Anda di halaman 1dari 9

Percobaan III

PENGUAT TRANSISTOR DENGAN


UMPAN BALIK
Sella Veralisa Simangunsong(14S18005)-S1 Teknik Elektro
Dosen: Alfriska Oktarina Silalahi, S.Pd, M.Si (0107109002)
Asisten : Waldo Owen Nainggolan, ST
Tanggal Percobaan : 23/10/2020
14S3112 – Praktikum Elektronika 2
Institut Teknologi Del

Abstrak—Penguat transistor dapat diberikan umpan balik II. LANDASAN TEORETIS


untuk memperoleh keuntungan perilaku rangkaian dengan 2.1.Transistor
umpan balik, seperti pada bandwidth dan resistansi input dan Transistor adlah komponen elektronika semikonduktor yang
output. Pengambilan sampel dari output dapat dilakukan memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis(dasar),
dengan menggunakan resistor, baik secara seri untuk kolektor(pengumpul), dan emitter(pemancar). Komponen ini
memberikan umpan balik tegangan, maupun dengan paralel berfungsi sebagai penguat , pemutus, dan penyambung,
untuk memberikan umpan balik arus. Penggunaan resistor stabilitasi tegangan. Selain itu transistor juga dapat digunakan
tidak mengubah titik kerja rangkaian. Untuk analisanya, sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan
rangkaian penguat dan rangkaian umpan balik dimodelkan sangat akurat dan sumber listriknya.
dahulu sebagai jaringan 2 port. Salah satu kelebihan Transistor berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan
penggunaan Transistor sebagai penguat umpan balik adalah dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata
tersebut dapat kita simpulkan bahwa pengertian transistor
bandwidth yang dimiliki oleh transistor lebih besar dari Op-
adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar
amp. menjadi suhu tertentu. Jenis transistor terbagi menjadi 2 yaitu
transistor PNP dan transistor NPN.
Keyword: feedback, respon frekuensi, cut-off, transistor

I. PENDAHULUAN
Feedback transistor merupakan teknik pemberian bias basis
suatu rangkaian penguat transistor yan menggunakan resistor
sebagai komponen pemberi bias basis dan sebagai jaringan
umpan balik rangkaian penguat transistor. Pada praktikum ini
akan terdapat tiga rangkaian yang akan diamati bagaimana
feedback pada transistor. Akan diamati dan mengenali prinsip
umpan balik pada rangkaian, mengamati, mengukur, dan gambar 1 transistor BJT NPN
menganalisa efek umpan balik pada frekuensi pole rangkaian
orde satu filter frekuensi rendah dan filter frekuensi tinggi,
mengamati dan mengenali cara memberikan umpan balik pada
penguat transistor, serta Mengamati, mengukur, dan
menganalisa efek umpan balik pada karakteristik penguat:
resistansi input, resistansi output, dan penguatan.
Pada percobaan pertama, rangkaian yang akan digunakan
adalah rangkaian tanpa umpan balik. Untuk mengetahui
bagaimana respon rangkaian terhadap frekuensi dengan gambar 2 transistor BJT PNP
membuat tegangan output menjadi tegangan output sebesar
1,799 Vrms. Demikian juga pada rangkaian dengan umpan
balik 1. Pada rangkaian umpan balik 2, tegangan cut off sebesar 2.2 Transistor BJT
1,647 Vrms. Dibandingkan dengan FET, BJT dapat memeberikan penguatan
Dari ketiga rangkaian akan diamati juga resistansi input dengan jauh lebih besar, tanggapan frekuensi yang lebih
membuat tegangan Vin menjadi setengah tegangan awal. besar..transistor BJT adalah piranti semikonduktor tiga terminal
yang dibangun dari dua material tipe p dan satu material tupe
n(PNP) , dua material tipe n dan satu material tipe p(NPN).
gambar 6 operasi kerja NPN
gambar 3 transistor PNP
Prinsip kerja transistor adalah arus bias emitter yang kecil
mengatur besar arus kolektor emitter. Ada tiga cara untuk
memberi arus bias pada transistor yaitu common base, common
emitter dan common collector.

gambar 4 operasi PNP

Forward bias pada junction emitter-basis menyebabkan


sejunlah besar pembawa muatan mayoritas hole pada materi
tipe p(emitter) terdifuso melewati junction menuju materi tipe n
(basis). Karena electron bebas pada materi tipe N (basis) lebih
sedikit dari hole yang terdifusi (N didopping rendah), hanya
sedikit hole yang berkombinasi dengan elektorn dan
menghasilkan arus pada basis. Sebagian besar hole akan
bergerak melewati depeltiom region pada junction basis gambar 7 rangkaian penguat transistor
collector dan keluar pada terminal kolektor.

