Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM 1

PENDEKATAN KARAKTERISTIK DIODA

Disusun Oleh :

1. Akita Hasna Mayanti (1903421012)


2. William Immanuel (1903421042)
3. Zavira Zaharnis (1903421006)

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2020/2021
1. TUJUAN PERCOBAAN
 Menunjukkan keadaan dimana karakteristik dioda sesungguhnya dapat didekati
oleh garis lurus.
 Mengetahui tegangan knee pada dioda silikon dan dioda germanium.

2. PENDAHULUAN
Dioda merupakan komponen elektronika yang paling sederhana, yang
tersusun dari dua jenis semikonduktor, yaitu semikonduktor jenis-n dan jenis-p. Sifat
dioda ini sebagai menyearahkan arus pada satu arah tegangan (arah maju),
sedangkan pada arah berlawanan (arah mundur) arus yang dilewatkan sangat kecil
dan dilewatkan.

Ciri ( karakteristik ) Dioda adalah hubungan antara arus dioda dan


beda tegangan antara kedua ujung dioda. Untuk dioda sambungan p-n, pada
lengkung ciri dioda, arus diode iᴅ = 0 jika ⱽᴅ = 0 . Ini sesuai dengan yang sudah
dibahas sebelumnya, pada keadaan tanpa tegangan (ⱽ ᴅ = 0) arus minoritas dan arus
mayoritas mempunyai besar sama tetapi arah yang berlawanan, sehingga arus total
pada keadaan tanpa tegangan panjar sama dengan nol.

Jika dioda diberi tegangan maju, yaitu ⱽᴅ > 0, arus iᴅ mula – mula
mempunyai nilai iᴅ = 0 , sehingga ⱽ ᴅ = ⱽ potong, setelah arus dioda naik dengan
cepatnya terhadap perubahan tegangan dioda ⱽᴅ . Untuk dioda silikon ⱽ potong =
0,6v. Sedang untuk dioda germanium ⱽ potong = 0,2v . Pada tegangan mundur arus
yang mengalir amat kecil, dan sampai batas – batas tertentu tak bergantung pada
tegangan dioda. Arus ini terdiri dari arus pembawa muatan minoritas, mengalir dari
anoda ke katoda, dan disebut Arus Penjenuhan Dioda. Pada tegangan mundur
tertentu lengkung ciri turun dengan curam, dikatakan terjadi kedadalan
(Breakdown).

3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Sumber daya searah (1-15) V : 1 buah
2. Multimeter analog : 1 buah
3. Multimeter digital : 1 buah
4. Dioda silicon : 1 buah
5. Dioda germanium : 1 buah
6. Resistor : (470Ω; 1kΩ; 4,7KΩ)
7. Kabel-kabel penghubung

4. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Percobaan dengan dioda silikon
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1, dengan menggunakan diode Si dan
R=470Ω

V
If Vf

+ V

DC R
SUPPLY

Gambar 1. Rangkaian dioda dibias maju

2. Atur tegangan power supply sedemikian hingga Vs=0.35V.

3. Ukurlah arus maju (forward) pada diode dan catatlah pada tabel 1.

4. Ulangi langah 2 dan 3 untuk harga Vr yang berlainan.

B. Percobaan dengan dioda germanium

1. Gantilah dioda silikon dengan dioda germanium serta ubah R menjadi 1kΩ.

2. Aturlah tegangan power supply sedemikian hingga Vf = 0.1 V, ulangi arus


maju If pada dioda dan catatlah pada tabel 2.

3. Ulangi langkah 2 untuk harga Vf yang belainan.


C. Percobaan tegangan jatuh diode

1. Buat rangkaian seperti gambar 2 dengan menggunakan dioda silikon R=4.7kΩ


dan tegangan supply = 14V.

+
If
DC
Vf R Vo V
SUPPLY

Gambar 2. Pengukuran tegangan jatuh dioda dan tegangan beban

2. Ukurlah Vr dan Vo.

3. Selanjutnya turunkan tegangan power supply menjadi 3V. ulangi langkah 2.

4. Gantilah tahanan R menjadi 470Ω dan nyalakan tegangan power supply tetap =
3V. ulangi langkah 2.
5. HASIL PERCOBAAN

6.

PERHITUNGAN
 Perhitungan Vf :
- Rumus : Vs – Vo ukur
 14 V – 13,4 V = 0,6 V
 3 V – 2,5 V = 0,5 V
 3 V – 2,2 V = 0,8 V
 Perhitungan Vo :
- Rumus : Vs – Vf ukur
 14 V – 0,61 V = 13,39 V
 3 V – 0,57 V = 2,43 V
 3 V – 0,6 V = 2,4 V

7. PEMBAHASAN
Pada praktikum Pendekatan Karakteristik Dioda ini menggunakan 2 buah multimeter
yaitu multimeter analog dan multimeter digital serta 2 buah dioda yaitu dioda silikon dan
dioda germanium. Tidak lupa juga kami menggunakan 3 buah resistor yang nilai
resistansinya sebesar 470Ω, 1 kΩ, dan 4,7 KΩ dan sumber daya searah 1-15 Volt untuk
mengukur tegangan serta arus.

Pada percobaan pertama yaitu menggunakan diode silikon, kami membuat rangkaian
pada protoboard seperti pada Gambar 1. Kemudian resistor yang kami gunakan pada
percobaan ini sebesar 470Ω. Lalu kami mengatur tegangan power supply (DC) sedemikian
hingga Vf = 0,35 V. Setelah itu kami mencatat hasil pengukuran pada dioda dan
melakukannya secara berulang sesuai dengan tabel 1. Pengukuran ini dilakukan bergantian
dengan menggunakan multimeter analog dan multimeter digital.

Pada percobaan kedua yaitu menggunakan dioda germanium, sama halnya dengan
percobaan pertama yang menggunakan dioda silikon. Namun, pada percobaan ini besar
resistor yang digunakan adalah sebesar 1KΩ. Kemudian kami mengatur tengangan power
supply (DC) sedemikian hingga Vf = 0,1 V. Setelah itu kami mencatat kembali hasil
pengukuran sesuai dengan tabel 2. Pengukura ini juga menggunakan 2 buah multimeter yaitu
multimeter analog dan multimeter digital.

Dan percobaan terakhir yaitu percobaan tegangan jatuh diode, kami membuat
rangkaian pada protoboard sesuai dengan Gambar 2. Percobaan ini menggunakan resistor
sebesar 4,7 KΩ. Kemudian kami mengatur tegangan power supply (DC) hingga 14 V,
kemudian kami mencatat hasil pengukuran sesuai dengan tabel 3. Setelah itu, kami mengatur
kembali power supply (DC) hingga 3 V dan masih menggunakan resistor sebesar 4,7 KΩ.
Catat kembali hasil pengukuran sesuai dengan tabel 3. Terakhir kami mengganti resistor 4,7
KΩ menjadi resistor 470Ω dan masih menggunakan tegangan sebesar 3 V. Kami mencatat
kembali hasil pengukuran sesuai dengan tabel 3. Pengukuran ini pun juga menggunakan
multimeter analog dan multimeter digital.

Praktikum kali ini kami mengalami sedikit kendala pada saat pengukuran.
Dikarenakan rangkaian yang kami buat sempat keliru. Kemudian kami menyusun rangkaian
kembali pada protoboard dengan benar sehingga praktikum ini dapat berlangsung.
8. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan praktikum ini, kami mendapatkan kesimpulan bahwa Dioda
merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Dan
semakin besar tegangan pada dioda, maka akan semakin besar pula arus pada dioda tersebut.
Serta pada saat dioda diberi bias maju, maka dioda dapat mengalirkan arus. Pada praktikum
kami kali ini tegangan maksimum pada dioda silikon adalah 0.78V sedangkan pada dioda
germanium adalah 0.55V.

9. TUGAS

1. Apa perbedaan diode silikon dengan diode germanium?

2. Apa yang dimaksud dengan diode ideal?

3. Carilah karakteristik diode yang dipakai di datasheet dan jelaskan?

Jawaban:
1.

 Dioda Germanium : Tegangan perasinya sampai 200V, arus forwardnya dalam


mA, aplikasi sinyal kecil, respon cepat, reverse resistansi kecil, dependent terhadap
temperature
 Dioda Silikon : Tegangan sampai 1000V, arus forward sampai 1000A, aplikasi
sinyal kecil dan besar, respon sedikit lambat, reverse resistansi besar, independent
terhadap temperatur hingga 150O C
2.
Dioda Ideal adalah diode yang mengontrol arah arus-arus. Arus yang melalui
dioda hanya dapat pergi dalam satu arah, disebut arah maju. Saat
mencoba mengalir arah sebaliknya diblokir. Mereka seperti katup satu
arah elektronik.
Jika tegangan dioda negatif, tidak ada arus yang dapat mengalir,
dan dioda yang ideal terlihat seperti rangkaian terbuka. Dalam situasi
seperti ini, dioda dikatakan mati atau reverse bias.
Selama tegangan dioda tidak negatif, itu akan "menghidupkan" dan
Idealnya dioda akan bertindak seperti sebuah sirkuit pendek (0V di
atasnya) jika sedang melakukan saat ini. Ketika dioda sedang
melakukan arus itu bias maju (on).

3.
Untuk memahami karakteristik dioda kita bisa menggunakan
sebuah lampu indikator yang dihubungkan dengan power supply dengan
perantaraan dioda. Karakteristik dioda akan terlihat melalui nyala lampu
ketika dioda dikerjakan secara maju (forward) atau dikerjakan secara
munduk (reverse). Pada kondisi maju (forward), karakteristik dioda adalah
menghantar atau mengalirkan arus. Ini tampak pada kondisi lampu yang
menyala yang menandakan ada arus listrik yang masuk ke lampu. Pada
kondisi sebaliknya ketika dioda dipasang secara mundur (reverse)
karakteristik dioda adalah menghambat. Kondisi ini ditandai dengan
lampu yang tidak menyala yang menandakan tidak ada arus listrik yang
masuk ke lampu.

Anda mungkin juga menyukai