rendah. Penguat ini lebih
unggul dibanding transformator biasa
dalam dua hal; pertama, tanggapan
frekuensinya lebar, dan kedua,
terdapat penguatan daya.[1]
Common Base sedikit terapannya dalam 9. Kabel jumper
teknik frekuensi rendah, karena impedansi
B. Cara Kerja
masukannya yang begitu rendaha bahkan
membebani sumber sinyal. Penguat ini
Cara kerja dari rangkaian
kadang diterapkan dalam penguat untuk
frekuensi tinggi (di atas 10 MHz), dimana percobaan adalah sebagai berikut :
lazimnya sumber sinyalnya berimpedansi
[1].

1.) Memasang rangkaian seperti


Gambar 1.1 . Sebelum kapasitor

terpasang, mengatur potensiometer VR


agar VCE = ½ VCC,pada keadaan ini
menghitung arus iC dengan mengukur
beda tegangan kedua ujung Rc.

mengukur pula V be dan IB

Gambar 3 rangkaian common base

3 . Metodologi
3.1 Common Emitter
A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan


pada percobaan adalah sebagai berikut :

1. Transistor NP N

2. Multimeter
3. Osiloskop
4. Signal Generator Gambar 4 Penguat emitter ditanahkan.
5. Resistor 2) Memasang kapasitor pada tegangan dan
6. Kapasitor memberikan masukan isyarat
7. Catu daya sinusiodal dengan frekuensi 1 kHz dan
8. Potensiometer
mengatur isyarat masukan agar isyarat
keluaran tidak cacat bentuknya.
Mengukur tegangan keluaran V0 dan isyarat 0 0 0
masukan Vi dengan osiloskop.
0.2 0 mA 0.18 mV
3). Mengukur nilai tegangan yang ada pada 0.4 0 mA 0.05 mV
rangkaian yakni : VBB., VE, IE, 0.6 0 mA 0.06 mV
Vc, VCE. Adapun rumus yang digunakan
0.8 0 mA 0.18 mV
pada percobaan adalah sebagaiberikut :
1 0 mA 0.30 mV
1) 𝐼𝐵 = 𝑉𝐵𝐵𝑅−𝐵 𝑉𝐵𝐸 1.2 0 mA 0.42 mV
1.4 0 mA 0.54 mV
2) 𝐼𝑐 = 𝛽𝐷𝐶𝐼𝐵 3) 𝑉𝐶𝐸 = 𝑉𝐶𝐶
1.6 0 mA 0.66 mV
−𝐼𝐶𝑅𝑐
1.8 0 mA 0.77 mV
4) 𝑉𝐵𝐵 = 𝑅 𝑉𝑅+𝐵𝑅𝐵 𝑉𝐶𝐶 2 0 mA 0.89 mV
5) 𝑉𝐸 = 𝑉𝐵𝐵 −𝑉𝐵𝐸 2.2 0 mA 1.01 mV
6) 𝐼𝐸 = 𝑅𝑉𝐸𝐸 2.4 0 mA 1.13 mV

7) 𝐼𝐶~𝐼𝐸 2.6 0 mA 1.25 mV


2.8 0 mA 1.37 mV
8) 𝑉𝐶 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝐼𝐶𝑅𝐶
3 0 mA 1.49 mV
9) 𝑉𝐶𝐸 = 𝑉𝐶 −𝑉𝐸 10) 𝐴 = |𝑉𝑂𝑈𝑇| =
3.2 0 mA 1.61 mV
− 𝑉𝐶
3,4 0 mA 1.73 mV
𝑉𝐼𝑁 𝑉𝐸 3.6 0 mA 1.85 mV
3.8 0 mA 1.96 mV
VCC= 3v
4 0 mA 2.08 mV
VBB (V) IB (mA) VBE (mV)
4.2 0 mA 2.20 mV
4.4 0 mA 2.32 mV
4.6 0 mA 2.44 mV
4.8 0 mA 2.56 mV
5 0 mA 2.68 mV
C. Data VCC= 3V

Tabel 1. Percobaan Base Curve

4.2 0 mA 2 mV
4.4 0 mA 2.12 mV
4.6 0 mA 2.24 mV
VCC = 5v
4.8 0 mA 2.36 mV
VBB (V) IB (mA) VBE (mV)
0 0 0 5 0 mA 2.48 mV