2.3. Konfigurasi Common Emitter


Konfigurasi common emitter adalah rangkaian dengan kaki
emitor transistor yang terhubung bersama, atua bgaian emitor
transistor digunakan sebagai input sedangkan bagian kolektor
digunakan sebagai outputnya. Penguat transistor dengan
konfigurasi common emitor merupakan salah satu konfigurasi
yang paling banyak digunakan. Karena penguta ini akan
menguatkan arus dan teganga secara bersamaan. Sinyal input
terhadap output pada CE adalah berbalik fasa.

gambar 5 transistor NPN

gambar 8 rangkaian penguat CE


konfigurasi ini memiliki resistansi input yang sedang, 2.5. Konfigurasi Common Collector
transkonduktansi yang tinggi, resistansi output yang tinggi Konfigurasi common kolektor adalah rangkaian dengan
dan memiliki penguatan arus serta penguatan tegangan yang kaki kolektor transistor yang terhubung bersama, atau bagia
tinggi. Resistansi input(Ri) adalah nilai resistansi yang kolekor transistor yang dogroundkan. Dalam hal ini , sinyal
dilihat dari masukan sumber tegangan Vi. Rs adala masukan ada pada kaki basis transistor, sedangkan bagian
resistansi dalam sumber tegangan, sedangkan Ro (resisntasi keluarannya ada pada kaki emitor.
output) adalah resistnasi yang dilihat dari keluaran Pada common collector, transistor akan menghasilkan
Ri=Rb//rπ penguatan arus tanpa menguatkan tegangan , dengan
Ro=Rc//ro demikian secara fungsi kerja antara common base dengan
Dan factor penguatan tegangan, Av merupakan common collector adalah berbanding terbalik.
perbandingan antara tegangan keluaran dengan tegangan
masukan.
ᵦ(𝑹𝒄∕∕𝑹𝒍∕∕𝒓𝒐
Av=−
𝒓𝝅+𝑹𝒔
Jika terdapat resistor yang terhubung ke emitter , maka:
Ri=Rb//rπ(1+gmRe)
𝑹𝒄∕∕𝑹𝒍
Av=
𝑹𝒆+𝑹𝒆

2.4. konfigurasi common Base


Konfigurasi common base adalah rangkaian dengan kaki
basis transistor yang terhubung bersama, atau basis
transistor yang di groundkan. Dalam hal ini, sinyal input
penguat ada pada kaki emitor, sedangkan bagian outputnya
keluar malaui kaki kolektor transistor.
Rangkaian konfigurasi penguat transistor dengan common gambar 10 rangkaian penguat CC
base biasanya banyak digunakan pada rangakain penguat
frekuensi tinggi diatas 10 MHz yang mengutamakan konfigurasi ini memiliki resistansi output yang kecil
penguatan tegangan dibandingkan dengan penguatan arus. sehingga baik digunakan pada beban dengan resistansi yang
Selain itu karena common base memiliki impedansi rendah kecil.
maka konfigurasi ini tidak cocok digunakan pada rangkaian Pada konfigurasi in berlaku:
penguat frekuensi randah karena akan memebebani Ri=rπ+(β+1)RL
impedansi input yang biasanya dibutuhkan impedansi (𝑹𝑺∕∕𝑹𝑩
Ro=re
masukan. 𝛃+𝟏
𝑹𝑳
Av=
𝑹𝑳+𝑹𝒐

gambar 11 tabel karakteristik konfigurasi

2.5. Transistor sebagai penguat umpan balik


Feedback bias transistor merupakan teknik pemberian bias
gambar 9 rangkaian penguat CB basis suatu rangkaian penguat transistor yang menggunakan
resistor sebagai komponen pemberi bias basis sekaligus
konfigurasi ini memiliki resistansi input yang kecil dan jaringan umpan balik.
menghasilkan arus kolektor yang hampir sama dengan arus
input impedansi yang besar.
Resisntansi input:
Ri=re
Ro=Rc
Factor penguatan :

𝑹𝒊
Av= 𝑮𝒎(𝑹𝑪 ∕∕ 𝑹𝑳
𝑹𝒊+𝑹𝒔
gambar 12 rangakain penguat transistor dengan umpan balik

