Anda di halaman 1dari 20

PENERAPAN TRANSISTOR

NAMA : RASMIN
NPM : 1940302006
PENGERTIAN TRANSISTOR

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya
(BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
FUNGSI TRANSISTOR PADA
RANGKAIAN ELEKTRONIKA

Fungsi Transistor pada rangkaian elektronika variasinya sangatlah banyak. Namun


pada dasarnya ada beberapa fungsi utama yang terdapat pada transistor, yaitu fungsi
transistor sebagai saklar, sebagai penguat, sebagai gerbang logika, dan sebagai
pembangkit osilator.
1. Fungsi transistor sebagai saklar
Fungsi transistor yang pertama adalah sebagai saklar elektronik. Berbeda dengan prinsip
kerja saklar sederhana dan saklar elektromekanik pada relay, saklar elektronik pada transistor
dikontrol secara elektrik yang dapat dikondisikan tanpa adanya komponen mekanik yang
bekerja.
Penerapan Transistor sebagai saklar LED

Transistor juga bias kita gunakan sebagai saklar untuk LED. Mengapa demikian?
LED terkadang perlu kita pasang secara parallel pada kondisi dan desain tertentu.
Misalnya kita buat pada rangkaian Running LED ( Running Text ) yang
membutuhkan LED yang banyak. Sehingga jika kita menyalakan LED langsung
dari kaki Arduino atau controller lain nya maka LED tidak akan menyala. Untuk itu
perlu di buat rangkaian Transistor sebagai Saklar nya atau sebagai penguat
Tegangan dan Arus. Rangkaian nya dapat kita lihat di bawah ini.
Penerapan Transistor sebagai saklar LED

Ketika ada tegangan dari Arduino atau mikrokontroller lain ( logika High ) maka
LED akan menyala. Namun jika Dari pin Arduino nya Logika Low atau tidak ada
tegangan ( GND ) maka LED tidak akan menyala. Cara kerja rangkaian di atas
terlihat jelas bahwa transistor juga dapat berfungsi sebagai saklar untuk LED.
2. Fungsi transistor sebagai Penguat (amplifier)

Fungsi lain dari transistor yang paling umum adalah sebagai penguat atau amplifier.
Apakah itu penguat audio, penguat radio frekuensi (RF), penguat arus, dan lain
sebagainya dapat dilakukan dengan komponen transistor.
Pada pengaplikasian fungsi transistor sebagai penguat, ada beberapa konfigurasi
rangkaian yang digunakan, antara lain pengikut basis (common basis), pengikut
kolektor (common collector), dan pengikut emitor (common emitor).
Penerapan transistor sebagai Penguat (amplifier)

Diagram Rangkaian Penguat Common Emitor (CE)


Pada dasarnya, pengaturan biasing dapat dibangun dengan
dua transistor seperti jaringan pembagi potensial di seluruh
supply tegangan. Ini memberikan tegangan bias ke transistor
dengan titik tengahnya. Jenis bias ini terutama digunakan
dalam desain rangkaian penguat transistor bipolar.
Penerapan transistor sebagai Penguat (amplifier)

Dalam bias semacam ini, transistor akan mengurangi faktor efek penguatan arus 'β' dengan menahan bias dasar
pada tahap tegangan tetap konstan & memungkinkan stabilitas yang tepat. Vb (tegangan dasar) dapat diukur
dengan jaringan pembagi potensial.

Di rangkaian di atas, seluruh resistansi akan sama dengan jumlah dua resistor seperti R1 & R2. Level tegangan
yang dihasilkan pada persimpangan dua resistor akan menahan tegangan basis konstan pada tegangan supply.

Rumus berikut adalah aturan pembagi tegangan sederhana, dan digunakan untuk mengukur tegangan referensi.

Vb = (Vcc.R2)/(R1 + R2)

Tegangan supply yang sama juga menentukan arus kolektor terbaik, karena transistor diaktifkan yang berada
dalam mode saturasi.
3. Fungsi transistor sebagai gerbang logika

Gerbang logika merupakan rangkaian paling dasae dari sebuah rangkaian


digital. Sebuah IC yang terdapat pada beberapa komponen komputer seperti
pada RAM, CPU, dan peripheral yang terdapat didalamnya sebagian besar
adalah terdiri dari jutaan gerbang logika. Rangkaian gerbang logika ini pada
dasarnya dibuat dengan menggunakan transistor. Sehingga peran transistor
pada rangkaian gerbang logika tidak dapat dipisahkan.

