Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

LABORATORIUM PENGUKURAN LISTRIK ANALOG


KARAKTERISTIK DIODA ZENER

OLEH :
KELOMPOK 6
NAMA : MUH. ASNAN HABIB
NIM : 32119018
KELAS : 1A D3 TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia kelistrikan dikenal sebuah komponent yang disebut dioda.
Dioda adalah suatu komponent yang di anggap penting keberadaannya,
sehingga wajib untuk di ketahui oleh praktikan
Materi dioda ini adalah elemen dasar suatu tahap analisis, karena dioda akan
terus di gunakan dalam dunia kerja nanti dan dioda itu sendiri telah di uji
dengan cermat oleh parah ahli agar memudahkan dalam pengambilan
keputusan.
Dengan tujuan membuat praktikan dengan mudah menganalisis suatu
rangkaian, maka materi dioda ini sangatlah diperlukan. Dengan mengetahui
materi dioda ini tersebut diharapkan pratikan mampu mengetahui dasar suatu
dioda.

1.2 Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengukur karakteristik v-i diode zener dengan menggunakan osiloskop
2. Menetukan tegangan zener, Vz
3. Menghitung resistansi dinamis, rz
4. Membangun rangkaian untuk pengukuran resistansidinamis diode zener
5. Membangun rangkaian stabilisasi tegangan menggunakan diode zener
6. Mengukur pengaruh diode zener pada tegangan terhadap perubahan
tegangan sumber
7. Mengukur pengaruh diode zener pada tegangan beban terhadap perubahan
arus beban

2
BAB II

TEORI DASAR
Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang memiliki sisi exsklusif pada
daerah breakdownnya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai stabilizer atau
pembatas tegangan. Struktur dioda zener hampir sama dengan dioda pada
umumnya, hanya konsentrasi doping saja yang berbeda. Kurva karakteristik
dioda zener juga sama seperti dioda pada umumnya, namun pada daerah
breakdown dimana pada saat bias mundur mencapai tegangan breakdown maka
arus dioda naik dengan cepat seperti pada gambar karakteristik dioda zener
dibawah. Daerah breakdown inilah yang menjadi referensi untuk penerapan dari
dioda zener.Sedangkan pada dioda biasa daerah breakdown merupakan daerah
kritis yang harus dihindari dan tidak diperbolehkan pemberian tegangan mundur
sampai pada daerah breakdown, karena bisa merusak dioda biasa.

Gambar kurva karakteristik diode zener

Gambar 2.1 kurva dioda zener

3
Titik breakdown dari suatu dioda zener dapat dikontrol dengan memvariasi
konsentrasi doping. Konsentrasi doping yang tinggi, akan meningkatkan jumlah
pengotoran sehingga tegangan zenernya (Vz) akan kecil. Demikian juga sebaliknya,
dengan konsentrasi doping yang rendah diperoleh Vz yang tinggi. Pada umumnya
dioda zener dipasaran tersedia mulai dari Vz 1,8 V sampai 200 V, dengan
kemampuan daya dari ¼ hingga 50 W.
Penerapan dioda zener yang paling penting adalah sebagai regulator atau
stabilizer tegangan (voltage regulator). Rangkaian dasar stabilizer tegangan
menggunakan dioda zener dapat dilihat pada gambar dibawah. Agar rangkaian ini
dapat berfungsi dengan baik sebagai stabilizer tegangan, maka dioda zener harus
bekerja pada daerah breakdown. Yaitu dengan memberikan tegangan sumber (Vi)
harus lebih besar dari tegangan dioda zener (Vz).

Rangkaian dasar stabilizer dengan dioda zener

Pada dioda zener terdapat nilai Izm (Arus zener maksimum) yang telah ditentukan
oleh pabrik dan arus zener tidak boleh melebihi Izm tersebut, karena akan
mengakibatkan kerusakan pada dioda zener. RS adalah hambatan yang berfungsi
sebagai pembatas arus untuk rangkaian stabilizer tegangan. Apabila tegangan Vi lebih
tinggi dari Vz dan RL lebih besar dari RL minimum maka fungsi dari stabilizer
tegangan pada dioda zener dapat bekerja, oleh karena itu RL harus lebih besar dari
RLmin. RLmin dapat ditentukan pada saat VL = Vz sebagai berikut.