III. PROSEDUR PERCOBAAN


gambar 15 rangkaian umpan balik 2
3.1. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah laptop dengan aplikasi
multisim yang sudah berjalan dengan baik
setelah tersusun dengan
susunlah rangkaian
3.2. Langkah – langkah Percobaan seperti pada gambar 13
benar, klik generator
sinyal pada multisim
3.2.1. Percobaan I

set amplitudo 100 mVpp, amati Vout dan ubah


dan frekuensi 1 KHz. menjadi tegangan cut off

gambar 13 rangkaian tanpa umpan balik untuk mengubah


tegangan menjadi cut off, cata nilai frekuensi, dan
gunakan frekuensi pada amati Vin
generator sinyal.

ubah tegangan di Vin


setelah memperoleh
dengan menjadi stengah
teganagn Vin maka ukur
nya dengan
nilai Rvar dengan
menggunakan resistor
multimeter
variabel .

catat nilai resistansi yang


diperoleh
gambar 14 rangkaian umpan balik 1
3.2.2. Percobaan II sinyal dengan frekuensi 1 kHz dan amplitude 100
setelah tersusun mVpp. Maka diperoleh sinyal output sebagai berikut.
susunlah rangkaian
dengan benar, klik
seperti pada gambar
generator sinyal pada
14
multisim

set amplitudo 100 amati Vout dan ubah


mVpp, dan frekuensi menjadi tegangan cut
1 KHz. off

ubah tegangan di Vin


dengan menjadi
cata nilai frekuensi,
setengah nya dengan
dan amati Vin
menggunakan resistor Dengan Vout=99,5 mVpp dan Vin=7,98 Vpp. Untuk
variabel . mengetahui bagaimana respon frekuensi transistor
umpan balik maka akan diubah tegangan output menjadi
cut off, dengan perhitungan sebagai berikut:
setelah memperoleh
 Av saat f=1 kHz
catat nilai resistansi teganagn Vin maka 𝑉𝑖𝑛 7,98 𝑣𝑝𝑝
yang diperoleh ukur nilai Rvar 𝐴𝑣 = = = 80,2
dengan multimeter 𝑉𝑜𝑢𝑡 99,5 𝑚𝑉𝑝𝑝
 Av saat frekuensi cut off
𝐴𝑣𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 = 80,2 𝑋 0,707 = 56,7
3.3.3. Percobaan III
𝑉𝑖𝑛 𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓
𝐴𝑣𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 =
𝑉𝑜𝑢𝑡𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓
setelah tersusun dengan
susunlah rangkaian
benar, klik generator 𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 = 𝑉𝑖𝑛 𝑐𝑜 𝑋 𝐴𝑣𝑐𝑜
seperti pada gambar 15
sinyal pada multisim 𝑉𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜 = 0,0955 𝑥 56,7 = 5,41 𝑉𝑝𝑝
Maka tegangan cut off yang diperoleh adalah 5,41
Vpp. Frekuensi pada generator sinyal akan diatur
sedemikian rupa sehingga memperoleh tegangan cut
off 5, 41 Vpp. Maka diperoleh sinyal output sebagai
set amplitudo 100 amati Vout dan ubah
mVpp, dan frekuensi 1 menjadi tegangan cut berikut. Dengan frekuensi cot-off sebesar 126,5 Hz.
KHz. off

ubah tegangan di Vin


dengan menjadi
cata nilai frekuensi, dan
stengah nya dengan
amati Vin
menggunakan resistor
variabel .

setelah memperoleh
catat nilai resistansi teganagn Vin maka
yang diperoleh ukur nilai Rvar dengan Setelah frekuensi cout off diperoleh, maka langkah
multimeter
selanjutnya adalah mengamati resistansi rangkaian
dengan menggunakan Rvar pada multisim dengan nilai
IV. Hasil dan Analisis
5 kΩ. tegangan input akan diatur sehinggan menjadi ½
4.1. Percobaan I
tegangan awal, dengan mengatur atau memutar Rvar.
Pada percobaan ini, akan diamati bagaimana respon
Sehingga diperoleh resistansi sebesar 2 kΩ.
frekuensi rangkaian penguat transistor umpan balik
Tabel 1. Hasil pengamatan percobaan I
dengan menjadi tegangan output menjadi tegangan cut
off. serta resistansi potensiometer atau Rvariabel Hasil
sehingga menghasilkan Vin menjadi setengah dari Av 80,2
tegangan awal. Sebelum kita simulasikan, set generator Frekuensi cut-off 126,5 Hz
Ri 2 kΩ
dengan menggunakan Rvar pada multisim dengan nilai
4.2. Percobaan II 5 kΩ. tegangan input akan diatur sehinggan menjadi ½
Pada percobaan ini, akan diamati bagaimana respon tegangan awal, dengan mengatur atau memutar Rvar.
frekuensi rangkaian penguat transistor umpan balik Sehingga diperoleh resistansi sebesar 2 kΩ.
dengan menjadi tegangan output menjadi tegangan cut Tabel 2. Hasil pengamatan percobaan II
off. serta resistansi potensiometer atau Rvariabel Hasil
sehingga menghasilkan Vin menjadi setengah dari Av 80,3
tegangan awal. Sebelum kita simulasikan, set generator Frekuensi cut- 135 Hz
sinyal dengan frekuensi 1 kHz dan amplitude 100 off
mVpp. Maka diperoleh sinyal output sebagai berikut. Ri 2 kΩ
.

