A K A K
P N
Bila Dioda dibias mundur, yaitu tegangan anoda-katoda negatip, maka Dioda hanya
akan mengalirkan arus balik yang sangat kecil, apabila tegangan biasnya terus
diperbesar ia akan mengalami beakdown. Sementara itu bila dioda dibias maju
1
(tegangan anoda-katoda positip), dioda akan mengalikan arus maju. Pada saat tegangan
maju dibawah tegangan ambang, arus yang dialirkan sangat kecil, namun bila tegangan
IS
VBR
IA
IF
VT V
DVF
F
DIF
VAK
ambangnya telah dilewati, arus yang mengalir pada dioda tergantung dari resistansi yang
dipasang pada dioda. Karakteristik Dioda ini dapat ditunjukkan pada gambar 2.
IF
V
Resistansi dinamis, rd F
()
= IF
VR ()
Resistansi reverse, RR IS
=
2
2.2. Dioda zener adalah dioda yang dioperasikan pada daerah bias mundur. Pada kondisi
bias mundur, dan tegangan bias mundurnya telah mencapai tegangan breakdown,
dioda ini tidak akan mengalami kerusakan selama arus yang mengalir tidak
menyebabkan disipasi daya yang berlebihan. Dengan memanfaatkan tegangan
breakdown yang
3
umumnya dikenal sebagai tegangan zener, dioda ini umumnya digunakan sebagai
penstabil tegangan. Simbol dioda zener ditunjukkan pada gambar 3.
A K
Beberapa parameter penting dari dioda ini dapat ditentukan dari karakteristiknya.
Karakteristik dioda zener mirip dengan dioda pada umumnya. Namun pada dioda
zener tegangan dadalnya lebih kecil, juga kemampuan arusnya lebih kecil dari dioda
penyearah. Karakteristik dioda zener ditunjukkan pada gambar 4.
IA
VZ
IZK VAK
DIZ
DVZ IZT
4
Resistansi zener dapat ditentuka berdasarkan pngukuran dan dihitung dengan
rumus: rz Vi
V 1R ().
n 2
R2
5
4.3. Buat rangkaian seperti pada Gambar 6, kemudian lakukan pengukuran IF dan VF dari
dioda germanium dan masukkan hasilnya pada Tabel 1.
I
1K
0-40V VR VF Ge/Si
4.4. Ulangi langkah 4.3 dengan mengubah polaritas dioda untuk mengukur IR dan VR dan
masukkan hasilnya pada Tabel 1. Pindahkan posisi voltmeter ke posisi sebelum
ampere meter.
6
4.5. Ulangi langkah 4.3 dan 4.4 dengan mengganti dioda germanium menjadi dioda silikon.
Ganti R 1 k dengan R 10 / 10 W. Masukkan hasilnya ke Tabel 2.
7
V. Tugas dan pertanyaan
5.1. Terangkan cara Menguji Dioda menggunakan multimeter, dan terangkan pula cara
mengetahui baik tidaknya Dioda tersebut.
5.2. Amati gambar yang diperoleh dari langkah 4.2, kemudian tentukan tegangan konduksi
dioda silikon dan germanium. Pada dioda zener tentukan tegangan breakdown nya
(VZ).
5.3. Dari Tabel 1, plot karakteristik forward, IF = f(VF) untuk dioda germanium. Tentukan
tegangan konduksi (VT) pada arus IF = 1 mA, resistansi statis (RS) pada 4 mA dan
resistansi dinamis (rd) pada perubahan arus IF = (3 - 6) mA. Untuk karakteristik
reverse bedakan skala arus dan tegangannya dengan karakteristik forwad. Hitung
resistansi reverse pada VR = 30 V.
5.4. Dari Tabel 2, plot karakteristik forward, IF = f(VF) untuk dioda silikon. Tentukan
tegangan konduksi (VT) pada arus IF = 10 mA, resistansi statis (RS) pada IF = 400
mA dan resistansi dinamis (rd) pada perubahan IF = (200 - 600) mA. Untuk
karakteristik reverse bedakan skala arus dan tegangannya dengan karakteristik
forwad. Hitung resistansi reverse pada VR = 30 V.
5.5. Buat perbandingan parameter dioda germanium dan silikon pada Tabel
4. Tabel 4.
Parameter Ge Si
VT
RS
rd
RR
5.6 Dari percobaan dan data yang diperoleh, buat kesimpulan anda.
8
VI. JAWABAN
9
1
0
1
1
VII. KESIMPULAN
1
2
1
3