4
Rs .Vz
RLmin=
Vi−Vz
Nilai RLmin ini akan menjamin dioda zener bekerja secara konsisten. Bila zener
sudah bekerja, berarti VL = Vz = konstan, dan dengan menganggap Vi tetap maka
turun tegangan pada RS (VR) juga tetap, yaitu :
V r =V i−V z
Sehingga arus yang mengalir pada RS dapat diketahui dengan :
Vr
IR❑ =
Rs
Dan arus yang mengalir pada dioda zener dapat ditentukan dengan :
I z =IR−IL
Arus pada dioda zener (Iz) tidak boleh melebihi nilai Izm yang telah ditentukan
pabrik, untuk membatasi arus zener ini dapat mengatur nilai RS dengan rumusan
diatas.

5
BAB III

ALAT DAN BAHAN


A. Alat dan Bahan
Tabel 3.1 Alat Dan Bahan
No Nama Jumlah Satuan

Dioda Zener, 4.7 V/0.25 W


1 1 Buah

Dioda Zener, 6.8 V/0.25 W


2 1 Buah

Dioda Zener, 10 V/0.25 W


3 1 Buah

Resistor 220 Ω
4 1 Buah

Resistor 330 Ω
5 1 Buah

Rsesitor 100 Ω
6 1 Buah

Resistor 1KΩ
7 1 Buah

Potensiometer 1 KΩ
8 1 Buah

Kapasitor elektrolit 1 µF/35 V


9 1 Buah

Dioda penyearah
10 1 Buah

Multimeter
11 3 Buah

Osiloskop 2 Chanel
12 1 Buah

Generatoe sinyal
13 1 Buah

6
Sumber tegangan AC variable 0-
14 15 V 1 Buah

Sumber tegangan DC variable


15 1 Buah

B. Gambar rangkaian percobaan

Ch1/X

Ϭ– ϭϱ V
R1kё

iz
GND1

Vz

0 Ch2/Y

Gambar 3.1 Percobaan Karakteristik Dioda Zener

A
R5
D1 D2 R3
Ϭ– ϭϱ V

C2 V1 Z3 V2
0V
R4
D3 D4

Gambar 3.2 Percobaan Dioda Zener untuk Penyetabil

C. Prosedur percobaan
1 Membuat rangkaian seperti gambar 4.1, gunakan dioda zener 4,7 V
2 Menghidupkan osiloskop pada operasi X-Y/DC.

7
3 Menaikkan tegangan sumber secara perlahan-lahan sampai maksimum.
4 Menggambar grafik karakteristik v-i dioda zener 4,7 V tersebut, disertai skala
arus dan tegangan.
5 menganalisis karakteristik vz-iz yang didapat dan tentukan tegangan zener
(Vz) dan resistansi dinamisnya (rz)
6 Mengerjakan langkah 2 sampai dengan 5 untuk dioda zener 6,8 V
7 Mengerjakan langkah 2 sampai dengan 5 untuk dioda zener 10 V
8 Membuat rangkaian seperti gambar 4.2
9 Mengukur tegangan VL sebagai fungsi Vs untuk beban minimum (p =
maksimum) dan untuk beban maksimum (p = minimum)
10 Mencatat pengukuran tegangan VL pada data sementara
11 Mengukur tegangan VL sebagai fungsi IL untuk Vs konstan (12 V dan 10 V)
12 Mencatat hasil pengukuran tegangan VL pada data sementara

D. Analisa Perhitungan
Dalam analisa perhitungan, untuk rumusresistansi dinamis dapat dilihat pada
rumus (1). Adapun rumus lain yang digunakan adalah, sebagai berikut :

1) Tegangan puncak ke puncak (Vpp)


Vpp= div (vertikal) x BU
2) Resistansi Dinamis
V¿
Rz = ( – 1¿ R2
Vr2
3) Hukum Ohm
V=IxR
4) Pembagi tegangan
R1
V 1= E
R1 + R2
5) Persentase kesalahan

8
Perhitungan−Pengukuran
Error ( % )= 100 %
Perhitungan

9
BAB IV

DATA DAN HASIL PERCOBAAN

1. Gambar Karakteristik Dioda Zener


a. Dioda Zener 4,7 V

Gambar 4.1 Karakteristik Dioda Zener 4,7

10
b. Dioda Zener 6 V

Gambar 4.2 Karakteristik Dioda Zener 6 V

c. Dioda zener 10 V

11
Gambar 4.3 karakteristik dioda zener 10 V

Tabel 4.1 hasil pengukuran potensiomax dan min pada dioda

Vs VL (Volt)
(Volt) Potensio Max Potensio Min
2 2,9 1,06
4 7,4 2,7
6 11,9 4,2
7 13,8 4,7
8 17,3 4,8
10 19,7 4,9
12 20 5
13 20,5 5
14 20,7 5
15 20,7 5

Tabel 4.2 hasil pengukuran tegangan L (VL) dengan batas ukur


IL VL (Volt)
(mA) Vs=12 V Vs=10 V
4 6,9 6,8
6 6,9 6,8
8 6,9 6,8
12 6,8 6,7
14 6,8 6,7
16 6,8 6,7
18 6,8 6,7
20 6,8 6,6

BAB V
PEMBAHASAN

A. Perhitungan secara Teori

12
1. Perhitungan Teori Karakteristik Dioda Zener
a. Dioda zener 4,7 V

Untuk mengetahui batas tegangan mengalami break down, bila diketahui

v
=2 v dan 5 div dapat dihitung degan cara sebagai berikut:
¿
v
5 div x 2 = 10 V
¿

b. Dioda zener 10 v

Untuk mengetahui batas tegangan mengalami break down, bila diketahui

v
=5 v dan 2 div dapat dihitung degan cara sebagai berikut:
¿
2 div x 5 v = 10 V
¿

2. Perhitungan teori dioda zener sebagai stabilizer


1. Beban berubah
1. Perhitungan VLPada Potensio Max
Untuk menghitung nilai VL pada saat nilai resistor maksimum
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Apabila diketahui R1 =
220 Ω, R2 = 330 Ω ,Rmax = 1000 Ω , VS = 2 maka dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut :

+
220 ё
330 ё
Vs
6,8 V
1 kё

-
R L=R max + R2
R L=1000+ 330
R L=1330Ω

13
RL
V L= ×VS
R L + R1

1330
V L= ×2
1330+220

1330
V L= ×2
1550

V L=0,86× 2

V L=1,72 V

Untuk menghitung VL pada sumber yang berbeda dapat


digunakan rumus dan cara seperti diatas, adapun hasil perhitungannya
dapat diihat pada tabel 5.3

Tabel 5.1 Perhitungan VL Pada Potensio Max


Vs VL (Volt)
(Volt) Potensio Max
2 1,72
4 3,44
6 5,16
7 6,02
8 6,88
10 8,6
12 10,32
13 11,18
14 12,04
15 12,9

2. Perhitungan VLPada Potensio Minimum


Untuk menghitung nilai VL pada saat nilai resistor minimum
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Apabila diketahui R1 =
220 Ω, R2 = 330 Ω ,Rmin = 0 Ω , VS = 2 maka dapat dihitung dengan
cara sebagai berikut :

14
+
220 ё
330 ё
Vs
6,8 V

-
R L=R min + R2
R L=0+330
R L=330Ω

RL
V L= ×VS
R L + R1

330
V L= ×2
330+220

330
V L= ×2
550

V L=0,6× 2

V L=1,2 V

Untuk menghitung VL pada sumber yang berbeda dapat


digunakan rumus dan cara seperti diatas, adapun hasil perhitungannya
dapat diihat pada tabel 5.4

Tabel 5.2 Perhitungan VL Pada Potensio Min

15
Vs VL (Volt)
(Volt) Potensio Min
2 1,2
4 2,4
6 3,6
7 4,2
8 4,8
10 6
12 7,2
13 7,8
14 8,4
15 9

2. Suplai Berubah
1. VL dengan sumber 12 V
Untuk menghitung VL pada saat tegangan sumber 12 V, I = 6
mA, R1 = 220 Ω, R2 = 330Ω dan VZ = 6,8 maka dapat dicari dengan
menggunakan cara sebagai berikut :

+
220 ё
330 ё
Vs
6,8 V
1 kё

VTH = VDZ = 6,8 V

RL
VTH = .VS
RL+ R
VTH (RL + R) = RL . V S
RL (VS – VTH) = R . VTH
V TH
RL = .R
V S −V TH

16
6,8
RL min = . 220
12−6,8
RL min = 287,69 Ω
Tahanan minimum adalah jumlah nilai tahanan minimum yang
harus dipenuhi agar dioda dapat ON. Karena jumlah tahanan
pada rangkaian itu melebihi nilai tahanan minimum maka
dioda dapat bekerja.
 Untuk IL = 4 mA pada VS = 12 V
V DZ
RL =
IL
6,8V
=
4 mA
= 1700 Ω
 Adapun VL untuk IL= 4 mA dan RL=1700 Ω
VL = IL × R L
= 4 mA × 1700 Ω
= 6,8 V
Untuk menghitung VL pada sumber yang berbeda dapat
digunakan rumus dan cara seperti diatas, adapun hasil perhitungannya
dapat diihat pada tabel 5.5

Tabel 5.3 Perhitungan VL Pada VS= 12 V

IL VL (Volt)
(Volt) VS= 12 V
0 0
4 6,8
6 6,8
8 6,8
10 6,8
12 6,8
14 6,8
16 6,8
18 6,8

17
20 6,8

2. VL dengan sumber 10 V
Untuk menghitung VL pada saat tegangan sumber 10 V, dapat
dicari dengan menggunakan cara seperti di atas, yaitu saat tegangan
sumber 12 V. Adapun RL minimalnya adalah 467,5 Ω.. Adapun hasil
perhitungannya dapat diihat pada tabel 5.6

Tabel 5.4 Perhitungan VL Pada VS= 10 V


IL VL (Volt)
(Volt) VS= 12 V
0 0
4 6,8
6 6,8
8 6,8
10 6,8
12 6,8
14 6,8
16 6,8
18 6,8
20 6,8

B. Perbandingan Teori dan Praktek

 Persentase Kesalahan (Error)


Perhitungan persentase error diambil salah satu sampel pada percobaan I,
yaitu sebagai berikut:
Perhitungan−Pengukuran
error (%)= ×100 %
perhitungan
4,7−10
error (%)= × 100 %
4,7
¿−112,76 %

18
Untukperhitunganerrorselanjutnyadapatdilakukandengancaradanrumus
yang sama seperti diatas, begitupun dengan persentase error pada percobaan I,
II, dan III.

1. Karakteristik diode Zener


a. Dioda Zener 4,7 V
Tabel Perbandingan Teori, Praktek dan Error untuk karakteristik dioda zener
4,7 V dapat dilihat pada tabel 5.7

Tabel 5.5 Perbandingan teori, praktek dan error KarakteristikDioda Zener 4,7
V
Tegangan Break Down Dioda Zener 4,7 V

Teori (V) Praktek (V) Error (%)

10 10 0%

b. Dioda Zener 10 V

Tabel Perbandingan Teori, Praktek dan Error untuk karakteristik diode


zener10 V dapat dilihat pada tabel 5.8

Tabel 5.6 Perbandingan teori, praktek dan error KarakteristikDioda Zener 10


V
Tegangan Break Down Dioda Zener 4,7 V

Teori (V) Praktek (V) Error (%)

10 10 0%

Dioda Zener Sebagai Stabilizer

19
a. Beban Berubah

Tabel 5.7 Perbandingan teori, praktek dan error Beban Berubah


Vs VL (Volt)
(Volt) Potensio Max Potensio Min
Teori Praktik Error Teori Praktik Error
(%) (%)
2 1,72 2,9 -68,60% 1,2 1,06 11,66
%
4 3,44 7,4 - 2,4 2,7 -12,5%
115,11
%
6 5,16 11,9 - 3,6 4,2 -
130,62 16,66
% %
7 6,02 13,8 - 4,2 4,7 2,08%
129,23
%
8 6,88 17,3 - 4,8 4,8 0%
151,45
%
10 8,6 19,7 - 6 4,9 18,33
122,09 %
%
12 10,32 20 -93,79% 7,2 5 30,55
%
13 11,18 20.7 -85,15% 7,8 5 35,89
%
14 12,04 20,5 -70,26% 8,4 5 40,47
%
15 12,9 20,7 -60,46% 9 5 44,44
%

b. Suplai Berubah

Tabel 5.8 Perbandingan teori, praktek dan error Suplai Berubah

20
IL VL (Volt)
(mA) Vs=12 V Vs=10 V
Teori Praktik Error Teori Praktik Error
(%) (%)
2 0 0 0 0 0 0%
4 6,8 6,9 0,1% 6,8 6,8 0 %
6 6,8 6,9  0,1% 6,8 6,8  0%
7 6,8 6,8  0% 6,8 6,7  0,1%
8 6,8 6,8  0% 6,8 6,7  0,1%
10 6,8 6,8  0% 6,8 6,7  1,47
%
12 6,8 6,8  0% 6,8 6,7  1,47
%
13 6,8 6,8  0% 6,8 6,7  1,47
%
14 6,8 6,8  0% 6,8 6,7  1,47
%
15 6,8 6,8  0% 6,8 6,7  2,94
%

21
C. Analisa hasil praktikum
 Karakteristik dioda zener

berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa batas tegangan breakdown


pada dioda zener 4,7V yaitu secara praktek adalah 10 adapun secara
teori adalah 10V. Dari hasil tersebut didapat presentase eror sebesar 0%
dan dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa batas tegangan breakdown pada
dioda zener 10V sama secara teori dan prakteknya yaitu 10V, hasil ini
menunjukkan bahwa dioda tersebut masih bagus untuk digunakan.