4.3. Percobaan III


Pada percobaan ini, akan diamati bagaimana respon
frekuensi rangkaian penguat transistor umpan balik
dengan menjadi tegangan output menjadi tegangan cut
off. serta resistansi potensiometer atau Rvariabel
sehingga menghasilkan Vin menjadi setengah dari
tegangan awal. Sebelum kita simulasikan, set generator
sinyal dengan frekuensi 1 kHz dan amplitude 100
mVpp. Maka diperoleh sinyal output sebagai berikut.

Dengan Vout=99,4 mVpp dan Vin=7,99 Vpp. Untuk


mengetahui bagaimana respon frekuensi transistor
umpan balik maka akan diubah tegangan output menjadi
cut off, dengan perhitungan sebagai berikut:
 Av saat f=1 kHz
𝑉𝑖𝑛 7,99 𝑣𝑝𝑝
𝐴𝑣 = = = 80,3
𝑉𝑜𝑢𝑡 99,4 𝑚𝑉𝑝𝑝
 Av saat frekuensi cut off
𝐴𝑣𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 = 80,3 𝑋 0,707 = 56,71 Dengan Vout=96,5 mVpp dan Vin=99,8 mVpp. Untuk
𝑉𝑖𝑛 𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 mengetahui bagaimana respon frekuensi transistor
𝐴𝑣𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 = umpan balik maka akan diubah tegangan output menjadi
𝑉𝑜𝑢𝑡𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓
cut off, dengan perhitungan sebagai berikut:
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 = 𝑉𝑖𝑛 𝑐𝑜 𝑋 𝐴𝑣𝑐𝑜
𝑉𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜 = 0,0992 𝑥 56,71 = 5,63 𝑉𝑝𝑝  Av saat f=1 kHz
𝑉𝑖𝑛 99,8 𝑚𝑣𝑝𝑝
Maka tegangan cut off yang diperoleh adalah 5,63 𝐴𝑣 = = = 1,03
Vpp. Frekuensi pada generator sinyal akan diatur 𝑉𝑜𝑢𝑡 96,5 𝑚𝑉𝑝𝑝
sedemikian rupa sehingga memperoleh tegangan cut  Av saat frekuensi cut off
off 5, 63 Vpp. Maka diperoleh sinyal output sebagai 𝐴𝑣𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 = 1,03 𝑋 0,707 = 0,72
berikut. Dengan frekuensi cot-off sebesar 135 Hz. 𝑉𝑖𝑛 𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓
𝐴𝑣𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 =
𝑉𝑜𝑢𝑡𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑐𝑢𝑡 − 𝑜𝑓𝑓 = 𝑉𝑖𝑛 𝑐𝑜 𝑋 𝐴𝑣𝑐𝑜
𝑉𝑜𝑢𝑡𝑐𝑜 = 99,8 𝑚𝑉𝑝𝑝 𝑥 0,72 = 71,8 𝑚𝑉𝑝𝑝
Maka tegangan cut off yang diperoleh adalah 71,8
mVpp. Frekuensi pada generator sinyal akan diatur
sedemikian rupa sehingga memperoleh tegangan cut off
71,8 mVpp. Maka diperoleh sinyal output sebagai
berikut. Dengan frekuensi cot-off sebesar 186 Hz.