0.2 0 mA 0.38 mV
0.4 0 mA 0.26 mV
0.6 0 mA 0.14 mV
0.8 0 mA 0.01 mV
1 0 mA 0.09 mV
1.2 0 mA 0.22 mV
1.4 0 mA 0.34 mV
1.6 0 mA 0.46 mV
1.8 0 mA 0.58 mV
2 0 mA 0.7 mV
2.2 0 mA 0.81 mV
2.4 0 mA 0.93 mV
2.6 0 mA 1.05 mV
2.8 0 mA 1.17 mV
3 0 mA 1.29 mV
3.2 0 mA 1.41 mV
3,4 0 mA 1.53 mV
3.6 0 mA 1.65 mV
3.8 0 mA 1.77 mV

4 0 mA 1.89 mV

VCC = 12 v

VBB (V) IB (mA) VBE (mV)


0 0 0

0.2 0 mA 0.35 mV

0.4 0 mA 0.29 mV

0.6 0 mA 0.24 mV

0.8 0 mA 0.19 mV

1 0 mA 0.13mV

1.2 0 mA 0.08 mV

1.4 0 mA 0.02 mV

1.6 0 mA 0.02 mV

1.8 0 mA 0.08 mV

2 0 mA 0.013 mV

2.2 0 mA 0.19 mV

2.4 0 mA 0.24 mV

2.6 0 mA 0.29 mV

2.8 0 mA 0.35 mV
Tabel 2. Percobaan Base Curve 3 0 mA 0.4 mV
VCC= 5V

Tabel 3. Percobaan Base Curve


VCC= 12V
5 0 mA 0.17 mV
3.2 0 mA 0.45 mV
3,4 0 mA 0.51 mV
Tabel 5. Percobaan Collector Curve
3.6 0 mA 0.56 mV
Percobaan Collector Curve dengan VBB = 5V
3.8 0 mA 0.61 mV
4 0 mA 0.67 mV
4.2 0 mA 0.72 mV
VCC = 5 v
4.4 0 mA 0.77 mV VBB (V) IC (mA) VCE (mV)
4.6 0 mA 0.83 mV 0 0 0
4.8 0 mA 0.88 mV 0.5 0 mA 0.01 mV
5 0 mA 0.93 mV 1 0 mA 0.03 mV
Tabel 1.5 0 mA 0.05 mV
4.
Percobaan Collector Curve 2 0 mA 0.06 mV
Percobaan Collector Curve dengan VBB =
2.5 0 mA 0.08 mV
3V
3 0 mA 0.1 mV
VCC = 3 v
3.5 0 mA 0.12 mV
VBB (V) IC (mA) VCE (mV)
4 0 mA 0.13 mV
0 0 0
4.5 0 mA 0.15 mV
0.5 0 mA 0.01 mV
5 0 mA 0.17 mV
1 0 mA 0.03 mV
Tabel 6. Percobaan Collector Curve
1.5 0 mA 0.05 mV Percobaan Collector Curve dengan VBB =
2 0 mA 0.06 mV 12V

2.5 0 mA 0.08 mV 1.5 0 mA 0.05 mV


3 0 mA 0.1 mV 2 0 mA 0.06 mV
3.5 0 mA 0.12 mV
4 0 mA 0.13 mV VCC = 12 v
4.5 0 mA 0.15 mV VBB (V) IC (mA) VCE (mV)
1 0 mA 0.03 mV 0 0 0

0.5 0 mA 0.01 mV
2.5 0 mA 0.08 mV Sinyal Output Common Emitter

3 0 mA 0.1 mV
3.5 0 mA 0.12 mV
4 0 mA 0.13 mV
4.5 0 mA 0.15 mV
5 0 mA 0.17 mV

Percobaan penguat Common Emitter

Tabel 7. Percobaan Pengauatan Gambar 6 Sinyal Ouput


Common Emitter Osiloskop
Nilai (sertakan satuan) Besar Penguatan sinyal rangkaian common
emitter dapat dihitung dengan :
Vcc 12 V
𝑉𝑜𝑢𝑡
Vce 2.09 mV 𝐴=| |
𝑉𝑖𝑛
Ib 1.87 mA
1.01𝑚𝑉
Ic 1.91 mA =| | = 0.0000841
12𝑉
Vin 12 V
= 8.41𝑥10−6
Vout 1.01 mV

Sinyal input Common Emitter

D. PENGOLAHAN DATA
a. Percobaan Base Curve

Gambar 5 Sinyal Input Osiloskop


Kurva yang dihasilkan pada
memiliki sedikit perbedaan yakni
Chart Title terlihat pada data VBE dengan
3 percobaan VCC = 12volt. Terlihat
2.5 pada data nilai VBE pada percobaan
2 12volt memiliki data yang cukup
1.5 berbeda dibandingkan dengan nilai
1 VBE pada dataVCC 3v dan 5v.
0.5
adanya penurunan yang siginifikan
terjadi pada saat VBB dicatu dengan
0
0 0.4 0.8 1.2 1.6 2 2.4 2.8 3.2 3.6 4 nilai tegangan 1,8 volt hal ini cukup
berbeda ketika melakukan
IB (mA)(3v) VBE (mV) (3v) IB (mA) percobaan dengan VCC 3 volt dan 5
VBE (mV) (5v) IB (mA) (12 V) VBE (m volt. Pada percobaan VCC 3 volt,
daya mengalami penurunan
Gambar 7 . Kurva IB terhadap VBE pada hasil kemudian terjadi lonjakan ketika
percobaan Base Curve untuk VCC = 3 V, VCC = dicatu pada saat dicatu VBB sebesar
5 V,dan VCC= 12 V. 0.8 sedangkan pada saat dicatu
VCC = 5volt, daya mengalami
b. Percobaan collector Curve lonjakan pada saat dicatu VBB
sebesar 1 volt
Chart Title
b. Pada Percobaan Collector Curve,
0.2
Kurva IC terhadap VCE pada hasil
0.15 percobaan Collector Curve
memiliki hasil yang sama, ini
0.1
berbanding dengan data yang
0.05 diperoleh baik pada saat ketika
daya diberikan 3 volt, 5volt dan
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 12 volt hasil menunjukan data yang
sama.
IC (mA) VCE (mV) IC (mA) (5v
VCE (mV) (5v) IC (mA) (12V) VCE (mV)( c. Berdasarkan hasil percobaan,
tampak pada data yang didapatkan
Gambar 8. Kurva IC terhadap VCE pada bahwa terjadi penguatan sinyal.
hasil percobaan Collector Hasil penguatan
Curve (grafik common emitter
untuk percobaan VBB = 3 V, 5 V, dan 12 −6
adalah8.41𝑥10 .
V)
d. Faktor yang mungkin terjadi yang
E. Analisis membuat perbedaan hasil
a. Melalui percobaan diperoleh data IB perhitungan secara teoritik dan hasil
dan VBE dengan VCC = 3V, 5V dan
percobaan diantaranya alat
12V yang ada pada tabel 1, 2, dan 3.
percobaan yang digunakan. Selain
Data yang ada dalam data tersebut
itu, faktor lainnya adanya
kemudian diplotkan dan di analisis
dalam grafik yang ada pada gambar
7. Pada percobaan Base Curve,
kesalahan saat melakukan pengukuran Transistor Sebagai Penguat.
sehingga nilai yang didapatkan dapat Academia.edu.
berbeda. https://www.academia.edu/23393199
/TRANSISTOR_SEBAGAI_PENG UAT
e. Kelebihan :

• Common emitter merupakan penguat


yang paling banyak digunakan. Penguat
in mempunyai penguatan tegangan dan
penguatan arus.
• Sering dipakai sebagai penguataudio
(frekuensi rendah) terutama pada sinyal
audio
• Sangat memungkinkan adanya osilasi
akibat feedback atau umpan balik
positif,sehingga untuk mencegahnya
sering dipasang feedback negatif.
Kekurangan:

• Mempunyai stabilitas penguatan rendah


karena tergantung stabilitas suhu dan
biastransistor
• Penguat ini mempunyai impedansi
masukan yang relatif rendah dan
impedansi keluaran yang relative tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. elfianti, warda.


(2018). TRANSISTOR SEBAGAI
PENGUAT. Scribd.
https://www.scribd.com/document/4
50669528/Transistor-Sebagai-
Penguat
[2]. Jurnal, R. T. (2018). Perancangan
Rangkaian penguat Daya Dengan
transistor. Sutet, 7(2), 88–92.
https://doi.org/10.33322/sutet.v7i2.8
1
[3]. Laporan Praktikum Elektronika Teknik
E. 123dok.com. (2018).
https://123dok.com/document/y9d7x 1rq-
laporan-praktikum-elektronikateknik-
e.html#google_vignette [4]. Sonya, S.
(2016, March 17).

Anda mungkin juga menyukai