OLEH :
KELOMPOK 6
NAMA : MUH. ASNAN HABIB
NIM : 32119018
KELAS : 1A D3 TEKNIK LISTRIK
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengukur karakteristik v-i diode zener dengan menggunakan osiloskop
2. Menetukan tegangan zener, Vz
3. Menghitung resistansi dinamis, rz
4. Membangun rangkaian untuk pengukuran resistansidinamis diode zener
5. Membangun rangkaian stabilisasi tegangan menggunakan diode zener
6. Mengukur pengaruh diode zener pada tegangan terhadap perubahan
tegangan sumber
7. Mengukur pengaruh diode zener pada tegangan beban terhadap perubahan
arus beban
2
BAB II
TEORI DASAR
Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang memiliki sisi exsklusif pada
daerah breakdownnya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai stabilizer atau
pembatas tegangan. Struktur dioda zener hampir sama dengan dioda pada
umumnya, hanya konsentrasi doping saja yang berbeda. Kurva karakteristik
dioda zener juga sama seperti dioda pada umumnya, namun pada daerah
breakdown dimana pada saat bias mundur mencapai tegangan breakdown maka
arus dioda naik dengan cepat seperti pada gambar karakteristik dioda zener
dibawah. Daerah breakdown inilah yang menjadi referensi untuk penerapan dari
dioda zener.Sedangkan pada dioda biasa daerah breakdown merupakan daerah
kritis yang harus dihindari dan tidak diperbolehkan pemberian tegangan mundur
sampai pada daerah breakdown, karena bisa merusak dioda biasa.
3
Titik breakdown dari suatu dioda zener dapat dikontrol dengan memvariasi
konsentrasi doping. Konsentrasi doping yang tinggi, akan meningkatkan jumlah
pengotoran sehingga tegangan zenernya (Vz) akan kecil. Demikian juga sebaliknya,
dengan konsentrasi doping yang rendah diperoleh Vz yang tinggi. Pada umumnya
dioda zener dipasaran tersedia mulai dari Vz 1,8 V sampai 200 V, dengan
kemampuan daya dari ¼ hingga 50 W.
Penerapan dioda zener yang paling penting adalah sebagai regulator atau
stabilizer tegangan (voltage regulator). Rangkaian dasar stabilizer tegangan
menggunakan dioda zener dapat dilihat pada gambar dibawah. Agar rangkaian ini
dapat berfungsi dengan baik sebagai stabilizer tegangan, maka dioda zener harus
bekerja pada daerah breakdown. Yaitu dengan memberikan tegangan sumber (Vi)
harus lebih besar dari tegangan dioda zener (Vz).
Pada dioda zener terdapat nilai Izm (Arus zener maksimum) yang telah ditentukan
oleh pabrik dan arus zener tidak boleh melebihi Izm tersebut, karena akan
mengakibatkan kerusakan pada dioda zener. RS adalah hambatan yang berfungsi
sebagai pembatas arus untuk rangkaian stabilizer tegangan. Apabila tegangan Vi lebih
tinggi dari Vz dan RL lebih besar dari RL minimum maka fungsi dari stabilizer
tegangan pada dioda zener dapat bekerja, oleh karena itu RL harus lebih besar dari
RLmin. RLmin dapat ditentukan pada saat VL = Vz sebagai berikut.
4
Rs .Vz
RLmin=
Vi−Vz
Nilai RLmin ini akan menjamin dioda zener bekerja secara konsisten. Bila zener
sudah bekerja, berarti VL = Vz = konstan, dan dengan menganggap Vi tetap maka
turun tegangan pada RS (VR) juga tetap, yaitu :
V r =V i−V z
Sehingga arus yang mengalir pada RS dapat diketahui dengan :
Vr
IR❑ =
Rs
Dan arus yang mengalir pada dioda zener dapat ditentukan dengan :
I z =IR−IL
Arus pada dioda zener (Iz) tidak boleh melebihi nilai Izm yang telah ditentukan
pabrik, untuk membatasi arus zener ini dapat mengatur nilai RS dengan rumusan
diatas.
5
BAB III
Resistor 220 Ω
4 1 Buah
Resistor 330 Ω
5 1 Buah
Rsesitor 100 Ω
6 1 Buah
Resistor 1KΩ
7 1 Buah
Potensiometer 1 KΩ
8 1 Buah
Dioda penyearah
10 1 Buah
Multimeter
11 3 Buah
Osiloskop 2 Chanel
12 1 Buah
Generatoe sinyal
13 1 Buah
6
Sumber tegangan AC variable 0-
14 15 V 1 Buah
Ch1/X
Ϭ– ϭϱ V
R1kё
iz
GND1
Vz
0 Ch2/Y
A
R5
D1 D2 R3
Ϭ– ϭϱ V
C2 V1 Z3 V2
0V
R4
D3 D4
C. Prosedur percobaan
1 Membuat rangkaian seperti gambar 4.1, gunakan dioda zener 4,7 V
2 Menghidupkan osiloskop pada operasi X-Y/DC.
7
3 Menaikkan tegangan sumber secara perlahan-lahan sampai maksimum.
4 Menggambar grafik karakteristik v-i dioda zener 4,7 V tersebut, disertai skala
arus dan tegangan.
5 menganalisis karakteristik vz-iz yang didapat dan tentukan tegangan zener
(Vz) dan resistansi dinamisnya (rz)
6 Mengerjakan langkah 2 sampai dengan 5 untuk dioda zener 6,8 V
7 Mengerjakan langkah 2 sampai dengan 5 untuk dioda zener 10 V
8 Membuat rangkaian seperti gambar 4.2
9 Mengukur tegangan VL sebagai fungsi Vs untuk beban minimum (p =
maksimum) dan untuk beban maksimum (p = minimum)
10 Mencatat pengukuran tegangan VL pada data sementara
11 Mengukur tegangan VL sebagai fungsi IL untuk Vs konstan (12 V dan 10 V)
12 Mencatat hasil pengukuran tegangan VL pada data sementara
D. Analisa Perhitungan
Dalam analisa perhitungan, untuk rumusresistansi dinamis dapat dilihat pada
rumus (1). Adapun rumus lain yang digunakan adalah, sebagai berikut :
8
Perhitungan−Pengukuran
Error ( % )= 100 %
Perhitungan
9
BAB IV
10
b. Dioda Zener 6 V
c. Dioda zener 10 V
11
Gambar 4.3 karakteristik dioda zener 10 V
Vs VL (Volt)
(Volt) Potensio Max Potensio Min
2 2,9 1,06
4 7,4 2,7
6 11,9 4,2
7 13,8 4,7
8 17,3 4,8
10 19,7 4,9
12 20 5
13 20,5 5
14 20,7 5
15 20,7 5
BAB V
PEMBAHASAN
12
1. Perhitungan Teori Karakteristik Dioda Zener
a. Dioda zener 4,7 V
v
=2 v dan 5 div dapat dihitung degan cara sebagai berikut:
¿
v
5 div x 2 = 10 V
¿
b. Dioda zener 10 v
v
=5 v dan 2 div dapat dihitung degan cara sebagai berikut:
¿
2 div x 5 v = 10 V
¿
+
220 ё
330 ё
Vs
6,8 V
1 kё
-
R L=R max + R2
R L=1000+ 330
R L=1330Ω
13
RL
V L= ×VS
R L + R1
1330
V L= ×2
1330+220
1330
V L= ×2
1550
V L=0,86× 2
V L=1,72 V
14
+
220 ё
330 ё
Vs
6,8 V
0ё
-
R L=R min + R2
R L=0+330
R L=330Ω
RL
V L= ×VS
R L + R1
330
V L= ×2
330+220
330
V L= ×2
550
V L=0,6× 2
V L=1,2 V
15
Vs VL (Volt)
(Volt) Potensio Min
2 1,2
4 2,4
6 3,6
7 4,2
8 4,8
10 6
12 7,2
13 7,8
14 8,4
15 9
2. Suplai Berubah
1. VL dengan sumber 12 V
Untuk menghitung VL pada saat tegangan sumber 12 V, I = 6
mA, R1 = 220 Ω, R2 = 330Ω dan VZ = 6,8 maka dapat dicari dengan
menggunakan cara sebagai berikut :
+
220 ё
330 ё
Vs
6,8 V
1 kё
RL
VTH = .VS
RL+ R
VTH (RL + R) = RL . V S
RL (VS – VTH) = R . VTH
V TH
RL = .R
V S −V TH
16
6,8
RL min = . 220
12−6,8
RL min = 287,69 Ω
Tahanan minimum adalah jumlah nilai tahanan minimum yang
harus dipenuhi agar dioda dapat ON. Karena jumlah tahanan
pada rangkaian itu melebihi nilai tahanan minimum maka
dioda dapat bekerja.
Untuk IL = 4 mA pada VS = 12 V
V DZ
RL =
IL
6,8V
=
4 mA
= 1700 Ω
Adapun VL untuk IL= 4 mA dan RL=1700 Ω
VL = IL × R L
= 4 mA × 1700 Ω
= 6,8 V
Untuk menghitung VL pada sumber yang berbeda dapat
digunakan rumus dan cara seperti diatas, adapun hasil perhitungannya
dapat diihat pada tabel 5.5
IL VL (Volt)
(Volt) VS= 12 V
0 0
4 6,8
6 6,8
8 6,8
10 6,8
12 6,8
14 6,8
16 6,8
18 6,8
17
20 6,8
2. VL dengan sumber 10 V
Untuk menghitung VL pada saat tegangan sumber 10 V, dapat
dicari dengan menggunakan cara seperti di atas, yaitu saat tegangan
sumber 12 V. Adapun RL minimalnya adalah 467,5 Ω.. Adapun hasil
perhitungannya dapat diihat pada tabel 5.6
18
Untukperhitunganerrorselanjutnyadapatdilakukandengancaradanrumus
yang sama seperti diatas, begitupun dengan persentase error pada percobaan I,
II, dan III.
Tabel 5.5 Perbandingan teori, praktek dan error KarakteristikDioda Zener 4,7
V
Tegangan Break Down Dioda Zener 4,7 V
10 10 0%
b. Dioda Zener 10 V
10 10 0%
19
a. Beban Berubah
b. Suplai Berubah
20
IL VL (Volt)
(mA) Vs=12 V Vs=10 V
Teori Praktik Error Teori Praktik Error
(%) (%)
2 0 0 0 0 0 0%
4 6,8 6,9 0,1% 6,8 6,8 0 %
6 6,8 6,9 0,1% 6,8 6,8 0%
7 6,8 6,8 0% 6,8 6,7 0,1%
8 6,8 6,8 0% 6,8 6,7 0,1%
10 6,8 6,8 0% 6,8 6,7 1,47
%
12 6,8 6,8 0% 6,8 6,7 1,47
%
13 6,8 6,8 0% 6,8 6,7 1,47
%
14 6,8 6,8 0% 6,8 6,7 1,47
%
15 6,8 6,8 0% 6,8 6,7 2,94
%
21
C. Analisa hasil praktikum
Karakteristik dioda zener
22
BAB VII
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
23
sumber dan arus beban yaitu dengan persamaan VL = IL × RL , dimana RL =
V DZ
IL
1.2 Saran
Setelah melakukan praktek laboratorium pengukuran listrik dasar, maka
praktikan ingin menyampaikan beberapa hal yang kiranya dapat menjadi
perhatian oleh praktikan dan dosen pembimbing :
1. Praktikan diharapkan mengikuti prosedur dalam merangkai dan mengukur
komponen listrik, agar terhindar dari bahaya dan juga resiko kerusakan pada
alat praktikum. Praktikan juga diharapkan membaca materi sebelum
memasuki laboratorium agar memiliki dasar untuk melakukan pengukuran.
2. Dosen pembimbing di harapkan lebih memperhatikan praktikannya agar tidak
terjadi kesalahan yang dapat membahayakan praktikan dan juga dapat
membantu menghindari kerusakan pada alat ukur.
24
DAFTAR PUSTAKA
3. http://id.wikihow.com/Menghitung-Hambatan-Seri-dan-Paralel
4. http://www.elektronika123.com/rangkaian-paralel/
5. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rangkaian-seri-dan-paralel
6. http://fis15anovitaaprilani.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikum-dioda-
zener.html
25