Setelah frekuensi cout off diperoleh, maka langkah


selanjutnya adalah mengamati resistansi rangkaian
tidak mempengaruhi resistansi input, Rinput nya
konstan.
 Perbandingan percobaan dengan video
pembelajaran

Percobaan I
Percobaan Video
saya pembelajaran
Av 80,2 72
Frekuensi 126,5 Hz 116 Hz
Ri 2 kΩ 2,1 kΩ

Setelah frekuensi cout off diperoleh, maka langkah Percobaan II


selanjutnya adalah mengamati resistansi rangkaian Percobaan Video
dengan menggunakan Rvar pada multisim dengan nilai saya pembelajaran
5 kΩ. tegangan input akan diatur sehinggan menjadi ½ Av 80,3 72
tegangan awal, dengan mengatur atau memutar Rvar.
Frekuensi 135 Hz 121 Hz
Sehingga diperoleh resistansi sebesar 1,5 kΩ.
Tabel 3. Hasil pengamatan percobaan III Ri 2 kΩ 2,062 kΩ
Hasil
Av 1,03
Frekuensi cut-off 186 Hz Percobaan III
Ri 1,5 kΩ Percobaan Video
Rangkaian umpan balik merupakan rangkaian penguat saya pembelajaran
sinyal. Dengan system umpan balik dapat memeperkecil Av 1,03 66
noise pada rangkaian sinyal penguat, pada penguat Frekuensi 186 Hz 269 Hz
umpan balik komponen yang digunakan adalah
Ri 1,5 kΩ 0,771 kΩ
resistors, kapasitor, IC, transistor, op-amp. Dari tabel
pengamatan yang diperoleh dapat diamati respon
frekuensi nya. Pada rangkaian tanpa umpan balik
diperoleh frekuensi cut-off sebesar 126, 5 Hz. Pada V. Simpulan
rangkaian umpan balik 1 frekunsi yang diperoleh 135 Setelah melakukan percobaan, maka dapat say
Hz dan pada rangkaian umpan balik 2 frekuensi yang simpulkan bahwa:
diperoleh sebesar 186 Hz. Dapat dilihat dari masing-  Prinsip umpan balik pada rangkaian adalah
msing frekuensi rangkaian bahwa respon frekuensi frekuensi tergantug pada besar teganagn cut off
berbeda-beda. Yang paling respon adalah rangkaian nya.semakin besar tegangan cut off maka frekuensi
umpan balik 2, maka penguatan yang diperoleh juga yang dibutuhkan akan minimum, sebaliknya jika
semakin kecil dan meminimalisir noise pada rangkaian. tegangan cut-off minimum maka frekuensi yang
Jika frekuensi nya besar maka resistansi input yang dibutuhkan maksimum, pada rangkaian frekuensi
diperoleh juga akan semakin kecil. Maka untuk juga mempengaruhi resistansi dimana nilai
rangkaian penguat transistor frekuensi mempengaruhi resistansi akan semakin kecil jika frenkuensi nya
resistansi input pada rangkaian. maksimum.
Pada system umpan balik komponen yang paling baik  Pada rangkaian orde satu filter frekuensi rendah ,
digunakan adalah transistor karena pada penguat nilai frekuensi yang dibutuhkan minimum
transistor Penguat transistor dapat diberikan umpan sedangkan pada filter frekuensi tinggi nilai
balik untuk memperoleh keuntungan perilaku rangkaian frekuensi cut –off maksimum
dengan umpan balik, seperti pada bandwidth dan  Pada rangkaian penguat transistor umpan balik,
resistansi input dan output. Pengambilan sampel dari dapat dengan menambah kapasitor bypass pada
output dapat dilakukan dengan menggunakan resistor, rangkaian agar penguatn yang diperoleh
baik secara seri untuk memberikan umpan balik maksimum, karena komponen yang dapat
tegangan, maupun dengan paralel untuk memberikan mempengaruhi suatu rangkaian penguat adalah
umpan balik arus. kapasitor dan resistor dengan bentuk rangkaian
Pada penguat amplifier umpan balik, respon frekuensi high pass filter, agar bandwidth yang diperoleh
yang paling baik pada keadaan loop terbuka. Baik high maksimum.
pass filter dan low pass filter. Pada op-amp frekuensi
 Pada rangkaian penguat transistor umpan balik, jika
nilai frekunsi maksimum maka teganagn cut off 4. https://abdulelektro.blogspot.com/2019/07/sist
akan minimum dan sebaliknya. em-kontrol-umpan-balik-feedback.html
 Resistansi input pada ragkaian dipengaruhi respon
frekuensi. Jika semakin besar frekunsi maka
resistansi input semakin kecil dan sebaliknya.
 Pada percobaan 1 dan percobaan 2 nilai resistansi
yang diperoleh adalah sama.

VI. Referensi
1. A.S, Sedra et,al.Microelectronic circuit 5th Ed.
Oxford University Press, New York:2004.
2. Modul praktikum elektronika III
3. Buku teknik elktronika Terbitan
PPPTK/VEDC Malang
VII. Lampiran

gambar 16 rangkaian tanpa umpan balik

gambar 17 rangkaian umpan balik 1


gambar 18 rangkaian umpan balik 2

Anda mungkin juga menyukai