 Dioda zener sebagai stabilizer

Untuk percobaan dioda zener 6,8/0,25w sebagai stabilizer dengan beban


berubah hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.7 dari tabel tersebut dapat
diketahui bahwa nilai tersebut pada potensiomax adalah pada Vs=15V
yaitu dengan secara praktek VL=20,7V dan secara teori Vc=12,9 dengan
presentase erorr -60,46% begitupun untuk potensiomin nilai terbesarnya
pasa Vs = 15 yaitu secara teori = 9 dan secara praktek VL = 5 dengan
presentase kesalahan 44,44%. dari data hasil percbaan dapat diketahui
bahwa pada saat VL lebih kecil dari Vz maka arus VL nilainya belum
konstan masih lebih kecil dari nilai dioda zener. dimana V dioda zener
6,8V apabila tegangan pada VL sama dengan nilai tegangan dioda zener,
maka tegangannya sudah sama atau dengan kata lain sudah stabil.

22
BAB VII

PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Dengan selesainya penulisan laporan ini dapat diambil kesimpulan


beberapa hal yang berkaitan dengan praktikum Karakteristik Dioda Zener
sebagai berikut:
1. Dioda semikonduktor merupakan dioda yang bekerja pada daerah dadal
(Break Down). Dioda zener dapat digunakan untuk menghasilkan kestabilan
tegangan dari suatu sumber yang tidak stabil. Dioda zener akan berada pada
posisi Break Down ketika ada tegangan yang melebihi tegangan dioda zener.
2. Dioda zener yang diberikan bias mundur tetap dapat mengalirkan arus jika
diberikan tegangan yang lebih besar dari suatu nilai tertentu yang disebut
dengan tegangan zener. Dioda zener memiliki karakteristik menyalurkan arus
listrik mengalir kearah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan
malampaui batas (tegangan zener) atau biasa disebut juga dengan “Break
Down Voltage”.
3. Karakteristik V-I dioda zener dengan menggunakan osiloskop dapat dihitung
melalui pengukuran resistansi dinamis.
4. Tegangan zener atau Vr2 dapat di peroleh melalui hasil perhitungan jumlah div
gelombang secara vertikal di kali dengan batas ukur volt/div yang digunakan
pada osiloskop.
Vin
5. RZ dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan RZ = ( −1) R2
Vr 2
6. Dioda Zener akan mengalami perubahan keadaan ketika nilai VTH > VDZ =
dioda ON, dan sebaliknya jika V L < VDZ = dioda OFF. Dan prinsip ini
digunakan pada kedua percobaan yaitu ketika mengalami perubahan tegangan

23
sumber dan arus beban yaitu dengan persamaan VL = IL × RL , dimana RL =

V DZ
IL

1.2 Saran
Setelah melakukan praktek laboratorium pengukuran listrik dasar, maka
praktikan ingin menyampaikan beberapa hal yang kiranya dapat menjadi
perhatian oleh praktikan dan dosen pembimbing :
1. Praktikan diharapkan mengikuti prosedur dalam merangkai dan mengukur
komponen listrik, agar terhindar dari bahaya dan juga resiko kerusakan pada
alat praktikum. Praktikan juga diharapkan membaca materi sebelum
memasuki laboratorium agar memiliki dasar untuk melakukan pengukuran.
2. Dosen pembimbing di harapkan lebih memperhatikan praktikannya agar tidak
terjadi kesalahan yang dapat membahayakan praktikan dan juga dapat
membantu menghindari kerusakan pada alat ukur.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Boylestad, Robert L. 2003. Introductory Circuit Analysis, 10th Edition. USA:

Prentice Hall (dikutip 16 Agustus 2020)

2. ------- . 2016. Jobsheet Laboratorium Pengukuran Dasar. Makassar:

Politeknik Negeri Ujung Pandang (dikutip 15 Agustus 2020)

3. http://id.wikihow.com/Menghitung-Hambatan-Seri-dan-Paralel

(diakses 16 Agustus 2020)

4. http://www.elektronika123.com/rangkaian-paralel/

(diakses 16 Agustus 2020)

5. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rangkaian-seri-dan-paralel

(diakses 16 Agustus 2020)

6. http://fis15anovitaaprilani.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikum-dioda-

zener.html

25

Anda mungkin juga menyukai