Ada beberapa konfigurasi gerbang logika yang ada para teknik digital,
antara lain gerbang AND, gerbang NAND, gerbang NOR, gerbang, OR,
gerbang NOT dan lain sebagaiya. Berikut ini adalah contoh fungsi transistor
pada rangkaian gerbang logika NAND.
Penerapan transistor sebagai gerbang logika

Cara kerja transistor sebagai gerbang NAND cukup sederhana, dioda led merupakan
indikator yang akan menunjukan kondisi dari rangkaian ini. Ketika dioda LED menyala,
makan kondisi output dari rangkaian transistor adalah sama dengan 1, dan sebaliknya.
Penerapan transistor sebagai gerbang
logika
Misalnya pada saat salah satu IN 1 atau IN2 berkondisi 1, katakanlah
IN1 berkondisi 1 dan IN2 berkondisi 0. Dalam hal ini kondisi 1 yang
dimaksud adalah tegangan yang mendekati nilai 5V, maka transistor
akan bersaturasi sehingga arus dari kaki kolektor transistor T1 akan
mengalir melalui emitor, sehingga dioda LED akan menyala. Secara
umum fungsi transistor sebagai gerbang logika pada dasarnya tidak
jauh berbeda dengan fungsinya sebagai saklar, hanya saja lebih
kompleks.
4. Fungsi transistor sebagai pembangkit sinyal (osilator)

Osilator merupakan rangkaian elektronika yang dapat menghasilkan sinyal dengan


amplitudo dan frekuensi tertentu. Pada dasarnya prinsip pembangkitan getaran
frekuensi digunakan komponen L-R-C, yakni perpaduan antara induktor, resistor dan
kapasitor sehingga menghasilkan resonansi tertentu. Namun agar frekuensi dapat
dibangkitkan, LRC saja tidaklah cukup, diperlukan sebuah komponen aktif transistor.
Kegunaan osilator pada rangkaian elektronika sangatlah beragam tergantung
frekuensi peruntukannya, antara lain untuk keperluan radio, audio, bahkan power
supply switching digunakan osilator.
Penerapan transistor sebagai pembangkit
sinyal (osilator)
ebuah Rangkaian Osilator sederhana terdiri dari Dua bagian utama, yaitu Penguat (Amplifier) dan
Umpan Balik (Feedback). Berikut ini Blok Diagram dasar sebuah Rangkaian Osilator.
Penerapan transistor sebagai pembangkit sinyal
(osilator)

Pada dasarnya, Osilator menggunakan sinyal kecil atau desahan kecil


yang berasal dari Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier
diberikan arus listrik, desah kecil akan terjadi, desah kecil tersebut
kemudian diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi penguatan sinyal,
jika keluaran (output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik
(masukan) tersebut, maka Osilasi akan terjadi.
5. Fungsi Transistor sebagai penguat audio
Dalam dunia audio terutama pada rangkaian power amplifier analog maupun digital, fungsi
transistor masih diandalkan terutama untuk menghasilkan output audio berdaya tinggi. Hal ini
dikarenakan banyaknya tipe transistor khusus yang memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan
dengan penguat audio yang tidak menggunakan transistor. Seperti dalam hal daya, disipasi
panas, dan kemampuan menguatkan arus yang diatas rata-rata.
6. Fungsi Transistor sebagai penguat arus pada transistor BJT
NPN

Salah satu fungsi transistor pada rangkaian elektronika terutama pada penguatan arus, bisa di
ilustrasikan dalam rangkaian berikut:
6. Fungsi Transistor sebagai penguat arus pada transistor BJT NPN

besar arus yang melewati kolektor pada kaki terminal transistor NPN ini (IC) adalah sebanding
dengan arus yang melewati kaki terminal basis (IB), dan arus yang lebih kecil di kaki basis mengatur
arus yang lebih besar melewati kaki emitor, sehingga menghasilkan penguatan arus di kaki emitor,
analoginya, arus di kaki basis seperti kran yang mengatur arus yang akan melewati kaki emitor, arus
yang mengalir dari basis bisa kita atur atau ubah misalnya dengan menambahkan resistor sehingga
arus dari kaki basis bisa lebih bervariasi dan ini akan menghasilkan sinyal atau arus keluaran yang
berubah menjadi sinyal atau penguatan sinyal pada kaki emitor.
7. Fungsi Transistor sebagai penguat arus pada transistor
BJT PNP

Transistor sebagai penguat arus pada transistor BJT PNP tidak berbeda jauh dengan
contoh pada transistor BJT NPN sebelumnya, contoh analoginya pada pada gambar
berikut.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai